JURNAL (Junadi) - PDF
JURNAL (Junadi) - PDF
JUNADI
DOSEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JL. Lettu Suyitno, No. 2, Kec. Bojonegoro
Email: Email penulis
Abstrak
page 1 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara
page 2 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara
page 3 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara
page 4 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara
Organisasi masyarakat atau LSOM minimnya calon kader yang bersedia dan
yang peduli lansia Penyuluhan program mampu karena faktor pendidikan bagi
BKL kepada LSOM, tokoh masyarakat dan calon yang bersedia menjadi kader rata-
anggota masyarakat peduli, dimaksudkan rata berpendidikan SMP, sehingga
agar mereka dapat berperan sebagai agen mereka merasa kurang mampu
perubahan dan nara sumber yang dapat menguasai materi dalam melakukan
menyosialisasikan program BKL di penyuluhan dikelompok BKL untuk lebih
lingkungannya. jelas dapat dilihat pada tabel 4 .
Dengan adanya kendala tersebut maka
Kegiatan Penyuluhan pihak kepala desa bekerjasama dengan
pegawai kecamatan / PKB memberikan
Bentuk Kegiatan Adalah masukan dan dukungan kepada calon
pendampingan dan pelayanan sosial kader lansia tersebut, agar tetap semangat
lanjut usia di rumah yang merupakan sehingga tercapai dan terbentuk kelompok
suatu proses kegiatan yang terencana kerja BKL yang baik. Terutama bagi 7
dan berkesinambungan, mulai dari desa yang belum terbentuk kelompok
sosialisasi sampai terminasi, sebagai kerja (pokja) diharapkan bisa terbentuk
upaya membantu lanjut usia, keluarga kelompok kerja yang baik dan memiliki
dan masyarakat dalam rangka memenuhi SK, ketujuh desa tersebut adalah desa
kebutuhan lanjut usia yang bersangkutan Kacangan, Kemiri, Petak Tambakromo,
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Tinawun, Kedungrejo, Ketileng Adapun
Pokok-pokok kegiatan kelompok alur kegiatan dan daftar pembentukan
BKL/kader meliputi: a. Kegiatan utama kelompok kerja ( Pokja ) BKL bahwa
yang dilakukan pada kelompok BKL/ pembentukan kelompok kerja (Pokja)
Kader meliputi : Penyuluhan, temu BKL mengalami kesulitan dalam
keluarga, kunjungan rumah, rujukan, memilih kader sehingga proses
pencatatan dan pelaporan serta monitoring pembentukan kelompok dibeberapa desa
dan evaluasi. b. Kegiatan pengembangan menjadi terlambat.
antara lain : 1) Bina kesehatan fisik
antara lain olah raga, senam, Sasaran penyuluhan
penyediaan makanan tambahan; 2) Bina
sosial dan lingkungan antara lain rekreasi, Sasaran penyuluhan sudah
bina lingkungan; 3)Bina rohani/spiritual berjalan dengan baik dan terarah
melalui kegiatan keagamaan, sosial secara langsung maupun tidak langsung
kemasyarakatan; 4) Bina peningkatan akan tetapi ada beberapa hambatan yaitu
pendapatan usaha ekonomi produktif bagi lansia yang terlantar atau miskin dan
melalui UPPKS, UKM, Koprasi dan lain- mengalami kondisi kesehatan kurang baik
lain Pembinaan usia lanjut di Indonesia tidak bisa aktif mengikuti penyuluhan,
dilaksanakan berdasarkan beberapa karena kurang perhatiannya pihak
undang-undang dan peraturan sebagai dasar kelurga yang tidak bisa mengantarkan
dalam menentukan kebijaksanaan lansinya dikelompok kerja bkl sehingga
pembinaan. perlu bimbingan khusus dari kader
dengan cara kunjungan kerumah-rumah
Analisis dan Interpretasi Data lansia tersebut.
page 5 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara
penyuluhan sekarang sudah dengan baik dan terarah akan tetapi ada
mengadakan penyuluhan, walaupun beberapa hambatan yaitu bagi lansia
dalam kegiatannya ada beberapa kendala yang terlantar atau miskin dan
akan tetapi masyarakat menanggapinya mengalami kondisi kesehatan kurang
dengan baik dan secepatnya bisa baik tidak bisa aktif mengikuti
menyesuikan seperti desa-desa yang penyuluhan, karena kurang perhatiannya
lainnya yang lebih awal terbentuk. pihak kelurga yang tidak bisa
sehingga masyarakat khususnya lansia mengantarkan lansinya dikelompok kerja
semuanya sudah mulai aktif mengikuti bkl sehingga perlu bimbingan khusus dari
setiap diadakan penyuluhan ditiap desa kader dengan cara kunjungan kerumah-
yang ada di kecamatan malo. ketujuh rumah lansia tersebut.
desa tersebut adalah desa
Kacangan,Kemiri, Petak, Tambakromo,
Tinawun, Kedungrejo, Ketileng. adapun DAFTAR PUSTAKA
alur lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
diatas . Bahwa penyuluhan kelompok Djam‟an Satori dan Dr. Aan
Bina Kelurga Lansia (BKL) yang diadakan Komariah, Metodologi Penelitian
di tiap desa yang ada di kecamatan malo Kualitatif, Alpha Betha, Bandung, 2009.
sudah terwujud dan berjalan dengan baik Husaini Usman Dan Purnomo Setiady
walaupun terdapat beberapa desa masih
Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
mengalami keterlambatan dalam
pembentukan kelompok BKL.sehingga Bumi Aksara, Jakarta, 2009.
penyuluhan kelompok Bina Keluarga Kementrian Kesehatan RI, Analisis
Lansia dalam mewujudkan keluarga Situasi Kesehatan Lansia, Riset
lansia tangguh sudah tercapai dan Kesehatan Dasar. Litbangkes Kemenkes
masyarakat khususnya lansia sudah aktif 2010
sehat, dan lebih bersikap mandiri. UU No.10 Tahun 1992 Tentang
Perkembangan Kependudukan
SIMPULAN UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 138
Tentang Kesehatan Usia Lanjut
Hasil penelitian dapat disimpulkan UU No. 13 Tahun 1998 Tentang
bahwa : 1). Penyuluhan Bina Keluarga Kesejahteraan Lanjut Usia
Lansia sangat bermanfaat tentang tata cara UU No. 22 Tahun 1999 Tentang
kerja kelompok BKL sehingga dapat Pemerintahan Daerah
terbentuklah kelompok kerja (pokja) UU No. 25 Tahun 1999 Tentang
BKL bagi desa-desa yang awalnya Perimbangan Keuangan Pusat
belum terbentuk dan belum diterapkan Dan Daerah
sekarang sudah diterapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun
masyarakat khususnya lansia karena sudah 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah
mendapat peluang bimbingan dan Dan Kewenangan Provinsi Sebagai
motivasi yang ditunjukkan dengan
Daerah Otonomi.
merasakan badan menjadi lebih sehat
dan kuat, mandiri, produktif serta Peraturan Daerah Nomor 30 tahun
bermanfaat bagi lingkungan sehingga 2001 tentang Visi dan Misi
terwujud keluarga lansia yang tangguh. Kabupaten Bojonegoro.
2) Sasaran penyuluhan sudah berjalan
page 6 of 6