Anda di halaman 1dari 17

PANCASILA SEBAGAI SISTEM NILAI

MAKALAH
Dibuat dalam rangka memenuhi Tugas Mata Kuliah filsafat Pancasila Semester I
Tahun Akademik 2013-2014
Jurusan Hukum Bisnis Syariah Fakultas Syariah
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Dosen
Akhmad Farroh Hasan, M.Si

Oleh
KELOMPOK 3
Mohamad mafrukhi : 13220211
Ali mursyid : 13220210
Eka fatkhul khasanah : 13220225
Ermawati : 13220198

MALANG
2013
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis,sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Pancasila Sebagai sistem nilai” ini dengan lancar. Penulisan makalah ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen pengampu
mata kuliah Pancasila Bapak Akhmad Farroh Hasan, M.Si.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis
peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi dari
media massa yang berhubungan dengan Pancasila sebagai sistem nilai, tak lupa
penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Filsafat Pancasila atas
bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. dan kepada rekan-rekan
mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi
kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai Pancasila yang
ditinjau dari aspek nilai-nilai pancasila, khususnya bagi penulis. Memang makalah ini
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.

Malang, 04 oktober 2013

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................................1

A.Latar Belakang..................................................................................................................1

B.Rumusan Masalah.............................................................................................................1

C.Tujuan...............................................................................................................................1

A. Pengertian nilai.............................................................................................................2

1. Macam-macam nilai..................................................................................................3

2. Nilai-nilai pancasila dalam sejarah............................................................................4

3. Sistem nilai dalam pancasila.....................................................................................5

B. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa dan negara RI.........................7

C. Implementasi nilai-nilai pancasila.................................................................................8

D. Arti dan makna lambang garuda pancasila.................................................................10

BAB III.....................................................................................................................................12

PENUTUP................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.................................................................................................................12

DAFTAR PUSAKA.....................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Sebagai dasar negara, Pancasila kembali diuji ketahanannya dalam era
reformasi sekarang. Merekahnya matahari bulan Juni 1945. 68 tahun yang lalu
disambut dengan lahirnya sebuah konsepsi kenegaraan yang sangat bersejarah
bagi bangsa Indonesia, yaitu lahirnya Pancasila.

Pancasila merupakan ideologi bangsa yang digunakan sebagai acuan dalam


berbangsa dan bernegara. Berkurangnya pengetahuan warga negara Indonesia
tentang pancasila sangat berdampak besar bagi kemajuan bangsa. Hal itu
tercermin dari segala kalangan baik itu kalangan pejabat publik, kalangan
masyarakat, bahkan para lulusan perguruan tinggi. Banyak nilai-nilai pancasila
yang tidak dipatuhi oleh tiga kalangan diatas, misalnya para pejabat
tinggimelakukan korupsi, demonstrasi anarkis para mahasiswa, dan juga
tawuran/bentrokan antar warga.

B.Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar dalam penulisan ini
penulis memperoleh hasil yang diinginkan, maka  penulis mengemukakan
beberapa rumusan masalah. Rumusan masalah itu adalah:

1. Apa pengertian nilai ?


2. Bagaimanakah macam-macam nilai?
3. Bagaimanakah implementasi pancasila sebagai sistem nilai ?

C.Tujuan

1. Suapaya mahasiswa mengetahui pengertian nilai


2. Supaya mahasiswa mengetahui macam-macam nilai
3. Supaya mahasiswa mengetahui implementasi pancasila sebagai sistem
nilai

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian nilai

Kehidupan manusia dalam masyarakat, baik sebagai pribadi maupun


sebagai kolektivitas, senantiasa berhubungan dengan nilai-nilai, norma, dan
moral. Kehidupan masyarakat dimana pun tumbuh dan berkembang dalam ruang
lingkup interaksi nilai, norma , dan moralyang memberi motivasi dan arah seluruh
anggota masyarakat unuk berbuat, bertingkah dan bersikap. Dengan demikian,
nilai adalah suatu yang berharga ,berguna, indah, memperkaya batin dan
menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai bersumber pada budi
yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan perilaku manusia . nilai
sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu wujud kebudayaan,
disamping sistem sosial dan budaya.

