Anda di halaman 1dari 3

Tugas Berbicara Publik

Prinsip dan Strategi Berbicara Publik

Dosen Pengampu : Dr. Rahayu Pristiwati, M.pd

Nama : Sheva Ristamara Putri

NIM : 2101419059

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Rombe :2

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2020
PRINSIP DAN STRATEGI BERBICARA PUBLIK

Setiap hari secara normal, seseorang akan mengeluarkan puluhan ribu kata dan lebih dari
60% kata yang dikeluarkan tersebut akan mempengaruhi kehidupannya dan orang-orang
disekitarnya. Semakin terampil seseorang dalam berbicara akan semakin menunjukkan kualitas
kecerdasan dan penghargaan dari komunitasnya.

Apalagi pada era kompetisi seperti sekarang, semua profesi menuntut orang untuk dapat
berbicara di depan publik dan melakukan presentasi dengan baik.

Mengapa??? Karena tulisan saja tak cukup kuat, maka kemampuan berbicara (public
speaking) menjadi sangat penting, karena dapat menguatkan arti dari sebuah tulisan.

A. Prinsip Berbicara Publik


Prinsip berbicara publik meliputi, prinsip motivasi, prinsip keindraan, dan prinsip
pengertian. Prinsip motivasi adalah prinsip memberi dorongan untuk membangkitkan minat
bicara terhadap seseorang, kelompok, maupun publik. Berkaitan dengan alat bantu,
merupakan prinsip keindraan. Sementara itu, prinsip pengertian merupakan prinsip
berbicara publik terakhir. Dalam prinsip pengertian, pembicara memperhatikan uraian
secara sistematis dan logis. (Sumber : Bahan Ajar Berbicara Publik)

Berikut prinsip berbicara publik menurut Tine A. Wulandari, M.I.Kom. :

1. Prinsip Motivasi

Audiens harus dimotivasi agar bersemangat mendengarkan. Berikut caranya :

 Memberitahukan manfaat atau pentingnya materi yang disampaikan.


 Menggunakan audiens (atau nama seseorang, jabatan, dan profesi tertentu) sebagai contoh
dalam ilustrasi.
 Membangkitkan rasa ingin tahu audiens.
2. Prinsip Perhatian
Konon,keberhasilan pembicara sangat dipengaruhi oleh bagaimana ia memanfaatkan
tujuh detik pertama untuk menarik perhatian audiens.

a) Menyampaikan cerita menarik (lucu, aneh, atau bahkan tragis).


b) Berbicara secara mencolok (mengucapkan dengan keras atau sebaliknya lambat
pada kata, kalimat, atau frase tertentu).
c) Melakukan tindakan tertentu secara tiba-tiba.
d) Menyajikan materi yang sesuai kebutuhan audiens.
3. Prinsip Keinderaan
Gunakan alat bantu untuk menstimulasi penggunaan panca indera dari audiens ,
seperti proyektor, gambar, video, praktek, simulasi, dll.
4. Prinsip Pengertian
Materi yang disampaikan harus mudah dimengerti oleh audiens.
 Gunakan kata, kalimat, atau frase yang mudah dipahami.
 Buatlah pembicaraan yang sistematis.
 Gunakan ilustrasi dan memoteknik, yaitu teknik membuat singkatan.
5. Prinsip Pengulangan
Mengulang bagian-bagian tertentu yang dianggap penting agar audiens tidak lupa.
Tetapi pengulangan harus dilakukan secara variatif supaya tidak membosankan dan pada
saat yang tepat.
6. Prinsip Kegunaan
Pastikan materi yang disampaikan berguna bagi audiens. Untuk itu, diperlukan
pengetahuan mengenai latar belakang audiens (analisis khalayak).

B. Strategi Berbicara Publik

Strategi kompetensi disebut dengan strategi komunikasi (Communication Strategies)


(Thornburry, 2006:29). Terdapat tujuh hal yang yang harus diperhatikan dalam strategi komunikasi
seperti berikut ini.

a. Menggunakan kata-kata yang banyak/tidak langsung (tidak to the point).

b. Pembentukan kata baru (pilihan kata yang baru)

c. Mengubah kata-kata baru agar lebih dikenal (penyerapan kata asing), contoh: karpet.

d. Menggunakan kata yang saling berhubungan atau kata-kata alternatif (Menyederhanakan kata-
kata yang masih khusus). Contoh: meja kerja

e. Menggunakan kata-kata yang umum atau sudah dikenal.

f. Menggunakan ekspresi atau alih kode, contoh:menggunakan bahasa jawa karma pada orang yang
lebih tua.

g. Menggunakan gerak tubuh atau mimik untuk meyakinkan maksud yang kita inginkan.

Anda mungkin juga menyukai