Anda di halaman 1dari 5

Hasil Diskusi Genetika Bab 6

Mutasi Kromosom: Perubahan Jumlah Kromosom


1. Mengapa pada individu yang mengalami Robertsonian translocation menghasilkan
individu yg bersifat steril? (Amalia Nur Rahma).
Karena translokasi sering mengarah pada ketidakseimbangan gamet. Hal ini dapat
menyebabkan keadaan suatu individu menjadi steril karena terbentuknya chromatids
dengan duplikasi dan penghapusan. Kemudian, pemasangan dan pemisahan gamet jadi
tidak teratur sehingga kondisi ini menyebabkan terbentuknya individu dengan fenomena
aneuploidi (Fatih Al-Haq)
2. Bagaimana cara untuk mendapatkan individu poliploidi sesuai dengan yang kita
inginkan seperti triploid dan tetraploid? Apakah ada cara tertentu? (Alief Sella
Fitri)
Untuk mendapatkan individu poliploid yang diinginkan dapat dilakukan berbagai kejutan
seperti suhu panas, dingin, tekanan (hydrostatic pressure) dan menggunakan bahan
kimiawi. Bahan kimia yang digunakan adalah kolkisin atau kolsemid. Tujuannya adalah
untuk menghalangi peloncatan polar body II, bersama pronuklei betina dan jantan akan
membentuk zigot poliploidi (Fatih Al-Haq)
3. Pada Sindrom Klinefelter, para penderita yang mempunyai lebih banyak jumlah
kromosom X lebih besar peluangnya memiliki keterbelakangan mental, mengapa?
Mohon dijelaskan. (Wahyu Nengsih).
Adanya penambahan kromosom x pada syndrom klinefelter juga menyebabkan
menurunnya fungsi sistem endokrin sehingga menyebabkan keterbelakangan mental.
Selain itu juga menyebabkan penurunan fungsi hormon testosteron (Alief Sella).
4. Bagaimana monoploid digunakan dalam pemuliaan tanaman?(Sindora Dwi
Pratiwi).
Monoploid digunakan pada percobaan pemulihan tanaman. Dalam percobaan tersebut,
sel-sel monoploid diisolasi dari produk meiosis yang haploid di dalam kepala sari. Sel-sel
monoploid selanjutnya diinduksi sehingga tumbuh dan ditelaah lebih lanjut misal
berkaitan dengan sifat-sifat genetik. Sel-sel dari suatu monoploid juga dapat diinduksi
untuk mengalami mutasi, tanpa harus menginduksi mutasi yang resesif (Nur
Sulistyowati).
5. Saya ingin bertanya, Bagaimana mekanisme perlakuan menggunakan kolkisin
dapat mengakibatkan terjadinya peristiwa poliploid? (Sherin Vinca)
Kolkisin dapat menyebabkan terhambatnya pembentukan benang spindel pada saat
mitosis. kromosom yang telah mengalami replikasi tidak terpisah dan tidak bisa
melanjutkan ke tahap anafase (Amalia Nur).
6. Saya ingin bertanya apakah down sindrom bisa disembuhkan, jika bisa, bagaimana
proses penyembuhannya? (Ajeng Ayu P.)
Down syndrome tidak bisa disembuhkan. Program perawatan dini dapat membantu
meningkatkan keterampilan. Mereka mungkin termasuk terapi bicara, fisik, pekerjaan,
dan / atau pendidikan (Dina Aulia).
7. Saya ingin bertanya apa yang membedakan familial down syndrome dengan down
syndrome. Secara kedua syndrome ini memiliki kesamaan yaitu trisomi pada
kromosom 21. Bisa dijelaskan? (Alyana Mahdavikia).
Intinya Down Syndrome timbul akibat trisomi 21 yang terkait dengan gagal berpisah
kromosom 21 ketika peristiwa meiosis. Familial Down Syndrome timbul karena trisomi
kromosom 21 khususnya lengan panjang (memang ada 3 buah lengan panjang kromosom
21 dan kejadiannya tidak terkait dengan peristiwa gagal berpisah (Sherin Vinca).
Down Syndrome disebabkan oleh peristiwa gagal berpisah pada sel, sehingga terjadi
penambahan kromosom 21, sedangkan pada familial down syndrome tdk ada peristiwa
gagal berpisah, tetapi karena memang adanya 3 lengan kromosom pada kromosom 21
(Alief Sella).
8. Mengapa polipliodi sering ditemui pada tumbuhan dan jarang ditemui pada
kalangan hewan? (Neila Salma)
Poliploidi jarang ditemukan pada hewan karena :
 Mengganggu kromosom autosom dan gonosom yang bermanfaat dalam
determinasi kelamin.
 Kebanyakan hewan melakukan fertilisasi silang dan hewan poliploidi tidak
mungkin bereproduksi sendiri. (Alief Sella)
Fenomena poliploidi lebih sering ditemukan pada tumbuhan dibanding hewan karena
fenomena poliploidi dapat menggangu keseimbangan antara autosom dan gonosom. pada
hewan juga banyak melakukan fertilisasi silang yang berakibat individu baru yang
poliploid tidak dapat bereproduksi sendiri dan organ pada hewan lebih kompleks
dibanding tumbuhan (Amalia Nur).
Poliploidi pada hewan sangat jarang terjadi hal tersebut dikarenakan adanya kromosom
kelamin/ seks Alyana Mahdavikia).
9. Teknik hibridisasi pada sel tanaman, bagaimana mekanismenya sehingga
membentuk sel hibrid tersebut? (Adinda Permatasari).
Teknik hibridisasi sel tanaman, sel yang diambil dari daun yang sedang tumbuh
dihilangkan dinding selnya sehingga dihasilkan protoplast. Sel-sel dalam bentuk
protoplast tersebut, dapat dipertahankan dalam kultur atau distimulasi untuk melakukan
fusi dengan protoplast lain, sehingga menghasilkan hibrid sel somatik ( dalam wujud
protoplast) dna dapat diindukai sehingga tumbuh dna berkembang menjadi tanaman
allopoliploid (Nur Sulistyowati)
10. Sindrom Edwadrs disebabkan oleh trisoma, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Bisa
tolong dijelaskan (Narisa Ika).
Karena pada kasus sindrom Edward, terdapat 3 kromosom nomor 18. Adanya tambahan
pada pasangan kromosom 18 tersebut mengacaukan perkembangan beberapa organ
tubuh, sehingga menimbulkan gangguan serius (Alyana M.).
Penyebab syndrom edward adalah kromosom 18 pada bayi memiliki 3 kopi kromosom 18
pada tiap-tiap selnya, sedangkan normalnya hanya ada 2 kopian kromosom. Kelebihan
materi genetik dapat mengganggu perkembangan normal bayi, sehingga menyebabkan
kelainan pada berbagai organ tubuh. kelebihan kopi kromosom ini bisa jadi terjadi selama
pembentukan sel telur dan sperma. Kesalahan dalam pembagian sel ini disebut dengan
nondisjunction yang menghasilkan sel reproduksi dengan jumlah kromosom yang tidak
normal. Misal sebuah sel telur atau sel sperma memproduksi kopi kromosom 18 yang
berlebih, jika salah satu dari kromosom tersebut terlibat dalam proses genetik pembuahan
maka anak yang lahir akan memiliki kelebihan kromosom 18 dalam sel tubuhnya
(Oktavia Sutarinda)
11. Dapatkah fenomena monoploidi terjadi pada hewan atau manusia? Jika iya, ada
contohnya tidak? (Amalia Nur).
Bisa terjadi pada hewan namun sangat jarang terjadi, karena monoploid tidak dapat hidup
akibat pengaruh gen mutan letal. namun spesies tertentu memiliki individu-individu
monoploid sebagai suatu bagian normal dalam siklus hidupnya, misalnya: semut, tawon,
lebah. mungkin dari teman-teman ada tambahan (Fatih Al-Haq).
Fenomena monoploidi terjadi juga pada manusia yaitu pada syndrom Turner (Alief
Sella).
12. Untuk proses pada hewan yang mengalami poliploidi bagaimana ya?salah satu
contohnya kadal kan melakukan fertilisasi silang, tetapi mengapa poliploidi bisa
terjadi? (Neila Salma).
Pada hewan poliploidi secara alami jarang terjadi, namun terjadi pada katak dan
ikan. Proses ploidisasi alami terjadi sebagai berikut :
a. Jika kromosom di dalam telur yang dibuahi hadir dalam bentuk triplikat (rangkap
tiga), sehingga sel mempunyai jumlah total kromosom 2n + 1 = 3 set kromosom
maka sel aneuploid yang terbentuk (sel abnormal) disebut trisomik.
b. Jika satu kromosom hilang dan sel memiliki jumlah kromosom 2n - 1 = 1 set
kromosom maka sel aneuploid yang terbentuk haploid dan disebut monosomik.
c. Jika nondisjungsi (gagal berpisah)terjadi selama mitosis, kesalahan berlangsung
di awal perkembangan embrionik, kondisi aneuploid ini diteruskan di fase mitosis
untuk sebagian besar sel dan ini bisa berdampak besar pada organisme tersebut.
d. Organisme yang memiliki dua set kromosom lengkap, didalam sel telur yang telah
dibuahi secara umum dapat berubah sehingga terbentuk kromosom poliploidi,
dengan istilah spesifik triploid (3n) dan tetraploid (4n), masing-masing
menunjukkan 3 atau 4 set kromosom.
e. Organisme triploid bisa dihasilkan dari fertilisasi telur diploid abnormal yang
mengalami nondisjungsi (gagal berpisah) pada semua kromosomnya. Kecelakaan
berikutnya menghasilkan kromosom tetraploid yang tebentuk akibat kegagalan
zigot 2n dalam membelah diri setelah replikasi kromosom-kromosomnya pada
pembelahan mitosis berikutnya. Proses ini akan menghasilkan embrio yang
memiliki kromosom 4n. (Oktavia Sutarinda)
13. Apa yang membedakan Autopoliploidi dan Allopoliploidi berkaitan dengan asal
kromosomnya? (Desvita Risa)
Autoploidi muncul secara spontan atau dengan penggandaan kromosom terjadi pada
tumbuhan tingkat rendah. Autopoliploidi terjadi tidak melibatkan spesies lain, berbeda
dengan autopoliploidi, allpoliploidi terjadi dengan mengkombinasikan genom dari dua
atau lebih spesies yang berbeda (Amalia Nur Rahma).
14.

Anda mungkin juga menyukai