Anda di halaman 1dari 41

“Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau”

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Dalam
ekosistem terdapat dua macam komponen yang saling ketergantungan, yaitu komponen biotik dan
komponen abiotik . komponen biotik terdiri dari tumbuhan, hewan, dan manusia. Sedangkan komponen
abiotik antara lain : udara, gas, angina, cahaya, matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan
abiotik saling mempengaruhi, misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan
fotosintesis. Hasil fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami
mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.2.1 Tujuan Penelitian

Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut :

a) Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan
kacang hijau

b) Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman
kacang hijau.

c) Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
kacang hijau.

1.2.2 Manfaat Penelitian

Manfaat dari pecobaan ini adalah supaya kita mengetahui betapa pentingnya pengaruh cahaya matahari
bagi makhluk hidup, tak terkecuali terhadap pertumbuhan tanaman .

1.2.3 Variabel Penelitian

1. Variabel kontrol, meliputi :

media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.

2. Variabel bebas, meliputi :

suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.


3. Variabel terikat, meliputi :

jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Banyak faktor yang mepengaruhi pertumbuhan di antaranya adalah faktor genetik untuk internal dan
faktor eksternal terdiri dari cahaya, kelembapan, suhu, air, dan hormon. Untuk proses perkecambahan
banyak di pengaruhi oleh faktor cahaya dan hormon, walaupun faktor yang lain ikut mempengaruhi.
Menurut leteratur perkecambahan di pengaruhi oleh hormon auksin , jika melakukan perkecambahan di
tempat yang gelap maka akan tumbuh lebih cepat namun bengkok, hal itu disebabkan karena hormon
auksin sangat peka terhadap cahaya, jika pertumbuhannya kurang merata. Sedangkan di tempat yang
perkecambahan akan terjadi relatif lebih lama, hal itu juga di sebabkan pengaruh hormon auksin yang
aktif secara merata ketika terkena cahaya. Sehingga di hasilkan tumbuhan yang normal atau lurus
menjulur ke atas

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan, namun efek lain dari sinar matahari
ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya
matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut
dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan yang sangat cepat di tempat gelap.

Etiolasi = fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalah gelap, bercirikan warna pucat,
ruas panjang-panjang, dan daun kecil. (www.kamusilmiah.com)

Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal
proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam
pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak
berwarna hijau, melainkan kuning pucat.

Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan
lebih cepat tumbuh dan panen.

Istilah auksin berasal dari bahasa yunani yaitu auxien yang berarti meningkatkan. Auksin ini pertama kali
digunakan Frits Went, seorang mahasiswa pascasarjana di negeri belanda, yang menemukan bahwa
suatu senyawa yang belum dapat dicirikan mungkin menyebabkan pembengkokan koleoptil ke arah
cahaya. Fenomena pembengkokan ini dikenal dengan istilah fototropisme. Senyawa ini banyak
ditemukan Went didaerah koleoptil. Aktifitas auksin dilacak melalui pembengkokan koleoptil yang
terjadi akibat terpacunya pemanjangan pada sisi yang tidak terkena cahaya matahari. Dan Hasil
penelitian beliau, pada tahun 1928 produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar
matahari.

Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak
enzim-enzim yang membentuk pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tampak layu karena
mengandung banyak air.

Akibat tidak ada sinar matahari organ perbanyakan pada tanaman, lama-lama mengkerut lalu mati
karena tidak mendapat sumber makanan.

Selain itu, Para ahli fisiologi telah meneliti pengaruh auksin dalam proses pembentukan akar lazim, yang
membantu mengimbangkan pertumbuhan sistem akar. Terdapat bukti kuat yang menunjukkan bahwa
auksin dari batang sangat berpengaruh pada awal pertumbuhan akar. Bila daun muda dan kuncup, yang
mengandung banyak auksin dipangkas, maka jumlah pembentukan akar akan berkurang. Bila hilangnya
organ tersebut diganti dengan auksin, maka kemampuan membentuk akar sering terjadi kembali

2.2 Hipotesis

a)      Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena sinar
matahari.

b)      Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari.

c)      Jumlah daun tanaman etiolasi sama dengan tanaman yang terkena sinar matahari.

d)     Warna daun tanaman etiolasi berwarna kuning pucat, sedangkan warna daun tanaman yang
terkena sinar matahari berwarna hijau.

e)      Tanaman etiolasi memiliki usia lebih pendek daripada tanaman yang terkena sinar matahari.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu

Percobaan ini dilaksanakan pada tanggal 5 agutus 2009 sampai 12 agutus 2009

3.2 Tempat

Percobaan ini dilaksanakan di kelas X-4, SMA Negeri 3 Jambi


3.3 Alat Dan Bahan

Ø   3 buah gelas aqua.

Ø   Kapas secukupnya.

Ø   Beberapa bibit tanaman kacang hijau.

Ø   Air secukupnya.

Ø   Spidol.

3.4            Cara kerja

1.     Rendamlah beberapa bibit tanaman kacang hijau. Biarkanlah untuk beberapa saat.

2.     Pilihlah bibit tanaman kacang hijau yang tumbuh untuk ditanam.

3.     Siapkanlah 3 buah gelas aqua.

4.     Tulislah pada gelas aqua yang pertama dengan tulisan “pot 1”, gelas aqua yang kedua dengan
tulisan “pot 2”, dan gelas aqua yang ketiga dengan tulisan “pot 3”.

5.     Letakanlah beberapa kapas bengan ketebalan masing-masing 1 cm pada tiap gelas aqua.

6.     Tanamlah pada tiap gelas aqua tadi dengan masing-masing 5 bibit tanaman kacang hijau.

7.     Letakanlah gelas aqua yang pertama pada tempat yang terkena cahaya matahari dan gelas aqua
yang kedua di tempat yang redup ( tidak terkena cahaya secara langsung), dan gelas aqua yang ketiga di
tempat gelap yang sama sekali tidak terkena cahaya matahari.

8.     Siramilah ketiga gelas aqua tersebut dengan jumlah air yang sama banyak (secukupnya) secara
rutin setiap pagi dan sore.

9.     Amatilah pertumbuhan ketiga tanaman kacang hijau tersebut dan masukkan data-data yang ada
pada tabel yang sudah disediakan.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian

1. Tabel Pengamatan

Tabel 1 (POT 1 diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari)

Usia tanaman Jumlah


Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman
(hari ke-…) daun

1 0 0,3

2 0 0,6
Tanaman segar, daun berwarna hijau
3 0 1,9 tua, batang tanaman tumbuh ke atas,
hanya saja pertumbuhan tanaman
4 1 3
sangat terhambat, tanaman juga agak
5 2 6 layu karena mendapatkan terlalu
banyak sinar matahari.
6 2 9,2

7 2 15

Tabel 2 (POT 2 diletakkan di tempat yang redup)

Usia tanaman Jumlah Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman


(hari ke-…)
daun

1 0 0,5 Tanaman segar, daun berwarna hijau


tua, batang tanaman tumbuh ke atas
2 0 1.3

3 1 5

4 1 11

5 2 18,3

6 2 20,5
7 2 22,7

Tabel 3 (POT 3 diletakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari)

Usia tanaman Jumlah Tinggi batang (cm) Keadaan/kualitas tanaman


(hari ke-…)
daun

1 0 0,7

2 1 3,4
Tsnsmsn sedikit layu, daun berwarna
3 1 7,9
hijau kekuning-kuningan dan telihat
4 2 12 pucat, batang tanaman tumbuh
melengkung, pertumbuhan tanaman
5 2 19,1
berjalan dengan sangat cepat.
6 2 22

7 2 24,1

4.2 Pembahasan

Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih
cepat daripada tanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun di tempat yang redup karena kerja
hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu, tanaman akan
lebih cepat tumbuh.

Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak, melainkan melengkung. Begitu juga dengan
daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, serta berwarna hijau kekuning-kuningan
dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari sama sekali sehingga
tanaman tidak mampu menghasilkan karbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga
memiliki kadar air yang berlebih akibat tidak terkena sinar matahari. Dan karena tidak mendapatkan
sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.

Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat redup
pertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari.
Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin
pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga
mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat.

Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkena cahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat
terhambat. tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua
dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang
menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek.

Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1.      Tanaman etiolasi memiliki tinggi batang yang lebih tinggi daripada tanaman yang terkena
cahaya matahari.

