Makalah Farmakologi
Makalah Farmakologi
FARMAKOLOGI DASAR
OLEH :
NUR NATASHA (1900080)
DOSEN PENGAMPU :
NOVIA SINATA,M.SI,Apt
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunianya kepada kita sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul”Proses
Metabolismee dan Ekskresi Obat di dalam Tubuh” tepat pada waktunya.Tanpa berkat dan
rahmat nya ustahil makalah ini dapat terselesaikan.Pada kesempatan ini saya juga ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen Farmakologi Dasar,Novia Sinata,M.Si,Apt
yang telah memberikan bimbingan dan tunjuk ajar dalam kelancaran pembuatan tugas
makalah ini.
Makalah ini disusun secara sistematis dalam memaparkan proses metabolisme dan
ekskresi obat.Tentu,isi makalah ini sudah saya kaji dari sumber-sumber yang
terpecaya.Makalah ini dibuat dengan tujuan agar nantinya bermanfaat bagi mahasiswa
program studi Farmasi pada khususnya untuk lebih mudah memahami mata kuliah
Farmakologi dasar dan bagi pembaca pada umunya.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………................... 1
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………………….....1
1.2.Perumusan Masalah…………………………...…………………………………… 2
1.3.Tujuan…………………………………………………………….......………….......2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 4
3.1 Kesimpulan………………………………………………………........................... 32
3.2 saran……………………………………………………………………………...... 32
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………............... 33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jika senyawa makanan atau senyawa asing lainnya memasuki tubuh,maka di dalam
tubuh akan terjadi reaksi metabolismee yang mengikat senyawa tersebut dan selanjutnya
ikatan tersebut akan dilepas dengan berbagai proses alami.Prinsip yang sama juga berlaku
bagi senyawa obat.Penolakan obat dengan cara perniadaan terjadi pada molekul dengan sifat
fisika-kimia yang spesifik.Molekul yang akan dikeluarkan melalui paru-paru harus berbentuk
gas,sedangkan untuk dibuang melalui air kemih,maka senyawa harys larut-air.Jika molekul
tidak mempunya gugus yang sesuai untuk ditiadakan maka molekul tersebut akan mengalami
transformasi terlebih dahulu untuk selanjutnya dapat ditiadakan (Anonimus, 1993).
Botransformasi adalah peristiwa detoksikasi dimana terjadi terutama dalam hati dan
hanya dalam jumlah yang sangat rendah terjadi dalam organ lain.Enzim yang terlibat dalam
biotransformasi terdapat terikat pada struktur dan di samping itu tak terikat pada
struktur.nzim yang terikat pada struktur,terlokalisasi,terutama dalam membrane reticulum
endoplasma dan sebagian juga dalam mitokondria.Enzim yang tak terikat pada struktur
sebagai sebagai enzim yang larut.Enzim-enzim ini sebagian besar tak spesifk trhadap
substrat.Ini berarti bahwa enzim mampu mengubah substrat dengan struktur kimia yang
sangat berbeda (Mutschler, 1991).
Ekskersi obat adalah perpindahan obat dari sirkulasi sistemik (darah) menuju ke organ
ekskresi.Dan ekskresi juaga merupakan proses pengeluaran zat-zat sisa oleh hasil
metabolismee obat.Organ terpenting untuk ekskresi obat adalah ginjal dalam bentuk utuh
maupun bentuk metabolitnya.Ekskresi dalam brntuk utuh atau bentuk aktif merupakan cara
eliminasi obat melalui ginjal.Ekskresi melalui ginjal akan berkurang jika terdapat gangguan
fungsi ginjal.Ekskresi obat kedua adalah melalui empedu kedalam usus dan keluar bersama
feses.Dan ekskresi melalui paru-paru terutama untuk eliminasi gas anestetik umum
(Farmakologi dan Terapi, 2013).
Pada umumnya molekul-molekul yang lebih mudah di eliminasi,sebaliknya senyawa
larut lemak diubah menjadi bentuk yang kurang larut lemak.Metabolit yang larut lemak in
lebih mudah dikeluarkan melalui ginjal yang merupakan jalur eliminasi obat-obat yang
terpenting.Fenomena pasif dari difusi transmembran merupakan proses penting dalam
eliminasi obat ,tergantung jalur pengeluaran
dan gradient konsentrasi.Proses eliminasi tergantung pada penyebaran senyawa yang di
pengaruhi oleh cara pemberian dan fenomena penyerapan.Misalnya bentuk bebas yang
berdifusi peran gradient konsentrasi serta ikatan pada protein plasma.Adanya fiksasi pada
tempat penimbunan (jaringan lemak) akan memperlambat eliminasi total.
1.3 Tujuan
Metabolismee obat adalah proses modifikasi biokimia senyawa obat oleh organisme
hidup,pada umumnya dilakukan melalui proses ezimatik.Dan metabolisme merupakan
perubahan suatu senyawa menjadi senyawa lainnya yang disebut metabolit yang terjadi pada
sistem biologis.Obat sebagian besar mengalami metablisme bertujuan untuk mempersiapkan
proses ekskresi obat dari tubuh .Organ utama proses metabolismee obat adalah hati.Dan
tempat metabolisme lainnya adalah dinding usus,ginjal,paru-paru,darah,otak,dan kulit.
Tujuan metabolismee obat adalah mengubah obat yang non polar (larut lemak) menjadi
polar (larut air) agar dapat diekskresi melalui ginjal atau empedu.Dengan perubahan ini obat
aktif umumnya diubah menjadi inaktif,tapi sebagian berubah menjadi lebih aktif,kurang
aktif,atau menjadi toksik.
1. Reaksi Perombakan
Oksidasi : Alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang dioksidasi menjadi CO2 dan
air.Sistem enzim oksidatif terpenting di dalam hati adalah cytochrome P
450,yang bertanggungjawab terhadap banyaknya reaksi perombakan
oksidatif.
Hidrolisa : Molekul obat mengikat suatu molekul air dan pecah menjadi dua bagian
misalnya : penyabunan ester oleh esterase,gula oleh karbohidrase,dan asam
karboamida oleh amilase.
Asetilasi : asam cuka mengikat gugus fungsi amoino yang tak dapat diokdidasi
metilasi : molkul obat bergabung dengan gugus CH3, misalnya nikotinamid dan
adrenalin menjadi derivate metilnya.
Mengubah obat (senyawa asing) menjadi lebih polar,larut air dan terionisasi sehingga
lebih mudah di ekskresikan di dalam tubuh.
1. Konsentrasi
2. Fungsi Hati
Pada gangguan fungsi hati,metabolisme dapat berlangsung lebih cepat atau lebih
lambat,sehingga efek obat akan lebih lemah atau lebih kuat.
3. Usia
Pada bayi yang baru lahirkan semua enzim hati belum terbentuk lengkap,sehingga
reaksi metabolismeenya lebih lambat.Untuk menghindarkan overdosis obat perlu diturunkan
dosisnya.Sebaliknya ada obat-obatan yang metabolismeenya pada anak-anak berlangsung
lebh cepat,seperti obat antiepilepsi fenitoin,fenobarbital,karbamazepin.
4. Manula
5. Faktor genetis
Ada orang yang tidak memiliki faktor genetis tertentu,misalnya : Enzim untuk
asetilasi sulfadiazine,akibatnya perombakan obat ini menjadi lambat.
Banyak obat yang bersifat lipofil dapat menstimulir pembentukan dan aktivasi enzim
hati.Hal ini disebut induksi enzim dan yang menghambat enzim disebut inhibitor enzim
Enzim Mikrosom yang terdapat dalam retikulim endoplasma halus dan enzim non
mikrososm.Kedua enzim metabolisme ini terutama terdapat dalam sel hati,tetapi juga terdapat
dalam sel jarngan lain,misalnya : ginjal,paru-paru,epitel saluran cerna dan plasma.Di lumen
saluran cerna juga terdapat enzim non mikrosom yang di hasilkan flora usus.Enzim
mikrososm mengkatalisis reaksi oksidasi obat,serta reaksi reduksi dan hidrolisis.Sedangkan
enzim non mikrososm mengkatalisis reaksi konjugasi lainnya,beberapa reaksi oksidai,reaksi
reduksi dan hdrolisis.
Ekskresi obat melalui paru hanya terjadi pada obat-obat berupa gas atau cairan yang
mudah menguap.Sebagian obat keluar dari tubuh melalui urine.Beberapa obat dikeluarkan
tubuh melalui hepar masuk ke dalam empedu,tetapi kebanyakan di antaranya direabsorbsi
kembali melalui usus.Hanya beberapa macam obat saja yang dikeluarkan melalui hepar atau
empedu Dalam jumlah yang berarti,yaitu rifampisin dan kromoglikat.Sebagian obat juga
disekresikan ke dalam kelenjar sekresi seperti air susu ibu atau kelenjar kerngat,tetapi secara
kuantitatif tidak begitu bila dibandingkan dengan ekskresi obat melalui ginjal,kecuali obat-
obatan yang mempengaruhi bayi yang sedang menyusui.
1. sifat fisikokimia :
o BM (bobot molekul)
o pKa
o Kelarutan
o Tekanan uap
2. pH urin
3. Kondisi patologi : Menyangkut jenis dan kondisi penyakit.Contohnya pada penderita
stroke,pemberian fenobarbital bersama dengan warfarin secara agonis
akan mengurangkan efek anti koagulasinya (sehingga sumbatan
pembuluh darah dapat di buka).Demikin pula simetidin (antagonis
reseptor H2) akan menghambat aktivitas sitokrom P-40 dalam
mengekskresikan obat-obat lain.
4. Aliran Darah
5. Usia
a. Ginjal (urin)
b. Kulit (keringat)
c. Paru-paru
d. Empedu
e. ASI
f. Usus
Obat kategori A adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan
tidak menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya.Obat dalam
kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan janin.Contoh obat ini : vitamin
C,doxylamine,folic acid,hydroxocobalamine,liothyronine,pantothenic acid,potassium
chloride,thiamine,thyroglulin,dan vitamin E.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ekskresi obat adalah proses pengeluaran zat-zat sisa oleh hasil metabolisme obat yang
sudah tidak digunakan lagi oleh tubuh.Ekskresi obat dikeluarkan dari tubuh melalui berbagai
organ ekskresi dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau dalam bentuk asalnya.Obat
atau metabolit polar diekskresikan lebih cepat daripada obat larut lemak,kecuali pada ekskresi
melalui paru.Ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting.
3.2 Saran
Semoga dalam pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa mampu menjelaskan
ekskresi obat dan metabolisme obat dengan baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Sherwood, lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem.Ed.ke-2.
Jakarta:EGC:463-501