Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FARMASI I

“PERCOBAAN KE-VII”

DISUSUN OLEH:

NAMA ANGGOTA: 1. YULIANA SAFITRI (PO.71.39.1.18.037)

2. ZAFIRA FATHYA (PO.71.39.1.18.039)

KELAS: REGULER II A

DOSEN PEMBIMBING: 1. Dra. Hj. KUSRIATI

2. FERAWATI SUZALIN, S. Farm, Apt, M.sc

3. METHA VIONARI, S.Farm

4. YUNIARTI EKA PUTRI, AMF

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

PRODI D III FARMASI

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini
Laporan ini telah kami buat dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Akhir kata semoga laporan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

Palembang, Desember 2019

Praktikan

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... 2

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 3

BAB I (PENDAHULUAN)

1.1 LATAR BELAKANG .................................................................................... 4


1.2 RUMUSAN MASALAH ................................................................................. 4
1.3 TUJUAN ......................................................................................................... 5

BAB II (PEMBAHASAN)

2.1 LANDASAN TEORI ...................................................................................... 6


2.2 ALAT DAN BAHAN ...................................................................................... 9
2.3 HASIL PENGAMATAN ............................................................................... 9

BAB III (PENUTUP)

3.1 KESIMPULAN ............................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dalam bidang farmasi khususnya kimia atau analisis farmasi sering dilakukan
analisis sediaan farmasi, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Analisis kualitatif
seperti identifikasi organoleptik, sedangkan analisa kuantitatif digunakan untuk
menentukan kadar suatu senyawa.
Vitamin adalah suatu zat senyawa kompleks yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita
yang berfungsi untuk mambantu pengaturan atau proses kegiatan tubuh, dan tidak berfungsi
menghasilkan energi. Tanpa vitamin, manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya tidak akan
dapat melakukan aktifitas hidup dan kekurangan vitamin dapat menyebabkan memperbesar
peluang terkena penyakit pada tubuh kita. Tubuh memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit,
tetapi jika kebutuhan yang sedikit itu diabaikan, akan mengakibatkan terganggunya
metabolisme di dalam tubuh kita karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain.
Kondisi kekurang vitamin disebut avitaminosis.
Dalam praktikum kali akan dilakukan identifikasi percobaan ke-VII yaitu
identifikasi kualitatif (organoleptic dan kimia) Vitamin B1, Vitamin B6, Vitamin C, Asan
folat dan Kalsium laktat.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasar dari latar belakang, maka masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana reaksi organoleptic dan reaksi kimia senyawa organic vitamin C


2. Bagaimana reaksi organoleptic dan reaksi kimia senyawa organic vitamin B1
3. Bagaimana reaksi organoleptic dan reaksi kimia senyawa organic vitamin B6
4. Bagaimana reaksi organoleptic dan reaksi kimia senyawa organic Asam Folat
5. Bagaimana reaksi organoleptic dan reaksi kimia senyawa organic Kalsium Laktat

4
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan dari dilakukannya praktikum ini yaitu untuk mengetahui dan memahami
cara analisis secara kualitatif meliputi organoleptic dan reaksi kimia dari senyawa vitamin
C, vitamin B1, vitamin B6, Asam Folat dan Kalsium aktat

5
BAB II

PEMBAHASAN

Vitamin B terdiri dari 8 macam, yaitu B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5


(asam pantotenat), dan B12 (kobalamin). Vitamin-vitamin tersebut kita butuhkan untuk
meningkatkan fungsi mental, membuat kita tetap bersemangat, meningkatkan keseimbangan
tubuh, dan membantu mempertahankan kesehatan kulit dan otot.
Vitamin B1 atau thiamin mengandung sistem dua cincin, yaitu inti pirimidin dan
thiazol. Dalam tanaman, terutama serelia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas,
sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP).
Thiamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam
larutan netral atau alkalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan
panas. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi
dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.
Menurut Darwin Karyadi dan Muhilal dalam bukunya Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan, kelompok vitamin B sebagaimana vitamin C, termasuk dalam vitamin yang
larut dalam air. Karena itu, jika dikonsumsi berlebihan, tidak membahayakan kesehatan
karena sebagian besar langsung dikeluarkan melalui air kemih. Namun bila sampai
kekurangan, bisa beragam akibatnya, mulai dari cepat lelah, kurang nafsu makan,
menurunnya kemampuan kerja, hingga anemia terutama pada ibu hamil.
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk
kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan
vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.
Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk teroksidasi (asam
askorbat) dan tereduksi (asam dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai

6
vitamin C. Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayur-sayuran berwarna hijau dan
buah-buahan terutama yang masih segar.
Vitamin C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk
kehidupan serta untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari
bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh karena itu penggunaaan
vitamin C sebagai antioksidan semakin sering dijumpai.
Sumber vitamin C ada dalam jeruk, tomat, kentang, kubis, cabe hijau, apel, nenas,
belimbing, mangga, cabe rawit, jambu biji, pisang ambon. Akibat dari kekurangan vitamin
ini adalah scurvy (perdarahan, gigi rontok, peradangan gusi). Kebutuhan harian dewasa: 60
miligram.
Vitamin C berhasil di isolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada tahun
1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert
Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun
1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat lebih terkenal perannya
dalam menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Siapa sangka vitamin C ternyata
juga berperan penting dalam fungsi otak, karena otak banyak mengandung vitamin C. Dua
peneliti di Texas Woman's University menemukan, murid SMTP yang tingkat vitamin C-
nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah
vitamin C-nya lebih rendah.
Vitamin C perlu untuk menjaga struktur kolagen, sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di tubuh
manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan luka, patah tulang, memar,
perdarahan kecil dan luka ringan.

Asam folat adalah vitamin yang larut air. Vitamin B9 sangat penting untuk berbagai
fungsi tubuh mulai dari sintesis nukleotid ke remetilasi homoSistein. Vitamin ini terutama
penting pada period pembelahan dan pertumbuhan sel. Anak-anak dan orang dewasa
memerlukan asam folat untuk memproduksi sel darah merah dan mencegah anemia. [7] Folat
dan asam folat mendapatkan namanya dari kata latin folium (daun).

7
Asam folat juga sangat penting bagi wanita hamil. Asupan asam folat yang cukup
sebelum dan selama kehamilan akan mencegah timbulnya kecacatan tabung saraf (Neural
Tube Defects, NTDs) pada bayi, yaitu spina bifida (kelainan pada tulang belakang) dan
anencephaly (kelainan di mana otak tidak terbentuk). Dengan asupan asam folat yang cukup
pada masa sebelum dan selama kehamilan yaitu sekitar 0.4 - 0.8 mg per hari, risiko
timbulnya NTDs pada bayi dapat diturunkan hingga 80 %.[8]

Wanita yang berencana hamil perlu mengonsumsi asam folat secara cukup, minimal
4 bulan sebelum kehamilan karena kekurangan asam folat berisiko bayi lahir dengan cacat
pada sistem saraf (otak) atau cacat tabung saraf (neural tube deffect).

Sayuran berdaun seperti bayam, lobak cina, kacang kering dan kacang


polong, sereal, biji bunga matahari serta buah-buahan dan sayuran tertentu
seperti kentang, tomat, jeruk, adalah sumber yang kaya akan folat. Telur, hati, dan produk-
produk gandum juga termasuk bahan makanan yang mengandung banyak asam folat.

Asam folat sangat sensitif terhadap cahaya, oksigen dan suhu tinggi. Karna dia juga
cepat larut dalam air, jika bahan makanan yang mengandung asam folat dicuci, maka sering
terjadi asam folatnya akan hilang terbawa dengan air. Maka itu juga sering orang
kekurangan Vitamin B9. Oleh karena itu, disarankan untuk mengkonsumsi sayur-sayur yang
mengandung asam folat untuk dikonsumsi dalam bentuk mentah seperti di salad.

  Calcium lactate atau kalsium laktat adalah obat untuk mencegah atau mengobati
rendahnya kadar kalsium dalam darah pada orang-orang yang tidak mendapatkan cukup
kalsium dalam makanannya. Calcium lactate biasanya digunakan oleh ibu hamil dan
menyusui, serta penderita penyakit yang diakibatkan tingkat kalsium rendah seperti
osteoporosis, hipoparatiroidisme, dan penyakit otot tertentu.

