Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FISIKA

(PEMANASAN GLOBAL)

Nama :Rasyid Hafizhuddin Husain


Kelas: XI MIPA 2
KATA PENGANTAR

            Puji syukur atas kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan makalah fisika ini.Shalawat beriringan salam kita hadiahkan
kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa umatnya ke alam yang berilmu
pengetahuan seperti saat sekarang ini.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas fisika kelas XI pada tahun ajaran
2019/2020 yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Diharapkan dengan adanya makalah
ini, dampak pemanasan global dapat berkurang, sekiranya dalam hal kecil yang dapat kita
lakukan. sebagai bagian hidup yang integratif, kritik dan saran perbaikan sangat kami harapkan
demi kelengkapan dan penyempurnaan tugas ini.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Daftar Isi 3

BAB 1 PENDAHULUAN 4

1.1 Latar Belakang Masalah 4

1.2. Rumusan Masalah 5

1.3. Tujuan 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Menjelaskan pengaruh gas rumah kaca terhadap


fenomena efek rumah kaca.
2.2 Menjelaskan aktivitas aktivitas yang menghasilkan
gas rumah kaca.
2.3 Menjelaskan hasil kesepakatan dunia untuk menanggulangi
pemanasan global.
2.4 Menjelaskan dampak pemanasan global bagi kehidupan di
bumi.
2.5 Menjelaskan upaya upaya yang dilakukan manusia untuk
menanggulangi pemanasan global .
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara umum pemanasan global didefinisikan dengan meningkatkan suhu permukaan bumi oleh
gas rumah kaca akibat aktivitas manusia. Meski suhu lokal berubah-ubah secara alami, dalam
kurun waktu 50 tahun terakhir suhu global cenderung meningkat lebih cepat dibandingkan data
yang terrekam sebelumnya.Dan sepuluh tahun terpanas terjadi setelah tahun 1990. Isu
pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentu saja
manusia dengan berbagai aktivitasnya.

Pemanasan global telah menyebabkan perubahan iklim yang signifikan, sepertiyang terjadi di
negara kita, efek dari pemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim.
Di beberapa daerah sering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor,
munculnya angin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah
ini akan membahas Definisi Pengertian Pemanasan Global, Dampak dari Pemanasan Global,
Akibat dari Pemanasan Global, Cara mencengah Pemanasan Global, Mengukur pemanasan
global dan Bencana Besar Yang di akibatkan oleh adanya Pemanasan Global.

Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari
Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk
cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi
panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan
memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar.
Namun, sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas
rumah kaca yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :

1. Menjelaskan apa pengaruh gas rumah kaca terhadap


fenomena efek rumah kaca?
2.Menjelaskan aktivitas aktivitas apa yang menghasilkan
gas rumah kaca?
3.Menjelaskan apa hasil kesepakatan dunia untuk menanggulangi
pemanasan global?
4. Menjelaskan apa dampak pemanasan global bagi kehidupan di
Bumi?
5.Menjelaskan apa upaya upaya yang dilakukan manusia untuk
menanggulangi pemanasan global?
6.Bagaimana cara menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya?
7.Menunjukan perilaku tanggung jawab dan peduli sebagai
bentuk peran aktif dalam melestarikan!
1.3. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengaruh gas rumah kaca


2. Untuk mengetahui aktivitas apa yang dihasilkan gas rumah kaca
3. Untuk mengetahui hasil kesepakatan dunia untuk menanggulangi pemanasan global
4. Untuk mengetahui dampak pemanasan global bagi kehidupan dibumi
5. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan manusia untuk menanggulangi pemanasan
global.
6. Untuk mengetahui bagaimana cara kita menghayati dan mengamalkan ajaran yang
dianut.
7. Untuk mengetahui perilaku tanggung jawab dan peduli sebagai bentuk peran aktif dalam
melestarikan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengaruh Gas Rumah Kaca terhadap fenomena efek rumah kaca

1. PERUBAHAN IKLIM YANG EKSTREM


Akibat Efek Rumah Kaca
Daerah yang cenderung hangat akan menjadi lembab, karena ada lebih banyak air yang
menguap di lautan. Hal itu disebabkan oleh uap air yang merupakan gas pada rumah kaca, sehingga
keberadaannya akan menyebabkan meningkatnya efek insulasi pada atmosfer. Uap air yang banyak juga
akan membentuk awan yang lebih banyak.
Lalu kemudian akan menimbulkan pantulan cahaya matahari akan kembali ke luar angkasa, yang di
mana hal itu akan menurunkan proses pemanasan. Kelembapan yang sangat tinggi akan meningkatkan
curah hujan, badai yang semakin kering, dan air akan lebih cepat menguap dari dalam tanah.

