Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH DISIPLIN KERJA, MOTIVASI DAN PENGEMBANGAN

KARIR TERHADAP KINERJA PEGAWAI BADAN PEMBERDAYAAN


PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA DAERAH (BPPKBD)
PROVINSI SULAWESI TENGAH
Teguh Ananta Pradipta
ardapradipta@gmail.com
Mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Tadulako Palu

Abstract
The study is aimed to explore simultaneous and partial influences of work discipline,
motivation, and career development on officials’ performance in the Agency of Women
Empowerment and Family Oplanning in Central Sulawesi. Type of research is desciptive causal.
As many 60 respondents werre selected through census method. Instrumen of data collection is
questionnaire and method of analysis is multiple linear regressions. The results concludes that
work discipline, motivation, and career development simultaneously and partially have positive
and significant influence on officials’ performance in The Agency Of Women Empowerment And
Family Planning In Central Sulawesi.
Keyword: Work Discipline, motivation, career development, and officials’ perfoemance

Lembaga Pemerintah Daerah merupakan Tim evaluasi Biro Pembangunan


organisasi nirlaba yang menjalankan fungsi (1) Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
memberikan pelayanan, (2) pengaturan, (3) telah mengevaluasi penyerapan anggaran baik
pembangunan, (4) perwakilan, dan (5) keuangan dan fisik setiap program dan
koordinasi dan perencanaan (Tjahya Supriatna, kegiatan seluruh SKPD yang ada di bawah
1996:30). Dalam menjalankan fungsi Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tengah
pemberian pelayanan kepada masyarakat, dengan kriteria evaluasi sebagai berikut: Garis
maka perlu dilakukan integrasi yang terpadu di Biru artinya realisasi keuangan dan fisik
antara pemerintah sebagai penyedia pelayanan, sangat baik, Garis Hijau artinya realisasi
pegawai sebagai pelaksana pelayanan, dan keuangan dan fisik baik, Garis Kuning artinya
masyarakat sebagai penerima atau pemakai realisasi keuangan dan fisik kurang baik, Garis
pelayanan (Mochamad, 2000:13). Merah artinya realisasi keuangan dan fisik
Badan Pemberdayaan Perempuan dan tidak baik (Keputusan Gubernur Sulawesi
Keluarga Berencana Daerah (BPPKBD) Tengah No. 900/15/RO.ADM PMB
Provinsi Sulawesi Tengah merupakan salah SDAG.ST/2014).
satu instansi pemerintah yang tupoksinya Badan Pemberdayaan Perempuan dan
adalah memberdayakan perempuan dan Keluarga Berencana Daerah (BPPKBD)
keluarga berencana dengan Provinsi Sulawesi Tengah untuk tahun
menumbuhkembangkan dan mendorong anggaran 2014 berada pada Garis kuning,
prakarsa, serta meningkatkan partisipasi artinya pelaksanaan kegiatan tidak mencapai
swadaya perempuan dalam proses target dan waktu yang telah ditentukan. Hal ini
pembangunan serta tercipta hubungan yang membuktikan belum disiplinnya pelaksana
seimbang dan selaras antara pelaksana kegiatan belum memadai sehingga BPPKBD
kebijakan otonomi daerah pemberdayaan Provinsi Sulawesi Tengah mengembalikan
perempuan dan keluarga berencana, seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ke
yang tercantum dalam UU No. 32 Tahun 2004. kas daerah.

27
28 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 7, Juli 2017 hlm 27-35 ISSN: 2302-2019

