Anda di halaman 1dari 10

KETERPAPARAN INFORMASI DAN TINGKAT PENGETAHUAN

BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI


(SADARI) PADA KARYAWATI STIKES FALETEHAN SERANG
TAHUN 2018

Irma Agustiani1, Ike Puspasari Ayu1


1 Universitas Faletehan Serang-Banten, Indonesia

Abstrak

Kanker payudara merupakan jenis tumor ganas yang dimulai di sel-sel payudara dan umumnya banyak
terjadi pada wanita daripada pria. Angka kematian pada kasus kanker payudara masih tinggi. Salah satu
upaya deteksi dini yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Tujuan penelitian ini untuk
mengetahui hubungan paparan informasi dan pengetahuan dengan perilaku pemeriksaan payudara sendiri
(SADARI) pada karyawati di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Faletehan Serang Tahun 2018. Penelitian ini
termasuk ke dalam jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan cross sectional. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 59 karyawati dilakukan secara total sampling. Analisis data menggunakan chi
square. Hasil analisis univariat menunjukkan 81,4% karyawati terpapar informasi, 50,8% karyawati memiliki
pengetahuan tinggi, dan 66,1% karyawati melakukan SADARI. Hasil bivariat menunjukkan adanya hubungan
antara perilaku SADARI dengan paparan informasi (p-value=0,000), dan pengetahuan (p-value=0,002) pada
karyawati STIKes Faletehan Serang tahun 2018.

Kata kunci : Kanker payudara, SADARI.

Abstract

Breast cancer is a type of malignant tumor that starts in breast cells and generally occurs in women more
than men. The mortality rate of breast cancer cases is high. One of the early detection effort is own breast
examination (SADARI). The relationship between exposure to information and knowledge with breast self-
examination behavior (BSE) at of employees of STIKes Faletehan Serang in 2018. The research was
descriptive and used cross sectional research design. The sample of research were 59 employees. Who were
selected by total sampling. The analysis used chi square. The result of univariate analysis showed 81.4%
employees exposed to information, 50.8% employees had a high knowledge, and 66.1% employees did
SADARI. The result of bivariat analysis indicated the relationship between SADARI behavior and exposure to
information (p value = 0.000), and the knowledge (p value = 0.002) of employees of Stikes Faletehan Serang
in 2018.

Keywords : Breast cancer, SADARI.

Puspasari.ike@gmail.com
Pendahuluan

Berdasarkan data WHO (2018), kanker paru-paru, kanker payudara dan kolorektum adalah 3 teratas jenis
kanker yang menyebabkan kematian. Pada tahun 2018 kejadian kematian kanker paling tinggi di ASIA, yaitu
57,3% bahkan lebih tinggi dari kasus kecelakaan yaitu 48,4%. Berdasarkan data International Agency For
Research on Cancer (IARC), diketahui bahwa pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 kasus baru kanker dan
8.201.575 kematian akibat kanker di seluruh dunia. Kanker payudara, kanker prostat, dan kanker paru
merupakan jenis kanker dengan presentase tinggi yaitu sebesar 43,3%, 30,7%, dan 23,1%. Di Indonesia
prevalensi kanker tertinggi di Indonesia yaitu di DI Yogyakarta (4,1‰), diikuti Jawa Tengah (2,1‰), Bali
(2‰), Bengkulu, dan DKI Jakarta masing-masing 1,9 per mil. Sementara itu di provinsi Banten menurut
pravalensi dan estimasi jumlah penderita penyakit kanker pada penduduk semua umur pada tahun 2013 yaitu
menempati posisi ke 16 dengan jumlah penderita kanker 11.523 jiwa (1,0 ‰) (Kemenkes, 2016).

Di Indonesia, kanker tertinggi yang terjadi pada perempuan Indonesia adalah kanker payudara yaitu 40 per
100.000, diikuti kanker leher rahim 17 per 100.000 dan kanker kolorektal 10 per 100.000 perempuan
(Kemenkes, 2016). Berdasarkan data Global burden of cancer (Globocan), kanker payudara merupakan
kanker terbanyak pada perempuan (26 per 100.000). Hal itu sesuai dengan data Sistem Informasi Rumah
Sakit (SIRS) pada tahun 2010, kasus rawat inap pada kanker payudara 12.014 kasus (28,7%), kanker leher
rahim 5.349 kasus (12,8%). Di provinsi Banten pada tahun 2013 menempati posisi ke 16 untuk kejadian
kanker payudara yaitu berjumlah 2.252 jiwa (0,4‰) (Riskesdas, 2013).

Upaya untuk deteksi dini penyakit kanker payudara adalah upaya untuk mengidentifikasi secara dini adanya
kanker payudara sehingga diharapkan dapat diterapi dengan teknik yang dampak fisiknya kecil dan memiliki
peluang lebih besar untuk sembuh. Upaya ini sangat penting, karena apabila kanker payudara dapat dideteksi
pada stadium dini dan diterapi secara tepat maka tingkat kesembuhannya cukup tinggi (80-90%). Salah satu
upaya deteksi dini yaitu dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dimulai dari usia subur, sebab 85%
kelainan di payudara justru pertama kali dikenali oleh penderita bila tidak dilakukan penapisan massal
(Kemenkes, 2010).

Kematian akibat kanker terutama di Indonesia dapat disebabkan karena terbatasnya pengetahuan masyarakat
tentang bahaya kanker, tanda-tanda dini dari kanker, faktor-faktor resiko terkena kanker, cara
penanggulangannya secara benar serta membiasakan diri dengan pola hidup sehat (Kemenkes, 2017).

Menurut penelitian Amier dan Djawarut (2014) tentang faktor yang dominan yang mempengaruhi perilaku
SADARI adalah pengetahuan. Hal ini sebagian besar respondennya yaitu 44,6% yang perpengetahuan

Puspasari.ike@gmail.com
kurang yang tidak melakukan SADARI. Hal ini terjadi karena siswi belum mengetahui tentang SADARI,
dengan nilai p=0,021, dimana nilai p lebih kecil dari nilai α=0,05, sehingga dalam penelitian tersebut
menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku SADARI.

Faktor lain yang terdapat dalam penelitian Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan perilaku SADARI pada wanita usia subur bahwa faktor yang dominan yang
mempengaruhi perilaku SADARI yaitu paparan informasi. Responden yang tidak terpapar informasi
mengenai deteksi kanker payudara metode SADARI dan tidak melakukan SADARI sebanyak 92,3%, dengan
nilai p=0,000, dimana nilai p lebih kecil dari nilai α=0,05, sehingga dalam penelitian tersebut menyatakan
ada hubungan paparan informasi dengan perilaku SADARI pada wanita usia subur.

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan paparan informasi dan pengetahuan dengan
perilaku SADARI pada karyawati di STIKes Faletehan serang Tahun 2018.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pendekatan cross
sectional. Dalam hal ini peneliti melibatkan dua variabel yaitu variabel dependen (tingkat pengetahuan, dan
paparan informasi ) dan variabel independen (perilaku SADARI), yang akan dilakukan pengumpulan data
secara bersamaan. Lokasi penelitian dilakukan di STIKes Faletehan Serang. Penelitian ini dilakukan pada
bulan November - Desember 2018. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode total
sampling, yaitu dengan mengambil semua populasi yang ada dengan total sampel pada penelitian ini adalah
59 karyawati STIKes Faletehan Serang. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner paparan
informasi, dan pengetahuan, dimana pada kuesioner tersebut dilakukan uji validitas karena kuesioner
tersebut dimodifikasi kembali oleh peneliti. Untuk kuesioner perilaku SADARI tidak dilakukan uji validitas
dikarenakan langkah-langkah SADARI sudah sesuai prosedur dari Kementrian Kesehatan Tahun 2016.

Puspasari.ike@gmail.com
Hasil

Analisis Univariat

1. Gambaran Keterpaparan Informasi Responden tentang SADARI

Hasil pengumpulan data distribusi karyawati berdasarkan keterpaparan informasi tentang SADARI dapat
dilihat pada table 5.1 dan 5.2 berikut :
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Responden dalam Terpaparnya Informasi tentang SADARI pada Karyawati
di STIKes Faletehan Serang Tahun 2018 (n=59)

Informasi Frekuensi Presentase (%)


Tidak terpapar 11 18,6
terpapar 48 81,4
Jumlah 59 100
Sumber : Data Primer, 2018

Dari hasil tabel 5.1 menunjukkan karyawati yang terpapar informasi tentang SADARI sebagian besar
terpapar informasi yaitu 81,4 dibandingkan dengan karyawati yang tidak terpapar informasi tentang
SADARI 18,6%. Jika dikelompokkan berdasarkan jenis sumber informasi yang didapat oleh karyawati,
maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Responden dalam Jenis Sumber Informasi tentang SADARI pada Karyawati
di STIKes Faletehan Serang Tahun 2018 (n=59)

Sumber Informasi Frekuensi Presentase (%)


Petugas kesehatan 22 37,2
Materi kuliah 27 45,8
Buku/Koran/Majalah 18 30,5
Media Sosial 22 37,3
Seminar 15 25,4
Media Elektronik 13 22
Sumber : Data Primer, 2018

Dari hasil tabel 5.2 menunjukkan sumber informasi yang didapat karyawati tentang SADARI sebagian
besar diperoleh dari materi kuliah yaitu 45,8%.

