I. Penutup ~ 65
v
الر ِحيم ِم َ َّ م
َّ ْحو
ِ هلل الر
ِ ِمْسِب ا
َّ
َو َصَّل،ادلي م ِو ُّ لَع أُ مم ُور
ِّ ادل منيَا َو َ َ ُ َ ِّ م َ َ م َ َ َ م َ م
ْي ع ت س ن ه ب و ْي ه العال بر هلل د
م
ُ اْل َ مه
ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ
ُ م َ م َ َّ َ م َ َ َ م ََ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ َّ َ ُ
: أنا بعد،آِل و صح ِب ِه أْج ِعْي ِ ِ اهلل َو سل َم لَع سي ِدىا ُمه ٍد َو لَع
vi
Muhammad sehingga terasa mudah bagi kita untuk
mengamalkannya.
ََ م َم
َ ْجع م ََ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ َّ َ ُ َو َص ََّّل
ْي ِ ِ اهلل َو سل َم لَع سي ِدىا ُمه ٍد َو لَع
ِ آِل َو صح ِب ِه أ
م
َ اْل َ مه ُد هلل َر ِّب الم َعالَه م
ْي ِ ِ و
Penulis
vii
3
Dalam hadist tersebut dan banyak hadist-hadist
yang lainnya menunjukan bahwasannya betapa
mulianya nasab Nabi Muhammad , sehingga Allah
tidak memindahkan Nabi Muhammad dari
kandungan ke kandungan kecuali perpindahan
tersebut dengan cara yang islami dan bukan dengan
cara jahiliyyah, mulai dari Nabi Allah Adam sampai
kepada Sayyiduna Abdullah -ayah Nabi Muhammad-
, sebagaimana diriwayatkan oleh Sayyiduna Ali
karramallahu wajhah bahwasannya Nabi Muhammad
bersabda : “Aku dilahirkan dari perkawinan yang
sah, sejak dari Adam hingga ayah dan ibuku tidak
sedikitpun tercemar oleh noda-noda jahiliyyah.”
Al-Hafidz Al-Muhaddits Syamsyuddin bin Nasiruddin
Ad-Dimisyqi berkata dalam gubahan sya‟irnya :
َ َ ُ َ ْ َضٍ َق
َ ُٙ ا٘ ًث ل
ٍدَّٙ ط ِ اْلَل ْ َر ِ ِ
ْ ً َ َْ َْ َ َ
ِٝ ِٙ ا َِّلشٛ٠ْ اء ُه الْماد َغآة
Allah menjaga leluhur-leluhur Nabi yang Mulia #
Demi memuliakan Nabi dan menjaga nama baik beliau
ْ َ َ َ َ ِّ ْ ُ َ َ
ْٗ ََع ُر ُهُٟ اح ٌٖ ْٗ يُ ِػت ٍا الص٠حرك
ُّ ْ َ َ َ
ِٝ ِ٘ َو أِٝ آد َم َو ِإَل أ ِبيْٚ ِ٘
4
Mereka meninggalkan perzinaan sehingga tidak
terdampak kehinaannya # Dari semenjak Adam hingga
sampai ayah ibunya
Oleh karena itu para ulama mengumpulkan Nasab
mulia Nabi Muhammad dari pihak ayah adalah
Sayyiduna Muhammad bin Abdullah bin Abdul
Muthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qusyai bin
Kilab bin Murrah bin Ka‟ab bin Luay bin Ghalib bin
Fihr bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah
bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma‟ad
bin Adnan dan seterusnya sampai menyambung kepada
Nabi Ibrahim , adapun dari pihak ibu Nabi
Muhammad adalah Sayyiduna Muhammad bin
Aminah bintu Wahbin bin Abdul Manaf bin Zuhroh bin
kilab bin Murrah dan seterusnya seperti nasab Nabi
Muhammad dari ayahnya.
ْ َْ ْ ُْ ُ ْ
Disebutkan dalam kitab َٚ ُبييَث الصت ِط ِدحkarangan Al-
Al-Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur
sebuah sya‟ir tentang nasab Nabi Muhammad :
َ ََْ َ ُ ْ َ ٌ َّ َ ُ
ٍٗ اط
ِ ٞ لل طحتثِ د ختد اُٙم
َ ْ ٍّ َ ُ ََ
َص َ٘م ِلِك ِب َو ُم َّر ِة ُ اف
ٍ ٜ٘
ْ َ ٍّ َ ُ ْ َ َ
ٍّ ِ َر َ٘الٌِٟ ب
ٍ ِٕ ب لؤي َغ ٍ وكه
ُ ْ ََ َ ْ ََ
ِثَٙ ْ خ َزيُٚ ْاب٠َ ٞث َوٛاِْٜ ْض
ٍ ٛو
ََ َ ُ ْ َ ْ َ ْ ُ
ْض حل ِ َو٘د ِرك ٍث َو ِإ َْل
ٍ اس ٘م م
5
َْ ُ ٍّ َ َ
ان ِغ َّط ِثٛار َ٘ َهد ث َّٗ َندِزٛ
berkata Al-Imam Ibn Jauziy : “Barangsiapa yang
membawanya(sya‟ir diatas), atau mengucapkannya,
atau ada pada dirinya maka akan aman dari segala
sesuatu yang tidak disukai dan juga akan dijaga oleh
Allah dirinya, hartanya, keluarganya dan anak
turunnya.”
Adapun Akhlak Baginda Nabi Muhammad
adalah al-Qur‟an. Beliau ridho dengan keridhoan
Allah dan marah dengan sesuatu yang membuat
Allah murka. Baginda Nabi Muhammad tidak
pernah marah karena hawa nafsunya dan dendam,
namun beliau akan marah jika ada yang
meremehkan hak-hak Allah .
Rasulullah sungguh amatlah tawadhu‟ dan
merendah dihadapan Allah . Beliau menambal
baju dan sandalnya sendiri, memerah susu, menyapu
lantai rumahnya, menjahit baju yang robek dengan
tangannya sendiri, memenuhi undangan orang yang
mengundangnya baik orang tersebut kaya maupun
orang miskin, kecil ataupun besar, sebagaimana yang
disebutkan oleh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-
Habsyi dalam maulid simtud durror :
6
ًَ ً ُ َ ُْ ْ ْ ُ َ َ َ
ِا َساةَث ُ٘ َه َّشٖثَْٝي ا َساة ٓ
ِ صِٙ إِذا دَعه ال
“Apabila ada seorang miskin memanggilnya, maka
beliau bersegera memenuhi panggilannya”
Rasulullah adalah insan yang paling berani,
paling dermawan, penyantun, paling fasih lisannya,
paling sempurna akalnya, paling banyak ilmunya,
paling lembut perangai budi pekertinya, paling jujur
perkataannya, paling setia janjinya, paling pengasih
dan paling rahmat.
Beliau bagaikan ayah yang penuh kasih-sayang
bagi anak yatim piatu dan janda yang lemah. Rendah
hatinya namun begitu kuat wibawanya, hingga
membuat orang yang paling kuat pun bergemetaran
saat berhadapan dengannya.
Setiap jalan yang dilaluinya ataupun rumah yang
dikunjunginya menjadi semerbak harum baunya.
Apabila nama beliau disebut, maka sebuah majelis
menjadi harum dan berwibawa. Beliau adalah pusat
perpaduan bagi segala sifat kesempurnaan.
Beliau selalu terdepan dalam berbuat
kebajikan, lembut hatinya, luas kasih sayangnya
terutama bagi kaum yang beriman. Teramat baik dan
teramat penyantun, tiada berucap sesuatu melainkan
berisi kebaikan. Sederhana perangainya, singkat dan
padat kalimat yang diucapkannya.
Al-Imam Al-„Arif Billah Al-Habib Ali bin
Muhammad bin Husein Al-Habsyi berkata:
7
“Demikian luhur akhlak Baginda Nabi Muhammad ,
sehingga terasa sempit kitab-kitab besar untuk
merangkum sifat-sifatnya. Sebab beliau adalah
sebaik-baik manusia dalam keindahan akhlak ataupun
bentuk tubuhnya.”
Shollahu alaihi wa ala alihi wa shohbihi wa sallam.
Berbicara tentang keutamaan Nabi Muhammad
sangatlah banyak, karena Nabi Muhammad
diciptakan oleh Allah dengan keutamaan-keutamaan
yang tidak dimiliki oleh para Nabi yang terdahulu,
diantarannya :
َ َ ۡ َ ُ ۡ َ َ َ َ ۡ ُ ۡ ُ َ َ َٰٓ َ َ ۡ ُ َ
ٱۡل َِّة وكيِا يـٔادم ٱشسَ أُت وزوجم
“Hai Adam, tinggallah kamu dengan istrimu
dalam surga”
8
Dalam ayat yang lainnya :
َ َ َ ۡ ۡ َ ُ َ ۡ َٰٓ َ
ِيً أع ِرض خ َۡ هَٰذا َْٰيإِبر
“Hai Ibrahim, tinggalkanlah itu”
Dan masih banyak ayat-ayat lainnya, akan tetapi
ketika Allah berseru kepada Nabi Muhammad
maka Allah mengiringi penyebutan namanya dengan
gelar risalah dan tidak menggunakan nama secara
langsung sebagaimana firman Allah :
ُ ُّ َ ٞ ُ َ َّ ٌ َّ َ ُ َ َ
ۡ َٔل كَ ۡد َخي
الر ُشو ِِّت ٌَِ ر ۡبي وٌا ُمٍد إَِّل رش
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang Rasul,
sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa Rasul”
Dan juga Allah berfirman :
َّ ُ ٞ َ ُّ
ُِم ٍَّد َّر ُشٔل ٱلله
“Muhammad itu utusan Allah”
Dan mana tatkala Allah menyebut nama Nabi
Muhammad dengan Nabi Ibrahim , maka Nabi
Ibrahim disebut namanya sedangkan Nabi
Muhammad disebut dengan gelarnya sebagaimana
firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 68 :
َ
ب َ ِيً ل َ ََّّل
ُّ َِّيَ َّٱت َب ُعٔهُ َو َه َٰ َذا ٱنل َ َْٰاس بإبۡ َر
ِ َّإ َّن أ ۡو ََل ٱنل
ِ ِِ ِ
“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada
Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan
Nabi ini.”
9
Yang dimaksud dengan “Nabi ini” adalah Baginda Nabi
Muhammad .
Allah telah mengambil perjanjian dengan semua
Nabi dalam firmannya di dalam surat Al-Imron
ayat 81 :
َ
ٖ ٌَََِِّٰٰ ن
ُ َ ٓ َ
ًي ََ ل ٍَا ََاث ۡۡ ُجس
ّ َ ُ َّ ِإَوذ أَ َخ َذ
ۧ ِ ِ ٱلل ٌِيثَٰ َق ٱنلَّب
ۡ
َّ ُ ٌََلُ ۡؤ
ُِن بِِّۦ
ُ ّ ٞ ٞ ُ ٓ ُ ۡ
ًۡ َوحِه ٍَة ث ًَّ َجا ََز ًۡ َر ُشٔل ٌُّ َص ّدِق ل ٍَِا ٌَ َعس
َّ ُ ُ َ َ َ
ُّ ُُِص وَل
“Dan ingatlah ketika Allah mengambil perjanjian
dari para Nabi, sungguh apa saja yang aku
berikan kepadamu berupa kitab dan hikmah,
kemudian datang kepadamu seorang Rasul yang
dibenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu
akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan
menolongnya”
ْ ِ َ إ ََّّل ِّاتتُٝ ََس َضيا َ٘ا َو ِش َه٠ْ ََك َن ُم٠ْ َ (( َول
))اع ِ
10
Allah memberitahukan bahwa umat-umat
terdahulu ketika memanggil Nabi mereka dengan
penyebutan namanya akan tetapi Allah
melarang umat baginda Nabi Muhammad
memanggilnya dengan nama, sebagaimana
firman Allah dalam surat An-Nur :
Adapun berbicara tentang keindahan fisik Nabi
Muhammad sangatlah sempurna, jikalau kita
jadikan pepohonan di dunia ini menjadi pena dan air di
lautan kita jadikan tintanya maka tidak akan cukup
untuk menyebutkan keindahan baginda Nabi
Muhammad , Berkata Al-Imam Bushiri dalam
Sya‟irnya :
11
ُُ َ ْ َ َّ َ ُ َ
ٝ َرح٠ْ ُاه َو ُغٜاَّل ْي ت َّٗ َ٘ه
ِ ٠ٟذ
َّ ُ َ ً ْ َ ُ َ َ ْ َّ ُ
ِٗ ارئ إج َص
ِ ثٗ اغفٍاه ض ِتحتا ة
Dia telah disempurnakan lahir dan bathinnya
#Kemudian dipilih sebagai kekasih oleh sang
pencipta
ََ ْ َّ َ ُ٘
ْ َ ْٚ َن ٌه َخ
ِٝ ِٜ اش
ِ ِف ُمِ ٍّ َشي
ِ
َْ َْ َ ْ ْ َ َ َ
ِٗ ِ ِصُٜ٘ ْي دِٝ ِذيِٚ ُر اْل ُ ْصٞ٠ْ ش ٌ
Tak seorangpun dapat menyamai
keindahannya # Keindahan tunggal memang
tak mungkin terbelah
13
Sudah cukup jelas Nabi Muhammad di
karuniahi Allah seluruh sifat-sifat indah dan terpuji,
disamping keindahan nabi Muhammad Allah
memberikan cahaya kewibawaan dalam diri Nabi
Muhammad sehingga tidak menimbulkan dampak
negative bagi orang yang melihatnya seperti yang
terjadi kepada Nabi Yusuf atas teman-teman
Zulaikha dengan memotong jari-jari mereka tanpa
mereka sadari ketika melihat ketampanan Nabi Yusuf
, maka seorang penyair menulis dalam sya‟irnya :
ُ َْ َ َ ََْ َْ َ َُْ ْ ََ
ٜٝ س ِتحٚ رأح٠اِح زْلخا ل
ِ ٠ل
َْ َ ُ ُْ َْ َ َ َ
َب َلَع اليْ ِد ْي٠ْ َِٖٕلذ ْرن ةِإِ ْف ِم ا
Kalau wajah Nabi Muhammad sempat dilihat
oleh kawan-kawan zulaikho # Maka Jantung
hatilah yang akan terpotong sebelum tangan
mereka yang terpotong
Kewibawaan dan keagungan inilah yang oleh
sayyidina Ali Karamallahu wajha dalam
menggambarkan sifat Nabi Muhammad : “Siapa
yang melihat sepintas pasti akan tertegun karena
kewibawaannya”, dan juga para sahabat lainya berkata
: “Rasulullah itu paling tenang, penuh wibawa bila
berada dalam suatu majlis”
Sehingga ada salah satu sahabat Nabi ketika
berjumpa dengan Nabi Muhammad sahabat tersebut
menggigil ketakutan karena kewibaan Nabi
Muhammad , sebagaimana diriwayatkan oleh At-
Tirmidzi dari ibnu Abi Halah : “Bahwa bila Nabi
14
Muhammad sedang berbicara, maka semua sahabat
yang berada di sekelilingnya tenang sambil
menundukkan kepala mereka semua seolah-olah
kepala mereka sedang di hinggapi burung. Itu semua
karena kewibawaan Nabi Muhammad .”
Oleh karena itu As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-
ُ َ ْ ُ ْ ْ ٌ َّ َ ُ
Maliki menjelaskan dalam kitabnya “ٔاْلن َصان إَك ِم
ِ دٙ ”ُم:
bahwa para sahabat Nabi Muhammad tidak bisa
memandang wajah Beliau dengan Tajam karena
keagungan dan kewibawaannya, sehingga yang dapat
menceritakan dan menggambarkan sifat dan rupa Nabi
Muhammad adalah mereka yang masih kecil atau
yang berada di bawah asuhannya sebelum masa
kenabian seperti Hindun bin Abi Halah dan Sayyiduna
Ali bin Abi Tholib karramallahu wajhah.
Ini semua menunjukan betapa indahnya sosok fisik
Nabi Muhammad dan juga cahaya yang terpancar
dari wajah Beliau sehingga para sahabat tidak mampu
untuk mensifati Nabi Muhammad kecuali para
sahabat yang masih kecil atau yang di bawah
asuhannya, Oleh karenanya para ulama berlomba-
lomba menghiasi karangan mereka dengan
mengumpulkan sifat-sifat Nabi Muhammad dalam
karangan mereka, diantaranya :
ُ َّ َ ُ َ
1. ِديَّثٙطٙال
ُ ٔااَٙ الظ, karya Al Imam al Hafidz Abu Isa
ِ
Muhammad bin Isa At-Tirmidzy .
15
ُ ُ َّ ُ َ َ
2. الِل ِج َّيث بِٞ ا٠ٙ الadalah Hasyiyah (keterangan) kitab
Lahjiy
ُ َْ ُ ْ ْ ٌ َّ َ ُ
7. ٔاْلن َصان إَك ِم
ِ دٙ ُمkarya As Syeikh Al Imam As
Sayyid Muhammad bin Alawy Al-Maliky al
Hasany .
16
dalam samudera keindahan Syamail Nabi Muhammad
.
ُ
Al-Imam Yusuf An-Nabhaniy dalam kitabnya َِٔو َشاا
َّ ِٔااَٙ ل إ ََل َط٠ْ ُغ٠ُ ْ الmenjelaskan beberapa faedah yang
ِل٠ْ الر ُش ِ ِ ِ
dapat dipetik dari membaca dan mempelajari sifat-sifat
Nabi Muhammad , baik yang berkait dengan
khalqiyyah (bentuk tubuh) maupun khuluqiyyah
(akhlak perangai) beliau, diantaranya adalah :
- Merasakan kenikmatan tersendiri dengan
mendengarkan Syamail Nabi Muhammad .
- Mendekatkan diri kepada Nabi Muhammad
dan juga untuk mendapatkan kecintaan dan
keridhoaan Nabi Muhammad dengan
menyebutkan sifat-sifat terpuji beliau .
- Sebagai usaha kita sekalipun sangat sedikit,
untuk membalas jasa beliau yang begitu besar,
beliaulah yang mengangkat kita dari jurang
kegelapan menuju taman keindahan yang
terang benderang, dari kesengsaraan menuju
kebahagiaan abadi.
- Dengan mengetahui Syamail Nabi Muhammad
dapat menarik dan mengajak kita untuk lebih
mencintai beliau.
- Dengan mengenal Syamail beliau , kita dapat
mengikuti dan menjadikannya sebagai
pemimpin kita dalam segala aspek kehidupan,
bagaimana ketawadhuan beliau, kesabaran,
keadilan, kezuhudan, kedermawanan dan semua
akhlak beliau yang mulia.
17
Yang mana ini semua tidak mungkin kita dapatkan
kecuali dengan mempelajari sifat-sifat Nabi
Muhammad .
Sholawat kepada Nabi Muhammad termasuk
perantara yang sangat cepat untuk sampainya seorang
hamba kepada Allah , maka tidak heran ketika para
salafuna sholeh mereka memiliki wirid setiap harinya
dengan bersholawat kepada Nabi Muhammad , di
antara mereka yang membaca setiap hari tiga ribu kali
bahkan ada yang belasan ribu dari sholawat kepada
Nabi Muhammad , seperti amalan Al-Habib Abdul
Qadir Quthban yang setiap harinya membaca
dalaa‟il khairat sebanyak lima kali (dilakukan setiap
selesai shalat fardhu) dikarenakan keistimewaan-
keistimewaan yang sangat besar bagi orang yang
bersholawat kepada Nabi Muhammad .