2. MENINGKATNYA PERMUKAAN AIR LAUT


Akibat Efek Rumah Kaca
Salah satu dampak atau akibat dari pemanasan global atau efek rumah kaca ini, adalah
meningkatnya permukaan air laut. Bahkan lapisan es di benua arktik akan berkurang sebanyak 2,7 % per
dekade. Kemudian temperatur rata-rata global telah meningkat, dengan kedalaman paling sedikit 300
meter saja.
Perubahan tingginya rata-rata muka laut akan diukur dari daerah dengan lingkungan yang lebih stabil,
secara geologi. Lalu ketika atmosfer menghangat lapisan air laut juga akan ikut menghangat, sehingga
volumenya akan membesar dan menaikkan tingginya permukaan air laut.

3. MENINGKATNYA SUHU GLOBAL


Akibat Efek Rumah Kaca
Pemanasan yang terjadi pada sistem iklim bumi menjadi hal yang paling terasa, seiring dengan
banyaknya bukti mengenai pengamatan kenaikan temperatur udara dan laut, pencairan salju dan juga
es di berbagai tempat di dunia, dan kemudian naiknya permukaan laut global.
Perubahan ini telah diukur oleh para ilmuwan, dengan mengukur atmosfer, lautan, permukaan es, dan
gleteser yang menunjukkan bahwa kini bumi telah mengalami pemanasan akibat dari adanya emisi gas
rumah kaca di masa lalu.

2.2 Aktivitas aktivitas yang menghasilkan gas rumah kaca

1.PENEBANGAN DAN PEMBAKARAN HUTAN


Pohon memiliki fungsi sebagai mengubah gas karbondioksida menjadi oksigen yang dibutuhkan
oleh manusia. Tetapi manusia lebih suka menebang dan membakarnya, untuk kepentingan sendiri
misalnya untuk lahan bercocok tanam. Saat hutan dibakar pun akan menghasilkan gas rumah kaca, yang
dapat meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca.
2. PENGGUNAAN BAHAN BAKAR FOSIL
Penggunaan bahan bakar fosil misalnya minyak bumi dan batu bara, juga bisa menjadi salah satu
penyebab semakin tingginya efek rumah kaca. Karena penggunaan yang berlebihan akan menyebabkan
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer, seperti misalnya karbondioksida dihasilkan dari pembakaran
bahan bakar fosil.
3. PENCEMARAN LAUT
Tahukah anda bahwa lautan dapat menyerap karbondioksida dalam jumlah yang besar, yang
disebabkan oleh pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah. Kemudian laut pun menjadi
tercemar sehingga banyak ekosistem yang di dalamnya musnah, lalu laut pun tidak dapat menyerap
karbondioksida dengan baik.
4. INDUSTRI PERTANIAN
Pertanian yang berskala besar dan sudah disebut dengan industri, biasanya akan menggunakan pupuk
dalam jumlah yang banyak. Pupuk yang terpakai itu akan melepaskan gas nitrous oxide ke atmosfer yang
kemudian menjadi gas rumah kaca.
5. LIMBAH INDUSTRI DAN JUGA TAMBANG
Jenis-jenis industri seperti misalnya pabrik semen, pabrik pupuk dan penambangan batu bara serta
minyak bumi akan mengakibatkan produksi gas rumah kaca seperti misalnya karbondioksida.

