Anda di halaman 1dari 17

BAHAN AJAR

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER


“KONSEP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL”

OLEH
KELAS 2.5

NAMA KELOMPOK 15 :

1. NI LUH NYOMAN PUTRI AYU BINTANG (P07120018182)

2. NI MADE NOVI TRIMAYANI (P07120018183

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLTEKKES KEMENKES DENPASAR
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2020

BAB I
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN PRIMER

Konsep – Konsep Kunci :


1. Konsep Jaminan Kesehatan Nasional
A. Definisi Jaminan Kesehatan Nasional
B. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional
C. Prinsip Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional
D. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
E. Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas Kesehatan Peserta Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN)
PETUNJUK

1. Pelajari materi bab 1 dengan tekun dan disiplin


2. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep – konsep kunci,
petunjuk, kerangka isi, tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran
khusus, paparan materi, tugas dan latian, rangkuman, dan soal – soal akhir
bab yang disertai dengan kunci jawaban.
3. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi
tuntunan pembaca dalam memahami uraain bahan ajar bagian demi bagian
4. Kerjakan soal-soal latian dan soal-soal akhir bab dengn tekun dan disiplin
5. Bacalah sumber – sumber pendukung untuk mengetahui pengetahuan dan
wawasan anda.
6. Ikuti urutan penyajian setiap bab tahap demi tahap.
7. Selamat belajar, semoga sukses!
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
1. Setelah pembelajaran diharapkan pembaca mengerti tentang Konsep
Jaminan Kesehatan Nasional sebagai bagian dari Sistem Pelayanan
Kesehatan Primer

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS


1. Setelah pembelajaran makalah ini diharapkan pembaca dapat menjelaskan
Konsep Jaminan Kesehatan Nasional
MATERI
1. Konsep Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)


adalah suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap
rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif,
dan sejahtera. Program ini menjadi prioritas Pemerintah, yaitu Program
Kementerian Kesehatan dan Program Dewan Jaminan Sosial Nasional.
UU SJSN No 40 tahun 2004 menetapkan asuransi sosial dan ekuitas
sebagai prinsip penyelenggaraan JKN. Kedua prinsip dilaksanakan
dengan menetapkan kepesertaan wajib dan penahapan implementasinya,
iuran sesuai dengan besaran pendapatan, manfaat JKN sesuai dengan
kebutuhan medis, serta tata kelola dana amanah peserta oleh badan
penyelenggara nirlaba dengan mengedepankan kehati-hatian, akuntabilitas
efisiensi dan efektifitas (Kemenkes RI, 2014)

A. Definisi Jaminan Kesehatan Nasional ( JKN)

Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan


agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan
kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya di bayar
oleh pemerintah (Peraturan BPJS No.1 tahun 2014). Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang dikembangkan di Indonesia merupakan bagian dari
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Sistem Jaminan Kesehatan
Nasional, ini diselenggarakan melalui mekanisme Asuransi kesehatan
Sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan Undang – Undang
No.40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Tujuannya
adalah agar semua penduduk Indonesia terlindungi dalam system asuransi,
sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar kesehatan masyrakat
yang layak.

JKN diluncurkan Pemerintah Republik Indonesia sejak 1 Januari


2014, Kementerian Kesehatan melakukan berbagai upaya untuk
memperkuat pelayanan kesehatan.Berbagai peraturan dan panduan tentang
pelayanan kesehatan dan standar tarif dasar bagi pemberi dan pengelola
pelayanan kesehatan (Yankes) telah dikeluarkan. (Permenkes No. 28
tentang pedoman pelaksanaan Program JKN)

B. Manfaat Jaminan Kesehatan Nasional

Manfaat JKN terdiri atas dua jenis yaitu secara medis dan maupun
non medis. Manfaat medis berupa pelayaanan kesehatan yang
komprehensif, yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna mulai
dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Seluruh pelayanan
tersebut tidak dipengaruhi oleh besarnya biaya iuran bagi peserta. Manfaat
non-medis meliputi akomodasi dan ambulan. Manfaat akomodasi untuk
layanan rawat inap sesuai hak kelas perawatan peserta. Manfaat ambulan
hanya diberikan untuk pasien rujukan antar fasilitas kesehatan, dengan
kondisi tertentu sesuai rekomendasi dokter. Promotif dan preventif yang
diberikan bagi upaya kesehatan perorangan (personal care). JKN
menjangkau semua penduduk, artinya seluruh penduduk, termasuk warga
asing harus membayar iuran dengan prosentase atau nominal tertentu,
kecuali bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, iurannya dibayar oleh
pemerintah. Peserta yang terakhir ini disebut sebagai penerima bantuan
iuran. Harapannya semua penduduk Indonesia sudah menjadi peserta JKN
pada tahun 2019.

C. Prinsip Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional

Dalam pelaksanaan program JKN, BPJS Kesehatan mengacu pada


prinsip sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu:

1. Kegotongroyongan, dalam SJSN, prinsip gotong royong berarti


peserta yang mampu membantu peserta yang kurang mampu,
peserta yang sehat membantu yang sakit. Hal ini terwujud
karena kepesertaannya bersifat wajib untuk seluruh penduduk.
2. Nirlaba, BPJS Kesehatan adalah dana amanah yang dikumpulkan
dari masyarakat secara nirlaba bukan untuk mencari laba (for
profit oriented). Tujuan utamanya adalah untuk memenuhi
sebesar-besarnya kepentingan peserta.

3. Keterbukaan, kehati-hatian, akuntabilitas, efisiensi, dan


efektivitas, Prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan
pengelolaan dana yang berasal dari iuran peserta dan hasil
pengembangannya.

4. Portabilitas, prinsip portabilitas jaminan sosial dimaksudkan


untuk memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta
sekalipun mereka berpindah pekerjaan atau tempat tinggal
dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

5. Kepesertaan bersifat wajib, kepesertaan wajib dimaksudkan agar


seluruh rakyat menjadi peserta sehingga dapat terlindungi.
Meskipun kepesertaan bersifat wajib bagi seluruh rakyat,
penerapannya tetap disesuaikan dengankemampuan ekonomi
rakyat dan pemerintah, serta kelayakan penyelenggaraan
program.

6. Dana Amanah, dana yang terkumpul dari iuran peserta


merupakan dana titipan kepada badan penyelenggara untuk
dikelola sebaik-baiknya dalam rangka mengoptimalkan dana
tersebut untuk kesejahteraan peserta.

7. Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial, dipergunakan


seluruhnya untuk pengembangan program dan untuk sebesar-
besar kepentingan peserta.

D. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

1. Berdasarkan Permenkes No. 28 mengenai Pedoman Pelaksanaan


Program JKN yang dikategorikan peserta adalah :
a. Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6
(enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

b. Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas


2 kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI)
jaminan kesehatan dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran
(PBI) jaminan kesehatan.

c. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah


fakir miskin dan orang tidak mampu.

d. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan kesehatan


adalah Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya,
Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya, serta
bukan Pekerja dan anggota keluarganya.

2. Peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diberikan nomor identitas


tunggal oleh BPJS Kesehatan. Bagi peserta: Askes sosial dari PT.
Askes (Persero), jaminan pemeliharaan kesehatan (JPK) dari PT.
(Persero) Jamsostek, program Jamkesmas dan TNI/POLRI yang belum
mendapatkan nomor identitas tunggal peserta dari Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), tetap dapat mengakses
pelayanan dengan menggunakan identitas yang sudah ada.

3. Anak pertama sampai dengan anak ketiga dari peserta pekerja penerima
upah sejak lahir secara otomatis dijamin oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan).

4. Bayi baru lahir dari :

a. Peserta pekerja bukan penerima upah

b. Peserta bukan pekerja

c. Peserta pekerja penerima upah untuk anak keempat dan seterusnya,


harus didaftarkan selambat-lambatnya 3 x 24 jam hari kerja sejak
yang bersangkutan dirawat atau sebelum pasien pulang (bila pasien
dirawat kurang dari 3 hari). Jika sampai waktu yang telah
ditentukan pasien tidak dapat menunjukkan nomor identitas peserta
JKN maka pasien dinyatakan sebagai pasien umum.

5. Menteri Sosial berwenang menetapkan data kepesertaan Penerima


Bantuan Iuran (PBI).Selama seseorang ditetapkan sebagai peserta
Penerima Bantuan Iuran (PBI), maka yang bersangkutan berhak
mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan dalam Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN).

6. Sampai ada pengaturan lebih lanjut oleh Pemerintah tentang jaminan


kesehatan bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
maka gelandangan, pengemis, orang terlantar dan lain-lain menjadi
tanggung jawab pemerintahdaerah. Demikian juga untuk penghuni
panti-panti sosial serta penghuni rutan/lapas yang miskin dan tidak
mampu.

E. Pelayanan Kesehatan dan Fasilitas KesehatanPeserta Jaminan Kesehatan


Nsional (JKN)

1. Pelayanan kesehatan, adapun pelayanan kesehatan yang didapatkan


peserta JKN meliputi :

a. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan


Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP),

b. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL),


Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Pelayanan gawat darurat, dan

d. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri

Manfaat jaminan yang diberikan kepada peserta dalam bentuk


pelayanan kesehatan yang bersifat menyeluruh (komprehensif)
berdasarkan kebutuhan medis yang diperlukan. Pelayanan kesehatan
diberikan di fasilitas kesehatan yang telah melakukan perjanjian kerjasama
dengan BPJS Kesehatan atau pada keadaan tertentu (kegawatdaruratan
medik atau darurat medik) dapat dilakukan oleh fasilitas kesehatan yang
tidak bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Pelayanan kesehatan dalam program JKN diberikan secara


berjenjang, efektif dan efisien dengan menerapkan prinsip kendali mutu
dan kendali biaya. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang
dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan
tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama,
kecuali pada keadaan gawat darurat, kekhususan permasalahan kesehatan
pasien, pertimbangan geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.

2. Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk


peserta JKN terdiri atas fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL). FKTP dimaksud
adalah:

a. Puskesmas atau yang setara,


b. Praktik Dokter,
c. Praktik dokter gigi,
d. Klinik Pratama atau yang setara,
e. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
Dalam hal di suatu kecamatan tidak terdapat dokter berdasarkan penetapan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat, BPJS Kesehatan dapat
bekerja sama dengan praktik bidan dan/atau praktik perawat untuk
memberikan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama sesuai dengan
kewenangan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) berupa:

1. Klinik utama atau yang setara,


2. Rumah Sakit Umum,

3. Rumah Sakit Khusus


Bagi peserta yang sakit wajib terlebih dahulu memeriksakan diri ke Faskes
tingkat pertama, kecuali dalam keadaan darurat dapat langsung ke RS. Di
Faskes tingkat pertama, peserta JKN dapat memperoleh pelayanan yang
menyeluruh, termasuk konsultasi, pemeriksaan, pengobatan dan tindakan
medis, transfusi darah, rawat inap tingkat pertama, dan diagnostik
laboratorium. Seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bergabung
dalam program JKN harus mampu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan komprehensif. Yang belum memiliki sarana itu wajib
membangun jejaring atau merujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
TUGAS DAN LATIHAN

1. Suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan memberikan


kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap rakyat Indonesia
agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat, produktif, dan sejahtera adalah...
a. Jaminan Kesehatan
b. Jaminan Kesehatan Nasional
c. Pemberdayaan Masyarakat
d. Jaminan Kesehatan Daerah
e. Semua salah
2. Jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya di bayar oleh pemerintah disebut...
a. Jaminan Kesehatan
b. Jaminan Kesehatan Nasional
c. Pemberdayaan Masyarakat
d. Jaminan Kesehatan Daerah
e. Semua salah
3. Program Kementerian Kesehatan dan Program Dewan Jaminan Sosial Nasional
yang menetapkan asuransi sosial dan ekuitas sebagai prinsip penyelenggaraan
JKN diatur dalam....
a. UU SJSN No. 14 tahun 2004
b. UU SJSN No. 36 tahun 2014
c. UU SJSN No. 40 tahun 2014
d. UU SJSN No. 40 tahun 2004
e. UU SJSN No. 04 tahun 2004
4. JKN diluncurkan Pemerintah Republik Indonesia sejak....
a. 1 Januari 2014
b. 1 Februari 2014
c. 4 Januari 2014
d. 12 Agustus 2014
e. 8 Januari 2014
5. Manfaat JKN terdiri atas dua jenis yaitu secara...
a. Tradisional dan Modern
b. Langsung dan tidak langsung
c. Medis dan non medis
d. Medis dan Tradisional
e. Semua salah
6. Di bawah ini yang termasuk Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan Jaminan
Kesehatan Nasional, kecuali....
a. Kegotongroyongan
b. Nirlaba
c. Portabilitas
d. Kemajuan
e. Dana amanah
7. Memberikan jaminan yang berkelanjutan kepada peserta sekalipun mereka
berpindah pekerjaan atau tempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan
Republik Indonesia merupakan bagian dari prinsip penyelenggaraan JKN, yaitu
prinsip...
a. Kegotongroyongan
b. Portabilitas
c. Nirlaba
d. Keterbukaan
e. Efektifitas
8. Prinsip manajemen ini mendasari seluruh kegiatan pengelolaan dana yang
berasal dari iuran peserta dan hasil pengembangannya yaitu prinsip....
a. Kegotongroyongan
b. Portabilitas
c. Nirlaba
d. Keterbukaan, Kehati-hatian, Akuntabilitas, Efisiensi, dan Efektifitas.
e. Fleksibelitas
9. Prinsip penyelenggaraan JKN yang memiliki tujuan utama untuk memenuhi
sebesar-besarnya kepentingan peserta adalah prinsip....
a. Dana Amanah
b. Nirlaba
c. Keterbukaan
d. Efisiensi
e. Akuntabilitas
10. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah....
a. Orang-orang Kaya
b. Fakir miskin dan orang tidak mampu
c. Keturunan Kerajaan
d. Orang cacat
e. Semua Benar
11. Adapun pelayanan kesehatan yang didapatkan peserta JKN meliputi,
kecuali...
a. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan Rawat Inap
Tingkat Pertama (RITP),

b. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat Inap


Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Pelayanan tidak gawat dan tidak darurat


d. Pelayanan gawat darurat
e. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri
12. Fasilitas kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan untuk
peserta JKN terdiri atas fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP). Di bawah
ini yang termasuk FKTP adalah....

a. Puskesmas atau yang setara.


b. Praktik Dokter.
c. Klinik Pratama atau yang setara
d. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
e. Semua Benar
13. Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan (FKRTL) yaitu berupa...

a. Klinik utama atau yang setara


b. Puskesmas atau yang setara.
c. Praktik Dokter Gigi.
d. Klinik Pratama atau yang setara
e. Rumah Sakit Kelas D Pratama atau yang setara.
14. Berdasarkan Permenkes No. 28 mengenai Pedoman Pelaksanaan Program
JKN yang dikategorikan peserta adalah, kecuali....

a. Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam)
bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

b. Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 3


bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran.

c. Peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terdiri atas 2


kelompok yaitu: Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan
dan Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) jaminan kesehatan.

d. Peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan adalah fakir


miskin dan orang tidak mampu.

e. Peserta bukan Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan kesehatan adalah


Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya, Pekerja Bukan Penerima
Upah dan anggota keluarganya, serta bukan Pekerja dan anggota
keluarganya.

15. Hak dan Kewajiban peserta dalam menjamin terselenggaranya Jaminan


Kesehatan yang mencakup seluruh penduduk indonesia dijelaskan dalam...

a. Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2014


b. Peraturan Pemerintah No. 34 tahun 2014
c. Peraturan BPJS No. 1 tahun 2014
d. Peraturan BPJS No. 11 tahun 2014
e. Peraturan BPJS No. 10 tahun 2014
RANGKUMAN

1. Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) adalah


suatu program Pemerintah dan Masyarakat/Rakyat dengan tujuan
memberikan kepastian jaminan kesehatan yang menyeluruh bagi setiap
rakyat Indonesia agar penduduk Indonesia dapat hidup sehat,
produktif, dan sejahtera.
2. Jaminan Kesehatan adalah jaminan berupa perlindungan kesehatan
agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan
perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang
diberikan kepada setiap orang yang telah membayar iuran atau
iurannya di bayar oleh pemerintah.
3. Manfaat JKN terdiri atas dua jenis yaitu secara medis dan maupun non
medis. Manfaat medis berupa pelayaanan kesehatan yang
komprehensif, yakni pelayanan yang diberikan bersifat paripurna
mulai dari preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif. Manfaat non-
medis meliputi akomodasi dan ambulan.
4. Dalam pelaksanaan program JKN, BPJS Kesehatan mengacu pada
prinsip sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), yaitu:
Kegotongroyongan, Nirlaba, Keterbukaan, Portabilitas, Kepesertaan
bersifat wajib, Dana Amanah, Hasil pengelolaan dana Jaminan Sosial.

5. Pelayanan kesehatan, adapun pelayanan kesehatan yang didapatkan


peserta JKN meliputi :

a. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Pertama (RJTP) dan


Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP),

b. Pelayanan kesehatan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL), Rawat


Inap Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Pelayanan gawat darurat, dan

d. Pelayanan kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri.


SUMBER PENDUKUNG

http://www.jkn.kemkes.go.id/detailfaq.php?id=1 (Di akses tanggal 03 februari 2020)

https://www.bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/index.php/pages/detail/2014/12 (Di akses tanggal

03 februari 2020)

http://jkn.jamsosindonesia.com/topik/detail/asas--tujuan-dan-prinsip#.XjkZe08zbIV (Di

akses tanggal 03 februari 2020)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/51471/Chapter%20II.pdf?

sequence=4&isAllowed=y (Di akses tanggal 03 februari 2020)

Anda mungkin juga menyukai