Disebutkan dalam kitab :
َ َ ْ ْ َ َ َ َ َّ َ َ َّ ْ َ ْ َْ َ
َ ال ْذ
ِامْٛي الِ خ لَع ِم َلالص و ة
ِ َلالػ ٔ
ِ ؾ ٌ ِف
ِ ِامٟ ِسَل ُء
Karangan Al-Imam Ibn Qayyim Al-Jauziyyah
seseorang yang bersholawat kepada Nabi Muhammad
mendapatkan empat puluh keistimewaan,
diantaranya :
18
Menjadi sebab kita mendapatkan balasan
sepuluh kali sholawat dengan membaca
sholawat sekali
Menjadi sebab di angkat derajatnya oleh Allah
Menjadi sebab mendapatkan sepuluh kebajikan
dari sekali bersholawat kepada Nabi
Muhammad
Menjadi sebab dihapusnya sepuluh kesalahan
setiap kali kita mengucapkan sholawat.
Menjadi sebab dikabulkannya doa kita
Menjadi sebab mendapatkan syafa‟at Nabi
Muhammad
Menjadi penyebab pengampunan dosa dari Allah
Menjadi sebab Allah memberikan kecukupan
kepada orang yang bersholawat.
Menjadi sebab kedekataan orang yang
bersholawat kepada Nabi Muhammad di
akhirat
Menjadi sebab kekalnya cinta seseorang
terhadap Nabi Muhammad
Menjadi sebab terbukanya pintu hidayah bagi
orang yang mengucapkan Sholawat, Bahkan
hatinya menjadi hidup dan peka (sensitif)
terhadap hal-hal yang baik
19
Menjadi sebab kedekatan seseorang kepada
Nabi Muhammad di akhirat
Menjadi sebab mendapatkan kabar gembira dari
Allah atas kedudukannya di surga sebelum
meninggalnya
Menjadi sebab hilangnya kefakiran dalam
kehidupan
Menjadi sebab disebutkan nama yang
bersholawat dihadapan Nabi Muhammad
Menjadi sebab mendapatkan rahmatnya Allah
Menjadi sebab mendapatkan keberkahan dalam
diri orang yang bersholawat, kegiatannya dan
umurnya
Dan masih banyak lagi keistimewaan-keistimewaan
bagi seseorang yang selalu membasahi lisannya dengan
bersholawat kepada Nabi Muhammad itu semua
disebabkan karena keberkahan Nabi Muhammad .
20
Bermimpi jumpa dengan Nabi Muhammad adalah
suatu angan-angan setiap para pecinta Nabi
Muhammad , maka seseorang akan bermimpi Nabi
Muhammad jika didalam dirinya memiliki kecintaan
yang besar kepada Nabi Muhammad dan selalu
mengikuti Nabi Muhammad dalam kehidupannya
sehari-hari, oleh karenanya para ulama menjelaskan
sebab yang paling utama ketika kita ingin bermimpi
Nabi Muhammad adalah hendaknya selalu
menghiasi diri kita dengan taqwa kepada Allah , dan
hendaknya selalu mengikuti jejak Nabi Muhammad
dengan cara melakukan segala sesuatu yang dilakukan
baginda Nabi Muhammad dari sesuatu yang wajib
maupun yang sunnah serta memiliki keinginan yang
sangat kuat untuk bermimpi dan bertemu dengan Nabi
Muhammad dan pastinya dengan memperbanyak
sholawat kepada Nabi Muhammad , karena dengan
itulah orang akan dekat bersama Nabi Muhammad .
Oleh karenanya Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith
hafidzahullah beliau berkata :
ُ َ اب َهث ْ َ
َ َ ُ ْ ُ ْ َ َّ َ ْ َ َ ُ َّ َ ْاْلَتي َ ْ ْ َُ ْد ُر ُُ ْرب ا
َل ِ خٙ َوشٖ َٗ ُدر الِٝ ب غل الل نٖي ِ ِ ان ِإَل
ِ ْلنص ِ ِ
“Kadar dekatnya seseorang kepada Nabi Muhammad
, seperti kadar orang tersebut mengikuti Nabi
Muhammad ”
21
Seseorang ketika melakukan segala sesuatu yang
dilakukan oleh Nabi Muhammad dan menjadikan
Nabi Muhammad sebagai pedoman hidupnya maka
orang tersebut pastinya akan dekat bersamanya kelak
di akhirat, karena Bukti keimanan kepada Nabi
Muhammad yang paling utama adalah dengan
mengikuti beliau dalam segala sisi kehidupannya, oleh
karenanya Allah telah menjelaskan dan menegaskan
didalam Alquran bahwa barangsiapa yang mencintai
Allah maka hendaknya mengikuti Nabi Muhammad
, sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Imran
ayat 31 :
ُ َ ۡ ُ َّ ُ ُ ۡ ۡ ُ
ًۡ ٱلل َو َيغ ِف ۡر ىس ًِٔن ُيبِبس ُ َّ َ َ َّ َ ُّ ُ ۡ ُ ُ ُۡ
ِ كو إِن نِجً ُتِبٔن ٱلل فٱثبِع
ٞ َّرحٞٱلل َد ُفٔر
٣١ ًِي
ُ َ ُُ
ُ َّ س ًۡ َو
ذُٔب ه
"Katakanlah (wahai Muhammad), Jika kalian (orang-
orang qurays) mencintai Allah, maka ikutilah aku,
niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosa
kalian dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”
Ayat yang mulia ini menilai setiap orang yang
mengaku dirinya cinta kepada Allah, sedangkan sepak
terjangnya bukan pada jalan yang telah dirintis oleh
Nabi Muhammad , sesungguhnya dia adalah orang
yang dusta dalam pengakuannya, sampai ia mengikuti
syariat Nabi Muhammad , dan agama yang
dibawanya, dalam semua ucapan dan perbuatannya.
Dan dalam ayat ini juga Allah memberikan dua
keistimewaan bagi orang yang mengikuti Nabi
Muhammad , yang pertama adalah mendapatkan
22
cinta Allah , yang pastinya dengan kecintaan tersebut
maka urusan kita akan dipermudah oleh Allah baik
di dunia maupun di akhirat, adapun yang kedua adalah
mendapatkan ampunan dari Allah , ini adalah
minimal seseorang mendapatkan keistimewaan ketika
mengikuti jejak baginda Nabi Muhammad . Karena
tidak ada jalan menuju ridho Allah kecuali melalui
pintu Nabi Muhammad , Dan ini senada dengan
ucapan Al-Imam Junaid bin Muhammad :
َّ ارخَ َف أَذَ َر
ُل َغ َّل الل٠ْ الر ُش ْ َ َ َ َّ ٌ َ ْ ُ ْ َ َ ُ َ ُ َ
ِ إف ُرق إَِل ا
ِٚ ٘ ا مصدودة إَِّل لَعٟلل ُك
ِ
َّ َ
َٗ ٖ َو َشِٝ َْنٖي
“Semua jalan menuju Allah semuanya terbuntu
kecuali bagi orang yang mengikuti jejak Nabi
Muhammad ”
َّ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ْ َّ
Dijelaskan dalam kitab ه٠ْ ُٙ امِ َو ُكَٜٙ لل ِِف ال
ِ ل ا٠ رأوا رشٚاَّلح ِ
karangan Syaikh Wa‟il Muhammad Ar-Rifa‟iy syarat-
syarat terpenting untuk kita bisa bermimpi Nabi
Muhammad sangatlah banyak, diantaranya :
23
Tidak memusuhi orang yang cinta kepada Nabi
Muhammad
Hendaknya melazimi taqwa kepada Allah
Selalu bertaubat dari kemaksiatan
Hendaknya tidak mencela para sahabat Nabi
Muhammad
Hendaknya memakan makanan yang halal,
pekerjaan yang halal dan segala sesuatunya yang
halal
Bersungguh-sungguh untuk mendapatkan ridho
Nabi Muhammad
Hendaknya selalu suci baik dhohirnya (dengan
memiliki wudhu) atau bathinnya (sifat-sifat buruk)
Menggambarkan sosok Nabi Muhammad dalam
pikiran kita
Menjauhi perkumpulan-perkumpulan pecinta dunia
yang tidak mau berdzikir kepada Allah
Memperbanyak membaca sejarah Nabi Muhammad
Hendaknya membaca dzikir-dzikir yang telah di
ajarkan oleh Nabi Muhammad
24
Disebutkan dalam kitab:
ُ ْ َْ ُ ُْ ْ َ ٕ َ٘ ٍَاتيْ ُص إْ ٍَ َرج
ِب َو تٍ ِريْ ِز إٓ ُر ْو ِب٠ْ ِٖٕت ِويْ ِص ا ِ ِ ِ
karangan Muhammad Athiyyah khamis dijelaskan
tentang keistimewaan seseorang ketika bermimpi Nabi
Muhammad , diantaranya :
Akan meninggal dunia dalam keadaan husnul
khotimah
Akan mendapatkan syafa‟at dari Nabi
Muhammad
Akan masuk dalam surganya Allah
Akan dihapuskan dosa-dosanya dan juga dosa
kedua orang tuanya (jika keduanya muslim)
Seakan-akan menghatamkan Al-quran dua
belas ribu kali
Akan di mudahkan dalam sakaratal maut
(ketika pencabutan nyawa)
Akan di angkat baginya adzab kubur
Akan di amankan dari kengerian/kegentingan di
hari kiamat
Akan dikabulkan semua hajat-hajatnya oleh
Allah baik di dunia maupun di akhirat
Dan juga Doktor Syekh Mahmud Sobiih
menyebutkan sekitar empat puluh lima faedah
seseorang ketika bermimpi Nabi Muhammad ,
diantaranya :
25
Menambah semangat dalam ketaatan kepada
Allah
Sifatnya akan berubah menjadi sifat yang mulia
Meninggalkan kemaksiatan karena malu Nabi
Muhammad melihatnya
Merasa aman
Menambah adab yang bermimpi kepada Nabi
Muhammad
Menambah semangat kita beribadah kepada
Allah
Dan masih banyak lagi keistimewaan-
keistimewaaan lainnya dan itu semua karena
keberkahan Nabi Muhammad .
ْ َ
Di dalam kitab “ِٗ ِٖ ْصٙال
ُ ”غ ِطي ُص diriwayatkan dari
sahabat Abu Hurairah bahwasanya Nabi
Muhammad bersabda :
ُ َّ َ َ َ َّ َّ َ ْ ََ َ ْ
))رٔ ِبَٙ َ ٌ ِإن الظيْ َفان َّل حخ،امِ ذِد َر ِآِنَٜٙ َر ِآِن ِِف الْٚ َ٘ ((
“Barangsiapa yang melihatku dalam mimpi, sungguh
ia telah melihatku karena syaithan tidak bisa
menyerupaiku.”
Sangat jelas sekali dalam hadist tersebut dijelaskan
jikalau seseorang mimpi bertemu Nabi Muhammad
di dalam mimpinya maka sungguh orang tersebut telah
melihat Nabi Muhammad , dikarena sesungguhnya
26
syaithan tidak bisa merupai Baginda Nabi Muhammad
, adapun ketika seseorang melihat Nabi Muhammad
dalam keadaan yang tidak bagus maka itu
dikembalikan kepada keadaan orang yang bermimpi
sebagaimana dijelaskan oleh Al-Imam Al-Habib
َ ُ ْ ُ ْ حَث ْتي:
Abdullah bin Alwi Al-Haddad dalam kitab ج إٍؤا ِد ِ
ْشى َ ْ ُ ِه ب
َ ِ َر ِة َر ُسٔ َغا ِٕ ٍص٠ْ ِف ُغْ ِ َٗ َّٖ َو َشِٝ ْالل َنَٖيُ ب َغ َّل َّ ُر ْؤ َي ُث
ِّ انل
ٍ ِ
ٌْ َذارّٛ إ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ ْ َ َْ ْ َ َ ْ ُ ََ َْ َ
ِ ِ ِٔ الػَل ِح ٌ ِِف ذالٞ أِٚ٘ ٕحسٚ٘ ر ِة٠لل أو لَع غ ِ اِٚ٘
ِّ ُٝ َّٛلَع َأ
َشيْ ٌر
َ َ ُ َ ْ َّ
لِٖر ِاِئ يدل
ِ
“Bermimpi Nabi Muhammad dalam gambaran orang
sholeh itu adalah kabar baik dari Allah , atau bukan
dalam gambaran orang sholeh maka itu termasuk
teguran bagi yang mimpi bahwasannya dia termasuk
orang yang buruk”
Sehingga dengan teguran itu bisa menjadikan orang
yang bermimpi untuk membenahi ketaqwaannya
kepada Allah dan kedekatannya kepada Nabi
Muhammad .
Oleh karenanya banyak sekali amalan-amalan yang
diriwayatkan oleh para kekasih Allah yang memiliki
kedekatan kepada Nabi Muhammad baik dari
bacaan surat-surat dalam Al-Quran, Sholawat kepada
Nabi Muhammad atau amalan-amalan lainnya,
adapun amalan-amalannya sebagai berikut :
27
ُ َْ ُ َّ
1. Disebutkan dalam ِٔ َشاا٠َ ”ال
kitab “الظاٌِ َهث
:“Barangsiapa membaca surat Al-Qadr ketika
terbitnya matahari dan terbenamnya matahari
dua puluh satu kali maka akan bermimpi Nabi
Muhammad .”
ْ َْ ُ َ
Disebutkan juga dalam kitab “ار َ
ِ الْس َثْٜ”خ ِزي
karangan As-Syeikh Ahmad An-Naziliy :
Disebutkan oleh sebagian ulama : “Barangsiapa
membaca surat Al-Qadr seribu kali dihari jumat
maka tidak akan meninggaldunia kecuali
bertemu dengan Nabi Muhammad .”
َُ َّ ُ َْ
2. Disebutkan dalam kitab “ َشاأِ الظاٌِهث٠َ ”ال:
“Barangsiapa membaca surat Al-Kautsar seribu
kali pada malam hari maka akan bermimpi Nabi
Muhammad .”
َُ َّ ُ َ َْ
3. Disebutkan dalam kitab “شاأِ الظاٌِهث٠َ ”ال:
“Barangsiapa yang hendak bermimpi Nabi
Muhammad maka hendaknya membaca surat
Al-Muzammil empat puluh satu kali.”
30
ْ َ َ ُ ْ َ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َّ َ ْ َ ْ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ْ ّ َّ ُ َّ َ
ّ َّل دْيك أنٜ خي٠ٞ اَّلي ِ ار
ِ ٠ٛ ِر ال٠ِٜٗ إِ ِِن أشألّ ةٟٖال
ََ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ ِّ َ َ ْ َ ْ َ ُ
اْٙ ٖٗآَل وش ِ ِ وِٝ ٍد غل الل نٖيٙا ُمٛ ِبيّ ش ِي ِدٛ ٝح ِري ِن وس
َْ ُ
.د َكٜ ِن٠َ ٞ
12. Barangsiapa yang ingin bermimpi Nabi
Muhammad hendaknya shalat sunnah dua
rakaat kemudian membaca seratus kali :
َ د َوأَ ْر َوَّٙ ََا ُُمٛن ُر ْو َح َش ّيد
اح
ُ
ْ ّ ر ةَِّٖ ْو َن٠ْ ر يَا ُ٘ َدةّ َر ْال ُم٠ْ َر انل٠ْ ُٛ يَا
ٍ ِِ ِ ِ ِ ِ
ًد َُت َّي ًث َو َش ََل٘اَّٙ ََا ُُمٛآل َشيِّد
ِ ٍ ِ ِ
13. Berkata Al-Allamah As-Sayyid Ahmad Zaini
Dahlan : “Di antara shighoh yang mujarrob
untuk berjumpa dengan Nabi Muhammad
adalah :
ِّ َّ َ َ َ ْ َ ْ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ْ ّ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
َ اْل
ارك واَلال
ِ ْس ل ِ م
ِ ٘
ِ ا ٍدٙا ُمٛٗ غ ِٔ وش ِٖٗ لَع ش ِي ِدٟٖال
ِّ ْ ََ َ َْ َ
ْٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ نٖيّ َولَع
Dibaca seribu kali setiap hari maka akan
bermimpi Nabi Muhammad .”
31
Al-Imam Muhammad Al-Bakriy , sebagai
berikut :
ْ َ َ ْ ُ َ
َََا َشتَٙ اْلَاحٗ ل َ ْ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ِ ِ ِ ا أى َِٖ وِٙ ٍد إٍاحِ ِص لٙا ُمٛٗ غ ِٔ لَع شي ِدٟٖال
َ لَع آَل ََ َ ْ َ ْ ُْ ْ ّ َْ
َ ِّ ا ِدي إ ََل الَٟ ْ اْل َ َِّ َوال َ
ََّ ض ِِ صخ ِِي ِٗ وٙصا ِ ال ِ ِاِص اْل َِ ة
ِ ِ ٛ
ْ َ ْ َ َْ
ِٗ ْار ِه إ َه ِلي
ِ ُد ِر ِه و ِِ٘د
Seribu kali di malam kamis, malam jum‟at atau
malam senin dengan memberikan wangi-wangi
semacam bukhur ketika membacanya insyaallah
akan bermimpi Nabi Muhammad .
Berkata juga Al-Habib Hadi bin Muhammad Al-
Haddar : “Barangsiapa membaca sholawat Al-
Faatih pada malam jum‟at seratus kali maka
akan bermimpi Nabi Muhammad dalam
tidurnya.”
15. Berkata Al-Imam As-Syekh Abdul Qadir Al-
َُُْْ
Jaylani dalam kitab يثٜ إي:
“Diriwayatkan dari Abu Hurairah yang
datangnya dari Nabi Muhammad , beliau
Bersabda : “Barangsiapa sholat malam jumat
dua rakaat, disetiap rakaatnya membaca Al-
Fatihah, ayat kursi sekali, Al-Ikhlas lima belas
kali dan membaca di akhir sholatnya :
ُ
ِّ ِّ ب ْال
ّم
َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ِّ َّ ٍد انلَّٙ ََا ُُمٛلَع َشيِّ ِد ِٔ ٗ غٟٖال
ِ
32
kecuali dia telah melihatku, dan barangsiapa
melihatku maka baginya surga, diampuni dosa
yang telah lampau dan yang akan datang.”
َّ َ ْ ُ َ َ َ ِّ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ِّ انل
ب ِ ِّل٠ ِبيّ و رشٛ ٍد خت ِدك وٙا ُمٛٗ غ ِٔ لَع شي ِدُٟ ٖال
ّمّ ِّ ْال
Dan juga disebutkan oleh As-Syekh Yusuf An-
Nabhani dengan tambahan :
ِّ ْ َ َ َو
.َٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ لَع
Kemudian As-Syekh Yusuf An-Nabhaniy
berkata “Jika ini bisa menjadikan kita bertemu
Nabi Muhammad secara sadar maka lebih-
lebih jika dalam keadan tidur.”
