Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MP-ASI

OLEH

NAMA : MIFTAHUL AINI


KELAS : B
NIM : P07131117057

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MATARAM

JURUSAN D.IV GIZI

TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tentang bagaimana
cara memperkaya kandungan energy,protein,Fe dan vitamin A pada MP-ASI.

    Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
   
    Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
   
    Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang frekuensi,jumlah dan tekstur MP-ASI
sesuai umur untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca.

                                                                                      Mataram, Oktober 2019

                                                                                              Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………….i

KATA PENGANTAR……………………………………………..ii

DAFTAR ISI………………………………………………………..iii

BAB I PENDAHULUAN……………………………..

A. Latar Belakang…………………………………………………

B. Rumusan Masalah……………………………………………

C. Tujuan Penulisan……………………………………………..

D. Manfaat Penulisan…………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………..

A. Makanan Pendamping ASI ………………………………………

B. Makanan ………………………………………..

BAB III PENUTUP…………………………………

A. Kesimpulan………………………………………………….

B. Kritik dan Saran……………………………………………

DAFTAR PUSTAKA……………………………….
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan

Sebelum menginjak usia balita, air susu ibu (ASI) adalah makanan utama untuk
memenuhi gizi bayi di 6 bulan pertamanya, atau disebut sebagai ASI eksklusif. Namun hebatnya,
kebutuhan gizi harian bayi dapat terpenuhi dengan baik meski hanya dari ASI saja.

Jadi sebisa mungkin, pastikan bayi mendapatkan ASI eksklusifnya selama 6 bulan penuh tanpa
pemberian makanan dan minuman lainnya. Ada 2 jenis tekstur ASI yang mesti diketahui ibu,
yaitu hindmilk dan foremilk yang menandakan kandungan lemak di dalam susu.

Hindmilk adalah ASI dengan tekstur kental yang biasanya keluar saat akhir menyusu. Semakin
banyak jumlah hindmilk yang diperah, akan semakin banyak pula kandungan lemak di dalam
ASI. Sementara foremilk adalah ASI yang keluar di awal menyusu. Foremilk yang ada di dalam
ASI menandakan kandungan lemak yang rendah. ASI memang sudah ‘dirancang’ sebagai
makanan terbaik untuk bayi yang berusia di bawah 6 bulan. Hanya dengan menyusu ASI saja,
kebutuhan harian si kecil sebenarnya telah terpenuhi dengan baik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Kecukupan gizi pada bayi usia 0-6 bulan
2. Panduan makan untuk bayi usia 0-6 bulan
3. Syarat MP-ASI yang baik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan

Kebutuhan zat gizi makro harian anak:

 Energi: 550 kkal


 Protein: 12 gram (gr)
 Lemak 34 gr
 Karbohidrat 58 gr

Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:

Vitamin

 Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 5 mcg
 Vitamin E: 4 miligram (mg)
 Vitamin K: 5 mcg

Mineral 

 Kalsium: 200 mg
 Fosfor: 100 mg
 Magnesium: 30 mg
 Natrium: 120 mg
 Kalium: 500 mg
2.2 Panduan makanan untuk bayi usia 0-6 bulan

Sebelum masuk ke usia balita, makanan sekaligus minuman yang baik diberikan untuk
memenuhi gizi anak usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh
melalui pemberian ASI. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi
ketimbang makanan dan minuman lainnya.

Kedua, ASI bisa membantu mencegah risiko serangan berbagai penyakit, sekaligus menurunkan
tingkat kematian karena penyakit tersebut. Misalnya penyakit infeksi seperti diare dan radang
paru. Bahkan, pemberian ASI yang optimal dapat mempercepat proses pemulihan ketika bayi
terserang penyakit.

Menariknya lagi, ASI dapat mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak melalui
interaksi psikologisnya. Terlebih lagi, kolostrum atau cairan ASI berwarna bening kekuningan
yang baru keluar pertama kali ternyata kaya akan segudang nutrisi.

