MAKALAH
MAKALAH
DISUSUN OLEH
2019/2020
A. Pendahuluan
Hadits Nabi telah ada sejak awal perkembangan Islam adalah sebuah
kenyataan yang tak dapat diragukan lagi. Hadits Nabi merupakan sumber
ajaran Islam, di samping al-Qur'an. "Hadits atau disebut juga dengan Sunnah,
adalah segala sesuatu yang bersumber atau didasarkan kepada Nabi SAW.,
baik berupa perketaan, perbuatan, atau taqrir-nya. Hadits, sebagai sumber
ajaran Islam setelah al-Qur'an, sejarah perjalanan hadits tidak terpisahkan dari
sejarah perjalanan Islam itu sendiri. Akan tetepi, dalam beberapa hal terdapat
ciri-ciri tertentu yang spesipik, sehingga dalam mempelajarinya diperlukan
pendekatan khusus".
Menurutnya, tidak boleh ada satu kata atau huruf yang dikurangi atau
ditambah dari yang disabdakan Rasul SAW. Dengan demikian, hadits Nabi
yang berkembang pada zaman Nabi (sumber aslinya), lebih banyak
berlangsung secara hafalan dari pada secara tulisan. Penyebabnya menurut
penulis karakter orang-orang Arab sangat kuat hafalannya dan suka
menghafal, dan ada kehawatiran bercampur dengan al Qur'an. Dengan
kenyataan ini, sangat logis sekali bahwa tidak seluruh hadits Nabi
terdokumentasi pada zaman Nabi secara keseluruhan.
1. Hadits
Kata Hadis secara etimologis berarti komunikasi, cerita, percakapan, baik dalam
konteks agama atau duniawi, atau dalam konteks sejarah atau peristiwa dan
kejadian aktual. Penggunaanya dalam bentuk kata sifat atau adjektiva,
mengandung arti al-jadid, yaitu: yang baharu, lawan dari al-qadim, yang lama.
Dengan demikian, pemakaian kata Hadis disini seolah-olah dimaksudnya untuk
membedakannya dengan Al-Qur’an yang bersifat qadim.1 Ahli hadis dan ahli
ushul berbeda pendapat dalam memberikan pengertian dalam memberikan hadis.
Yang dimaksud dengan hukum syara’ adalah mengenai tingkah laku manusia
yang berkaitan dengan perintah, larangan, dan pilihan-pilihan yang termuat dalam
hukum taklifi. Menurut Ibn As-Subki sebagaimana dikemukakan oleh Suyuki
Ismail, hadis adalah sabda dan perbuatan Nabi Muhammad SAW.2 Adapun
menurut Ibn As-Subki, taqrir tercakup dalam af’al atau perkataan Nabi. Oleh
karena itu, tidak perlu dinyatakan pada definisinya. Pada umumnya, ulama hadis
memberi pengertian bahwa yang dimaksud dengan hadis adalah segala sesuatu
yang disandarkan kepada Nabi Muhamamd SAW, baik berupa perkataan (qauly)
Penggunaan kata Hadits tersebut juga terdapat dalam sabda Nabi SAW
seperti misalnya pada sabda Nabi Muhammad SAW:
ِ ٍ ِ ِ ِ
ُ أَنَّه-صلى اهلل عليه وسلم- ِّ َع ْن َعْب د الرَّمْح َ ِن بْ ِن َعْب د اللَّه بْ ِن َم ْس عُود َع ْن أَبِيه َع ِن النَّىِب
ُض َر اللَّه ُ َي ُق-ص لى اهلل عليه وسلم- ول اللَّ ِه
َّ َ ن-ول َ ت َر ُس ِ ِ َّ قَ َال عب ُد- قَ َال
ُ الرزَّاق مَس ْع َْ
ظ لَهُ ِم ْن َس ِام ٍع َّ ْامَرأً مَسِ َع ِمنَّا َح ِديثاً فَ َح ِفظَهُ َحىَّت يَُبلِّغَهُ َفُر
ْ ب ُمَبلَّ ٍغ أ
ُ َح َف
Dari Abdurrahman bin Abdulloh bin Mas’ud dari ayahnya, dari Nabi SAW,
bahwa ayahnya tersebut berkata: “Abdul Razaq berkata saya mendengar
Rasululloh SAW bersabda: “ semoga Allah memberikan cahaya pada orang yang
mendengar hadits dari saya, kemudian menghafalkannya lalu menyampaikannya,
maka banyak orang yang menyampaikan itu lebih hafal daripada orang yang
(hanya) mendengar (HR. Ahmad)
2. Sunnah
Dalam tinjauan kebahasaan sunnah berarti jalan, perjalanan atau kebiasaan, baik
itu positif maupun negatif. Dalam ayat-ayat Al-Qur-an maupun Hadits, juga
sering dijumpai kata sunnah yang diartikan secara bervariatif. Seperti misalnya
pada surat An-Nisa’ ayat 26:
3. Khabar
Contoh khabar :
Artinya :
“Sebagian dari sunah, adalah meletakkan tangan di bawah pusar sewaktu
melakukan shalat.”