ُ ُ اَل َخاا ُر
17. Disebutkan dalam kitab ِديَّثَّٙ ط
َ ٙال
ِ
َّ karangan
As-Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Malikiy :
ُ ُ
“Barangsiapa membaca satu bait dari kitab ز ِ َّيثَٙ ٟال
karangan Al-Imam Bushiriy :
33
ْ ْ ْ َّ َ ُ َ ْ َ
ٍٝ ن ةِ ُرؤ َي ِث َوسِ خػْٝلخ
َ َّ ُ َ ْ َ
ُ ِالظ ّ ُ ْ َ َ َ
اء رآهٚ٘ ك
ِ ٚزال خ
sebanyak 41 kali ketika hendak tidur maka
akan bermimpi Nabi Muhammad .”
َُ َ َ
18. Disebutkan dalam kitab ِٚ ْاري َّ
َ اَل شهادةkarangan
Syekh Yusuf An-Nabhaniy : “Barangsiapa
yang membaca sholawat ini dua belas ribu kali
maka akan bermimpi Nabi Muhammad , yaitu
:
َارك٠َ ََْٛش َِبْر أ ُ
ِّ ّ ِ ب ْال
ِّ ِ ّم إْ ُِ َر ِّ انلَّ ٍدَّٙ ََا ُُمٛلَع َشيِّ ِد َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ِٔ ٗ غٟٖال
ِ ِ ِ
ْ
َ َ ْ َ َ َ َّ ُ َ َ َ َْ َ َ َ َْ ْ
ِِّ ْٖي خ ِ ان ضش ِخّ وخ َ َ
ِ ايخِّ ولِصْٜي ِن ِ ارك وخ ِ َو َ٘ه ِد ِن أْس
َ َْبيٛال َْ َ ْٙ َّ َّاَّل ْي َخخ َ ِّ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ ِّ َ َ َ
اء ِ ٝ
ِِ ة ج ِ ِبيٛوأضب اْلٖ َِ ِإْلّ خت ِدك و
ْ َ َ َ ْ ُ ْ ِّ َ َ ْ َ َ ََ َْ َ ُْ
طان َر ّبِّ َر ِّب إ ِه َّز ِة شت،ٖٗ وشِٝ آَل وغط ِت ِ ِ ْرش ِْٖي َولَعَٙوال
َ ْ َٙ ُد لل َر ّب إْ َهالْٙ َ اْل ْ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ َ ٌ َ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ
.ْي ِ ِ ِ رش ِْٖي وٙن وشَلم لَع ال٠ٍا ي ِػٙخ
34
َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ ْ َ َ َ ُ ْ َ َّ ِّ ْ ُ ّ ّ َ َ َ
ّم ولَع الٖ ٟٗغ ِٔ لَع شي ِدٛا ُمٍ ٙد خت ِدك ورش٠لِّ انل ِب ال ِ ِ
ْ َ َََ َ َّ ّ ُ َّ َ َ ْ
آَل َو َغط ِت َِ ٝو َش ِٖ ْٗ ُك َٙا ذْ َر َك اَّلا ِْ ُر ْون َودٍٔ خ ِْ ٚذْ ِر َك ِِ
َََ َ َ َُ َ ُ ْ َ
ْ َ َ َ َ َ َ َ ُ َ ْ
لل وجٍذ لل َوس َرى ةِ ِ ُٖٗ ٝا ِإيا ٌِٖ٠ن ندد ٘ا أضا ةِ ِِ ٝنٖٗ ا ِ
َ َ َ ُ ِّ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ّ س ُٗ الل َو َوش َه ُِ ٝنْٖ ُ ُ ْ
ك ئ وأؽهاف ِ ٍ يط ك د د ن لل
ِ ا ٗ ِ ِ ةِ ِ ٝض
لل َوزَ َٛث َن ْر ِط َِ ٝور َؽ َ َ ْ َ ْ َ ُّ َ ْ َ َ َ َ ْ
اء ِ ك َش ٍء ندد خٖ َِ ا ِ ِ َش ٍء و ِمٔء ِ
ُ َ ُ ُ َ َ َ َ َ َ َ َْ
ُك َٙاحِ َِ ٝندد َ٘ا َكن َو َ٘ا يَس ْ٠ن َو َ٘ا َ ٠َ ٞكاِ ٌٚ جٍ ِص َِ ٝو ِ٘داد ِ
ْ َ َّ َ َ ً َ َ ً َْ َْ ُ َْ َ َ ُ ْ ْ
ُتيْ ُؿ ةِ ِ ٝاْلد غَلة لل غَلة تصخي ِرق إهدد َو ِ ِف ِنٖ ِٗ ا ِ ِ
َ ًَ ََ َ ًَ َ َ ُ ْ
لل
لل ةا ِريث ةِتِا ِء ا ِ دااِٙث ةِدوامِ مٖ ِّ ا ِ
35
seribu kali maka akan diberikan kekayaan
selamanya oleh Allah, dicintai semua makhluk
dan di jauhkan dirinya dari malapetaka.”
ً ْ َ َ َََ َ َْ َ ً ََ َ ََ َ َ َ َْ ْ َ ْ
ْس َ٘دا َو ِّاحِّ أةدا و أجم ةركح٠ٖامهلل اسهٔ أٌؾٔ غ
اْلن َصا ِج َّي ِث
ْ ْ
َ ِ ا َل
َ َْ
اْل ف
ِ َ ْ َلَع أ
َش
َ َ ً َ َ َ ً ْ َ َ َّ َ َ ْ َ
ُتياحِّ ٌؾَل ونددا ِ أزك
ِ ِ
َِّ َ َّ َ ْ َ َ َّ َ ْ ْ ََ ْ َ َّْث َو َْمٛاْل َا ْ َ
ات ِ ِر الشٖيٟا ِجي ِث و٘لٙاْلح ِ َ ِ ِ ا ا ِ اْل م
ِ ٙ ِ و
َ ْ ِّانلبي ْ َ الر َّباج َّيث َو َ ْ
َ ْ تَؿ الْٟ ض َصا ِج َّي ِث َو َم ْ ْ
ْي َّ
ِ اشف ِث ِنِ ِد ِ ِ ِ َّ ار ِ ْس ِ اْل
ِ
ْ ْ َ
َ ْ ٘ٓ َرُٙ ْبيَا ِء الْٛي َوُااد َركب ال ْ ْ َ َ ْ ٖ ْر َشُٙ سحْض الْ َ
َ َِو ُِ٘ َّدم
ْي َو ِ ِ ِ ِِ ِ ِ
َ َْ َْ ْ َ ْ ْجه َ ْ َاْل ََْٖ أْ َ َْ
ا ِء إ ِه ِّز اللَع َو َ٘ال ِ ِّ أ ْز َ٘ ِث٠َ ِ ْي َضا ِم ِٔ ل ِ ِ َ ِ ٌأ ٔ ؾ
َ
َّ ار٠َ ْٛد أْٞسار ْال َزل َو َم َظا َ َ ْ َ َ َ ْ ْ ْ َْ
َِ ِاة٠َ الص ِ ِ ِ ِ ِ ِد أِٞ ش ِد الشن طاٙال
36
َ ْ َ ْ ْ َ ْ ْ َْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ُ َ َّ َ ْ
ِٗ اْلس ِ اْلٖ ِٗ وِ ت ِم إ ِهٖ ِٗ وٜ٘ و، ِان إ ِِدم ِ ان ل ِص ِ الو ِل وحرْج
ْ ْ ْ َْ ْ ِّ ُ ْ ْ ْ ِّ ْ
ْي٠ِ ٖ ِد إ ُه٠ْ ُس٠ُ ْي ال ِ ان خ
َ َ ْ ٕئ َوا
ِ لُك و ِإنص
ْ ِد اْل ُ ْز٠ْ ُ اْل
ِ ِر ِْسَٟ َ٘ل
ِّ َ َ ُ ْ ْ َ َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُ ْ ْ َ
َِ ِط خٙ ال،ِٚ ْي ضيا ِة اَلاري ِ ْي وخ ِ ج٠ٕٓوالصٍ ِِل رو ِح سص ِد ا
َ َِ َٙ ْ خ ََلق ال ْ َ ِّ َ َ ُ ْ َ َّدي٠ْ ُلَع ُرحَب إْ ُهت َْ َ
اتِ ٘ا ِ أ ة
ِ ِ َ ٖ خ خٙ ال و ث
ِ ِ ِ ةِأ
َُ َ ْ َ ْ ْ َ
ْْاْل ْغف ٍَائ َّيث اْل َٖئْ ال ْخ َلٗ َواْل َتي
ْ ْ
ِدَّٙ ا ُمٛب الك َرمِ َشيِّ ِد ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ
َ َ
َنددِٝ آَل َو َغط ِت
ْ
ِ ِ ب َولَع
ََ َّ ُ ْ ْ َ ْ َْ ْ
ِ ِٖ فٙ خت ِد الِٚ لل ة ِ خت ِد اِٚ ة
َ َََ َ َّ َ َ َّ ُ َ َ َ َ َ َُْْ َ
ْٚ ا ذْ َر َك اَّلا ِْ ُر ْون َودٍٔ خَٙ احِّ ُكَٙ ُك ِ ٘احِّ َو ِ٘داد٠ٖ٘ه
اب طَ أَ ْغْٚ الل َخ ُ ض َ ِ ْيا َو َر ً ْ ا َْرًٙ ْ َن َو َشِّٖ ْٗ ت َ ْصٖي٠ْ ٌُِِٖذ ْْر َك إْ َيا
ِ ِ ِ ِ
َ.ْجه ْْي َ ْ َل الل أ٠ْ َر ُش
ِ ِ ِ
َُ
24. Disebutkan dalam kitab ِٚ ْاري َّ
َ اَل َش َهادة :
ُْ َُْ
“Barangsiapa menulis nama Allah )دود٠ (الdi atas
kain sutra berwarna putih dan menulis juga di
ُ َُ
ل٠ْ ٌد َر ُشَّٙ (ُمtigapuluh lima kali
kain tersebut )ِالل
ُ ْ َ ْ tigapuluh lima kali
dan juga menulis )ِد للٙ(اْل
setelah shalat jum‟at maka akan diberikan oleh
Allah kekuatan dalam ketaatan dan
kebaikan, dan juga dijaga dari bisikan syaithan,
dan barangsiapa membawanya maka akan
diberikan haibah (kewibawaan) dihati para
ciptaan Allah , dan barangsiapa melihat
tulisan tersebut ketika terbitnya matahari serta
membaca sholawat kepada Nabi Muhammad
maka akan banyak bermimpi Nabi Muhammad
dan di gampangkan urusannya di hari
tersebut.”
38
kasur suci maka akan melihat Nabi Muhammad
”, yaitu :
ْ ُ َ الر ْ َ
لَع َخ ْْي َّ َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ ِّ ْ َ َ
الر َّبا ِج َّي ِث َو اْلَاُ ْ٠ح ِث ْح ِث َّ
ِ الٖ ٟٗغ ِٔ وشٖٗ
َ ْ ْ ْ َ ْ َُْ َ ّ َ
ار ٠ اِن َو٠ْ ُٛر الَ ْٛ اْلَااِ َف ِث ة َْ ٙرْز إ ٍُ ُ٠ْ ٟمِ َوال ََ ٙه ْ ث
ِ ِ الٙخط ِِ
ِ َ ِ ِ ِ ِ
ْ ْ ْ ْ
ٓ ِِّ َٛ٠ث اَل َد ِ ّ َُْ َ
َب ِق ال ْش َف ِم ةِ َْ ٙز ِن اِن إ َ ْ الر َّب ِ ِّ
اضب اْل َ َِّ َّ
ِ ِ غ ّم َ
ِ الٙخ
ط ْ٠ر َوال َواِن َو٠ْ ُٛركَ َ ْ ْ ّ ُ َ ْ َْ
اْل ُاح ال َٙااِٖ ِث ِٕك ُ٘خَ َه ِّر ٍض ِ٘ َُ ٚ الري َِ ْ
ِ ِ َ ِ ْ ِ
َّ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َْ َ َ
ْ َ َ َّ َّ
ِٓ ٜث ال ََٙك ِن ،الٖ َُّٗ ٟ َّلي مْأت ةِ ِ ّٛ٠ْ ٝاْلااِؿ ةِأ٘ ِ الَل ِ٘ ِم ا ِ
َْ ُ ْ َ ّ َّ ْ َ َ َ َّ ْ َ ّ َ َ ّ ْ ََ َ ْ
شل َِٟ٘ ٜا ُن ُر ْوش اْلَِااِ َِ ْي اْل َِ إ ِت تخ غ ِٔ وش ِٖٗ لَع خ ِ
ّ ِّ َ َ َّ ْ َ ْ َ َّ ََْْ َْ ْ
الامِ الُ َ٠مِ ،الٖ َُ َّٗ ٟغٔ َو َش ِٖ ْٗ اـّ ار ِف النٖ ِ ِ ِ
ِص ٗ ِ ْي ال ََ ٙه خ ِ
ْ َ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ ِّ ْ َ ْ ْ َ ِّ ْ ََ َ َْ
َن الخل ِٗ أٌاؽخّ ِِ٘ ّٜاْلّْ لَع ـٖه ِث اْلَ ةِاْلَ إٓ ِ
َ ً ُ َُ َ َ ُ ْ ْ ُ َ ْ َ َ َّ ُ َ َ ْ َ َ
آَل َغَلة ت َه ِّرذٜا الل نٖي َِ ٝولَع ِ ِ ِإضاـث انلِ ٠ر الٙفٖص ِٗ غل
ةِ َٟا ِإيَّ ُاه.