2.      Tanaman etiolasi nampak lebih layu daripada tanaman yang terkena sinar matahari

3.      Kedua tanaman memiliki jumlah daun yang sama banyak, yaitu 2 helai.

4.      Sinar matahari merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman
kacang hijau.

5.2 Saran

Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan, saran kami adalah marilah kita menjaga
kelestarian tanaman karena kita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan ada di
muka bumi ini. Dan semoga dengan adanya karya ilmiah yang kami buat yang berjudul “pengaruh
cahaya matahari terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau“ para pembaca tertarik membacanya.
PEMBENTUKAN PENGHIJAUAN DI LINGKUNGAN

BAB 1

1.1  Latar Belakang Masalah

Adanya berbagai perubahan kondisi dan kualitas lingkungan tentunya akan bisa berpengaruh buruk
terhadap manusia. Beragam bentuk kerusakan lingkungan, seperti pencemaran udara, pencemaran air,
dan menurunnya kualitas lingkungan akibat bencana alam, banjir, longsor, kebakaran hutan, krisis air
bersih, sekolah menjadi gersang. Hal ini lama kelamaan akan dapat berdampak global pada lingkungan,
khususnya bagi kesehatan masyarakat dan sekolah itu sendiri.

Manusia memang terkadang tenggelam dalam rangkaian kegiatan yang terlalu berlebihan dan tidak
memperhatikan kepentingan lainnya. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam menata dan memelihara
kelestarian lingkungan, telah mengakibatkan kemerosotan kualitas lingkungan yang begitu parah. Hal ini
hendaklah menjadi perhatian khusus bagi penanggung jawab sekolah dan komunitasnya dalam menata
kembali lingkungan sekolah dari segala bentuk berbagai kerusakan lingkungan, disamping menciptakan
dan membangun budaya pelaku pendidikan dalam berwawasan lingkungan.

Dalam konteks ini, tidaklah berlebihan jika gerakan ramah lingkungan pun bisa kembali digalakkan
melalui program penghijauan lingkungan sekolah secara menyeluruh.  Sebab, dalam rangka menjaga
dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, sangatlah perlu adanya kerja sama yang baik antara
pemerintah, masyarakat dengan sekolah itu sendiri. Berbagai bencana alam yang sering melanda
sebagian wilayah di negara kita pada dasarnya merupakan akibat kurangnya kesadaran masyarakat
dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan.

Masalah lingkungan, seperti bencana banjir, bencana kekeringan, tanah longsor, kebakaran hutan,
masalah sampah, dan meningkatnya kadar polusi udara merupakan masalah lingkungan yang bukan
tergolong sepele. Betapa tidak? Sebab, tidak terselesaikannya atau berlarut-larutnya masalah
lingkungan akan menghancurkan potensi pemenuhan generasi mendatang.
Pembangunan di berbagai sekolah hendaklah bisa memperhatikan ekosistem di sekitarnya. Janganlah,
eksistensi lingkungan dikesampingkan oleh dalih penataan lingkungan tanpa menghiraukan kelestarian
dan kenyamanan lingkungannya.

Menyikapi hal ini, sebagai pelaku pendidikan dan anggota masyarakat yang cinta lingkungan, paling
tidak kita secara moral (etika) bisa ikut berpartisipasi pada setiap program yang berkait dengan
kelestarian lingkungan hidup yang dicanangkan oleh pemerintah melalui lingkungan paling dekat dengan
kita yaitu lingkungan sekolah.

1.2  Rumusan Masalah

1.2.1        Bagaimanakah proses pembentukan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3SUBANG?

1.2.2        Bagaimanakah kondisi penghijauan di SMA Negeri 3SUBANG?

1.2.3        Bagaimanakah perawatan perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 SUBANG?

1.3  Tujuan

1.3.1        Untuk mengetahui bagaimana proses pembentukan penghijauan di SMA Negri 3 Subang

1.3.2        Untuk mengetahui kondisi penghijauan di SMA Negeri 3 Subang

1.3.3        Untuk mengetahui bagaimana perawatan lingkungan penghijauan di SMA Negeri 3 Subang

1.4  Manfaat Penelitian

Dengan adanya penerapan penghijauan lingkungan sekolah diharapkan bisa menjadi salah satu
alternatif dalam menata dan memelihara kelestarian lingkungan hidup di wilayah Indonesia. Disamping
adanya kesadaran masyarakat yang tinggi dalam memelihara dan melestarikan lingkungan hidup dalam
rangka mengantisipasi dari segala bentuk pengrusakan dan pencemaran lingkungan.

                                               

                                                           BAB 2    

 2.1 Proses

Hal yang perlu dilakukan dalam penghijauan adalah:

·                Pengelolaan limbah/ sampah dan air

·                Landscaping dan penghijauan

·                Perawatan fisik bangunan dan lingkungan

·                Sekolah menjadi pusat penghijauan (green school) yang bermanfaat bagi lingkungan

2.2 Kondisi
Kondisi Penghijauan di SMA Negeri 3 Subang berjalan dengan lancar. Sehingga lingkungan menjadi hijau,
asri, sehat, bersih dan terjaga.

2.3 Perawatan

Cara agar lingkungan tetap terjaga adalah:

·           Jangan memetik, memangkas, merusak tanaman yang ada.

·           Dilarang menginjak, bermain di taman rumput dan taman hias yang mengakibatkan rumput-
rumput itu mati.

·           Dilarang membuang sampah pada tanaman.

·           Dilakukan kerja bakti untuk membersihkan sampah sehingga taman terlihat indah.

·           Di taman sekolah diupayakan agar terawat dengan cara menyapu, menyiram, meberi pupuk
sehingga bertambah subur.

·           Berilah obat pembasmi hama sehingga tanaman tidak terganggu pertumbuhannya.

2.4 Manfaat

Membangun kesadaran siswa agar mempunyai wawasan lingkungan yang luas merupakan “pilar” dalam
menjaga kondisi lingkungan benar-benar jauh dari berbagai sumber pengrusakan dan pencemaran
lingkungan. Sebab, pada dasarnya masalah lingkungan yang mengakibatkan kerusakan lingkungan
disebabkan oleh tangan-tangan manusia itu sendiri.

Dengan pola pendidikan, melalui institusi pendidikan ataupun dengan penyuluhan langsung ke  siswa
secara sungguh-sungguh akan terciptalah akar budaya masyarakat yang mempunyai kesadaran
lingkungan yang tinggi. Artinya, etika lingkungan akan menjadi pondasi dalam setiap pembangunan di
Indonesia.

BAB 3

3.1       Kesimpulan

Penataan Lingkungan Sekolah menjadi Green School merupakan penataan lingkungan sekolah sehingga
dapat menciptakan suasana yang asri, sejuk, bersih, sehat dan dapat mendukung proses pelaksanaan
KBM dengan status: dalam ruang atau luar ruang, dalam ruang dan luar ruang, serta bermanfaat bagi
lingkungan luar sekolah. 

Lingkungan sekolah yang kondusif sangat diperlukan dalam menghasilkan tamatan yang cakap melalui
proses belajar mengajar berbasis sistem pendidikan yang bermutu. Tidak itu saja, lingkungan sekolah
yang kondusif juga akan ikut mendorong terwujudnya pola hidup bermutu yang pada saat ini sangat
diperlukan dalam meningkatkan daya saing bangsa dimata dunia sekaligus melestarikan kekayaan
sumber daya alam hayati Indonesia.

3.2       Saran

Mari kita lakukan penghijauan di lingkungan SMA Negeri 3 Subang ini.

“Mengatasi Sampah Dalam Masyarakat”

BAB I 

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dengan meningkatnya dampak buruk sampah yang dirasakan oleh masyarakat, semakin hilangnya
kesadaran manusia terhadap pentingnya kesehatan lingkungan dan juga kebersihan lingkungan,
kurangnya rasa cinta terhadap lingkungan, semakin meningkatnya egoisme masyarakat, semakin
membuat bumi yang kita pijak ini menjadi tidak layak di huni. Bandung merupakan daerah perkotaan
besar yang dimana seharusnya dapat menjadi contoh bagi daerah lainnya, baik dari segi kebersihan,
kesehatan, ekonomi, budaya, perilaku, dalam bentuk dalam segala bidang. Begitu pula kota Bandung ini
seharuusnya dapat mengatasi masalah sampah dengan benar agar penduduk kota Bandung yang padat
ini terjaga akan kebersihan dan kesehatannya. Dampak buruk dari sampah sangat membuat manusia
merasakan kecewa terhadap perbuatan mereka sendiri, banyaknya dampak buruk dari sampah
membuat manusia sadar akan kesalahan perbuatannya terhadap lingkungan yang seharusnya terjaga.
Walaupun dampak yang besar telah dirasakan akan tetapi kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
menjaga kebersihan tidak ada sama sekali, mungkin manusia ini menunggu dampak buruk ini menimpa
dirinya sehingga benar-benar membuat manusia sadar akan kesalahannya.

Penulis ingin mengetahui sampai kapankah sampah akan mengancam kenyamanan, ketenangan,
kebahagiaan masyarakat Indonesia. Dan penulis ingin memecahkan masalah dampak buruk sampah
yang dirasakan masyarakat maka dengan itu penulis membuat judul Karya Ilmiah Remaja ini berjudul
“Mengatasi Sampah Dalam Masyarakat” adapun harapan penulis agar terciptanya kesadaran manusia
akan pentingnya menjaga lingkungan, dan tujuan utama penulis yaitu terwujudnya kebersihan di dalam
masyarakat indonesia sehingga manusia merasakan ketenangan gidup, tidak hidup dalam ancaman dari
dampak buruk sampah, tidak merasa gelisah/ takut terhadap dampak buruk sampah.
Setelah saya mengamati di berbagai tempat bahwa samaph memang selalu ada dan keadaannya
memang sangat tidak diharapkan, akan tetapi adanya sampah ini secara tidak langsung dan secara
langsung adalah kesalahan manusia. Di berbagai tempat yang saya amati memang tempat sampah tidak
tersedia, kurang sadarnya manusia terhadap pentingnya menjaga lingkungan.

B.   Rumusan Masalah

1.      Apa definisi Sampah?

2.      Macam-macam Sampah?

3.      Bagaimana perkembangan samapah di masyarakat?

4.      Apa Dampak Sampah pada Masyarakat?

5.      Bagaimana Cara Penanggulangan sampah?

C.  Pemecahan Masalah

1.        Definisi Sampah

2.        Macam-macam Sampah

3.        Perkembangan sampah di masyarakat

4.        Dampak sampah pada masyarakat

5.        Cara penanggulangan sampah

D.  Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan karya tulis ini adalah untuk berpartisipasi dalam lomba KIR di Kab. Bandung.
Dan rasa peduli terhadap lingkungan kan pentingnya menjaga kebersiahan disetiap lingkungan.

Tujuan karya tulis adalah sebagai berikut :

1. Untuk mendalami ilmu tentang sampah

2. Menegtahui perkembangan sampah di masyarakat

3. Mengetahui cara menanggulangi sampah.

4. Lebih mencintai lingkungan/peduli terhadap lingkungan

5. Mencari solusi masalah sampah

 BAB II

PEMBAHASAN
A.    DEVINISI SAMPAH

Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah


merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat keterpakaiannya, dalam proses-proses
alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan
selama proses alam tersebut berlangsung. Akan tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan
konsep lingkungan maka Sampah dapat dibagi menurut jenis-jenisnya.

Devinisi Sampah menurut beberapa pendapat:

1.      TANJUNG, Dr. M.Sc

Sampah adalah sesuatu yang tidak berguna lagi, dibuang oleh pemiliknya atau pemakai semula

2.      RADYASTUTI, W. Prof. Ir (1996)

Sampah adalah sumber daya yang tidak siap pakai

3.       BASRIYANTA

Sampah merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh pemilik / pemakai
sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur yang benar

4.      KAMUS LINGKUNGAN (1994)

Sampah adalah bahan yang tidak mempunyai nilai atau tidak berharga untuk digunakan secara biasa
atau khusus dalam produksi atau pemakaian; barang rusak atau cacat selama manufaktur; atau materi
berlebihan atau buangan.

5.      PRIE G. S

Sampah adalah barang yang kita miliki tetapi sama sekali tidak pernah ada gunanya

6.      ECOLINK (1996)

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia meupun
proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis

7.      SETYO PURWENDRO

Sampah merupakan bahan padat buangan dari kegiatan rumah tangga, pasar, perkantoran, rumah
penginapan, hotel, rumah makan, industri ataupun aktivitas manusia lainnya sehingga dengan kata lain,
sampah merupakan hasil sampingan dari aktivitas manusia yang sudah tidak terpakai.

8.      WIJAYA JATI

Sampah merupakan konsekuensi dari adanya aktivitas manusia. Setiap altivitas manusia pasti
menghasilkan sampah.
B.     MACAM-MACAM SAMPAH

Ø  SAMPAH ORGANIK

Sampah Elastik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang oleh
pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai atau dikelola dengan prosedur

yang benar. Sampah Elastic adalah sampah yang bisa mengalami pelapukan (dekomposisi) dan terurai
menjadi bahan yang lebih kecil dan tidak berbau (sering disebut kompos). Kompos merupakan hasil
pelapukan bahan-bahan elastic seperti daun-daunan, jerami, ilalang, rumput, dan bahan lain yang
sejenis pelapukannya dipercepat oleh bantuan manusia. Sampah pasar khusus seperti pasar sayur
mayor, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya elastic seragam, sebagian besar (95%) berupa sampah
elastic sehingga lebih mudah ditangani. Sampah yang berasal dari pemukiman sangat beragam, tetapi
secara umum minimal 75% terdiri dari sampah organic dan sisanya anorganik. Sampah organik berasal
dari makhluk hidup, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan. Sampah organic dibagi menjadi:

1.      Sampah organik basah. Maksudnya sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi.
Contohnnya: kulit buah dan sisa sayuran.

2.      Sampah organik kering. Maksudnya bahan organic lain yang kandungan airnya kecil. Contohnya:
kayu atau ranting pohon dan dedaunan kering.

Ø  SAMPAH ANORGANIK

Sampah anorganik yaitu sampah yang terdiri dari bahan-bahan yang sulit terurai secara biologis
sehingga penghancurannya membutuhkan waktu yang sangat lama. Sampah anorganik berasal dari
sumber daya alam tak terbarui seperti mineral, minyak bumi, atau dari proses industry. Sebagian zat
anorganik tidak dapat diuraikan oleh alam, sedangkan lainnya hanya diuraikan dalam waktu yang sangat
lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga, misalnya berupa, botol, botol plastic, tas plastic, dan
kaleng. Contoh sampah anorganik adalah: potongan-potongan/pelat-pelat dari logam, berbagai jenis
bebatuan, botol bekas, bahkan kertas

Ø  SAMPAH B3

Sampah B3 yaitu sisa yang dihasilkan dari suatu kegiatan atau produksi yang mengandung bahan
berbahaya atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak langsung, dapat
merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau membahayakan kesehatan manusia. Yang termasuk
sampah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena
rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan
pengolahan khusus. Bahan-bahan ini termasuk sampah B3 bila memiliki satu atau lebih karakteristik
berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat
korosif, dan lain-lain yang bila diuji dengan toksikologi dapat diketahui termasuk sampah B3.

Jenis-jenis sampah/limbah beracun antara lain:

1)      Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat menghasilkan gas dengan
suhu dan tekanan tinggi yang dengan cepat dapat merusak lingkungan.

2)      Limbah mudah terbakar adalah limbah yang berdektan dengan api, percikan api, atau sumber
nyala lainnya akan mudah menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar hebat
dalam waktu lama.

3)      Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena melepaskan atau menerima
oksigen .

4)      Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang berbahaya bagi manusia dan
lingkungan.

5)      Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang terinfeksi penyakit atau
mengandung kuman penyakit.

       Limbah yang bersifat korosif adalah limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit atau mengkorosikan
baja, yaitu memiliki Ph sama atau kurang dari 2,0 untuk limbah yang bersifat asam dan lebih besar dari
12,5 untuk yang bersifat basa.

C.    PERKEMBANGAN SAMPAH DI MASYARAKAT

Sampah merupakan salah satu masalah utama masyarakat Indonesia dan seluruh dunia, sampai
sekarang sampah belum tertangani secara benar-benar mencap[ai maksimal 100%. Memang tidak
mudah untuk memecahkan masalah tentang sampah. Sampah di masyarakat kota, desa, kampong
sangatlah menjadi masalah besar untuk ditaklukkan. Untuk menangani sampah ini pasti tidak akan
pernah berhasil jika hanya di hadapi oleh sepihak baik oleh masyarakat maupun pemerintah. Akan
tetapi bila memang pemerintah dan masyarakat berkenan bekerjasama dalam menangani masalah
sampah pasti masalah sampah akan tertngani secara maksimal  100%. Kerjasama masih mencapai target
80 % karena sampah bukan hanya untuk di buang akan tetapi sampah yang ada lebih baik di daur ulang
atau di olah kembali agar sampah benar-benar bersih 100%.

Sampah dimasyarakat sekarang semakin merajalela karena manusia yang sangat benci akan adanya
sampah, karena sampah ini selain bersifat kotor juga bersifat bercun, membuat orang gelisah, membuat
keadaan menjadi tidak tenang, membuat orang tidak nyaman dan akhir sebelum menemukan bak/tong
sampah sudah tidak tahan untuk membuangnya di sembarang tempat.  

     
SAMPLE

      Sample 1

Seperti yang terjadi dilingkungan masyarakat sekitar sungai Citarum berdasarkan pengamatan yang saya
lakukan masyarkat atau para penjual atau penduduk sekitar dalam kebiasaan sehari-hari masih sering
membuang sampah pada tempat yang sembarangan. Dampak yang telah dirasakan masyarakat sekitar
sudah tidak perlu di singgung lagi karena dampaknya sudah di rasakan secara berulang kali oleh
masyarakat.

Sample 2

Dan juga yang terjadi di lingkungan masyarakat sekitar sepanjang jalan Dayeuh kolot dan disekitar
daerah industri yang ada di pinggir jalan Dayeuh kolot masih belum membuang limbah industrinya ke
selokan dimanan selokan ini mengalir kedaerah lingkungan masyarakat dan dampaknya sangat
dirasakan masyarakat sekitar.

Sample 3

Selain sample diatas pengamatan saya juga tertuju pada sepanjang jalan di daerah Bandung baik
perkotaan maupun perkampungan di setiap pinggir jalan pasti di temukan sampah. Dampaknya juga 
sangat banyak dan sering kali dirasakan masyarakat sekitar.

Selain pengamatan saya terhadap sampah saya juga mengamati tidak tersedianya tempat pembungan
sampah yang memadai, tidak ada petugas pembersih sampah yang rutin setiap hari, tidak ada kesadaran
masyarakat terhadap dampak sampah pada lingkungan dan manusia. 

D.    DAMPAK SAMPAH PADA MASYARAKAT

Sampah bila cuma satu pastinya tidak akan berdampak hingga Banjir, sungai kotor, sungai tercemari,
sampai-sampai manusia itu sendiri yang merasakan dampak buruknya.

Dampak dari sampah mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita akan tetapi dampak tersebut akan terus
membayang-bayangi kita. Saya akan memberikan beberapa dampak sampah bagi manusia yang kasat
mata maupun tidak kasat mata .

Dampak sampah yang kasat mata atau sampah yang dapat di lihat oleh mata kita:

ü  Banjir

ü  Sungai meluap
ü  Sampah menumpuk sumber penyakit

ü  Air tercemari

ü  Uadra tercemari

ü  Tanah tercemari

ü  Manusia terserang penyakit

Dampak sampah yang tidak kasat :

ü  Cemas ketika memegang sampah

ü  Fikiran bingung membawa-bawa sampah

ü  Lingkungan tersa tidak nyaman

ü  Lingkungan terasa sempit

ü  Aroma udara tidak sehat

ü  Mata kita terganggu

ü  Membangkitkan rasa benci

ü   Sikap malas akan timbul

ü  Ketidak pedulian pada lingkungan akan timbul

ü  Penyakit merasuki tubuh secara tidak langsung

ü  Daerah atau Negara terkucilkn


Begitu banyak dampak yang ditimbulkan sampah lebih dari 20 dampak sampah yang akan kita rasakan
secara langsung dan tidak langsung, ditinjau begitu banyak dampak sampah yang kita akan rasakan bila
kita tidak benar-benar menjaga kebersihan lingkungan sekitar kami. Sampai-sampai kita setiap hari bias
dibilang menkonsumsi dampak sampah setiap hari.

Memang setiap orang menginginkan kebersihan akan tetapi semua itu hanya harapan tidak disertai
dengan tindakan yang didasari dengan kesadaran.

E.     CARA PENANGGULANGAN SAMPAH

Sampah memang sampai sekarang belum teratasi secara baik masih banyak sampah sampah-sampah
yang berserakan dimana saja, tidak di kota, di desa, di kampung, di masyarakat, di pasar, di sekolahan,
dimana saja pasti ada sampah. Menurut saya berdasarkan sample dan pengamatan yang telah saya
lakukan terhadap kota, desa, kampong, perjalanan, sekolahan, pasar, dan masih banyak lainnya, saya
mengamati sekolah saya sendiri bahwasampah teratasi dengan adanya beberapa hal ang harus
dilakukan oleh manusia dalam masyarakat:

ü  Mengadakan kegiatan/penyuluhan tentang sampah

ü  Menyediakan bak sampah disetiap sudut tempat dan di sepanjang perjalanan

ü  Mengambil petugas kebersiahan

ü  Melakukan pembersihan/pengangutan sampah setiap hari

ü  Menghimbau setiap warga untuk membuat bak sampah

ü  Mengadakan penyuluhan tetntang tatacara yang benar membuang sampah

ü  Mengadakan perlombaan kebersihan

ü  Mendaur ulang sampah

ü  Memanfaatkan kembali sampah yang sekira masih dapat dimanfaatkan

ü  Setiap orang memperhitungkan berapa banyak sampah yang dibuang setiap harinya

ü  Menydiakan tempat sampah sesuia dengan kadar sampah yang dihasilkan

ü  Himbauan dari pihak pemerintah

ü  Upaya keseriusan dalam menangani sampah

ü  Membiasakan hidup bersih dalam kehidupan sehari-hari


Selain langkah yang dapat dilakukan seseorang dalam lingkungan masyarakat, saya juga manemukan
cara yang paling efektif untuk mencegah ledakan sampah yang ada di masyarakat.

Berikut cara-cara yang dapat dilakukan individu dalam menjaga lingkungan tetap bersih dan tidak
menimbulkan dampak yang merugikan:

ü  Selalu berfikir positif

ü  Tekat selalu berbuat baik

ü  Hitung berapa banyak sampah yang kita keluarkan dalam satu hari

ü  Atasi sampah yang kita keluarkan dengan cara yang benar(pada tempatnya)

ü  Berani menanggung resiko, atas perilku yang kita lakukan

ü  Selalu menghimbau dalam berbuat kebersihan kepada orang lain.

ü  Selalu ingin dalam keadaan bersih.

Memang tidak mudah dalam mengatasi sampah daam masyarakat, akan tetapi bila tidak disertai dengan
kesadaran dan keseriusan masing-masing individu sampah akan menjadi maslah selamanya yang akan
dialami masyarakat.

            Selain cara-cara diatas yang telah saya bahas saya juga mengharapkan kesadaran masyarakat dan
pemerintah akan pentingnya menanggulangi sampah, dalam karya ilmiah ini saya ingin menjelaskan
tentang penemuan saya dalam berfikir yakni kebersihan akan etrcapai bila ada kerjasama antara
masyarakat dengan pemerintah dalam menciptkan lingkungan bersih dan sehat. Penemuan pola fikir
saya sebagai berikut:

1.      Pemerintah dan Masyarakat membuat/membangun bak sampah di sepanjang jalan dengan jarak
tidak terlalu jauh semisal 50 m ada satu bak sampah.

Latar belakang pemikiran:

Berawal dari pengamatan di sepanjang jalan dan rumah-rumah dilingkungan masyarakat tidak
ditemukan tempat sampah yang memadai dengan jumlah sampah yang ada, sehingga masyarakat
berfikir bahwa tidak tersdianya temapat sampah, maka masyarakatpun mengambil keputusan
membuang sampah sembarangan, akhirnyapun sampah menimbulkn dampak. 

2.      Pemerintah mengambil petugas kebersihan, dan melkuak pembersihan rutin setiap hari. Misalkan
5 orang petugas memegang/bertangguang jawab atas beberapa bak sampah yang ada, dan
mengangkutnya setiap 2-3 hari sekali.

Latar belakang pemikiran:


Pengamatan saya juga tertuju pada kurangnya atau tidakaadanya petugas yang memadai untuk
mengangkut sampah, disetiap tempat sehingga sampah yang di biarkan menumpuk dan akhirnya
berserakan sampah tersbut.

3.      Pemerintah mengadakan program MPLH (Masyarakat Peduli dan Berwawasan Lingkungan)

Latar belakang pemikiran:

Selain pengamatan diatas saya juga berfikir bahwa pemerintah perlu melakukan pembelajaran pad
seluruh masyarakat Indonesia perlunya pengetahuan tentang Lingkungan yang sehat.

4.      Pemerintah mengadakan Penyuluhan setiap sebulan sekali di tingkat Kelurahan atau lebih

baik lag tingkat RT.

Latar belakang pemikiran:

alangkah baiknya kika pemerintah melakukan penyuluhan sebagai bentuk keseriusan dalam bertindak
sehingga masyaraktpun dapat menilai keserisan pemerintah dalam bertindak dan akhirnya masyarakat
mendukung hingga kesehatan lingkungan tercapai.

5.      Mengadakan Pelombaan kebersihan tingkat kelurahan atau tingkat RT.

Latar belakang pemikiran:

Demi menciptakan semangat masyarakat dan menyatukan tujuan bahwa bersih itu penting dilakukan
untuk menjaga kesehatan. Maka pemerintah mengadakan perlombaan tentang kebersihan hingga
semangat masyarakatpun tergugat kembali untuk menjaga kesatuan tujuan bangsa Indonesia.

6.      Mengadakan program yang tidak monoton hingga masyarakat selalu semangat dalam mengikuti
kegiatan.

Latar belakang pemikiran: 

Pemerintah dalam melakukan program jangan sampai membuat masyarakat bosen, bukan semangat
yang timbul malahan yang ditakutkan masyarakat marah dan jenuh. Poin ini bertujuan agar semangat
masyrakat terus tumbuh dan manambah rasa nasionalisme dan akhirnya semakin kuat Negara Indonesia
seperti Negara yang selama ini kita dambakan.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
            Berdasarkan semua pengamatan yang saya lakukan, sampah semakin merusak keindahan alam
ini, untuk itu manusia harus segera mengambil langkah untuk mengatasi dampak buruknya. Dan kita
harus menyatukan tekat untuk membangun Indonesia bersih.

-          Sampah sangat berbahaya jika tidak dikonisikan dan diolah dengan benar

-          Sampah akan dapat teratasi jika ada kerjasama antara masyarakat dan pemerintah

-          Perkembangan sampah dilingkungan masyarakat semakin tehun semakin meningkat

-          Dampak yang ditimbulkan sampah semakin komplek dan semakin banyak

-          Cara ynag paling ampuh dan nomor satu adalah menyadarkan diri sendiri akan pentingnya
kebersihan

Adapun tindakan yang harus segera lakukan:

-          Segera menyadarkan diri akan pentingnya menjaga keindahan lingkungan

-          Berniat menjadikan Indonesia sebagai negar yang bersih

-          Tidak membuang semabrangan karena yakin bahwa sampah akan memberi dampak buruk baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang

-          Selalu menjaga kebersihan dimanapun kita berada

SARAN

Telah kita rasakan bersama dampak buruk sampah, apakah kita betah dalam kehidupan yang selalu
diancam oleh dampak sampah. Memuang sampah pada tempatnya dan menggugah kesadaran diri akan
mengahasilkan sesuatu perubahan besar bagi kemajuan Negara Indonesia terutama dalam bidang
kebersihan. Jadilah Contoh bagi orang lain yang baik, bagi kelompaok lain, bagi masyarakat lain, bagi
kota lain, bagi provinsi lain, bagi Negara lain dan jadikanlah Negara kita sebagai teladan Negara-negara
lain.

        “ Bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif”

BAB I

PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang


Dalam pergaulan sehari-hari, kita tidak dapat di pisahkan dari rokok. Hampir setiap orang di dunia
mengenalnya. Beberapa orang menganggap, mengkonsumsi rokok merupakan hal yang tidak dapat di
pisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Di dalam kenikmatan sebatang rokok , tersimpan juga bahaya yang begitu besar. Banyak zat kimia yang
sangat berbahaya yang terkandung dalam sebatang rokok. Lebih dari 1000 jenis bahan kimia yang
berbahaya terkandung di dalamnya. Meskipun masyarakat mengetahuinya, tak sedikit dari mereka yang
mengabaikan bahaya tersebut.

Dampak dari rokok itu sendiri tidak hanya orang yang menghisap secara langsung rokok tersebut.
Namun juga orang di sekitarnya yang juga menghirup udara di sekitar perokok tersebut, atau disebut
perokok pasif. Akibatnya, kerugian yang di akibatkan asap rokok tersebut hampir tidak di ketahui oleh
perokok pasif tersebut. Akibatnya, banyak orang tidak bersalah yang merasakan dampak negatif dari
rokok tersebut.

1.2 Identifikasi Masalah

1.     Apakah itu rokok?

2.     Apa dampak negatif rokok bagi perokok aktif?

3.     Apa dampak negatif bagi perokok pasif?

4.     Zat apa yang terkandung dalam rokok?

5.     Mengapa orang sulit untuk melepasan diri dari candu rokok?

6.     Bagaimana cara untuk melepaskan diri dari candu rokok?

7.     Apa yang menyebabkan orang tertarik untuk merokok?

8.     Apa upaya pemerintah untuk mengurangi jumlah pengkonsumsi rokok ?

9.     Apa ciri orang yang merokok?

10. Apa dampak positif dan dampak negatif rokok pada sektor ekonomi?

11. Penyakit apa yang dapat ditimbulkan dari rokok ?

12. Kenapa rokok diharamkan oleh MUI?

3.     Rumusan Masalah

Dari uraian identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Apa bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif ?”

4.     Tujuan

1.     Untuk mengetahui tentang rokok.

2.     Untuk mengetahui bahaya – bahaya rokok bagi perokok pasif maupun perokok aktif.

3.     Untuk mencegah ataupun mengurangi penyebaran rokok di kalangan pelajar.

4.     Untuk mengetahui penyakit yang ditimbulkan bila kita mengkonsumsinya.

BAB II

Pembahasan

2.1 Landasan Teori

 Menurut situs www.wikipedia.com, rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi
daun – daun tembakau yang telah dicacah.

 Menurut situs Computer Media Learning, Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok,
namun menjadi korban perokok aktif karena turut mengisap asap sampingan (di samping asap
utama yang dihembuskan balik oleh perokok)

 Menurut situs http://iervanzone.blogspot.com/: Perokok aktif mempunyai pengertian orang


yang melakukan langsung aktivitas merokok dalam arti mengisap batang rokok yang telah
dibakar.

 Rokok dibedakan menjadi beberapa jenis , yaitu :

a.     Rokok berdasarkan bahan pembungkus

§  Klobot : rokok yang bahan pembungkusnya

berupa daun jagung.

§  Kawung : rokok yang bahan pembungkusnya

berupa daun aren.

§  Sigaret : rokok yang bahan pembungkusnya


berupa kertas.

§  Cerutu : rokok yang bahan pembungkusnya

berupa daun tembakau.

b.     Rokok berdasarkan bahan baku atau isi

§  Rokok putih : rokok yang bahan baku atau isinya

hanya daun tembakau yang diberi

saus untuk mendapatkan efek rasa

dan aroma tertentu.

§  Rokok kretek : rokok yang bahan baku atau

isinya berupa daun tembakau

dan cengkeh yang diberi saus

untuk mendapatkan efek rasa

dan aroma tertentu.

Rokok klembak : rokok yang bahan baku atau

isinya berupa daun tembakau,

cengkeh, dan kemenyan yang

diberi saus untuk mendapat

efek rasa dan aroma tertentu.

 Cara mengatasi bahaya rokok

Adapun untuk mengatasi kecanduan merokok di antaranya adalah hal – hal berikut :

§  Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh – sungguh untuk setiap individu masyarakat.

§  Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.
§  Melarang para guru merokok di depan murid – muridnya terutama yang masih berusia belia.

§  Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.

§  Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.

§  Melarang merokok di tempat – tempat kerja, stasiun, bandara, dan tempat – tempat umum lainnya.

§  Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.

§  Menyebarkan nasihat – nasihat dan peringatan – peringatan dokter tentang bahaya rokok.

§  Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah – ceramah, khutrbah, dan lainnya.

 Cara untuk berhenti merokok

§  Tetapkan tanggal stop merokok.

§  Minta dukungan kerabat atau teman dekat, dan berkonsultasilah ke dokter untuk mendapatkan terapi
yang dapat membantu anda.

§  Pikirkan dan ingat selalu manfaat stop merokok terhadap kesehatan dan hidup anda.

§  Kenali dan singkirkan semua pemicu kebiasaan merokok anda.

§  Buang dan singkirkan rokok dari rumah serta mobil anda.

§  Hindari lingkungan atau teman yang dapat memicu anda untuk merokok.

2.2 Pembahasan

Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif maupun aktif, kita dituntut untuk memahami
bahaya bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif. Sehingga, bahaya tersebut dapat di hindari
dan dapat meminimalisir kemungkinan terjerumusnya kita kedalam candu rokok. Banyak orang-orang
tidak bersalah yang menjadi korban perokok aktif hanya karena perokok-perokok aktif tersebut
mencemarkan udara yang juga mereka hisap.

Walaupun pemerintah mengeluarkan kebijakan dalam membatasi seseorang untuk merokok,


membatasi peredaran rokok, menaikan harga cukai, hingga menutup pabrik rokok. namun kebijakan
pemerintah tersebut mendapat pertentangan yang sangat keras dari para buruh, konsumen, dan
Industri pabrik rokok. pertentangan yang berat tentu saja dari pabrik rokok, keuntungan yang bisa
diperoleh langsung terhenti, alat-alat pembuat rokok pun menjadi tidak berguna. Oleh karena itu
pemeritnah harus mempunyai solusi untuk mengatasinya. Pertimbangan lain yang membuat pemerintah
bimbang adalah, Petani tembakau indonesia hanya mampu memasok sekitar 20% dari tembakau yang
dibutuhkan oleh industri yang ada di Indonesia. Artinya 80% lainnya harus impor dan berarti negara
menerima tambahan devisa yg cukup besar dari rokok tersebut.

zat utama yang terkandung dalam rokok adalah Racun utama pada rokok adalah tar, nikotin, dan karbon
monoksida. Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru.
Nikotin adalah zat adiktif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat ini bersifat
karsinogen(zat pemicu kanker), dan mampu memicu kanker paru-paru yang mematikan. Karbon
monoksida adalah zat yang mengikat sel darah merah dalam darah, membuat darah tidak mampu
mengikat oksigen.

Menurut situs http://www.cml.ui.ac.id/, perokok pasif) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk
menderita gangguan kesehatan akibat seperti kanker paru-paru dan jantung koroner, serta gangguan
pernafasan. Bagi anak-anak di bawah umur, terdapat resiko kematian mendadak akibat terpapar asap
rokok. Setidaknya tercatat 4000 kematian perokok pasif per tahun di Amerika Serikat.

Sedangkan dari sumber lainya, yaitu dari situs www.dechacare.com Dari penelitian terhadap 1.263
pasien kanker paru-paru yang tidak pernah merokok, terlihat bahwa mereka yang menjadi perokok pasif
di rumah akan meningkatkan risiko kanker paru-paru hingga 18%. Apabila hal ini terjadi dalam waktu
yang cukup lama, yaitu 30 tahun lebih, risikonya meningkat menjadi 23%. Bila menjadi perokok pasif di
lingkungan kerja atau kehidupan sosial, risiko kanker paru-paru akan meningkat menjadi 16% sedang
bila berlangsung lama, hingga 20 tahun lebih, akan meningkat lagi risikonya menjadi 27%.

Perokok aktif mungkin menikmati sebatang rokok yang mereka hisap. Namun, tanpa di sadari mereka
telah merusak diri mereka sendiri, terlebih orang di sekitar mereka yang mereka cintai berada di dekat
perokok aktif itu sendiri. Asap rokok tersebut akan menjadi penyakit yang lebih berbahaya ketika di
hisap oleh perokok pasif di sekitar perokok aktif tersebut. 65 juta orang indonesia adalah perokok aktif.
Maka dapat di bayangkan, apabila seorang perokok aktif merokok di dekat 2 atau 3 orang yang tidak
merokok, di tempat umum. 1172 orang indonesia meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh
kebiasaan merokok atau 48 orang per jam. Maka dapat di bayangkan, ternyata perokok pasif memiliki
jumlah yang lebih banyak, dan banyak penyakit berbahaya yang juga menghantuinya.

2.3 Kesimpulan

Dalam uraian pada pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mengetahui bahaya rokok bagi
perokok pasif atau perokok aktif, kita harus :

a.     Mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif.

b.     Pengetahuan bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif dapat kita terapkan untuk
penerapan hidup sehat.

c.      Jika kita menguasai pengetahuan tentang bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita
dapat menghidari bahaya rokok tersebut.
d.     Perokok pasif jauh lebih menerima akibat yang lebih bahit di banding perokok aktif.

e.      Perokok aktif dapat mengidap penyakit kanker apabila telah tergantung berat dengan rokok.

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Untuk dapat mengetahui bahaya rokok bagi perokok pasif dan perokok aktif, kita perlu:

A.   Kita harus memiliki pengetahuan mendalam tentang bahaya rokok bagi perokok aktif dan perokok
pasif itu sendiri.

B.   Kita harus mengetahui cara menolak ajakan atau tawaran merokok secara tidak menyinggung dan
menyakiti perasaan orang lain.

C.   Kita sebisa mungkin harus bisa menjauh dari orang yang sedang menghisap rokok selagi
memungkinkan.

D.   Kita di tuntut untuk bisa menarik contoh bahaya rokok dari pengalaman orang-orang di sekitar kita.

E.    Kita di tuntut untuk bisa menjaga diri dari pengaruh rokok.

F.    Kita harus bisa menjauhi diri dari pengaruh-pengaruh rokok demi kebaikan masadepan kita

3.2 Kritik dan Saran

1.     Sebaiknya, orang yang sudah kecanduan rokok tidak merokok di sekitar anak-anak, manula, dan Ibu
hamil agar tidak meracuni udara di sekitar mereka dan mereka tidak menjadi perokok pasif.

2.     Sebaiknya orang yang sudah kecanduan rokok berusaha untuk melepaskan diri dari rokok tersebut. 

3.     Sebaiknya, orang tua harus bisa lebih memperhatikan anak-anaknya untuk menjauhi diri dari
pengaruh rokok pasif dan pengaruh rokok aktif. 
Perbandingan Pertumbuhan Tanaman

Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan Pupuk Alami

pada Tanaman Cabai

BAB I

Pendahuluan

Makalah ini memegang peranan yang sagat penting dalam peningkatan bercocok tanam, terhadap
tanaman cabi. Di dalam makalah ini menjelaskan tentang Perbandingan Pertumbuhan Tanaman
Terhadap Pemberian Pupuk Kimia dan juga Pupuk Alami.

Melalui makalah ini kalian akan banyak mengetahui bagaimana proses perbandingan pertumbuhan
tanaman terhadap pemberian 4 pupuk kimia :

1. Pupuk Urea

2. Pupuk NPK

3. Pupuk NPK Kuning

4. Pupuk NPK Biru,

4 pupuk alami :

1. Pupuk Kandang kotoran kambing

2. Pupuk Abu bakar

3. Pupuk Kompos

4. Pupuk Kandang kotoran ayam.

Dan 2 polibek tidak memakai pupuk


1.1 Latar Belakang Masalah

Cabai merah (Capsicum annum var. Longum) merupakan  tanaman sayuran yang masuk dalam suku
solanaceae.

 Klasifikasi :

kingdom       : Plantarun
Divisi            : Spermatophyta
Subdivisi       : Angiospermae
Klas              : Dicotyledoneae
Subklas         : Sympetalae
Ordo             : Tubiflorae
Famili            : Solanaceae
Genus           : Capsicum
Spesies         : Capsicum annum L

Menurut berbagai keterangan cabai berasal dari peru yang masuk ke Indonesia d dibawa oleh bangsa
portugis. Pada awal tahun1500-an  masehi. Tapi ada juga yang menyebutnya dibawa oleh saudagar
persia dalam perdagangan.
Cabi dibagi dalam 2 golongan utama, yaitu
1. Cabai besar (Capsicum annum L)
  a. Cabai Merah (hot Pepper /cabai pedas)
  b. Cabai Hijau
  c. Cabai Paprika (Sweet Pepper/ cabai manis)

2. Cabai rawit (Capsicum frutescens.L)

dua golongan cabai tersebut  biasanya ada yang Hibrida  dan ada yang non Hibrida.

