Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Rabu, 4 Maret 2015

Peralatan Industri Pertanian Dosen : Ir. Ade Iskandar, M.Si


Asisten :
1. Delmar Zakaria Firdaus F34110093
2. Sendy Twin Sitoresmi F34110096
3. Ade Supriatna F34110116

MOTOR LISTRIK DAN MOTOR BAKAR EKSTERNAL

Oleh :
1. Pratiwi Wulandari F34130109
2. Humairah F34130116

DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2015
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mesin atau alat di dalam suatu industri merupakan komponen teknologi yang
tidak dapat dilepaskan dalam suatu penanganan dan pengolahan bahan. Mesin atau
alat tersebut diantaranya motor listrik dan mesin boiler. Motor listrik merupakan
sebuah perangkat yang merubah energi listrik ke energi mekanik. Energi mekanik ini
digunakan untuk memutar empeller pompa, menggerakkan kompessor, mengangkat
bahan dan lain-lainnya. Mesin ini juga digunakan dalam alat rumah tangga seperti
blender, mixer, kipas angin, dan lainnya (Boentarto 2007).
Selain motor listrik, salah satu pembangkit tenaga yang paling banyak
digunakan di industri dalam skala besar adalah mesin boiler. Mesin ini lebih banyak
digunakan di industri karena menghasilkan tenaga yang lebih besar dibanding mesin
lainnya. Berbagai bentuk boiler telah berkembang mengikuti kemajuan teknologi dan
evaluasi dari produk-produk boiler sebelumnya yang dipengaruhi gas buang boiler
yang mempengaruhi lingkungan dan steam. Perkembangan ini membuat dampak
positif dan efisien dalam penggunaan boiler (Boemtarto 2007).
Semua mesin pembangkit tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan adanya pengenalan terhadap mesin
tersebut.

Tujuan
Masiswa dapat mengenal komponen-komponen serta menjelaskan prinsip
kerja dari motor listrik serta mengenalkan fungsi, prinsip kerja, cara kerja dan
bagian-bagian dari boiler.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
[Terlampir]

