Batang merupakan salah satu organ pada tumbuhan yang memiliki fungsi sebagai penopang
dan penyokong tumbuhan, saran transportasi air dan mineral dari akar menuju seluruh tubuh,
sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan serta sebagai alat perkembangbiakan.
Batang akan terus tumbuh karena dipengaruhi juga oleh Faktor Internal Pertumbuhan dan
juga Faktor Eksternal Pertumbuhan yang menjadikannya tetap tumbuh dan juga kuat sebagai
penopang. Sedangkan tumbuhan dikotil merupakan tumbuhan berbunga yang memiliki biji
berkeping dua.
1. Epidermis
2. Korteks
5. Empulur
6. Jaringan Pengangkut
Akar merupakan salah satu organ tumbuhan yang paling vital. Tumbuhan tidak dapat
bergerak dengan bebas (mobile) seperti hewan dan manusia, namun tumbuhan mempunyai
akar untuk tetap tegak berdiri. Selain sebagai penopang tubuh tumbuhan seperti pada akar
tunggang dan serabut, akar juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
Organ penyerap dan pengambil air dan mineral hara dari dalam tanah. Air dan mineral hara
yang jauh dari zona perakaran dapat diserap akar dengan bantuan rambut-rambut akar;
Akar dapat bermodifikasi menjadi tempat menyimpan cadangan makanan. Misalnya pada
wortel dan bengkuang;
Sebagai alat reproduksi. Misalnya pada tumbuhan yang berimpang, seperti jahe, kunyit serta
tanaman lain seperti sukun dimana bagian akarnya dapat tumbuh tunas yang dapat menjadi
tumbuhan baru;
Tumbuhan tertentu menggunakan akar untuk bernafas yang disebut akar nafas. Contohnya
pada tumbuhan bakau.
1. Epidermis
Dalam struktur anatomi akar, epidermis merupakan bagian terluar dari akar yang berasal dari
protoderm. Sel epidermis akar berdinding tipis, tersusun rapat dan biasanya tidak memiliki
kutikula sehingga mudah ditembus air. Pada bagian epidermis ini tumbuh rambut-rambut
akar yang berfungsi untuk pengambilan air dan garam mineral. Rambut-rambut akar
merupakan modifikasi dari sel sepidermis akar. Pertumbuhan rambut-rambut akar
menyebabkan permukaan akar lebih luas sehingga proses penyerapan lebih efisien.
2. Korteks
Setelah epidermis, struktur anatomi akar dilanjut dengan keberadaan korteks yang tersusun
atas jaringan parenkim. Jaringan parenkim ini berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan
makanan. Dalam sel-sel korteks terdapat cadangan makanan berupa amilum dan substansi
lain.
Sel-sel korteks berbentuk relatif bulat (isodiametris) dengan ruang interseluler yang jelas. Air
dan garam-garam mineral yang masuk melalui bulu akar akan melewati sel-sel korteks
melalui ruang-ruang interseluler yang disebut dengan peristiwa transportasi ektravasikuler
secara apoplas.
3. Endodermis
Endodermis merupakan jaringan antara korteks dan silinder pusat atau stela. Jaringan ini
terdiri dari satu lapis sel dengan dinding sel yang tebal dan mengandung lilin. Di jaringan
endodermis ini terjadi pengaturan pemasukan air ke dalam jaringan angkut yang berada di
dalam silinder pusat.
4. Silinder pusat (stele)
Silinder pusat atau stele merupakan bagian terdalam dari struktur anatomi akar. Jaringan
pembuluh primer dikelilingi oleh kumpulan sel yang disebut jaringan perisikel yang terletak
berdampingan. Jaringan perisikel ini bersifat meristematis dan mampu membentuk cabang
akar. Bagian dalam perisikel ini terdapat jaringan sekunder, yaitu floem dan xilem.
Sel-sel pada perisikel mudah membelah dan membentuk percabangan, sehingga pertumbuhan
cabang akar bersifat endogen. Fungsi dari perisikel ini yaitu sebagi penunjang pertumbuhan
sekunder dan pertumbuhan akar ke samping. Xilem dan floem terletak pada bagian dalam
perisikel. Stele ini dapat membentuk empulur pada tumbuhan monokotil tetapi tidak pada
tumbuhan dikotil.