2.3 Hasil kesepakatan dunia untuk menanggulangi pemanasan global

Berikut ini hasil kesepakatan Dunia Internasional dalam upaya penanggulangan dampak
pemanasan global :
1. IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change)
Pada tahun 1988, Badan PBB untuk lingkungan (United Nations Environment Programme) dan
organisasi meteorologi dunia (World Meteorology Organization) mendirikan sebuah panel antar
pemerintah untuk perubahan iklim yang dikenal dengan IPCC (Intergovernmental Panel on Climate
Change) yang terdiri atas 300 lebih pakar perubahan iklim dari seluruh dunia. IPCC bersekretariat di
Jenewa (Swiss) dan bertemu satu tahun sekali di sebuah rapat pleno yang membahas tiga hal utama
:Informasi ilmiah mengenai perubahan iklimDampak, adaptasi dan kerentananMitigasi perubahan iklim
Pada tahun 1990 dan 1992, IPCC menyimpulkan bahwa penggandaan jumlah gas rumah kaca di
atmosfer mengarah pada konsekuensi serius bagi masalah sosial, ekonomi, dan sistem alam di dunia.
Selain itu, IPCC menyimpulkan bahwa emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari aktivitas manusia juga
memberikan kontribusi pada gas rumah kaca alami dan akan menyebabkan atmosfer bertambah panas.
IPCC memperkirakan penggandaan emisi gas rumah kaca akan menyebabkan pemanasan global sebesar
1,5 – 4,5 derajat celcius.
2. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto diadopsi pada sesi ketiga Konferensi Pihak Konvensi (UNFCCC) pada 1997 di
Kyoto, Jepang. Semua pihak dalam UNFCCC dapat menanda tangani atau meratifikasi Protokol Kyoto,
sementara pihak luar tidak diperbolehkan. Negara-negara yang meratifikasi protokol ini berkomitmen
untuk mengurangi emisi/pengeluaran karbon dioksida dan lima gas rumah kaca lainnya, atau bekerja
sama dalam perdagangan emisi jika mereka menjaga jumlah atau menambah emisi gas-gas tersebut,
yang telah dikaitkan dengan pemanasan global. Jika sukses diberlakukan, Protokol Kyoto diprediksi akan
mengurangi rata-rata cuaca global antara 0,02 °C dan 0,28 °C pada tahun 2050.
3. Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC)
Asia Pacific Partnership on Clean Development and Climate (APPCDC) merupakan kerjasama
internasional yang bersifat sukarela antara Australia, Kanada, India, Jepang, Republik Rakyat Cina, Korea
Selatan yang mengumumkan pembentukannya pada tanggal 28 Juli 2005, Menteri Luar Negeri,
Lingkungan dan Energi dari negara-negara peserta sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan
dan transfer teknologi yang memungkinkan pengurangan emisi gas rumah kaca yang bersesuaian
dengan UNFCC dan perangkat internasional lainnya seperti Protokol Kyoto.

4. Protokol Montreal
Protokol Montreal adalah sebuah traktat internasional yang dirancang untuk melindungi lapisan
ozon, dengan meniadakan produksi sejumlah zat yang diyakini bertanggung jawab atas berkurangnya
lapisan ozon. Traktat ini berlaku sejak 1 Januari 1989. Traktat ini difokuskan pada beberapa kelompok
senyawa hidrokarbon, halogen, yang diyakini memainkan peran penting dalam penipisan lapisan ozon.
Semua zat tersebut memiliki klorin atau bromin.
Tindakan yang lebih baik dalam mengatasi, mengurangi, dan mencegah pemanasan global
adalah dengan mengubah perilaku manusia. Karena pemahaman tentang pemanasan global yang
ditanamkan hari ini berdampak besar pada generasi mendatang. Berikut ini adalah beberapa upaya yang
dapat dilakukan dalam mengurangi pemanasan global, antara lain :
a. Hemat Listrik
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa gas rumah kaca itu didominasi dari karbondioksida
(CO2). Sebagian besar dari CO2 dihasilkan dari pembangkit listrik yang berbahan bakar fosil.
Dengan demikian, jika kita berhemat listrik maka secara tidak langsung kita mengurangi kadar
CO2 di atmosfer. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghemat listrik antara lain :
matikan peralatan listrik jika sudah tidak digunakan, menggunakan barang elektronik yang low
watt (daya listrik rendah), matikan lampu pada saat tidur, mengoptimalkan sinar matahari pada
siang hari sebagai penerangan di dalam rumah, dan sebagainya.

b. Menanam Pohon

CO2 digunakan tanaman untuk berfotosintesis, maka penanaman pohon dalam jumlah
banyak akan menjadi solusi untuk mengurangi jumlah CO2 di atmosfer.

c.  Melestarikan Hutan


Hutan memiliki banyak fungsi antara lain : sebagai paru-paru dunia yang menyuplai
Oksigen, sumber keanekaragaman hayati karena hutan merupakan tempat hidup berbagai jenis
flora dan fauna, sumber cadangan air, dan sebagainya. Fungsi hutan begitu penting terutama
dalam mengurangi dampak pemanasan global. Oleh sebab itu, kita perlu menjaga dan
melestarikan hutan. Pengalihan fungsi hutan untuk lahan produktif seperti perkebunan kelapa
sawit, lahan pertanian harus dilakukan dengan bijak dan memperhatikan prinsip-prinsip
kelestarian. Membuka lahan produktif dengan cara membakar hutan dapat mengakibatkan
dampak lingkungan yang serius. Oleh sebab itu, pemerintah perlu membuat kebijakan yang jelas
dan tegas mengenai kelestarian lingkungan hidup. Pelaku pembakaran hutan harus ditindak
tegas dengan hukuman yang berat agar pelakunya jera karena akibat perbuatan mereka
berdampak pada kehidupan orang banyak.
d.  Mengurangi Penggunaan Mobil dan Uji Emisi Kendaraan Bermotor
Mobil sebagai penyumbang sumber CO2 terbesar di perkotaan, juga perlu diantisipasi
dengan mengubah perilaku orang. Penggunaan mobil pribadi menjadi penyumbang CO2
terbesar bila tidak ada pengaturan penggunaan mobil pribadi dengan baik. Selain itu,
pengecekan rutin uji emisi kendaraan bermotor dapat meminimalisir jumlah gas buangan CO2.
Mesin kendaraan yang tidak dirawat dengan baik akan menyebabkan pembakaran pada mesin
menjadi tidak sempurna. Akibatnya performa kendaraan bermotor menjadi kurang baik, terlebih
lagi gas buangan hasil pembakaran menjadi lebih banyak.
e. Mengurangi penggunaan bahan perusak Ozon
Penggunaan bahan perusak ozon seperti yang biasa digunakan pada bahan pelarut dan
pembersih, alat pendingin (kulkas dan AC), hair spray, semprotan nyamuk, dan sebagainya
secara berlebihan menyebabkan bolongnya lapisan ozon sehingga menimbulkan terjadinya
pemanasan global. Penggunaan bahan perusak ozon dapat dikurangi dengan beberapa cara
antara lain : mengurangi penggunaan AC atau memilih produk elektronik pendingin yang bebas
freon, mengurangi penggunaan hair spray, penyemprot cat ataupun semprotan nyamuk yang
berbahan aerosol.  
f. Penggunaan Energi Alternatif Baru
Mari kita pikirkan bersama langkah nyata lainnya yang dapat kita perbuat untuk Selama
ini sebagian besar energi listrik kita dihasilkan dari pembakaran batubara ataupun minyak bumi
yang menghasilkan gas rumah kaca. Penggunaan energi terbaharui dengan memanfaatkan
tenaga air, angin, dan panas bumi dapat mengurangi produksi CO2 yang dilepas ke udara. Energi
nuklir juga dapat menjadi sebuah energi alternatif untuk mengurangi pemanasan global
meskipun masih kontroversial karena alasan keselamatan dan limbahnya yang berbahaya.
Masih banyak hal-hal kecil yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pemanasan global
yaitu : mengurangi penggunaan tissue dengan menggunakan sapu tangan, menggunakan kertas
secara efisien dan lain-lain. Semakin banyak penggunaan tissue dan kertas, berarti semakin
banyak pohon yang ditebang untuk membuat bahan bakunya sehingga hutan semakin
gundul.mengurangi pemanasan global. Mulailah dari hal yang kecil dan bermanfaat.
2.4 Dampak pemanasan global bagi kehidupan di bumi

1.Mencairnya es yang berada di kutub utara dan kutub selatan Bumi


Akibat pemanasan global yang pertama yang akan kita bahas adalah mencairnya es yang berada
di kutub utara dan juga kutub selatan Bumi. Seperti yang kita ketahui bersama bahwasanya kutub utara
dan kutub selatan Bumi adalah berupa es (baca: hujan es). Es yang berada di area kutub volumenya
lebih besar daripada yang berada di wilayah bukan kutub Bumi.
Pemanasan global merupakan peristiwa niknya suhu rata- rata yang ada Bumi. Kenaikan suhu ini
akan menyebabkan mencairnya es- es yang ada di Bumi, termasuk juga es yang ada di wilayah kutub
Bumi. Hal ini tentu saja akan mengakibatkan berkurangnya volume es yang berada di Bumi. Akibat
selanjutnya adalah suhu di wilayah kutub Bumi menjadi lebih hangat dan penguapan air menjadi lebih
banyak.
2.Naiknya permukaan air laut
Pemanasan global akan menyebabkan suhu rata- rata di Bumi menjadi meningkat. Memang
kenaikan suhu ini tidak terjadi secara drastis atau dengan kata lain berangsunr- angsur. Meski demikian
kenaikan suhu rata- rata di Bumi ini mampu menyebabkan perubahan pada kondisi global di Bumi.
Adapun suhu rata- rata di Bumi ini juga tidak lepas dari suhu atmosfer Bumi yang meningkat.
Meningkatnya suhu rata- rata Bumi dan atmosfer Bumi ini akan menyebabkan es di kutub
menjadi cair, baik kutub Utara Bumi maupun kutub Selatan Bumi. Akibat mencairnya bongkahan es atau
gunung es ini, air laut (baca: ekosistem air laut) pun menjadi bertambah volumenya. Hal ini karena es
yang mencair akan lari ke dalam lautan dan akan menambh jumlah atau volume air laut. Ketika volume
air laut bertambah, maka permukaan air laut pun menaik. Kasus kenaikan permukaan air laut sendiri
selama abad 20 sudah mencapai 10 cm hingga 25 cm. Kemudian prediksi oleh lembaga IPCC, kenaikan
air laut hingga abad 21 akan mencapai 88 cm.
3.Banyaknya daratan yang tenggelam
Pemanasan global pada akhirnya akan menyebabkan dampak yang berupa tenggelamnya
daratan (baca: ekosistem darat) yang ada di Bumi. Hal ini terutama menyerang pulau- pulau kecil dan
juga daratan yang ada di pesisir pantai (baca: ekosistem pantai). Hal ini tidak lepas dari dua akibat
pemanasan global yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni mencairnya es di wilayah kutub dan juga
naiknya permukaan air laut.
4.Menipisnya lapisan ozon
Pemanasan global juga akan menyebabkan masalah yang sangat serius. Masalah serius yang
akan dimunculkan dari adanya pemanasan global diantaranya adalah menipisnya lapisan ozon yang
menyelimuti Bumi. Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwasannya lapisan ozon ini sangatlah
penting keberadaannya di Bumi karena dapat melindungi Bumi dari berbagai macam ancaman buruk,
seperti menyaring sinar ultraviolet yang akan masuk ke permukaan Bumi sehingga tidak langsung
menyinari permukaan Bumi dan memberikan berbagai dampak penyakit.

2.5 Upaya upaya yang dilakukan manusia untuk menanggulangi pemanasan global

1.Mengurangi Penggunaan Bahan Bakar Fosil


Pembakaran bahan bakar fosil (seperti premium dan solar) menghasilkan gas karbon dioksida
sebagai gas buangan. Seandainya alat transportasi yang berbahan bakar minyak marak digunakan dan
jumlahnya semakin bertambah, maka karbon dioksida yang dibuang ke atmosfer juga semakin besar.
Akibatnya pemanasan global yang terjadi akan semakin buruk. Oleh sebab itu alat transportasi yang
berbahan bakar minyak sebaiknya diminimalisir pemakaiannya. Kurangi penggunaan kendaraan pribadi
dan gunakanlah alat transportasi umum sehingga dapat mengurangi gas karbon dioksida di udara.
Cara lain mengurangi penggunaan bahan bakar fosil adalah dengan menggunakan alat
transportasi yang tidak menghasilkan karbon dioksida sebagai gas buangan nya misalnya dengan
menggunakan sepeda, mobil berbahan bakar hidrogen atau akan lebih baik lagi jika kita biasakan jalan
kaki untuk berpergian pada jarak yang dekat.
2. Menggunakan Energi Alternatif
Cara mengatasi pemanasan global yang kedua adalah dengan beralih ke Energi Alternatif.
Manusia sejatinya dapat menggunakan energi alternatif guna meminimalisir hal - hal yang dapat
menjadi penyebab pemanasan global. Penggunaan energi alternatif terbarukan ini hendaknya harus
segera di terapkan di seluruh dunia. Pembangkit listrik berbahan bakar fosil harus segera diganti dengan
energi bersih, seperti sinar matahari, angin, air, panas bumi dan biomassa. Sumber energi tersebut
sejatinya berlimpah namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal.
3. Tidak Menebang Pohon di Hutan Secara Sembarangan
Seperti yang sudah kita ketahui, pohon merupakan tumbuhan yang dapat menyerap gas CO2
dan menghasilkan oksigen. Dengan mengurangi dampak penebangan hutan secara ilegal kita juga
berperan dalam menjaga kelestarian hutan yang saat ini banyak mengalami kerusakan.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Pemanasan global yang terjadi saat ini adalah akibat dari perbuatan kita sendiri. Sebagai manusia
kita tidak dapat menjaga dengan baik tempat dimana kita hidup. Jika kita tidak sadar akan
dampak yang terjadi nanti, maka kehidupan di Bumi ini akan terancam. Untuk mengatasinya,
telah dilakukan beberapa penangulangan. Penanggulangan ini akan efektif bila semua pihak turut
serta untuk melakukannya.

3.2 Saran
Pemanasan global ini dapat di kurangi jika kita menanamkan rasa cinta kepada Bumi ini. Kita
harus dapat menjaga dan melestarikannya , demi kelangsungan kehidupan di masa yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai