Anda di halaman 1dari 9

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SEBAGAI DASAR EKOLOGI

DOSEN PENGAMPU :

1. Drs. Wahju Suchban, MS., PhD


2. Rully Nirmala Puji, S.Pd, M.Ed

OLEH :

1. Bima Sakti Yudhatama NIM 190210302093


2. Alvin Maulidah NIM 190210302087
3. Ahmad Mirza Haqiqi NIM 190210302092
4. Rama Nico Ramondo NIM 190210302098

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN AKADEMIK 2019/2020


KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata
kuliah Pendidikan Lingkungn Hidup “Ilmu Pengetahuan Sosial Sebagai Dasar
Ekologi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada Dosen Pembimbing kami yang telah membimbing dalam menulis makalah
ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Jember, 8 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Manusia merupakan makhluk ekologis yang juga termasuk dalam jaringan


ekosistem yang luas sehingga manusia harus selalu mempertimbangkan segala
tindakannya terhadap lingkungan sekitarnya. Dewasa ini banyak lahan yang
digunakan untuk lahan pemukiman warga, hal ini membuat kepadatan
penduduk semakin meningkat dan membuat lingkungan menjadi semakin
memprihatinkan, banyak masyarakat rumah tangga membuang limbah rumah
tangga ke sungai, dan tempat tempat lainnya yang membuat lingkungan
semakin tercemar, hal ini juga memengaruhi tingkat kesehatan masyarakat dan
membuat Indeks Kesehatan Masyarakat menurun dan menyebabkan
penurunan produktivitas, sehingga diperlukan kesadaran lingkungan oleh
masyarakat untuk menjaga lingkungan tetap terjaga dan layak untuk dihuni,
seperti yang kita ketahui pada saat ini banyak limbah yang tersebar di lautan
dan sungai-sungai hingga menyebabkan berbagai dampak buruk pada
makhluk hidup seperti tercemarnya sumber air yang membahayakan kesehatan
seluruh makhluk hidup.

Pemerintah juga mengupayakan membuat tempat sampah untuk 2 jenis


limbah yaitu limbah organik dan anorganik, dengan hal ini pemerintah
mengharapkan masyarakat agar memiliki kesadaran dalam membuang sampah
atau limbah sesuai jenisnya. Contohnya masa kini telah berkembangya
produksi sedotan stainless steel untuk mengurangi jumlah dan juga mulai
munculnya gerakan penggunaan tas kain dari perca yang bisa digunakan
berulang-ulang dalam jangka lama dengam hal ini diharapkan dapat menjaga
stabilitas lingkungan sekitar.
1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian Ilmu Sosial dan Ekologi?


2. Apa hubungan positif manusia dengan lingkungannya?
3. Bagaimana dampak perilaku negatif manusia terhadap lingkungannya?
4. Bagaimana upaya penanggulangan pencemaran lingkungan?
5. Apa yang menyebabkan manusia kehilangan kesadaran terhadap
lingkungan sekitar?

1.3 TUJUAN PEMBAHASAN

1. Mengetahui timbal balik sosial manusia dengan lingkungannya

2. Mengetahui hubungan positif dengan lingkungannya

3. Mengetahui dampak perilaku buruk manusia terhadap lingkungannya

4. Mengetahui cara pencegahan perusakan lingkungan


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ilmu Sosial dan Ekologi

Ilmu sosial bisa berarti semua bidang disiplin ilmu mengenai


manusia dalam perilaku sosialnya sebagai anggota masyarakat.
Aspek sosial manusia antara lain: budaya, interaksi sosial, pendidikan,
norma, kebutuhan materi dan sebagainya.

Sedangkan ekologi sendiri memiliki arti bagian dari ilmu hayati


atau biologi yang mempelajari Feedback (Hubungan timbal balik) antara
lingkungan dengan mahkluk hidup.

2.2 Hubungan Positif Manusia dengan lingkungannya

Dalam ilmu sosial, ada istilah yang biasa disebut timbal balik.
Dalam pembahasan pada makalah ini, hubungan timbal balik yang
dimaksud adalah hubungan antara manusia dengan lingkungannya.

Dalam relasi suatu hubungan, ada hubungan yang memiliki hasil positif
dan hasil negatif. Dalam sub bab pembahasan ini, dampak positif dari
hubungan manusia dengan lingkungannya antara lain:
1. Melindungi spesies flora dan fauna yang dalam batas kepunahan
dengan menetapkan dan menciptakan kawasan cagar alam dan suaka
marga satwa, serta mengawasi ekspor dan impor flora dan fauna
tertentu yang telah diatur UU dan Peraturan Pemerintah.
2. Melakukan reboisasi atau penghijauan lingkungan untuk menjaga dan
memelihara kelestarian flora dan fauna, serta mencegah terjadinya
bencana alam yang disebabkan oleh terganggunya keseimbangan
lingkungan alam.
3. Mengolah hasil limbah industri dengan baik dan tepat, serta
menciptakan sistem daur ulang limbah dan sampah rumah tangga
untuk mengurangi dampak negatif terhadap pencemaran lingkungan.
2.3 Dampak Perilaku Negatif Manusia terhadap Lingkungan Sekitarnya

A. Pembakaran Hutan : Dewasa ini banyak manusia membakar hutan-hutan


untuk memperluas (mengekspansi) lahan untuk dijadikan perkebunan
Kelapa Sawit contohya di Kalimantan Barat, dan sebagian juga dijadikan
untuk lahan pemukiman, penambangan dll. Hal ini membuat ekosistem
menjadi tidak seimbang teutama membuat habitat hewan terganggu dan ini
juga mengancam populasi jumlah hewan, contohnya seperti Orangutan,
Harimau Sumatera, Burung Jalak, Siamang, dll.

B. Penebangan Secara Liar: Penebangan hutan secara liar juga semakin


marak karena kebutuhan lahan dan juga pohon dijadikan bahan utama
untuk produksi kayu kayu jati, hal ini jika dibiarkan erosi (penggerusan
tanah) dan juga menyebabkan banjir karena tidak ada resapan air.

C. Penambangan : Penambangan juga salah satu contoh kegiatan yang


merusak lingkungan yang disebabkan oleh ulah manusia untuk
mendapatkan keuntungan secara sepihak dengan tidak memperhatikan
dampak dari kegiatan tersebut.

D. Pembangunan Jalan : Semakin berkembangnya zaman semakin juga


membutuhkan jalan atau lahan untuk kegiatan trasnportasi manusia.
Peningkatan jumlah kendaraan bermotor seperti mobil dan sepeda motor
dapat menyebabkan kemacetan.
BAB 3

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai