Anda di halaman 1dari 48

ALAMAT KANTOR:

Gedung LPMP Lantai 1 (Education Centre), Jalan A.P. Petta Rani Makassar
Telepon: (0411) 873565, 873513 Fax. 873513 Kode Pos: 90222
Email: sekretariat.bapsulsel@gmail.com
i|BAN -S/M PROVINSI SULAW ESI SELATAN
PELAKSANAAN PROGRAM AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH
TAHUN 2018

BADAN AKREDITASI NASIONAL SEKOLAH/MADRASAH


PROVINSI SULAWESI SELATAN

Tim Penyusun:
Drs. H. Basir Nanring, M.Pd (Ketua)
Drs. H. A. Burhanuddin Usman, M.Si (Sekretaris)
Anggota:
Drs. H. Muh. Amin Thalib, M.Pd
K.H. Yunus Shamad, LC, MM
Drs. H. Hamire, M.Si
Drs. H. Mahyuddin Datjing
Dra. Hj. Lutfiah Muhammad, S.Pd
Dr. Muchlis Madani, M.Si
Dr. Fatmawaty Mallapiang, SKM. M.Kes
Drs. H. Basrun Ponta, M.Pd
Dr. Kartini Saade, M.Pd
Drs. Amos Aman

Tim Pendukung:
Andi Kurniawan Bausat. MB, SE
Ilfan Kurniadi, S.Pd., M.Pd
Alwi Yusuf, S.Sos

Copyright © BAN-S/M Provinsi Sul-Sel, 2018

ii | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat


dan Hidayah-Nya jualah sehingga Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Sulawesi-Selatan dapat
menyelesaikan Laporan Hasil Pelaksanaan Akreditasi Sekolah/
Madrasah Tahun 2018 sesuai waktu yang direncanakan.
Untuk mendukung pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah di
Sulawesi Selatan, diperlukan Dana/Anggaran yang memadai yang
diharapkan dapat memperlancar kegiatan Kesekretariatan BAN-S/M
serta pelaksanaan Akreditasi Sekolah/Madrasah di Tahun 2018
Laporan ini dimaksud sebagai bahan pertanggungjawaban dari
Pelaksanaan Kegiatan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah
(BAN-S/M) Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 dilaksanakan oleh
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Provinsi
Sulawesi Selatan tahun anggaran 2018.
Harapan kami semoga laporan ini dapat memberi manfaat dalam
pengembangan dan pembangunan pendidikan di Sulawesi Selatan ke
depan demi terwujudnya pendidikan yang bermutu melalui akreditasi
bermutu.
Demikian atas kerjasama serta dukungan dari BAN-S/M Pusat
kami ucapkan terima kasih. Semoga ALLAH SWT memberkati usaha
dan dan upaya kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin

iii | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL v
DAFTAR GAMBAR vi
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Dasar Hukum 2
C. Cakupan Wilayah dan Kondisi Geografis 4
BAB II TATA KELOLA BAN-S/M PROVINSI 6
A. Keanggotaan BAN-S/M PROVINSI 6
B. Sekretariat BAN-S/M PROVINSI 8
C. Koordinator Pelaksana Akreditasi (KPA) 9
BAB III SUMBER DAYA ASESOR 11
A. Data Asesor Kabupaten/Kota 11
B. Data Asesor Berdasarkan Asal Instansi 13
C. Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur 14
BAB IV HASIL AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH 15
A. Hasil Akreditasi Tahun 2018 15
B. Hasil Akreditasi Jenjang SD dan MI 19
C. Hasil Akreditasi Jenjang SMP dan MTS 23
D. Hasil Akreditasi Jenjang SMA dan MA 27
E. Hasil Akreditasi Jenjang SMK 31
BAB V PERMASALAHAN IMPLEMENTASI AKREDITASI 35
A. Hambatan dan Kendala 35
B. Solusi dan Perbaikan 35
C. Temuan Terhadap Sekolah/Madrasah 36
BAB VI PENUTUP 42
A. Kesimpulan 42
B. Saran 42

iv | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1 Populasi Data Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi 4
Selatan
Tabel 2.1 Data Susunan Keanggotaan BAN-S/M Provinsi Sulawesi 6
Selatan Tahun 2017/2022
Tabel 2.2 Data Keanggotaan BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan 7
yang Pergantian Antar Waktu (PAW)
Tabel 2.3 Keanggotaan Sekretariat BAN-S/M Provinsi Sulawesi 8
Selatan
Tabel 2.4 Keanggotaan UPPK BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan 9
Tabel 2.5 Daftar Nama-Nama KPA S/M Kabupaten/Kota BAN-S/M 10
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018
Tabel 3.1 Distribusi Asesor Tiap Jenjang Berdasarkan 11
Kabupaten/Kota
Tabel 3.2 Distribusi Asesor Berdasarkan Asal Instansi 13
Tabel 3.3 Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur 14
Tabel 4.1 Hasil Akreditasi Berdasarkan Jumlah Setiap Jenjang Per 15
Kabupaten/Kota
Tabel 4.2 Sasaran Akreditasi Berdasarkan Akreditasi Terakhir 16
Tabel 4.3 Data Akreditasi Sekolah/Madrasah Berdasarkan 18
Peringkat
Tabel 4.4 Data Hasil Akreditasi Jenjang SD dan MI per 19
Kabupaten/Kota
Tabel 4.5 Rata-rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SD dan MI 21
Tabel 4.6 Data Hasil Akreditasi Jenjang SMP dan MTS per 23
Kabupaten/Kota
Tabel 4.7 Rata-rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SMP dan 25
MTS
Tabel 4.8 Data Hasil Akreditasi Jenjang SMA dan MA per 27
Kabupaten/Kota
Tabel 4.9 Rata-rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SMA dan 28
MA
Tabel 4.10 Data Hasil Akreditasi Jenjang SMK per Kabupaten/Kota 31
Tabel 4.11 Rata-rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SMK 32

v|BAN -S/M PR OVINSI SU LAWESI SELATAN


DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1 Grafik Populasi Data Jumlah Sekolah/Madrasah 4
Provinsi Sulawesi Selatan
Gambar 3.1 Grafik Distribusi Asesor Setiap Jenjang Per 12
Kabupaten/Kota
Gambar 3.2 Grafik Distribusi Asesor Berdasarkan Asal Instansi 13
Gambar 3.3 Grafik Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur 14
Gambar 4.1 Grafik Distribusi Akreditasi Sekolah/Madrasah per 16
Kabupaten/Kota
Gambar 4.2 Grafik Distribusi Akreditasi Berdasarkan Tahun 17
Akreditasi Terakhir
Gambar 4.3 Grafik Distribusi Perolehan Peringkat Akreditasi per 18
Kabupaten/Kota
Gambar 4.4 Grafik Hasil Akreditasi Jenjang SD dan MI per 20
Kabupaten/Kota
Gambar 4.5 Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SD dan MI 21
Gambar 4.6 Grafik Hasil Akreditasi Jenjang SMP dan MTS per 24
Kabupaten/Kota
Gambar 4.7 Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMP dan 25
MTS
Gambar 4.8 Grafik Hasil Akreditasi Jenjang SMA dan MA per 28
Kabupaten/Kota
Gambar 4.9 Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMA dan 29
MA
Gambar 4.10 Grafik Hasil Akreditasi Jenjang SMK per 31
Kabupaten/Kota
Gambar 4.11 Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMK 32

vi | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Proses akreditasi dilakukan secara berkala dan terbuka
dengan tujuan untuk membantu dan memberdayakan program dan
satuan pendidikan agar mampu mengembangkan sumber dayanya
dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengingat pentingnya
akreditasi sebagai salah satu upaya untuk menjamin dan
mengendalikan kualitas pendidikan, Pemerintah membentuk Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M).
Akreditasi sekolah/madrasah adalah suatu kegiatan penilaian
kelayakan suatu sekolah/madrasah berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan dan dilakukan oleh BAN-S/M. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 59 tahun 2012 Pasal (1) ayat
(2), menyatakan bahwa BAN-S/M adalah badan evaluasi mandiri
yang menetapkan kelayakan program dan satuan pendidikan
jenjang pendidikan dasar dan menengah jalur formal dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan. BAN-S/M mempunyai
tugas merumuskan kebijakan operasional, melakukan sosialisasi
kebijakan, dan melaksanakan akreditasi Sekolah/Madrasah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1), BAN-S/M mempunyai fungsi untuk:
a. Merumuskan kebijakan dan menetapkan akreditasi sekolah/
madrasah;
b. Merumuskan kriteria dan perangkat akreditasi sekolah/
madrasah untuk diusulkan kepada Menteri;
c. Melaksanakan sosialisasi kebijakan, kriteria, dan perangkat
akreditasi sekolah/madrasah;
d. Melaksanakan akreditasi sekolah/madrasah;
e. Mengevaluasi pelaksanaan dan hasil akreditasi sekolah/
madrasah;
f. Memberikan rekomendasi tentang tindak lanjut hasil
akreditasi;
g. Mengumumkan hasil akreditasi sekolah/madrasah secara
nasional;
h. Melaporkan hasil akreditasi sekolah/madrasah kepada Menteri;
dan
i. Melaksanakan ketatausahaan BAN-S/M.

