PROSPEED S
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
RADIOLOGI SOP/RAD/041 8 Juli 2008 00 1-3
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
TUJUAN Agar kondisi pesawat selalu terjaga dengan baik sehingga pemeriksaan
radiologi dapat dilayani dengan cepat, tepat, menyenangkan dan efisien
untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Pengoperasian pesawat CT Scan dilakukan oleh Radiografer.
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis dari
pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
Pelaksanaan :
1. Pesawat CT Scan diruang 1039 meliputi :
a) Panel listrik
b) Satu set pesawat CT Scan ProSpeed S
c) Multi format
2. Cara menghidupkan pesawat :
a) PDU dan voltage stabiliser harus selalu hidup/on.
b) Tekan tombol hijau pada dinding untuk menghidupkan detektor
dan ini selalu pada posisi “ON”, bila terjadi gangguan PLN (PLN
mati) maka detektor akan ikut mati sehingga bila PLN hidup maka
segera hidupkan kembali, jika tidak dihidupkan maka diperlukan
waktu ± 2 jam untuk bisa mengoperasikan pesawat CT Scan
(pemanasan detektor).
c) Untuk menghidupkan CT Scan tekan power switch di OC ke “on”,
tunggu sebentar untuk “preparasi”, kemudian akan timbul kata
“date”, enter timbul “time” dan enter lagi timbul “ProSpeed S”
pada monitor dan pada “touch screen” akan timbul “new patient”
dan “warm up”.
d) Lakukan “warm up” hingga selesai dan akan tampak pada “touch
screen” yang berkedip hanya “new patient”.
RADIOLOGI
TUJUAN Agar dapat memberi pelayanan radiologi yang cepat, tepat, menyenangkan
dan efisien untuk membantu menegakkan diagnosa oleh dokter spesialis
radiologi di luar jam praktek dan atau pada hari libur besar/libur nasional.
KEBIJAKAN Daftar jaga ”on call” dokter spesialis radiologi dibuat oleh Kepala Unit
Radiologi.
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis dari
pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
Pelaksanaan :
1. Petugas jaga radiologi akan memberitahu dokter jaga radiologi (jaga
“on call” yang sesuai dengan daftar jaga “on call” untuk dokter
spesialis radiologi dan atau dokter pengganti melalui telepon rumah
atau telpon genggam bahwa di Unit radiologi Mayapada Hospital ada
foto rontgen yang harus segera dibaca.
2. Bila dokter jaga spesialis radiologi berhalangan tugas dan atau cuti,
maka diharuskan memberitahu Kepala Unit Radiologi dan bila ada
pertukaran jaga “on call” maka diharuskan memberitahu petugas yang
sedang dinas di Unit radiologi.
3. Bila dokter jaga “on call” spesialis radiologi sulit dihubungi maka
ditunggu sampai 30 menit, setelah itu segera menghubungi dokter
spesialis radiologi yang lain.
4. Bila dokter jaga/dokter spesialis radiologi yang bisa dihubungi sampai
60 menit belum juga datang dan tidak ada berita, maka selanjutnya
melapor/menghubungi Kepala Unit Radiologi.
5. Semua prosedur pemberitahuan dokter jaga “on call” tersebut harus
ditulis dalam buku laporan jaga radiografer.
UNIT TERKAIT ---
MENYUSUN DOKUMEN
MENYUSUN DOKUMEN
TUJUAN Untuk memastikan bahwa setiap film hasil pemeriksaan radiologi tercetak
identitas pasien sehingga kwalitas hasil pemeriksaan radiologi dapat terjaga
dengan baik.
KEBIJAKAN 1. Pemberian label identitas pasien pada film dilakukan oleh radiografer
dan atau asisten kamar gelap.
2. Pemberian label identitas pasien pada film dilakukan di kamar gelap.
PROSEDUR Persiapan :
1. Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis
dari pasien tersebut, selanjutnya diterima dibagian radiologi.
2. Formulir tanda pengambilan hasil (FTPH) yang sudah diisi identitas
pasien (nama, umur, nomor rontgen, dan jenis pemeriksaan).
Pelaksanaan :
1. Pemberian label identitas pasien pada film mempergunakan alat
pencetak label pada film curix ID camera.
2. Cara mempergunakan curix ID camera :
Hidupkan curix ID camera dengan menekan switch pada posisi
“on”, sebelumnya hubungkan dengan sumber arus, curix ID,
camera harus selalu dalam posisi hidup.
Atur tanggal dan jam pada curix ID camera, selanjutnya akan
berubah secara otomatis.
Meletakkan posisi formulir tanda pengambilan hasil (FTPH) pada
curix ID camera vertikal untuk pemeriksaan rediologi secara PA
(postero anterior) dan horizontal untuk pemeriksaan radiologi
secara AP (antero posterior).
Setelah FTPH terpasang maka masukkan kaset berisi film yang
sudah di foto dengan posisi jendela kaset untuk L.I.P (label
identitas pasien) pada sebelah kiri atas.
RADIOLOGI
MEMPERSIAPKAN PASIEN
TUJUAN Agar pelayanan di radiologi terasa nyaman dan pasien menjadi kooperatif
sehingga pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat, tepat, menyenangkan
dan efisien untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Mempersiapkan pasien dilakukan oleh radiografer.
PROSEDUR Persiapan
1. Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis
dari pasien tersebut, selanjutnya diterima di bagian radiologi.
2. Formulir surat persetujuan tindakan radiologi (FSPTR) diisi dan
ditandatangani oleh pasien atau keluarga terdekat dan diparaf oleh
dokter yang menerangkan dan atau ditandatangani oleh dokter spesialis
radiologi.
3. Formulir persiapan pemeriksaan khusus radiologi (FPPKR) harus diisi
oleh petugas radiologi (radiografer dan administrasi), ini untuk pasien
yang memerlukan kontras.
4. Formulir tanda pengambilan hasil (FTPH) diisi lengkap oleh
administrasi radiologi dan atau radiografer. Isinya adalah nama, umur,
nomor foto, jenis kelamin dan jenis pemeriksaan.
Pelaksanaan :
1. Untuk pasien yang tidak memerlukan ganti pakaian :
a) Panggil pasien sesuai dengan yang tertera pada formulir tanda
pengambilan hasil (FTPH).
b) Beri penjelasan kepada pasien tentang pemeriksaan radiologi yang
akan dilakukan.
c) Dimohon untuk melepas perhiasan bila pasien mengenakan
perhiasan.
d) Siap untuk dilakukan pemeriksaan radiologi
MEMPERSIAPKAN PASIEN
Pelaksanaan :
1. Semua hasil pemeriksaan radiologi sebelum diserahkan pada pasien
harus diperiksa kembali identitas pasien yang tertera pada film rontgen,
FHPR, dan amplop rontgen harus sama dan sesuai dengan yang dibuat
di FTPH.
2. Bila jumlah film lebih dari satu lembar maka harus diperiksa lembar
demi lembar.
RADIOLOGI
PENGOPERASIAN PESAWAT RONTGEN
PANORAMIK
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/048 8 Juli 2008 00 2-2
PROSEDUR Pasang kaset panoramik pada film drum, kemudian putarlah
film drum sehingga garis R2 pada film panoramik harus tepat
satu garis dengan tanda L untuk posisi film drum disebelah kiri
pasien dan sebaliknya garis L2 pada kaset panoramik harus
tepat satu garis dengan tanda R untuk posisi film drum di kanan
pasien.
Atur faktor eksporsi untuk panoramik yaitu untuk anak-anak
70-75 KV dengan 6 mA dan 12 second dan dewasa 80-90 KV
dengan 6 mA dan 12 second.
Atur posisi pasien.
Lakukan eksposi dengan menekan “hans switch”, pertama
untuk pemanasan dan kedua untuk sinar-X.
b) Foto rontgen cephalometri :
Tekan switch pada posisi CEPH.
Pastikan jendela kolimator pada posisi lateral.
Film drum pada posisi sebelah kanan pasien.
Atur centrasi (sinar laser) pada “center poin”.
Pasang film dan filter.
Atur faktor eksposi untuk cephalometri dan atur pasien.
Lakukan eksposi dengan menekan “hand switch” pertama untuk
pemanasan dan kedua untuk sinar-X.
c) Cara mematikan pesawat Panoramik PC 1000 turunkan semua
faktor eksposi, tekan “main switch” dan matikan stavol.
PEMERIKSAAN PANORAMIK
PEMERIKSAAN PANORAMIK
TUJUAN Agar kondisi pesawat selalu terjaga dengan baik sehingga pemeriksaan
radiologi dapat dilayani dengan cepat, tepat, menyenangkan dan efisien
untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN 1. Pemeriksaan dikerjakan oleh radiografer.