39
ْحاج َّيث َو َغارَ الر ْ َ َّ َب ْوت َّيث َواََ ٍْٛلق أَ٠َ ْٛاركَ ُ اْل َ َ ْ َ َْ َ َ ْ
ارك
ِ ِ ِ ِ ِ ِ ِ اق أْس ِ َِّلن ِظِ ِ
ْ َ ْ َ َّ َّ َّ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ َّ َ ُ َ َ ُ ْ َ ُ َ
ارك اَّلا ِتي ِث ذ ٠ٟياُ٠حث ِ ٛااِتًا َن ِ ٚاْلْض ِة الربا ِجي ِث وخ ِٖيٍث أْس
َ َ َ َ َْ َ َ َّ َ َ َّ َ َّ َ َ ْ ُ ْ
ْي َ٘ل َِ ٟر ِغٍاحِّ ال َز ِ َّْل ِث ٌ ِتّ أض ِدي ِث ذاحِّ الػِ ٙدي ِث وخ
شتْ َ ّ َض َ ْ ْ َ َْ َ َ َْ َ ار ض َ ْ َ َ َ
ج ةِ ِٝ شاةًا خَ ّٜو ِْسا ِ٘ ٚأْسا ِر دي ِت َو ِ٘ ّٜغ ِ
ْ ْ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُْ ُْ َ ْ َ ُ َ َْ ْ َْر ْ ً
اخ ُر اْلط ُر ال َز ِ ْيا ِ٘ ٚخٖ ِِّ ذ ٠ٟإَٓن الٙفٖصٗ و ِ
َ َْ َ َ ْ َ ََ َ ْ َ َ ُ َّ َ ُ َ ْ َ َ ْ ْ
ال َُ ٙفَ ٙف ُٗ ٌجصألّ الِِٖ َّٗ ٟبا ََِ ِٝ ٞليّ َوبِسرا٘ ِخ ِ ٝنٖيّ أن
َ ْ ُ َ ُ ََُْ َْ َ ََ ْ َ َ َ ََْ َ ُ ََُْ ََْ ََ ْ َ َ َ
اضٜا ارهِ وأرو اَل وُٖ٠بٜا ةِأِ ٠ٛ اَل وأشٙاخٜا ةِأُِ ِ ٠ تهٙر ُٖ٠بٜا ةِأذه ِ ِ
ََ َ ْساا َرَٛا ة َُ ٙه َ ْ َ ََ ْ َ َ َ َ
امٖ ِخ َِ ٝو َب َ٠ا ِـاجٜا ِ اَل َو َ َ
ِ ِ ضَ
٠ أ ة ا ٜ اخ ي ط أ و ه
ِ ار ْسةأ ْ َ
ِ ِ ِ
َ ْ ُ َ َ ِ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ ُ َ َّ َ َ َ ُ َ َ َ ْ َ َ
َ
ةٙظاٞدحِ ِ ٝوأةػارٛا ةأ٠ٛار الٙطيا ْجاَل وخ٠ا ِتيٗ أخِ ٙانلا ِ ْ
ِف ِ ِ ِ
َْ ْ َ َ ْ َ ً َ ُ َ َ ََ ُ ْ َ َ َ َ َّ َ ْ َ َ َْ َ
ْي مرؽاحِ ِ ٝضَّت نظٟدك ةِ ِ ٝو ٠ٞةِّ ٌأك٠ن ٛااِتا ن ِ ٚاْلْضت ِ
ِل َوت ُ َصَِّٖٗ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ َ َّ َ
ّ الٖ ُ َّٗ ٟأ ْن حُ َػ ِّ َ ْي وأدل ةِ ِٟٙا نٖي ِٟٙا ونصأل ةِاْلْضت ِ
َ
َْ َ َْ َ َ َ ً َ َ
َنٖيْ َِ ٝغَلة َوت ْص ِٖيْ ًٙا يَ ِٖيِْا ِن ِِبَٜاةِ َِ ٝو َن ِليْ ِٗ ُد ِرهِ َوَت َُ ٙهٜا ةِ َِٙ ٟا
طث
َ َ َ َْ َ َ
ط ِن بِصب ِت ِٟٙا جٍ ِبالع ُو ِّدَٙ ٞا َ ََليَْ ٝو َتُ ٍَ ْٜ َ َْ ََُ َُّ َ
ِ ِ نٖي ِ ٝوتِ ِربٜا ِ ِ ِ
ُ َ َّ ُ ّ ْ ال ْغٍيَ َ ْ َ َ َْ الحِْيَا ِء َو َت ُْ َٜٙ َْ
الِس ال َُ ٙػ ْ٠ن ِ ٝ ٛ لِ ء
ِ ا ِ ثط ٜ ٘
ِ ا ٙ ٟ
ِ ِِة ن ْ ط ِ
َ َْ ْ َ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ ْ ُ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ ُ
واْلٞ٠ر إٍرد ال٠ٜٓٙن ذ ٠ٟاْلاُ٠حث الٜٙف ِ٠يث نٖيٟا أؽهاف
َ ََ َ ُ َ َّ َ َ َ ْ َ ْ ُ ْ َ ُ ْ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ
ب َِٟ٘ ٜا أ ْغٜاف َ٘هٖ َْ٘ ٠احِّ ٌَكن ٘ٓٛ٠احِّ وإيي٠ٟبث الٜٙخخ
ْ ِّ ُ ُ ْ َّ َ َ َّ َ َ َ َ ًَ َ َ َ
ار ةِذلِّ ديْتًا ِ٘ ْ ٚديْ ِتّ َوبَدَّل ِِْ٘ ٚس رب٠بِح ِخّ ضَّت غ
َ َْ َ ََ َْ َ َ ُ ْ ُ َ َ َ َ ْ َ َََْْ َ ْ
َبتٜا َ٘ل ًَ ٟرا ن ْصخَ ِدل ةِ ِ ٝنٖيّ وكيً َّل يس٠ن ذلِّ وُد أخ
40
َ َ َ َّ ُ َّ َّ ْ َ َ َْ َ ْ ُْ َ
اَّلح َ ٚيُ ِتايِ ُه ْ ّٛ٠إِج َٙا حتَايِ ُه ْ٠ن ِف ُمس ِٗ ِْخاةِّ ةِِ٠لِّ :إِن ِ ِ
َّ ْ ْ ْ َ َّ ْ ُ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ
اْلِ ٛتتَ ُاه َواس َه ِٔ الٖ َُّٗ ٟ الل وُد زال ةِذلِّ الريب وضػٔ ِ
َ ُ َ َ َ َ َ َ َ ْ ََْ ُ َ َ َ َ ْ َ ََ َََ َ َْ َ
ارض ار ٘خابه ِخ ِ ٝو دَّللٜا نٖيّ ةِ ِ ٝو ٘هامَلحِٜا ٘هّ ِ٘ ٚأِ ٠ٛ
ابيْ َص لَع َ٘ َْ ٚس َهْٖخَ َُُ ْٗ ٟمََل ل ْ ْ َ َ َ َّ ْ َ ُ ُ ْ َ ُ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َ
ْلُ ِخدا ِء وغْيت ُٖ٠ب ٟٗمػ ِ ِ ِ الٖٟٗ
َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ
ال ْ َُ ٟدى ال ْ َُ ٙف َّٟريْ ََ ْٚ ِ٘ ٚر ّق ال ْديَ َ َ َ
ار َ٘ ْ ٚةَدت ب الكد َ ِ ار وط٠ااِ ِ ِ ِ ِ
َ َ ْ ْ ْ ْ ُ ُ ْ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ ْ
ِ٘٠ُٖ ٚبِ ِ ٟٗدرر الٙه ِاِن ٌشهٖج َُلاِد الط ِِي َِ ِل ِٔ ٞالٙت ِاِن
خخَ َ ِّ َ ْ ُ ْ ِف َشاةَ ْاَّلُْخ َدار َأ َّج ُ ْٚ ٘ ْٗ ٟأَ ْغ َ َ ََُْْ ْ
ار
ِ ٙ ال ّ ي ب
ِ ِٛ اب ط ِ ِ واختتِ ِ ِ ِ ْ ِ ٟٗ
َّ ْ َ َ ُ ُ َّ َ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ َ َُْ ْ ْ َ
ار َوؽا ِن ًِ الٖ َُّٗ ٟ ار ِدي ِ ّٜذ ٟٗالصادة الخي ور ِؽيخَِّ ٟٗلِ ٛخػ ِ
َ َْ َْ َ ُْ َْ َْ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ َْ ْ َ َ ْ
ار ِ ذ ل ِ ل ْي ٍ
ِ خِ ٙ ال و ة
ِ ْي ظ
ِ ه إ و ل
ِ اَل م ِزيد ِرؽ٠ا ِّٛنٖي ِ٘ ٟٗم
َ خ َ٠اَِٜٛا ِ ْ َّ ُ َّ ُ ُ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ ْ
ْجيْ ِم لل َو ِ ِف ا ِ ايٜا و ِإ اَلحٜا ومظ ِ ِ َواى ٍِ ِر الٖ ٟٗذ٠ٛبٜا ولِِ ِ ٠
ُْ ْ ْ َ ْ َ ُْ ْ َْ َ ُْ ْ َ ُْ ْ َْ َ ُْ ْ َ
ْي ِْ٘ٗ ُٟ ٜ ات الِ ٙفي ِه ات والٙص ِٖ ِْٙي والٙص ِِٖ ٙ الٙؤ ِ٘ ِْٜي والٙؤ ِِ٘ ٜ
ََ ْ َْ
ال ْو َ
ار. ِ ز وأِٔ ٞ
41
ْ َُ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ َّ ُ َّ َ
ِ َ ٍد ٍِ٘خَّٙ ا ُمٛآل َشيِّ ِد
اح ِ ٍد ولَعٙا ُمٛٗ غٔ وشٖٗ لَع شي ِدٟٖال
َْ َ ً َ ََ ً َ َ ْ ْ َ َ َ َ ََْ َ
ْي
ِ ِٙلل غَلة وشَل٘ا داا ِ ِف ِنٖ ِٗ ا ِ لل ندد ٘ا ِ اب رْح ِث ا ِ ة
ْ ُ َ
ِ ةِد َوامِ مٖ ِّ ا
.لل
َُ
28. Disebutkan ِٚ ْاري
dalam َّ
َ اَل َش َهادة
kitab
:
“Barangsiapa ingin melihat Nabi Muhammad
dalam tidurnya maka hendaknya membaca :
ّ َّ َ َ ِّ َ ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َّ َ ُ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ِٔ َّٗ َغُٟ ٖ ال،ِٝ ِْل َنٖي
َ ػٛ ا أنٜا أمرتْٙ ٍدٙٗ غ ِٔ لَع ُمٟٖال
ُ َ َ َّ َ ُ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ ُ ُ ْ َ ُ َ َ َّ َ ُ َ َ
ُتب َوِ اْٙ ٍدٙٗ غ ِٔ لَع ُمٟٖ ال،ٖٝٞ أ٠َ ٞ اْٙ ٍدٙلَع ُم
ُحَ ْر ََض ََل
Barangsiapa yang membaca sholawat ini dengan
jumlah ganjil maka akan bermimpi Nabi
Muhammad , di tambah juga dengan
membaca :
َ ّ َّ َ َْ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
َّٗ َغ ِٔ َلَع َس َص ِدُٟ ٖ ال،اح ْ ِ ٍدَّٙ َلَع ُر ْو ِح ُُم
ِ ِف ال ْر َو ِٔ ٗ غٟٖال
ُ ْ َ ُ ْ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ َ ْ َ ْ َّ َ ُ
ِر٠ْ ُ ٍد ِِف إِتَّٙ َب ُم
ِ ٗ غ ِٔ لَع رٟٖ ال، ٍد ِِف السصا ِدُٙم
42
َ َ َ
َّ اد ُة
29. Disebutkan dalam kitab ِٚ ْاري
َ اَل شه : berkata
Al-Yaafi‟iy : “Barangsiapa yang ingin melihat
Nabi Muhammad hendaknya mandi di awal
malam jumat dari awal bulan hijriyyah
kemudian melakukan sholat isya dan setelahnya
melakukan shalat dua belas rakaat setiap
rakaat membaca surat Al-Fatihah dan Al-
Muzammil, setelah salam kemudian membaca
sholawat kepada Nabi Muhammad seribu
kali, maka dia akan bermimpi Nabi Muhammad
.”
َّ اد ُة
ْ َ اَل
30. Disebutkan dalam kitab ِٚ اري
َ َ َ
شه: hendaknya
sholat di malam jum‟at empat rakaat, dirakaat
pertama membaca setelah Al-Fatihah Al-Qadr,
dirakaat kedua Al-Zalzalah tiga kali, dirakaat
ketiga Al-Kafiruun dan dirakaat keempat Al-
Ikhlas tiga kali, Al-Falaq dan An-Nas, setelah
salam duduk menghadap kiblat dan membaca
sholawat :
ُ
ِّ ِّ ب ْال
ّم ِّ انل َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
َّ لَع ِٔ ٗ غٟٖال
ِ
Seribu kali, maka akan bermimpi Nabi
Muhammad di jumat pertama, kedua atau
ketiga.
ْ َُ َ
َّ َشهادة:
َ اَل
31. Disebutkan dalam kitab ِٚ اري
“Barangsiapa hendak bermimpi Nabi
Muhammad maka shalatlah empat rakaat
dan bacalah setiap rakaat tersebut Al-Fatihah
43
sekali kemudian membaca empat surat : Ad-
Dhuha, Al-Insyirah, Al-Qadr dan Al-Zalzalah
kemudian ketika duduk membaca Attahiyat dan
bersholawat kepada Nabi Muhammad tujuh
puluh kali kemudian salam dan tidak berbicara
lagi sampai tertidur maka akan bermimpi Nabi
Muhammad .”
َّ اد ُة
ْ َ اَل
32. Disebutkan dalam kitab ِٚ اري
َ َ َ
شه: sebagian
Wali Allah berkata : “Barangsiapa hendak
melihat keindahan Nabi Muhammad maka
berwudhulah ketika hendak tidur kemudian
duduk ditempat yang suci sambil membaca
surat As-Syams, wal laili, dan surat At-Tin
dimulai dengan bismillah setiap surat, maka
lakukan selama tujuh malam dan
memperbanyak sholawat kepada Nabi
Muhammad kemudian membaca doa :
ْ ْ َ َْ ْ ْ ِّ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َّ َ َّ ُ َّ َ
ِامِ اُ ِرأٙ َوالِٚ اْلٔ َواْل َ َرامِ َوالرز
ِ ِل اْلرامِ و ِ ٗ رب اْلٟٖال
َ َّ َّ َّ َ ُ ْ ُ َ َ
لصَل َم ا اِٜ٘ ٍدٙلَع رو ِح ُم
َ ْ ُ َ َ َ ِّ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
َّ ّ
ِّ انل
ب ِ ِ ل٠ ِبيّ ورشٛ ٍد خت ِدك وٙا ُمٛٗ غ ِٔ لَع ش ِي ِدٟٖال
ِّ ْ َ َ ِّ ِّ ُ ْ
ْٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ّم َو لَع ال
44
Sehari semalam sebanyak lima ratus kali maka
tidak akan meninggal dunia kecuali telah
bertemu dengan Nabi Muhammad secara
sadar.”
45
ْ َْ َ ْ ْ َ ْ ِّ ِّ ُ ْ ِّ َّ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ال إِد ِر
ِ ِ ب إه
ِ ٍد انل ِب الّم اْل ِتيٙا ُمٛٗ غ ِٔ لَع ش ِي ِدٟٖال
ِّ ْ ََ ْ ْ َْ
ْٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ إه ِلي ِٗ اْل َا ِه َولَع
Sebagaimana dijelaskan oleh As-Sayyid Ahmad
Dahlan bahwasannya yang rutin
membacanya maka akan melihat Nabi
Muhammad ketika dirinya akan dikebumikan
(ketika meninggal dunia), sebagian ulama
mengatakan hendaknya dibaca seratus kali di
malam jum‟at dan selain jumat setiap malam
sepuluh kali, dan juga disebutkan oleh Al-Habib
Hasan Muhammad Fad‟aq dengan tambahan :
46
37. Berkata As-Syaikh As-Sanusiy : “Barangsiapa
ingin melihat Nabi Muhammad maka
hendaknya mandi sebelum tidur kemudian
sholat dua rakaat, maka ketika selesai salam
hendaknya membaca :
َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َّ ٚالر ْْح
ِخّ َو َلَعَٙ ُد َلَع خلْٙ َ َّٗ لّ اْلُٟ ٖالر ِضيْ ِٗ ال ِ
َّ لل
ِ ِمْسِب ا
َ ْ َ َ َّ َ َ ْ َ ْ الر َّ ْخَ َهُٜ٘ ّ َو َ ْ ُ
اَٙ ْ ُدْٙ َ َّٗ لّ اْلُٟ ِّٖ الٛا٠َ ِرؽْٚ ِ٘ ْح ِث ِٓ ٖم
َ لَع ُ٘ َد َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ َ َ َ ِّ َ ْ َ ْ ََْ
او َ٘ ِث دٙٗ لّ اْلّٟٖ و ِنز سَلل ِّ الِٟ ِغ ِٕٓ َرمِ َوس ِ يجت
ْ َ َ
ْ ُ ْ َ ُ ْ ْ ّ َّ ُ َّ َ َ َ ْ ُ َ َ َ ْ
ِٗ ْآن إ َه ِلي ِ ٗ ِإ ِِن أشألّ ةِإِرٟٖ ِنتادحِّ الِٚ ِّ وضصِٛإضصا
َ َْ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ْٗٓري َ ْ َ ْ ُْ
ات َوال ْرض َ َ َّ
ِ ٠ٙ الصِٝ ِاَّلي أَشُج ة ِ ِ ِ ّٕ اِٟ ِر َوس٠َِٜوب
ُ ت َ َظْٚ َ٘ لَع َ َ َ َ ْ َّ َ َ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ َّ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ
ْٚ ِ٘ اء فر والرْحثٙ الِٝ َِنل ة ِ اَّلي ت ِ ِّٙ وأشألّ ةِاش
َّ َ ُ َ َ َ ْ َ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ َّ ُ َّ َ َ
ّ َ َ
َّٗ ُٟ َٖش ٍء ُ ِديْ ٌر أ ْشألّ ال ك
ِ ج لَعٛا وأٜٟج ِإلٛٗ أِٟٖنتا ِدك ال
َ َ ََ َ َ ْ ََ ْ ْ َ ُ َْ َ ُ ْ َ َ َ ِّ َ
اَّٛل٠ْ ا َو َمٛذا َشيِّدٞ اّم ِ ٜ٘ أن ح ِري ِن ِِفِٝ ِحّ ة٠ِِبَ ٘ا دن
ََ َْ َ ْ َ َ َ َّ ْ َ َ ُ ًدا َغ َّلَّٙ َُُم
ثٛ َو ِزِٝ َو ِرؽا جٍ ِصِٝ ِِ ٖآَل َو َشٖ َٗ َندد خ ِ ِ َوِٝ الل نٖي
َ َ َ
.ِٝ ِاحَٙ ِ َو ِ٘داد ُكِٝ َن ْر ِط
َُ
39. Disebutkan dalam ِٚ ْاري َّ
َ اَل َش َهادة:
kitab
“Barangsiapa yang hendak bermimpi Nabi
Muhammad maka hendaknya melakukan
sholat dua rakaat dan disetiap rakaatnya
membaca Al-Fatihah, Ad-Dhuha duapuluh lima
kali dan Al-Insyirah duapuluh lima kali,
kemudian bersholawat kepada Nabi sampai
tertidur.”
َ ْ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ
ْ ََُّٖ َل الل٠ْ ّ يَا َشيِّد ْي يَا َر ُش
ج ِ ِ الػَلة و الصَلم نٖي
َ َْ
نْ ت أ ْدر ْك
ْ ِٖضي
ِ ِ ِ
ُُ َََ َ ُ َ ْ َ َ َّ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ
ٝلل و ةركح ِ ا انل ِب و رْحث اٟالصَلم نٖيّ أح
َّ َ ُ َّ َ
َٗ ٖ َو َشِٝ ْالل َنٖي لل غل ْ ُ َ َ ْ َاَٛأ
ِ ِل ا٠ِف ساهِ رش ِ
48
ْ
َّ َشهادة: “Selalu
َ اَل َُ َ
41. Disebutkan dalam kitab ِٚ اري
membawa gambar sandal Nabi Muhammad
memiliki faedah untuk bermimpi Nabi
Muhammad ”, dan juga dijelaskan dalam
kitab ال َ ِّ ْ َ ْ ََُْ ُ َْ
ِ ال ِِف ٘د ِح انله
ِ خهٙ“ ذخص الDi antara faedah orang
yang selalu membawanya akan diterima oleh
masyarakat dan harus berziarah Nabi
Muhammad atau bermimpi Nabi Muhammad
.”
ْ َُ َ
َّ َشهادة: bacaan
َ اَل
42. Disebutkan dalam kitab ِٚ اري
sholawat ini :
ُ
ِّ ِّ ب ْال
ّم ِّ انل َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ
َّ ّ ِ ل٠ ٍد خت ِدك و رشٙا ُمٛامهلل غ ِٔ لَع ش ِي ِد
ِ
Berkata As-Syekh Ad-Dairabiy dalam kitab
mujarobatnya : “Barangsiapa yang rutin
membaca sholawat tersebut sepuluh malam dan
disetiap malam seratus kali ketika hendak tidur
dan tidur dengan cara berbaring ke kanan serta
menghadap kiblat dalam keadaan memiliki
wudhu maka akan bermimpi Nabi Muhammad
.”
