OLEH :
Nim : 1306305056
No Absen : 12
Universitas Udayana
2016
1. NILAI WAKTU UANG DAN KONSEP DASAR PENILAIAN
Investasi berarti pengeluaran dana saat ini dimana pengembaliannya terjadi di waktu
yang akan dating. Investasi dapat dilihat sebagai berikut.
a. Autonomuos investment, yakni macam investasi yang tidak dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan. Misalnya investasi pada rehabilitasi prasarana jalan, irigrasi dan
sebagainya. Investasi-investasi ini pada kenyataannya tidak mempunyai kaitan dengan
tingkat pendapatan, tetapi dengan sendirinya dilaksanakan untuk tujuan memperlancar
roda perekonomian itu sendiri.
b. Induce investment, yaitu macam investasi yang mempunyai kaitan dengan tingkat
pendapatan. Misalnya adanya kenaikan pendapatan pada masyarakat di suatu tempat
atau daerah menyebabkan kenaikan kebutuhan akan barang atau jasa tertentu.
Kenaikan atau pertambahan permintaan terhadap barang atau jasa sudah tentu akan
mendorong untuk melakukan investasi.
c. Investasi yang sifatnya dipengaruhi oleh adanya tingkat bunga uang atau modal yang
berlaku di masyarakat. Seperti investasi pada suatu badan usaha atau perusahaan dan
kegiatan lainnya yang dapat menguntungkan, akan dilakukan bila tingkat bunga yang
berlaku pada saat itu lebih rendah jika dibandingkan dengan tingkat keuntungan
investasi.
Bentuk investasi pada poin (a) akan lebih banyak dilakukan oleh sector pemerintah,
karena investasi ini akan menyangkut aspek social-budaya yang ada di masyarakat.
Sementara macam investasi point (b) dan (c) akan lebih banyak melibatkan sector swasta,
walaupun kenyataannya juga banyak usaha pemerintah yang terlibat di dalam investasi
tersebut, oleh sebab itulah, baik pemerintah maupun pihak swasta berkepentingan untuk
menganalisis kegiatan investasi guna melihat kelayakan/ fisibilitas proyek yang akan
dilaksanakan, ataupun yang sedang dilksanakan.
Evaluasi atau analisis terhadao suatu proyek investasi, terlebih dahulu perlu dipahami
tentang konsep nilai waktu uang (time value of money) yang pada dasarnya memberikan
pemahaman bagaimana nilai uang berubah karena factor waktu. Adapun factor yang
melandasi konsep ini adalah preferensi waktu yang menyatakan bahwa sejumlah sumber daya
yang tersedia saat ini untuk denikmati lebih disenangi orang daripada sejulah sumber daya
yang sama tetapi baru tersedia dalam beberapa tahun yang akan dating (misalnya baru
tersedia dua tahun yang akan datang).
Pemikiran tersebut secara ekonomi didasarkan atas alas an-alasan sebagai berikut.
a. Alasan inflasi, yaitu bahwa dengan adanya tingkat inflasi akan dapat menurunkan
nilai uang.
b. Alasan dikonsumsi, yaitu bahwa dengan yang sama, apabila dikonsumsikan akan
memberikan tingkat kenikmatan yang lebih, dibandingkan dengan jika
dikonsumsikan di masa yang akan dating.
c. Alasan risiko penyimpanan, yaitu bahwa adanya risiko yang tidak diketahui di
waktu yang akan datang, maka praktis nilai uang di masa yang akan datang
memerlukan jumlah yang lebih besar.
1.3 ANUITAS
Konsep time evaluation, disamping konsep Present Value (P) dan Future Value (F)
yang sudah dibicarakan, ada satu konsep lagi yaitu Annuity atau uniform series. Anuitas
adalah serangkaian pembayaran atau penerimaan yang jumlahnya sama (A) setiap kali
pembayaran atau penerimaan selama beberapa periode tertentu. Anuitas ini mempunyai
beberapa sifat, yaitu :
a. Jumlahnya sama
b. Panjangnya periode antara angsuran sama
c. Pembayaran pertama dilakukan pada akhir periode pertama.
0 1 2 3
Pembayaran 1.000.000 1.000.000 1.000.000
1.100.000
1.210.000
3.310.000
Formula umum Future Value dari suatu :
( 1+i )n −1
Fn= A( )
i
( 1+i )n −1
[( i
)] merupakan factor bunga nilai akhir suatu anuitas yang nilai sudah tersedia
pada Tabel Bunga
Dengan demikian, Fn = A x (factor bunga Anuitas)
Contoh di atas factor bunga anuitas i = 10%, n = # dapat dilihat dengan mudah pada
Tabel A-4 yaitu Rate 10%, ditelusuri ke bawah hingga baris tahun ke -3, diperoleh angka
3,310000 dengan demikian nilai akhir anuitas Rp1.000.000 selama 3 tahun adalah :
Rp 1.000.000 x 3,3100 = Rp 3.310.000
Contoh lain misalnya sebuah perusahaan harus membayar royalty sebesar Rp
2.500.000 setiap akhir tahun selama 5 tahun berturut-turut. Lalu diadakan perjanjian bahwa
jumlah tersebut tidak dibayarkan tiap akhir tahun, melainkan sekaligus pada akhir tahun
kelima, dengan tingkat bunga 15% setahun untuk tiap pembayaran yang ditahan. Berapa
jumlah yang harus dibayar pada akhir tahun ke-5 ?
Jadi : A = Rp 2.500.000: i = 15%; n = 5; F =…?
F = Rp 2.500.000 x 6,7424 = Rp 16.856.000
0 1 2 3
Nilai sekarang 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Penerimaan
909.010
826.400
751.300
2.486.800
Jadi nilai sekarang dari seri penerimaan selama 3 tahun tersebut adalah Rp 2.486.800.
Rumus PV anuitas adalah :
Rumus PV anuitas adalah :
( 1+ r )n−1
PV = ( n )
i (1+ r )
( 1+ r )n−1
( n ) adalah discount factor anuitas yang nilai sudah tersedia pada Tabel A-2
i (1+ r )
Persoalan di atas dengan mudah dapat diketahui discount factor-nya pada Tabel A-2
lihat lajur 10% periode 3, didapat 2,4869.
PV = Rp 1.000.000 + 2,4869
= Rp 2.486.900 (ada pembulatan)
Misalkan untuk perusahaan ang harus membayar royalty sebesar Rp 2.500.000 setiap
akhir tahun selama berturut-turut dalam contoh sebelumnya setuju membayarnya sekaligus
pada permulaan tahun pertama. Jika tingkat bunga 15%, berapa jumlah yang harus dibayar
A = Rp 2.500.000; i = 15%; n = 5; P =…?
P = 2.500.000 x 3,3522 = 8.580.500
Jadi bila dibayar sekaligus pada permulaan tahun, maka jumlah yang harus dibayar
adalah sebesar Rp 8.580.500
DAFTAR PUSTAKA
Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Cetakan Pertama. Denpasar: Udayana
University Press.