Pembahasan
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi energi
listrik disebut generator atau dinamo. Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor
listrik secara umum adalah arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya,
jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada
arah yang berlawanan. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk
memutar kumparan. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk
memberikan tenaga putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan
oleh susunan elektromagnetik yang disebut kumparan medan. Dalam memahami
sebuah motor, penting untuk mengerti apa yang dimaksud dengan beban motor.
Beban mengacu kepada keluaran tenaga putar/torque sesuai dengan kecepatan yang
diperlukan. Beban umumnya dapat dikategorikan kedalam tiga kelompok yaitu
beban torque konstan adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi
dengan kecepatan operasinya namun torque nya tidak bervariasi. Contoh beban
dengan torque konstan adalah conveyors, rotary kilns, dan pompa displacement
konstan. Beban dengan variabel torque adalah beban dengan torque yang bervariasi
dengan kecepatan operasi. Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa
sentrifugal dan fan (torque bervariasi sebagai kuadrat kecepatan) (Boentarto 2007).
Aplikasi motor listrik dapat ditemukan pada peralatan rumah tangga seperti kipas
angin, mesin cuci, pompa air , penyedot debu, blender, dan alat lainnya. Dan motor
listrik yang umum digunakan di dunia industri adalah motor listrik asinkron,
conveyor, compressor, rotary kilns, dan pompa air.
Komponen utama dari motor listrik adalah stator dan rotor. Stator adalah
bagian dari motor listrik yang tidak dapat bergerak. Stator terdiri dari rumah dengan
alur-alur yang dibuat dari pelat pelat yang dipejalkan berikut tutupnya. Sedangkan
rotor adalah bagian dari motor listrik yang dapat bergerak. Bentuk rotor motor
induksi, yaitu terdiri dari pelat-pelat yang di pejalkan berbentuk silinder. Di
sekeliling terdapat alur alur kemudian di tempatkan batang batang kawat. Batang
kawat tersebut biasanya di buat dari tembaga, bagian bagian ini adalah bagian yang
bergerak (Suwarto 2008).
Selain dari dua komponen di atas bagian dari motor listrik yang lainnya
adalah celah udara adalah jarak antara kedudukan stator dengan rotor, terminal
adalah titik penyambungan sumber tenaga dengan ujung ujung kumparan motor,
bearing adalah bantalan AS motor, badan motor adalah tempat lilitan stator, slip ring
adalah penghubung antara tahanan asut dengan kumparan motor (khusus rotor lilit),
kipas terpasang pada rotor (AS motor) sebagai media pendingin saat motor beroprasi,
dan tutup motor (body) adalah pelindung motor dari lingkungan (Suwarto 2008).
Motor listrik memiliki sistem proteksi motor listrik yang dipasang untuk
melindungi motor listrik yang sedang bekerja dari kerusakan akibat beban lebih
(overload), arus lebih (over current), akibat adanya hubungan singkat dan kadang-
kadang adanya tegangan hilang maka di perlukan pengaman motor yang memadai.
Adapun komponen dari proteksi motor listrik yaitu Circuit Breaker (CB) adalah alat
yang berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus pada rangkaian instalasi motor
yang di lengkapi dengan pengaman yang akan trip, apabila terjadi hubung singkat.
Biasanya CB yang digunakan untuk motor listrik adlah CB magnetic. Fuse (Sekring)
merupakan pengaman motor dari gangguan arus lebih apabila terjadi hubung singkat
pada rangkaian instalasi motor. Kawat fuse akan memutuskan rangkaian apabila nilai
arusnya melebihi batas kemampuan fuse itu sendiri. Overload berfungsi
mengamankan motor dari kerusakan akibat adanya beban lebih (overload). Proteksi
ini akan bekerja membatasi arus pada motor listrik saat beroperasi. Grounding
(Sistem Pembumian), selain alat pengaman diatas pada motor listrik juga harus
dipasang pembumian, hal ini penting untuk menjaga keselamatan jiwa manusia dan
peralatan listrik terhadap bahaya sentuh jika terjadi arus bocor pada motor tersebut
( Suwarto 2008).
Motor listrik memiliki kelebihan yaitu suaranya yang kecil sangat cocok
ditempatkan di pemukiman padat penduduk, volume dan berat yang kecil
menguntungkan saat transportasi, nyaris tidak ada perawatan , hanya perlu di grease
sesekali saja, perawatannya relatif lebih kecil daripada diesel, dan pengoperasiannya
saat start bisa dilakukan oleh siapapun , dan hanya menekan tombol sakelar. Namun
motor listrik juga memilki kekurangan antara lain membutuhkan pasokan listrik yang
besar dan ketergantungannya pada aliran listrik, jika PLN putus maka berhentilah
operasinya ( Boentarto 2007).
Motor listrik dapat dibagi menjadi dua, yaitu motor listrik tiga fasa dan satu
fasa. Motor listrik tiga fasa memiliki dua komponen dasar yaitu stator dan rotor,
bagian rotor dipisahkan dengan bagian stator oleh celah udara yang sempit (air gap)
dengan jarak antara 0,4 mm sampai 4 mm. Tipe dari motor listrik tiga fasa
berdasarkan lilitan pada rotor dibagi menjadi dua macam yaitu rotor belitan (wound
rotor) adalah tipe motor induksi yang memiliki rotor terbuat dari lilitan yang sama
dengan lilitan statornya dan rotor sangkar tupai (Squirrel-cage rotor) yaitu tipe motor
induksi dimana konstruksi rotor tersusun oleh beberapa batangan logam yang
dimasukkan melewati slot-slot yang ada pada rotor motor induksi, kemudian setiap
bagian disatukan oleh cincin sehingga membuat batangan logam terhubung singkat
dengan batangan logam yang lain ( Wiratmaja 2010).
Prinsip kerja motor listrik tiga fasa adalah apabila sumber tegangan tiga fase
dipasang pada kumparan stator, akan timbul medan putar. Medan putar stator
tersebut akan memotong batang konduktor pada rotor. Akibatnya pada batang
konduktor dari rotor akan timbul GGL induksi. Karena batang konduktor merupakan
rangkaian yang tertutup maka GGL akan menghasilkan arus (I). Adanya arus (I) di
dalam medan magnet akan menimbulkan gaya (F) pada rotor. Bila kopel mula yan g
dihasilkan oleh gaya (F) pada rotor cukup besar untuk memikul kopel beban, rotor
akan berputar searah dengan medan putar stator. GGL induksi timbul karena
terpotongnya batang konduktor (rotor) oleh medan putar stator. Artinya agar GGL
induksi tersebut timbul, diperlukan adanya perbedaan relatif antara kecepatan medan
putar stator dengan kecepatan berputar rotor ( Wiratmaja 2010).
Motor listrik satu fasa berbeda cara kerjanya dengan motor listrik tiga fasa,
dimana pada motor listrik tiga fasa untuk belitan statornya terdapat tiga belitan yang
menghasilkan medan putar dan pada rotor sangkar terjadi induksi dan interaksi torsi
yang menghasilkan putaran. Sedangkan pada motor listrik satu fasa memiliki dua
belitan stator, yaitu belitan fasa utama (belitan U1-U2) dan belitan fasa bantu (belitan
Z1-Z2). Belitan utama menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar
sehingga memiliki impedansi lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari
tembaga berpenampang kecil dan jumlah belitannya lebih banyak, sehingga
impedansinya lebih besar dibanding impedansi belitan utama. Belitan utama
menggunakan penampang kawat tembaga lebih besar sehingga memiliki impedansi
lebih kecil. Sedangkan belitan bantu dibuat dari tembaga berpenampang kecil dan
jumlah belitannya lebih banyak, sehingga impedansinya lebih besar dibanding
impedansi belitan utama.
Prinsip kerja motor listrik satu fasa dapat dijelaskan dengan menggunakan
teori medan putar silang. Jika motor listrik satu fasa diberikan tegangan bolak-balik
satu fasa maka arus bolak-balik akan mengalir pada kumparan stator. Arus pada
kumparan stator ini menghasilkan medan magnet. Arus stator yang mengalir
setengah periode pertama akan membentuk kutub utara dan selatan pada permukaan
stator. Pada setengah periode selanjutnya, arah kutub-kutub stator menjadi terbalik.
Meskipun kuat medan magnet berubah-ubah yaitu maksimum pada saat arus
maksimum dan nol saat arus nol serta polaritasnya terbalik secara periodik. Dengan
demikian, medan magnet tidak berputar tetapi sebuah medan magnet yang berpulsa
pada posisi yang tetap. Rotor dari motor listrik satu fasa pada umumnya adalah rotor
sangkar dimana belilitannya terhubung singkat, maka arus akan mengalir pada
kumparat rotor tersebut. Sesuai dengan hukum Lenz, arah dari arus ini adalah medan
magnet yang dihasilkan melawan medan magnet yang menghasilkannya. Arus rotor
ini menghasilkan medan magnet rotor dan membentuk kutub-kutub pada permukaan
rotor. Kutub-kutub ini juga berada pada sumbu dengan arah yang berlawanan pada
kutub-kutub stator, maka tidak ada momen putar yang dihasilkan pada kedua arah
sehingga rotor tetap diam. Dengan demikian, motor induksi satu fasa tidak dapat
diasut sendiri dan membutuhkan rangkain bantu untuk menjalankannya (Wiratmaja
2010).
Boiler merupakan alat yang digunakan untuk menghasilkan uap/steam untuk
berbagai keperluan. Jenis air dan uap air sangat dipengaruhi oleh tingkat efisiensi
boiler itu sendiri. Pada mesin boiler, jenis air yang digunakan harus dilakukan
demineralisasi terlebih dahulu untuk mensterilkan air yang digunakan, sehingga
pengaplikasian untuk dijadikan uap air dapat dimaksimalkan dengan baik. Untuk
mendapatkan efisiensi boiler yang lebih tinggi, digunakan
komponen economizer untuk meningkatkan efisiensi dari uap air yang dihasilkan
(Djokosetyardjo 1990). Prinsip kerja boiler secara umum yaitu air di dalam boiler
dipanaskan oleh panas dari hasil pembakaran bahan bakar sehingga terjadi
perpindahan panas dari sumber panas tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut
menjadi panas atau berubah wujud menjadi uap. Pembakaran dilakukan secara
kontinyu didalam ruang bakar dengan mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar.
Uap yang dihasilkan boiler adalah uap superheat dengan tekanan dan temperatur
yang tinggi.
Perbedaan boiler pipa api dan pipa air meliputi prinsi kerja, karakteristik, dan
aplikasinya. Prinsip kerja dari boiler pipa api ini adalah gas panas dari hasil
pembakaran dialirkan melalui sebuah pipa dimana disekeliling pipa terdapat air
sehingga gas panas tersebut memanaskan air yang terdapat di dalam boiler secara
konduksi panas sehingga terbentuk uap panas. Uap (steam) yang dihasilkan oleh
boiler pipa api ini memiliki tekanan dan kapasitas yang rendah. Sedangkan  prinsip
kerja dari boiler pipa air ini adalah air dilewatkan melalui pipa kemudian pipa
tersebut dipanaskan dengan cara dibakar dengan api sehingga air berubah menjadi
uap air . Uap yang dihasilkan boiler pipa air ini memiliki tekanan dan kapasitas yang
lebih tinggi. (Djokosetyardjo 1990). Karakteristik boiler pipa api yaitu yang mengalir
pada pipa adalah api dan gas nyala hasil pembakaran yang menjadi energi panas,
dimana panas tersebut diserap secara konduksi melalui dinding pipa. Sedangkan pada
boiler pipa air yang yang mengalir melalui pipa adalah air. Energi panas pembakaran
bahan bakar ditransfer dari luar pipa air boiler (Sihombing 2009). Contoh aplikasi
boiler pipa api yaitu ketel Scocth, ketel Cochan dan Corn Wall. Contoh aplikasi
boiler pipa air yaitu Ketel Babcock and Wilcock, Ketel La mont, Ketel Benson, Ketel
Takuma (Djokosetyardjo 1990).
Boiler menghasilkan air panas dan uap pada tekanan tertentu kemudian
digunakan untuk mengalirkan panas ke suatu proses. Di dalam industri peranan uap
ini sangat penting dan disediakan oleh unit pengadaan pabrik. Penggunaan uap
tersebut yaitu sebagai pemanas yaitu menggunakan uap jenuh bertekanan rendah,
pembangkit tenaga untuk turbin yaitu menggunakan uap lewat jenuh, fluida pada jet
ejector, proses yaitu berfungsi sebagai reaktan dari suatu reaksi kimia di reaktor,
memasak, pembangkit tenaga uap. Selain itu peranan boiler juga sebagai mesin
pembakaran luar seperti mesin uap dan turbin, suplai tekanan rendah bagi kerja
proses di industri seperti industri pemintalan, pabrik gula dan sebagainya,
menghasilkan air panas, dimana bisa digunakan untuk instalasi pemanas bertekanan
rendah dll (Prabowo 2013).
Berdasarkan bahan bakar yang digunakan, boiler dibedakan menjadi 4 yaitu
bahan bakar padat, cair, gas dan limbah. Boiler bahan bakar padat, pemanasan yang
terjadi akibat pembakaran antara pencampuran bahan bakar padat misalnya batu
bara, sampah kota, dan kayu dengan oksigen dan sumber panas, biasanya digunakan
pada kapal sebagai penggerak turbin uap yang juga digunakan sebagai motor
penggerak utama kapal, untuk peralatan pemanas seperti pemanas ruangan, dan
bahan bakar danpPada kapal tanker digunakan sebagai pembersih tangki minyak
(Tank Cleaning). Boiler bahan bakar gas, pemanasan yang terjadi antara pembakaran
antara LNG (Liquid Natural Gas) dengan oksigen dan sumber panas, boiler ini
biasanya digunakan di industri pembuatan pupuk seperti pada PT. Pupuk Sriwidjaja.
Komposisi yang terbesar yang dikandung oleh gas alam yang digunakan oleh PT.
Pupuk Sriwidjaja adalah Metana (82.45% volume). Boiler bahan bakar limbah,
bahan bakar yang digunakan berupa limbah hasil industri tersebut, misalnya boiler
yang digunakan pada industri penghasil gula dari tebu. Bahan bakar yang digunakan
berupa bagas tebu. Bagas tebu merupakan bahan sampingan dari proses pengolahan
tebu menjadi gula pasir (Yudanto 2012). Boiler bahan bakar minyak, pemanasan
yang terjadi akibat pembakaran antara pencampuran bahan bakar cair seperti solar,
residu, dan kerosin dengan oksigen dan sumber panas, contoh pengunaan boiler ini
yaitu pada industri penghasil gula semut yang ada di lapangan praktikum
Leuwikopo_IPB Dramaga.
Komponen pada boiler meliputi furnace, steal drum, superheater, air heter,
economizer, safety valve dan blowdown valve. Furnance ini merupakan tempat
pembakaran bahan bakar. Beberapa bagian dari Furnace diantaranya refractory,
ruang perapian, burner, exhaust for flue gas, charge and discharge door. Steam
drum merupakan tempat penampungan air panas dan pembangkitan steam. Steam
masih bersifat jenuh (saturated steam). Superheater merupakan tempat
pengeringan steam dan siap dikirim melalui main steam pipe dan siap untuk
menggerakkan turbin uap atau menjalankan proses industri. Air Heater merupakan
ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan udara luar yang diserap untuk
meminimalisasi udara yanglembab yang akan masuk ke dalam tungku pembakaran.
Economizer merupakan ruangan pemanas yang digunakan untuk memanaskan air dari
air yang terkondensasi dari sistem sebelumnya maupunair umpan baru. Safety valve
merupakan saluran buang  steam jika terjadi keadaan dimana tekanan steam melebihi
kemampuan boiler menahan tekanan steam. Blowdown valve merupakan saluran
yang berfungsi membuang endapan yang berada di dalam pipa steam (Nataliana et al
2012).

PENUTUP

Simpulan
Prinsip kerja untuk seluruh jenis motor listrik secara umum adalah arus listrik
dalam medan magnet akan memberikan gaya, jika kawat yang membawa arus
dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut
kanan medan magnet, akan mendapatkan gaya pada arah yang berlawanan. Pasangan
gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan. Prinsip kerja
boiler secara umum yaitu air di dalam boiler dipanaskan oleh panas dari hasil
pembakaran bahan bakar sehingga terjadi perpindahan panas dari sumber panas
tersebut ke air yang mengakibatkan air tersebut menjadi panas atau berubah wujud
menjadi uap. Pembakaran dilakukan secara kontinyu didalam ruang bakar dengan
mengalirkan bahan bakar dan udara dari luar. Uap yang dihasilkan boiler adalah
uap superheat dengan tekanan dan temperatur yang tinggi.

Saran
Diharapkan mahasiswa memahami komponen, prinsip kerja dan aplikasi dari
motor listrik dan motor bakar eksternal sehingga dapat menerima materi dengan baik
untuk praktikum selanjutnya. Diharapkan materi praktikum ini dapat membantu
mahasiswa menghadapi UP, UTS dan UAS.

DAFTAR PUSTAKA

Boentarto. 2007. Panduan Praktis Tune-up Mesin Mobil. Malang(ID) : Kawan


Pustaka.
Djokosetyardjo MJ. 1990. Penjelasan Lebih Lanjut Tentang Ketel Uap. PT. Pradya
Paramitha. Jakarta (ID).
Nataliana D, Taryana N, Farisi ER. 2012. Pengendalian Level Air Pada Steam Drum
Boiler berbasis DCS (Distributed Control Sistem). Jurnal Informatika. Vol 3
(1): 18-29.
Prabowo. 2013. Perancangan dan Implementasi Prototype Water Boiler Dengan
Sistem Kendali Suhu Air Menggunakan Metode Fuzzy Logic. [Terhubung
berkala]. [di unduh pada 2015 maret 8]. Tersedia pada
http://digilib.tes.telkomuniversity.ac.id/index.php.
Sihombing H. 2009. Mekanisme Proses Pemanasan Air di Dalam Boiler Dengan
Menggunakan Heater Tambahan Untuk Efisiensi Pembakaran. Skripsi.
Teknologi Instrumentasi Pabrik. Fakultas Teknik. USU.
Suwarto T. 2008. Mencari dan Memperbaiki Kerusakan Mesin. Jakarta(ID) : Kawan
Pustaka.
Wiratmaja IG. 2010. Analisa untuk kerja mesin. Jurnal Ilmiah Teknik Mesin. Vol 4
(1) : 16-25.
Yudanto 2012. Klasifikasi Bahan Bakar Boiler. [Terhubung Berkala]. [diunduh pada
2015 maret 8]. Tersedia pada
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33878/4/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai