PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PPOK
2.1.1 Definisi
a. Batuk kronis
Terjadi berselang atau setiap hari dan sering kali terjadi sepanjang hari
(tidak seperti asma yang terdapat gejalabatuk malam hari).
b. Produksi sputum secara kronik
Semua pola produksi sputum dapat mengindikasi adanya PPOK.
c. Bronkitis akut (terjadi secara berulang)
d. Sesak napas (dypsnea)
Bersifat progresif sepanjang waktu, terjadi ssetiap hari, memburuk jika
berolahraga dan memburuk jika terkena infeksi pernapasan
e. Riwayat paparan terhadap faktor resiko : merokok , partikel dan senyawa
kimia, asap dapur. Kelemahan badan
f. Batuk
g. Sesak napas
h. Sesak napas saat aktivitas dan napas berbunyi
i. Mengi/wheeze atau ronchi
j. Ekspirasi yang memanjang
k. Bentuk dada tong (Barrel Chest) pada penyakit lanjut.
l. Penggunaan otot bantu pernapasan
m. Suara napas melemah
n. Kadang ditemukan pernapasan paradoksal
o. Edema kaki, asites dan jari tabuh
2.1.3 Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Pemeriksaan radiologis
Pada bronchitis kronik secara radiologis ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan:
1) Tubular shadows atau farm lines terlihat bayangan garis-garis yang
parallel, keluar dari hilus menuju apeks paru. Bayangan tersebut
adalah bayangan bronkus yang menebal.
2) Corak paru yang bertambah
Pada emfisema paru terdapat 2 bentuk kelainan foto dada yaitu:
1) Gambaran defisiensi arteri, terjadi overinflasi, pulmonary oligoemia
dan bula. Keadaan ini lebih sering terdapat pada emfisema
panlobular dan pink puffer.
2) Corakan paru yang bertambah.
b. Pemeriksaan faal paru
Pada bronchitis kronik terdapat VEP1 dan KV yang menurun, VR yang
bertambah dan KTP yang normal. Pada emfisema paru terdapat
penurunan VEP1, KV, dan KAEM (kecepatan arum ekspirasi maksimal)
atau MEFR (maximal expiratory flow rate), kenaikan KRF dan VR,
sedangkan KTP bertambah atau normal. Keadaan diatas lebih jelas pada
stadium lanjut, sedang pada stadium dini perubahan hanya pada saluran
napas kecil (small airways). Pada emfisema kapasitas difusi menurun
karena permukaan alveoli untuk difusi berkurang.
c. Analisis gas darah.
Pada bronchitis PaCO2 naik, saturasi hemoglobin menurun, timbul
sianosis, terjadi vasokonstriksi vaskuler paru dan penambahan
eritropoesis. Hipoksia yang kronik merangsang pembentukan eritropoetin
sehingga menimbulkan polisitemia. Pada kondisi umur 55-60 tahun
polisitemia menyebabkan jantung kanan harus bekerja lebih berat dan
merupakan salah satu penyebab payah jantung kanan.
d. Pemeriksaan EKG
Kelainan yang paling dini adalah rotasi clock wise jantung. Bila sudah
terdapat kor pulmonal terdapat deviasi aksis kekanan dan P pulmonal
pada hantaran II, III, dan aVF. Voltase QRS rendah Di V1 rasio R/S lebih
dari 1 dan V6 rasio R/S kurang dari 1. Sering terdapat RBBB inkomplet.
e. Kultur sputum, untuk mengetahui petogen penyebab infeksi.
Laboratorium darah lengkap
- Oksigen NRM
- Ceftazidime
- Nebul Combivent (inhalasi)
- Metyl Predinisolon
- N-acetylcysteine
2.2 Masalah psikososial pada pasien PPOK
3.1 Pengkajian
Nama : Ny. MS
Umur : 60 tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Tanggal Masuk RS :
Tanggal pengkajian :
Tempat/Tanggal Lahir : Banjar Gadungan, 31 – 12 – 1959
No. Register :
Diagnosa Medis : PPOK
Identitas penanggung jawab
Nama : Tn. WA
Umur : 30 tahun
Hub. Dengan klien : anak
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Gadungan Bresela Payangan
2. Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama
Pasien mengeluh sesak nafas, batuk berdahak
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Sanjiwani Gianyar pada tanggal November 2019 diantar
oleh keluarganya. Pasien datang pukul wita. Keluarga pasien mengatakan pasien
mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak. Sesak dirasakan sejak 1 hari yang lalu
tanggal 21 November 2019. Pada saat di IGD dilakukan pemeriksaan tanda – tanda
vital dan didapatkan hasil yaitu TD : 130/60 mmHg, Nadi 90x/menit, RR 28x/menit,
suhu 36,2°C, SpO2 : 76%. Pada saat di IGD pasien sudah diberikan terapi IVFD NaCl
0,9%, O2 NRM 6 lpm, nebul combivent (inhalasi), ceftazidine 1 gram (IV), metil
prednisolon 62,5 mg (IV). Pukul wita pasien tiba di ruang Nakula untuk mendapatkan
perawatan lebih lanjut. Pada saat pengkajian, keluarga pasien mengatakan pasien
mengeluh sesak nafas disertai batuk berdahak dan dahaknya susah keluar. Batuk
dirasakan ± sejak 2 minggu yang lalu. Sesak dirasakan sejak 1 hari yang lalu secara
tiba – tiba saat melakukan aktivitas, keluhan nyeri dada (-), pusing (-). Pasien tampak
lemas, adanya penggunaan otot bantu nafas, pernafasan cuping hidung (+), TD
130/80 mmHg, RR 28x/menit, Nadi 96x/menit, Suhu 36,5°C, SpO2 95%. Pasien
terpasang O2 NRM 6 lpm. Diagnosa medis pasien saat ini yaitu PPOK + Pneumonia
Riwayat Kesehatan Dahulu
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………
Riwayat Kesehatan
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………
a. Masalah keperawatan
b. Diagnosa keperawatan
c. Implementasi keperawatan
d. Evaluasi keperawatan