Anda di halaman 1dari 4

LOG-BOOK PRAKTIK KEPERAWATAN KRITIS INTENSIF III

Hari, Tanggal :
Ruangan : ICU
Tindakan Keperawatan/prosedur : Persiapan Ventilator

A. Deskripsi Tindakan
Ventilasi mekanik adalah upaya bantuan napas dengan alat bantu napas
mekanik atau ventilator sebagai alat pengganti fungsi pompa dada yang
mengalami kelelahan atau kegagalan. Ventilasi mekanik digunakan untuk
membantu atau menggantikan napas spontan. Ventilasi mekanik ini
diaplikasikan dengan alat khusus yang dapat mendukung fungsi ventilasi dan
memperbaiki oksigenasi melalui penggunaan gas dengan konten tinggi
oksigen. Prinsip kerja ventilasi mekanis adalah pemberian tekanan positif yang
diberikan mesin ke dalam paru
B. Identitas Pasien
1. Nama Pasien :
2. Diagnosa Medis : Post op. Craniotomy
3. Data Fokus :
4. Rencana Keperawatan : Lakukan pemasangan ventilasi mekanik
(ventilator)
5. Tindakan Keperawatan : Melakukan pemasangan ventilasi mekanik
(ventilator)
6. Diagnosa Keperawatan : Gangguan pertukaran gas

7. Algoritma Tindakan :

Penurunan kesadaran Pasien mengalami


Post op. Craniotomy
gawat nafas

Terpasang ETT
Persiapan ventilator
C. Tujuan Tindakan
1) mengembangkan paru selama inspirasi
2) mencegah paru untuk menguncup sewaktu ekspirasi dapat mengatur
waktu dari fase ekspirasi ke fase inspirasi.
3) Memberikan kekuatan mekanis pada sistem paru untuk mempertahankan
ventilasi yang fisiologik.
4) Menimbulkan airway pressure dan corak ventilasi untuk memperbaiki
efisiensi dan oksigenasi.
5) Mengurangi kerja miokard dengan jalan mengurangi keadaan kerja napas.

D. Pelaksanaan
1. Tahap Pra Tindakan
a. Persiapan Alat
1. Ventilator lengkap: humidifier, tubing lengkap, Urocated tube,
conector, dll.
2. Alat tes paru-paru.
3. Respirometer.
4. Tabung O2 besar / O2 sentral.
5. Aquades
6. Sarung tangan
b. Persiapan Pasien
1. Menjelaskan prosedur dan tujuan dilakukannya tindakan
2. Posisi pasien supnasi
c. Persiapan Lingkungan
Menjaga privasi pasien

2. Tahap Tindakan
a. Monitoring Mesin/Alat
1) Cuci tangan
2) Ucapkan salam
3) Perkenalkan diri.
4) Berikan penjelasan kepada pasien/keluarga.
5) Setting alat-alat ventilator:
a) Petugas I : Pakai sarung tangan steril.
b) Petugas II : Buka alat ventilator steril yang diperlukan (tubing,
humidifier, dll).
c) Bilas alat-alat dengan aquades steril.
d) Setting alat sesuai ventilator yang digunakan.
e) Isi humidifier dengan aquades steril sampai batas normal.
f) Pasang selang oksigen atau hubungkan dengan tabung oksigen /
oksigen sentral.
g) Cek ventilator dengan alat paru-paru Isi humidifier dengan aquades
steril sampai batas normal.
h) Pasang selang oksigen atau hubungkan dengan tabung oksigen /
oksigen sentral.
i) Cek ventilator dengan alat paru-paru buatan.
j) Pasang connector.
6) Atur ventilator sebelum dipasang pada pasien
a. Pilih Mode of Ventilation pada controlled ventilation saat
pemasangan pertama kali
b. Atur menit volume sebanyak 100-125 ml/kgBB/menit atau tidal
volume 10-12 kali / menit
c. Atur I : E rasio sesuai dengan perintah dokter dengan mengatur
inspiratory time, pause time dan expiratory time
d. Putar mixer sehingga didapatkan konsentrasi O2 100% (FIO2 =
1,2)
e. Putar PEEP pada positif 5 cm H2O
f. Pasang batas atas tekanan sekitar 10 cm H2O diatas tekanan jalan
nafas pasien. Alarm ini berguna untuk mencegah tekanan yang
berlebihan pada jalan nafas yang dapat menyebabkan terjadinya
pneumotoraks
g. Pasang trigger sensitivity pada -2 sampai -3 cm H2O agar pasien
dapat menambah sendiri kebutuhan nafasnya bila memerlukan
h. Atur humidifier sehingga didapatkan suhu antara 32-34 C
i. Atur batas bawah dan batas atas alarm volume ekspirasi kurang
lebih 10-20 % dibawah atau diatas ekspirasi minute volume
pasien
7) Rapikan alat-alat dan pasien
8) Cuci tangan.
9) Dokumentasi
3. Tahap Pasca Tindakan
a. Evaluasi Pasien
Pasien sudah terpasang ventilator, Pasien tidak gelisah dengan
terpasangnya ventilasi mekanik, TTV
b. Evaluasi Tindakan
Alat sudah siap digunakan, mode ventilator, PEEP, I : E rasio, RR:
FiO2 dan Tidal volume

Anda mungkin juga menyukai