Tumbuhan cabai yang mulanya kecil tumbuh menjadi besar seiring dengan berjalannya waktu dan
perlakuan yang diperolehnya. Pertumbuhan yang dialami oleh tumbuhan cabai tentunya dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah pemberian nutrisi. Dalam hal ini adalah jenis pupuk.

Oleh karena itu saya memilih pengaruh pupuk kimia dan pupuk alami dan juga penanaman tidak
memakai pupuk terhadap pertumbuhan tanaman cabai sebagai objek penelitian saya.
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat menarik suatu rumusan masalah sebagai
berikut :

1.       Apakah berbagai jenis-jenis pupuk alami mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai
merah?

2.       Apakah berbagai jenis-jenis pupuk kimia mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai
merah?

3.       Apakah jika tidak memaki pupuk akan mempengaruhi pertumbuhan pada tanaman cabai?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh berbagai jenis-jenis pupuk kimia dan pupuk alami terhadap pertumbuhan
tanaman cabai.

1.4 Hipotesis Penelitian

Jenis-jenis pupuk yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman cabai rawit.

BAB II

Tinjauan Pustaka

Cabai merah (Capsicuslanum)merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak digemari
masyarakat Indonesia. Ciri dari jenis sayuran ini rasanya pedas dan aromanya khas, sehingga bagi orang-
orang tertentu dapat membangkitkan selera makan. Permintaan cabai menunjukkan indikasi yang terus
meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan stabilitas ekonomi nasional yang
mantap. Wilayah Cianjur Selatan area dan kondisi tanahnya sangat cocok untuk menanam cabai merah
ini.

Metode ilmiah ini dibuat sebagai salah satu tugas di SMK Generasi Madani untuk tugas mata pelajaran
IPA, saya membuat metode ilmiah ini mengamati tentang pertumbuhan cabai terhada beberapa jenis
pupuk.
Dengan adanya metode ilmiah ini diharapan siswa dapat mengerti cara menanam cabai yang benar dan
baik. Dan adanya pengetahuan tersebut dapat menjadi landasan untuk diplementasikan dalam
kehidupan sehari – hari bukan teori semata saja.

BAB III

Bahan dan metode kerja

3.1   Alat dan Bahan

1.       Alat:

- 10 polibek

- sekop

- penggaris

- alat tulis

2.       Bahan :

- beberapa biji cabai

- tanah

- pupuk buatan: NPK, NPK kuning, NPK biru dan Urea

- pupuk alami: pupuk kotoran ayam, pupuk kotoran kambing,pupuk abu bakaran,pupuk kompos

- air

3.2 Langkah Percobaan


ü  Seleksi biji cabai dengan cara merendam biji cabai yang akan ditanam ke dalam air.

o   Amati biji. Jika biji tenggelam,maka biji itu yang baik untuk ditanam. Sedangkan jika biji tersebut
terapung maka biji tersebut kurang baik untuk ditanam.

o   Jadi pilih biji yang tenggelam.

ü  Jemur biji cabai yang telah dipilih selama 24 jam.

ü  Siapkan media yang diperlukan untuk penanaman biji cabai seperti polibek, tanah, biji, dll.

ü  Masing – masing polibek diberi tanda.

ü  Tanam biji cabai pada polibek yang telah diisi oleh tanah dengan takaran yang sama.

ü  Beri pupuk yang berbeda ke dalam masing – masing pot.

ü  Amati dan catat pertumbuhan tanaman cabai pada masing – masing polibek setiap hari.

BAB IV

Hasil dan Analisis/Pembahasan

1.       Pada polibek pemberian pupuk kotoran ayam,kotoran kambing dan pupuk kimia NPK kuning,
ternyata pertumbuhannya dari hari ke-1 sampai hari ke-31 bisa sampai tumbuh semua.

2.       Pada polibek pemberian pupuk abu bekas bakaran , urea, NPK biru dan NPK biasa pada hari k-20
ternyata tidak dapat bertumbuh tanaman ini mati.

3.       Pada polibek pemberian pupuk kompos ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya
layu.

4.       Pada polibek” A” yang tidak di beri pupuk tenyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya
layu.

5.       Pada polibek “B” yang tidak di beri pupuk ternyata pada hari ke-1 sampai hari ke-20 tanamannya
mati.
4.1 Pembahasan

a.       Hasil pengamatan ini,dari hari ke-1 sampai ke- 31 yang tumbuh 31 hari hanya ada 3 polibek, yaitu
pada pemberian pupuk alami (kotoran ayam),kotoran kambing,dan pupuk kimia (NPK kuning).

b.      Dan yang lain dari hari ke-1 sampai ke-31 hanya tumbuh sampai hari ke-16,hari ke-19. Dan ada
beberapa polibek yang tanamannya layu pada hari ke-20.

BAB V

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan :

·         Pertumbuhan tanaman cabei yang telah diteliti ini ternyata pertumbuhannya berbeda-beda ada
yang tumbuh sampai 31hari ada juga yang tidak.

·         Dan rata-rata pertumbuhannya ada pada mati dan layu

Saran

Kita harus teliti dalam hal memilih pupuk apalagi bagi para petani, agar tanamannya bisa menghasilkan
buah atau sayuran sangat baik. Hasil penelitian diatas bisa ditunjukan bahwa pupuk alami (kotoran ayam
dan kambing )dan pupuk kimia jenis NPK kuning sangat baik pada pertumbuhan cabai daripada pupuk-
pupuk kimia lainnya.

“PENGARUH DETERJEN TERHADAP POPULASI IKAN”


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

    Limbah merupakan kotoran yang dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-
pabrik. Limbah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi kita tidak
mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan bermanfaat jika diproses secara
baik dan benar. Limbah itu ada berbagai macam salah satunya adalah limbah pabrik. Limbah ini
dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini mempunyai kadar gas yang beracun.
Pada umumnya gas ini di buang ke sungai-sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang
warga masyarakat mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari , misalnya MCK (Mandi, Cuci,
Kaskus ) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut dikonsumsi dan dipakai
oleh masyarakat. Limbah ini mengandung zat yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa
organic zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan menimbulkan pencemaran yang dapat
membahayakan makhluk hidup pengguna air tersebut misalnya ikan, bebek, dan makhluk hidup lainnya.

           

1.2              Identifikasi Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang diatas permasalahan yang muncul akibat limbah rumah tangga
(larutan detergen) adalah sebagai berikut

1.      Pencemaran lingkungan

2.      Ancaman kehidupan biotic laut mati.

1.3 Pembatasan Masalah

Penelitian yang dilakukan oleh kelompok kami yaitu pengaruh larutan detergen terhadap kondisi fisik
ikan. Penelitian dilakukan selain untuk memenuhi tugas yang diberikan guru bidang study IPA kepada
kelompok kami juga untuk mengetahui pengaruh larutan air detergen tersebut terhadap kondisi fisik
ikan .
1.4  Perumusan Masalah

Sehubungan dengan latar belakang yang telah kami jelaskan diatas maka kami

merumuskan masalah sebagai berikut :

Ø  Bagaimana pengaruh detergen terhadap kondisi fisik ikan ?

1.5  Tujuan Penelitian

Berdasarkan Rumusan Masalah diatas, maka penulis menyusun tujuan sebagai berikut :

1.      Mengetahui bagaimana pengaruh larutan detergen terhadap fisik ikan.

2.      Sebagai wahana melatatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk
tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

3.      Menumbuhkan etos ilmiah dikalangan siswa sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang
ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studynya.

4.      Melatih keterampilan dasar untuk penelitian.

1.6  Manfaat Penelitian

Manfaat dari metode ilmiah dengan tema Pengaruh Larutan Detergen Terhadap Kondisi Fisik Ikan ini
diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi para pembaca. Selain itu manfaat penyusun karya
ilmiah bagi penulis adalah sebagai berikut :

1.      Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca efektif

2.      Melatih untuk menggabungkan bacaan dari berbagai sumber

3.      Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan

4.      Meningkatkan pengorganisasian fakta atau data secara jelas dan sistematis.

5.      Memperoleh kepuasan intelektual.


BAB II

LANDASAN TEORI

            2.1 Penelaahan Kepustakaan

                       

a.       Pengertian Detergent

Deterjen adalah campuran berbagai bahan, yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, deterjen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan
air. Detergen merupakan garam Natrium dari asam sulfonat.

