Makalah Nilai Pancasila
Makalah Nilai Pancasila
MAKALAH
Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah filsafat Pancasila Semester I
Tahun Akademik 2013-2014
Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dosen
Akhmad Farroh Hasan, M.Si
Oleh
KELOMPOK 3
Mohamad mafrukhi : 13220211
Ali mursyid : 13220210
Eka fatkhul khasanah : 13220225
Ermawati : 13220198
MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pancasila Sebagai sistem nilai” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Pancasila Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pancasila sebagai sistem nilai, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Filsafat Pancasila atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang
ditinjau dari aspek nilai-nilai pancasila, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................................1
A.Latar Belakang..................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah.............................................................................................................1
C.Tujuan...............................................................................................................................1
A. Pengertian nilai.............................................................................................................2
1. Macam-macam nilai..................................................................................................3
B. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara RI.........................7
BAB III.....................................................................................................................................12
PENUTUP................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.................................................................................................................12
DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945. 68 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenegaraan yang sangat bersejarah
bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.
B.Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:
C.Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian nilai
Apabila manusia menilai alam sekitar sebagi wujud rahasia kehidupan dan
alam semesta, disitulah tampak nilai religi, yang dipersepsikan sebagai suatu yang
suci. Jika manusia mencoba memahami yang indah, maka kita berhadapan dengan
proses penilaian estetik.. perpaduan antara nilai religi dan nilai estetik yang lebih
menekankan kepada intuisi, rasa dan imajinasi merupakan aspek ekspresif dari
kebudayaan . nilai estetik mempunyai kedudukan yang khusus karena nilai itu
bukan hanya menyangkut keindahan yang dapat memperkaya batin, tetapi juga
berfungsi sebagai media yang memperhalus budi pekerti.
2
1. Macam-macam nilai
Nilai dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat dipahami melalui panca
indra manusia, tetapi dalam kenyataanya nilai berhubungan dengan tingkah laku
atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki
dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam dari nilai-
nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan
obyektif dari segala sesuatu. Contohnya, hakikat tuhan, manusia, atau makhluk
lainya.
Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat tuhan, maka nilai dasar itu
bersifat mutlak karena tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama) segala
sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak tuhan. Nilai dasar itu juga
berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber
kepada hakikat manusia itu sendiri, nilai dasar yang bersumber pada hakikat
kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan
hak dasar (hak asasi manusia).
Nilai dasar yang menjadi sumber etika bag bangsa indonesia adalah nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila.
Nilai instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman palaksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut
belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret.
Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari-hari , maka nilai tersebut akan menjadi norma moral.akan tetapi,
jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka
nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang
bersumber pada nilai dasar, sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai nilai
instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.
3
Dalam kehidupan ketatanegaraan kita, nilai instrumental itu dapat kita
temukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar 1945, yang merupakan
penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasil. Tanpa
ketentuan dalam pasal –pasal UUD 1945, maka nilai-nilai dasar yang termuat
dalam pancasila belum memberikan makna yang konkret dalam praktek
ketatanegaraan kita.
Nilai praktis
Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental
dalam kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian nilai praktis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung
fungsinya sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar dan instrumental, maka nilai
praktis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental dan sekaligus tidak
bertentangan dengan nlai-nilai dasar dan instrumental tersebut.
Jadi apabila kita kaitkan dengan niaii-nilai yang kita bahas diatas, maka
nilai dasar terdapat dalam UUD 1945, yaitu dalam pembukaanya, sedangkan niai
instrumental dapay ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan juga dalam
ketetapan MPR. Nilai praktis dapat ditemukan dalam perundang-undangan
berikutnya, yaitu dalam undang-undang sampai kepada peratura dibawahnya.
1
Abdul munir,pancasila dasar filsafat negara,(malang : UMM-PRESS 1992)hlm.85
4
Nilai-nilai ketuhanan
Nilai-nilai kemanusiaan
Nilai-nilai persatuan
Nilai-nilai kerakyatan
Nilai-nilai keadilan
2
Budiyanto, pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XII,(jakarta : erlangga 2007)
http://www.slideshare.net/hanasyordi/pancasila-dalam-konteks-perjuangan-bangsa-indonesia pada tanggal 1
oktober 2013 pukul 23:43 WIB
5
diakui oleh negara-negara lain walaupun tentunya tidak diberi nama pancasila.
Kaelan (2001:182) mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:
6
membuat aturan hukum. Kedua, membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial
tidak berhak membuat standar moral.
Sila pertama: ketuhanan yang maha esa, pada dasarnya memuat pengakuan
eksplisit akan eksistensi tuhan sebagai sumber dan pencipta universum. Pengakun
ini sekaligus memperlihatkan relasi esensial antara yang mencipta dan yang
diciptakan serta menunujukan ketergantungan yang diciptakan terhadap yang
mencipta.
Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab, sesungguhnya merupakan
refleksi lebih lanjut dari sila pertama. Sila ini memperlihatkan secara mendasar
dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk melindunginya.
Asumsi dasar dibalik prinsip kedua inilah bahwa manusia, karena kedudukanya
yang khusus diantara ciptaan-ciptaan lainya didalam universum, mempunya hak
dan kewajiban untuk mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai manusia.
3
Drs.Syahrial munir,pendidikan pancasila di perguruan tinggi,(Bogor: Ghalia Indonesia,
2009)hlm 36
7
Sila ketiga: persatuan indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap
warga negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara,
khususnya dalam menjaga eksistensi negara dan bangsa.
Sila keempat: demokrasi yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta
perlindunganya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim
musyawarah dan mufakat.
Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, secara istimewa
menekankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap warga negara harus
bisa menikmati keadilan secara nyata, tetapi iklim keadilan yang merata hanya
bisa dicapai apabila struktur sosial masyarakat sendiri secara adil. Keadilan sosial
terutama menurut informasi struktur –struktur sosial, yaitu struktu ekonomi
,politik, budaya dan ideologi kearah yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
masyarakat.
C. Implementasi nilai-nilai pancasila
8
Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-
undangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam
ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
perundang-undangan sebagai berikut.
Dan juga upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai
adalah denganmenjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan
norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila
9
juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik
tersebut. selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap
dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
10
4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari jadi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diantaranya :
5. Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan
peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan
perjuangan, pertahanan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
6. Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan
garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa
membentang dari timur ke barat.
7. Warna dasar pada ruang persiai adalah warna bendera kebangsaaan Negara
Indonesia "Merah-Putih" sedangkan pada bagian tengah berwarna dasar
hitam
8. Pada persiai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Negara
Pancasila. Pengaturan pada lambang persiai adalah sebagai berikut :
11
dalam arti Lambang Garuda Pancasila seperti Burung Garuda yang penuh
percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau
keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga
merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun
akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung
yang kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan untuk memaknai lambang garuda bukan sekedar tahu menahu saja,
mungkin sekarang kita sudah tahu apa arti Lambang Garuda Pancasila tersebut.
Dengan begitu kita bisa menjaga, melindungi, dan menjalankan apa yang ada
dalam arti Lambang Garuda Pancasila seperti Burung Garuda yang penuh
percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau
12
keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga
merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun
akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung
yang kecil.
13
DAFTAR PUSAKA
14