Salah satu faktor yang mempengaruhi METODE


kinerja pegawai adalah disiplin kerja. Menurut
Soedjono (2006:67) tingginya disiplin kerja Jenis Penelitian
pegawai akan mampu mencapai kinerja yang Penelitian ini dilakukan untuk
maksimal apabila pegawai berdisiplin, baik itu mengetahui hubungan antara variabel bebas
disiplin waktu, tata tertib atau peraturan yang dengan terikat dan juga seberapa besar
telah ditetapkan dalam instansi tersebut dan pengaruh variabel bebas terhadap variabel
mempergunakan dan memelihara peralatan terikat. Dalam hal ini digunakan metode
kantor dengan baik. kausal asosiatif (causal assosiative research)
Faktor lain yang mempengaruhi kinerja yang dilakukan terhadap data yang
adalah motivasi. Motivasi pada dasarnya dikumpulkan setelah terjadinya suatu peristiwa
adalah proses untuk mencoba mempengaruhi (Sugiyono, 2014:11).
seseorang agar melakukan sesuatu yang kita
inginkan. Dengan kata lain adalah dorongan Lokasi dan Waktu Penelitian
dari luar terhadap seseorang agar mau Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
melaksanakan sesuatu. Dengan dorongan Agustus 2016. Penelitian ini dilaksanakan di
(driving force) ini dimaksudkan, desakan yang Badan Pemberdayaan Perempuan dan
dialami untuk memuaskan kebutuhan- Keluarga Berencana Daerah (BPPKBD)
kebutuhan hidup dan merupakan Provinsi Sulawesi Tengah yang beralamat di
kecenderungan untuk mempertahankan hidup Jalan Muh. Yamin No. 17 Palu.
(Susilo, 1990:137).
Selain faktor disiplin dan motivasi, Populasi dan Sampel
faktor lain yang berpengaruh terhadap kinerja Populasi sebagai salah satu unsur
pegawai adalah pengembangan karir. penting dalam penelitian, merupakan
Pengembangan karir mempengaruhi komitmen sekumpulan objek penelitian yang menjadi
organisasi dan kinerja karyawan, dimana pusat perhatian peneliti untuk memperoleh
pengembangan karir merupakan pendekatan berbagai data atau informasi yang dibutuhkan.
formal yang dilakukan organisasi untuk Populasi dalam penelitian adalah seluruh
menjamin orang-orang dalam organisasi pegawai pada BPPKBD Provinsi Sulawesi
mempunyai kualifikasi dan kemampuan serta Tengah yang berjumlah 60 orang, dengan
pengalaman yang cocok ketika dibutuhkan. perincian sebagai berikut:
Oleh karena itu perusahaan perlu mengelola
karir dan mengembangkannya dengan baik Tabel. 1 Populasi Penelitian
supaya produktivitas karyawan tetap terjaga No Uraian Laki-Laki Perempuan Jumlah
1. Kepala Badan 1 0 1
dan mampu mendorong karyawan untuk selalu 2. Sekretariat 7 10 17
melakukan hal yang terbaik dan menghindari 3. Bid. Kualitas Hidup 8 11
Perempuan 3
frustasi kerja yang berakibat penurunan kinerja 4. Bid. Perlindungan 8 8
perusahaan. Perempuan dan anak 0
5. Bid. Pengendalian KB
Hasibuan (2006:34) menyatakan bahwa dan Kespro 1 7 8
pengembangan karir meliputi pendidikan, 6. Bid. KS dan
Pemberdayaan Keluarga 2 6 8
pelatihan dan mutasi. Pendidikan bertujuan 7. Bid. Kelembagaan, Data
untuk pengembangan individu. Pelatihan dan Informasi 2 5 7
Jumlah Total 16 44 60
bertujuan untuk merespon apa yang Sumber: BPPKBD Prov. Sulteng, 2016
dikehendaki organisasi. Sedangkan mutasi
dalam hal ini membuat pegawai dapat Seluruh populasi pada BPPKBD
bertindak sesuai dengan keinginan berdasarkan Provinsi Sulawesi Tengah dijadikan responden
cara/prosedur yang telah ditetapkan.
Teguh Ananta Pradipta, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karir .............................................29

dalam penelitian, sehingga penelitiannya model analisis regresi berganda (multiple


merupakan penelitian populasi. regression analysis) dengan rumus seperti
Metode Analisis Data disarankan oleh Sugiyono (2014:277) seperti
1. Uji Asumsi Klasik berikut:
Model persamaan regresi baik, jika Y = a + b1X1 + ........ + bnXn + e
model persamaan regresi terbentuk, maka Dimana :
perlu dilakukan beberapa uji asumsi, yaitu: Y = Dependen
a. Uji asumsi multikoliniearitas, bertujuan a = Konstanta persamaan regresi
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan b1-bn = Koefisien Regresi Parsial
yang sempurna atau sangat tinggi antar X 1 -Xn = Variabel Bebas/Independen
variabel independen dalam model regresi.
e = error
Untuk mendeteksi ada tidaknya
permasalahan multikolinieritas dalam
Model tersebut bila diimplementasikan
model regresi, maka dapat dilihat dari nilai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
koefisien determinasi (R2). Bila nilai
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 +e
koefisien determinasi yang dihasilkan
Dimana:
model regresi sangat tinggi namun hanya
Y = variabel kinerja pegawai
ada sedikit variabel independen yang
X1 = variabel disiplin kerja
berpengaruh secara signifikan terhadap
X2 = variabel motivasi
variabel dependen menunjukkan adanya
X3 = variabel pengembangan karir
gejala multikolinieritas (Ghozali,
a = Intercept (Konstanta)
2005:107).
e = error
b. Uji Asumsi heteroskedastisidas, menguji
Pengujian hipotesis pertama dilakukan
apakah dalam sebuah model regresi terjadi
dengan menggunakan uji-F, untuk menguji
ketidaksamaan variasi dan residual dari satu
signifikansi pengaruh variabel-variabel bebas
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
secara simultan terhadap variabel tergantung.
variance dari residual satu pengamatan ke
Pengujian hipotesis kedua dilakukan untuk
pengamatan yang lain tetap, maka disebut
melihat pengaruh masing-masing variabel
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut
bebas terhadap variabel tergantung secara
heteroskedastisitas. Model regresi yang
parsial digunakan t-value.
baik adalah yang homoskedastisitas bukan
Perhitungan koefisien determinansi
heteroskedastisitas (Ghozali, 2005:109).
berganda digunakan untuk mengukur
c. Uji Asumsi Normalitas, menguji apakah
ketepatan dari model analisis digunakan. Nilai
dalam sebuah model regresi, variabel
diperoleh dari perhitungan dapat digunakan
terikat, variabel bebas atau keduanya
untuk mengukur besarnya sumbangan dari
mempunyai distribusi yang normal atau
variabel bebas yang diteliti terhadap variasi
tidak. Ghozali (2005:53) mengatakan
variabel tidak bebas. Bila R2 mendekati satu,
bahwa model regresi yang baik adalah yang
maka dapat dikatakan bahwa sumbangan
berdistribusi data normal atau mendekati
variabel bebas semakin besar. Hal ini berarti
normal yaitu data mendekati atau
model digunakan semakin kuat untuk
menempel pada garis normal.
menerangkan variasi variabel tidak bebas,
apabila mendekati nol, dapat dikatakan bahwa
2. Uji Regresi Berganda
sumbangan variabel bebas terhadap variasi
Untuk mencapai tujuan penelitian
nilai variabel tidak bebas semakin kecil. Hal
pemecahan permasalahan dan pengujian
ini berarti model digunakan semakin lemah
hipotesis sebagaimana telah dirumuskan
sebelumnya, maka penelitian ini menggunakan untuk menerangkan variasi variabel tidak
bebasnya. Secara umum besarnya
30 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 7, Juli 2017 hlm 27-35 ISSN: 2302-2019

determinansi R2 yaitu berada antara 0 dan 1 b. Uji Multikolinearitas


atau 0 ≤ R2 ≤ 1. Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah diantara variable bebas (indevenden)
HASIL DAN PEMBAHASAN tidak saling berkorelasi atau tidak terdapat
hubungan yang signigikan antara variable.
Hasil Penelitian Menurut Gunawan (2001 : 235) untuk
1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik mendeteksi adanya multikolinearitas dapat
Uji asumsi klasik ini digunakan untuk dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation
mengetahui apakah model linear berganda Factor) kurang dari 10 dan Tolerance lebih
yang digunakan pada penelitian ini memenuhi besar dari angka 0,10 serta koefisien antara
persyaratan seperti: uji normalitas, uji variable independen di bawah 0,5 maka dapat
multikolinearitas, heterokedastisitas. Adapun disimpulkan tidak terjadi multikolineratis.
uji asumsi klasik adalah sebagai berikut: Hasil Uji multikolinearitas dengan
menggunakan variance Inflation Factor (VIF)
a. Uji Normalitas seperti pada tabel berikut:
Normalitas bertujuan mengkaji apakah
dalam sebuah model regresi variable dependen Tabel 2. Hasil Uji Multikolineritas
Collinearity Statistics
(terikat), variable independen (bebas) atau No Varibel Independen
Tolerance VIF
keduanya mempunyai distribusi normal 1 Disiplin Kerja (X1) 0,698 1,432
ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah 2 Motivasi (X2) 0,536 1,865
distribusi data normal atau mendekati normal. 3 Pengembangan Karir (X3) 0,675 1,482
Deteksi normalitas dilakukan dengan melihat Sumber : Lampiran Hasil Regresi
penyeberan data (titik) pada sumbu diagonal
dari grafik. Dasar pengambilan keputusan Dari tabel diatas bahwa nilai VIF dari
adalah: variabel-variabel independen dalam model
1. Jilka data tersebar disekitar garis diagonal regresi yang digunakan kurang dari angka 10
dan mengikuti arah garis diagonal maka sedangkan nilai Tolerance lebih besar dari
model regresi memenuhi asumsi normalitas. 0,10, sehingga dapat disimpulkan bahwa
2. Jika menyebar jauh dari diagonal maka variabel-varaibel tersebut tidak terdapat gejala
model regresi tidak memenuhi asumsi multikolinearitas.
normalitas.
Dengan bantuan program statistik c. Uji Heterokedastisitas
SPSS For Wind Release 16,0, hasil Uji Hasil uji asumsi heterokedastisitas dari
Normalitas data dapat dilihat pada titik sebaran model regresi yang terbentu tersaji pada
data yang dihasilkan dalam penelitian ini gambar berikut:
sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam
penelitian ini adalah data normal, seperti
diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Gambar 2. Regresi Standardized Predicted


Value

Berdasarkan Gambar 2 terlihat titik-titik


Gambar 1. Hasil Uji Normalitas
menyebar secara acak, tidak membentuk
Teguh Ananta Pradipta, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karir .............................................31

sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar adanya variabel independen adalah sebesar
baik di atas maupun dibawah angka 0 pada 0,988.
sumbu Y. Hal ini memberi makna bahwa 2. Disiplin kerja (X1) dengan koefisien regresi
persamaan regresi memenuhi asumsi 0,181 ini berarti terjadi pengaruh yang
heteroskedastisitas. positif antara disiplin kerja dan kinerja
pegawai. Artinya semakin disiplin pegawai
2. Hasil Uji Regresi Berganda yang ada pada Badan Pemberdayaan
Berkaitan dengan penelitian ini alat Perempuan dan Keluarga Berencana
analisis Statistik Parametrik Regresi Linear Daerah Provinsi Sulawesi Tengah maka
Berganda yang digunakan untuk mengetahui akan menaikkan kinerja pegawai.
pengaruh variable indevenden (X1, X2, dan X3) 3. Motivasi (X2) dengan koefisien regresi 0,
terhadap variable dependen (Y). Dalam 577 ini berarti terjadi pengaruh yang positif
konteks penelitian ini Regresi Linear Berganda antara motivasi dan kinerja pegawai.
digunakan untuk mengukur pengaruh disiplin Artinya semakin termotivasi pegawai yang
kerja (X1), motivasi (X2), dan pengembangan ada Badan Pemberdayaan Perempuan dan
karir (X3), terhadap Kinerja pegawai pada Keluarga Berencana Daerah Provinsi
Badan Pemberdyaan Perempuan dan Keluarga Sulawesi Tengah maka akan menaikkan
Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Tengah. kinerja pegawai.
Berikut hasil pengujian regresi berganda 4. Pengembangan karir (X3) dengan koefisien
Tabel 3. Hasil Perhitungan Regresi regresi 0,243 ini berarti terjadi pengaruh
Berganda yang positif antara pengembangan karir
Dependen Variabel Y = Kinerja Pegawai
Variabel Koefisien Standar t Si dengan kinerja pegawai. Arinya semakin
Regresi Error g baik pengembangan karir yang ada pada
C = Constanta 0,988 0,335 2,980 0,004
X1 = Disiplin Kerja 0,181 0,073 2,477 0,016 Badan Pemberdayaan Perempuan dan
X2 = Motivasi 0,577 0,136 4,245 0,000 Keluarga Berencana Daerah Provinsi
X3 = Pengembangan Karir 0,243 0,089 2,738 0,008
R- = 0,802
Sulawesi Tengah maka akan menaikkan
R-Square = 0,644 F-Statistik = 33,699 kinerja pegawai.
Adjusted R-Square = 0,624 Sig. F = 0,000 Adapun hasil analisis regresi berganda
Sumber: Hasil Regresi yaitu sebagai berikut:
1. Uji F
Model regresi yang diperoleh dari tabel Hasil perhitungan diperoleh Fhitung =
diatas adalah: 33,699 pada taraf nyata ά = 0,05 atau α < 0,05.
Y = 0,988 + 0,181X1 + 0,577X2 + 0,243X3 Dari tabel tersebut menunjukkan bahwa nilai
Persamaan diatas menunjukkan, variabel signifgikansi F = 0,000. Dengan demikian
independen yang dianalisis berupa variabel dapat dinyatakan bahwa secara bersama-sama
(X1, X2, dan X3,) memberi pengaruh terhadap (simultan) variabel bebas mempunyai
variable independen (Y) model analisis regresi pengaruh yang signifikan terhadap variabel
kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan tidak bebasnya.
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah 2. Uji t
Provinsi Sulawesi Tengah dapat dilihat Untuk variabel disiplin kerja, hasil
sebagai berikut: perhitungannya menunjukkan bahwa nilai
Dari persamaan diatas dapat dijelaskan: koefisien regresi sebesar 0,181, sementara
1. Untuk nilai constanta sebesar 0,988 berarti tingkat signifikasi t sebesar 0,016. Dengan
kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan demikian nilai sig t < 0,05 pada taraf
Perempuan dan Keluarga Berenvana kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan
Daerah Provinsi Sulawesi Tengah sebelum bahwa varaibel disiplin kerja mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
32 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 7, Juli 2017 hlm 27-35 ISSN: 2302-2019

pegawai pada Badan Pemberdayaan tinggi sebagai pendorong untuk melaksanakan


Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah tugas dan fungsinya sebagai abdi negara.
Provinsi Sulawesi Tengah. Disisi lain pengembangan karir yang ditempuh
Untuk variabel motivasi, hasil dan dimiliki seseorang pada dasarnya
perhitungannya menunjukkan bahwa nilai merupakan usaha yang dilakukan untuk
koefisien regresi sebesar 0,577, sementara mencapai kinerja yang lebih baik.
tingkat signifikasi t sebesar 0,000. Dengan Hasil analisis data dalam penelitian ini
demikian nilai sig t < 0,05 pada taraf menunjukan bahwa secara simultan disiplin
kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan kerja, motivasi dan pengembangan karir
bahwa varaibel motivasi mempunyai pengaruh berpengaruh positif dan signifikan terhadap
yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada kinerja pegawai BPPKBD Provinsi Sulawesi
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Tengah dengan kontribusi sebesar 62,40%.
Keluarga Berencana Daerah Provinsi Sulawesi Hasil ini sejalan dengan pendapat Daves
Tengah. dalam Mangkunegara (2009) menyatakan
bahwa faktor yang mempengaruhi pencapaian
Untuk variabel pengembangan karir, kinerja adalah kemampuan (ability) dan
hasil perhitungannya menunjukkan bahwa motivasi (motivation). Secara psikologis,
nilai koefisien regresi sebesar 0,243, kemampuan (ability) pegawai terdiri dari
sementara tingkat signifikasi t sebesar 0,008. kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan
Dengan demikian nilai sig t < 0,05 pada taraf reality (knowledgw + skill), artinya pegawai
kepercayaan 95%. Sehingga dapat dinyatakan yang memiliki IQ rata-rata (IQ 110-120)
bahwa varaibel pengembangan karir dengan pendidikan yang memadai untuk
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
kinerja pegawai pada Badan Pemberdayaan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih
Perempuan dan Keluarga Berencana Daerah mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Hal
Provinsi Sulawesi Tengah. ini mengandung makna bahwa untuk memiliki
kinerja yang baik pegawai harus didukung
Pembahasan
dengan pendidikan yang sesuai standar.
Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi dan
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja
Pegawai
Pegawai
Disiplin dalam bekerja merupakan faktor
Hasil pengujian tentang pengaruh
yang harus dimiliki oleh pegawai yang
disiplin kerja, motivasi dan pengembangan
berupaya meningkatkan kinerjanya agar
karir terhadap kinerja pegawai sebagaimana
optimal. Disiplin kerja akan terlihat dari
diuraikan sebelumnya membuktikan bahwa
ketepatan waktu seorang pegawai dalam
disiplin kerja, motivasi dan pengembangan
bekerja, tanggungjawab pegawai yang tinggi,
karir secara simultan berpengaruh positif dan
kepatuhan terhadap pimpinan dan ketaatan
signifikan terhadap kinerja pegawai Badan
pada semua peraturan yang berlaku. Sehingga
Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga
semakin tinggi disiplin kerja pegawai maka
Berencana Daerah (BPPKBD) Provinsi
akan meningkatkan kinerja pegawai.
Sulawesi Tengah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Berdasarkan hasil tersebut, dapat
disiplin kerja berpengaruh positif dan
dikemukakan bahwa kinerja pegawai akan
signifikan terhadap kinerja pegawai BPPKBD
meningkat bila ditunjang dengan disiplin kerja,
Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini disebabkan
motivasi dan pengembangan karir yang tinggi.
karena pegawai BPPKBD Provinsi Sulawesi
Pegawai sebagai individu dituntut untuk
Tengah menganggap kedisiplinannya sudah
memiliki disiplin kerja dan motivasi yang
Teguh Ananta Pradipta, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karir .............................................33

tertanam dalam diri sehingga ada atau tidak seseorang berusaha untuk mencapai tujuan.
ada pengawasan dari pimpinan mereka tetap Semakin kuat motivasi yang dimilki,
bekerja dengan baik. Penelitian ini sejalan kinerjanya akan semakin tinggi. Hal ini berarti
dengan pendapat yang dikemukakan Tohardi bahwa setiap peningkatan motivasi akan
(2002) dalam Siwantara (2009) bahwa disiplin memberikan peningkatan yang sangat berarti
kerja merupakan faktor yang mempengaruhi bagi peningkatan kinerja.
kinerja.
Disiplin yang baik mencerminkan Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap
besarnya tanggung jawab seseorang terhadap Kinerja Pegawai
tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Pengembangan karier merupakan usaha
Seseorang dikatakan mempunyai disiplin kerja yang dilakukan untuk meningkatkan
yang tinggi jika yang bersangkutan konsekuen, kemampuan teknis, teoritis, konseptual dan
konsisiten, taat asas, bertanggung jawab atas moral sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau
tugas yang diamanahkan kepadanya. Demikian jabatan melalui pendidikan dan latihan. Tujuan
pula dengan pendapat Rivai (2006) dalam pengembangan karir pada akhirnya adalah
Siwantara (2009), yang menyatakan bahwa untuk menciptakan pegawai yang memiliki
disiplin kerja merupakan suatu alat yang kinerja yang baik dengan cara meningkatkan
digunakan para manajer utnuk berkomunikasi kemampuan mereka untuk dapat berkinerja
dengan karyawan agar mereka bersedia dengan baik. Jika kinerja pegawai sebelumnya
bersedia untuk mengubah perilaku serta adalah positif, maka pengembangan karir yang
sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran diberikan bertujuan untuk semakin
dan kesediaan seseorang mentaati semua meningkatkan prestasi pegawai tersebut dalam
peraturan dan norma-norma sosial yang proses menapaki jenjang karir. Sedangkan bila
berlaku dalam suatu organisasi. kinerja sebelumnya negatif, maka tujuan
pengembangan karir adalah untuk
Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja memperbaikinya agar menjadi baik dan positif.
Pegawai Penelitian ini menunjukkan bahwa
Motivasi merupakan suatu proses pengembangan karir yang baik dapat
dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong menciptakan keuntungan yang baik bagi
sesorang untuk melakukan serangkaian pegawai dan bagi tempatnya bekerja. Hal ini
kegiatan yang mengarah ketercapaiannya sejalan dengan penelitian terdahulu yang
tujuan tertentu. Motivasi dapat dipandang dilakukan oleh Harlie (2010) yang menyatakan
sebagai salah satu faktor penting dalam bahwa pengembangan karir yang baik akan
menunjang kinerja pegawai. Pegawai yang mampu menumbuhkan semangat, sebagai
mempunyai motivasi yang tinggi akan motivator bagi karyawan untuk berbenah diri
senantiasa bekerja keras untuk mengatasi menjadi seorang karyawan yang berprestasi
segala permasalahan yang dihadapi dengan atau berkinerja tinggi serta handal.
harapan mencapai hasil yang lebih baik.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
motivasi secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja pegawai BPPKBD Kesimpulan
Provinsi Sulawesi Tengah. Hal ini sejalan Berdasarkan hasil penelitian dan
dengan pendapat Suharto dan Cahyono (2005) pembahasan maka dapat disimpulkan sebagai
dalam Harlie (2010) yang menyatakan bahwa berikut :
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja a. Secara simultan ketiga variabel yaitu
yaitu faktor motivasi, dimana motivasi disiplin kerja, motivasi dan pengembangan
merupakan kondisi yang menggerakan karir berpengaruh positif dan signifikan
34 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 7, Juli 2017 hlm 27-35 ISSN: 2302-2019

terhadap kinerja pegawai BPPKBD Dr. Syahrir Nasir, SE., M.Si, selaku Dosen
Provinsi Sulawesi Tengah. Pembimbing I dan Harnida Wahyuni Adda,
b. Disiplin kerja berpengaruh positif dan SE., MA., Ph.D selaku Dosen Pembimbing II
signifikan terhadap kinerja pegawai yang telah banyak memberikan bimbingan,
BPPKBD Provinsi Sulawesi Tengah. arahan, dan semangat kepada saya.
c. Motivasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja pegawai BPPKBD DAFTAR RUJUKAN
Provinsi Sulawesi Tengah.
d. Pengembangan karir berpengaruh positif Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
dan signifikan terhadap kinerja pegawai Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek,
BPPKBD Provinsi Sulawesi Tengah. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Burlian, Muhammad. 2005. Pengaruh
Rekomendasi Pengembangan Karir terhadap Kinerja
Untuk lebih meningkatkan kinerja Pegawai Balai Karantina Ikan Polonia di
pegawai sebagai aparatur negara di BPPKBD Medan. Tesis. Program Studi Ilmu
Provinsi Sulawesi Tengah diperlukan upaya Manajemen, Sekolah Pascasarjana
peningkatan disiplin kerja, motivasi dan Universitas Sumatera Utara. Medan.
pengembangan karir. Oleh karena itu Byars, Lyold L and Leslie W. Rue. 2008.
disarankan hal-hal sebagai berikut: Human Resource Management. New
1. Kepala BPPKBD Provinsi Sulawesi Tengah York: The McGraw-Hill Companies, inc.
diharapkan dapat mendorong kemampuan Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat
pegawai dalam menyelesaikan tugasnya dengan Program SPSS. Semarang:
sesuai dengan waktu yang telah di tetapkan, Universitas Diponegoro.
dengan cara memberi hukuman/teguran Harlie, M. 2010. Pengaruh Disiplin Kerja,
bagi pegawai yang tidak menyelesaikan Motivasi dan Pengembangan Karir
tugasnya sesuai dengan waktu yang telah Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
ditetapkan. pada Pemerintah Kabupaten Tabalong di
2. Organisasi perlu meningkatkan apresiasi Tanjung Kalimantan Selatan. Jurnal
terhadap pegawainya guna mendorong Manajemen dan Akutansi. Oktober 2010,
pegawai menjadi pegawai yang berprestasi Volume 11 Nomor 2, hlm 117-124.
Hasibuan, M. 2006. Organisasi dan Motivasi.
melalui pemberian konpensasi/bonus bagi
Jakarta: Bumi Aksara.
pegawai yang berprestasi sehingga Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor
memotivasi pegawai untuk menjadi 900/15/RO.ADM PMB SDAG.ST/2014
pegawai yang berprestasi. tentang Tim Rapat Pimpinan Evaluasi
3. Kepala BPPKBD Provinsi Sulawesi Tengah dan Pengawasan Penyerapan Anggaran
dapat mengurangi frakuensi mutasi pegawai Provinsi Sulawesi Tengah.
dalam lingkup kantor, hal ini dikarenakan Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2006.
Evaluasi Kinerja SDM. Cetakan kedua.
masih terdapat beberapa pegawai yang
Bandung: PT. Refika Aditama.
susah beradaptasi terhadap tempat kerjanya Riduwan. 2006. Metode dan Teknik Menyusun
yang baru. Tesis. Alfabeta. Bandung.
Rivai, V., dan Sagala, Jauvani. 2010.
UCAPAN TERIMA KASIH Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Perusahaan, dari Teori ke
Ucapan terima kasih dan penghargaan Praktek. Jakarta: PT. Raja Grafindo
setinggi-tingginya saya tujukan kepada Prof. Persada.
Teguh Ananta Pradipta, Pengaruh Disiplin Kerja, Motivasi Dan Pengembangan Karir .............................................35

Sedarmayanti. 2008. Manajemen Sumber


Daya Manusia. Bandung: Refika
Aditama.
Soejono, Imam. 2006. Teknik Memimpin
Pegawai dan Pekerja. Jakarta: Jaya
Sakti.
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cet. Ke
21. Bandung: Alfabeta.

Anda mungkin juga menyukai