Detergen sudah sangat akrab di kehidupan kita, terutama bagi ibu rumah tangga. Detergen digunakan
untuk mencuci pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik menambahkan Natrium
Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat, penstabil, Enzim, dan zat lainnya agar fungsinya semakin
beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme
sehingga otomatis menyebabkan pencemaran lingkungan. Apabila air yang mengandungi detergen
dibuang ke dalam air, tercemarlah air dan pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan
menyebabkan kandungan oksigen dalam air berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan
kehidupan air lainnya mati.Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang
menurunkan kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk
cacing mati. Padahal cacing bisa menguraikan limbah organik, non organik & menyuburkan tanah.

Bahan utamanya ialah garam natrium yaitu asam organik yang dinamakan asam sulfonik. Asam sulfonik
yang digunakan dalam pembuatan detergen merupakan molekul berantai panjang yang mengandungi
12 hingga 18 atom karbon per molekul.

Detergen pertama disintesis pada tahun 1940-an, yaitu garam natrium dari alkyl hydrogen sulfat.
Alkohol berantai panjang dibuat dengan cara penghidrogenan lemak dan minyak.

Alkohol berantai panjang ini direaksikan dengan asam sulfat menghasilkan alkil hydrogen sulfat yang
kemudian dinetralkan dengan basa.

Natrium lauril sulfat adalah detergen yang baik. Karena garamnya berasal dari asam kuat, larutannya
hampir netral. Garam kalsium dan magnesiumnya tidak mengendap dalam larutannya, sehingga dapat
dipakai dengan air lunak atau air sadah. Pada masa kini, detergen yang umum digunakan adalah alkil
benzenasulfonat berantai lurus. Pembuatannya melalui tiga tahap. Alkena rantai lurus dengan jumlah
karbon 14-14 direaksikan dengan benzena dan katalis Friedel-Craft (AlCl 3 atau HF) membentuk alkil
benzena. Sulfonasi dan penetralan dengan basa melengkapi proses ini.
Rantai alkil sebaiknya tidak bercabang. Alkil benzenasulfonat yang bercabang bersifat tidak dapat
didegradasi oleh jasad renik (biodegradable). Detergen ini mengakibatkan masalah polusi berat pada
tahun 1950-an, yauti berupa buih pada unit-unit penjernihan serta disungai dan danau-danau. Sejak
tahun 1965, digunakan alkil benzenasulfonat yang tidak bercabang. Detergen jenis ini mudah
didegradasi secara biologis oleh mikroorganisme dan tidak berakumulasi dilingkungan kita.

B.      SISTEMATIKA DAN MORFOLOGI

Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi
dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan kedua, jenis kumpai yang
memiliki ukuran sirip memanjang. Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi
menjadi dua yakni pertama kelompok ikan karper yang bersisik biasa dan kedua, bersisik kecil.

Sedangkan Djoko Suseno (2000) mengemukakan, berdasarkan fungsinya, ras-ras ikan karper yang ada di
Indonesia dapat digolongkan menjadi dua kelompok. Kelompok pertama merupakan ras-ras ikan
konsumsi dan kelompok kedua adalah ras-ras ikan hias.

Ikan karper sebagai ikan konsumsi dibagi menjadi dua kelompok yakni ras ikan karper bersisik penuh
dan ras ikan karper bersisik sedikit. Kelompok ras ikan karper yang bersisik penuh adalah ras-ras ikan
karper yang memiliki sisik normal, tersusun teratur dan menyelimuti seluruh tubuh. Ras ikan karper yang
termasuk ke dalam kelompok ini adalah ikan karper majalaya, ikan karper punten, ikan karper si nyonya
dan ikan karper merah atau mas. Sedangkan yang tergolong dalam ras karper bersisik sedikit adalah ikan
karper kaca yang oleh petani di Tabanan biasa disebut dengan nama karper gajah. Untuk kelompok ras
ikan karper hias, beberapa di antaranya adalah karper kumpay, kaca, mas merah dan 

Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut
terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut
berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian
kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan
dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna
tersebut sesuai dengan rasnya.

    *Sejarah Perkembangannya di Indonesia

Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari daratan Eropa dan
Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi daya yang sangat penting.

Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata, (1981) ikan karper yang berkembang di Indonesia diduga
awalnya berasal dari Tiongkok Selatan. Disebutkan, budi daya ikan karper diketahui sudah berkembang
di daerah Galuh (Ciamis) Jawa Barat pada pertengahan abad ke-19. Masyarakat setempat disebutkan
sudah menggunakan kakaban - subtrat untuk pelekatan telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada
tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di kolam di Galuh disimpulkan sudah berkembang berpuluh-
puluh tahun sebelumnya.Sedangkan penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan
terjadi pada permulaan abad ke-20, terutama sesudah terbentuk Jawatan Perikanan Darat dari
“Kementrian Pertanian” (Kemakmuran) saat itu.

Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi (Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya
dikembangkan di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (Tabanan) tahun
1903, Ende (Flores, NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935. Selain itu, pada tahun 1927 atas
permintaan Jawatan Perikanan Darat saat itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri
Belanda, yakni jenis Galisia (karper gajah) dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis
Frankisia (karper kaca). Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh
petani karena rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat
dibandingkan ras-ras lokal yang sudah berkembang di Indonesia sebelumnya.Pada tahun 1974, seperti
yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia mengimpor ikan karper ras Taiwan, ras Jerman dan
ras fancy carp masing-masing dari Taiwan, Jerman dan Jepang. Sekitar tahun 1977 Indonesia mengimpor
ikan karper ras yamato dan ras koi dari Jepang. Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam
perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan karper yang
sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk ras-ras baru.

2.2 Perumusan Hipotesis

            Ho = Tidak ada pengaruh larutan detergent terhadap kondisi fisik ikan.

            Ha  =  Ada pengaruh larutan detergent terhadap kondisi fisik ikan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan waktu penelitian

A. Tempat

Eksperimen dilakukan dirumah peneliti (siswa).

B. Waktu

Eksperimen dilakukan mulai dari tanggal 16-19 November 2011. Pada pukul 09.00-09.15.

3.2  Metode Penelitian

* Eksperimen atau Metode Penelitian


3.3 Alat dan Bahan

* Bahan :

·         Detergent

·         Ikan 2

·         Air bersih

* Alat :

·         1 toples berisi air bersih

·         1 toples berisi larutan detergent

3.4 Cara Kerja :

Ø  Sediakan 2 buah toples, 1 berisi air bersih dan berisi larutan detergent 1.

Ø  Masukan 1 ikan ke dalam toples yang berisi air detergent dan satu ikan ke dalam air bersih.

Ø  Lihat perkembangan kondisi fisik ikan hingga terjadi perubahan.

Ø  Buat laporan atas terjadinya perubahan yang terjadi pada fisik ikan/

3.5 Populasi dan Sampel

* Populasi : Semua jenis ikan

* Sampel  : Ikan Jaer

3.6 Teknik Pengumpuan Data

* Data Kualitatif

BAB IV

HASIL PENELITIAN
4.1              Deskripsi Data

Larutan Detergent Kondisi


No Ikan Air tawar jam
1 sendok teh 2 sendok teh fisik ikan

1 Ikan  1 Mata
ü    - - 09.00-09.15
merah

2 Ikan 2 Keluar
- ü    - 09.00-09.15 darah dari
insang..

3 Ikan 3 - - ü    09.00-09.15 Normal

4.2              Perubahan Analisis Data

Berdkasarkan data pada tabel diatas dikatakan terjadi perubahan

terhadap kondisi fisik ikan yang menyebabkan keluar darah dari insang dan akan berpengaruh bila
memakai larutan detergent.

BAB V

PENUTUP

5.1 K esimpulan

    Jadi dapat penulis simpulkan bahwa larutaan detergent sangat berpengaruh sekali terhadap kondisi
fisik ikan yang dapat menyebabkan ikan tersebut melemah bahkan hingga mati.

5.2 Implikasi

     Dampak dari kondisi tesebut maka akan menyebabkan populasi ikan-ikan disungai berkurang.

5.3 Saran
     Saran yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca yaitu :

      Jangan terlalu banyak menggunakan limbah rumah tangga (larutan detergen) karna sangat
berpengaruh terhadap biotic air.  

      Untuk para peneliti selanjutnya di harapkan dapat membuah kan hasil yang lebih baik dari
sebelumny

Anda mungkin juga menyukai