Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

PENYULUHAN KELOMPOK BINA KELUARGA LANSIA ( BKL ) DALAM


MEWUJUDKAN KELUARGA LANSIA TANGGUH DI KECAMATAN MALO
KABUPATEN BOJONEGORO

JUNADI
DOSEN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
JL. Lettu Suyitno, No. 2, Kec. Bojonegoro
Email: Email penulis

Abstrak

Salah satu indikator keberhasilan pembangunan adalah semakin meningkatnya usia


harapan hidup yang menyebabkan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia ) terus meningkat dari
tahun ketahun. Ketika memasuki usia pralansia, berbagai upaya harus dipersiapkan oleh lansia
itu sendiri maupun keluarga agar nantinya menjadi lansia yang sehat, aktif, mandiri ,dan
produktif yang disebut sebagai lansia tangguh. Penelitian ini secara umum bertujuan
mengetahui dan menganalisa bagaimana penyuluhan kelompok Bina Keluarga Lansia
dalam mewujudkan Keluarga Lansia Tangguh Di Kecamatan Malo. Sedangkan secara
khusus tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ; 1) Pembentukan kelompok BKL
meliputi: Persiapan, Penggalangan kesepakatan dan Pembentukan kelompok. 2) Sasaran
penyuluhan dikelompok Bina Keluarga Lansia yaitu: Sasaran langsung dan Sasaran tidak
langsung. 3) Kegiatan Penyuluhan meliputi: Kegiatan utama yang dilakukan pada kelompok
BKL / Kader dan Kegiatan pengembangan.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Teknik
pengumpulan data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Informan dalam
penelitian ini adalah pegawai dan kader lansia serta masyarakat khususnya lansia di
kecamatan Malo Berdasarkan hasil temuan-temuan penelitian dan pembahasan dapat
diambil kesimpulan bahwa; 1) Penyuluhan Bina Keluarga Lansia sangat bermanfaat dan sudah
jelas mengenai penyuluhan serta tata cara kerja kelompok BKL sehingga dapat
terbentuklah kelompok kerja (pokja) BKL bagi desa-desa yang awalnya belum terbentuk dan
belum diterapkan sekarang sudah diterapkan dalam masyarakat. 2) Penyuluhan Bina Keluarga
Lansia secara umum sangat bermanfaat bagi masyarakat khususnya lansia karena sudah
mendapat peluang bimbingan dan motivasi yang ditunjukkan dengan merasakan badan
menjadi lebih sehat dan kuat, mandiri, produktif serta bermanfaat bagi lingkungan sehingga
terwujud keluarga lansia yang tangguh di masyarakat. 3) Penyuluhan BKL berkenaan
dengan kegiatan olahraga yang dirasakan oleh lanjut usia yakni kesadaran untuk
melakukan senam lanjut usia di Pokja maupun dirumah, serta melakukan jalan kaki dan
grak jalan disekitar lingkungan rumah.