Cita-cita, gagasan, konsep, ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan


sebagai sistem nilai. Oleh karena itu, nilai dapat dihayati atau dipersepsikan dalam
konteks kebudayaan, atau sebagai wujud kebudayaan yang abstrak. Dalam
menghadapi alam sekitarnya, manusia didorong untuk membuat hubungan yang
bermakna melalui budinya. Budi manusia menilai benda-benda itu serta kejadian
yang beraneka ragam disekitarnya dan dipilihnya menjadi kelakuan
kebudayaanya. Proses pemilihan itu dilakukan secara terus menerus.

Apabila manusia menilai alam sekitar sebagi wujud rahasia kehidupan dan
alam semesta, disitulah tampak nilai religi, yang dipersepsikan sebagai suatu yang
suci. Jika manusia mencoba memahami yang indah, maka kita berhadapan dengan
proses penilaian estetik.. perpaduan antara nilai religi dan nilai estetik yang lebih
menekankan kepada intuisi, rasa dan imajinasi merupakan aspek ekspresif dari
kebudayaan . nilai estetik mempunyai kedudukan yang khusus karena nilai itu
bukan hanya menyangkut keindahan yang dapat memperkaya batin, tetapi juga
berfungsi sebagai media yang memperhalus budi pekerti.

2
1. Macam-macam nilai
 Nilai dasar
Sekalipun nilai bersifat abstrak yang tidak dapat dipahami melalui panca
indra manusia, tetapi dalam kenyataanya nilai berhubungan dengan tingkah laku
atau berbagai aspek kehidupan manusia dalam prakteknya. Setiap nilai memiliki
dasar, yaitu berupa hakikat, esensi, intisari, atau makna yang dalam dari nilai-
nilai tersebut. Nilai dasar itu bersifat universal karena menyangkut kenyataan
obyektif dari segala sesuatu. Contohnya, hakikat tuhan, manusia, atau makhluk
lainya.

Apabila nilai dasar itu berkaitan dengan hakikat tuhan, maka nilai dasar itu
bersifat mutlak karena tuhan adalah kausa prima (penyebab pertama) segala
sesuatu yang diciptakan berasal dari kehendak tuhan. Nilai dasar itu juga
berkaitan dengan hakikat manusia, maka nilai-nilai tersebut harus bersumber
kepada hakikat manusia itu sendiri, nilai dasar yang bersumber pada hakikat
kemanusiaan itu dijabarkan dalam norma hukum yang dapat diistilahkan dengan
hak dasar (hak asasi manusia).

Nilai dasar yang menjadi sumber etika bag bangsa indonesia adalah nilai-
nilai yang terkandung dalam pancasila.

 Nilai instrumental
Nilai instrumental ialah nilai yang menjadi pedoman palaksanaan dari nilai
dasar. Nilai dasar belum dapat bermakna sepenuhnya apabila nilai dasar tersebut
belum memiliki formulasi serta parameter atau ukuran yang jelas dan konkret.
Apabila nilai instrumental itu berkaitan dengan tingkah laku manusia dalam
kehidupan sehari-hari , maka nilai tersebut akan menjadi norma moral.akan tetapi,
jika nilai instrumental itu berkaitan dengan suatu organisasi atau negara, maka
nilai-nilai instrumental itu merupakan suatu arahan kebijakan atau strategi yang
bersumber pada nilai dasar, sehingga dapat juga dikatakan bahwa nilai nilai
instrumental itu merupakan suatu eksplisitasi dari nilai dasar.

3
Dalam kehidupan ketatanegaraan kita, nilai instrumental itu dapat kita
temukan dalam pasal-pasal undang-undang dasar 1945, yang merupakan
penjabaran dari nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila pancasil. Tanpa
ketentuan dalam pasal –pasal UUD 1945, maka nilai-nilai dasar yang termuat
dalam pancasila belum memberikan makna yang konkret dalam praktek
ketatanegaraan kita.

 Nilai praktis
Nilai praktis merupakan penjabaran lebih lanjut dari nilai instrumental
dalam kehidupan yang lebih nyata. Dengan demikian nilai praktis merupakan
pelaksanaan secara nyata dari nilai-nilai dasar dan nilai instrumental. Berhubung
fungsinya sebagai penjabaran dari nilai-nilai dasar dan instrumental, maka nilai
praktis dijiwai oleh nilai-nilai dasar dan instrumental dan sekaligus tidak
bertentangan dengan nlai-nilai dasar dan instrumental tersebut.

Nilai praktis dalam kehidupan ketatanegaraan dapat ditmukan dalam


undang-undang organik, yaitu semua perundang-undangan yang berada dibawah
UUD 1945 sampai kepada peraturan pelaksana yang dibuat oleh pemerintah.

Jadi apabila kita kaitkan dengan niaii-nilai yang kita bahas diatas, maka
nilai dasar terdapat dalam UUD 1945, yaitu dalam pembukaanya, sedangkan niai
instrumental dapay ditemukan dalam pasal-pasal UUD 1945 dan juga dalam
ketetapan MPR. Nilai praktis dapat ditemukan dalam perundang-undangan
berikutnya, yaitu dalam undang-undang sampai kepada peratura dibawahnya.

2. Nilai-nilai pancasila dalam sejarah

Sebagaimana telah dikemukakan terdahulu bahwa pancasila merupakan


kristalisasi nilai-nilai yang telah berakar dalam khasanah budaya bangsa.

Dalam hal ini nilai pancasila terdahulu mencakup :1

1
Abdul munir,pancasila dasar filsafat negara,(malang : UMM-PRESS 1992)hlm.85

4
 Nilai-nilai ketuhanan
 Nilai-nilai kemanusiaan
 Nilai-nilai persatuan
 Nilai-nilai kerakyatan
 Nilai-nilai keadilan

Tidak sampai disitu, nilai-nilai pancasila sebelum kemerdekaan itu


mengemukakan bahwasanya Nilai-nilai esensial Pancasila sebelum disahkan
tanggal 18 Agustus 1945 oleh PPKI nilainya telah ada pada bangsayang
terkandung Indonesia sejak zaman dahulu berupa :dalam pancasilayaitu : Nilai –
Nilai Adat Kemanusiaan Persatuan Kebudayaan Religius Istiadat Ketuhanan
Kerakyatan Keadilantelah dimiliki bangsa Indonesia sejak bangsa Indonesia
melalui proses sejarah yang cukup panjang , yaitu pada zaman Batu.Kemudian
dasar-dasar kebangsaan Indonesia mulai tampak pada abad ke VII ketika
timbulnya kerajaan Sriwijaya, Airlangga dan Majapahit serta kerajaan-kerajaan
lainnya.2

3. Sistem nilai dalam pancasila

Sistem secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu rangkaian yang


saling berkaitan antara nilai yang satu dengan yang lain. Sistem nilai adalah
konsep atau gagasan yang menyeluruh mengenai apa yang hidup dalam pikiran
seseorang atau sebagian besar anggota masyarakat tentang apa yang dipandang
baik, berharga, dan penting dalam hidup. Sistem nilai berfungsi sebagai pedoman
yang memberi arah dan orientasi kepada kehidupan masyarakat tersebut.
Pancasila sebagai nilai mengandung serangkaian nilai, yaitu: ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan.

Kualitas nilai Pancasila bersifat objektif dan subjektif. Nilai-nilai dasar


pancasila bersifat universal objektif artinya nilai-nilai tersebut dapat dipakai dan

2
Budiyanto, pendidikan kewarganegaraan untuk SMA kelas XII,(jakarta : erlangga 2007)
http://www.slideshare.net/hanasyordi/pancasila-dalam-konteks-perjuangan-bangsa-indonesia pada tanggal 1
oktober 2013 pukul 23:43 WIB

5
diakui oleh negara-negara lain walaupun tentunya tidak diberi nama pancasila.
Kaelan (2001:182) mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila bersifat objektif dapat
dijelaskan sebagai berikut:

 Rumusan dari sila-sila pancasila itu sebenarnya hakikat dan maknanya


yang terdalam menunjukan adanya sifat-sifat yang umum universal dan
abstrak, karena pada hakikatnya Pancasila adalah nilai.
 Inti nilai-nilai Pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang, artinya
keberlakuannya sejak jaman dahulu, masa kini, dan juga untuk masa yang
akan datang untuk bangsa Indonesia dan boleh jadi untuk negara lain yang
secara eksplisit tampak dalam adat-istiadat, kebudayaan, tata hidup
kenegaraan dan tata hidup beragama.
 Pancasila yang terkandung dalam pumbukaan UUD 1945, menurut ilmu
hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah negara yang fundamental,
sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia.
 Pancasila bersifat subjektif artinya nilai-nilai Pancasila itu terlekat pada
masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Darmodihardjo (1996)
mengatakan bahwa:
 Nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sendiri , sehingga bangsa
Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil
pemikiran, penilaian, dan refleksi filosofis bangsa Indonesia.
 Nilai-nilai Pancasila merupakan filsafat (pandangan hidup) bangsa
Indonesia, sehingga menjadi jati diri bangsa yang diyakini sebagai sumber
nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan dalam hidup
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
 Nilai-nilai Pancasila sesungguhnya merupakan nilai-nilai yang sesuai
dengan hati nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian
bangsa.

Walaupun Pancasila merupakan falsafah hidup, tetapi negara sebagai


institusi yang mempunyai dua tugas utama, yaitu pertama, melindungi segenap
dan seluruh warga negara, salah satu kewenangan negara dalam hal ini adalah

6
membuat aturan hukum. Kedua, membuat atau menciptakan kesejahteraan sosial
tidak berhak membuat standar moral.

B. Pancasila sebagai nilai dasar fundamental bagi bangsa


dan negara RI

Nilai-nilai pancasila bersifat universal yang memperlihatkan napas


humanisme ,karenanya pancasila dapat dengan mudah diterima oleh siapa saja.
Sekalipun pancasila memiliki sifat universal, tetapi tidak begitu saja dapat dengan
mudah diterima oleh semua bangsa . perbedaanya terletak pada fakta sejarah
bahwa nilai-nilai secara dasar dirangkai dan disahkan menjadi satu kesatuan yang
berfungsi sebagai basis perilaku politik dan sikap moral bangsa. Dalam arti bahwa
pancasila adalah milik khas bangsa indonesia dan sekaligus menjadi identitas
bangsa berkat legitimasi moral dan budaya bangsa indonesia sendiri. Nilai-nilai
khusus yang termuat dalam pancasila dapat ditemukan dalam sila-silanya, Andre
Ata Ujan menyatakan yaitu sebagai berikut:3

Sila pertama: ketuhanan yang maha esa, pada dasarnya memuat pengakuan
eksplisit akan eksistensi tuhan sebagai sumber dan pencipta universum. Pengakun
ini sekaligus memperlihatkan relasi esensial antara yang mencipta dan yang
diciptakan serta menunujukan ketergantungan yang diciptakan terhadap yang
mencipta.
Sila kedua: kemanusiaan yang adil dan beradab, sesungguhnya merupakan
refleksi lebih lanjut dari sila pertama. Sila ini memperlihatkan secara mendasar
dari negara atas martabat manusia dan sekaligus komitmen untuk melindunginya.
Asumsi dasar dibalik prinsip kedua inilah bahwa manusia, karena kedudukanya
yang khusus diantara ciptaan-ciptaan lainya didalam universum, mempunya hak
dan kewajiban untuk mengembangkan kesempatan untuk meningkatkan harkat
dan martabatnya sebagai manusia.

3
Drs.Syahrial munir,pendidikan pancasila di perguruan tinggi,(Bogor: Ghalia Indonesia,
2009)hlm 36

7
Sila ketiga: persatuan indonesia, secara khusus meminta perhatian setiap
warga negara akan hak dan kewajiban dan tanggung jawabnya pada negara,
khususnya dalam menjaga eksistensi negara dan bangsa.
Sila keempat: demokrasi yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan, memperlihatkan pengakuan negara serta
perlindunganya terhadap kedaulatan rakyat yang dilaksanakan dalam iklim
musyawarah dan mufakat.
Sila kelima: keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, secara istimewa
menekankan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Setiap warga negara harus
bisa menikmati keadilan secara nyata, tetapi iklim keadilan yang merata hanya
bisa dicapai apabila struktur sosial masyarakat sendiri secara adil. Keadilan sosial
terutama menurut informasi struktur –struktur sosial, yaitu struktu ekonomi
,politik, budaya dan ideologi kearah yang lebih akomodatif terhadap kepentingan
masyarakat.
C. Implementasi nilai-nilai pancasila

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya


nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.
Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila
sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara
Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum.
Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai
norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)
atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma
hukum di Indonesia.

Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai peraturan


perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan, keputusan,
kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan peraturan-
peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai penjabaran
dari nilai-nilai dasar pancasila.

8
Sistem hukum di Indonesia membentuk tata urutan peraturan perundang-
undangan. Tata urutan peraturan perundang-undangan sebagaimana diatur dalam
ketetapan MPR No. III/MPR/2000 tentang sumber hukum dan tata urutan
perundang-undangan sebagai berikut.

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
3. Undang-undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perpu)
5. Peraturan Pemerintah
6. Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah

Dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 2004 tentang pembentukan


Peraturan
perundang-undangan juga menyebutkan adanya jenis dan hierarki peraturan
perundang-undangan sebagai berikut:

1. UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.


2. Undang-undang/peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu)
3. Peraturan pemerintah
4. Peraturan presiden
5. Peraturan daerah.

Pasal 2 Undang-undang No. 10 Tahun 2004 menyatakan bahwa Pancasila


merupakan sumber dari segala sumber hukum negara. Hal ini sesuai dengan
kedudukannya sebagai dasar (filosofis) negara sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 Alinea IV.

Dan juga  upaya lain dalam mewujudkan pancasila sebagai sumber nilai
adalah denganmenjadikan nilai dasar Pancasila sebagai sumber pembentukan
norma etik (norma moral) dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Nilai-nilai pancasila adalah nilai moral. Oleh karena itu, nilai pancasila

9
juga dapat diwujudkan kedalam norma-norma moral (etik). Norma-norma etik
tersebut. selanjutnya dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam bersikap
dan bertingkah laku dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bangsa indonesia saat ini sudah berhasil merumuskan norma-norma etik


sebagai pedoman dalam bersikap dan bertingkah laku. Norma-norma etik tersebut
bersumber pada pancasila sebagai nilai budaya bangsa. Rumusan norma etik
tersebut tercantum dalam ketetapan MPR No. VI/MPR/2001 tentang Etika
Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Bermasyarakat.Ketetapan MPR No.
VI/MPR/2001 tentang etika Kehidupan Berbangsa, bernegara, dan bermasyarakat
merupakan penjabaran nilai-nilai pancasila sebagai pedoman dalam berpikir,
bersikap, dan bertingkah laku yang merupakan cerminan dari nilai-nilai
keagamaan dan kebudayaan yang sudah mengakar dalam kehidupan
bermasyarakat.

D. Arti dan makna lambang garuda pancasila

Tidak semua masyarakat bangsa Indonesia mengetahui arti-arti


Lambang Garuda Pancasila. Yang mereka tahu hanyalah gambar, tetapi
arti dari gambar itu sendiri tak semua orang mengetahuinya. Seharusnya
kita sebagai Bangsa Indonesia harus dan wajib mengetahuinya, karena itu
adalah Simbol atau Lambang Negara Indonesia kita. Agar nanti warisan
bahkan sejarah ini bisa di turunkan pada anak-anak dan cucu-cucu kita. 

Berikut adalah arti dalam lambang Garuda Pancasila tersebut :

1. Pancasila sendiri adalah Burung Garuda yang sudah dikenal melalui


mitologi kuno dalam sejarah Bangsa Indonesia, yaitu kendaraan wishnu
yang menyerupai burung elang rajawali. Garuda digunakan sebagai
Lambang Negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah Bangsa
yang besar dan Negara yang kuat. 
2. Warna keemasan pada Burung Garuda melambangkan keagungan dan
kejayaan.
3. Garuda memiliki payuh, sayap, cakar, dan ekor yang melambangkan
kekuatan dan tenaga pembangunan.

10
4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari jadi Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, diantaranya :

-17 helai bulu pada masing-masing sayap


-  8 helai bulu pada ekor
-19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor
-45 helai bulu di leher

5. Perisai adalah tameng yang telah lama dikenal dalam kebudayaan dan
peradaban Indonesia sebagai bagian senjata yang melambangkan
perjuangan, pertahanan dan perlindungan diri untuk mencapai tujuan.
6. Ditengah-tengah perisai terdapat sebuah garis hitam tebal yang melukiskan
garis khatulistiwa yang menggambarkan lokasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia, yaitu negara tropis yang dilintasi garis khatulistiwa
membentang dari timur ke barat.
7. Warna dasar pada ruang persiai adalah warna bendera kebangsaaan Negara
Indonesia "Merah-Putih" sedangkan pada bagian tengah berwarna dasar
hitam
8. Pada persiai terdapat lima buah ruang yang mewujudkan dasar Negara
Pancasila. Pengaturan pada lambang persiai adalah sebagai berikut :

- Sila pertama : Ketuhanan yang maha esa


  Dilambangkan dengan cahaya dibagian tengah persiai berbentuk bintang yang
bersudut lima berlatar 
  hitam.
- Sila kedua : Kemanusiaan yang adil dan beradab
  Dilambangkan dengan tali rantai bermata bulatan dan persegi di bagian kiri
bawah persiai berlatar
  merah.
- Sila ketiga : Persatuaan Indonesia
  Di lambangkan dengan pohon beringin di bagian kiri atas persiai berlatar putih.
- Sila keempat : Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
  Permusyawaratan/Perwakilan
  Dilambangkan dengan kepala banteng dibagian kanan atas persiai berlatar
merah.
- Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
  Dilambangkan dengan kapas dan padi di bagian kanan bawah persiai berlatar
putih.
Mungkin sekarang kita sudah tahu apa arti Lambang Garuda Pancasila tersebut.
Dengan begitu kita bisa menjaga, melindungi, dan menjalankan apa yang ada

11
dalam arti Lambang Garuda Pancasila  seperti Burung Garuda yang penuh
percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau
keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga
merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun
akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung
yang kecil.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Dengan demikian, nilai adalah suatu yang berharga, berguna, indah,


memperkaya batin dan menyadarkan manusia akan harkat dan martabatnya. Nilai
bersumber pada budi yang berfungsi mendorong dan mengarahkan sikap dan
perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem (sistem nilai) meruoakn salah satu
wujud kebudayaan, disamping sistem sosial dan budaya.Cita-cita , gagasan ,
konsep , ide tentang sesuatu adalah wujud kebudayaan sebagai sistem nilai

Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber nilai adalah dijadikannya


nilai nilai dasar menjadi sumber bagi penyusunan norma hukum di Indonesia.
Operasionalisasi dari nilai dasar pancasila itu adalah dijadikannya pancasila
sebagai norma dasar bagi penyusunan norma hukum di Indonesia. Negara
Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu kesatuan sistem hukum.
Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar pada pancasila sebagai
norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai grundnorm (norma dasar)
atau staatfundamentalnorm (norma fundamental negara) dalam jenjang norma
hukum di Indonesia.

Tujuan untuk memaknai lambang garuda bukan sekedar tahu menahu saja,
mungkin sekarang kita sudah tahu apa arti Lambang Garuda Pancasila tersebut.
Dengan begitu kita bisa menjaga, melindungi, dan menjalankan apa yang ada
dalam arti Lambang Garuda Pancasila  seperti Burung Garuda yang penuh
percaya diri, energik dan dinamis. Ia terbang menguasai angkasa dan memantau

12
keadaan sendiri, tak suka bergantung pada yang lain. Burung Garuda juga
merupakan labang pemberani dalam mempertahankan wilayah, tetapi dia pun
akan menghormati wilayah milik yang lain sekalipun wilayah itu milik burung
yang kecil.

13
DAFTAR PUSAKA

Syarbani, Syahrial. 2009. Pendidikan Pancasila Di Perguruan Tinggi.


Bogor : Ghalia Indonesia.

Mulkhan, Abdul Munir. 1992. Pancasila Dasar Filsafat Negara. Malang :


UMM-PRESS.

Budiyanto. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas


XII,jakarta : Erlangga.

14

Anda mungkin juga menyukai