49
َّ َ ۡ ٗ ّ
ان ى ِتَ ۡش َ َٰٓ َ ٓ َ ََۡ َ َۡ َ ُۡ ۡ َ َ
َق ٢إَِّل ثذن َِرة ل ٍََِ ظّ ٌ ١ا أُزنلا عييم ٱىلرَ
َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ ٗ َۡ
ت ٱى ُعل ٤ ۡرض َو َّ َ َ
ٱلصمَٰن َٰ ِ زنيٗل ّم ٍَِّ َۡ خي َق ٱۡل َش ٣ث ِ َي َ َٰ
َ َ َ َ ٱش َج َٔ َٰ لَع ۡٱى َع ۡر ِش ۡ َّ ۡ َ ُ َ َ
ت َو ٌَا ِِف ى ُ ٥ل ٌا ِِف ٱل َّصمَٰن َٰ ِ ٱلرحمََٰ
ۡ َ َ َّ َۡ ت َّ َ َ َ ََُۡ َ َ َ َۡ َۡ
ى ِ ٦إَون َت َٓ ۡر ب ِٱىل ۡٔ ِل فإُِ ُّ ٱىَّث َٰ ُت َ ۡرض وٌا بٍِۡٓا وٌا ٱۡل ِ
َ ٱلس َوأَ ۡخ ََف ُ َّ ٧
ن ٱۡل ۡص َ َٰ ٱلل ََّلٓ إ ِ َل َٰ َّ إ ِ ََّّل ُْ َٔ َۖ َ ُل ۡٱۡل ۡش ٍَا ٓ َُ ۡ ُ َح ۡعيَ ًُ ّ ِ َّ
ۡ ََ َ ٗ ََ َ َۡ َٰٓ َ ُ َ َ ۡ َ َ َٰ َ َ ُ
٨وْو أثىم حدِيح مَٔس ٩إِذ رَا ُارا ذلال ِۡلْيِِّ
َۡ َ
ج ُد ُ َّۡ ََ
ل َاتِيسً ٌِِٓا بِلب ٍس أو أ ِ
ارا َّى َع ّ ٓ َ ت َُ ٗ ّن ََان َ ۡص ُ ه ُث ٓٔا ْ إ ِ ِّ ٓۡ ُ
ٱٌ
ِ
۠ َ ّ َ ٓ َ َ
َ
ّن أُا َر ُّبم
ٓ َ
َٔس ٫إ ِ ِ َلَع ٱنلَّارِ ُْ ٗدى ٪فَي ٍَّا أثَى َٰ َٓا ُُٔد َِي َي َٰ ٍُ َ َٰٓ
َََ ۡ َۡ ُ َ ۡ َ َ ۡ َ َ َ َ َّ َ ۡ
َتثم فٱخي ۡع ج ۡعي ۡيم إُِم ب ِٱل َٔادِ ٱل ٍُل َّد ِس ُظ ٗٔى ٬وأُا ٱخ
َ َّ ٓ َ َ َّ ُ َ ٓ َ َّ ٓ َ َ ۠ َ ۡ فَ ۡ
ٱلل َّل إِل َٰ َّ إَِّل أُا فٱخ ُب ۡد ِّن َوأك ِ ًِ َٔح ٭ إُِ ِن أُا ٱش َج ٍِ ۡع ل ٍَِا يُ َ َٰٓ
يٮ ٱلصيَ َٰٔةَ ِِل ِۡكر ٓ َّ
ِ
50
َ َ ْ َ ْ َ َ َ َّ ُ َّ َ ّ َ َ ِّ ْ َ َ ْ َ
ارك َو ْ ِّر ْم ،ةِِد ِر خل َِ ٙث ذاحِّ إ َه ِٖ َّي ِث، الٖ ٟٗغ ِٔ وشٖٗ و ة َ ِ
َ
ج َو زَٛث َ٘ا َنٖ َْ ٙ ك َوُْج َو ض ْْي أةَ ًداَ ،ن َد َد َ٘ا َنٖ َْ ٙ ْ ُ ِّ
ج َو ِ ِ ِ ٍ ِ ٍ ِِف
َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ّ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ َ َ َ
آل َشيِّ ِدٛا َو ِمْأ ٘ا ن ِٖٙج ،لَع ش ِي ِدٛا و مَّ٠لٛا ُمٍ ٙد ،و لَع ِ
ْ َ
اق َوإ َهٖ َْٗ ،و الاج َوالْْ ٙه َر َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ
اج وإَب ِ ِ ِ ب َّ ِ اض ِ مَّ٠لٛا ُمٍ ٙد ،غ ِ
ُ ََْ ْ ْ َْ َ َ
اْلَل ِء َوال ََ ٠با ِء َوال ََ ٙر ِض َوالل ِْٗ ،س ْص َُ ُ٘ ٝٙف ٌَّ ٟر ُ٘ َه َّف ٌر داٌِ ِم
َْ َ ٌ َ َّ ُ ٌ ُ ْ َ
ُْ٘ ٠َّ ٜر ِٚ َ٘ ،ا ْش َُٓ٘ ٝٙخُ ٌْ ٠ب َم ْرٌ ْ٠ع َم ُْ ٠ؽ ْ٠ع َلَع الٖ ِْ ٠ح َوإِٖ ْٗ،
َّ َ َ ْ ْ َ َ ُ ْ َ
اح إلٖ ْٗ ،أ ِب ط ِْ ٙس الؾ ََح ةَد ِر اَلج ِ ٠ْ ٛر ال ُٟدى ِمػتَ ِ
َ َّ َ َ ْ َ ْ َ ٓ َْ ٠ج ْْي َو َطٍيْ َ ِّ ْ َ َْ
اش ْٗ َشيِّ ِدٛا ْي ،أ ِب إِ ِ ِ ِٖ اثل م ِ ِ ِ إ د
ِ ي ش ٗ
ِ اش
ِ ِ إ
ْ
َ َ َ ْ َ ِّ َ َ َ ْ ْ ََ ْ َ ِّ ُ َ َّ ْ َ ْ
ْي ب اْلر٘ ِ لل شي ِد إهر ِب وإهشٗ َِ ٛ ، ُمٍ ٙد ة ِ ٚخت ِد ا ِ
ْ ْ ُ َ َُْْ ٌ ْ َ َ ّ َْ ْ َ ْ َ َْ ْ َْ
ْي ،يَا أح َٟا ال ُٙظخَاُ ْ٠ن ْي والٙي ِرب ِ ْشر ِ ُمت٠ب ِنٜد ر ِب الِ ٙ
َ ّ َ ْ ََ
اَل َغٖ ْ٠ا َنٖيْ َِ ٝو َش ِٖ ُ٠ْ ٙا ت ْص ِٖيْ ًٙا ِنلُِ ٠ر ْج ِ ِ
51
َ َ ْ ْ ْ٘ َّٗ ََّل َُتْرُٟ َّٖ اَل،شابَ اْلْ ْ َ
انلَّل ِرَٚ ِ٘ َوَّلِٝ ُرؤ َي ِخْٚ ِ٘ ن ِ ِ ِ ِ ًِ ةِسظ
ِٝ اس ِر ََعيَ ِخ َ ْ َٚ ٘ َو ََّلِٝف ةَ َر َكخ ْ ِ ل٠ْ اَل ُخَٚ ِ٘ َو ََّلِٝ ٟس ْ َ َ
ِ ٙال ِ ِ ِِ ِ ِ ِإَل و
ُ ْ ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ً َ َّ ُ َّ ْ ْ َ ْ َ َ ْ ََ
ِٜٝ٘ ن ِ ٖا ُتج جل ِر ِه واسهِٙٗ دااٟٖ اسهٖ ِن ال،ِٝ ِرَعي ِخِٚ٘ وَّل
ُ ْي َو َغ َّل َ ْ َٙ ُد لل َر ّب إْ َهالْٙ َاْل ْ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ ٌ ْ َ
الل ِ ِ ِ و،ْميب ِ ْميب يا ِ ُ ِريب يا
َّ ْ َ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ
.َٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ٍد َولَعٙا ُمٛلَع ش ِي ِد
46. Barangsiapa yang ingin bermimpi Nabi
Muhammad hendaknya memperbanyak
membaca sholawat As-Syekh Muhammad Ba
khubairah yang dapat langsung dari Nabi
Muhammad , yaitu :
َ َُ َ َ َ َ َ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ٍد َو َلَعَّٙ ا ُمٛات َشيِّ ِد
ِ ٜ ٍد ةِهد ِد ضصٙا ُمٛٗ غ ِٔ لَع ش ِي ِدٟٖال
ِّ
.ْٗ ٖآَل َو َش
ِِ
47. Dijelaskan oleh Al-Habib Ahmad Masyhur bin
Toha Al-Haddad sholawat ini mujarrab untuk
bermimpi Nabi Muhammad :
َْ ّ ََ
َ ال ْك ْ َّ ْ َ َُ َ َ ّ َّ َ
ان
ِ ٠ وش ِي ِدِٚ الرْح بِ ض ِتي ٍدَّٙ ُم اٛ َّٗ َغ ِٔ َلَع َش ِّي ِدُٟ ٖال
ََ َ َ ُّ ْ َ َّ ْ َ
ِ ِ ان َوَ٘ك ٍن َولَع
آَل ٍ ٘ز
ََ ك
ِ ِِف ِٝ َْنٖي َغلْٚ َ٘ اِض َ٘ َم ِ ِ َ اْل و
ِّْ َ َ ْ َ َ
.ٖٗ وشِٝ وغط ِت
Hendaknya dibaca antara sepuluh sampai
seratus kali.
52
48. Hendaknya memperbanyak membaca kitab
ات َ ْ َْ ُ ََ
ِ دَّلأِ اْلْيbaik di dalam kota maupun ketika
melakukan perjalanan.
53
ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َّ ْ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ُ َ ْ َ ْ ِّ َّ ُ َّ َ
اَّلي مْأ أرَكن نر ِش ِ ِٗ لل إه ِلي ِ اِٝ ِر وس٠ِٜٗ إِِن أشألّ ةٟٖال
ََ َّ َ ُ ْ َ ْ َْ ُ ََ ْ َ َ ْ َْ
أن حػ ِِل لَع،ِٗ لل إه ِلي ِ الِٗ ا٠ نِٝ ِ َوُا٘ج ة،ِٗ لل إه ِلي ِ ا
ْ
،ِٗ ْلل إ َه ِلي ِّ َٛ آل ََ َ ْ َْ ْ َْ ْ َّ ََا ُُمٛ ََّل٠ْ َم
ِ با ِ ِ لَع و ،ِٗ يل ِ ه ٕا ر ِ د ِ ٕا ي ذ
ِ د
ٍ ٙ
ْط ٍث َو َج ٍَ ٍس َن َد َد َ٘ا ِِف َ ْٙ َ ك ل ُّ ْ ْ َْ َ َ َ َ ْ َ
ِ ِِف،ِٗ لل إه ِلي ِ ات ا ِ ِث ذٙةِِد ِر خل
َْ ْ َ ًَ َ ً َ َ ْ َْ ْ
اًٙ ْلل إ َه ِليْ ِٗ ته ِلي ِ ث ةِد َوامِ اِٙ غَلة داا،ِٗ لل إه ِلي ِ ِنٖ ِٗ ا
َ َ ّ ْ ُ ْ َ َُ َ َ َ ِّ
َو َلَعِٝ ْ َو َش ِٖ ْٗ َنٖي،ِٗ ْ ُد يَا ذا اْلُٖ َِ إ َه ِليَّٙ ا يَا ُمَّٛل٠ْ ِْلَِّ يَا َم
ْي الر ْو ِح َ ْ ج َب َ ْج ْه َ َ اَٙ َْ ُٝ َْٜن َو َبح ْ ْاْج ْم ةَحَ ْ ّ َو َ َ َْ
ِ ِ آَل ِ٘رٔ ذل ِِ
ُ ْ ْ ً ََٜ٘ ًا َح َِ َل ًث َوٜ ًرا َو ةَاـٞانل ٍْس َكا
يَا َرب َر ْو ًضاٖٝا٘ا َواس َه ِ ِ ِ و
َّ َ
ْ َ َ ْ ْ ْ ُ ُْ ْ َ ْ ْ َ
.ُٗ ِْف اَلجيَا رتْٔ اَل ِخ َر ِة يَا َن ِلي ِ ِه٠س٠ْجي ِم ال ِ ِٚ٘ َِّل ِاِت
Berkata Al-Habib Haddar bin Muhammad Al-
Haddar : “Barangsiapa membaca sholawat ini
tiga kali maka akan bermimpi Nabi
Muhammad .”
Berkata juga As-Sayyid Al-Habib Muhammad
bin Alwi Al-Maliki : “Barangsiapa
membacanya sebelum fajar tujuh puluh kali
maka mujarrab untuk bermimpi Nabi
Muhammad .”
51. Berkata Al-Habib Zen bin Ibrahim bin Smith :
“Barangsiapa yang rutin membaca sholawat
mudhoriyyah (karangan Al-Imam Bushiri) akan
bermimpi Nabi Muhammad .”
54
52. Diceritakan Syekh Hasan Muhammad Syaddad
datang kepada Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-
Masyhur meminta kepada beliau untuk
memerintahkan kepadanya membaca sholawat
tertentu sehingga bisa bermimpi Nabi
Muhammad , maka Al-Habib Abu Bakar
berkata : pernah aku bertanya kepada ayahku
maka ayahku menjawab : bacalah sholawat ini :
ْ َ َ ّ ِّ ُ ْ ِّ َّ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ّ َ
َوِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ّم َو لَع ٍد انل ِب الٙا ُمٛامهلل غ ِٔ لَع ش ِي ِد
ِّ
ْٗ َٖش
Maka Syekh Hasan Muhammad Syaddad
tersebut bermimpi Nabi Muhammad setelah
rutin membacanya.
53. Barangsiapa yang ingin bermimpi Nabi
Muhammad hendaknya membaca satu bait
dari burdah yang berbunyi :
َ َ
ْ َُى ٌَأ َّر٠َ ْٞ أْٚ َ٘ ًُ ْْسى َـي
ن َ َ ْٗ َج َه
ِ
ََْ َّ َّ ُ َ ْ َ ُ ْ َ
ِٗ ات ةِالل
ِ تض الَّل ِ واْلب حه
Di ulangi sampai tertidur sebagaimana di
jelaskan oleh Syeikh Hasan Muhammad
َّ َاٛل ل ِ ُر ْؤ َي ِث َشيِّ ِد٠ْ ُغ٠ُ ْ َْيْ ٍِ َّي ُث ال
Syaddad dalam kitab ِل٠ْ الر ُش ِ
54. Diantara shighoh sholawat yang mujarrab
untuk bermimpi Nabi Muhammad adalah
sholawat Al-Habib Sholeh bin Muhsin Al-Hamid
Tanggul, yaitu :
55
َُْ ً َ َُ َ َ َ َ َ ْٗ ِّٖامهلل َغ ِّٔ َو َش
اَٟ ِ ٍد َغَلة تيٍ ُر ةَّٙ ا ُمَّٛل٠ْ ا َو َمٛلَع َشيِّ ِد
َ ْ َٖب َو حْ ْ ُ ُْ َ ُ ََْ َ ْ ُ ُْ َ ُُ ْ َ َ ْ ُ
ْي ِ ٠ا إهػِٟف َِٖ ةٜب و ت٠ِٖٕا اِٟب و حػٖص ة٠ٛاَّل
ْ ْ َ ْ ََ ْ ُ
ب٠ َ٘ج ُصِٝ ْ ِإْلْٚ َ٘ َوِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ب َو لَع٠ا الػهِٟة
َ
56
َّل ََ ٞ َ ُ ْ ٌ ْ ََْ َْ َ ُ ََ ُ٘خَ َد ِّذ َِ ٌث َو ََّل َ ْ َّ ُ َ
ب اشفث َش َء إَِّل َو ٠ٞةِ ِ ٠ٜ٘ ٝإِذ لَّ٠ل الِ ٠
ْ َ َ َ ُ َ ْ ُ ُ َ َّ َ ً َ َ ْ َ
ْ َٙا ِرئْ ال َُ ٠ْ ٙش َْ ، ُ ٠غَلة ح ِٖيْ َُ ِِ٘ ّٜإْلْ َِٙ ْ ٝا ٠َ ٞأ ،ٖٝٞالٖ َُّٗ ٟ
َ َ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ َ َّ ُ
شاةُّ الخل ُٗ إِااِ ُٗ لّ ِإِْ ٝٛسك اْلا ِ٘م اَلال نٖيّ و ِض
ن ِِبَ َصت َِ ٝو َن ّرٌْ ْ ن ةجَ َصت َِ ٝو َض ِِّ ِْ ْ ْل ِْ ْ َ ْ َ َ َ ْ َ َ َّ ُ َّ َ ْ
ن إِيَّ ُاه ِ ِ ِ ِ بْي يديّ الٖ ٟٗأ ِ ِ ِ ِ
ع ة َٟا ِ٘ َْ ٚم َ َْ َ َْ ُ َ ْ َ٘ ْه َرٌَ ًث أَ ْشَٖ ُٗ ة َٟا ِ٘ َْ ٚم َ
ار ِد ِ ٠ ِ ر ك أ و ِٔ ٟ اْل د
ِ ارِ ٠ ِ
َ َ ْ َ َ َْ ً َُْ ًْ ْ َ َ ْ ْ ْ ََ َْ ْ
اْحٖ ِن لَع ش ِبي ِٖ ِِ ٝإَل ضْضحِّ ْحَل ُمٌٍ٠ا إٍؾ ِٔ و ِ
ار ِف ِبَ
ِ ب ِ ْ اد َ٘ َي َُ ٝو ُز َّج ْ َ َ
ٌ ٔ اـ
ِ لَع ْاْلَ ُ ْ َ َ َ ْ ْ ْ ََ
ةِٜصحِّ واُ ِذف ِب
ِ ِ َ ِ َ
َّ ْ ْ َ ْ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ ن ٘ ْ ٚأ ْو َ ْ ْ َ َ َّ َ ْ ُ ْ
ْي ِب ِر ِ خ ِف ِ ن ُ
ِ ِ ر ى أو د ِ ي ض
ِ ٠ ال ال ِ ض ِ الض ِدي ِث وانظٖ ِ
َّ َ َ َ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ
ال َ٠ضد ِة َض ََّّت َّل أ َرى َوَّل أ ْش ََ ٙم َوَّل أ ِسد َوَّل أ ِض َّس إَِّل ةِ َٟا
ْ َ َ َ
ت ض ِِيْ َِ ْ ْس َ ِح َو ُر ْو َض َُ ٝو َّ
ِ اب ْال ْخ َل َٗ َضيَ َاة ُر ْو ِ ْ ْ َ
َواسه ِٔ ِ
اْلش
ِ
ال َّول يَا أَ َّو ُل يَا آخ ُر ياَ ْ ِّ ْ َ
ِم ةِخَط ِِيْ َِ اْلََ
َ َ ََُْ َ َ ََ ْ ْ
ِ ِ وض ِِيِخ ٝسا ِ٘م ن٠ال ِ
َ َ َ َ اِئ ة َٙا َشْ ٙه َ َ ُ َ َ ُ ْ َ ْ َ ْ
اء ختْ ِد َك َزك ِر َّيا ج ةِ ِِٛ ٝد ِ كا ِٞر يا ةا ِـِ ٚاشٙم ِٛد ِ ِ
ْ َ ْ ُ ْ ْ َ َ َ َ َ ِّ ْ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ ْ ْ ْ َ َ
ن َو َبحَ ّٜو ُضٔ واٛص ِِن ةِّ لّ وأيد ِِن ةِّ لّ واْجم ةح ِ
ْي َك ( )tiga kali َْ ْ َََْ َ ْ
ةح ِن وبْي د ِ
َ َ َ ُْ َ َ َ َ ُ ُ ُ َّ َّ
اَّل ْي ٌ َرض َنٖيّْ إِ ْرآن ل َراد َك ِإَل َ٘ َها ٍد الل ِإن ِ الل الل
َ َّ َ َ ْ َّ ُ ْ َ َ ْ َ ً َ َ ّ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ ً
ِهء نلا ِ٘ ٚأم ِرٛا رطدا()tiga kali ربٜا آحِٜا َِ٘ ٚل ّٛرْحث و ِ
آ٘٠ُٜاْ ب يَا َأح َٟا َّاَّل ْح ََ ٚ انل ِّ لَع َّ َ َُ ُ َ ْ َ ََ
ن ٠ ٖ ػ ي ٝ خس ا َل
َّ َ َ َ َ
إِن الل وم
ِ ِ ِ
ََ ُُ َ ُُ َ َ ُ َ َ ْ َ َْ َ ُ ْ ْ ًْ َ َ ِّ
ُت َّياحٝ غٖ٠ا نٖي َِ ٝوشٖ٠ٙا تص ِٖيٙا ،غٖ َ٠ات الل وشَل٘ ٝو ِ
57
ِّ انل َّ َّ ْ ُ َ َ َ ِّ َ َ َ ْ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ُ ُ َ َ َ َ ُ ُ َ ْ َ َ
ب ِ ِ ل٠ ِبيّ ورشٛ ٍد خت ِدك وٙا ُمٛ لَع شيِ ِدٝ وبركحٝورْحخ
َ َ حْر َو َن َد َد َُك٠َ ْ الظ ٍْم َوالَّ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ِّ ِّ ُ ْ
اِٜات َر ّبِ ِ ٙ ِ ِ دد ن ٝت
ِِ ط غ و آَل
ِِ لَع الّم و
َ ُ َ ْ َ َ َ ْ ُ ََ َُْ
ن٠ْ ٍا يَ ِػَّٙ طان َر ّبِّ َر ِّب إ ِه َّز ِة خ شت،ارك ِت تٙات ال َ َّ
ِ ٘الا
ْ َ َْ َ ْ ُْ ََ ٌ َ َ َ
َ ْ َٙ ُد لل َر ّب إْ َهالْٙ َ اْل
.ْي ِ ِ ِ رش ِْٖي وٙوشَلم لَع ال
57. Berkata Al-Habib Muhammad bin Alwi bin
Abdullah bin Syahab : “Barangsiapa yang keluar
untuk berdakwah maka akan bermimpi Nabi
Muhammad .”
58
َ يsebanyak seribu
Kemudian membaca ابٞاو
ُ َّ َ
kali maka akan bermimpi Nabi Muhammad .
59. Berkata Al-Habib Hadi bin Muhammad Al-
Haddar : “Sesungguhnya lafadz sholawat ini
mujarrab untuk bermimpi Nabi Muhammad
barangsiapa membacanya tiga kali maka akan
bermimpi Nabi Muhammad ”, yaitu :
َْ
َال ْدي َ ْسار َوح ْر َ ْ ِّ َ َ ْ َ ْ ْ ُ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
َ ْ ال
ارِ اق
ِ ي ِ ِ ار و ِْس ِ ٠ٛ ِر ال٠ٛ ٗ غ ِٔ لَعٟٖال
ََ َخخ ْ
ْ ُ ِّ َّ َّ ََا ُُمٛاح ةَاب إْحَ َصار َشيّد ْ
ِ ََو ٍِ٘خ
ِ ِ ار َولَع
آَل ِ ٙ ال ب ِ انل د
ٍ ٙ ِِ ِ ِ
ً َ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َْ
َخي َ ار َوأَ ْغَٟ ال ْـَْ
اَل غَلة ِ ِ لل َو ِإٌؾ ِ ِه ِٗ اٛ ار ندد ِ ال ٝ
ِ ِ اةط ِ
ُ.ّ يَا َنزيْ ُز يَا َد ٍَّار َ َ َ ًَ َ
ِ ث ةِدوا ِمِٙداا
Berkata juga Al-Habib Hadi bin Muhammad Al-
Haddar : “Barangsiapa yang membaca sholawat
ini tiga kali maka akan bermimpi Nabi
Muhammad ”, yaitu :
ْٚ٘ ُٝ َت َُْٖت َ ْ َ َ ْ َّ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ َّ ُ َّ َ
ِ اَّلي مْأ ِ ٍدٙا ُمٛٗ غٔ وشٖٗ لَع ش ِي ِدٟٖال
َ َ َ َ ْ َُُُ َ ََ ْ َُْ َ َ َ َ
َّلي ْ ِذ ِخ َفاةِّ ٌأ ْغتَ َص ِ ِٚ٘ ٝٛ ْجالِّ َوأذِٚ٘ ٜٝسَللِّ َوخي
ِّ ْ ََ ْ ُ ْ َ ً َّ َ ُ ُ ْ ٌَر ًضا َم
ْٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ًرا َولَع٠ػٜ٘ ِس ْو ًرا مؤيدا ِ
Beliau juga berkata : “Ini sholawat mujarrab
untuk suatu keinginan atau bermimpi Nabi
Muhammad ”, yaitu :
59
َ َ ْ ْ َّ َ
ْت أ ْدر ْكن
ْ ٖلل ُٖج ِضي
ِ ا
َ ْ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ َ َّ َ ُ َ َّ َ
ل ٠الػَلة والصَلم نٖيّ يا رش
ِ ِ ِ
Dibaca seratus kali.
Dan juga beliau berkata : “Sholawat ini
mujarrab untuk bermimpi Nabi Muhammad ”,
yaitu :
ار َك ٠َ َْٛد َِبْر أَّٙ ََا ُُمٛ ََّل٠ْ َا َو َمٛلَع َش ّيد َ َ ْ َ َ ْ ّ َ َ ّ َ َّ ُ َّ َ
ارك
ِ ِ ٍ ِ ِ ِ ٗ غ ِ َٔ وش ِٖٗ وبٟٖال
َ َ َْ َ َ ْ ْ ََ
ِٖٓ ِخّ َوإِ َ٘امٙض َّش ِخّ َو َن ُر ْو ِس َم ُ ْسار َك َول َصان
ِ ِ ِ و٘ه ِد ِن أ
ْي
َْ َ ْ َ ْ ْ َ ِّ َ َ ُ ْ َ َ ْ َ َّْ َو َـري َ َ ْ َ
ِ ان خ ِ ِضي ِدك ِإنص٠خَّل ِذ ةِخَٙشيه ِخّ ال ِ ِ ِ ِضْضح
ً َ َ ً َ ً َ
ث ةِد َوا ِمّ ةَا ِريَثَٙ ِ ٍد َغَلة داا٠ْ س ُ ٠ْ ك َم ِّ ُ ْ
ب ِِف َ َّ َ ْ ُ ُ ْ
ِ ِد والصت٠س٠ال
ُ َ ُ ً َ َ ْ َ ُ َ َ ْ َ َ َ
ِٝ ّْ َغَلة ح ْر ِؽيّْ َوح ْر ِؽيِٙ ٖا د ْون ِنَٟ خَه لُٜ٘ ةِتَِااِّ َّل
.ْيَ ْ اْح
ِ ِ الرَّ َٗ ا يَا أَ ْر َضَّٜ َخِٝ َوحَ ْر ََض ة
ِ
60. Dari Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi
mujarrab untuk bermimpi Nabi Muhammad
membaca seratus kali dari kalimat :
ُ د َغ َّلَّٙ ََا ُُمٛل أَ ْمر ْي ِبَ َِّ َش ّيد ْ ِّ َ َ ْ ْ َ ْ اَش ْح َ ْ َر ِّب
الل ٍ ِِ ِ ِ ْ ِ ل غد ِري ويِس ِ
َّ َ
َٗ ٖ َو َشِٝ َْنٖي
61. Barangsiapa yang ingin bermimpi Nabi
Muhammad hendaknya mengamalkan
semua apa yang ada di dalam kitab “Bidayatul
hidayah.”
60
62. Berkata Syekh Yusuf An-Nabhaniy :
“Barangsiapa ingin bermimpi Nabi Muhammad
hendaknya shalat dua rakaat kemudian
membaca seratus kali :
ُ
َّ َُ َ ْ ِّ ر ةَِّٖ ْو َخ٠ْ ر يَا ُ٘ َدةِّ َر ْال ُم٠ْ َر انل٠ْ ُٛ يَا
ٍد َغلَّٙ ا ُمٛن ُر ْو َح َشيِّ ِد ِ ِ
ً َُت َّي ًث َو َش ََل٘اْٝالل َنَٖي
ُ
ِ ِ
61
َ َػِّٖ ْْيُٙ ْ ات ال٠َ َٖ َو َْجيْ َم َغَٚ ْاَّلاْري َّ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ ْ َّ ُ َّ
ِ ِ ِِ ْجيم أذَك ِر ِ ٗ اْجمٟٖال
َ َ ْ ْ َ ْ
ْ ات ل ِ َػَل
ِت َ َّ َ ْ ِ َ َّلْر ْي َو
ِ ٠ْٖجيم الػ ِ ِ ر
َ
َك ذ ال م ِ ْ ْٔ اس َه
َ ْل َْجي ْ َ
و
ِ ِ ِ ِ
َ ْ ٖ إْ ََكمَٚ ْريَّٟ َفُٙ ْ لَع آَل ال
ْي
َ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ْ َ َّ َ ُ َ ّ َ َ َ
ِ ِبْي وٛذٙ ٍد ط ٍِي ِم الٙا ُمٛلَع ش ِي ِد
ِِ ِ ِِ
62
َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ ْ َّ َ ْ َّ
اٛارك َلَع َشيِّ ِد ِ الر ِضي ِٗ امهلل غٔ وشٖٗ وبِٚ لل الرْح ِ ِمْسِب ا
َ ِف َب ْهؼ ْ َ َ
َ ُ ْ َ ً ْ ُ ْ َ ْ ُ ُ ْ د َغَل ًة ت َظ ْه َظ ُمَّٙ َُُم
ض ََّّت ٍ ْ ِ اٟ ِد مْضوبا بهؾ٠س٠ِف ال ِ ٍ
ُ َ ْ َ ُ ْْ َ ْ َ َ َ
ْ َْ َ ُ َُ ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ
اْل٘داد ِ ذل ِّ إٍيؼ وِٚ٘ اٜح ِييب النداد ويٍاض نٖي
ِّ َ َ ْ َ َ َْ ُ َ ْ ُ َ ْ ْ َ ً ْ َ ً ْ َ
.ْٗ ٖآَل َو َشِ ِ ْي َولَعِ ث اْلياتٛا مؤٜا يس ٍِيٙيِٙ ذيؾا ن
68. Barangsiapa yang ingin bermimpi Nabi
Muhammad hendaknya membaca sholawat
ini dalam empat puluh hari dan di setiap
harinya empat puluh kali maka akan bermimpi
Nabi Muhammad , yaitu :
َ َ َ ِّ ِّ َ
ا أةَداًٙ َِّل َي َغٔ َو َشٖ ْٗ داا٠ْ َم
ِّ ُ ْ ْ ْ َ َ ْ َ َ َ
ِٗ ِٟ ْي اْلَٖ َِ ُك
ِ لَع ض ِتح ِتّ خ
63
َ َ َ
اد ُة َّ
70. Disebutkan dalam kitab اريْ ِٚ
اَل َ شه karangan
syekh yusuf An-Nabhaniy : sholawat ini
mujarrab untuk bermimpi Nabi Muhammad
atau Nabi Khiddir , yaitu :
ْ َ ُ ِّ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ ْ
اش ِ ّٙالخل ِٗ ال َٓٙخُ ِْ ٠ب ِ٘ ِْ ٠ْ ٛ ٚر َوس ِّٟ امهلل ِإِن أشألّ ةِ
َ َ ْ ْ ُ َ َّ ْ َ ْ َ َ ْ لَع ال َُ ٙؤ َّبد َّ َْ َْ
ب ِ ٛبيِّّ َو َر ُش ْ٠ل ِّ ِ ٖ ُ ِف ِ ِل
ِ خ ٙ ال اقِ اْل ٗ ِ ِ ا ا اَل ِ ال
ْ َ َ ْ َ َ َّ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ َ ُُمَ َّٙد َغ َّل ُ َ َ ْ
اش ِ ّٙالخل ِٗ آَل وشٖٗ وأشألّ ةِ الل نٖي َِ ٝو ِ ِ ٍ
َ ْ َ ْ ْ َ ََُ ْ َ ْ َ
ض َدة ال َ ْ َ ْ ال ْ َ
ال خ َْ ٚوضد ِة إس ْٗ َوإ َهد ِد ِ ه خ ٙ ال دِ ض ِ ٠ِ ة د
ِ اض ِ ٠
َّ ْ ُ ۡ َُ َ َّ ْ ِّ َ َ َ ِّ ُ ْ َ ْ ُ َ َّ
لل الرْح ِ ٚالر ِضي ِٗ كو ْٔ الِٙد ِس خ ٚك أض ٍد َو ِِبَ (ِمْسِب ا ِ
ُ
َٔل َ ٣ول ًۡ يَسَ
َ ِل َول َ ًۡ يُ َ ۡ ٱلص ٍَ ُد ٢ل َ ًۡ يَ ِ ۡ ٱلل َّ ح ٌد ُ َّ ١ ٱلل أَ َ َّ ُ
ْ
ْس َضيَا ِة ال ُُ ٠س ِْ ٠د لَع َشيِّ ِدَٛا ُُمَ ٍَّ ٙد ِّ َ ِل َ َ َ ْ ُ َ ِّ
ػ ح ن أ ٤ ۢ د حُ َّ ُلۥ ُن ُف ًٔا أَ َ
ِ )
ْ َْ َ ُ ِّ َ ْ ُ ْ َ َ ً ُ َ ِّ ُ ْ َ ْ َْ ْ َ َ َّ َ
اْلحٙان ِ ب ِ ٖ ُ ِف ِ ج ت ث ح ة َل غ د
ٍ ٠ س ٠ م ك ٕ
ب الخ ِ ِ ٗ ل والصت ِ
ُ
ل ةِ َٟا َ ٠ْ ٛر ات َو َت ٍْخَ ُص ْ ن ْ٘ ُٝ ْٜاَليَ َو ُُتَ ٍِّ ُل ْ ْ ُ َ ُ َ ِّ ُ
ِ ِ ن إِ ْرآن َوتٍِ ْ ِ ٟٙ ِ
َ َ ْ َ ْ َ ْ َ ََ َ ُ ْ َ َّ ْ َ ُ ْ َ َّ َ ْ َّ
آَل
ات و٠ٛر انل ِهي ِٗ و٠ٛر انلل ِر ِإَل وس ِ ّٟإٓ ِري ِٗ ولَع ِ ِ اْل َِ ٜ
ِّ ْ
َو َغط ِت َِ ٝو َشٖ ْٗ.
71. Barangsiapa ingin bermimpi Nabi Muhammad
hendaknya memperbanyak membaca
sholawat ini :
ْ َ َُ َ ِّ َ َ ِّ ْ َ َ َ ِّ َ ُ َ َّ َ َ َ
آل َشيِّ ِدٛا ُم ٍَّ ٙد َواْجَ ْم امهلل غٔ وشٖٗ لَع شي ِدٛا ُمٍ ٙد ولَع ِ
َْ ْ َََُْ ْ َْ َ َْ ْ َ ْ َ ْ ُ
ْي َوٕ ْف ًٍ َو ََع ِذيَ ٍث
ةح ِن وبحِِ ٜٝف اَلجيا رتٔ اَل ِخر ِة ِِف خ ٍ
64
Sebagaimana yang telah di ijazahkan Al-Habib
Abdurrahman bin Ahmad bin Abdillah AlKaf
kepada Syekh Hasan Muhammad Syaddad
Ba‟umar.
72. Barangsiapa ingin bermimpi Nabi Muhammad
hendaknya membaca sholawat As-Syekh
Ahmad At-Tayyibbin Basyir tiga ratus tiga
belas :
َ َ َ ُ ْ ُ َ ُ َ َ َ َ ُ َ ْ َ ً َ َ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ِّ َ
َّليْذ
ِ اٜهِٙ وتص،ٝ ٍد غَلة تٍخص نلا ةاةٙا ُمٛامهلل غٔ لَع شي ِد
ِّ ََ
ْٗ ٖآَل َو َش
ِ ِ َولَعِٝ ِِخ َفاة
73. Dijelaskan di dalam kitab :
َ ْ ُ َ َ َ َّ َ َ َ َ َ ُْ ُ َ َ
ػ َففٙال ار ِع الػَل ِة لَع
ِ ٍا ِإَل مٜ مصال ِّ اْلbarangsiapa
ظ
yang ingin bermimpi Nabi Muhammad
hendaknya membaca sholawat ini sebanyak
enam belas ribu kali :
َ ْ َ ْ َ َّ َ َ َ ِّ َ
َ ٍدَّٙ ََا ُُمٛلَع َشيِّ ِد
ِاره
ِ د ِِ٘ و ه
ِ ر
ِ د ُ َض آَل
ِ ِ و ٔامهلل غ
65
75. Membaca dzikir yang di ijazahkan kepada Al-
Habib Muhammad bin Salim Assery dari Al-
„Allamah Abdurrahman bin Hasan Al-Ahdal
seratus ribu kali, yaitu :
َّ َ ُ َّ َ ُ ْ ُ َ ٌ َّ َ ُ ُ َّ َ َ
َٗ ٖ َو َشِٝ ْالل َنٖي ِ ل ا٠د رشٙلل َّل إَِل إَِّل الل ُم
لل غل ِ ِمْسِب ا
ُ
َ َ َ َ َ َ٘ات ا٠ْ َٖن َد َد َ٘ ْه
لل
ِ ات ا
ِ ِٙلل و ِ٘داد ُك ِ ِ
Adapun faedah daripada membaca dzikir ini
adalah :
Pembacanya pasti akan bertemu Nabi
Muhammad secara sadar
Pembacanya akan melihat dzikir ini tertulis
di kaki Arsynya Allah
Pembaca akan melihat kedudukannya di
surga
Pembaca akan merasakan perubahan
keadaannya menjadi lebih baik.
Jika dengan membaca dzikir tersebut bertemu Nabi
Muhammad secara sadar, maka terlebih jika dalam
keadaan tidur, Wallahu A‟lam bissowab.
66
Sebagai penutup jikalau setelah kita membaca amalan-
amalan dari kitab ini akantetapi kita masih belum juga
bermimpi Nabi Muhammad maka hendaknya jangan
putus asa, itu semua ada kemaslahatnnya dan
hendaknya kita bersyukur telah di berikan oleh Allah
taufiq-Nya sehingga kita membasahi lisan kita
dengan membaca ayat-ayat tersebut, sholawat dan
dzikir-dzikir yang lainnya dan hendaknya kita meminta
kepada Allah disetiap sholat kita dan ibadah-ibadah
yang lainnya untuk membersihkan hati kita dari
kotoran-kotoran yang menghalangi kita bermimpi
dengan Baginda Nabi Muhammad .
Mudah-mudahan kumpulan yang sedikit ini bisa kita
jadikan amalan-amalan kita untuk berjumpa Nabi
Muhammad , dan Jazahumullahu khairan kepada
semua ulama yang telah mengumpulkan amalan-
amalan tersebut dalam kitab-kitab mereka terlebih
kepada As-Syekh Hasan Muhammad Syaddad sehingga
memudahkan bagi kami untuk mengumpulkannya,
semoga Allah menurunkan dalam kubur mereka
semua keberkahan dan rahmat Allah sehingga kelak
Masuk Surga bersama Nabi Muhammad , Amien…
َّ ْ ََ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ُ َو َغ َّل
َٗ ٖ َو َشِٝ آَل َو َغط ِت
ِ ِ ٍد َو لَعٙا ُمٛالل لَع شي ِد
ْ َ
َ ْ َٙ ُد لل َر ِّب إْ َهالْٙ َ اْل
ْي ِ ِ و
67
Jum‟at adalah salah satu nama hari dalam
sepekan. Dalam bahasa Arab, bentuk penulisannya
ُ ْ ْ
adalah اْل ُ ٍْ َػ ُثterambil dari kata ( ) اْل َ ٍْ ُُعyang berarti
mengumpulkan sesuatu yang terpencar. Adapun
menurut para ahli qiraat, cara membacanya ada tiga:
ْ
dengan di dhammah huruf mimnya ()اْل ُ ٍُ َػث, difathahkan
ْ ْ
( )اْل ُ ٍَ َػثatau disukun ()اْل ُ ٍْ َػث.
70
ُ َ ْ َ ُ َ َ ُ َّ ُ َ ْ َ َّ َ َ َ ُ ْ ُ َّ ُ ُ َ َ ُ َ ِّ َ ُ
ٌُُِّاُةَح ُِ ًيػِّلٌُاُن ِخبَُلُثًُحِ ِػجُإِذاُحلي
ُالٌامُإَِلُؽ ِفرَُل
ْ ُْ ْ َََْ
ُ))ْيُاْل ُ ٍْ َػ ِثُاْلخ َرى وب
Artinya :
“Tidaklah seorang hamba mandi pada hari Jum‟at
dan bersuci dengan sebaik-baik bersuci, lalu ia
meminyaki rambutnya atau berparfum dengan
minyak wangi, kemudian ia keluar (menunaikan
sholat Jum‟at) dan tidak memisahkan antara dua
orang (yang duduk), kemudian ia melakukan
sholat apa yang diwajibkan atasnya dan ia diam
ketika Imam berkhutbah, melainkan segala
dosanya akan diampuni antara hari Jum‟at ini
dengan Jum‟at lainnya.” (HR Bukhari)
Hari Jum'at terdapat Waktu Doa yang Mustajab
71
Namun mengenai penentuan waktu, para ulama
berselisih pendapat. Diantara pendapat-pendapat
tersebut ada dua pendapat yang paling kuat :
Pertama : Waktu itu dimulai dari duduknya imam
sampai pelaksanaan shalat jum‟at
Dan ini sebagaimana di jelaskan dalam hadits Nabi
Muhammad yang diriwayatkan dari Abu Burdah
bin Abi Musa Al Asy‟ari Ia berkata : “Abdullah
bin Umar bertanya padaku : “Apakah engkau
pernah mendengar ayahmu menyebut suatu hadits
dari Rasulullah mengenai waktu mustajabnya doa
di hari Jumat?” Abu Burdah menjawab, “Iya betul,
aku pernah mendengar dari ayahku (Abu Musa), ia
berkata bahwa Nabi Muhammad bersabda :
ُ َ َّ َ ُْ َْ َ ُ َ ْ َ َْ َْ ََْ َ َ
ُ))َل ُة
ُ امُإَِلُأنُتلَضُالػٌُ ُال
ِ (( ِِهٌُاُبْيُأنَُي ِيس
“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika
khutbah hingga imam menunaikan shalat Jumat.”
