Anda di halaman 1dari 2

Glikogenolisis

Proses glikogenolisis dilakukan untuk mendapatkan glikogen kembali apabila glikogen yang disimpan
dalam otot dan hati tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehingga perlu adanya pemecahan
glikogen yang disimpan sebagai glikogen cadangan. Jika glukosa dari diet tidak dapat mencukupi
kebutuhan, maka glikogen harus dipecah untuk mendapatkan glukosa sebagai sumber energi. Dalam
glikogenolisis, glikogen yang tersimpan dalam hati dan otot, pertama dikonversi menjadi glukosa 1-
fosfat dan kemudian menjadi glukosa 6-fosfat. Dua hormone yang mengendalikan glikogenolisis adalah
peptide, glucagon dari pancreas dan epinefrin dari kelenjar adrenal. Kedua hormon ini bertindak atas
enzim glikogen fosforilase untuk merangsang memulai glikogenolisis dan glikogenesis berhenti.

Jalur Glikogenolisis

http://iknowledges.blogspot.com/2016/03/glikogenosis.html

Glikogen fosforilase mengatalisis tahap penentu kecepatan glikogenolisis dengan mengatalisis


pemecahan fosforolitik (fosforolisis; cf hidrolisis) ikatan 1→4 glikogen untuk menghasilkan glukosa 1-
fosfat.

Terdapat beberapa isoenzim glikogen fosforilase yang berbeda di hati, otot, dan otak, yang disandi oleh
gen-gen yang berbeda. Glikogen fosforilase membutuhkan piridoksal fosfat sebagai koenzimnya. Tidak
seperti reaksi metabolisme asam amino, dengan aldehida sebagai gugus reaktif, pada fosforilase gugus
yang aktif secara katalitik adalah gugus fosfat. Residu glukosil terminal dari rantai terluar molekul
glikogen dikeluarkan secara sekuensial sampai tersisa sekitar empat residu glukosa di kedua sisi suatu
cabang 1→6. Debranching enzyme memiliki dua tempat katalitik yang berbeda pada satu rantai
polipeptida. Satu tempat katalitik adalah glukan transferase yang memindahkan unit trisakarida dari
satu cabang ke cabang lain sehingga menyebabkan terpajannya titik percabangan1 → 6. Tempat katalitik
yang lain adalah 1,6-glikosidase yang mengatalisis hidrolisis ikatan glikosida 1 → 6 untuk membebaskan
glukosa bebas. Kerja fosforilase selanjutnya dapat berlangsung. Kombinasi kerja fosforilase dan enzim-
enzim lain menyebabkan terurainya glikogen secara sempurna. Reaksi yang dikatalisis oleh
fosfoglukomutase bersifat reversibel sehingga glukosa 6-fosfat dapat dibentuk dari glukosa 1-fosfat. Di
hati, tetapi tidak di otot, glukosa 6-fosfatase mengatalisis hidrolisis glukosa 6-fosfat yang menghasilkan
glukosa yang diekspor sehingga kadar glukosa darah meningkat. Glukosa 6-fosfatase berada dalam
lumen retikulum endoplasmik halus, dan defek genetic transporter glukosa-6-fosfat dapat menyebabkan
varian penyakit penyimpanan glikogen type I. Granul glikogen juga dapat ditelan oleh lisosom, tempat
maltase asam mengatalisis hidrolisis glikogen menjadi glukosa. Proses ini kemungkinan sangat penting
dalam homeostasis glukosa pada neonatus. Defek genetic ketiadaan maltase asam lisosom
menyebabkan penyakit penyimpanan glikogen tipe II. Katabolisme glikogen dalam lisosom terjadi di
bawah kontrol hormonal.

Anda mungkin juga menyukai