Kalsium laktat juga dapat digunakan pada pasien-pasien tertentu untuk memastikan
mereka mendapatkan kalsium yang cukup, seperti wanita menopause dan orang-orang yang
menggunakan obat tertentu seperti phenytoin, phenobarbital, atau prednisone.

Kalsium memiliki peranan penting pada tubuh. Kalsium penting untuk fungsi saraf,
sel, otot, dan tulang yang normal. Apabila tidak terdapat kalsium yang cukup pada darah,

8
tubuh akan mengambilnya dari tulang, yang kemudian melemahkan tulang. Memiliki
kalsium yang cukup itu penting untuk membangun dan mempertahankan tulang yang kuat.

2.1 ALAT DAN BAHAN


a) Alat
Adapun alat alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
1. Tabung reaksi
2. Pipet tetes
3. Penjepit kayu
4. Beaker glass
5. Sendok spatula
6. Lampu spiritus
7. Plat tetes
8. Korek api
9. Cawan petri
b) Bahan :
1. Vitamin B1
2. Vitamin B6
3. Vitamin C
4. Asam Folat
5. Kalsium Laktat

2.2 HASIL PENGAMATAN


Adapun dari praktikum yang dilakukan kami mendapat hasil pengamatan sebagai
berikut :
1. Vitamin B1 (Thiamin HCl)
a. Reaksi organoleptis
 Khasiat : Vitamin
 Rasa : Asin
 Warna : Putih cream

9
 Bau : Tidak Berbau
 Bentuk : Serbuk halus

b. Reaksi kimia

No Sampel Reaksi-reaksi Hasil pengamatan


.
1. Zat + air (larutkan) Tidak larut
+ 0,5 ml NaOH 2N Larutan kuning, sedikit (s) putih dibawah
+ 4 tetes larutan kalium Larutan kuning, sedikit kental
Ferry-sianida
+ 2 ml larutan Butanol Terdapat 2 lapisan, lapisan atas larutan
Kocok bening ada emulsi dibawah lar.putih
kekuningan
2. Zat + air Larutan bening
Saring
Filtrate + HNO3 2 tetes (s) Putih susu
+ larutan AgNO3 Putih susu
+ ammonia Larutan kuning
Panaskan

2. Asam Askorbat (Vitamin C)


Reaksi organoleptis
Khasiat : Suplemen , anti skorbut
Rasa : Asin
Warna : Putih bersih
Bau : Tidak berbau
Bentuk : Tablet 50 mg, 100 mg, 500 mg

No Sampel Reaksi-reaksi Hasil pengamatan


.
1. Zat + aquadest Larut

10
+ lar. Natrium Bikarbonat Terdapat minyak dan cincin
+ 3 tts lar. FeSO4 Larutan kuning keruh
+ H2SO4 (e) Larut
2. Zat + air Larut
+ lar. AgNO3 2 tetes Terbentuk (s) abu-abu gelembung

3. Zat + air Larut


+ lar. KMnO4 3 tetes Ungu menghilang lar.coklat tipis

3. Piridoksin HCL (Vitamin B6)


a. Reaksi organoleptis
 Khasiat : Suplemen
 Rasa : Asin
 Warna : Biru Tosca
 Bau : Tidak Berbau
 Bentuk : Serbuk sedikit kasar

b. Reaksi kimia

No Sampel Reaksi-reaksi Hasil pengamatan


.
1. Zat Di plat tetes
+ 2 tetes lar. FeCl3 Lar. Merah bata
+ 2 tetes lar. HCL (p) Lar. Kuning terang
+ 0.5 ml lar. As.sulfanilat Lar. Kuning memudar
+ 3 tetes lar. NaNO3 + as. Asetat (p) = orange
+ 1 ml lar. NaOH 2 N

2. Zat + as. Asetat pekat (s) putih


Uji + air (s) putih
zat + 0.5 ml lar. As. Nitrat (s) putih
pekat

11
+ 2 tetes larutan AgNO3 (s) putih
+ Lar. amonia Lar. Kembali, (s) hilang
4. Asam Folat
a. Reaksi organoleptis
 Khasiat : Vitamin
 Rasa : Hambar
 Warna : Orange Kecoklatan
 Bau : Tidak Berbau
 Bentuk : Serbuk

b. Reaksi kimia

N Sampel Reaksi-reaksi Hasil pengamatan


o.
1. Zat + HCL 7% 2 ml kocok Lar. Bening kekuningan , (s) kecoklatan
(HCL pekat) saring Larutan bening
Filtrate + 2 tetes lar. Fenol Lar. kekuningan, partikel merah melayang
+ 3 tetes lar. KBrO3 2% Lar. Merah kecoklatan, partikel melayang

2. Zat + 3 ml air Tidak larut, (s) kuning


+ 0.5 ml amonia 10%, Lar. Kekuningan
kocok ad homogen (s) kuning melayang
Lar. Dibagi 2 sama banyak

Tabung A + 0,5 ml lar.kalium Lar. Coklat, endapan melayang


permanganate
+ NaNO2 Ada cincin, lar. Coklat (s) melayang
+ Lar. HCL 7% (kocok) Terdapat lapisan tipis pekat, dinding coklat
+ 0,5 ml lar. Β naftol (250 Lar. Coklat (s) coklat
mg) larutkan dalam 15 ml
NaOH 2 N
Tabung B + I ml air Tidak larut (s), kuning melayang lar.kuning
+ NaNO2 Lar.kuning ada cincin (s) sebagian melayang

12
+ lar. HCL 7% (kocok) Putih bening
+ 0.5 ml lar. Β naftol (250 Lar. Kuning air tebu
mg)

5. Kalsium Laktat

c. Reaksi organoleptis
 Rasa : Hambar
 Warna : Putih Sedikit Cream
 Bau : Tidak Berbau
 Bentuk : Hablur Halus Sedikit Kasar

d. Reaksi kimia

No Sampel Reaksi-reaksi Hasil pengamatan


.
1. Zat + as. Sulfat (p) Lar. Putih tidak larut
+ KMnO4 Terdapat 2 lapisan, lapisan bawah merah
Panaskan

2. Zat + SbCl3 Warna merah


Panaskan

3 Zat + Chloroform
+ AlCl3 Warna Violet Intensif
Panaskan

BAB III
13
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Setelah melaksanakan kegiatan praktikum mata kuliah kimia farmasi tentang pengujian
kualitatif vitamin B6, Vitamin C, Vitamin B1, Kalsium Laktat, Asam Folat. maka kami
dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Vitamin B1 jika ditambahkan 0,5 ml lar. NaOH 2 N dan 4 tetes lar. Kalium ferry
Sianida maka dihasilkan larutan kuning
2. Vitamin B6 Jika ditambahkan lar. FeCl3 maka akan dihasilkan warna coklat
kemerahan dan jika ditambahkan dengan HCL pekat akan terbentuk warna
kuning.
3. Vitamin C jika ditambahkan beberapa tetes lar. Natrium bikarbonat , kemudian
ditambahkan 3 tetes larutan FeSO4 akan terbentuk warna ungu
4. Asam Folat jika ditambahkan HCL 7% 2 ml kocok (HCL pekat) akan terbentuk
lar. Kekuningan
5. Kalsium Laktat jika ditambahkan dengan asam sulfat pekat akan terbentuk
larutan putih

14
DAFTAR PUSTAKA

Lal, H. 2000. Biochemistry for Dental Students. CBS Publishers and Distributor, New Delhi.
Lehninger, A. L. 1998. Dasar-Dasar Biokimia I. Erlangga, Jakarta.

Mulyono HAM. 2005. Kamus Kimia. Bumi Aksara, Jakarta. ujiadi, A. 1994. Dasar-Dasar
Biokimia. UI Press, Jakarta.

Sirajuddin, S. 2009.Penuntun Praktikum Biokimia. Laboratorium Terpadu Kesehatan


Masyarakat AIPTKMI Regional Indonesia Timur UNHAS, Makassar.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai