Anda di halaman 1dari 9

\

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK:
1. Radiologi (foto thorax dan bronkhografi) CA PARU Definisi:
2. Laboratorium (Sitologi, pemeriksaan fungsi paru, tes kulit) Kanker paru merupakan abnormalitas dari sel – sel yang
3. Histopatologi (bronkoskopi, biopsy trans torakal,torakoskopi, mengalami proliferasi dalam paru (Underwood, 2000).
mediastinosopi, toraktomi)
4. Pencitraan (CT-Scanning, MRI)
(Long, 1996).
Faktor-faktor resiko

Merokok Terpapar asap rokok Paparan zat Polusi udara Genetik


karsinogenik

Percabangan
ETIOLOGI: segmen/ sub
 Merokok adanya hidrokarbon karsinogenik pada bronkus terinfeksi
tembakau
 Iradiasi adanya bahan radioaktif dalam bentuk
radon
 Polusi udara adanya krsinogen dari industry dan uap cilia hilang dan deskuamasi
diesel dalam atmosfer dikota.
 Genetik terdapat perubahan/mutasi gen yang
berperan dalam kanker paru Pengendapan karsinogen
 Pekerjaan yang terpapar karbonil nikel, arsenic.
 Diet rendahnya konsumsi betakaroten, seledium dan
vit.A (Underwood, 2000).
Metaplasia Hiperplasia Displasia

Tumor paru

Invasi langsung pada kosta dan korpus vertebra

Lesi Nyeri

Obstruksi & ulserasi bronkus Ketidakefektifan


bersihan jalan napas

Supurasi di bagian distal

Hemoptysis Dispnea
Batuk Demam Dingin

Metastase Kelenjar limfe


Gangguan pertukaran gas 02 ke jaringan menurun

Dinding esofagus
Intoleransi
Kelemahan / letih
Aktivitas
Pericardium

Perubahan nutrisi kurang


Hati Anemia Mual, anoreksia Penurunan Berat Badan dari kebutuhan tubuh
RPS: Pasien datang ke RSUDZA pada tanggal 06 Mei 2013 dengan
keluhan sesak napas yang dialami ± sejak 5 bulan yang lalu. Sesak Pengkajian tanggal RPK: keluarga mengatakan isteri dari pasien dan
napas tidak bergantung pada aktivitas dan cuaca. Pasien juga 07 Mei 2013 anak pasien mengalami penyakit DM
mengeluhkan dada terasa berat sejak ± 5 bulan yang lalu. Pasien juga
merasakan sering cepat lelah dan lemas (+), dan mengeluhkan BAB
keras sejak ± 1 bulan. Riwayat penurunan BB (+), mengalami
penurunan nafsu makan, riwayat merokok (+). RPD: keluarga mengatakan pasien mengalami
penyakit DM semenjak 5 tahun yang lalu dan
sesak napas

Pengkajian Primer Pengkajian Primer Pengkajian Primer Pengkajian Primer Pengkajian Primer Pengkajian Primer Pengkajian Primer
Pengkajian Primer
Airway Breathing Circulation Disability Exposure Gastric Tube Heart Rate
Folley Catheter
Inspeksi: tidak adanya Inspeksi: pasien tidak Inspeksi: warna bibir Inspeksi: keadaan umum Inspeksi: Pasien Inspeksi: Pasien tidak Inspeksi: -
Inspeksi: pasien tidak
secket. Menggunakan pucat, Konjungtiva pucat lemah, kesadaran compos terpasang infus, Suhu terpasang NGT.Pasien Palpasi: denyut nadi
dapat bernafas spontan, terpasang kateter, pasien
alat bantu pernafasan (+/+),sklera ikterik mentis (CM) tubuh (T): 37 0C. Bentuk makan secara oral. regular, HR: 104 x/i
RR: 26 x/menit. ke kamar mandi dengan
(nasal canul). (+/+).terdapat edema GCS: E4 M6 V5 : 15 dada simetris. Tidak ada Pasien hanya
Perkusi : terdengar suara bantuan keluarga.
Palpasi: hembusan nafas pada kaki Skala ketergantungan: 4 retraksi dinding iga.
teraba hangat. sonor di bagian atas ,
Palpasi: akral atas dan (pasien sangat bergantung
1
bawah dan tengah. menghabiskan porsi
Perkusi: - bawah teraba hangat pada pemberi 4
Auskultasi: bunyi nafas pelayanan ). makanan yang
ronki (+/+) Auskultasi: terdengar
Auskultasi: TD: 110/60 Kekuatan otot: 2222|2222 disediakan
bunyi vesikuler bagian
atas , tengah dan bawah mmHg 2222|2222
bunyi Wheezing (-),
ronchi (+).
Pemeriksaan laboratorium tanggal 07 Mei 2013:  Pemeriksaan radiologi:
Terapi:
Hb: 14,3 (N= 13-17 gr/dl) 1. Photo toraks AP:  Oksigen nasal kanul 5 l/i
Leukosit: 7,5 (N=4,1-10,5 x 103 /UI) - Cor : bentuk dan ukuran normal  IVFD RL : 15 tts / i
Trombosit: 260 (N=150-400 x 103 /UI)
Ureum darah : 45 mg / dl (N= 20-45 mg / dl) - Pulmo: tampak perselubungan di parahiler kanan  Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Creatinin : 0,9 mg / dl ( N= 0,6 – 1 ,1 mg /dl) kiri
 Inj.Ranitidin 1 amp / 12 jam
Hematokrit: 41 (N=40-55 %) - Sinus phrenicocostalis kanan dan kiri tajam
Albumin : 2,6 gr / dl (N= 3,5 – 5,0 gr /dl) Kesimpulan : suspect proses metastase paru
 Tutofucin / 12 jam
Total kolesterol : 213 gr / dl (N= < 200 gr / dl)
(pneumonic type)  Clinimic / hari
Waktu pendarahan: 3 (1-7 menit)
Waktu pembekuan: 8 (5-15 menit) 2. USG Abdomen
Ukuran normal, permukaan tidak rata,
echoparenkim kotor, massa (+)
Kesimpulan : Hepatoma (+), asites
Dx2: Gangguan rasa nyaman nyeri Dx3: Perubahan nutrisi kurang dari Dx4: Intoleransi aktivitas berhubungan
Dx1: gangguan pertukaran gas b/d
b/d penekanan saraf oleh tumor kebutuhan tubuh b/d tidak adekuatnya dengan gangguan perfusi jaringan
gangguan suplai oksigen
Ds: pasien mengeluhkan nyeri dada masukan nutrisi sekunder karena invasi
Ds : - pasien mengatakan sesak napas
Ds : keluarga mengatakan bahwa pasien tumor
Do: napas dangkal, RR: 26 x/i, TD: Do: skala nyeri 7.
banyak minum air tapi kalo makan S : keluarga pasien mengatakan pasien
110/70 mmHg, N: 87 x/menit, T:
sedikit merasa sesak jika beraktivitas
36, 4 0C. 02 = 5L
1 meskipun sedikit dan setiap aktivitas
Do: Pasien hanya menghabiskan porsi harus dibantu penuh oleh keluarga
Do : terpasang O2 4 L 4
O : pasien hanya berbaring di tempat
makanan yang disediakan.
tidur

Tujuan: pertukaran gas efektif. Tujuan: nyeri berkurang/hilang Tujuan: kebutuhan nutrisi terpenuhi Tujuan: Pasien mampu mentoleransi
aktivitas
Kriteria Hasil: Kriteria Hasil: Kriteria Hasil:
- Menunjukkan perbaikan - Melaporkan nyeri - Menunjukkan pemahaman Kriteria Hasil:
ventilasi dan oksigenasi hilang/terkontrol pentingnya nutrisi untuk proses - Peningkatan toleransi aktivitas yang
adekuat dengan GDA dalam penyembuhan dapat diukur
rentang normal - Membuat pilihan diet untuk - Berpartisipasi dalam aktivitas sehari-
- Bebas gejala distress memenuhi kebutuhan nutrisi
Intervensi: hari sesuai tingkat kemampuan
a. Tanyakan pasien tentang nyeri. - Menunjukkan peningkatan berat - Menunjukkan penurunan tanda
Tentukan karakteristik nyeri badan secara progresif fisiologis tidak toleran misal nadi,
( P,Q,R,S,T ) misal : terus- pernafasan dan TD dalam batas normal
Intervensi: menerus, dan pernapasan tak bising
a. Identifikasi faktor pencetus sakit menusuk, terbakar. Buat Intervensi:
perubahan pola napas skala nyeri 0-10 rentang a. Kaji pola makan, kebiasaan makan
b. Pantau perubahan TTV intensitasnya. pasien
b. Berikan tindakan kenyamanan, Intervensi:
c. Auskultasi bunyi napas b. Anjurkan klien untuk makan
Misal sering ubah posisi, teknik sedikit tapi sering 1. Pantau respons individu terhadap
d. Pertahankan kepatenan jalan relaksasi aktivitas, pantau TTV
napas pasien dengan posisi yang c. Diskusikan dengan pasien tentang
c. Jadwalkan periode istirahat , diet yang dapat dijalani. 2. Dorong pasien meningkatkan
nyaman dan pemberian oksigen berikan lingkungan yang tenang aktivitas secara bertahap
e. Pertahankan perilaku tenang, 3. Ajarkan pasien metode penghematan
bantu pasien untuk control diri energi
dengan menggunakan
pernapasan lebih lambat/dalam

f. aji premitus
Implementasi: Implementasi: Implementasi: Implementasi:
a. Mengidentifikasi factor pencetus a. Menanyakan pasien tentang a. Mengkaji pola makan, kebiasaan a. Memantau respons individu
perubahan pola pernapasan, nyeri. Menentukan makan pasien terhadap aktivitas, memantau TTV
b. Menganjurkan pasien untuk makan b. Mendorong pasien meningkatkan
adanya proses inflamasi oleh karakteristik nyeri, nyeri tekan
sedikit tapi sering aktivitas secara bertahap
tumor, nyeri. seperti tertimpa benda yang c. Mendiskusikan dengan pasien
berat, terus-menerus saat tarik c. Mengajarkan pasien metode
b. Mengukur TTV setiap 2 jam. tentang diet yang dapat dijalani, penghematan energi
c. Melakukan pemeriksaan thorak: napas. dengan memasukkan ke dalam
auskultasi bunyi napas b. Mengatur posisi pasien dan daftar diet makanan kesukaan yang
d. Mempertahankan kepatenan mengajarkan teknik relaksasi tidak kondradiktif dengan penyakit
jalan napas pasien dengan posisi nyeri. yang sedang dialami
Evaluasi Dx4 hr 1 tgl 8 Mei 2013
yang nyaman dan memberikan c. Membuat jadwal bersama-
pukul 12.00 WIB :
oksigen dan mengatur posisi sama pasien periode istirahat S : keluarga pasien mengatakan pasien
pasien dengan posisi semi dan aktivitas, membuat merasa sesak jika beraktivitas
fowler dan posisi yang nyaman suasana yang tenang dengan meskipun sedikit dan setiap
bagi pasien. membatasi pengunjung. aktivitas harus dibantu penuh oleh
e. Mengajarkan pasien untuk Evaluasi Dx 3 hr 1 tgl 8 Mei 2013 keluarga
mengontrol diri dengan pukul 12.00 WIB : O : TD: 110/70 mmHg; N: 87x/I; RR:
menggunakan pernapasan lebih S: keluarga mengatakan bahwa 26x/i; T: 36,4oC; pasien hanya
Evaluasi Dx 2 hr 1 tgl 8 Mei 2013 berbaring di tempat tidur
lambat/dalam pasien banyak minum air tai kalo
pukul 12.00 WIB : A : intoleransi aktivitas belum teratasi
makan sedikit
S: pasien mengeluhkan nyeri dada P : Intervensi dilanjutkan
1
O: skala nyeri 7. O: Pasien hanya menghabiskan I : 1. Memantau respons terhadap
Evaluasi Dx1 hr 1 tgl 8 Mei 2013 4
A: Masalah belum teratasi aktivitas dan TTV
pukul 12.00 WIB : porsi makanan yang disediakan.
P: Lanjutkan Intervensi 2. Menganjurkan pasien
S: Pasien mengatakan masih sesak A: Masalah belum teratasi
I: - Bantu pasien untuk melakukan meningkatkan episode istirahat
O: napas dangkal, RR: 26 x/i, TD: P: Lanjutkan Intervensi
teknik relaksasi nyeri E : - TD: 110/70 mmHg; N: 87x/I; RR:
110/70 mmHg, N: 87 x/menit, T: I: - Anjurkan pasien untuk makan 26x/I; T: 36,4oC; pasien hanya
36, 4 0C. 02 = 5L E:-pasien masih merasakan nyeri
sedikit tapi sering. berbaring di tempat tidur
A: Masalah belum teratasi dada sebelah kiri
1
P: lanjutkan Intervensi E:-Pasien hanya menghabiskan
4
I: - Bedrest
- Mengatur posisi porsi makanan yang disediakan.
E:-pasien hanya berbaring di tempat
tidur
Evaluasi Dx1 hr 2 tgl 9 Mei 2013 Evaluasi Dx 2 hr 2 tgl 9 Mei 2013 Evaluasi Dx3 hr 2 tgl 9 Mei 2013 Evaluasi Dx4 hr 2 tgl 9 Mei 2013
pukul 21.00 WIB : pukul 21.00 WIB : pukul 21.00 WIB pukul 21.00 WIB