Kata Kunci: Penyuluhan, Bina Keluarga Lansia

page 1 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

PENDAHULUAN lembaga yang memberikan suatu wadah


bagi lanjut usia dalam bentuk pembinaan
Salah satu indikator dan penyuluhan yang berintegrasi dengan
keberhasilan pembangunan adalah Kelompok Kerja (POKJA). Salah satu
semakin meningkatnya usia harapan program yang saat ini dikembangkan
hidup penduduk, yang menyebabkan BKKBN yaitu kegiatan Bina Keluarga
jumlah penduduk lanjut usia terus Lansia (BKL), BKL menurut BKKBN Seri
meningkat dari tahun ke tahun. Jumlah 9 (2013, i) adalah: wadah kegiatan bagi
penduduk menurut Sensus Penduduk (SP) keluarga yang memiliki lanjut usia yang
tahun 2015 di Indonesia sebesar 254,9 berusaha meningkatkan kegiatan dan
juta jiwa. Jumlah yang besar ini terdiri dari keterampilan keluarga dalam memberikan
lapisan penduduk balita, anak, dewasa, dan pelayanan, perawatan dan pengakuan yang
lanjut usia dengan jumlah laki-laki 128,1 layak sebagai orang tua bagi lanjut
juta jiwa serta perempuan 126,8 juta jiwa usia tidak potensial dan meningkatkan
(BKKBN, 2014, hlm. I) Pendataan kesejahteraan keluarga lanjut usia
Keluarga tahun 2015 yang dilakukan melalui kegiatan pemberdayaan,
oleh Badan Kependudukan Keluarga pembinaan, serta pengembangan potensi
Berencana Nasional (BKKBN) khusus bagi lanjut usia. Pelaksanaan BKL di
lanjut usia, di Indonesia berjumlah lapangan berintegrasi dengan Pokja yang
18,781 juta jiwa (BKKBN, 2015, hlm. ada di kelurahan maupun desa khususnya
I). Jumlah ini bertambah tahun akan di tingkat RW. Ismawati (2010)
semakin membesar, dikarenakan adanya mengemukakan bahwa Posbindu atau
pembangunan kesehatan dan kondisi pokja adalah “pos pelayanan terpadu
sosial ekonomi yang semakin baik di atau kelompok kerja untuk masyarakat
Indonesia. Oleh karena itu, permasalahan usia lanjut di suatu wilayah tertentu yang
lanjut usia menjadi perhatian semua sudah disepakati, yang digerakan oleh
pihak, baik pemerintah, lembaga masyarakat dimana mereka bisa
masyarakat maupun masyarakat itu sendiri. mendapatkan pelayanan kesehatan”.
Lanjut usia perlu di berdayakan, Pada Pelayanan lanjut usia di lingkungan
Undang - undang no 13 tahun 1998 tentang masyarakat perlu dipelihara dan
pemberdayaan lanjut usia Sebagai “upaya dikembangkan. Tujuan
meningkatkan kemampuan fisik, mental diselenggarakannya program BKL adalah
spiritual, sosial, pengetahuan, dan agar para keluarga lanjut usia yang
keterampilan para lanjut usia siap didaya mempunyai lanjut usia dan lanjut usia
gunakan sesuai dengan kemampuan itu sendiri mempunyai pengetahuan,
masing-masing”. sikap dan perilaku dalam meningkatkan
Stimulasi pendidikan yang ketahanan dan kesejahteraan keluarga
diberikan kepada lanjut usia sangat dalam upaya meningkatkan kualitas hidup
berbeda dengan stimulasi pendidikan lanjut usia. Pelaksanaan penyuluhan
untuk usia lainnya, Pendidikan pada BKL di Jawa Timur khususnya
lanjut usia dilakukan melalui jalur Kabupaten Bojonegoro kecamatan Malo
nonformal. Proses belajar dalam pendidikan masih belum optimal, terlihat dari 20 desa
non formal dilaksanakan melalui informasi, yang ada dikecamatan malo baru 13
latihan, bimbingan, dan penyuluhan desa yang sudah melaksanakan program
sesuai dengan usia dan tersebut, jadi belum semua Desa atau
kebutuhannya.Tujuan dari pendidikan non Kelurahan yang melaksanakan kegiatan dan
formal yaitu untuk mengembangkan tingkat program penyuluhan Dalam bentuk
pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam kelompok kerja BKL. Salah satu BKL
menjadi individu yang lebih baik dalam yang ada di Kecamatan Malo yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan POKJA BKL Anggrek . berdasarkan
masyarakat dan Negara (Isdhiyanti, 2013, profil Kecamatan Malo bahwa POKJA
hlm.1). BKKBN merupakan salah satu BKL anggrek merupakan salah satu
kelompok yang sudah dianggap berhasil

page 2 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

dibandingkan dengan Pokja lain yang dipecahkan ialah bagaimanakah


ada di Kecamatan Malo. Salah Satu Penyuluhan kelompok Bina Keluarga
kegiatannya adalah Pelaksanaan Gerakan Lansia (BKL) dalam mewujudkan
Sayang Ibu (GSI) Kecamatan Malo Yang keluarga lansia yang tangguh di
Difokuskan Di Desa Semlaran mewakili kecamatan malo kabupaten bojonegoro,
Kecamatan di tingkat Kabupaten, tujuan penelitian untuk mengetahui dan
Kegiatan penyuluhan meliputi pembinaan menganalisa bahwa penyuluhan bina
kesehatan fisik,mental spiritual dan keluarga lansia berjalan dengan baik
ekonomi bagi lanjut usia. Pembinaan dan bermanfaat serta mengembangkan
kesehatan fisik merupakan potensi keluarga termasuk lansia untuk
penyuluhan pembinaan bagi keluarga mewujudkan keluarga lansia yang tangguh
yang memiliki lanjut usia dan bagi lanjut di masyarakat, manfaat penelitian bagi
usia itu sendiri, materi penyuluhan dinas kependudukan dan keluarga
meliputi pemenuhan gizi seimbang, berencana, dapat memberikan
olahraga, pemeliharaan kebersihan diri, masukan, guna peningkatan
kebersihan lingkungan, dan pelayanan dalam pelaksanaan
pemeriksaan kesehatan berkala (BKKBN, penyuluhan demi terwujudnya lansia
2013). yang bisa tetep sehat, mandiri, aktif dan
Kegiatan penyuluhan produktif dengan proses menua sehat
salahsatunya di Pokja BKL Anggrek dan aktif.
diselenggarakan setiap satu bulan satu kali
yang dihadiri oleh seluruh peserta BKL , METODE PENELITIAN
dengan penyuluh yaitu anggota dari kader
BKL itu sendiri yang telah mendapatkan Jenis penelitian yang digunakan
pelatihan dari BKKBN. Berdasarkan hasil adalah penelitian kualitatif dengan fokus
studi pendahuluan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: a. Penyuluhan
penulis melalui observasi beberapa kali tentang cara pembentukan kelompok BKL,
pertemuan ditemukan bahwa dengan b. Sasaran penyuluhan dikelompok Bina
adanya penyuluhan BKL tersebut pada Keluarga Lansia c. Bentuk-bentuk
kenyataannya lanjut usia belum selalu aktif penyuluhan BKL, dengan populasi
dalam menghadiri setiap kegiatan berjumlah 1010 seluruh pegawai dan
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu lansia peserta pokja BKL. Sampel
kurangnya kesadaran bagi lansia dan penelitian peserta yang aktif mengikuti
dukungan keluarga lansia dalam kegiatan dipokja BKL berjumlah 152 orang.
mengikuti penyuluhan. Kondisi lanjut Teknik penarikan sampel dengan
usia yang belum mengikuti penyuluhan- menggunakan cara purposive sampling yaitu
Penyuluhan BKL Secara fisik tampak menggunakan sampel bertujuan sesuai
kurang sehat dan bugar, secara sosial dengan tujuan penelitian. Teknik
tampak belum memiliki semangat hidup pengumpulan data dalam penelitian ini,
yang tinggi, kompak , belum aktif dan yakni: Penelitian Keputusan (Library
bersikap ceria serta bersemangat dalam Research) dan Penelitian Lapangan Field
mengikuti setiap kegiatan yang Research) dengan melalui Wawancara dan
diselenggarakan di Pokja BKL. Kader BKL observasi. Data Primer dan Sekunder yang
juga terlihat belum aktif dalam telah dikumpulkan, selanjutnya
kegiatan penyuluhan, serta materi dikelompokkan dengan jalan sebagai berikut
penyuluhan yang ada juga dirasa kurang : Pengkodean (Code), Penyeleksian
maksimal dibandingkan dengan kondisi (Editing), dan Tabulasi. Setelah itu, data siap
yang ada pada lingkungan dan lanjut usia untuk dianalisis guna mendapatkan
itu sendiri. Penerapan dan pelaksanaan gambaran menyeluruh tentang obyek
penyuluhan BKL di Jawa Timur di penelitian.
Kabupaten Bojonegoro khususnya
kecamatan malo masih belum optimal.
Sehingga rumusan masalah yang harus

page 3 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

HASIL DAN PEMBAHASAN usia 55 tahun keatas. Menurut Badan


Pengertian Penyuluhan kelompok Kesehatan Dunia (WHO) usia lanjut
BKL dimulai dari usia 60 tahun (Kushariyadi,
2010; Indriana, 2012; Wallnce, 2007).
Penyuluhan dikelompok BKL Seseorang dikatakan lansia ialah apabila
adalah penyampaian informasi untuk berusia 60 tahun atau lebih, karena
meningkatkan pengetahuan , sikap dan factor-faktor tertentu tidak dapat
ketrampilan nggota kelompok BKL memenuhi kebutuhan dasarnya baik
tentang pembangunan keluarga lansia secara jasmani, rohani maupun sosial
tangguh . kegiatan pertemuan (Nugroho, 2000).
penyuluhan dikelompok BKL dilaksanakan
sesuai dengan kesepakatan antara kader Pembentukan Kelompok BKL
kelompok BKL dan anggota kelompok
BKL serta petugas lapangan KB sebagai Langkah-langkah pembentukan kelompok
Pembina kelompok BKL diwilayah BKL adalah sebagai berikut : a. Persiapan
kerjanya. Tempat dan waktu Kegiatan persiapan terdiri dari pendataan
pelaksanaan pertemuan penyuluhan keluarga yang memiliki lansia dan keluarga
disepakati bersama. Keluarga menurut lansia, potensi kader dan potensi
Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 dukungan lainnya, serta pendekatan tokoh
tentang Perkembangan Kependudukan dan masyarakat, tokoh agama, dan tokoh adat. b.
Pembangunan Keluarga adalah unit terkecil Penggalangan kesepakatan Penggalangan
dalam masyarakat yang terdiri dari suami kesepakatan dilaksanakan dalam pertemuan
istri, atau suami,istri dan anaknya, atau yang membahas tentang pentingnya BKL,
ayah dan anaknya, atau ibu dan dan perlunya dibentuk kelompok BKL.
anaknya.Keluarga merupakan Setiap kelompok BKL terdiri dari kurang
lingkungan pertama dan utama dalam lebih 20 anggota dengan kader minimal 2
pembinaan tumbuh kembang anak, orang. c. Pembentukan kelompok
menanamkan nilai-nilai moral dan Pembentukan kelompok dapat dilakukan
pembetukan kepribadian anak. Selain itu oleh PKB/PLKB dan mitra kerja ( tokoh
keluarga juga merupakan tempat belajar masyarakat, tokoh agama dan tokoh adat )
bagi anak dalam mengenal dirinya melalui langkah-langkah : Pemilihan kader,
sebagai makhluk social untuk Pembekalan, dan pembentukan
menghadapi berbagai tantangan dan kelompok.setelah calon kader dipilih
pengaruh negative di era globalisasi. dilakukan pembekalan, melalui pelatihan,
Hanya keluarga yang berketahanan yang orientasi, ataupun magang dan penugasan
akan mampu menepis pengaruh negatif sesuai dengan kebutuhan.selanjutnya
yang datang dari luar. Keluarga yang dilakukan pembentukan kelompok BKL
berketahanan dan mampu melaksanakan yang disahkan oleh kepala desa /lurah
fungsi-fungsi keluarga dapat menjadi atau camat.
landasan dalam mewujudkan keluarga
bahagia sejahtera. Lanjut usia menurut
Sasaran penyuluhan dikelompok Bina
Undang-undang No. 13 tahun 1998 tentang Keluarga Lansia
Kesejahteraan Lanjut Usia adalah
seseorang yang berusia 60 tahun ke atas. Sasaran dalam penyuluhan
kelompok bina keluarga lansia yaitu: a.
Pengertian Lanjut Usia Sasaran langsung 1) Keluarga yang
memiliki lansia, baik lansia tersebut sebagai
Berdasarkan definisi secara umum, orang tuanya maupun lansia lain yang
seseorang dikatakan lansia apabila menjadi tanggung jawab keluarga tersebut.
usianya 60 tahun ke atas,baik pria 2) Keluarga yang keadaannya sudah lansia
maupun wanita. Sedangkan Departeman (suami dan istri lansia) b. Sasaran tidak
kesehatan RI menyebutkan seseorang langsung 1) Tokoh atau anggota
dikatakan berusia lanjut usia dimulai dari masyarakat yang peduli lansia 2)