Analisis tema
Dari ketiga pengertian hadits, sunnah dan khabar, terdapat kesamaan dan
perbedaan makna menurut istilah masing-masing. Ketiganya memiliki kesamaan
maksud, yaitu segala yang bersumber dari Nabi SAW, baik berupa perkataan,
perbuatan, maupun taqrirnya. Dan hadits dapat juga disebut dengan sunnah, dan
khabar. Oleh karena itu, hadits sahih dapat juga disebut dengan sunnah sahih,
khabar sahih.
a. Hadits dan sunnah: hadits terbatas pada perkataan, perbuatan, takrir yang
bersumber pada Nabi SAW, sedangkan sunnah segala yang bersumber dari Nabi
SAW baik berupa perkataan, perbuatan, takrir, tabiat, budi pekerti atau perjalanan
hidupnya, baik sebelum di angkat menjadi rasul maupun sesudahnya.
b. Hadits dan khabar: sebagian ulama hadits berpendapat bahwa khabar sebagai
suatu yang berasal atau disandarkan kepada selain nabi SAW., hadits sebagai
sesuatu yang berasal atau disandarkan pada Nabi SAW.
Menurut sebagian ulama, sunnah lebih luas dari hadis. Sunnah adalah segala yang
dinukilkan dari Nabi Muhammad Saw., baik berupa perkataan, perbuatan, taqrir,
maupun pengajaran, sifat, kelakuan dan perjalanan hidup, baik sebelum maupun
sesudah diangkat menjadi Nabi dan Rasul. Titik berat sunnah adalah kebiasaan
normatif Nabi Muhammad Saw. Khabar selain dinisbahkan kepada Nabi
Muhammad Saw., dapat juga dinisbahkan kepada sahabat dan tabiin. Khabar lebih
umum dari hadis, karena masuk didalamnya semua riwayat yang bukan dari Nabi
Muhammad Saw.
Ada yang berpendapat, bahwa Hadits itu adalah istilah khusus untuk sabda Nabi
SAW, sedangkan Sunnah itu adalah umum atau segala sesuatu yang disandarkan
kepada Nabi SAW.
Persamaan Hadis, Sunnah, dan Khabar Menurut sebagian ulama, antara ketiga
istilah ini adalah muradif atau mempunyai pengertian yang sama. Alasannya
adalah: “ Segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi saw., baik berupa
perkataan, perbuatan maupun taqrir (ketetapan) beliau.” Akan tetapi sebahagian
ulama membedakan pengertian antara sunnah dan hadis. Sunnah itu adalah segala
sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi Saw., baik perkataaan maupun perbuatan
beliau, sedangkan hadis hanya khusus mengenai perkataan beliau. Ada juga yang
berpendapat bahwa sunnah Nabi Saw. hanyalah tata cara dan perilaku Nabi yang
beliau praktekkan terus menerus dan diikuti oleh para sahabatnya, sedangkan
hadis adalah perkataan Nabi Saw. yang diriwayatkan oleh orang seorang atau dua
orang, lalu hanya mereka saja yang mengetahuinya dan tidak menjadi pegangan
atau amalan umum. Dengan demikian dapat kita katakan bahwa persamaan antara
sunnah dengan hadis adalah: baik sunnah maupun hadis keduanya adalah
bersumber kepada Rasulullah Saw.
Kesimpulan
Daftar Pustaka
http://www.academia.edu/download/54344213/HADITS_PADA_MASA_NABI.p
df
https://www.academia.edu/download/60048920/REVISI_HADIS_-_SERLY-
120190718-18410-9989td.pdf
https://www.academia.edu/12836981/pengertian_hadits_sunnah_khabar_dan_atsa
r.sanad_matan_dan_rawi
https://www.academia.edu/17769920/Pengertian_Persamaan_dan_perbedaan_Had
its_Sunnah_Khabar_dan_Atsar?auto=download
https://www.bacaanmadani.com/2018/01/persamaan-dan-perbedaan-hadis-
sunnah.html
https://pengertiandefinisi.com/pengertian-hadits-dan-jenis-jenis-hadits/