2. Pemeriksaan dilakukan di Unit Radiologi.
3. Ekspertise oleh dokter spesialis radiologi.
PROSEDUR Persiapan :
Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis dari
pasien tersebut, selanjutnya diterima di bagian radiologi.
Pelaksanaan :
1. Prosedur administrasi dilakukan yaitu catat identitas pasien pada buku
pendaftaran pasien dan buku pemakaian film, beri nomor rontgen dan
buat label identitas pasien.
2. Radiografer mempersiapkan alat “film holder” dan film gigi.
3. Cara membuat foto rontgen gigi :
a) Tekan “switch” pada meja kontrol.
b) Tekan tombol untuk pemeriksaan gigi anak-anak atau dewasa.
c) Tekan tombol untuk gigi yang akan difoto rontgen, tombol ini
secara otomatis mengatur faktor eksposi.
d) Mengatur posisi pasien :
Posisi pasien duduk dengan kepala bagian belakang menyandar.
Letakkan film gigi pada posisi sebelah dalam dari gigi yang
akan difoto rontgen dengan mempergunakan “film holder”.
Mengatur “tube” tegak lurus pada film gigi.
Radiografer melakukan eksposi.
e) Film gigi yang sudah di eksposi segera dikirim kekamar gelap,
asisten kamar gelap akan memproses secara manual.
PEMERIKSAAN CEPHALOMETRI
PEMERIKSAAN CEPHALOMETRI
RADIOLOGI
FAKTOR EKSPOSI PESAWAT RONTGEN
SIEMENS DI RUANG 1021
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/053 8 Juli 2008 00 1-3
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
RADIOLOGI
PARAMETER UNTUK PEMERIKSAAN CT SCAN
PRO SPEED S
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/055 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital
RADIOLOGI
PENGEMBALIAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN
DARI GUDANG RADIOLOGI KE GUDANG FARMASI
TUJUAN Agar kondisi pesawat selalu terjaga dengan baik sehingga pemeriksaan
radiologi dapat dilayani dengan cepat, tepat, menyenangkan dan efisien
untuk menunjang klinisi menegakkan diagnosa.
KEBIJAKAN Pengoperasian alat injector pump dilakukan oleh radiografer.
PROSEDUR Persiapan :
1. Formulir permohonan pemeriksaan radiologi (FPPR) diisi dan
ditandatangani oleh dokter pengirim dengan disertai keterangan klinis
pasien tersebut, selanjutnya diterima di bagian radiologi.
2. Formulir surat persetujuan tindakan radiologi (SPTR) diisi dan
ditandatangani oleh pasien/keluarga terdekat dan diparaf oleh dokter
yang menerangkan dan atau ditandatangani oleh dokter spesialis
radiologi.
3. Hubungkan pesawat dengan sumber arus, tekan “power switch” ke
posisi “On” untuk menghidupkan.
4. Mengatur program yang akan dipergunakan yaitu “phase” I untuk
pemberian kontras dengan satu sistem “flow rate” atau “phase” II
untuk dua sistem “flow rate” dengan cara menekan “phase” sampai
terlihat “one” atau “two” menyala.
5. Tentukan volume kontras yang akan diberikan dan “phase” yang akan
dipergunakan, “phase” I atau kombinasi “phase” I dan II.
6. Tentukan “scan delay second” (waktu antara pemberian kontras dan
aktifnya CT Scan).
7. Pasang “disposible syringe” pada “injector head” (tempatkan pada
“adaftar plate” dan kemudian putar ke kanan), selanjutnya pasang “fill
tube” pada ujung “disposible syringe”.
8. Cara mengisi kontras ke dalam “disposible syringe”.
a) Tekan “enable” kemudian tekan “forward” sampai angka
memperlihatkan 0.
b) Masukkan “fill tube” kedalam botol kontras.
RADIOLOGI
ORIENTASI CALON KARYAWAN
BAGIAN RADIOLOGI
No. Dokumen : Tanggal & No Revisi : Jumlah Halaman :
SOP/RAD/059 8 Juli 2008 00 1-2
PROSEDUR TETAP Tanggal Ditetapkan : Ditetapkan
8 Juli 2008 CEO Mayapada Hospital