Anda di halaman 1dari 2

KEKUATAN JIWA SEORANG AYAH, NIAT DATANG MENJEMPUT, PUTRANYA TAK

MAU TINGGALKAN PALU

Jika anda seorang ayah, mendengar gempa dan tsunami di Palu sementara disana ada
anak beserta keluarganya. Naluri segera menolong itu pasti.

**
Entah apa yang dirasakan pak Yusuf Madeamin ketika mengetahui gempa dan tsunami
di Palu. Anaknya yang ke enam bersama keluarganya berada di Palu saat kejadian
berlangsung. Pengusaha yang tinggal di Kompleks Pesantren Darul Istiqamah bergerak
cepat menuju Palu. Ia ingin segera memastikan anaknya selamat dan menjemputnya
kembali ke Makassar. Namun, betapa kagetnya pak Yusuf saat mendengar jawaban
anaknya. Tak mau pulang!

“Tidak bisa tinggalkan Palu, ada kewajiban bantu warga, nanti Allah Marah kalau saya
tinggalkan tanggung jawab disini”

****
Siapa yang tidak mengenal pak Yusuf. Pengusaha Sukses yang dikenal dermawan itu
harus berjuangmenempuh jalur darat Makassar-Palu. Tidak kurang dari 900 km, Dua
puluh jam perjalanan hingga tiba di Palu pada 30 September 2018.
Harapannya saat tiba di Palu anaknya segera menyiapkan barang seadanya dan keluar
dari lokasi gempa. Tiba di Palu, pak Yusuf berhasil menemui anaknya, Misuari Yusuf.
Setelah berhasil mengevakuasi istri dan anak Misuari melalui pesawat Hercules terbang
menuju Makassar. Tinggallah pak Yusuf bersama putra ke enamnya itu.
Pak yusuf berencana kembali pulang ke Makassar dengan jalur darat bersama
anaknya. Ia membujuk anaknya, Tapi alangkah kecewanya pak Yusuf ketika niat
pulang ke Makassar ditolak.

Orang tua mana yang tak kecewa, perjalanan jauh telah ditempuh khusus membujuk
putranya pulang. Namun niat baik itu malah ditolak. Kecewa pasti, tapi pak Yusuf
merasakan getaran kekuatan jiwa putranya saat tahu alasan sesungguhnya ia tak mau
tinggalkan Palu. Warga Palu perlu dibantu.

Akhirnya pak Yusuf kembali ke Makassar. Ia yakin pilihan anaknya ini sudah benar.
Allah telah memberi hidayah yang tak semua orang bisa dapatkan.
“Jaga Shalat Lima waktu, jaga kesehatan nak, semoga prinsip hidupmu terus kamu
jaga hingga berguna bagi sesama manusia bahkan makhluq yang lain,” begitu
pesannya pada Misuari.

Anda mungkin juga menyukai