(HR. Muslim)
Diriwayatkan dalam hadits yang lain dari Amr bin
Auf Al-Muzanni , Nabi Muhammad bersabda :
َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ ً َ َ َ ُ ُْ
ُ اُطحْئًاُإ ََّلُآحَ ُاه َّ
ُُاهلل ِ ُٓاىػتدُ ِفي
ُ (( ِإن ُِِفُاْلٍػ ِثُشاغثَُلُيصألُاهلل
ُ َ َّ ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ ُ َّ َ َ ُ َ َ ُ َ ُ َّ
ُُالػَل ُة ُ"حْيُتلام:ُ ِ ُِهُ؟ُكال ِ ُأيثُشاغ ٍث،ُهلل
ِ ُياُرشٔلُا:ُُكالٔا،"ِإياه
ْ
))افُ ٌِِ َٓا َ ِ ُْإ ََلُال
ِ ِص ِ ِ
"Sesungguhnya pada hari jumat terdapat satu
waktu, jika para hamba memohon kepada Allah,
pasti akan dikabulkan oleh Allah, Para sahabat
72
bertanya, „Ya Rasulullah, waktu kapankah itu?‟
Beliau menjawab: “Ketika shalat dimulai hingga
selesai shalat.”(HR. Turmudzi)
Adapun pendapat yang kedua : waktu mustajab itu
jatuhnya setelah asar yang mana terkenal dengan
“sa‟ah fatimiyyah” karena sayyidatina Fatimah Az-
zahro putri Nabi Muhammad di waktu tersebut
menyibukkan dirinya dengan berdoa kepada Allah
, dan ini semua berdasarkan hadits Nabi
Muhammad yang diriwayatkan dari Jabir bin
Abdillah , bahwa Nabi Muhammad bersabda :
َُ ٌ َ َ ً َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ُ ُْ ُ ْ َ
َُُليُ ُْٔ َج ُُدُ ِف ُيْ َٓاُختْ ُدُ ُم ْص ِي ًٌُُي َ ْصأ ُل،اغث (( ُئ ُمُاْلٍػ ُِثُاثجخاغْشةُُش
ْ ْ َ ْ َ َ َ َ ْ ُ َ ْ َ ُ َّ ُ َ َّ ً ْ َ َ
ُ))ِص ُِ اغ ٍثُُ َبػ ُدُاى َػ آخ ُرُش ِ ُاْل ٍِصُْٔا َلُآح ُاهُ ِإي ُاهُ ُـ
ُ اهللُطحئاُ ِإ
ُ
“Pada hari jumat ada 12 jam, Diantaranya ada satu
waktu, tidaklah seorang muslim memohon kepada
Allah di waktu tersebut, niscaya akan Allah berikan.
Carilah waktu itu di penghujung hari setelah
asar.” (HR. Abu Daud)
Dan masih banyak lagi pendapat tentang waktu
tersebut, maka oleh karena itu kita di anjurkan oleh
para ulama untuk menyibukkan diri di hari jumat
dengan selalu berdoa kepada Allah .
73
Orang yang meninggaldunia di Hari Jum'at
atau malam jum‟at aman dari fitnah alam kubur
Sebagaimana sabda Nabi Muhammad :
ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ُْ َ ْ َ ُ ْ ُ َ ْ ُ ْ َ
َ ُُاْل ُ ٍْ َػ ِثُُإ ََّل
ُ ُُوكَ ُاه
ُُُُاهلل ِ ((ٌاُ ٌَُُِمص ِي ًٍُُحٍٔتُُئمُُاْلٍػ ِثُُأوَُُليث
َ ََ
ْ اَلُُـخَِْ َثُُاى ْ َل
ُ))ُب
ِ ِ تػ
74
Berjalan Menunaikan Sholat Jum'at seperti
Pahala Puasa dan Sholat selama Setahun
Orang yang berjalan untuk menunaikan sholat
Jum‟at pada setiap langkah kakinya mendapatkan
pahala puasa dan sholat setahun. Sebagaimana
sabda Nabi Muhammad :
َ َ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ َّ َ َّ ُ َ َ َ ْ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ َ َّ َ ْ َ
ًُْ ُول ُومَش،ُثًُةلرُوابخهر،((ٌَُؽصوُئمُاْلٍػ ِثُواؽتصو
ُ َ ُ ِّ ُ ُ َ َ َ ُ ْ َ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ ْ َ
َُُلُةِلوُخ ْع َٔةٍُخ ٍَو ُالٌامِ ُـاشخٍعُولًُييؼَُكن ِ ٌَِ ُُودُا،يرنب
ْ َ َ َ
))اُو ِقيَا ِم َٓا
َ َٓ ج ُرُغيَا ِم
ِ شِ ٍثُأ
“Barangsiapa yang mandi di hari Jum'at, kemudian
bergegas dan berpagi-pagi menuju masjid dan
dengan jalan kaki dan tidak berkendaraan, duduk
dekat imam lalu mendengar khutbah dan tidak
bicara (lalai), maka baginya pahala setiap
langkahnya seperti pahala amalan setahun puasa
dan salat.” (H.R Abu Daud)
Dan masih banyak lagi keutamaan-keutamaan hari
jumat di mata syariat, oleh karena itu para ulama
ahli hadits mereka berlomba-lomba untuk
mengumpulkan hadits-hadits tersebut dalam kitab
mereka.
75
Adapun amalan-amalan sunnah yang di anjurkan
di hari jumat sangatlah banyak, baik yang datangnya
dari Nabi Muhammad maupun yang datangnya dari
para wali Allah , yang telah disebutkan didalam
kitab-kitab ulama ahli hadits, ulama fiqih dan lain-
lainya, oleh karena itu kami kumpulkan dalam kitab
ini agar mempermudah bagi kita untuk
mengamalkannya.
76
Dalam riwayat lain :
َ ْ اُب
ُْي َ ٌَ ُُانل ْٔر
ُّ ََ ٌِ َُُل َ ُاْل ُ ٍْ َػ ِثُأَ َض
ُ َ آء ْ َْ
ِم ُٔي ُِف ؿِ
ْ َ ْ ََ ْ ُ َََ ْ َ
ٓ ((ٌَُكرأُشٔرةُاىه
ِ ِ
ْ ْ
ُِ َاْل ُ ٍْ َػخ
ُ))ْي
“Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari
Jum‟at, maka akan dipancarkan cahaya untuknya
di antara dua Jum‟at.” (HR. Baihaqi)
Memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi
Muhammad
77
memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad
adalah minimal tiga ratus kali
Berkata Al-Habib Salim bin Abdullah bin Umar As-
Syatiriy : “Seseorang ketika setiap harinya
bershalawat kepada Nabi Muhammad tiga ratus
kali maka sesungguhnya orang tersebut adalah
orang yang kikir”, maka kemudian beliau
menganjurkan hendaknya seseorang bershalawat
kepada Nabi Muhammad setiap harinya lebih
dari tiga ratus kali.
Mandi sunnah Jum‟at, memakai wangi-wangian dan
siwak
Sebagaimana diriwayatkan oleh Nabi Muhammad
:
ْ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ْ ُ ْ ُ ُ َ َ َ ْ ُ ْ َ َ َ َّ
ُاء ُإَِل ُاْل ُ ٍُ َػ ِث((إِن ُْذا ُئم ُ ِخي ٍد ُجػيّ ُاهلل ُلِيٍص ِي ٍِْي ُفٍَ ُج
ُ ْ َ َ َ ُ ْ َّ َ َ ْ َ ٌ
ِّ ل ًُْة َ َ ْ َ ْ َ ََْْ
ُِ َٔ الص
))اك ِ ي يغ ُو ّ ٌِِ ُ سٍيي ُـ يبُظ
ِ ن ـييؾت ِصوُو ِإنَُك
“Sesungguhnya hari ini (Jumat) Allah
menjadikannya sebagai hari raya bagi kaum
muslimin, maka barangsiapa yang menghadiri
shalat Jumat hendaknya mandi, jika ia memiliki
wangi-wangian maka hendaknya dia memakainya
dan bersiwaklah.” (HR. Ibnu Majah)
Adapun masuk waktu mandi sunnah jumat adalah
dengan terbitnya fajar di hari jum‟at akan tetapi
mendekati berangkat sholat jum‟at lebih afdhol.
78
Berpagi-pagi menuju ke masjid
Sebagaimana telah di sabdakan oleh Nabi
Muhammad :
79
Berpakaian warna putih
Karena di riwayatkan pakaian berwarna putih
paling bagusnya pakaian di antara kita
sebagaimana di sabdakan oleh Nabi Muhammad :
ُ َ ُ ْ َ َ َّ َ َ َ َ ْ ُ ُ َ ْ
َ ل ًُُْ َو َك ّفُِٔاُف ْ
ُيٓا ِ ِ يُ ِثي ِاة
ُ اضُـ ِإجٓاُخ ُ ٌِ ُ((اىبَ ُصٔا
ُ َُ ِثياةِل ًُُاْلي
ُ َ
ُ ))ًُْ َم ْٔحاك
80
َُاءك َ ُوُإ َذ
َ اُج ْ َ ْ ُ َ ْ ُْ
َ ُاْل ُ ٍْ َػ ِث َُ ْ َ َّ ُ ْ َ
َّ ُانل
ُِحلرأ ُِِفُاْلٍػ ِثُبِصٔرةُِب
ِ ِ ((ش ٍِػج
َ ُ َ ْ
ُ ))نُ ْٔ ال ٍُِا ِـل
“Aku mendengarkan Nabi Muhammad membaca
di shalat jum‟at surat Al-Jum‟ah dan Al-
Munafiqun.”
Membaca musabbi‟at
Adapun yang di maksud dengan musabbi‟at adalah
dengan membaca Al-fatihah, Al-ikhlas, Al-falaq dan
An-nas sebanyak tujuh kali. Disebutkan dalam
kitab I‟anah Tholibin sebuah hadits riwayat
Sayyidatuna Aisyah bahwa Nabi Muhammad
bersabda :
ُ َ ْ ُ َ ٌ َ َ ُ َ ُ ْ ُ َ ْ ُْ َ َ َ َْ َََ ْ َ
ُُو ُكو ُأ ُغ ْٔذ ُةِ َر ِّب ُغَل ِة ُاْلٍػ ِث ُ ُكو ُْٔ ُاهلل ُأحد ((ٌَ ُكرأ ُبػد
ُّ ٌَُُُاهلل ُة َٓا َ َ َ َ ُشتْ َع
َ ُانلاس ِّ ُو ُكُ ْو ُأَ ُغ ْٔ ُذ ُة َر
َ اى ْ َفيَق
ُِالص ْٔء ِ ِ ُ ات ُأَعذ ُه ٍ
َّ ُم
ر ِ َّ ب ِ ِ
َْ ُ ْ َ ْ ُ ْ َ
))ِإَلُاْلٍػ ِثُاْلخرى
“Barangsiapa membaca setelah sholat jumat Al-
ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas tujuh kali maka akan
dilindungi oleh Allah dari keburukan hingga
jumat yang akan datang”
81
ْ ُ ْ ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ ُ َ ُ ْ َ َ ُّ َ َ
ْ ُِِاؽ
ُِّن
ِ اَُحيدُياٌُت ِدئُياٌُ ِػيدُياُر ِحيًُياُودود
ِ امهللُياُؽ ِِّنُي
َ َ َ ْ َ َ َ َ َ َ َ ْ َّ َ َ ْ َ
ُُشٔاكُو ُِِبَللِمُخَُحرا ِمم
ِ ٍَةِفض ِيمُخ
Maka akan diberi kekayaan oleh Allah dan di beri
rizqi tanpa dia duga-duga.”
Begitu juga Anas bin Malik berkata :
82
Memotong kuku dan merapikan kumis sebagaimana
di riwayatkan oleh Al-Imam Al-Baihagiy dalam
ْ ْ ُ َ ُ
ُِ ٍَ ُالح
kitab ان ِ طػ ب:
ُ َ َ ْ َ ُ ِّ َ ُ َ َ َ َّ َ َ ْ َ َ ُ َّ َ َ ْ ُ َ َّ َ
ُار ُه ُ َو َيل ُّعُغَّل ُاهلل ُغيي ِّ ُو ُشيً َُكن ُحليً ُأظف ِ ُ((أن ُرشٔل ُا
هلل
َ َّ َ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ َ َ ْ ُ ْ َ ْ َ ُ َ َ
ُ ))ُالػَل ُِة اربُّئمُاْلٍػ ِثُقتوُأنُيروحُ ِإَل ِ ط
“Sesungguhnya Nabi Muhammad memotong kuku
dan kumisnya di hari jum‟at sebelum berangkat
menuju sholat jum‟at”
Melakukan sholat tasbih, sebagaimana yang telah
disabdakan oleh Nabi Muhammad kepada
pamannya sayyiduna Abbas mengenai sholat
tasbih :
َ ْ ْ َ َ ْ َ ْ ْ َ ً َ ْ َ ِّ ُ
ُُم َّرةُـاف َػوُـ ِإنُل ًُْتف َػوُـ ِِف ٍاُِفُكُئم َ َجُأَ ْنُحُ َػيِّي
ٓ َ ُاشخَ َع ْػ
ْ ((إن
ِ ِِ
ِّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ً َّ َ ْ َ ِّ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ً َّ َ َ ُ ُ ِّ ُ
ُكُُجػ ٍثُمرةُـ ِإنُلًُتفػوُـ ِِفُكُطٓ ٍرُمرةُـ ِإنُلًُتفػوُـ ِِفُك
ً َ َ ُ ُ َ ْ َ ْ َ ْ َ ْ َ ً َّ َ َ َ
))ُُم َّرة شِ ٍثُمرةُـ ِإنُلًُتفػوُـ ِِفُخٍ ِرك
“Jika engkau sanggup mengerjakannya sekali dalam
sehari maka kerjakanlah, Jika tidak mampu maka
kerjakanlah setiap jum‟at, jika tidak mampu maka
kerjakanlah setiap bulan, jika tidak mampu
kerjakanlah setiap tahun sekali Dan jika masih
tidak mampu maka kerjakanlah sekali dalam
seumur hidup.” (H.R Abu Dawud)
83
Bershadaqoh dan melakukan amalan-amalan baik di
hari jum‟at.
Dan masih banyak lagi Sunnah-sunnah yang
lainnya seperti memperbanyak dzikir, membaca Al-
Quran dan lain-lainnya yang intinya adalah kita
menghidupkan hari jum‟at yang mulia ini dengan
ibadah kepada Allah .
84
Dan juga di dalam suatu hadits Nabi Muhammad
bersabda :
ُ ْ َ ُ َّ َ ْ ُ ْ َ َ َ ْ ُ َّ
ُِ َُـ ِإُ ُُّحِظ ُُرُةُِِ ْٔ ُِرُا
))هلل ُِ ٌِ ((اتلٔاُ ِـراش ُثُالٍؤ
“Berhati- hatilah dengan firasat orang yang beriman,
karena dia melihat dengan cahaya Allah.” (H.R
Tirmidzi)
Adapun amalan para kekasih Allah di malam jum‟at
dan hari jumat, di antaranya :
Disebutkan oleh Al-Imam An-Nabhani dalam kitab
َ َ َّ ُ َ َْ
ُ ِ ٔأـضو ُالػي: “Barangsiapa yang melazhimi shalawat
ات
ini di setiap hari jum‟at walaupun sekali maka tidak
ada yang menemaninya ketika masuk kubur kecuali
Nabi Muhammad .”, yaitu :
َ ْ ْ َ ْ ِّ ِّ ُ ْ ِّ َّ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ِّ َ
ُاي ِ ُاْلِّيِّمُاَح ِتي
ُِ ِ بُاىػ ُ اركُلَعُشي ِدُاُُمٍ ٍدُانل ِِب ِ امهللُغوُوُشي ًُُوُة
ِّْ َ َ ْ َ َ َ َ َ َْ ْ َ ْ ْ َ ْ
.ًُآَلُوُغح ِت ُِّوُشي
ِ ِ اىلد ِرُاىػ ِظي ًُِاْلا ِهُوُلَع
Begitu juga As-Sayyid Ahmad Zaini Dahlan berkata
: “Barangsiapa melazimi membaca shalawat ini
dimalam jumat walaupun sekali maka akan
dinampakan ruhnya Nabi Muhammad ketika
orang tersebut meninggal dunia dan ketika hendak
masuk dalam kubur sehingga bisa melihat Nabi
Muhammad dan ditemani oleh Nabi Muhammad
.”
َ ْ ْ ُْ ْ َ
Disebutkan dalam kitab ُي ُال ٍُػ َعف حذ ِنkarangan Al-
Habib Abu Bakar Atthos Alhabsyi : “Barangsiapa
yang baca ini pada malam jum‟at kemudian di
85
hadiahkan pahala tersebut kepada kedua
orangtuanya atau salah satunya maka dia telah
memenuhi hak-haknya kepada mereka, yaitu :
َ َ َ ْ َ َ ْ ُّ َ َْ ُّ َ ُ ْ ْ ُ َ
ُُُو َُل ُر ُّب ُاْل ْر ِض ُرب ُاىػال ٍِْي َ ُو
َ اوات َ َ َّ
ِ ٍلَف ُاَحٍَد ُرب ُالص ِ ِ
ْ ْ ْ ْ ُ َ
َ َ َ ُوُاْل ْرضْ َ َ َّ ْ ْ
ُ ًُُ هيِ َ ُؤُُْاىػ ِزي ُزُاَح َ اوات
ِ ٍاء ُِِفُالص ُ هب َي
ِ ِ ِ اى
Hendaknya ketika memakai dan menghirup minyak
wangi berucap sebagaimana yang di ijazahkan Al-
Habib Muhammad bin zein Ba‟bud kepada Al-Habib
Ahmad bin Hasan Al-Atthas, yaitu :
ْ َ ْ َ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ َ
ُِوَُلُغحضُ ِإَلُغحضُاْل ِخ َر ُة امهللُنٍاُأجػٍجُـ ِزد
Diriwayatkan “Barangsiapa yang membacanya
ketika menghirup minyak wangi akan di ampuni
dosanya oleh Allah .”
َُُ اظَ َ
Barangsiapa yang membaca ِ يا ُة tigapuluh tiga
kali setelah shalat jum‟at maka Allah akan
menjadikannya termasuk ahli bathin.
َ ج ْ َُ َ ُ ْ ُْ َُ َُ َ ْ َ َ ُ َ ْ َ ُ
َ ْ ُُاَح َ ٍْ ُدُي
ُ ُْوُيٍُي َّ َ َ
ُُو ِ َح ِ َُل ُو م يٍ ُال َُل،َُلم ي َُش
ِ َُل ه د حُو ُاهلل ُإَل َلهلإ
َ ْ َ ِّ ُ َ َ َ ُ
َُشءٍُك ِديْ ٍُر ُْٔلَعُك
88
Maka akan diampuni dosanya oleh Allah .”
89
Membaca kitab Dalaa‟il khairat dan qosidah
َْ
Mudhoriyyah, karena disebutkan dalam kitabُي ُُ ْ ُح ُذ ُِن
ُاس َُّ bahwa Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas
ِ انل
setiap jum‟at pagi membaca qosidah mudhoriyyah di
maqam Al-Habib Umar bin Abdurrahman Al-Atthas
dan juga disebutkan dalam managib Al-Habib
Abdurrahman bin Muhammad Al-Masyhur tidak
pernah meninggalkan membaca dalaa‟il khairaat
secara sempurna di hari jum‟at.
90
Membaca Sayyidul istighfar ketika duduknya khatib
di antara dua khutbah jum‟at, yaitu :
َ َ َ َ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ َّ َ َ َ ِّ َ َ ْ َ َّ ُ َّ
َُُخ ْٓدك
ِ اليًُٓأُجُرِّبَُلُإَِلُإَِلُأُجُخيلخ ِِّنُوأُاُختدكُوأُاُلَع
َ َ ْ َ َ ُ ُ َ ُ ْ َ َ َ ِّ َ ْ َ ُ ُ َ ُ ْ َ َ ْ َ َ ْ َ َ
ُووغ ِدكٌُاُاشخعػجُأغٔذُةِمُ ٌََُِشٌُاُغِػجُأةٔءُلمُةِ ِِػٍ ِخم
ْ َ َّ َ ُ ُّ ُ ْ َ َ ُ َّ َ ْ ْ َ ْ َ َ َ ُ ُ َ َ َّ َ َ
ُ َ ُٔبُ ِإَلُأ
ج ُلَعُوأةٔءُلمُةِذُ ِِبُـاؽ ِفر ُِيُـ ِإَُُّلُحؾ ِفرُاذل
91
ُُاهللَ
ُ َْ ْ َ َْ َْ َْ َ َْ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ
ُُِبٍ ِدهُُِأشخؾ ِفر ُ
هللُُاىػ ِظي ًُُِو ِ
ُُِبٍ ِدهُُِشتحانُُا ِ
هللُُو ِ
شتحانُُا ِ
Maka diampuni baginya seratus ribu dosa dan bagi
kedua orangtuanya duapuluh empat ribu dosa.
Amalan Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad
beliau membaca surat Thoha sebelum masuknya
khatib jum‟at ke dalam masjid.
92
ُأ ه َ َ َ ه أ َ ُ ٓ َ َ َ َۢ َ َ ه َ أ َ أ أ َ ه ُ َ ُ َۢ ه
ٱىظَٰيٍِ َ
ني ٧كو إِن ِ حخٍُِّٔۥ أةدا ةٍِا كدٌج أيدِي ِٓ ًۚۡ وٱّلِل غي ِيً ة ِ
َ َ ُ ُ ُ ُّ َ َ َ أ َ ه َ أ َ ه
ٱل ٍَ أٔت ٱَّلِي حفِ ُّرون ٌِِ ُّ فإُِ ُّۥ ٌُلَٰلِيل أًۖۡ ث هً ح َردون إ ِ ََٰل عَٰي ِ ًِ
أ َ أ َ ه َ َٰ َ َ ُ َ ّ ُ ُ َ ُ ُ َ ُ َ
ِخ أً ت أػ ٍَئن ٨ ب وٱلشهدة ِ فينتِئلً ةٍِا ن ٱىغي ِ
93
َ َ َ أَ َ َ َ ُ ْ ُ ه َ َ ُ ْ َ ُ َ َ َ َٰ ُ ُ
لَع كئب ِ ِٓ أً ف ُٓ أً ٗ َحفل ُٓٔن ِ ٣إَوذا ءأٌِا ثً كفروا فطتِع
َ َ ْ ُ
ام ُٓ أً ِإَون َح ُلٔلٔا ت َ أص ٍَ أع ى َِل أٔلِٓ أً نأ هج ُٓ أً ُخ ُش ٞ َر َأ أح َخ ُٓ أً ُت أػ َ َ أ ُ
ب ِ ۖۡ ج ُتم أج َص ۖۡ ِ
ُّ َ ه َ َ ٞأ َ ُ َ ُ ه َ أ َ َ َ أ أ ُ ُ أ َ ُ ُّ َ أ َ ُ َ َ
ٱخذ أرْ أ ًۚۡ ق َٰ َخي ُٓ ًُ ٌصِدة ۖۡ َيصتٔن ُك صيد ٍث غيي ِٓ ًۚۡ ًْ ٱىػدو ف
ُ ه أ َ ُ َ َ َ َ َ ْ ه ُ َ ه َٰ أ َ ُ َ
َّن يُؤفهٔن ِ ٤إَوذا قِيو ل ُٓ أً ت َػال أٔا ي َ أص َخغفِ أر ىل أً َر ُشٔل ٱّلِل ِ ٱّلِلۖۡ أ
ٓ ََ َ
َ ه أ ْ ُ ُ َ ُ أ َ َ أ َ ُ أ َ ُ ُّ َ َ ُ ُّ أ َ أ ُ َ
ِبون َ ٥ش َٔا ٌء غي أي ِٓ أً لٔوا رءوشًٓ ورأحخًٓ يصدون وًْ ٌصخه ِ
َ أ َ أ َ أ َ َُ أ َأ َأ َأ َ أ أ َُ أ َ َ أ َ هُ َُ أ ه هَ َ
أشخغفرت لًٓ أم لً تصخغفِر لًٓ ىَ حغفِر ٱّلِل لٓ ًۚۡ إِن ٱّلِل ٗ
لَع ٌَ أَ غ َ
ِِد ٔن َٗ حُِفِ ُلٔا ْ َ َ َٰ ُ ُ ه َ َُ ُ َ
ني ًْ ٦ٱَّلِيَ حلٔل صل َ أَ َ أَ
َحٓ ِدي ٱىل أٔم ٱىفَٰ ِ ِ
أ
َ أَ خ َزآن َُ ه َ َ ه َ ه َٰ َ َ ُّ ِۗ ْ َ ه َ
ل هَ ۡرض َول َٰ ِ ت َوٱۡل ِ ٱلصمَٰن َٰ ِ ِ َر ُشٔ ِل ٱّلِلِ خَّت يِفضٔا و ِّلِلِ
َُ ُ َ َ ه َ أَٓ َ أَ َ َ أ أ ُ َ َٰ َ َ أ َ َ
ِيِثِ ِلُخ ِر َج هَ ني ٗ َحفل ُٓٔن ٧حلٔلٔن ىهَِ رجػِا إَِل ٱلٍد ٱلٍنفِلِ
أ أ َ َ ه أ َه َ أ أَ
ل هَ ٔلِۦ َول ِي ٍُؤ ٌِِ ِني َول َٰ ِ ٱۡل َغ ُّز ٌ أِِ َٓا ٱۡلذل ۚۡ َو ِّلِلِ ٱىػِ هزةُ َول َِر ُش ِ
َ َ َ َ أ َ
ني ٗ َح أػي ٍُٔن ٨ ٱل ٍُنَٰفِلِ
94
َ ََ ه ه َ ََ ُ ّ َ ه
ٱىصَٰيِد َ َ ه أ َ ٓ َ َٰٓ َ َ َ
ني َ ٪وىَ ِ يب فأصدق وأكَ ٌَِ أخرح ِِن إَِل أج ٖو ك ِ ٖ
ر
َ ُ َ َ
ٱّلِل َج أف ًصا إ َذا َجا ٓ َء أ َجيُ َٓا ۚۡ َو ه ُ
ٱّلِل َخت ُ يُ َؤ ّخ َِر ه ُ
ۡي َۢ ة ِ ٍَا ت أػ ٍَئن ٫ِ ِ
95
Amalan Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad di
hari jum‟at ketika sholat ashar membaca di :
Rakaat pertama setelah Al-fatihah membaca Al-
Insyirah
Rakaat kedua setelah Al-fatihah membaca An-
Nashr
Rakaat ketiga setelah Al-fatihah membaca :
ْ َّ ْ ْ ْ َ َ ً ْ ُ ْ َّ َ َ َ َ َ ْ َ َ ْ ُّ ْ ِّ َ َ ْ َ
َُ اَح
ْي ِ ِ ِّنُةِالػ
ُ ِ َحل
ِ ِّنُمص ِيٍاُ ُوُأ
ُ ِ ِفُادلجياُ ُوُاْل ِخرةُُِ ُوُحٔـ
ُ ِ ُل
ُ ِ جُو
ُ ُأ
Rakaatkeempat setelah Al-fatihah membaca :
ً َ َ ْ َ ْ َ َ ْ ِّ َ َ ً َ ْ َ َ ْ ُ َّ َ َ
ُ .َُأم ِرُاُ َرطدا ُ َُر َّبِاُ َءاحِِاُ ٌَُِدل
ُ ٌِ ُمُرَح ُثُ ُوُِه ُءُنلا
َ ْ َّ َ ْ َ ْ ُ َ َ
ُ ُِو ُاَلٔم
Dalam kitab ُُو ُالييي ِث ُ ٍ خyang di kumpulkan oleh
Al-Habib Hasan bin Abdullah bin umar As-Syatiriy
diriwayatkan suatu hadits dari Nabi Muhammad
beliau bersabda :“Barangsiapa pada malam jum‟at
membaca :
ُ َ َ ِّ َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ ْ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ َ ُ ْ َ َ
َّ ُُمَ ٍَّ ٍد
ِّ ُانل
ُِب ِ َُشيمَُلُوَُلُو ِزيرُغوُلَع
ِ ياُم ِييمُياُك ِديرُياٌََُُل
ْ َ
ُادل َّي
َ َٔ ُوُل
ِ ِ َ ُي ْ ُاؽ ِف ْر
ِ و
Maka telah memenuhi hak-haknya atas kedua
orangtuanya.”
96
Disebutkan di dalam kitab ُاس َّ ي
ِ ُانل ُ ْ حَ ْذ ِنbahwasannya
Al-Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas ketika di
Mekkah melakukan shalat empat rakaat sebelum
jum‟at dengan cara yang telah di jelaskan oleh Al-
Imam Ghozali di dalam kitab Ihya‟nya, yaitu :
setelah membaca Al-fatihah di rakaat pertama
membaca surat Al-An‟am, kemudian di rakaat kedua
membaca surat Al-Kahfi, kemudian di rakaat ketiga
membaca surat Thoha dan di rakaat keempat
membaca surat Yasiin.
97
ًُُِّْشي
َ ُو ْ َ َ
َ ِّ حت َ َ َ ِّ ِّ ُ ْ ِّ َّ َّ َ ُ َ ِّ َ َ َ ِّ َ
ِ ُآَلُوُغ
ِ ِ امهللُغوُلَعُشي ِدُاُُمٍ ٍدُانل ِِبُاْلِّيِّمُوُلَع
َ
ت ْص ِييْ ًٍا
َ ً ْ َ َ َ ُ ُ ْ َ ْ َ ْ َّ ُ َ ْ ُ ْ َ َ ْ َ ْ َّ َ ْ َ َ َ ْ َ
َ ُّ َاُقتْي
ُُوُيَ ْٔ ًٌا ٌٔار ًُِْئمُاْلٍػ ِثُوُي
ِ كدُةيؾ ِِّنُأنُالٍَٔتُحػ ِرـٔنُةِزو
َُب ْػ َد ُه
98
kemudian dia bertanya kepada Nabi Muhammad :
“Wahai Rasulullah, amalan apa yang paling utama?
Maka Nabi Muhammad menjawab : Amalan yang
paling utama adalah duduknya seorang hamba
dihadapan wali-wali Allah biarpun seukuran
memeras susu kambing (maksudnya waktu yang
singkat), kemudian bertanya lagi : wali tersebut
dalam keadaan masih hidup atau sudah meninggal
dunia? Lantas Nabi Muhammad menjawab : sama
saja baik masih hidup atau sudah meninggal dunia.”
ُ َّ ُ ْ ُ ُّ
Disebutkan dalam kitab ُالزا ِْ َر ُة انلجٔمkarangan Al-
Habib Zein bin Ibrahim bin smith hafidzahullah :
berkata Al-Imam Quzwiniy : “Barangsiapa yang
sholat empat rakaat dengan satu salam di hari
jum‟at di bulan ramadhan atau di dua malam hari
raya, membaca di rakaat pertama surat Al-fatihah
kemudian Al-Ikhlas sepuluh kali, di rakaat kedua
setelah Al-fatihah membaca Ikhlas sepuluh kali dan
di tambahi Al-Kafirun tiga kali, di rakaat ketiga dan
ke empat setelah Al-fatihah membaca Al-Ikhlas
sepuluh kali dan ayat kursiy, kemudian
menghadiahkan pahala sholat tersebut kepada
orang yang berselisih dengannya di dunia maka
kelak di hari akhirat Allah yang
mendamaikannya (mencari ridhonya).”
ُ َّ ُ ْ ُ ُّ
Disebutkan dalam kitab ُالزا ِْ َر ُة انلجٔمkarangan Al-
Habib Zein bin Ibrahim bin smith : sebuah hadits
yang diriwayatkan Al-Asbahaniy dari sahabat
Sayyiduna Abdullah bin Abbas berkata :
Bahwasannya Nabi Muhammad bersabda :
99
“Barangsiapa sholat setelah maghrib dua rakaat di
malam jum‟at, kemudian membaca di setiap
rakaatnya surat Al-fatihah dan Al-Zalzalah lima
belas kali, maka akan di gampangkan baginya
ketika sakratal maut, dan di jaga dari adzab kubur
dan akan dipermudah untuk melewati siroth
(jembatan menuju ke surga) kelak di akhirat.”
101
َ ُُ َش َ ْ
Disebutkan dalam kitab س ُ ِ بُ ُاى َُػ َّعُا
ِ ح ُ ُرا ُِح ُْ ُ ُ ا ُى ُِل ُْر َظُاُس:
“Barangsiapa membaca )ِّٔبْ ُ ُ ُْ ْ ُ(َيُا َُدَُّفُا ُُر ُاْؽفseratus kali
ِ ُرل ُذ ِ ِ
setelah shalat jum‟at maka akan diampuni dosanya
semua oleh Allah .”
Dan juga disebutkan dalam kitab tersebut :
َّ َ
“Barangsiapa membaca ُ َيُا ُدُفُاُرseratus kali setelah
shalat jum‟at maka akan nampak baginya ampunan
Allah .”
Dan ini adalah sedikit dari amalan-amalan para wali
Allah di hari jumat, semoga kita semua diberikan
taufiq dan hidayah-Nya sehingga kita bisa
mengamalkan apa yang telah di anjurkan oleh Nabi
َ
Muhammad dan juga para kekasih Allah .
Demikianlah yang dapat kami kumpulkan
mengenai materi yang menjadi bahasan dalam kitab
ini, tentunya banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan juga kurangnya
rujukan atau referensi yang kami peroleh, Maka kami
banyak berharap kepada para pembaca yang budiman
memberikan kritik saran yang membangun kepada
kami demi sempurnanya kitab ini.
Semoga kitab ini menjadi kitab yang bermanfaat
bagi kita semua di dunia maupun di akhirat, amiiin ya
rabbal alamin.....
َّ َ َ ْ َ َ َ َ ُ َ ِّ َ َ َ ُ َّ َ َ
ًَُ ُُشُيُاُُم ٍَُّ ٍدُُ َوَُُلَعُُآ ِ َِلُُوُُغُدُ ِتُ ُُِّو
ُ ُ ُوُُغَُّلُُاهللُُلَعُُشُيُ ِد
ْ َ ْ
َُ ٍُِ ُهللُُ َرُ ِّبُُاىُ َػُال ُ ْ ْ
ْي ِ َُُوُاَحٍَُُد
***
102
Al-Qur‟an
Al-Hadist
ُْ ْ
ُ حَُثُ ِتُيُْ ُجُُاىُفُ َؤُا ِدkarangan As-Syeikh Ahmad bin Abdul
Kariem
َ َّ ُش َػُا َدُ ُة
ُِ ُُْادلُا َرُي َُ karangan As-Syekih Yusuf An-Nabhaniy
َ َ ْ ُ
ُ َوُ َشُائُِوُُالُ ُُٔ ُغُ ُْٔ ِلُُإَُِلkarangan As-Syeikh Yusuf An-
ُُط ٍَُائُِ ِوُُال َّرُ ُشُ ُْٔ ُِل
Nabhaniy
ُ َ ْ ُ َ ْ ْ ٌ َّ َ ُ
ك ِمُ ُو ُ ُلُُنصُانُُاى ِ ُمٍُدُُا
ُ karangan Abuya As-Sayyid
Muhammad bin Alwi Al-Malikiy
ُ
ُادل َخُائُِ ُرُُال ٍُُ َدُ ٍَُّ ُِديَُّث
َُّ karangan Abuya As-Sayyid Muhammad
bin Alwi Al-Malikiy
ْ ْ ْ ُ َ
ُْي ِ ُ ِجُرُابُُالُ ٍُِصkarangan Al-Habib Abdurrahman bin
ِ ُه
Ahmad Al-Kaff
َ َّ ْ ُ
ُ َخ ٍَوُاَلَ ْٔمِ َُوُالييْي ِثkarangan Al-Habib Hasan bin Abdullah
As-Syatiriy
َ َنُيْف َّي ُثُال ْ ُٔ ُغ ْٔلُل ُر ْؤ َيثkarangan As-Syeikh Hasan
َّ َ ُُشيِّ ِد
اُالر ُش ْٔ ُِل ِ ِ ِ ِ
Muhammad Syaddad Ba‟umar
ْ َْ ْ ُ َُ ْ ُْ
َُ ُُدُح
َ ِ صَتُ ِط
ُ ٍُاْلؾُيُثُُال
ُ karangan Al-Habib Abdurrahman Al-
Masyhur
َّ َ َ َ َ ْ ْ َ ْ ُ َ ْ َ َ ْ ِّ
ُُك ٍُُ ُْٔ ُهُ ُهللُُِِفُُالٍُُُِامُُِو
ِ اذلُحَُُُرُأُوُاُرُشُُٔلُُاkarangan As-Syeikh Wa‟il
Muhammad Ar-Rifa‟i
ُ َ َّ ُ ْ ُ ُّ
ُ انلجٔمُالزا ِْرةkarangan Al-Habib Zein bin Ibrahim bin
Smit h hafidzahullah
َ َْْ ُ َ
ُِ ِجَلءُاْلذٓامkarangan As-Syaikh Ibn Qayyim Al-
Jauziyyah
103