S: Pasien mengatakan masih sesak S: pasien mengeluhkan nyeri S: keluarga mengatakan bahwa S : keluarga pasien mengatakan pasien
O: napas dangkal, RR: 22 x/i, TD: dada , nyeri di bagian tangan pasien banyak minum air tapi merasa sesak jika beraktivitas
110/80 mmHg, N: 84 x/menit, T: dan disekitar abdomen kalau makan sedikit, tidak ada meskipun sedikit dan setiap
36, 5 0C. 02 = 4L aktivitas harus dibantu penuh oleh
O: skala nyeri 6. nafsu makan
A: Masalah belum teratasi keluarga
A: Masalah belum teratasi 1
P: lanjutkan Intervensi O: Pasien hanya menghabiskan O : pernapasan dangkal, RR: 22 x/i,
P: Lanjutkan Intervensi 4
I: - Bedrest TD: 110/80 mmHg, N: 84 x/menit,
- Mengatur posisi I: - Bantu pasien untuk melakukan porsi makanan yang disediakan.
T: 36, 5 0C; pasien hanya berbaring
E:-pasien hanya berbaring di tempat teknik relaksasi nyeri A: Masalah belum teratasi di tempat tidur
tidur E:-pasien masih merasakan nyeri P: Lanjutkan Intervensi A : intoleransi aktivitas belum teratasi
dada sebelah kiri, di tangan dan I: - Anjurkan pasien untuk makan P : Intervensi dilanjutkan
dibagian abdomen sedikit tapi sering. I : 1. Memantau respons terhadap
1 aktivitas dan TTV
E:-Pasien hanya menghabiskan
4 2. Menganjurkan pasien
porsi makanan yang disediakan. meningkatkan episode istirahat
E : - RR: 22 x/i, TD: 110/80 mmHg, N:
84 x/menit, T: 36, 5 0C; pasien
hanya berbaring di tempat tidur
Evaluasi Dx1 hr 3 tgl 10 Mei 2013 Evaluasi Dx 3 hr 2 tgl 10 Mei 2013 Evaluasi Dx3 hr 2 tgl 10 Mei 2013 Evaluasi Dx4 hr 2 tgl 10 Mei
pukul 21.00 WIB : pukul 21.00 WIB : pukul 21.00 WIB 2013 pukul 21.00 WIB
S: Pasien mengatakan masih sesak S: pasien mengeluhkan nyeri dada , S: keluarga mengatakan bahwa pasien S : keluarga pasien mengatakan
O: napas dangkal, RR: 22 x/i, TD: nyeri di bagian tangan dan banyak minum air tapi kalau pasien merasa sesak jika
110/80 mmHg, N: 84 x/menit, T: disekitar abdomen makan sedikit, tidak ada nafsu beraktivitas meskipun sedikit dan
36, 7 0C. 02 = 4L setiap aktivitas harus dibantu
O: skala nyeri 6. makan
A: Masalah belum teratasi penuh oleh keluarga
A: Masalah belum teratasi 1
P: lanjutkan Intervensi O: Pasien hanya menghabiskan O : RR: 22 x/i, TD: 110/80 mmHg, N:
P: Lanjutkan Intervensi 4
I: - Bedrest 84 x/menit, T: 36, 7 0C; pasien
- Mengatur posisi I: - Bantu pasien untuk melakukan porsi makanan yang disediakan.
hanya berbaring di tempat tidur
E:-pasien hanya berbaring di tempat teknik relaksasi nyeri A: Masalah belum teratasi A : intoleransi aktivitas belum teratasi
tidur E:-pasien masih merasakan nyeri P: Lanjutkan Intervensi P : Intervensi dilanjutkan
dada sebelah kiri, di tangan dan I: - Anjurkan pasien untuk makan I : 1. Memantau respons terhadap
dibagian abdomen sedikit tapi sering. aktivitas dan TTV
1 2. Menganjurkan pasien
E:-Pasien hanya menghabiskan
4 meningkatkan episode istirahat
porsi makanan yang disediakan. E : - RR: 22 x/i, TD: 110/80 mmHg,
N: 84 x/menit, T: 36, 7 0C; pasien
hanya berbaring di tempat tidur

3 hari rawatan , pasien dipindahkan ke ruangan Mamplam I

Anda mungkin juga menyukai