Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
b. VERMES ( CACING )
Sebagian besar Vermes bernapas menggunakan permukaan tubuhnya,
misalnya anggota filum Platyhelminthes yaitu Planaria dan anggota filum
Annelida yaitu cacing tanah (Pheretima sp.). Ada beberapa Annelida
bernapas dengan insang, misalnya Annelida yang hidup di air yaitu
Polychaeta (golongan cacing berambut banyak) ini bernapas menggunakan
sepasang porapodia yang berubah menjadi insang.
O2 dan CO2 berdifusi melalui permukaan tubuhnya yang basah, tipis, dan
memiliki pembuluh - pembuluh darah.
Pertukaran Gas Pada Planaria
c. Mollusca
Hewan bertubuh lunak (Mollusca) yang hidup di air, seperti siput, cumi-cumi,
dan kerang (Bivalvia) bernapas menggunakan insang. Aliran air masuk ke
dalam insang dan terjadi pertukaran udara dalam lamela insang. Mollusca
yang hidup di darat, seperti siput darat (bekicot) bernapas menggunakan
paru-paru.
d. ARTHROPODA – Insecta
Insecta bernapas menggunakan sistem trakea. Sistem trakea terdiri atas
spirakel (stigma), saluran (pembuluh trakea), dan trakeolus. Spirakel
merupakan jalan keluar masuknya udara dari dan ke dalam sistem trakea,
terdapat di kerangka luar (eksoskeleton), terletak berpasangan pada setiap
segmen tubuh, dan merupakan tempat bermuaranya pembuluh trakea.
Trakeolus ini merupakan tempat terjadinya pertukaran udara pernapasan.
Trakeolus mempunyai fungsi sama dengan kapiler pada sistem
pengangkutan vertebrata.
Mekanisme Pernafasan Pada Insecta
Mekanisme pernapasan pada belalang diatur oleh otot perut (abdomen). Ketika otot perut
(abdomen) berelaksasi, volume trakea normal sehingga udara masuk. Sebaliknya, ketika
otot abdomen berkontraksi, volume trakea mengecil sehingga udara keluar. Jalur yang
dilalui udara pernapasan, yaitu udara luar => stigma/spirakel => saluran/pembuluh trakea
=> trakeolus => jaringan tubuh. Jadi, sistem trakea berfungsi mengangkut O2 dan
mengedarkannya ke seluruh tubuh, serta sebaliknya mengangkut CO2 hasil pernapasan
untuk dikeluarkan dari tubuh. Dengan demikian, darah pada serangga hanya berfungsi
mengangkut sari makanan dan bukan untuk mengangkut udara pernapasan.
Arthropoda - Arachnida, Scorpionida
Laba-laba (Arachnida) dan kalajengking (Scorpionida) bernapas dengan paru-paru
buku. Paru-paru buku ini merupakan invaginasi (pelekukan ke dalam) abdomen. Paru-
paru buku memiliki banyak lamela seperti halaman buku yang dipisahkan oleh batang-
batang sehingga udara dapat bergerak bebas. Udara dari luar, masuk melalui spirakel
secara difusi. Selanjutnya, udara masuk di antara sel-sel lamela dan berdifusi dengan
pembuluh darah di sekitar lamela.
•Tahap I (Tahap Pemasukan) : pada tahap ini mulut ikan membuka dan tutup insang
menutup sehingga air masuk rongga mulut, kemudian menuju lembaran insang,
disinilah oksigen yang larut dalam air diambil oleh darah, selain itu darah juga
melepaskan karbondioksida dan uap air.
•Tahap II (Tahap Pengeluaran) : mulut menutup dan tutup insang membuka sehingga air
dari rongga mulut mengalir keluar melalui insang. Air yang dikeluarkan ini telah
bercmpur dengan CO2 dan uap air yang dilepaskan darah
•Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu
insang luar..