1|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


Pada butir (g) dinyatakan bahwa, BAN-S/M memiliki
kewajiban mengumumkan hasil peringkat akreditasi sekolah/
madrasah secara nasional. Melalui pengumuman ini masyarakat
diharapkan dapat memperoleh informasi tentang peringkat
akreditasi sekolah/ madrasah untuk kepentingan pendidikan. Hasil
peringkat akreditasi sekolah/madrasah juga dapat digunakan oleh
instansi-instansi yang terkait dalam penjaminan mutu pendidikan
nasional dalam kerangka pembinaan sekolah/madrasah. Dalam
melaksanakan akreditasi sekolah/ madrasah BAN-S/M dibantu oleh
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi,
sebagaimana tercantum pada pasal 11 butir (a). Dalam
melaksanakan tugasnya, BAN-S/M Provinsi dapat dibantu oleh
Koordinator Pelaksana Akreditasi sebagaimana tercantum dalam
pasal 12 ayat (6).
Di samping itu, Permendikbud No. 59 Tahun 2012 Pasal 7
ayat (3) menyebutkan bahwa dalam melaksanakan tugasnya BAN-
S/M menggunakan data yang terintegrasi dengan Kementerian.
Integrasi data akreditasi dilakukan dengan sistem pendataan di 2
(dua) Kementerian, yakni Sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik)
di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait dengan data
sekolah dan Sistem EMIS (Education Management Information
System) di Kementerian Agama terkait dengan data madrasah.

B. Dasar Hukum
1. Undang–undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembar Negara Tahun
2003 No. 78, Tambahan Lembar Negara No. 4301);
2. Undang–undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
3. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar
Nasional Pedidikan (Lembar Negara Tahun 2005 No. 41
Tambahan Lembar Negara RI No. 4496);
4. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 Tentang Pengelolaan
dan Penyelenggara Pendidikan;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13
Tahun 2018, tentang Badan Akreditasi Nasional;
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 74
Tahun 2016 tentang Pedoman Umum Penyaluran Bantuan
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.

2|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 Tentang Standar Isi Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pada
Pendidikan Dasar dan Menengah;
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 23 Tahun 2016 Tentang Standar Penilaian
Pendidikan Pada Pendidikan Dasar dan Menengah;
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Kompetensi Inti dan
Kompetensi Dasar Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Dasar dan
Menengah;
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 28 Tahun 2016 Tentang Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah;
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 002/H/AK/2017 Tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
(SD/MI);
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 003/H/AK/2017 Tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Pertama /Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs);
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 004/H/AK/2017 Tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
(SMA/MA);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 005/H/AK/2017 Tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK);
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 13 Tahun 2018 Tentang tentang Badan
Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal;
17. Surat Keputusan Ketua Badan Akreditasi Nasional Sekolah/
Madrasah Nomor 261/BAN-SM/SK/2018 Tanggal 11 Mei 2018
Tentang Susunan Keanggotaan Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2018 sd
2022;

3|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


C. Cakupan Wilayah dan Kondisi Geografis
Cakupan wilayah kerja Badan Akreditasi Nasional Sekolah/
Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Sulawesi Selatan terdiri dari 24
kabupaten/kota yaitu Kabupaten Bantaeng, Barru, Bulukumba,
Bone, Enrekang, Gowa, Jeneponto, Selayar, Luwu, Luwu Timur,
Luwu Utara, Maros, Pangkajene dan Kepulauan, Pinrang, Sidenreng
Rappang, Sinjai, Soppeng, Takalar, Tana Toraja, Toraja Utara,
Wajo, Makassar, Palopo dan Parepare. Diantara kabupaten/kota
wilayah kerja tersebut ada 3 kabupaten yang memiliki daerah
kepulauan dan daerah 3T yaitu Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan dan Kabupaten Kepulauan Selayar dan Luwu Utara.
Jumlah populasi jumlah sekolah/madrasah di wilayah provinsi
Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut:

Tabel 1.1 Populasi Data Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi


Selatan
Status
Jenjang Jumlah
Negeri Swasta
SD/MI 6212 937 7149
SMP/MTS 1293 1108 2401
SMA/MA 367 612 979
SMK 168 269 437
Total 8040 2926 10966

7000
6212
6000

5000

4000

3000

2000
1293 1108
937
1000 612
367 168 269
0
SD/MI SMP/MTS SMA/MA SMK

Negeri Swasta

Gambar 1.1. Grafik Populasi Data Jumlah Sekolah/Madrasah


Provinsi Sulawesi Selatan

4|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


Berdasarkan populasi data sekolah/madrasah di atas bahwa
jumlah satuan pendidikan untuk jenjang SD/MI sebanyak 7149
dengan rincian jumlah yang status negeri 6212 dan swasta 937,
sedangkan jenjang SMP/MTs sebanyak 2401 dengan rincian status
negeri 1293 dan swasta 1108, untuk jenjang SMA/MA jumlah
keseluruhan 979 dengan rincian status negeri 367 dan swasta 612
sedangkan jenjang SMK jumlah keseluruhan 437 dengan rincian
status negeri 168 dan swasta 269. Jumlah keseluruhan status
negeri semua jenjang 8040 sedangkan swasta sebanyak 2926
sehingga total keseluruhan 10966 sekolah/madrasah.

5|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


BAB II
TATA KELOLA BAN-S/M PROVINSI

A. Keanggotaan BAN-S/M Provinsi


Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi yang
selanjutnya disingkat BAN-S/M Provinsi adalah badan evaluasi
nonstruktural di tingkat provinsi yang membantu BAN-S/M dalam
pelaksanaan Akreditasi. BAN-S/M Provinsi merupakan organisasi
yang bersifat kolektif kolegial, yaitu seluruh keputusan BAN-S/M
Provinsi adalah hasil dari Rapat Program Anggota BAN-S/M
Provinsi.
Anggota BAN-S/M Provinsi terdiri atas:
a. Ketua merangkap Anggota;
b. Sekretaris merangkap Anggota; dan
c. Anggota.
Anggota BAN-S/M Provinsi masing-masing berjumlah gasal
paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 15 (lima belas)
orang berdasarkan kebutuhan masing-masing provinsi dengan
mempertimbangkan jumlah Satuan Pendidikan dan keluasan
wilayah. Jumlah dan anggota BAN-S/M Provinsi ditetapkan oleh
Ketua Badan Akreditas Nasiona Sekolah/Madrasah melalui surat
keputusan.
Berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/
Madrasah, Nomor 261/BAN-SM/SK/2018 tanggal 11 Mei 2018
tentang susunan keanggotaan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/
Madrasah Provinsi Sulawesi Selatan. Berikut ini adalah daftar
anggota Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi
Sulawesi Selatan dipat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.1. Data Susunan Keanggotaan BAN-S/M Provinsi Sulawesi


Selatan Tahun 2017/2022
Jenis Tingkat Asal
No Nama Jabatan Umur
Kelamin Pendidikan Instansi
1 Drs. H. Basir Ketua 68 L S2 Praktisi
Nanring, M.Pd Pendidikan
2 Drs. H. A. Sekretaris 62 L S2 Praktisi
Burhanuddin Pendidikan
Usman, M.Si
3 Drs.H.M.Adnan Anggota 65 L S2 Praktisi
Siara, SE Pendidikan

6|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


Jenis Tingkat Asal
No Nama Jabatan Umur
Kelamin Pendidikan Instansi
4 Drs. H. Hamire, Anggota 60 L S2 Praktisi
M.Si Pendidikan
5 H.M.Yunus Samad, Anggota 65 L S2 Kementeria
Lc.,MM n Agama
6 Drs. Amin Thalib, Anggota 60 L S2 Dewan
M.Pd Pendidikan
7 Drs. H. Basrun Anggota 61 L S2 Pensiunan
Ponta, M.Pd Pengawas
8 Drs. H. Mahyuddin Anggota 68 L S1 Praktisi
Datjing Pendidikan
9 Dr.Hj.Kartini Anggota 60 P S3 Praktisi
Saade, M.Pd Pendidikan
10 Dr.Muhlis Madani, Anggota 55 L S3 Perguruan
M.Si Tinggi
11 Dr. Fatmawati Anggota 47 P S3 Perguruan
Mallapiang, M.Kes Tinggi
12 Dra. Hj. Lutfiah Anggota 61 P S1 Praktisi
Muhammad, S.Pd Pendidikan
13 Drs. Amos Aman Anggota 69 L S1 Praktisi
Pendidikan

Seiring berjalannya masa keanggotaan dan berdasarkan hasil


bimbingan teknis TIM Inspektorat Jenderal serta Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 13 Tahun 2018, bahwa ada
4 (empat) anggota BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan yang terkait
dengan temuan Inspektorat Jenderal, sehingga beberapa anggota
harus mengundurkan diri atau keluar dari keanggotaan BAN-S/M
Provinsi Sulawesi Selatan dan 1 orang diantaranya meninggal
dunia.

Tabel 2.2. Data Anggota BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan yand di


Pergantian Antar Waktu (PAW)
No Nama Jabatan Keterangan

1 Drs. H. Hamire, M.Si Anggota Pengurus Partai


Berkarya
2 H.M.Yunus Samad, Lc.,MM Anggota Pejabat Struktural
di Perguruan Tinggi
3 Dr.Muhlis Madani, M.Si Anggota Pejabat Struktural
di Perguruan Tinggi
4 Drs.H.M.Adnan Siara, SE Anggota Meninggal Dunia