Mulai dari vitamin A, antibodi, hingga sel darah putih. Selanjutnya, ASI akan bertansisi menjadi
cairan ASI sesungguhnya dengan warna putih susu. Berikut komposisi zat gizi yang terkandung
di dalam ASI:

 Karbohidrat. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI yang dapat menyumbang
sekitar 42 persen total energi.
 Protein. ASI memiliki dua jenis protein, yakni whey sebanyak 60 persen dan kasein
sebanyak 40 persen.
 Lemak. ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alfa-
linolenat. Keduanya merupakan zat pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan
DHA (docosahexaenoic acid). Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40-50 persen
energi harian.
 Vitamin. Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua kebutuhan harian
bayi. Termasuk vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K, serta larut air seperti B dan C.
 Mineral. Berbagai mineral yang terkandung di dalam ASI di antaranya zat besi, seng,
kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium, selenium, dan lainnya.

Kebutuhan gizi bayi usia 7-11 bulan

Memasuki usia 6 bulan ke atas atau sampai awal usia balita, ASI bisa tetap diberikan
untuk memenuhi kebutuhan gizi hariannya. Akan tetapi, pemberian ASI sebaiknya disertai juga
dengan makanan padat. Pasalnya, di usia 6 bulan sampai awal usia balita, ASI tidak dapat
sepenuhnya lagi memenuhi kebutuhan gizi harian anak.

Oleh karena itu, diperlukan bantuan dari makanan dan minuman lainnya untuk mencukupi
kebutuhan karbohidrat, lemak, protein, serat, mineral, dan vitamin anak.

Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 7-11 bulan

Kebutuhan zat gizi makro harian anak:

 Energi: 725 kkal


 Protein: 18 gr
 Lemak 36 gr
 Karbohidrat 82 gr
 Serat: 10 gr
 Air: 800 mililiter (ml)

Kebutuhan zat gizi mikro harian anak:

Vitamin 

 Vitamin A: 400 mikrogram (mcg)


 Vitamin D: 5 mcg
 Vitamin E: 5 miligram (mg)
 Vitamin K: 10 mcg

Mineral 

 Kalsium: 250 mg
 Fosfor: 250 mg
 Magnesium: 55 mg
 Natrium: 200 mg
 Kalium: 700 mg
 Besi: 7 mg

Panduan makan harian usia 7-11 bulan

Di usianya yang semakin bertambah, kebutuhan anak akan berbagai zat gizi tentu semakin
meningkat. Ini karena ASI hanya dapat memenuhi sekitar 65-80 persen dari total kebutuhan
energi, dan sangat sedikit kandungan mikronutriennya.

Itu sebabnya, pemberian ASI saja tidak mampu memenuhi semua nutrisi harian anak. Untuk
melengkapinya, anak harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI (MP-ASI)
sejak usianya 6 bulan. Proses pengenalan dan pemberiannya pun harus dilakukan secara
bertahap.

Mula-mula berikan makanan dalam bentuk lumat atau lembek terlebih dahulu, contohnya dalam
bentuk bubur. Di sini, anak akan belajar mengenali rasa dan tekstur makanan yang baru
dicobanya.

Selanjutnya setelah mulai terbiasa, Anda bisa mencoba memberikan makanan dalam bentuk agak
padat seperti nasi tim. Namun, pastikan teksturnya tetap lunak sehingga memudahkan anak saat
menggigit dan mengunyahnya.

Untuk waktu pemberian MP-ASI, bisa disesuaikan dengan jadwal makan harian sebanyak 3 kali
sehari. Bahkan bisa lebih tergantung seberapa banyak porsi pemberiannya.
Selain itu yang tak kalah penting, Anda harus memerhatikan komposisi MP-ASI. Pastikan jika
MP-ASI terdiri dari berbagai jenis makanan sehat sehingga dapat memenuhi kebutuhan gizi
harian bayi. Tujuannya agar anak tidak kekurangan nutrisi tertentu, serta tumbuh kembangnya
lebih optimal.

Berdasarkan Pedoman Gizi Seimbang dari Kementerian Kesehatan RI, komposisi bahan


makanan untuk MP-ASI dibagi menjadi dua kelompok, meliputi:

 MP-ASI lengkap, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, sayur, dan buah.
 MP-ASI sederhana, terdiri dari makanan pokok, lauk hewani atau nabati, dan sayur atau
buah.

Sedangkan kriteria MP-ASI yang baik yakni:

 Padat energi, protein, serta zat gizi mikro seperti zat besi, seng, kalsium, vitamin A,
vitamin C, dan folat.
 Tidak mengandung bumbu yang tajam, dan menggunakan gula, garam, penyedap rasa,
pewarna, maupun pengawet secukupnya saja.
 Mudah saat dimakan dan disukai oleh anak.

Harus dipahami betul bahwa pola makan dan pemilihan makanan di usia ini akan memengaruhi
selera makan si kecil hingga ia dewasa kelak. Maka itu, supaya ia tidak memilih-milih makanan,
Anda harus memberikannya aneka ragam makanan sejak dini.

2.3 Syarat MP-ASI yang baik

Menurut WHO, beberapa syarat MP-ASI yang baik meliputi:

 Diberikan pada waktu yang tepat, yakni ketika pemberian ASI saja sudah tidak mampu
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
 Aman, yakni MP-ASI harus disimpan dan diberikan kepada anak dengan tangan atau
perlengkapan makan yang bersih.
 Kaya akan gizi, yakni MP-ASI mampu mencukupi kebutuhan zat gizi makro dan
mikronutrien bayi dan balita.
 Teksturnya disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.

Teori 4 kuadran

Salah satu syarat MP-ASI yang baik yakni kaya akan gizi. Maka itu, sebaiknya pastikan MP-ASI
yang Anda berikan pada si kecil mengandung 4 hal berikut:

 Karbohidrat, contohnya nasi, kentang, mie, roti, dan bihun.


 Protein, terutama sumber hewani. Contohnya daging, ayam, ikan, dan telur.
 Buah atau sayur
 Lemak, yang berasal dari minyak, santan, margarin, dan lain sebagainya.

Di usia 7-11 bulan ini, pemberian lemak penting guna menyumbang asam lemak esensial serta
mendukung penyerapan vitamin larut lemak. Di sisi lain, lemak juga bertugas untuk
meningkatkan kandungan energi pada makanan sekaligus menguatkan fungsi sensorik anak.

Anda bisa memberikan si kecil asupan lemak dengan menggunakan minyak sayur pada
makanannya. Misalnya, membuat menu MP-ASI yang ditumis menggunakan minyak.

Tak terkecuali pemberian zat besi, yang sama pentingnya bagi tumbuh kembang anak. Pasalnya,
zat besi mampu mendukung proses pembentukan otak, meliputi struktur serta fungsinya. Jika
asupan gizi zat besi pada bayi dan balita tidak mencukupi, dapat menimbulkan terjadinya
gangguan pada struktur dan fungsi otak.

Yang mungkin menjadi pertanyaan selanjutnya adalah, sebaiknya memberikan menu tunggal
atau campuran pada MP-ASI anak pertama? Sebagai gambaran, menu MP-ASI tunggal adalah
menu yang hanya terdiri dari satu jenis makanan saja.
Contohnya hanya bubur saja, yang diberikan selama beberapa waktu berturut-turut. Sebaliknya,
menu campuran menggabungkan berbagai sumber bahan makanan dalam MP-ASI anak. Dalam
hal ini, ada baiknya untuk memberikan aneka variasi sumber makanan sebagai menu MP-ASI si
kecil. Ini karena satu jenis makanan saja biasanya tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan
gizi harian bayi dan balita. Dengan memakan aneka jenis makanan, maka kebutuhan gizi anak
lebih mudah dan cepat terpenuhi. Seperti anjuran dari Kementerian Kesehatan RI melalui
Pedoman Gizi Seimbang, MP-ASI anak sebaiknya memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein,
lemak, serta vitamin dan mineral. Secara umum, MPASI harus memenuhi persyaratan tentang
jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi, seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral, dan
zat-zat tambahan lainnya.

Menurut Lilian Juwono (2004), MPASI yang memenuhi syarat adalah:

1. Kaya energi, protein, dan mikronutrien (terutama zat besi, zink, kalsium, vitamin A,
vitamin C, dan folat).

2. Bersih dan aman. Artinya, tak ada patogen bakteri penyebab penyakit atau organisme
yang berbahaya lainnya. Tidak ada bahan kimia yang berbahaya atau toksin. Tidak ada potongan
tulang atau bagian yang keras atau yang membuat anak tersedak, atau tidak terlalu panas serta
tak terlalu pedas atau asin.

3. Mudah dimakan oleh anak dan disukai anak.

4. Bahan makanan tersebut tersedia di daerah di mana keluarga tinggal dan harganya
terjangkau.

5. Mudah disiapkan. Untuk lebih detailnya, zat gizi yang mereka perlukan adalah sebagai
berikut. Energi Kebutuhan energi pada usia 6-24 bulan adalah 950 kkal per hari.

Fungsi energi ialah untuk menunjang keseluruhan proses pertumbuhan dan


perkembangan anak. Protein Kebutuhan protein pada usia 6-24 bulan adalah 20 gram. Fungsi
protein untuk membentuk sel-sel baru yang akan menunjang proses pertumbuhan seluruh organ
tubuh, juga pertumbuhan, dan perkembangan otak anak. Lemak Lemak berperan penting dalam
proses tumbuh kembang sel-sel saraf otak untuk kecerdasan anak. Lemak yang diperlukan adalah
asam lemak esensial (asam linoleat/omega 6, asam linolenat/omega 3) serta asam lemak non-
esensial (asam oleat/omega 9, EPA, DHA,AA). Vitamin A Vitamin A berperan untuk menjaga
kesehatan mata, menjaga kelembutan kulit, dan membuat pertumbuhan optimal bagi anak.
Vitamin C Vitamin ini berfungsi untuk pembentukan kolagen (tulang rawan), meningkatkan
daya tahan tubuh, dan menyerap kalsium yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi
yang kuat. Yodium Yodium bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh sehingga
tak mengalami hambatan seperti kerdil/kretinisme, berperan dalam proses metabolisme tubuh,
mengubah karoten yang terdapat dalam makanan menjadi vitamin A. Kalsium Kalsium penting
dalam pembentukan tulang dan gigi, kontraksi dalam otot, membantu penyerapan vitamin B12
(untuk mencegah anemia dan membantu membentuk sel darah merah). Zinc/zat seng Zinc
tersebar di semua sel, jaringan, dan organ tubuh. Zinc diperlukan untuk pertumbuhan, fungsi
otak, yang memengaruhi respons tingkah laku dan emosi anak. Zat besi Zat ini diperlukan untuk
pertumbuhan fisik dan memengaruhi penggunaan energi yang diperlukan tubuh, pembentukan
sel darah yang membantu proses penyebaran zat gizi serta oksigen ke seluruh organ tubuh. Asam
folat Asam folat sangat penting pada masa pertumbuhan anak, memproduksi sel darah merah dan
sel darah putih dalam sumsum tulang, berperan dalam pematangan sel darah merah, dan
mencegah anemia. Bila asupan gizi tak seimbang Bila anak usia 6-24 bulan kurang mendapat
asupan zat gizi yang tak seimbang, dikhawatirkan pertumbuhan dan perkembangan fisik
psikologis anak akan terhambat, di antaranya: 1. Menghambat dan memengaruhi pertumbuhan
anak. 2. Mengganggu perkembangan kecerdasan, pertumbuhan fisik, dan mental.

Berbagai cara memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral :

1. Makan makanan sehat

Mengonsumsi makanan sehat dan kaya gizi menjadi salah satu hal wajib yang
perlu Anda biasakan setiap harinya. Mengonsumsi makanan sehat saat sahur dan
berbuka membantu tubuh untuk mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan
seperti karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.
Makanan yang Anda konsumsi perlu mengandung semua kelompok makanan utama seperti:

 Buah dan sayur yang kaya akan vitamin, mineral, dan juga serat.
 Lauk seperti daging atau ikan.
 Susu dan makanan olahan susu rendah lemak.

Namun, usahakan untuk membatasi jumlah makanan manis yang Anda makan. Ada baiknya
untuk mengganti gula dengan sumber karbohidrat lain yang lebih sehat seperti gandum, kentang,
dan juga kacang-kacangan.

Berikut berbagai mineral dan vitamin yang penting untuk kesehatan dan juga dapat
menjaga daya tahan tubuh. Selain itu, terdapat herbal yakni echinacea dan ginseng yang juga
terbukti ampuh untuk memperkuat sistem imun yang sangat baik dikonsumsi sehari-hari.

- Vitamin C

Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dengan merangsang produksi dan kerja sel darah putih. Sel darah putih merupakan
pelindung tubuh karena bertugas untuk melawan dan menghancurkan segala kuman yang masuk
ke dalam tubuh.

- Vitamin A

Selain baik untuk kesehatan mata, vitamin A juga memiliki efek antioksidan yang dapat
membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh terhadap infeksi. Zat di dalam vitamin A terbukti
membantu memengaruhi respon imun terhadap zat asing, termasuk bakteri di saluran
pencernaan.

- Vitamin B

Vitamin B memperkuat sistem imun dengan cara menjaga kesehatan sistem pencernaan Anda.
Vitamin B6 terutama dapat memproduksi antiobodi yang melawan bakteri dan virus penyebab
penyakit. Selain itu, vitamin B6 juga diperlukan untuk memecah protein dan pertumbuhan sel.
BAB III

KESIMPULAN

Sebelum masuk ke usia balita, makanan sekaligus minuman yang baik diberikan untuk
memenuhi gizi anak usia 0-6 bulan adalah ASI. Ada berbagai manfaat lain yang bisa diperoleh
melalui pemberian ASI. Pertama, ASI biasanya lebih mudah diserap dan dicerna oleh tubuh bayi
ketimbang makanan dan minuman lainnya. Mengonsumsi makanan sehat dan kaya gizi menjadi
salah satu hal wajib yang perlu Anda biasakan setiap harinya. Mengonsumsi makanan sehat saat
sahur dan berbuka membantu tubuh untuk mendapatkan berbagai nutrisi yang dibutuhkan seperti
karbohidrat, protein, lemak, serta vitamin dan mineral.

Makanan yang Anda konsumsi perlu mengandung semua kelompok makanan utama seperti:

 Buah dan sayur yang kaya akan vitamin, mineral, dan juga serat.
 Lauk seperti daging atau ikan.
 Susu dan makanan olahan susu rendah lemak
DAFTAR PUSTAKA

https://lifestyle.kompas.com/read/2013/09/17/0833031/Pentingnya.Asupan.Gizi.Anak.Us
ia.6-24.Bulan?page=all.

https://media.neliti.com/media/publications/20747-ID-pengaruh-proses-pemasakan-
terhadap-komposisi-zat-gizi-bahan-pangan-sumber-protei.pdf

https://hellosehat.com/hidup-sehat/nutrisi/tips-memenuhi-mineral-dan-vitamin/

Anda mungkin juga menyukai