•Untuk ikan yang hidup di lumpur seperti ikan lele, gabus, betok, pada insangnya
terdapat banyak lipatan yang disebut LABIRIN
• Pada ikan paru-paru (Dipnoi) mempunyai cara pernafasan yang menyerupai amfibi. Di
samping insang, ikan paru-paru mempunyai satu atau sepasang gelembung udara seperti
paru-paru, yang dapat digunakan untuk membantu pernapasan, disebut pulmosis.
Gelembung ini dikelilingi banyak pembuluh darah. Pulmosis dihubungkan dengan
kerongkongan oleh duktus pneumatikus. Saluran ini merupakan jalan masuk dan
keluarnya udara dari mulut ke gelembung dan sebaliknya, sekaligus memungkinkan
terjadinya difusi udara ke kapiler darah.
• Ikan paru-paru hidup di rawa-rawa dan di sungai. Bila airnya kering dan insangnya tidak
berfungsi, dia masih mampu bertahan hidup karena bernapas menggunakan gelembung
udaranya.
Lung Fish (Ikan paru-paru)
b. AMPHIBI
Katak merupakan vertebrata yang mengalami metamorfosis. Saat katak masih
berupa berudu, hidup di air seperti ikan. Pada saat itu berudu bernapas dengan
insang. Mula-mula berupa insang luar, dan setelah berumur lebih kurang 12
hari, insang luar diganti insang dalam.
Selanjutnya insang dalam ini akan berkembang menjadi paru-paru, sedangkan
insang luarnya berkembang menjadi bagian dari kulit.
Setelah mengalami metamorfosis dan menjadi katak, alat pernapasannya
berubah menjadi kulit dan paru-paru. Pemapasan dengan kulit berlangsung
efektif secara difusi baik di darat maupun di air sedangkan pernafasan paru-paru
hanya dilakukan saat berada di darat.
Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander
Mekanisme Pernapasan Amphibi
a. Pengambilan udara dengan keadaan otot rahang bawah yang mengendur
b. Otot sterno hioideus berkontraksi sehingga udara masuk ke rongga mulut
c. Udara masuk ke paru-paru dan terjadi pertukaran gas
d. Kontraksi otot hiodeus dan otot perut sehingga rongga perut mengecil
e. Udara keluar melalui koane
Mekanisme Pernafasan Amphibi
• Fase Inspirasi : Udara bebas masuk melalui celah hidung (koane) ke rongga mulut
terus ke paru-paru. Bila otot bawah rahang bawah (sub mandibularis) mengendor
maka volume rongga mulut membesar. Selanjutnya udara dari luar akan masuk ke
rongga mulut melalui koane. Kemudian koane tertutup, dilanjutkan otot bawah
rahang bawah berkontraksi. Akibatnya rongga mulut mengecil, tekanan udara rongga
mulut meningkat, sehingga udara dari rongga mulut masuk ke paru-paru. Di dalam
paru-paru oksigen berdifusi ke darah kapiler, sedangkan darah kapiler alveolus
berdifusi ke luar.
• Fase Ekspirasi : Setelah terjadi terjadi pertukaran gas di dalam paru-paru, otot bawah
rahang bawah berelaksasi dan otot perut berkontraksi, sehingga rongga mulut
membesar, sementara isi perut menekan paru-paru, sehingga udara dari dalam paru-
paru masuk ke rongga mulut. Selanjutnya otot bawah rahang bawah berkontraksi,
rongga mulut mengecil, sedangkan tekanannya meningkat sehingga udara akan
keluar melalui koane.
Insang Luar Pada Salamander Dewasa
c. REPTIL
Secara umum reptilia bernapas menggunakan paru-paru. contohnya buaya,
kadal, ular, kura-kura, komodo dan cicak. Pengambilan oksigen dan pengeluaran
karbondioksida terjadi di dalam paru-paru. Keluar masuknya udara dari dan keluar
paru-paru karena adanya gerakan-gerakan dari tulang rusuk. Saluran pernapasan
terdiri dari lubang hidung, trakea, bronkus dan paru-paru. Lubang hidung terdapat
di ujung kepala atau moncong
Pada beberapa reptilia, pengambilan oksigen dibantu oleh lapisan kulit disekitar
kloaka.
• Fase Inspirasi : tulang rusuk bergerak ke depan – volume rongga dada membesar –
tekanan mengecil – udara akan masuk melalui saluran pernapasan. Saat inilah sebagian
oksigen masuk ke paru-paru dan O2berdifusi ke dalam darah kapiler, dan sebagian udara
dilanjutkan masuk ke dalam katong-kantong udara.
• Fase Ekspirasi : tulang rusuk kembali ke posisi semula – rongga dada mengecil – tekanan
membesar. Pada saat ini udara dalam alveolus dan udara dalam kantong-kantong hawa
bersama-sama keluar melalui paru-paru. Pada saat melewati alveolus, O 2 diikat oleh
darah kapiler alveolus, dan darah melepas CO2. Dengan demikian, pertukaran gas
CO2 dan O2 dapat berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi.
• Pada saat terbang, burung tidak dapat menggerakkan tulang rusuknya. Oleh sebab itu,
pada saat burung terbang yang berperan penting dalam pernapasan adalah kantong hawa.
Inspirasi dan ekspirasinya dilakukan secara bergantian oleh pundi-pundi hawa antar
tulang korakoid (bahu) dan pundi hawa bawah ketiak.
• Fase Inspirasi : Pada saat sayap diangkat, pundi hawa antar tulang korakoid terjepit,
sedangkan pundi hawa ketiak mengembang, akibatnya udara masuk ke pundi hawa
ketiak melewati paru-paru, terjadilah inspirasi. Saat melewati paru-paru akan terjadi
pertukaran gas O2 dan CO2.
• Fase Ekspirasi : Sebaliknya pada saat sayap diturunkan, pundi hawa ketiak terjepit,
sedangkan pundi hawa antar tulang korakoid mengembang, sehingga udara mengalir
keluar dari kantong hawa melewati paru-parusehingga terjadilah ekspirasi. Saat melewati
paru-paru akan terjadi pertukaran gas O2 dan CO2. Dengan cara inilah inspirasi dan
ekspirasi udara dalam paru-paru burung saat terbang. Jadi pertukaran gas pada burung
saat terbang juga berlangsung saat inspirasi dan ekspirasi
C. Pengendalian Respirasi
Mekanisme respirasi diatur dan dikendalikan oleh dua faktor utama, yaitu:
1. Kendali Kimiawi
Kendali kimiawi adalah faktor utama dalam pengendalian dan pengaturan frekuensi,
kecepatan dan dalamnya gerakan pernafasan. Pusat pengendalian ada di kemoreseptor
yang mendeteksi perubahan kadar oksigen, karbondioksida, dan ion hydrogen dalam
darah arteri dan cairan serebrospinalis dan menyebabkan penyesuaian yang tepat antara
frekuensi dan kedalaman respirasi.
a. Kemoreseptor sentral, yaitu neuron yang terletak di permukaan ventral lateral
medulla.
b. Kemoreseptor perifer, terletak di badan aorta dan karotid pada sistem arteri.
2. Kendali Syaraf
Pernafasan dikendalikan oleh sel-sel saraf dalam susunan retikularis di batang,
terutama pada medulla. Sel-sel ini mengirim impuls menuruni medulla spinals, kemudian
melalui saraf frenkus ke diafragma, dan melalui saraf-saraf interkostalis ke otot-otot
interkostalis. Jadi pusat pernafasan ialah suatu pusat otomatik di dalam medulla oblongata
yang mengeluarkan impuls eferen ke otot pernafasan impuls aferen yang dirangsang oleh
pemekaran gelembung udara, yang diantarkan oleh saraf vagus ke pusat pernafasan di
dalam medulla.