7|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


B. Sekretariat BAN-S/M Provinsi
Sekretariat BAN-S/M Provinsi dibentuk untuk mendukung
program dan kegiatan di BAN-S/M Provinsi. Sekretariat BAN-S/M
Provinsi berkedudukan di LPMP. Rekrutmen Sekretariat BAN-S/M
Provinsi berdasarkan kualifikasi, kompetensi (termasuk IT),
pengalaman dan dedikasi kerja yang mendukung kompetensi kerja
di BAN-S/M Provinsi. Hasil rekrutmen Sekretariat BAN-S/M Provinsi
harus mendapat persetujuan tertulis dari Ketua BAN-S/M.
Sekretariat BAN-S/M Provinsi bekerja penuh waktu dengan aturan
jam dan hari kerja yang berlaku. Sekretariat BAN-S/M Provinsi
bertanggung jawab kepada Ketua BAN-S/M Provinsi.
Sekretariat BAN-S/M Provinsi terdiri dari:
a) Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK);
b) Staf UPKK; dan
c) Tim IT;
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Akreditasi
Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor
28/SK/BAN-SM/VI/2018. Tentang Pembentukan Staf Sekretariat
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi
Selatan dengan uraian keanggotaan sebagai berikut:
Tabel 2.3. Keanggotaan Sekretariat BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan
Jenis
No Nama Jabatan Umur Pendidikan
Kelamin
1 Andi Kurniawan Kepala 38 L S1
Bausat, SE Sekretariat
2 Ilfan Kurniadi, Anggota 37 L S2
S.Pd.,M.Pd
3 H.Djamaluddin, Anggota 64 L S1
SE
4 Drs.Nurhafid Anggota 70 L S1
5 Nurdiansyah, SE Anggota 26 L S1
6 Yusriansyah, SE Anggota 37 L S1
7 Mukhlis, S.Kom Anggota 32 L S1
8 Ainun Rezkiani Anggota 25 P S1
Amin, SE
9 Jumriati, SE Anggota 23 P S1
10 Nani Firalinda Anggota 52 P SMA

8|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) adalah
Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan memiliki sertifikat Bendahara.
UPKK dibentuk oleh Ketua BAN Provinsi berjumlah sekurang-
kurangnya 1 (satu) orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan
mempunyai tanggungjawab untuk menguji tagihan,
memerintahkan dan melaksanakan pembayaran kepada yang
berhak untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan yang ditetapkan
oleh Ketua BAN-S/M Provinsi.
Berdasarkan keputusan ketua BAN-S/M Provinsi Sulawesi
Selatan Nomor 28a/SK/BANP-S/M/VI/2018 tentang Unit Pengelola
dan Pelaksana Kegiatan (UPKK) dan Staf pengelola Keuangan
susunan keanggotaan sebagai berikut:
Tabel 2.4. Keanggotaan UPPK BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan
Jenis
No Nama Jabatan Umur Pendidikan
Kelamin
1 Hj. Suryani M, UPPK 52 P S2
SE., MM
2 Alwi Yusuf, S.Sos Pengelola 44 L S1
Keuangan

Ketua BAN-S/M Provinsi mengajukan proposal anggaran


untuk operasional pelaksanaan akreditasi berdasarkan ketentuan
yang berlaku dan Pedoman Akreditasi Sekolah/Madrasah. Tim
Penilai anggaran untuk operasional pelaksanaan akreditasi
sekolah/madrasah melakukan penilaian dan memberikan hasil
penilaian ke PPK BAN-S/M. Selanjutnya PPK membuat Surat
Keputusan tentang Penetapan Anggaran untuk Operasional
Pelaksanaan Penerima Bantuan Pemerintah dan disahkan oleh
Kuasa Pengguna Anggaran Sekretariat Balitbang Kemdikbud.

C. Koordinator Pelaksana Akreditasi (KPA)


1. Pembentukan KPA S/M
Dalam melaksanakan tugasnya BAN-S/M Provinsi dapat dibantu
oleh Koordinator Pelaksana Akreditasi Sekolah/Madrasah (KPA-
S/M). KPA-S/M bertugas membantu kelancaran pelaksanaan
akreditasi. KPA-S/M dipilih dan ditetapkan oleh BAN-S/M
Provinsi dan bertanggung jawab pada BAN-S/M Provinsi. KPA-
S/M berjumlah 1 (satu) orang yang berasal dari unsur Asesor
BAN-S/M Provinsi.

9|BAN -S/M PR OVINSI SULAW ESI SELATAN


2. Masa Kerja KPA S/M
Masa kerja KPA-S/M adalah 1 (satu) tahun dan dapat
diperpanjang oleh BAN-S/M Provinsi berdasarkan hasil evaluasi
kinerja.
3. Kepengurusan Koodinator Pelaksana Akreditasi Kab/Kota
Berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi Selatan Nomor 21a/ SK/
BAN-SM/V/2018. Berikut ini adalah daftar nama-nama KPA
kabupaten/Kota:
Tabel 2.5. Daftar Nama-Nama KPA S/M Kabupaten/Kota BAN-S/M
Provinsi Sulawesi Selatan
Jenis Pendidikan
No Nama KPA Kab/Kota
Kelamin
1 Drs.Muhammad Makassar L S2
Junaid,M.Pd
2 H.Taufik,S.Sos, M.Si Gowa L S2
3 Drs.Syamsuddin,M.Pd Takalar L S2
4 Drs.Sangkala,M.Si Jeneponto L S2
5 Dr.H.Abdul Haris,M.Pd Bantaeng L S3
6 H.Achmad Bulukumba L S2
Dansi,S.Pd.M.Pd
7 Drs. Akhmad Sinjai L S1
8 Drs.H.Mahlil Mappiasse Bone L S1
9 Idham,S.Pd.M.Pd Soppeng L S2
10 Supriadi,SE.,MM Maros L S2
11 Muh.Ramli, S.Pd, M.Pd Pangkep L S2
12 Abdul Jabbar,C.S.Pd.M.Pd Baru L S2
13 Sudirman.S,S.Pd.M.Pd Parepare L S2
14 H.Anis Sidrap L S2
Pacinongi,S.Pd.M.Pd
15 Drs.Iskandar.AP,M.Si Wajo L S2
16 Drs.H.Abdul Hakim,MM Luwu L S2
17 Drs.H.Saparuddin,MM Palopo L S2
18 Hasbullah,S.Pd.M.Pd Luwu Utara L S2
19 Drs.Harmain, M.Pd Luwu Timur L S2
20 Drs.Djasman Pinrang L S2
M.Tanreso,M.Si.M.Pd
21 Drs.Ansar Syarif,M.Pd Enrekang L S2
22 Octovianus,S.Pd.MM Tana Toraja L S2
23 YS. Samma,S.Pd.MM Toraja Utara L S2
24 H.Patta Bone,S.IP.MH Selayar L S2

10 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
BAB III
SUMBER DAYA ASESOR

A. Data Asesor Kabupaten/Kota


Distribusi asesor setiap jenjang untuk kabupaten/kota dapat dilihat
pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1. Distribusi Asesor Tiap Jenjang Berdasarkan Kabupaten/Kota


ASESOR JENJANG
KABUPATEN/KOTA SD/ SMP/ SMA/ Lintas
TOTAL
SMK SLB
MI MTS MA Jenjang
Kabupaten Bantaeng 8 8
Kabupaten Barru 8 8
Kabupaten Bone 24 2 26
Kabupaten Bulukumba 13 1 1 15
Kabupaten Enrekang 7 1 8
Kabupaten Gowa 13 5 6 24
Kabupaten Jeneponto 15 2 17
Kabupaten Kepulauan Selayar 3 1 1 5
Kabupaten Luwu 13 13
Kabupaten Luwu Timur 5 5
Kabupaten Luwu Utara 9 2 11
Kabupaten Maros 6 3 2 11
Kabupaten Pangkajene dan 8 1 1 3 13
Kepulauan
Kabupaten Pinrang 14 1 1 16
Kabupaten Sidenreng Rappang 9 2 11
Kabupaten Sinjai 6 3 9
Kabupaten Soppeng 9 1 3 13
Kabupaten Takalar 13 1 1 15
Kabupaten Tana Toraja 8 1 9
Kabupaten Toraja Utara 8 8
Kabupaten Wajo 14 1 3 18
Kota Makassar 22 37 20 27 4 40 150
Kota Palopo 2 1 3
Kota Parepare 11 1 12
JUMLAH 248 51 22 27 4 76 428

11 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Berikut ini adalah grafik distribusi asesor kabupaten/kota setiap
jenjang.

KOTA PAREPARE
KOTA PALOPO
KOTA MAKASSAR
KABUPATEN WAJO
KABUPATEN TORAJA UTARA
KABUPATEN TANA TORAJA
KABUPATEN TAKALAR
KABUPATEN SOPPENG
KABUPATEN SINJAI
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
SD/MI
KABUPATEN PINRANG
SMP/MTS
KABUPATEN PANGKAJENE DAN…
SMA/MA
KABUPATEN MAROS
SMK
KABUPATEN LUWU UTARA
SLB
KABUPATEN LUWU TIMUR
LINTAS JENJANG
KABUPATEN LUWU
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
KABUPATEN JENEPONTO
KABUPATEN GOWA
KABUPATEN ENREKANG
KABUPATEN BULUKUMBA
KABUPATEN BONE
KABUPATEN BARRU
KABUPATEN BANTAENG

0 50 100 150 200

Gambar 3.1. Grafik Distribusi Asesor Setiap Jenjang Per Kab/Kota

Berdasarkan data tabel dan grafik di atas, jumlah asesor


SD/MI sebanyak 248 orang, asesor SMP/MTS sebanyak 51 orang,
asesor SMA/MA sebanyak 22 orang, asesor SMK sebanyak 27
orang, asesor lintas jenjang sebanyak 76 orang dan asesor SLB
sebanyak 4 orang.

12 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
B. Data Asesor Berdasarkan Asal Instansi
Distribusi asesor berdasarkan asal instansi dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.2. Distribusi Asesor Berdasarkan Asal Instansi
JABATAN INSTANSI JUMLAH

Dosen 51
Guru 22
Kepala Cabang Dinas 1
Kepala Sekolah 4
KPA-S/M 19
Pengawas 264
Pensiunan 18
PNS Pendidikan/Kemenag 16
Praktisi Pendidikan 25
Sekretariat BAP-S/M 2
Widyaiswara 6
TOTAL 428

5,8% 0,4% 1,4% 12%


3,7% 5%
4% 0,2%
1%
4%

62%

N= 428 Orang

Dosen Guru Kepala Cabang Dinas


Kepala Sekolah KPA-S/M Pengawas
Pensiunan PNS Pendidikan/Kemenag Praktisi Pendidikan
Sekretariat BAP-S/M Widyaiswara

Gambar 3.2. Grafik Distribusi Asesor Berdasarkan Asal Instansi

13 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
C. Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur
Distribusi data asesor berdasarkan kelompok umur dapat dilihat
pada tabel berikut.

Tabel 3.3. Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur


Kelompok Umur Jumlah
30-40 Tahun 15
41-50 Tahun 138
51-60 Tahun 254
61-70 Tahun 20
71 Tahun Keatas 1
Total 428

4,5% 0,2% 3,5%


32,2%

30-40 Tahun
41-50 Tahun
51-60 Tahun
59,4%
61-70 Tahun
71 Tahun Keatas

N= 428 Orang

Gambar 3.3. Garafik Data Asesor Berdasarkan Kelompok Umur

Berdasarkan data tabel dan grafik di atas, menunjukkan


bahwa jumlah asesor BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan yang
berada pada kelompok umur 30-40 tahun sebanyak 15 orang atau
3,5%, kelompok umur 41-50 sebanyak 138 orang atau 32,3%,
kelompok umur 51-60 sebanyak 254 orang atau 59,4%, kelompok
61-70 sebanyak 20 orang atau 4,5%, sedangkan umur 71 tahun ke
atas sebanyak 1 orang atau 0,2%.

14 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
BAB IV
HASIL AKREDITASI SEKOLAH/MADRASAH

A. Hasil Akreditasi Tahun 2018


1. Hasil akreditasi berdasarkan jumlah setiap jenjang per Kabupaten/
Kota.

Tabel. 4.1 Hasil akreditasi berdasarkan jumlah setiap jenjang per


Kabupaten/Kota
JENJANG
KABUPATEN/KOTA TOTAL
SD MI SMP MTS SMA MA SMK
Kabupaten Bantaeng 30 3 7 2 3 6 51
Kabupaten Barru 36 7 1 1 1 2 48
Kabupaten Bone 170 43 6 20 3 15 5 262
Kabupaten Bulukumba 20 8 15 4 1 2 3 53
Kabupaten Enrekang 41 10 5 1 3 2 1 63
Kabupaten Gowa 87 24 25 12 13 9 170
Kabupaten Jeneponto 91 19 13 17 5 20 5 170
Kabupaten Kepulauan Selayar 31 2 33
Kabupaten Luwu 34 3 18 8 1 4 3 71
Kabupaten Luwu Timur 35 4 12 1 8 2 2 64
Kabupaten Luwu Utara 51 11 6 11 3 8 90
Kabupaten Maros 61 14 18 17 6 6 1 123
Kabupaten Pangkajene dan
Kepulauan 42 4 15 3 5 4 4 77
Kabupaten Pinrang 52 8 18 10 1 2 1 92
Kabupaten Sidenreng Rappang 39 6 13 11 1 2 72
Kabupaten Sinjai 37 3 5 5 2 7 1 60
Kabupaten Soppeng 36 2 1 4 3 1 47
Kabupaten Takalar 19 2 14 7 7 1 1 51
Kabupaten Tana Toraja 47 1 20 2 2 72
Kabupaten Toraja Utara 43 1 25 3 2 74
Kabupaten Wajo 84 11 12 6 1 2 6 122
Kota Makassar 122 25 48 20 30 14 6 265
Kota Palopo 27 2 6 1 5 41
Kota Parepare 22 1 8 2 1 5 39
JUMLAH 1257 203 320 160 101 108 61 2210

Berdasarkah data hasil akreditasi jumlah sekolah yang


diakreditasi pada tahun 2018 untuk jenjang SD sebanyak 1257,
jenjang MI 203, jenjang SMP sebanyak 320, jenjang MTS sebanyak
160, jenjang SMA sebanyak 108, jenjang MA sebanyak 108 dan
jenkang SMK sebanyak 61 jadi total sekolah/madrasah yang
diakreditasi pada tahun 2018 sebanyak 2210 sekolah/madrasah.

15 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
KOTA PAREPARE
KOTA PALOPO
KOTA MAKASSAR
KABUPATEN WAJO
KABUPATEN TORAJA UTARA
KABUPATEN TANA TORAJA
KABUPATEN TAKALAR
KABUPATEN SOPPENG
KABUPATEN SINJAI
SD
KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG
KABUPATEN PINRANG MI

KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN SMP


KABUPATEN MAROS MTS
KABUPATEN LUWU UTARA SMA
KABUPATEN LUWU TIMUR MA
KABUPATEN LUWU SMK
KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR
KABUPATEN JENEPONTO
KABUPATEN GOWA
KABUPATEN ENREKANG
KABUPATEN BULUKUMBA
KABUPATEN BONE
KABUPATEN BARRU
KABUPATEN BANTAENG

0 100 200 300

Gambar 4.1 Grafik Distribusi Akreditasi Sekolah/Madrasah Per


Kabupaten/Kota

2. Hasil akreditasi berdasarkan jumlah sasaran baru


Tabel 4.2. Sasaran Akreditasi Berdasarkan Akreditasi Terakhir
Berakhir Berakhir 2
JENJANG Baru Jumlah
Tahun 2018 Tahun Ke atas
SD 184 805 268 1257
MI 35 84 84 203
SMP 11 83 227 321
MTS 2 52 105 159
SMA 17 21 63 101
MA 8 39 61 108
SMK 61 61
Grand Total 257 1084 869 2210

16 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
SMK 61

MA 8 39 61

SMA 17 21 63

MTS 2 52 105

SMP 11 83 227

MI 35 84 84

SD 184 805 268

Berakhir Tahun 2018 Berakhir 2 Tahun Ke atas Baru

Gambar 4.2. Grafik Distribusi Akreditasi Berdasarkan Tahun


Akreditasi Terakhir

Berdasarkan data tabel dan grafik di atas menunjukkan


bahwa jumlah sekolah/madrasah yang diakreditasi berdasarkan
tahun akreditasi terakhir untuk jenjang SD yang berakhir di tahun
2018 sebanyak 184, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 805, status
baru sebanyak 268, untuk jenjang MI yang berakhir di tahun 2018
sebanyak 35, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 84, status baru
sebanyak 84, untuk jenjang SMP yang berakhir di tahun 2018
sebanyak 11, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 83, status baru
sebanyak 227, untuk jenjang MTS yang berakhir di tahun 2018
sebanyak 2, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 52, status baru
sebanyak 105, untuk jenjang SMA yang berakhir di tahun 2018
sebanyak 17, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 21, status baru
sebanyak 63, untuk jenjang MA yang berakhir di tahun 2018
sebanyak 8, berakhir 2 tahun ke atas sebanyak 39, status baru
sebanyak 61 dan jenjang SMK semua yang diakreditasi adalah
sekolah baru. Rekapitulasi jumlah sekolah/madrasah yang
diakreditasi yang status akreditasi berakhir tahun 2018 sebanyak

17 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
257, yang berakhir 2 tahun ke atas 1084 dan yang akreditasi baru
869 sekolah/madrasah.

3. Hasil Akreditasi Berdasarkan Peringkat per Kabupaten/Kota


Tabel 4.3. Data Akreditasi Sekolah/Madrasah Berdasarkan Peringkat
PERINGKAT
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
A B C TT
Kabupaten Bantaeng 6 27 18 51
Kabupaten Barru 9 34 3 2 48
Kabupaten Bone 12 208 42 262
Kabupaten Bulukumba 7 35 11 53
Kabupaten Enrekang 10 46 7 63
Kabupaten Gowa 9 105 54 2 170
Kabupaten Jeneponto 21 89 60 170
Kabupaten Kepulauan Selayar 24 9 33
Kabupaten Luwu 6 37 28 71
Kabupaten Luwu Timur 12 31 21 64
Kabupaten Luwu Utara 15 56 19 90
Kabupaten Maros 11 71 39 2 123
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 16 36 25 77
Kabupaten Pinrang 16 54 21 1 92
Kabupaten Sidenreng Rappang 12 51 9 72
Kabupaten Sinjai 12 37 11 60
Kabupaten Soppeng 19 25 3 47
Kabupaten Takalar 4 28 19 51
Kabupaten Tana Toraja 13 34 25 72
Kabupaten Toraja Utara 5 40 29 74
Kabupaten Wajo 20 89 13 122
Kota Makassar 58 120 78 9 265
Kota Palopo 16 19 6 41
Kota Parepare 16 18 5 39
JUMLAH 325 1314 555 16 2210

Berdasarkan data tabel di atas, menunjukkan hasil peringkat


akreditasi untuk setiap kabupaten/kota yaitu untuk peringkat A
(Unggul) sebanyak 325 sekolah/madrasah, peringkat B (Baik)
sebanyak 1314 sekolah/madrasah, peringkat C (Cukup) sebanyak
555 sekolah/madrasah dan untuk Tidak Terakreditasi (TT)
sebanyak 16 sekolah/madrasah.

18 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
100%

90%

80%

70%

60%

50%

40%

30%

20%

10%

0%

A B C TT

Gambar 4.3. Grafik Distribusi Perolehan Peringkat Akreditasi per


Kabupaten/Kota

B. Hasil Akreditasi Jenjang SD/MI


1. Data Hasil Akreditasi Jenjang SD/MI per Kabupaten/Kota
Tabel 4.4. Data Hasil Akreditasi Jenjang SD/MI per Kabupaten/Kota
SD MI
KABUPATEN/KOTA TOTAL
A B C A B C
Kabupaten Bantaeng 4 21 5 3 33
Kabupaten Barru 4 29 3 36
Kabupaten Bone 8 156 6 3 31 9 213
Kabupaten Bulukumba 2 18 2 2 4 28
Kabupaten Enrekang 3 34 4 2 7 1 51
Kabupaten Gowa 2 68 17 17 7 111
Kabupaten Jeneponto 9 58 24 1 6 12 110
Kabupaten Kepulauan Selayar 22 9 31
Kabupaten Luwu 3 20 11 2 1 37
Kabupaten Luwu Timur 4 19 12 2 2 39

19 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
SD MI
KABUPATEN/KOTA TOTAL
A B C A B C
Kabupaten Luwu Utara 11 34 6 1 6 4 62
Kabupaten Maros 4 49 8 7 7 75
Kabupaten Pangkajene dan 10 23 9 1 3
Kepulauan 46
Kabupaten Pinrang 8 33 11 2 6 60
Kabupaten Sidenreng Rappang 2 35 2 5 1 45
Kabupaten Sinjai 7 27 3 2 1 40
Kabupaten Soppeng 12 24 36
Kabupaten Takalar 17 2 1 1 21
Kabupaten Tana Toraja 7 29 11 1 48
Kabupaten Toraja Utara 3 27 13 1 44
Kabupaten Wajo 14 67 3 1 7 3 95
Kota Makassar 31 77 14 1 13 11 147
Kota Palopo 13 14 1 1 29
Kota Parepare 8 14 1 23
JUMLAH 169 915 173 18 116 69 1460

100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%

SD A SD B SD C MI A MI B MI C

Gambar 4.4. Grafik Hasil Akreditasi Jenjang SD dan MI per Kabupaten/


Kota

20 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkan nilai
akreditasi untuk jenjang SD yang memperoleh nilai A sebanyak
169 (13%), nilai B sebanyak 915 (73%), nilai C sebanyak 173
(14%) dengan total jumlah keseluruhan 1257 sekolah, untuk
jenjang MI yang memperoleh nilai A sebanyak 18 (9%), nilai B
sebanyak 116 (57%), nilai C sebanyak 69 (34%) dengan jumlah
keseluruhan 203 madrasah.

2. Hasil Rata-Rata Skor per Standar Kabupaten/Kota Jenjang SD/MI


Tabel 4.5. Rata-Rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SD dan MI
NO STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SD MI

1 STANDAR ISI 87 84
2 STANDAR PROSES 86 83
3 STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 86 83
4 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 80 78
5 STANDAR SARANA DAN PRASARANA 77 74
6 STANDAR PENGELOLAAN 87 84
7 STANDAR PEMBIAYAAN 89 87
8 STANDAR PENILAIAN 87 83

100
90
80
70
60 SD
50
MI
40
30
20
10
0

Gambar 4.5. Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SD/MI

21 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Berdasarkan grafik di atas menunjukkan bahwa nilai rata-
rata setiap standar pada jenjang SD/MI antara lain; untuk SD nilai
rata-rata di standar isi 87, standar proses 86, standar kompetensi
kelulusan 86, standar pendidik dan tenaga kependidikan 80,
standar sarana dan prasarana 77, standar pengelolaan 87, standar
pembiayaan 89, dan standar penilaian 87. Untuk MI nilai rata-rata
di standar isi 84, standar proses 83, standar kompetensi kelulusan
83, standar pendidik dan tenaga kependidikan 78, standar sarana
dan prasarana 84, standar pengelolaan 74, standar pembiayaan 87,
dan standar penilaian 83.

3. Rekomendasi Jenjang SD/MI


Standar Isi:
Sekolah/Madrasah masih perlu mengembangkan perangkat pem-
belajaran tematik terpadu sesuai tingkat kompetensi dan ruang
lingkup materi pembelajaran pada setiap tingkat kelas.
Standar Proses:
Guru pada Sekolah/Madrasah masih perlu meningkatkan
pemanfaatan hasil penilaian otentik untuk merencanakan
program: (1) remedial, (2) pengayaan, (3) pelayanan konseling,
(4) perbaikan proses pembelajaran.
Standar Kompetensi Kelulusan:
Sekolah/Madrasah perlu memberikan pengalaman belajar
kepada siswa sehingga memiliki perilaku yang mencerminkan
sikap pembelajar sejati sepanjang hayat sesuai dengan
perkembangan anak, yang diperoleh dari pengalaman
pembelajaran dan pembiasaan melalui gerakan literasi sekolah/
madrasah, meliputi: (1) perencanaan dan penilaian program
literasi, (2) waktu yang cukup untuk kegiatan literasi, (3)
membaca buku, (4) lomba terkait literasi, (5) memajang karya
tulis, (6) penghargaan berkala untuk siswa, (7) pelatihan literasi.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Sekolah/Madrasah harus memiliki tenaga perpustakaan yang
berkualifikasi minimal pendidikan menengah dan memiliki
sertifikat kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah/
madrasah.
Standar Sarana dan Prasarana:
Sekolah/madrasah harus memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan dan harus memiliki ruang UKS
dengan ukuran dan sarana sesuai ketentuan.

22 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Standar Pengelolaan:
Sekolah/madrasah harus melibatkan peran serta masyarakat dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam
melakukan berbagai kegiatan pengelolaan pendidikan, antara lain
lembaga: (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) kepolisian, (4)
keagamaan dan kemasyarakatan, (5) dunia usaha, (6)
pengembangan minat dan bakat.
Standar Pembiayaan:
Sekolah/madrasah harus memiliki dokumen investasi sarana dan
prasarana secara lengkap.
Standar Penilaian:
Guru harus melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan
dengan menggunakan: (1) tes praktik, (2) penilaian produk, (3)
penilaian proyek, (4) penilaian portofolio, (5) teknik lain sesuai
dengan kompetensi yang dinilai.

C. Hasil Akreditasi Jenjang SMP/MTs


1. Data Hasil Akreditasi Jenjang SMP/MTS per Kabupaten/Kota
Tabel 4.6. Hasil Akreditasi Jenjang SMP dan MTs per Kabupaten/Kota
SMP MTS
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
A B C TT A B C TT
Kabupaten Bantaeng 2 1 4 2 9
Kabupaten Barru 2 4 1 1 8
Kabupaten Bone 3 3 9 11 26
Kabupaten Bulukumba 2 9 4 1 3 19
Kabupaten Enrekang 2 3 1 6
Kabupaten Gowa 2 11 11 1 2 2 8 37
Kabupaten Jeneponto 1 5 7 6 8 3 30
Kabupaten Kepulauan Selayar 2 2
Kabupaten Luwu 2 5 11 1 5 2 26
Kabupaten Luwu Timur 2 7 3 1 13
Kabupaten Luwu Utara 1 1 4 1 6 4 17
Kabupaten Maros 3 6 9 3 13 1 35
Kabupaten Pangkajene dan 2 3 10 1 1 1 18
Kepulauan
Kabupaten Pinrang 1 8 8 1 2 7 1 28
Kabupaten Sidenreng Rappang 10 2 1 8 3 24
Kabupaten Sinjai 2 1 2 1 4 10
Kabupaten Soppeng 2 1 3
Kabupaten Takalar 1 6 7 3 4 21
Kabupaten Tana Toraja 3 4 13 20
Kabupaten Toraja Utara 1 11 13 25
Kabupaten Wajo 3 8 1 2 3 1 18

23 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
SMP MTS
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
A B C TT A B C TT
Kota Makassar 12 14 19 3 5 13 2 68
Kota Palopo 3 1 2 1 7
Kota Parepare 4 3 1 1 1 10
JUMLAH 63 118 133 6 19 67 71 3 480

80

70

60

50

40

30

20

10

MTS A MTS B MTS C MTS TT


SMP A SMP B SMP C SMP TT

Gambar 4.6. Grafik Hasil Akreditasi per Kab/Kota Jenjang SMP/MTs

Berdasarkan data tabel dan grafik di atas, menunjukkan


bahwa nilai akreditasi jenjang SMP yang memperoleh nilai A
(Unggul) sebanyak 63 (19,7%), nilai B (Baik) sebanyak 118
(36,9%), nilai C (Cukup) sebanyak 133 (41,5%)dan nilai TT (Tidak
Terakreditasi) sebanyak 6 (1,9%) dengan jumlah keseluruhan 320
sekolah, sedangkan jenjang MTs yang memperoleh nilai A (Unggul)

24 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
sebanyak 19 (11,8%), nilai B (Baik) sebanyak 67 (41,9%), nilai C
(Cukup) sebanyak 71 (44,4%) dan TT (Tidak Terakreditasi)
sebanyak 3 (1,9%) dengan jumlah keseluruhan 160 madrasah.

2. Hasil Rata-Rata Skor per Standar Kabupaten/Kota Jenjang SMP/MTs

Tabel 4.7. Rata-Rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SMP dan MTs
NO STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SMP MTS
1 STANDAR ISI 82 80
2 STANDAR PROSES 82 80
3 STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 82 80
4 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 75 72
5 STANDAR SARANA DAN PRASARANA 76 72
6 STANDAR PENGELOLAAN 83 81
7 STANDAR PEMBIAYAAN 85 84
8 STANDAR PENILAIAN 82 80

90
85 84
85 82 83 82
82 82 81
80 80 80 80
80
75 76
75 72 72
70

65

60

SMP MTS

Gambar 4.7. Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMP/MTS

Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkan bahwa


untuk jenjang SMP rata-rata perolehan nilai standar isi adalah 82,
standar proses 82, standar kompetensi kelulusan 82, standar
pendidik dan tenaga kependidikan 75, standar sarana dan
prasarana 76, standar pengelolaan 83, standar pembiayaan 85 dan

25 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
standar penilaian 82, sedangkan jenjang MTS perolehan nilai
standar isi 80, standar proses 80, standar kompetensi kelulusan
80, standar tenaga pendidik dan kependidikan 72, standar sarana
dan prasarana 72, standar pengelolaan 81, standar pembiayaan 84
dan standar penilaian 80.

3. Rekomendasi Jenjang SMP/MTS


Standar Isi:
Kepala sekolah atau kepala madrasah bersama guru harus
mengembangkan kurikulum sesuai dengan pedoman
pengembangan KTSP yang berlaku dengan melibatkan beberapa
unsur.
Standar Proses:
Siswa harus menggunakan buku teks dalam proses pembelajaran
dan Kepala sekolah/madrasah harus melakukan tindak lanjut
terhadap hasil pengawasan proses pembelajaran.
Standar Kompetensi Kelulusan:
Siswa harus memiliki keterampilan berpikir kreatif, produktif dan
kritis dengan melakukan 7 kegiatan atau lebih terutama pada
keterampilan dalam penelitian sederhana, melaksanakan seminar
atau work shop serta pameran.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Guru harus memiliki sertifikat pendidik dan sekolah/madrasah
harus memiliki Kepala Tenaga Administrasi yang berpendidikan
S1 dengan pengalaman minimal 4 tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 tahun, dan memiliki sertifikat.
Standar Sarana dan Prasarana:
Sekolah/madrasah seharusnya memiliki ruang perpustakaan
dengan luas dan sarana sesuai dengan ketentuan dan
pendayagunaannya secara maksimal, kondisinya terawat dengan
baik, bersih serta nyaman.
Standar Pengelolaan:
Sekolah/madrasah harus melibatkan peran serta masyarakat dan
membangun kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam
melakukan berbagai kegiatan pengelolaan pendidikan, antara lain
lembaga: (1) pendidikan, (2) kesehatan, (3) kepolisian, (4)
keagamaan dan kemasyarakatan, (5) dunia usaha, (6)
pengembanganminat dan bakat.

26 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Standar Pembiayaan:
Sekolah/madrasah harus memiliki dokumen investasi sarana dan
prasarana secara lengkap selama 3 tahun terakhir.
Standar Penilaian:
Guru harus melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan
menggunakan: (1) tes praktik, (2) penilaian produk, (3) penilaian
proyek, (4) penilaian portofolio, (5) teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.

D. Hasil Akreditasi Jenjang SMA/MA


1. Data Hasil Akreditasi Jenjang SMA/MA per Kabupaten/Kota
Tabel 4.8. Data Hasil Akreditasi Jenjang SMA/MA per Kab/Kota
SMA MA
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
A B C TT A B C TT
Kabupaten Bantaeng 1 2 4 2 9
Kabupaten Barru 1 1 2
Kabupaten Bone 1 1 1 7 8 18
Kabupaten Bulukumba 1 2 3
Kabupaten Enrekang 2 1 1 1 5
Kabupaten Gowa 1 4 7 1 2 3 4 22
Kabupaten Jeneponto 2 1 2 2 9 9 25
Kabupaten Kepulauan Selayar 1 4 5
Kabupaten Luwu 4 1 3 1 1 10
Kabupaten Luwu Timur 3 3
Kabupaten Luwu Utara 3 2 1 1 3 1 1 12
Kabupaten Maros 2 1 2 3 1 9
Kabupaten Pangkajene dan 1 1 1
Kepulauan 3
Kabupaten Pinrang 1 1
Kabupaten Sidenreng 2 2 5
Rappang 9
Kabupaten Sinjai 2 2 3 7
Kabupaten Soppeng 1 1 5 1 8
Kabupaten Takalar 1 1 2
Kabupaten Tana Toraja 1 2 3
Kabupaten Toraja Utara 1 1 1 3
Kabupaten Wajo 11 5 10 4 2 4 8 44
Kota Makassar 1 3 1 1 6
JUMLAH 32 22 41 6 16 49 42 1 209

27 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
50
45
40
35
30
25
20
15
10
5
0

SMA A SMA B SMA C SMA TT MA A MA B MA C MA TT

Gambar 4.8. Grafik Perolehan Nilai per Kab/Kota Jenjang SMA/MA

Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkah bahwa


perolehan hasil akreditasi jenjang SMA untuk akrediasi A (Unggul)
sebanyak 32, akreditasi B (Baik) sebanyak 22, akreditasi C (Cuku)
sebanyak 41 dan TT (Tidak Terakreditasi) 6 sekolah, sedangkan
jenjang MA untuk akrediasi A (Unggul) sebanyak 16, akreditasi B
(Baik) sebanyak 49, akreditasi C (Cukup) sebanyak 42 dan TT
(Tidak Terakreditasi) 1 madrasah.

2. Hasil Rata-Rata Skor per Standar Kabupaten/Kota Jenjang SMA/MA


Tabel 4.9. Rata-Rata Perolehan Nilai per Standar Jenjang SMA dan MA
NO STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN SMA MA
1 STANDAR ISI 83 83
2 STANDAR PROSES 83 83
3 STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 82 82
4 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 76 75
5 STANDAR SARANA DAN PRASARANA 72 72
6 STANDAR PENGELOLAAN 82 82
7 STANDAR PEMBIAYAAN 85 85
8 STANDAR PENILAIAN 83 83

28 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
86 85 85
84 83 83 83 83
83 83 82 82 82 82
82
80
78
76 75
76
74 72 72
72
70
68
66

SMA MA

Gambar 4.9. Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMA/MA

Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkan bahwa


rata-rata nilai standar untuk jenjang SMA adalah untuk standar isi
83, standar proses 83, standar kompetensi kelulusan 82, standar
pendidik dan tenaga kependidikan 76, standar sarana dan prasarana
72, standar pengelolaan 82, standar pembiayaan 85, dan standar
penilaian 83, sedangakan jenjang MA untuk standar isi 83, standar
proses 83, standar kompetensi kelulusan 82, standar pendidik dan
tenaga kependidikan 75, standar sarana dan prasarana 72, standar
pengelolaan 82, standar pembiayaan 85, dan standar penilaian 83.

3. Rekomendasi Jenjang SMA dan MA


Standar Isi:
Semua guru harus mengembangkan perangkat pembelajaran
sesuai tingkat kompetensi keterampilan.
Standar Proses:
Sekolah diharapkan menyiapkan buku teks siswa dalam proses
pembelajaran, Kepala sekolah/madrasah harus menindaklanjuti
seluruh hasil pengawasan PBM untuk memperbaiki kinerja guru.

29 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Standar Kompetensi Kelulusan:
Siswa harus memiliki keterampilan berpikir kreatif, produktif, dan
kritis, melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri,
yang diperoleh dari pengalaman pembelajaran.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Semua guru harus memiliki sertifikat pendidik, dan Sekolah/
Madrasah harus memiliki Tenaga perpustakaan yang memiliki
kualifikasi di atas SMA atau yang sederajat dan memiliki sertifikat.
Standar Sarana dan Prasarana:
Sekolah/madrasah harus memiliki laboratorium biologi, kimia dan
bahasa yang memenuhi 6 ketentuan yaitu; (1) dapat menampung
minimal 1 rombel, (2) luas minimum, (3) sarana yg lengkap, (4)
didayagunakan secara maksimal, (5) kondisi terawat dengan baik,
(6) bersih dan nyaman.
Standar Pengelolaan:
Sekolah/madrasah harus melaksanakan 4 atau lebih proses
peminatan dan Sekolah/madrasah harus melibatkan peran serta
masyarakat dan membangun kemitraan dengan lembaga lain yang
relevan dalam melakukan berbagai kegiatan pengelolaan
pendidikan.
Standar Pembiayaan:
Sekolah/ madrasah harus memiliki dokumen investasi sarana dan
prasarana secara lengkap selama 3 tahun terakhir, Sekolah/
madrasah harus menyampaikan biaya operasional untuk guru dan
tenaga kependidikan berupa: (1) gaji, (2) honor kegiatan, (3)
insentif, (4) tunjangan lain.
Standar Penilaian:
Semua guru harus menggunakan 4 jenis atau lebih (1) tes praktik,
(2) penilaian produk, (3) penilaian proyek, (4) penilaian portofolio,
(5) teknik lain sesuai dengan kompetensi yang dinilai, dan analisis
instrument penilaian harus dilaksanakan.

30 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
E. Hasil Akreditasi Jenjang SMK
1. Data Hasil Akreditasi Jenjang SMK per Kabupaten/Kota
Tabel 4.10 Data Hasil Akreditasi Jenjang SMK per Kab/Kota
SMK
KABUPATEN/KOTA JUMLAH
A B C
Kabupaten Barru 1 1 2
Kabupaten Bone 1 4 5
Kabupaten Bulukumba 3 3
Kabupaten Enrekang 1 1
Kabupaten Jeneponto 2 3 5
Kabupaten Luwu 3 3
Kabupaten Luwu Timur 1 1 2
Kabupaten Luwu Utara 1 6 1 8
Kabupaten Maros 1 1
Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 2 2 4
Kabupaten Pinrang 1 1
Kabupaten Sidenreng Rappang 2 2
Kabupaten Sinjai 1 1
Kabupaten Soppeng 1 1
Kabupaten Takalar 1 1
Kabupaten Tana Toraja 1 1 2
Kabupaten Toraja Utara 2 2
Kabupaten Wajo 3 3 6
Kota Makassar 1 2 3 6
Kota Palopo 3 2 5
TOTAL 8 27 26 61

9
8
1
7
6
5
3 3
4 6 2
3
3 4 2
2 2
1 3 3 1 1 3 3
1 2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0

SMK A SMK B SMK C

Gambar 4.10. Grafik Perolehan Nilai per Kab/Kota Jenjang SMK

31 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkan distribusi
hasil akreditasi jenjang SMK dengan rincian jumlah sekolah yang
memperoleh hasil akreditasi A (Unggul) sebanyak 8 (13,1%), yang
memperoleh akreditasi B (Baik) sebanyak 27 (44,3%), yang
memperoleh akreditasi C (Cukup) sebanyak 26 (42,6%) dengan
jumlah secara keseluruhan sebanyak 61 sekolah.

2. Data Hasil Rata-Rata Skor per Standar Kabupaten/Kota Jenjang


SMK
Tabel 4.11. Rata-Rata Skor per Standar Kabupaten/Kota Jenjang SMK
Rata-
NO STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN
Rata
1 STANDAR ISI 86
2 STANDAR PROSES 85
3 STANDAR KOMPETENSI KELULUSAN 85
4 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 74
5 STANDAR SARANA DAN PRASARANA 79
6 STANDAR PENGELOLAAN 87
7 STANDAR PEMBIAYAAN 89
8 STANDAR PENILAIAN 86

100 86 87 89 86
85 85
90 79
80 74
70
60
50
40
30
20
10
0

Gambar 4.11. Grafik Nilai Rata-Rata per Standar Jenjang SMK


Berdasarkan data dan grafik di atas, menunjukkan bahwa
rata-rata perolehan nilai di standar isi adalah 86, standar proses 85,
standar kompetensi kelulusan adalah 85, standar pendidik dan
tenaga kependidikan 74, standar sarana dan prasarana 79, standar
pengelolaan 87, standar pembiayaan 89 dan standar penilaian
adalah 86.
32 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
3. Rekomendasi Jenjang SMK
Standar Isi:
Sekolah/madrasah harus mengembangkan kurikulum sesuai
dengan prosedur operasional pengembangan KTSP yang meliputi
tahapan berikut: (1) analisis, (2) penyusunan, (3) penetapan, (4)
pengesahan.
Standar Proses:
Semua Guru harus memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk
merencanakan program: (1) remedial, (2) pengayaan (3)
pelayanan konseling, (4) perbaikan proses pembelajaran. Kepala
sekolah harus melakukan tindak lanjut terhadap hasil
pengawasan proses pembelajaran.

Standar Kompetensi Kelulusan:


Siswa harus memiliki keterampilan berpikir kreatif, produktif dan
kritis dengan melakukan 7 kegiatan atau lebih terutama dalam
penelitian sederhana, melaksanakan seminar atau work shop serta
pameran.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan:
Semua Guru harus memiliki sertifikat pendidik. Semua Guru
produktif harus memiliki sertifikat kompetensi dari lembaga yang
diakui.
Standar Sarana dan Prasarana:
Semua Program keahlian pada satuan pendidikan harus memiliki
ruang pembelajaran khusus (RPK) sesuai ketentuan Jenis, Rasio,
dan Deskripsi. Semua Program Keahlian harus memiliki unit
produksi/business center sebagai wahana kewirausahaan, yang
memiliki: (1) ruang produksi/jasa, (2) sistem usaha sendiri, (3)
pembukuan yang tertib dan transparan, (4) Sumber Daya Manusia,
(5) profit.
Standar Pengelolaan:
Sekolah harus melibatkan peran serta masyarakat dan membangun
kemitraan dengan lembaga lain yang relevan dalam melakukan
berbagai kegiatan pengelolaan pendidikan, antara lain lembaga: (1)
pendidikan, (2) kesehatan, (3) kepolisian, (4) keagamaan dan
kemasyarakatan, (5) DUDI, (6) pengembangan minat dan bakat
Standar Pembiayaan:
Sekolah harus memiliki dokumen investasi sarana dan prasarana
secara lengkap selama 3 tahun terakhir. Sekolah harus

33 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
merealisasikan modal kerja 100% yang tertuang dalam RKA selama
3 tahun terakhir.
Standar Penilaian:
Guru harus melaksanakan penilaian kompetensi sikap melalui
observasi/ pengamatan dan teknik penilaian lain yang relevan.
Guru harus melaksanakan penilaian kompetensi keterampilan
menggunakan: (1) tes praktik, (2) penilaian produk, (3) penilaian
proyek, (4) jurnal, (5) portofolio, (6) teknik lain sesuai dengan
kompetensi yang dinilai.

34 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
BAB V
PERMASALAHAN IMPLEMENTASI AKREDITASI

A. Hambatan dan Kendala


Pada pengisian Data Isian Akreditasi (DIA) Sekolah/Madrasah
terkendala pada Data Pokok Pendidikan (DAPODIK) dan Educational
Management Information System (EMIS). Lokasi sekolah/madrasah
masih banyak yang belum terkoneksi di sistem karena jaringan
internet sekolah/madrasah bersangkutan belum ada. Masih ada
beberapa sekolah/madrasah muncul di sistem yang belum
memenuhi syarat untuk diakreditasi.
Pada pelaksanaan visitasi masih terkendala dengan jumlah
asesor yang bisa lintas jenjang, disamping itu adanya aturan baru
yang diharuskan bagi asesor tidak boleh lagi visitasi di
kabupaten/kota asalnya, sehingga ada beberapa asesor yang tidak
bisa turun visitasi karena tidak mendapatkan izin dari atasan dalam
hal melaksanakan visitasi.
Keterlambatan dalam menyelesaikan laporan visitasi oleh
asesor sering dikeluhkan adanya keterlambatan dalam mengakses
system penilaian akreditasi sekolah/madrasah (SisPenA). Adanya
beberapa tim asesor yang tidak kompak dalam melakukan
pengimputan laporan pada system.

B. Solusi dan Perbaikan


Berdasarkan kendala-kendala yang timbul, maka anggota
Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah Provinsi Sulawesi Selatan
mengambil inisiatif antara lain:
1. BAN-S/M Provinsi Sulawesi Selatan memetakan sekolah/
madrasah dalam pengimputan DIA sekolah/madrasah dan
Kordinator wilayah di pengurus memantau langsung pengisian
DIA sekolah/madrasah.
2. Sekolah/madrasah yang belum bisa secara langsung terkoneksi
internet, disarankan untuk mencari tempat yang bisa terkoneksi
dengan internet (dibagi dalam beberapa wilayah).
3. BAN-S/M Provinsi membentuk tim Kordinator wilayah untuk
memantau pelaksanaan visitasi di setiap wilayah sesuai tugas
wilayahnya.

35 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
C. Temuan Terhadap Sekolah/Madrasah
Beberapa sekolah/madrasah yang masuk sasaran akreditasi tahun
2018 ternyata sudah tutup/marger. Berikut daftar sekolah/
madrasah yang sudah tutup/marger dengan alasan/
permasalahannya.

No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

1 SD ZAITUN MAKASSAR 1 Sudah tiga tahun lalu ditutup Tidak Aktif


menurut informasi dari
Pengawas Dinas Pendidikan
Kota Makassar (Bapak
Junaid)
2 SD CITRA MULIA MAKASSAR 1 Tidak beroperasi Tidak Aktif
3 SDS ISLAM TERPADU PONDOK 1 Sekolah tidak Tidak Aktif
MADINAH beroperasi/tutup
4 SMP DIRGANTARA 1 Sekolah sudah bubar sejak 3 Tidak Aktif
tahun yang lalu
2 Sekolahnya sudah ditempati
oleh SDI PAI
5 SMP MUHAMMADIYAH 4 1 Sekolah tersebut tidak aktif Tidak Aktif
lagi dalam proses belajar
mengajar
6 SMP PRATAMA KARYA 1 Sekolah tersebut tidak aktif Tidak Aktif
lagi dalam proses belajar
mengajar
7 SMP PGRI 2 MAKASAR 1 Sekolah tersebut tidak aktif Tidak Aktif
lagi dan tidak memiliki siswa
8 SMP PEMBANGUNAN 1 Sekolah tersebut tidak aktif Tidak Aktif
MAKASSAR lagi dalam proses belajar
mengajar
9 SMP EKSEKUTIF DIAN MANDIRI 1 Tidak beroperasi sejak bulan Tidak Aktif
April 2017
10 SMAS AMI MAKASSAR 1 Awal tahun 2015 dimerger ke Tidak Aktif
SMAS lain
2 Sejak tahun 2015 tidak
beroperasi lagi
11 SMAS DIRGANTARA 1 Dua tahun tidak beroperasi, Tidak Aktif
informasi dari pengelola
Dapodik
12 SMAS MONGISIDI 1 Sudah tutup Tidak Aktif
13 SMAS EKSEKUTIF NUSANTARA 1 Sekolah tidak ditemukan Tidak Aktif
2 Yayasan Nusantara
Bermasalah
14 SMKS MUHAMMADIYAH 1 1 Sudah dua tahun tidak ada Aktif tapi
BONTOALA MAKASSAR siswa tidak
memiliki
2 Tidak ada gedung sekolah
siswa
yang menetap
3 Gurunya mengajar di SMK
Muhammadiyah 2 Bontoala
15 SMKS DOKTER WAHIDIN 1 Sudah tidak beroperasi Tidak Aktif
16 SMK AL HIDAYAH MAKASSAR 1 Sudah tutup Tidak Aktif

36 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

17 SMK YAPI MAKASSAR 1 Sudah tidak punya siswa Aktif tapi


tidak
memiliki
siswa
18 SMP PGRI 4 1 Sekolah terakhir beroperasi Tidak Aktif
pada tahun pelajaran
2016/2017
19 SMP COKROAMINOTO 1 Sekolah hanya numpang dan Tidak Aktif
KALUKUANG sudah tidak beroperasi lagi
20 SMP YP PGRI 5 MAKASSAR 1 Sudah tidak beroperasi lagi Tidak Aktif
sejak tahun pelajaran
2016/2017
21 SMP MONGINSIDI 1 Sudah tutup Tidak Aktif
22 SMP PGRI 1 MAROS 1 Gedung tempat belajar SMP Aktif tapi
PGRI 1 Maros yang dulu tidak
digunakan SMP Negeri 1 memiliki
Maros dan SMP PGRI 1 Maros siswa dan
diambil alih Pemerintah gedung
Daerah dan dibangun gedung tempat
baru dan sterusnya belajar
diserahkan pada SD Negeri 1
Maros, untuk itu SMP PGRI 1
Maros berusaha mencari
tempat belajar siswa
2 Guru bantu yang
ditempatkan di SMP PGRI 1
Maros sebanyak 4 orang,
karena mereka guru negeri
ditarik (dipindahkan) oleh
Dinas Pendidikan ke sekolah
lain. Guru bantu ini adalah
guru SMP PGRI 1 Maros,
mereka ditugaskan membuat
laporan kurikulum (tugas
guru) dan penataan.
3 Kontrak gedung tempat
belajar SMP PGRI 1 Maros
telah habis, berusaha
bergabung dengan gedung
AKPER yang kelasnya
kosong.
23 SMKS BINA PROFESI MAROS 1 Tidak memiliki siswa Tidak Aktif
2 Informasi dari pengurus
yayasan via telepon an. A.
Ware (085399372736)
menyatakan bahwa sekolah
tersebut sudah tidak
beroperasi selama beberapa
tahun
24 SMKS YAPENAS 21 MAROS 1 Sementara penataan Aktif tapi
struktural karena kepala tidak
sekolah telah habis masa memiliki
jabatannya termasuk siswa
penggantian operator yang

37 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

saat ini mengundurkan diri


karena pindah tugas

25 SMA KECIL PULAU SAMATELLU 1 Berubah menjadi SMAN 22 Tidak Aktif


Pangkep, sejak tahun
pelajaran 2018/2019
bergabung ke SMAN 12
Pangkep disebabkan
kurangnya peserta didik
26 SMKS KESEHATAN YAPI BARRU 1 Dalam 2 tahun terakhir tidak Aktif tapi
memiliki peserta didik tidak
2 Dalam proses untuk memiliki
pemindahan lokasi ke daerah siswa
lain yang lebih berpotensi
3 Harapan kami ke depan agar
SMK YAPI tetap eksis
27 SMK BINA MULYA BARRU 1 Tidak ada siswa Aktif tapi
tidak
memiliki
siswa
28 SMK PERSADA BELAWA 1 Informasi dari pengawas Tidak Aktif
pembina SMK Kab. Wajo, an.
Abdul Rahman
(081354950834)
menyatakan bahwa sekolah
tersebut telah tutup tahun
2017
2 Informasi dari mantan Kepala
SMK Persada Belawa, an. Ibu
Niar (082324787878)
menyatakan bahwa sekolah
tersebut sudah
tutup,siswanya dipindahkan
semua ke SMK Persada Wajo,
pegawainya sudah pindah,
yang mengurus yayasan
selama ini sudah meninggal
3 Informasi dari Ketua MKKS
SMK Kab. Wajo, an. Asdar
(082110741961)
menyatakan bahwa SMK
Persada Belawa sudah tutup
satu tahun terakhir ini (tahun
2017)
4 Informasi dari masyarakat
yang berdomisili di sekitar
lingkungan sekolah
menyatakan bahwa SMK
persada Belawa waktu masih
beroperasi hanya
menumpang di SD No. 280
Ongkoe Kec. Belawa, Kab.
Wajo. Sekolah tersebut

38 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

belum memiliki gedung


sendiri.
29 SMAS DARUL IHSAN 1 Sekolah kami sudah tutup Tidak Aktif
CIPOTAKARI
2 Siswa tidak ada
30 SD NEGERI 204 BOTTO 1 SDN 204 Botto bergabung Tidak Aktif
dengan SDN 114 Kebo sejak
tanggal 31 Agustus 2015
berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Soppeng No.
706/VIII/2015
31 SD NEGERI 258 LOMPO 1 SDN 258 Lompo Barang Tidak Aktif
BARANG bergabung dengan SDN 91
Pacongkang sejak tanggal 31
Agustus 2015 berdasarkan
Surat Keputusan Bupati
Soppeng No. 707/VIII/2015
32 SMKS WAHANA BAKTI 1 Sekolah tersebut tidak Tidak Aktif
PERSADA SOPPENG beroperasi lagi sudah
dinyatakan ditutup oleh
ketua yayasan pada tahun
2015
33 SD NEGERI 232 LAKIBONG 1 SDN 232 Lakibong bergabung Tidak Aktif
dengan SDN 93 Tanete sejak
tanggal 31 Agustus 2015
2 Jumlah guru pada saat itu 19
orang, dan tidak memenuhi
syarat Dapodik
34 SD NEGERI 263 KAJUARA 1 SDN 263 Kajuara bergabung Tidak Aktif
dengan SDN 156 Mong sejak
tanggal 31 Agustus 2015
berdasarkan Surat Keputusan
Bupati Soppeng No.
708/VIII/2015
35 SD NEGERI 15 Sadan 1 Sekolah sudah tidak aktif Tidak Aktif
2 Siswanya sudah tidak ada
36 SD SWASTA PARADIBA 1 Siswa sudah tidak ada Tidak Aktif
PASSAMPA
2 Sekolah sudah tutup operasi,
tapi belum ada surat resmi
ke Dinas Pendidikan Kab.
Luwu
37 SD YPT TOBALO 1 Tidak ada siswa baru tahun Aktif tapi
pelajaran 2018/2019 tidak
2 Masih ada 5 orang siswa memiliki
kelas 6 yang akan ikut UN siswa
tahun 2019
3 Operator pindah ke SDN YPN
Noling
38 SMP YPT TOBALO 1 Sudah tidak ada siswa Tidak Aktif
2 Sudah tidak beroperasi
3 Kepala Sekolah sudah

39 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

mengundurkan diri
39 SMKS KEPERAWATAN YPN 1 Sudah tidak operasi/ Tidak Aktif
NOLING bergabung dengan SMA
40 SDK BALA KESELAMATAN 1 Sudah tutup Tidak Aktif
3 Jaringan kurang baik
41 SMKS KEPERAWATAN 1 Sudah tutup Tidak Aktif
KHARISMA GOWA
42 SMAS PGRI GALESONG 1 Sekolah numpang sementara Tidak Aktif
lahan jadi sengketa dengan
pemilik sehingga sekolah
tidak menerima lagi siswa
dan pada akhirnya tutup
43 SMPN TERBUKA BULUKUMPA 1 1 Tidak ada peserta didik untuk Aktif tapi
tahun pelajaran 2018/2019 tidak
memiliki
siswa
44 SMK BINA BANGSA 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif
update data Dapodik dan
sudah beberapa tahun tidak
menerima siswa baru
45 SMK CENDEKIA INSAN 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif
MANDIRI update data Dapodik dan
sudah beberapa tahun tidak
menerima siswa baru
46 SMKS AL IRSYAD BULUKUMBA 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif
update data Dapodik dan
sudah beberapa tahun tidak
menerima siswa baru
47 SMKS KESEHATAN PHINISI 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif
BULUKUMBA update data Dapodik dan
sudah beberapa tahun tidak
menerima siswa baru
48 SMKS PERTANIAN 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif
update data Dapodik dan
sudah beberapa tahun tidak
menerima siswa baru
49 SMAS DAARUL QURAN 1 Sudah beberapa tahun tidak Aktif tapi
PAJALELE memiliki siswa baru tidak
memiliki
siswa
50 SMPS TERPADU DAARUL 1 Sudah tidak beroperasi Tidak Aktif
QUR`AN PAJALELE
51 SMAS PEMBAHARUAN 1 Sudah beberapa tahun tidak Aktif tapi
WATAMPONE memiliki siswa baru tidak
memiliki
siswa
52 SMKS HARAPAN BONE 1 Sudah beberapa tahun tidak Aktif tapi
memiliki siswa baru tidak
memiliki
siswa

40 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
No Sekolah Alasan/ Permasalahan Ket

53 SMKS KESEHATAN AURERA 1 Tidak aktif lagi berdasarkan Tidak Aktif


TURATEA SINJAI informasi Ketua MKPS
SMA/SMK Wilayah Sinjai
bahwa mulai Tahun
2018/2019 sudah tidak
menerima siswa baru lagi
dan siswa kelas XI dan XII
pindah sekolah ke SMKS
Darul Hikmah

41 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Program akreditasi sekolah/madrasah Badan Akreditasi
Nasional Provinsi Sulawesi Selatan dilaksanakan dengan 2 tahap,
tahap I mengakreditasi sekolah/madrasah sebanyak 1373,
sedangkan pada tahap II mengakreditasi sekolah/madrasah
sebanyak 837.
Berdasarkah data hasil akreditasi jumlah sekolah yang
diakreditasi pada tahun 2018 untuk jenjang SD sebanyak 1257,
jenjang MI 203, jenjang SMP sebanyak 320, jenjang MTS sebanyak
160, jenjang SMA sebanyak 108, jenjang MA sebanyak 108 dan
jenkang SMK sebanyak 61 jadi total sekolah/madrasah yang
diakreditasi pada tahun 2018 sebanyak 2210 sekolah/madrasah.

B. Saran
Sistem penilaian akreditasi sekolah/madrasah (SisPenA)
perlu dikembangkan agar peroses akreditasi dapat dilaksanakan
lebih efisien. Salah satu bagian penting dari SisPenA adalah sistem
penilaian akreditasi dengan sistem Sispena yang sudah terintegrasi
dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) kementerian Pendidikan
dan kebudayaan serta Education Management Information System
(EMIS) Kementerian Agama.
Pada setiap kegiatan yang paling diperlukan adalah
kekompakan tim yang bekerja, karena ketika tidak ada
kekompakan maka semua kegiatan yang direncanakan tidak akan
berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan dan tidak dapat
mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu, kami sarankan
agar kekompakan tim bekerja sama di dalam melakukan kegiatan
perlu dijaga. Penekanan pentingnya kerja sama dan kolaborasi
dalam menyelesaikan masalah, sehingga dapat meng-
komunikasikan informasi yang dihasilkan, baik cara perolehannya
maupun kegunaan informasi tersebut.

42 | B A N - S / M P R O V I N S I S U L A W E S I S E L A T A N

Anda mungkin juga menyukai