Anda di halaman 1dari 52

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan terus


bergulir untuk meningkatkan pendidikan yang sesuai dengan
pendidikan yang berkarakter di negara Indonesia. Dalam kaitan ini
kurikulum pendidikan dasar dan menengah pun menjadi perhatian dan
pemikiran-pemikiran baru, sehingga mengalami perubahan-perubahan
kebijakan.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang selanjutnya


disingkat KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan
dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP
dikembangkan, ditetapkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan
pendidikan. Pengembangan KTSP mengacu pada Standar Nasional
Pendidikan (SNP) dan Kurikulum 2013. Pengembangan KTSP paling
sedikit memperhatikan acuan konseptual, prinsip pengembangan, dan
prosedur operasional. Pengembangan KTSP di bawah koordinasi dan
supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian agama provinsi
dan kabupaten/ kota sesuai dengan kewenangan masing-masing.

MTs Muhammadiyah Babakanloa sebagai satuan pendidikan


menengah di lingkungan Kementerian Agama perlu menyusun KTSP
Madrasah Tsanawiyah yang mengacu pada standar nasional
pendidikan. Penyusunan KTSP MTs Muhammadiyah Babakanloa ini
dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Melalui KTSP ini diharapkan pelaksanaan program-program
pendidikan di MTs Muhammadiyah Babakanloa sesuai dengan
karakteristik, potensi, dan kebutuhan peserta didik. Untuk itu,
penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga madrasah yang terdiri
atas unsur madrasah, komite madrasah, di bawah koordinasi dan

1
supervisi dari Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kabupaten
Sumedang.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen,


yang akan menjadi kenyataan apabila terlaksana di lapangan dalam
proses pembelajaran yang baik. Pembelajaran, baik di kelas maupun
di luar kelas, hendaknya berlangsung secara efektif yang mampu
membangkitkan aktivitas dan kreativitas anak. Dalam hal ini tugas
tenaga kependidikan hendaknya mampu menciptakan pembelajaran
yang aktif,kreatif dan dapat menyenangkan peserta didik. Atas dasar
kenyataan tersebut, maka pembelajaran di sekolah menengah
hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktivitas
dan kreativitas anak, efektif, demokratis, menantang, dan
menyenangkan. Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi
pedoman yang dinamis bagi penyelenggaraan pendidikan dan
pembelajaran di MTs Muhammadiyah Babakanloa.

Dokumen KTSP MTs Muhammadiyah Babakanloa ini secara


keseluruhan mencakup :

1. Struktur dan muatan kurikulum;


2. Beban belajar murid;
3. Kalender pendidikan;
4. Silabus dan
Rencana pelaksanaan pembelajaran.

2
B. Landasan Hukum

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4301);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang
Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang
Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan sebagaimana
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2010
tentang perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang
Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 60
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama
Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan

3
Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 1733);
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 15 Tahun 2010
tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan dan Dasar di
Kabupaten/Kota;
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58
Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah sebagaimana telah di ubah
dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor
35 Tahun 2018 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/Madrasah Tsanawiyah.
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61
Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 62
Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 63
Tahun 2014 tentang Kepramukaan;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 68
Tahun 2014 jo Permendikbud Nomor 45 Tahun 2015 tentang
Peran Guru TIK dan Guru Keterampilan Komputer dan
Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 79
Tahun 2014 tentang Muatan Lokal;
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111
Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah;
14. Peraturan Menteri Agama Nomor 207 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah;

4
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2015 tentang Pendidikan Budi Pekerti;
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 53
Tahun 2015 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh Pendidik dan
Satuan Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah;
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20
Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan
Dasar dan Menengah;
18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 21
Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan
Menengah;
19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22
Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
Menengah;
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23
Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Dasar dan
Menengah;
21. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24
Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi dasar
pada Kurkulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018
tentang perubahan atas Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No. 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
22. Peraturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 4 Tahun
2018 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Satuan Pendidikan
dan Penilaian Hasil Belajar oleh Pemerintah.

5
23. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 Tahun 2014 tentang
Kurikulum Madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab;
24. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 46
tahun 2016 tentang linearitas mata pelajaran;
25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5162
Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar
pada Madrasah Tsanawiyah.
26. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5163
Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan
Pembelajaran pada Madrasah.
27. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164
Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah.
28. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra
Daerah Pada Jenjang Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah;
29. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Nomor.
3459.A/Dj.I/PP.01.1/08/2016 tanggal 29 Agustus 2016. Tentang
Penyesuaian Kode Mapel Sertifikasi Guru dan Kewenangan
Mengajar pada Madrasah.
30. SK Kepala MTs Muhammadiyah Babakanloa No:
MTs.i/65/21/PP.005/MM/00.../VII/2019

C. Tujuan Penyusunan

Tujuan pengembangan Kurikulum MTs Muhammadiyah


Babakanloa ini adalah untuk menjadi acuan bagi Madrasah dalam
melaksanakan pembelajaran dalam mencapai pendidikan yang

6
bermutu dengan standar yang jelas, target terukur yang akan dicapai
di MTs Muhammadiyah Babakanloa.
Berdasarkan tujuan pengembangan kurikulum di atas,
diharapkan akan memberi kesempatan pada peserta didik agar :
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
memahami dan menghayati serta mengamalkan ajaran
agamanya masing-masing;
2. Meningkatkan pengembangan keragaman potensi, minat dan
bakat, serta kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan
kinestetik secara optimal sesuai dengan tingkat
perkembangannya;
3. Mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi;
4. Meningkatkan potensi fisik dan membudayakan sportifitas serta
kesadaran hidup sehat;
5. Meningkatkan kepekaan, kemampuan mengekspresikan dan
mengapresiasi keindahan dan keseimbangan hidup
bermasyarakat, berguna untuk orang lain;
6. Membangun menemukan jati diri melalui proses belajar yang
aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan;
7. Memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara
yang beriman, produktif, kreatif, inovatif dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia.

D. Prinsip-prinsip Penyusunan KTSP

Pengembangan Kurikulum didasarkan pada prinsip –prinsip


sebagai berikut:

1) Kurikulum sebagai rencana yang merupakan rancangan


untuk konten pendidikan yang harus dimiliki oleh peserta

7
didik setelah menyelesaikan pendidikannya di satu satuan
atau jenjang pendidikan pendidikan tertentu. Kurikulum
sebagai proses adalah totalitas pengalaman belajar peserta
didik di satu satuan jenjang pendidikan untuk menguasai
konten pendidikan yang dirancang dalam rencana. Hasil
belajar adalah perilaku peserta didik secara keseluruhan
dalam menerapkan perolehannya di masyarakat.
2) Kurikulum didasarkan pada prinsip bahwa setiap sikap,
keterampilan dan pengetahuan dirumuskan dalam
kurikulum berbentuk kemampuan Dasar dapat dipelajari
dan dikuasai peserta didik sesuai kaedah kurikulum
berbasis kompetensi.
3) Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan perbedaan
dalam kemampuan dan minat. Atas dasar prinsip
perbedaan kemampuan individual peserta didik, Kurikulum
memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
memiliki tingkat penguasaan di atas standar yang telah
ditentukan (dalam sikap, pengetahuan dan keterampilan)
oleh karena itu beragam progam dan pengalaman belajar
disediakan sesuai dengan minat dan kemampuan peserta
didik.
4) Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan,
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta
lingkungannya kurikulum dikembangkan berdasarkan
prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan
aktif dalam belajar.
5) Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni. Kurikulum
dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni berkembang

8
secara dinamis. Oleh karena itu konten kurikulum harus
selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, budaya,
teknologi, dan seni membangun rasa ingin tahu dan
kemampuan bagi peserta didik untuk mengikuti dan
memanfatkan secara tepat hasil – hasil ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni.
6) Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan,
pendidikan tidak boleh memisahkan peserta didik dari
lingkungannya dan pengembangan kurikulum didasarkan
kepada prinsip relevansi pendidikan dengan kebutuhan dan
lingkungan hidup artinya kurikulum memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mempelajari
permasalahan di lingkungan masyarakatnya sebagai
konten kurikulum dan kesempatan untuk mengaplikasikan
yang dipelajarai di kelas dalam kehidupan di masyarakat.
7) Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan,
pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang
berlangsung sepanjang hayat dirumuskan dalam sikap,
pengetahuan dan keterampilan dasar yang dapat
digunakan untuk mengembangkan budaya belajar.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan
nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan
bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional
dikembangkan melalui penentuan struktur kurikulum, Standar
kemampuan (SK) dan Kemampuan dasar (KD) serta silabus.
Kepentingan daerah dikembangkan untuk membangun manusia
yang bermartabat dan mampu berkonstribusi secara langsung
kepada masyarakat sekitarnya. Kedua kepentingan ini saling
mengisi dan memberdayakan keragaman dan kebersatuan dalam
kerangka Bhinneka Tunggal Ika.

9
10
E. Acuan Oprasional KTSP

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan


mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-
masing satuan pendidikan yang terdiri dari tujuan pendidikan
tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum
tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan (buku I), silabus
(buku II); dan RPP (buku III);.
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau
kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar
kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan
sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran
standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari
perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-
kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
5. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik
yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar
kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur
ditentukan oleh pendidik.

11
6. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran
oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk
mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur
sendiri oleh peserta didik.
7. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
8. Permulaan Tahun Pelajaran baru adalah waktu dimulainya
kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap
satuan pendidikan.
9. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
10. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh
matapelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam
untuk kegiatan pengembangan diri.
11. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak
diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.

12
F. Profil Madrasah

Secara umum kondisi MTs Muhammadiyah dapat diuraikan


menjadi:

a) Analisis Lingkungan Internal

1) Identitas

NSM : 121232110035
NPSN : 20278975
Status Madrasah : Swasta
Waktu Belajar : 7.00 s.d 13.40
Nama Madarasah : MTsS Muhammadiyah Babakanloa
NPWP :
Nomor Telpon : 081281937622

2) Data Kepala

Kepala Madrasah : N Wiwin Ratnanengsih, S. Ag., M.Pd


Jenis Kelamin : Wanita
Status Kepegawaian : GBPNS
NIP :-
NUPTK/NRG : 0034755656300053
Pendidikan Terakhir :S2

3) Alamat

Jalan/Kampung : Cikubang
Propinsi : Jawa Barat

13
Kabupaten : Sumedang
Kecamatan : Pamulihan
Desa : Ciptasari
Kode Pos : 45362
Latitude (lintang) : -6.892589217959773
Longitude (Bujur) : 107.818114310503

4) Website dan E-mail

Alamat Website : 20251885.siap.web.id


Alamat E-mail : mtsm.babakanloa@gmail.com

5) Informasi dokumen dan perijinan

Tahun berdiri : 2005


No. SK Pendirian : 48/KEP/IV.O/F/2005
Tgl SK Pendirian : 04/07/2005
No. SK Izin Oprasional : KW.10.4/4/PP.00.5/2552/2007
TGl. SK Izin Oprasional : 30/05/2007
Status Akreditasi :B
Tahun Akreditasi : 2015
No. SK Akreditasi : 02.00/111/bap-sm/sk/x/2015

6) Informasi Kelompok Kerja Madrasah (KKM)

Status dalam KKM : Anggota


Madarsah Induk KKM : MTsN Pamulihan Sumedang

7) Data Bantuan Oprasional Sekolah

Nama Bendahara BOS : Toti Mariyah Thoyibah, S.Si

14
Nomor Rekening Sekolah :
Pemilik Rekening : MTsS Muhammadiyah
Nama Bank : BRI
Kantor Cabang : Sumedang

8) Tanah dan bangunan

Luas Tanah : 1907m3


Luas Bangunan : 1114m3

9) Jumlah Rombel, Keadaan Peserta Didik Tahun 2018/2019

Jumlah
Keadaan Peserta Didik
Rombel

Kelas VII Kelas VIII Kelas IX JML Total


VII VIII IX JM
L P L P JML L P JML L P JML
L

3 3 3
2 2 2 19 52 31 68 30 62 96 86 182
3 7 2

10)Keadaan Peserta Didik 3 Tahun Terakhir

Keadaan Peserta Didik

N Tahun Kls VII Kls VIII Kls IX Jumlah Total


o Pelajaran JM JM JM JM
L P L P L P L P
L L L L

1 2016/201 3 2 63 3 3 66 2 1 45 10 7 174

15
7 7 6 4 2 9 6 0 4

2017/201 3 3 3 2 2 3 10 9
2 73 65 59 197
8 9 4 7 8 6 3 2 5

2018/201 3 1 3 3 3 3 8
3 52 68 62 96 182
9 3 9 1 7 2 0 6

11) Sarana

a) Jenis Sarana Yang Dimiliki Madrasah

Keberadaa
Fungsi
n Luas
No. Jenis
Tidak (m2)
Ada Ya Tidak
Ada
1 Ruang Kepala Madrasah √ √
2 Ruang Wakil Kepala Madrasah √
3 Ruang Guru √ √
Ruang Layanan Bimbingan dan
4 √
Konseling
5 Ruang Tamu √ √
6 Ruang UKS √ √
7 Ruang Perpustakaan √
Ruang Media dan Alat Bantu
8 √ √
PBM
9 Ruang Penjaga Madrasah √
10 Ruang / Pos Keamanan √
11 Aula / Gedung serba guna √
12 Gudang √ √
13 Kantin √ √

16
14 Halaman √ √
15 WC Guru dan Peserta Didik √ √
16 Masjid √ √
17 Sarana Olah Raga √ √

b)  Ruang Kelas

Kondisi Ruang Kelas Jumlah Ruang Kelas


Baik 7
Rusak Ringan 0
Rusak Berat 0
Total 7
      
     
c) Ruang Komputer

- Luas :   36 m2
- Jumlah Komputer :   10 unit
- LCD Projektor :   1 unit
- AC :   0 unit
- Pemanfaatan :   12 jam/minggu
- Kepemilikan :   Yayasan/Madrasah
- Jumlah Instruktur :   2 orang

d) WC dan Kamar Mandi

Keberadaan Kondisi
Luas
Peruntukan Jumlah Tidak
Ada Tidak (m2) Baik
baik
Kepala Madrasah/ √ 4 √

17
Guru/ Karyawan Laki-
laki
Kepala Madrasah/
Guru/ Karyawan √ 4 √
Perempuan
Peserta Didik Laki-laki √ 4 √
Peserta Didik
√ 4 √
Perempuan

e)   Prasarana

Keberadaan Berfungsi
Jenis
Ya Tidak Ya Tidak
Instalasi Air √ √
Jaringan Listrik √ √
Jaringan Telepon √
Internet √ √
Akses Jalan √ √

f )   Sarana lain yang dimiliki sekolah


- Komputer Administrator (3 unit)
- Meubeler (1 unit)
- Printer 2 buah

18
12)Prestasi yang Pernah diraih Madrasah

a) Prestasi Peserta Didik dalam bidang Akademik

Tingkat
No. Jenis Prestasi Tahun Juara
Lokal Nasional Internasional

Pidato Bahasa Kabupate


1 2019 1
Inggris n
     
b) Prestasi Peserta Didik dalam bidang Non Akademik

Tingkat
No. Jenis Prestasi Tahun Juara
Lokal Nasional Internasional

1 Pop Singer 2019 2 Kabupaten


2 Taekwondo 2019 1 Jabar

19
13)Keadaan Jumlah Guru Tahun Pelajaran 2019/2020

Sertifikasi
Pendidik Tugas Mengajar Jumlah
NO NAMA L/ Tempat,tgl.lahi NIP/NUPTK TMT Mata
an Jam Tahun
P r pelajaran
Terakhir/
Tahun
1 NENG WIWIN RATNANENGSIH, S.Ag, M.Pd Sumedang 0034755656300053 01/01/2005 Kepala Madrasah
2 KOKOM NURLATIPAH, S.Ag P Sumedang 1851755656300072 02/01/2003 Guru
3 YANI ISDARYANI, S.H P Bandung 0546749651300052 01/01/2005 Guru
4 GINI HODIJAH, S.Pd P Sumedang 8238758659300043 02/01/2004 Guru
5 JAJANG RAHMAT EFENDI, S.Pd L Sumedang 3344759661120003 18/07/2005 Guru
6 CECEP PRIAN GOZALI, S.Pd.I L Bandung 4756757658120002 01/07/2005 Guru
7 DAUD MAHPUDIN, S.Pd.I L Sumedang 1954758660120002 01/07/2007 Guru
8 AEP SURYADIN, S.Pd.I L Sumedang 4756761663120002 01/07/2008 Guru
9 SANTY LESTARI, S.Pd L Bandung 5144764665220003 01/07/2009 Guru
10 MILA SITI MASRUUROH, S.Pd P Sumedang ID20251886191001 01/07/2015 Guru
11 TOTI MARIYAH THOYIBAH, S.Si P Sumedang ID20251886191002 01/07/2015 Guru
12 SOPYAN KURNIAWAN, S.Ag L Sumedang 7737751655200002 18/07/2005 Guru
13 ASEP RUSNADI S.Pd.I, M.Pd L Sumedang 3055747650200033 01/07/2016
14
15
16

20
b) Analisis Lingkungan Eksternal
merupakan uraian kondisi madrasah yang mencerminkan
peluang dan tantangan madrasah. Analisis lingkungan eksternal
meliputi analisis terhadap :

(1) Kondisi Geografis

MTs Muhammadiyah Babakanloa berdomisili di RT 03 dan RW


05 Desa Ciptasari Kecamatan Pamulihan. Lokasi sekolah persis
berada di jalan utama desa dan relatif bisa dijangkau dari segala arah
dengan menggunakan banyak alat transportasi. Berdiri dilingkungan
yang cukup strategis karena jarak dengan jalan nasional tidak lebih
dari 1 km, jalan utama merupakan jalan desa yang alhamdulillah tidak
terlalu ramai dengan kendaraan umum selain kendaraan pribadi,
namun mudah bagi para orang tua untuk melakukan antar jemput
putra putrinya dan relatif aman bagi Peserta Didik siswi beraktifitas.

Dalam radius 200 meter dari MTs berdiri pemukiman


penduduk, sekitar 1 sd 3 Km ada 4 SD Negeri (SDN Sirnasari, SDN
Cikubang, SDN Citali, dan SDN Lebakgede) dan 2 MI (MI
Muhammadiyah Babakanloa dan MI Boma), 2 MTs (MTs Bustanul
Wildan dan MTs Ponpes Darussalaam) dan 1 SMP Plus (Ulumul
Quran Almustofa), dan jarak sekitar 3-5 Km ada 2 SMP Negeri, dan 2
SMP Swasta, maka MTs Muhammadiyah menjadi salah satu tujuan
sekolah lanjutan setelah Peserta Didik siswi kelas 6 lulus.

Lokasi MTs yang dikelilingi oleh 4 SDN dan 1 MI merupakan


peluang bagi kami dan keberadaan 2 MTS dan 1 SMP Plus yang
terdekat merupakan tantangan bagi kami agar kami menjadi salah
satu Madrasah pilihan masyarakat.

Lokasi MTs Muhammadiyah sejuk karena disebelah kiri,


kanan, depan dan belakang madrasah berbatasan dengan kebun milik

MTs Muhammadiyah Babakanloa


21
Pamulihan
masyarakat, hal ini menjadikan MTs Muhammadiyah Babakanloa
nyaman dan kondusif untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar.

(2) Kondisi Sosiologis

Secara sosiologis masyarakat yang berada di lingkungan MTs


Muhammadiyah Babakanloa terdiri dari 60 % buruh, 30 % pedagang,
5 % PNS dan 5 % Karyawan Swasta. Sehingga keberadaan kami
menjadi solusi bagi penduduk sekitar untuk tetap melanjutkan
pendidikan menengah, dengan biaya yang relatif murah bahkan gratis
dengan tetap memiliki kualitas yang baik.

MTs Muhammadiyah Babakanloa


22
Pamulihan
BAB II TUJUAN, VISI DAN MISI

A. Tujuan Pendidikan Nasional dan Kelembagaan

Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang ingin


dicapai dan didasari oleh falsafah negara Indonesia (didasari oleh
pancasila).
Tujuan pendidikan nasional yaitu tujuan dari keseluruhan
satuan, jenis dan kegiatan pendidikan, baik pada jalur pendidikan
formal, informal dan nonformal dalam konteks pembangunan
nasional. Tujuan pendidikan nasional indonesia adalah untuk
“berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif mandiri dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Bab II Pasal 3
UU RI No. 20 Tahun 2003).
Tujuan kelembagaan/institusional merupakan tujuan yang
ingin dicapai oleh setiap madrasah atau lembaga
pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan penjabaran dari
tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau
lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap sekolah atau lembaga
pendidikan memiliki tujuan institusionalnya sendiri – sendiri. Tidak
seperti tujuan pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat
kongkrit. Tujuan institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap
lembaga pendidikan.

MTs Muhammadiyah Babakanloa


23
Pamulihan
B. Visi dan Misi Madrasah

1. Visi MTs Muhammadiyah Babakanloa

“Menciptakan generasi yang berakhlak, berkarakter, berprestasi


dan peduli lingkungan”

2. Misi MTs Muhammadiyah Babakanloa

(a) Membimbing dan menjadikan warga madrasah yang beriman


dan bertaqwa kepada Alloh SWT dan menjalankan sunah
Rosul Nya;
(b) menanamkan sikap dan perilaku warga madrasah yang
ramah, santun serta berakhlak mulia;
(c) Membimbing dan menjadikan warga madrasah yang sehat
jasmani dan rohani;
(d) Membimbing penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni;
(e) Membimbing dan menjadikan warga madrasah yang
berprestasi dalam bidang akademik dan non akademik;
(f) Membimbing dan menjadikan warga madrasah yang peduli
terhadap lingkungan sekitar

C. Tujuan Madrasah

Tujuan Madrasah:
(a) mewujudkan warga madrasah yang beriman dan bertaqwa
kepada Alloh SWT dan menjalankan sunah Rosul Nya;

MTs Muhammadiyah Babakanloa


24
Pamulihan
(b) mewujudkan warga madrasah yang berbersikap dan perilaku
ramah, santun serta berakhlak mulia;
(c) mewujudkan warga madrasah yang sehat jasmani dan
rohani;
(d) mewujudkan penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni;
(e) mewujudkan warga madrasah yang berprestasi dalam
bidang akademik dan non akademik;
(f) mewujudkan warga madrasah yang peduli terhadap
lingkungan sekitar

MTs Muhammadiyah Babakanloa


25
Pamulihan
BAB III STRUKTUR KURIKULUM DAN MUATAN KURIKULUM

A. Kerangka Dasar Kurikulum

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum


menentukan kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum,
sumber dan isi dari kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta
didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta didik dengan
masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia
Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan
nasional.

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar adanya kebutuhan


akan perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka
memenuhi dinamika kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara,
sebagaimana termaktub dalam tujuan pendidikan nasional. Dewasa
ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini
dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan baru dalam
masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang
berimplikasi pada tuntutan perubahan kurikulum secara terus
menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan
demikian keluaran pendidikan akan mampu memberikan kontribusi
secara optimal dalam upaya membangun masyarakat berbasis
pengetahuan (knowledge-based society).

MTs Muhammadiyah Babakanloa


26
Pamulihan
Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan
perwujudan konsepsi pendidikan yang bersumbu pada perkembangan
peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana dimaknai
dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan
peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan
mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan
dan jamannya. Kebutuhan ini terutama menjadi prioritas dalam
merancang kurikulum untuk jenjang pendidikan menengah khususnya
SMP/MTs. Oleh karena itu implementasi pendidikan di SMP/MTs yang
selama ini lebih menekankan pada pengetahuan, perlu dikembangkan
menjadi kurikulum yang menekankan pada proses pembangunan
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik melalui berbagai
pendekatan yang mencerdaskan dan mendidik. Penguasaan
substansi mata pelajaran tidak lagi ditekankan pada pemahaman
konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan
demikian kurikulum dan pembelajaran selain mencerminkan muatan
pengetahuan sebagai bagian dari peradaban manusia, juga
mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan


berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum
berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Pendidikan
berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan,
standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum
berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan

MTs Muhammadiyah Babakanloa


27
Pamulihan
kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan
bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaan yang dilakukan guru


(taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan
berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat;
dan (2) pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-
curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung
individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya,
sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil
kurikulum

B. Struktur Kurikulum

a. Struktur Kurikulum Kelas VII, VIII dan IX


Struktur Kurikulum merupakan susunan mata pelajaran
yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan
pembelajaran.Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata
pelajaran dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai
peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum
dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri
atas kompetensi Inti (KI) dan kompetensi Dasar (KD)
Struktur kurikulum terdiri atas dua komponen Kelompok
A dan Kelompok B Kompetensi Inti dikelompokkan menjadi:
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
dianutnya.
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun,
percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan

MTs Muhammadiyah Babakanloa


28
Pamulihan
lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan
yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori
Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun
mulai kelas VII s.d. kelas IX. Struktur kurikulum kelas disusun
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Kompetensi
Mata pelajaran dengan ketentuan sebagai berikut:
(1)Memuat 15 mata pelajaran, yang terbagi dalam komponen
kelompok A : 11 Mata Pelajaran dan Kelompok B : 5 mata
pelajaran.
(2)Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang
harus diajar/ diasuh oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri
sesuai dengan kebutuhan, bakat dan minat peserta didik
sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan
diri di MTs. Muhammadiyah Babakanloa dilakukan dalam
bentuk kegiatan ekstrakurikuler yang difasilitasi dan atau
dibimbing oleh konselor, guru mata pelajaran atau tenaga
kependidikan yang memiliki kemampuan di bidang
ekstrakurikuler yang telah ditentukan oleh

MTs Muhammadiyah Babakanloa


29
Pamulihan
madrasah.Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui
kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah
pribadi dan kehidupan sosial, belajar dan pengembangan
karir peserta didik.
(3)Jam Pelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan
sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
(4)Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 40 menit
(5)Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 40 minggu

Tabel 1 Struktur Kurikulum Kelas VII, VIII dan IX


Alokasi
Waktu
Mata Pelajaran
Belajar
Per Minggu
Kelompok A
1. Pend.Agama
a. Al Qur’an Hadits 2
b. Aqidah Akhlak 2
c. Fiqih 2
d. SKI 2
2. Pend. Pancasila dan Kewarganegaraan 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Arab 3
5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4
8. Bahasa Inggris 4

Kelompok B
1. Seni Budaya 2
2. Pend. Jasmani, OR dan Kesehatan 2

MTs Muhammadiyah Babakanloa


30
Pamulihan
3. Prakarya 2
4. Bahasa dan Sastra sunda 2
5. Kemuhammadiyahan 1
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 47

Tabel. 2. Cakupan Kelompok Mata Pelajaran


No Kelompok Cakupan
Mata Pelajaran
1. Agama dan Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
Akhlak Mulia mulia dimaksudkan untuk membentuk
peserta didik menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
serta berakhlak mulia. Akhlak mulia
mencakup etika, budi pekerti, atau moral
sebagai perwujudan dari pendidikan agama.
2. Kewarganegaraa Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan
n dan dan kepribadian dimaksudkan untuk
Kepribadian peningkatan kesadaran dan wawasan
peserta didik akan status, hak dan
kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,
serta peningkatan kualitas dirinya sebagai
manusia.
Kesadaran dan wawasan termasuk wawasan
kebangsaan, jiwa dan patriotisme bela
negara, penghargaan terhadap hak-hak asasi
manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian

MTs Muhammadiyah Babakanloa


31
Pamulihan
lingkungan hidup, kesetaraan gender,
demokrasi, tanggung jawab sosial, ketaatan
pada hukum, ketaatan membayar pajak, dan
sikap serta perilaku anti korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
3. Ilmu Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan
Pengetahuan dan dan teknologi pada pendidikan dasar dan
Teknologi menengah dimaksudkan untuk memperoleh
kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah
secara kritis, kreatif dan mandiri.
4. Estetika Kelompok mata pelajaran estetika
dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan
dan kemampuan mengapresiasi keindahan
dan harmoni yang mencakup apresiasi dan
ekspresi, baik dalam kehidupan individual
sehingga mampu menikmati dan mensyukuri
hidup, maupun dalam kehidupan
kemasyarakatan sehingga mampu
menciptakan kebersamaan yang harmonis.
5. Jasmani, Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga
Olahraga dan dan kesehatan pada pendidikan dasar dan
Kesehatan menengah dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi fisik serta membudayakan sikap
sportif, disiplin, kerja sama, dan hidup sehat.
Budaya hidup sehat termasuk kesadaran,
sikap, dan perilaku hidup sehat yang bersifat
individual ataupun yang bersifat kolektif
kemasyarakatan seperti keterbebasan dari
perilaku seksual bebas, kecanduan narkoba,
HIV/AIDS, demam berdarah, muntaber, dan

MTs Muhammadiyah Babakanloa


32
Pamulihan
penyakit lain yang potensial untuk mewabah.

C. Muatan Kurikulum

1. Muatan Lokal

Dari hasil kajian yang dilakukan oleh tim


pengembangan kurikulum MTs Muhammadiyah Babakanloa
dengan mengacu pada langkah awal penyusunan muatan lokal,
meliputi (1) identifikasi keadaan dan kebutuhan
lingkungan/daerah, (2) identifikasi potensi daya dukung -
internal dan eksternal, (3) identifikasi materi pembelajaran
muatan lokal sesuai dengan kebutuhan dan potensi satuan
pendidikan, dan (4) kerjasama dengan pihak lain maka dipilih
muatan lokal wajib Bahasa daerah (Bahasa Sunda) sebagai
upaya mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat
setempat dalam wujud komunikasi dan apresiasi sastra. Dan
Mata Pelajaran Kemuhammadiyahan sebagai ciri khas
kelembagaan.

2. Pengembangan diri

Satuan pendidikan MTs.Muhammadiyah Babakanloa


menyelenggarakan kegiatan yang bertujuan memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan
mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat,
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri dilakukan antara lain melalui;
a) Kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan
masalah diri pribadi, kehidupan sosial, belajar, dan

MTs Muhammadiyah Babakanloa


33
Pamulihan
pengembangan karier peserta didik, dilakukan oleh Wali kelas
masing-masing.
b) Kegiatan ekstrakurikuler. ekstrakurikuler yang dilaksanakan di
madarasah sesuai dengan regulasi dan kebutuhan madrasah.
Kegiatan ektrakurikuler dapat di antaranya dapat berbentuk
Pramuka, IPM (Ikatan Pelajar Muhammadiyah),
Olimpiade/Lomba , Olah Raga, Keagamaan Islam. (Jenis
kegiatan mengacu pada KMA 103 Tahun 2015 tentang
Penetapan Beban Kerja Pendidikan Bersertifikat di Madrasah)

3. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

Dalam menentukan ketuntasan belajar harus merujuk


pada regulasi yang berlaku, di antaranya kepada Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 66
Tahun 2013 dan Nomor 104 tahun 2014. Satuan pendidikan
menetapkan Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah
ditetapkan dalam suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-
100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator
75%.
Satuan pendidikan MTs.Muhammadiyah Babakanloa
menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik
serta kemampuan sumber daya pendukung dalam
penyelenggaraan pembelajaran. Satuan pendidikan diharapkan
meningkatkan kriteria ketuntasan belajar secara terus menerus
untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal

4. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan

a. Kriteria Kenaikan Kelas

MTs Muhammadiyah Babakanloa


34
Pamulihan
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir
tahun. Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran pada
dua semester di kelas yang diikuti.
b. Kenaikan kelas dipertimbangkan berdasarkan nilai
laporan hasil belajar semester II.
c. Kriteria kenaikan kelas:
1. Peserta Didik telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal pada semua indikator, hasil belajar (HB),
kompetensi inti (KI), dan kompetensi dasar (KD)
pada hampir semua mapel.
2. (Boleh tidak tuntas sebanyak tiga mata pelajaran
selain mata pelajaran kelompok agama dan akhlaq
mulia, serta bahasa Indonesia)
3. memiliki nilai minimal Baik untuk aspek kepribadian,
kelakuan, dan kerajinan serta pada kelompok mata
pelajaran agama dan akhlak mulia pada semester
yang diikuti.
4. ketidakhadiran tanpa izin maksimal 10% dari jumlah
hari efektif
Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing
direktorat teknis terkait. Sesuai dengan regulasi yang
berlaku, di antaranya kepada Peraturan Pemerintah
Nomor 32 Tahun 2013, Permendikbud Nomor 66 Tahun
2013, Nomor 104 tahun 2014 dan Permendikbud
Nomor 114 tahun 2014;

b. Program Pengayaan dan Remedial

MTs Muhammadiyah Babakanloa


35
Pamulihan
Peserta Didik dinyatakan harus mengikuti program
pengayaan dan remedil apabila :
1. Bagi peserta didik yang mampu menuntaskan target KI
dan KD lebih dari 99 % maka dianjurkan untuk mengikuti
program pengayaan
2. Sedangkan perserta didik diharuskan mengikuti program
remedial apabila
a. Memperoleh nilai kurang dari kategori baik pada
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
b. Jika peserta didik tidak menuntaskan KI dan KD
lebih dari 3 mata pelajaran untuk semua kelompok
mata pelajaran.

c. Kriteria Kelulusan

Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan


ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat
Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran yaitu
memiliki rapor semester 1 sampai 6;
b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir
untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran
agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran
kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata
pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani, olah raga, dan kesehatan;
c. Lulus ujian madrasah untuk kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi; dan mengikuti Ujian
Nasional
d. Kelulusan Ujian Nasional

MTs Muhammadiyah Babakanloa


36
Pamulihan
a) Peserta didik dinyatakan lulus Ujian Madrasah
apabila peserta didik telah memenuhi kriteria
kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
berdasarkan perolehan Nilai Madrasah (NM)
b) Nilai Madrasah sebagaimana dimaksud pada
nomor a diperoleh dari gabungan antara nilai
Ujian Madrasah dan nilai rata-rata rapor semester
1, 2, 3, 4, dan 5 untuk MTs dengan pembobotan
60% untuk nilai Ujian Madrasah dan 40% untuk
nilai rata-rata rapor.
c) Kelulusan peserta didik dari UN ditentukan
berdasarkan Nilai Akhir (NA).
d) Nilai Akhir (NA) sebagaimana dimaksud pada butir
nomor 3 diperoleh dari gabungan Nilai Madrasah
dari mata pelajaran yang diujinasionalkan dengan
Nilai UN, dengan pembobotan 40% untuk Nilai
Madrasah dari mata pelajaran yang
diujinasionalkan dan 60% untuk Nilai UN.
e) Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan
ditetapkan oleh setiap satuan pendidikan melalui
rapat dewan guru dengan memperhatikan nilai
akhlak mulia

MTs Muhammadiyah Babakanloa


37
Pamulihan
5. Pendidikan Kecakapan Hidup

a) Kurikulum MTs.Muhammadiyah Babakanloa dapat


memasukkan pendidikan kecakapan hidup, yang mencakup
kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik
dan/atau kecakapan vokasional;
b) Pendidikan kecakapan hidup dapat merupakan bagian
integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan/atau
berupa LKS yang telah direncanakan .
c) Pendidikan kecakapan hidup dapat diperoleh peserta didik
dari satuan pendidikan yang bersangkutan dan/atau dari
satuan pendidikan formal lain dan/atau nonformal.

6. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global

a) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah


pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan
kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi,
budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi,
ekologi, dan lain-lain, yang semuanya bermanfaat bagi
Penyusunan kompetensi peserta didik;
b) Kurikulum untuk semua tingkat satuan pendidikan dapat
memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global; Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan
juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal;
c) Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh
peserta didik dari satuan pendidikan formal lain dan/atau
nonformal yang sudah memperoleh akreditasi

MTs Muhammadiyah Babakanloa


38
Pamulihan
MTs Muhammadiyah Babakanloa
39
Pamulihan
BAB IV PENGATURAN BEBAN BELAJAR

A. Beban Belajar

Beban belajar satuan pendidikan MTs. MTs.Muhammadiyah


Babakanloa. di laksanakan Beban belajar setiap mata pelajaran
dinyatakan dalam satuan jam pelajaran. Beban belajar dirumuskan
dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik
untuk mengikuti program pembelajaran melalui tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur.
Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar Kompetensi
Lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta
didik.
Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang
berupa proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik.
Beban belajar tatap muka perjam pembelajaran berlangsung
selama 40 menit. Beban belajar tatap muka per minggu di MTs.
Muhammadiyah Babakanloa adalah 48 jam untuk kelas VII.
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan
pembelajaran yang berupa pendalaman materi untuk mencapai
Standar Kompetensi. Waktu untuk penugasan terstruktur dan
kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik maksimum 50%
dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Penyelesaian program pendidikan dengan menggunakan
sistem paket adalah tiga tahun.

MTs Muhammadiyah Babakanloa


40
Pamulihan
Tabel Pengaturan Beban Belajar

Alokasi
Jml jam Jml minggu
Satu jam pemb. waktu
Kelas pemb. Effektif /
tatap muka (menit) Pemb. Per
Perminggu Tapel
tahun
VII 40 47 34 1598 JP
VIII 40 47 34 1598 JP
IX 40 47 30 1410 JP

Pengaturan waktu kegiatan belajar mengajar:


a. Waktu Belajar
Waktu belajar menggunakan sistem semester yang
membagi tahun pelajaran menjadi dua semester.
Kegiatan pembelajaran dilaksanakan selama 6 (enam) hari,
yaitu:
JML JAM
HARI WAKTU BELAJAR
PELAJARAN
Senin 9 07.00 – 13.40
Selasa 9 07.00 – 13.40
Rabu 8 07.00 – 12.40
Kamis 8 07.00 – 12.40
Jum’at 6 07.00 - 11.20
Sabtu 7 07.00 – 11.20
JUMLAH 47 jam pel 47 jam

b. Alokasi Waktu Kegiatan Belajar Mengajar :


Jam Senin & Rabu Jum’at &
No J J
Ke Selasa &kamis Sabtu
07.00 07.00
1 UPC 1 07.00 - 07.40 1
-07.40 -07.40
07.40 – 07.40 – 07.40 –
2 2 2 2
08.20 08.20 08.20
08.20 – 08.20 – 08.20 –
3 3 3 3
09.00 09.00 09.00

MTs Muhammadiyah Babakanloa


41
Pamulihan
09.00 - 09.00 -
4 4 4 09.00 - 09.40 4
09.40 09.40
09.40- 09.40
IST IST 09.40-10.00 IST
10.00 -10.00
10.00- 10.00-
5 5 5 10.00-10-.40 5
10-.40 10-.40
10.40-
6 6 6 10.40-11.00 6 10.40-11.00
11.00
7 7 11.00-11.20 7 11.00-11.20
11.20-
8 8 8 11.20-12.40
12.40
12.40-
9 9 9
13.00
10 10 13.00-13.40 10

B. Beban Belajar Tambahan

Beban Belajar Tambahan: Kegiatan Ekstrakulikurer dari


pukul 14.00 s.d. pukul 16.00

MTs Muhammadiyah Babakanloa


42
Pamulihan
BAB V KALENDER PENDIDIKAN

Pada bagian Kalender Pendidikan madrasah ini dicantumkan


rincian pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun pelajaran. Hal tersebut mencakup permulaan tahun
pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur.Kalender pendidikan madrasah mengacu pada pedoman penyusunan
kalender pendidikan yang diterbitkan oleh Kementerian Agama Kantor
Wilayah Provinsi Jawa Barat.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan
pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender
pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar,
waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di
madrasah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan
pembelajaran selama satu tahun Pelajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif , waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
Pengaturan waktu belajar di madrasah mengacu kepada standar isi dan
disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristk madrasah, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah atau
pemerintah daerah.
Beberapa aspek penting yang menjadi pertimbangan dalam
menyusun kalender pendidikan adalah sebagai berikut:

A. Permulaan Tahun Pelajaran


Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan
pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh

MTs Muhammadiyah Babakanloa


43
Pamulihan
pemerintah yaitu bulan juli setiap tahun dan berakhir pada bulan juni
tahun berikutnya.

B. Pengaturan Waktu Belajar efektif


Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan
pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran. Madrasah dapat
mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran
setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata
pelajaran atau tema termasuk muatan lokal, ditambah jam untuk
pengembangan diri.
C. Pengaturan Waktu Libur
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan
kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur madrasah ditetapkan
berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional atau Menteri Agama
dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkatKabupaten/Kota, dan/organisasi penyelenggara pendidikan atau
Yayasan dapat menetapkan hari libur khusus sesuai kebutuhan.
1. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda
antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan,
hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur
khusus.
2. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir
tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan kegiatan dan
administrasi akhir dan awal tahun.
3. Madrasah yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang
dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

MTs Muhammadiyah Babakanloa


44
Pamulihan
4. Bagi madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat
mengalokasikan waktu secara khusus tanpa mengurangi jumah
minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak
untuk setiap jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan
pelaturan pemerintah pusat/propinsi/kabupaten.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut :

I. Jumlah Minggu Pada Semester I


No. Jumlah Keterangan Jumlah
Nama bulan minggu Minggu
1 Juli 5 Libur Semester 2 2
Libur Idul Fitri 1438 H 1
MATSAMA 1
2 Agustus 5 - -
3 September 5 UTS 1
4 Oktober 5 - -
5 November 5 -
6 Desember 5 UAS 1
Kegiatan remedial 1
Kegiatan pasca 1
ulangan umum
Jumlah 30 Jumlah 8

II. Jumlah Minggu Tidak Efektif


No. Jenis kegiatan Jumlah minggu
1 Libur semester 2 2
2 Ulangan Tengah semester / UTS 1
3 Libur Idul fitri 1
4 Kegiatan pasca ulangan umum 1
5 Ulangan akhir sekolah / UAS 1
6 Kegiatan Remedil 1
7 MATSAMA 1
JUMLAH 8

III. Jumlah Minggu Efektif Semester I


No. Nama bulan Jumlah minggu
1 Juli 2
2 Agustus 5

MTs Muhammadiyah Babakanloa


45
Pamulihan
3 September 4
4 Oktober 5
5 November 5
6 Desember 3
Jumlah 23

 Jumlah minggu efektif semester 1 : 23-8= 15 minggu

I. Jumlah minggu pada semester II

No. Nama bulan Jumlah Keterangan Jumlah


minggu Minggu
1 Januari 5
2 Februari 4 Jeda Tengah Semester 1
3 Maret 4 UTS 1
4 April 4 UAMBN 1
Ujian praktek 1
3 Mei 5 Ujian Nasional 1
5 Juni 4 UKK 1
Remedial/Pembagian 1
raport 2
Libur smt 2
6 Jumlah 26 9

II. Jumlah minggu tidak efektif


No. Jenis kegiatan Jumlah minggu
1 Ulangan tengah semester II 1
2 Jeda Tengah Semester 1
3 UAMBN 1
4 Ujian Praktek 1
5 Ujian Nasional 1
6 Ulangan Kenaikan Kelas 1
7 Remedial/Pembagian raport 1
8 Libur semester II 2
Jumlah 9

III. Jumlah minggu efektif semester II

MTs Muhammadiyah Babakanloa


46
Pamulihan
No. Nama bulan Jumlah minggu
1 Januari 5
2 Februari 5
3 Maret 5
4 April 4
5 Mei 5
6 Juni 4
Jumlah 28

Jumlah minggu efektif semester II : 28-9= 17

MTs Muhammadiyah Babakanloa


47
Pamulihan
BAB VI PENUTUP

Sebagaimana yang telah diuraikan di pendahuluan bahwa fungsi


pendidikan budaya dan karakter bangsa selain mengembangkan dan
memperkuat potensi pribadi juga menyaring pengaruh dari luar yang
akhirnya dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak
semata – mata hanya dilakukan di madrasah melalui serangkaian
kegiatan belajar mengajar baik melalui mata pelajaran maupun
pengembangan diri yang dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas.

Pembiasaan-pembiasaan dalam kehidupan seperti: religius, jujur,


disiplin, toleran, kerja keras , cinta damai, tanggung jawab dll. Perlu
dimulai dari lingkungan yang paling terkecil seperti keluarga samapai
dengan cakupan yang lebih luas di masyarakat nilai-nilai tersebut perlu
ditumbuhkembangkan yang akhirnya dapat membentuk pribadi karakter
peserta didik yang selanjutnya pencerminan hidup suatu bangsa yang
besar agar semua bisa berjalan dengan baik maka perlu diformalkan
dalam kurikulum MTs Muhammadiyah Babakanloa.

Kurikulum MTs Muhammadiyah Babakanloa ini diperuntukan


kepada semua warga madrasah, terutama peserta didik , pendidik dan
tenaga kependidikan, pembentukan budaya madrasah dapat dilakukan
oleh madrasah melalui serangkaian kegiatan perencanaan, pelaksanaan
pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, penilaian bersifat
komprehensif perencanaan tingkat madrasah pada intinya adalah
melakukan penguatan dalam penyusunan di tingkat MTs Muhammadiyah
Babakanloa, seperti menetapkan Visi, Misi, tujuan ,Struktur kurikulum,
Kalender akademi dan penyusunan silabus, keseluruhan perencanaan
madrasah yang bertitik tolak dari melakukan analisis kekuatan dan
kebutuhan madrasah akan dapat dihasilkan progam pendidikan yang lebih

MTs Muhammadiyah Babakanloa


48
Pamulihan
terarah yang tidak semata-mata berupa penguatan ranah pengetahuan
dan ketrampilan melainkan juga sikap perilaku yang akhirnya dapat
membentuk ahklak yang baik, Pendidikan budaya dan karakter bangsa
bukan merupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri atau nilai yang
diharapkan ,tetapi lebih dari upaya penanaman nilai –nilai baik melalui
mata pelajaran, progam pengembangan diri maupun budaya madrasah.

Peta nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran


sesuai dengan Kompetensi Inti ( KI ) dan Kompetensi Dasar ( KD ) yang
terdapat dalam Standar Isi ( SI ) begitu pula melalui pengembangan
diri,seperti kegiatan rutin madrasah, kegiatan spontan,
keteladanan,perencanaan pengembangan pendidikan budaya dan
karakter bangsa ini dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di
madrasah yang secara bersama-sama sebagai suatu komunitas pendidik
diterapkan dalam kurikulum madrasah yang selanjutnya diharapkan
menjadi budaya madrasah.

Mengingat pentingnya Kurikulum 2013 sebagai pedoman


pelaksanaan program pendidikan di MTs Muhammadiyah Babakanloa
bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan guna
mencapai tujuan pendidikan dan mengantar peserta didik menjadi
generasi muda yang berkualitas.

Dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di tingkat madrasah, program


evaluasi dan refleksi penerapan Kurikulum 2013 tetap dilaksanakan
dengan harapan dapat melakukan perbaikan dan penyempurnaan
kurikulum yang telah berjalan dan yang akan dilaksanakan. Tak lupa
masukan dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, tetap
kami harapkan guna penyempurnaan kurikulum ini.

MTs Muhammadiyah Babakanloa


49
Pamulihan
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. SK TPKM
2. SK Penetapan Mulok beserta KI/KD nya
3. SK Penetapan Ketuntasan Belajar
4. SK Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler
5. Berita acara masing-masing kegiatan penyusunan KTSP
6. Daftar Hadir Kegiatan
7. Lembar Validasi Dokumen KTSP dari Pengawas
8. Lampiran Struktur Kurikulum
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar

MTs Muhammadiyah Babakanloa


50
Pamulihan
MTs Muhammadiyah Babakanloa
51
Pamulihan
MTs Muhammadiyah Babakanloa
52
Pamulihan

Anda mungkin juga menyukai