page 4 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

Organisasi masyarakat atau LSOM minimnya calon kader yang bersedia dan
yang peduli lansia Penyuluhan program mampu karena faktor pendidikan bagi
BKL kepada LSOM, tokoh masyarakat dan calon yang bersedia menjadi kader rata-
anggota masyarakat peduli, dimaksudkan rata berpendidikan SMP, sehingga
agar mereka dapat berperan sebagai agen mereka merasa kurang mampu
perubahan dan nara sumber yang dapat menguasai materi dalam melakukan
menyosialisasikan program BKL di penyuluhan dikelompok BKL untuk lebih
lingkungannya. jelas dapat dilihat pada tabel 4 .
Dengan adanya kendala tersebut maka
Kegiatan Penyuluhan pihak kepala desa bekerjasama dengan
pegawai kecamatan / PKB memberikan
Bentuk Kegiatan Adalah masukan dan dukungan kepada calon
pendampingan dan pelayanan sosial kader lansia tersebut, agar tetap semangat
lanjut usia di rumah yang merupakan sehingga tercapai dan terbentuk kelompok
suatu proses kegiatan yang terencana kerja BKL yang baik. Terutama bagi 7
dan berkesinambungan, mulai dari desa yang belum terbentuk kelompok
sosialisasi sampai terminasi, sebagai kerja (pokja) diharapkan bisa terbentuk
upaya membantu lanjut usia, keluarga kelompok kerja yang baik dan memiliki
dan masyarakat dalam rangka memenuhi SK, ketujuh desa tersebut adalah desa
kebutuhan lanjut usia yang bersangkutan Kacangan, Kemiri, Petak Tambakromo,
untuk meningkatkan kesejahteraan sosial. Tinawun, Kedungrejo, Ketileng Adapun
Pokok-pokok kegiatan kelompok alur kegiatan dan daftar pembentukan
BKL/kader meliputi: a. Kegiatan utama kelompok kerja ( Pokja ) BKL bahwa
yang dilakukan pada kelompok BKL/ pembentukan kelompok kerja (Pokja)
Kader meliputi : Penyuluhan, temu BKL mengalami kesulitan dalam
keluarga, kunjungan rumah, rujukan, memilih kader sehingga proses
pencatatan dan pelaporan serta monitoring pembentukan kelompok dibeberapa desa
dan evaluasi. b. Kegiatan pengembangan menjadi terlambat.
antara lain : 1) Bina kesehatan fisik
antara lain olah raga, senam, Sasaran penyuluhan
penyediaan makanan tambahan; 2) Bina
sosial dan lingkungan antara lain rekreasi, Sasaran penyuluhan sudah
bina lingkungan; 3)Bina rohani/spiritual berjalan dengan baik dan terarah
melalui kegiatan keagamaan, sosial secara langsung maupun tidak langsung
kemasyarakatan; 4) Bina peningkatan akan tetapi ada beberapa hambatan yaitu
pendapatan usaha ekonomi produktif bagi lansia yang terlantar atau miskin dan
melalui UPPKS, UKM, Koprasi dan lain- mengalami kondisi kesehatan kurang baik
lain Pembinaan usia lanjut di Indonesia tidak bisa aktif mengikuti penyuluhan,
dilaksanakan berdasarkan beberapa karena kurang perhatiannya pihak
undang-undang dan peraturan sebagai dasar kelurga yang tidak bisa mengantarkan
dalam menentukan kebijaksanaan lansinya dikelompok kerja bkl sehingga
pembinaan. perlu bimbingan khusus dari kader
dengan cara kunjungan kerumah-rumah
Analisis dan Interpretasi Data lansia tersebut.

Pembentukan kelompok kerja Proses kegiatan penyuluhan


BKL Proses kegiatan penyuluhan yang
Proses pembentukan kelompok kerja diadakan di tiap desa yang ada Di
BKL sudah berjalan dengan baik, akan Kecamatan Malo sudah berhasil dan
tetapi ada beberapa desa yang dalam berjalan dengan baik,terbukti untuk 7
proses pembentukan kelompok BKL desa dari 20 desa di Kecamatan Malo
mengalami kendala / kesulitan dalam yang awalnya belum mengadakan
memilih kader,hal ini disebabkan oleh

page 5 of 6
Jurnal Ilmiah Administrasi Negara

penyuluhan sekarang sudah dengan baik dan terarah akan tetapi ada
mengadakan penyuluhan, walaupun beberapa hambatan yaitu bagi lansia
dalam kegiatannya ada beberapa kendala yang terlantar atau miskin dan
akan tetapi masyarakat menanggapinya mengalami kondisi kesehatan kurang
dengan baik dan secepatnya bisa baik tidak bisa aktif mengikuti
menyesuikan seperti desa-desa yang penyuluhan, karena kurang perhatiannya
lainnya yang lebih awal terbentuk. pihak kelurga yang tidak bisa
sehingga masyarakat khususnya lansia mengantarkan lansinya dikelompok kerja
semuanya sudah mulai aktif mengikuti bkl sehingga perlu bimbingan khusus dari
setiap diadakan penyuluhan ditiap desa kader dengan cara kunjungan kerumah-
yang ada di kecamatan malo. ketujuh rumah lansia tersebut.
desa tersebut adalah desa
Kacangan,Kemiri, Petak, Tambakromo,
Tinawun, Kedungrejo, Ketileng. adapun DAFTAR PUSTAKA
alur lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
diatas . Bahwa penyuluhan kelompok Djam‟an Satori dan Dr. Aan
Bina Kelurga Lansia (BKL) yang diadakan Komariah, Metodologi Penelitian
di tiap desa yang ada di kecamatan malo Kualitatif, Alpha Betha, Bandung, 2009.
sudah terwujud dan berjalan dengan baik Husaini Usman Dan Purnomo Setiady
walaupun terdapat beberapa desa masih
Akbar, Metodologi Penelitian Sosial,
mengalami keterlambatan dalam
pembentukan kelompok BKL.sehingga Bumi Aksara, Jakarta, 2009.
penyuluhan kelompok Bina Keluarga Kementrian Kesehatan RI, Analisis
Lansia dalam mewujudkan keluarga Situasi Kesehatan Lansia, Riset
lansia tangguh sudah tercapai dan Kesehatan Dasar. Litbangkes Kemenkes
masyarakat khususnya lansia sudah aktif 2010
sehat, dan lebih bersikap mandiri. UU No.10 Tahun 1992 Tentang
Perkembangan Kependudukan
SIMPULAN UU No. 36 Tahun 2009 Pasal 138
Tentang Kesehatan Usia Lanjut
Hasil penelitian dapat disimpulkan UU No. 13 Tahun 1998 Tentang
bahwa : 1). Penyuluhan Bina Keluarga Kesejahteraan Lanjut Usia
Lansia sangat bermanfaat tentang tata cara UU No. 22 Tahun 1999 Tentang
kerja kelompok BKL sehingga dapat Pemerintahan Daerah
terbentuklah kelompok kerja (pokja) UU No. 25 Tahun 1999 Tentang
BKL bagi desa-desa yang awalnya Perimbangan Keuangan Pusat
belum terbentuk dan belum diterapkan Dan Daerah
sekarang sudah diterapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun
masyarakat khususnya lansia karena sudah 2000 Tentang Kewenangan Pemerintah
mendapat peluang bimbingan dan Dan Kewenangan Provinsi Sebagai
motivasi yang ditunjukkan dengan
Daerah Otonomi.
merasakan badan menjadi lebih sehat
dan kuat, mandiri, produktif serta Peraturan Daerah Nomor 30 tahun
bermanfaat bagi lingkungan sehingga 2001 tentang Visi dan Misi
terwujud keluarga lansia yang tangguh. Kabupaten Bojonegoro.
2) Sasaran penyuluhan sudah berjalan

page 6 of 6

Anda mungkin juga menyukai