2. Gambaran Pengetahuan Responden tentang SADARI

Puspasari.ike@gmail.com
Hasil pengumpulan data distribusi karyawati berdasarkan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada tabel 5.3
berikut :

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Responden dalam Pengetahuan tentang SADARI pada Karyawati di STIKes
Faletehan Serang Tahun 2018 (n=59)

Pengetahuan Frekuensi Presentase (%)


Rendah 29 49,2
Tinggi 30 50,8
Jumlah 59 100
Sumber : Data Primer, 2018

Berdasarkan hasil pada tabel 5.3, dapat disimpulkan bahwa karyawati sebagian besar memiliki
pengetahuan tinggi tentang SADARI yaitu 50,8%, dan karyawati yang memiliki pengetahuan
rendah tentang SADARI yaitu 49,2%.

3. Gambaran Perilaku Responden tentang SADARI


Hasil pengumpulan data distribusi karyawati berdasarkan perilaku terhadap SADARI dapat dilihat pada
table 5.4 berikut :

Tabel 5.4
Distribusi Frekuensi Responden dalam Perilaku tentang SADARI pada Karyawati di STIKes
Faletehan Serang Tahun 2018 (n=59)

Perilaku Frekuensi Presentase (%)


Tidak melakukan 20 33,9
Melakukan 39 66,1
Jumlah 59 100
Sumber : Data Primer, 2018
Berdasarkan hasil pada tabel 5.4, disimpulkan bahwa karyawati sebagian besar sudah melakukan
SADARI yaitu 66,1 % dibandingkan dengan karyawati yang tidak melakukan SADARI 33,9 %.

Analisis Bivariat

1. Hubungan Antara Paparan Informasi dengan Perilaku SADARI

Tabel 5.5
Hubungan antara Paparan Informasi tentang SADARI dengan Perilaku SADARI pada Karyawati
di STIKes Faletehan Serang Tahun 2018 (n=59)

Puspasari.ike@gmail.com
Riwayat Keluarga Perilaku SADARI Total OR P Value
Tidak Melakukan
Melakukan
Adanya Riwayat 12 27 39
(30,8%) (69,2%) (100%)
Tidak ada Riwayat 8 12 20 0.667 0,676
(40,0%) (60,0%) (100%) (0,21-
2,05)
Total 20 39 59
(33,9%) (66,1%) (100%)

Dari tabel 5.5, terlihat hasil analisis hubungan antara paparan informasi dengan perilaku SADARI
diperoleh bahwa ada sebanyak 2 (18,2%) karyawati yang tidak terpapar informasi yang melakukan
SADARI. Sedangkan diantara karyawati yang terpapar informasi tentang SADARI ada sebanyak 37
(77,1%) yang melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,000. Hal ini menunjukkan
bahwa secara statistik ada hubungan bermakna antara paparan informasi tentang SADARI dengan
perilaku SADARI. Sedangkan nilai OR (Odd Ratio) yang diperoleh adalah 15,13. Hal ini menunjukkan
responden yang terpapar informasi tentang SADARI mempunyai peluang 15,1 kali lebih besar untuk
melakukan SADARI dibandingkan dengan responden yang tidak terpapar informasi

2. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku SADARI

Tabel 5.6
Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku SADARI pada Karyawati di STIKes Faletehan
Serang Tahun 2018 (n=59)

Pengetahuan Perilaku SADARI Total OR P Value


Tidak Melakukan
Melakukan
Rendah 16 13 29
(55,2%) (44,8%) (100%)
Tinggi 4 26 30 8,00 0,002
(13,3%) (86,7%) (100%) (2,22-
28,83)
Total 20 39 59
(33,9%) (66,1%) (100%)

Dari tabel 5.6, terlihat hasil analisis hubungan antara pengetahuan tentang SADARI dengan perilaku
SADARI diperoleh bahwa ada sebanyak 13 (44,8%) karyawati dengan pengetahuan rendah yang
melakukan SADARI. Sedangkan diantara karyawati yang memiliki pengetahuan tinggi ada sebanyak 26
(86,7%) yang melakukan SADARI. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p = 0,002. Hal ini menunjukkan
bahwa secara statistik ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan perilaku SADARI . Sedangkan
nilai OR (Odd Ratio) yang diperoleh adalah 8,00. Hal ini menunjukkan responden yang memiliki

Puspasari.ike@gmail.com
pengetahuan tinggi mempunyai peluang 8 kali lebih besar untuk melakukan SADARI dibandingkan
dengan responden yang memiliki pengetahuan rendah.

Pembahasan

A. Hasil Analisis Univariat

1. Gambaran Paparan Informasi tentang SADARI

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi terpaparnya informasi karyawati tentang SADARI di
STIKes Faletehan Serang diketahui sebagian besar karyawati yang diteliti lebih banyak yang terpapar
informasi tentang SADARI. Dalam penelitian ini menunjukan, jika paparan jenis sumber informasi
yang didapatkan oleh karyawati lebih banyak didapat dari materi kuliah. Penelitian inipun sesuai
dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Wulandari dan Ayu (2017) bahwa sebagian besar
mahasiswi mendapatkan paparan informasi lebih banyak dibandingkan dengan yang tidak terpapar
informasi. Menurut penelitian Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) mengatakan bahwa wanita
yang melakukan SADARI untuk mendeteksi dini kanker payudara lebih banyak sudah terpapar
informasi dari pada yang tidak terpapar informasi.

2. Gambaran Pengetahuan Tentang SADARI

Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi dari pengetahuan karyawati tentang SADARI, hasil
penelitian yang diteliti adalah sebagian besar karyawati memiliki pengetahuan tinggi tentang
SADARI. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa proporsi karyawati yang memiliki pengetahuan
tinggi lebih besar dibandingkan dengan memiliki pengetahuan yang rendah. Karyawati sudah banyak
memahami pengetahuan tentang SADARI. Pada penelitian ini, dari analisis pertanyaan yang diajukan
kepada karyawati, bahwa karyawati sudah memahami tentang pengertian, tujuan, tanda dan gejala dari
SADARI, hanya saja ada beberapa karyawati yang masih belum memahami tentang waktu
pelaksanaan dan langkah awal dalam melakukan SADARI. Analisis ini sejalan dengan penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) yaitu wanita usia subur
sudah banyak memahami tentang deteksi dini kanker payudara metode SADARI, akan tetapi masih
ada beberapa wanita usia subur yang kurang memahami mengenai waktu pelaksanaan, tata cara dan
pentingnya melakukan SADARI. Menurut teori menjelaskan bahwa pengetahuan akan memberikan
penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan berperilaku (Setiawati, 2008).

3. Gambaran Perilaku Tentang SADARI

Puspasari.ike@gmail.com
Berdasarkan hasil analisis distribusi frekuensi perilaku karyawati terhadap SADARI adalah sebagian
besar karyawati yang sudah melakukan SADARI. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian
Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) yang mengatakan bahwa distribusi frekuensi wanita usia
subur menurut perilaku SADARI lebih banyak yang tidak melakukan SADARI. Hal ini tidak sejalan
dengan penelitian ini karena perilaku pada karyawati sudah baik dalam melakukan SADARI. Ini
dikarenakan pengetahuan pada karyawati tentang SADARI sudah baik. Hal ini sejalan dari teori yaitu
pengetahuan akan memberikan penguatan terhadap individu dalam setiap mengambil keputusan dan
dalam berperilaku (Setiawati, 2008).

B. Hasil Analisis Bivariat

1. Hubungan antara Paparan Informasi dengan Perilaku SADARI

Pada penelitian ini bahwa karyawati yang berperilaku SADARI sebagian besar sudah terpapar
informasi yang melakukan SADARI. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa ada hubungan
bermakna antara paparan informasi tentang SADARI dengan perilaku SADARI pada karyawati
STIKes Faletehan Serang. Analisisnya bahwa seseorang yang sudah terpapar informasi tentang
SADARI cenderung seseorang tersebut akan melakukan tindakan untuk meningkatkan derajat
kesehatannya, salah satunya dengan melakukan SADARI. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) mengatakan bahwa ada hubungan antara
keterpaparan informasi dengan perilaku wanita usia subur dalam melakukan deteksi dini kanker
payudara metode SADARI. Menurut Hanifah, Kirwono, dan Wijayanti (2015) bahwa wanita yang
telah mengetahui informasi yang baik tentang deteksi dini kanker payudara, maka cenderung akan
melakukan pemeriksaan SADARI dibandingkan yang belum mendapatkan informasi.

2. Hubungan antara Pengetahuan dengan Perilaku SADARI

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan bermakna antara pengetahuan dengan
perilaku SADARI. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa karyawati yang memiliki pengetahuan
tinggi tentang SADARI sebagian besar melakukan SADARI. Ini dikarenakan karyawati sudah paham
dan mengerti akan pentingnya SADARI untuk kesehatannya. Hal ini menunjukan jika tingkat
pengetahuan yang didukung oleh latar belakang pendidikan kesehatan mempunyai hubungan dengan
perilaku SADARI. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Handayani
(2016) tentang hubungan pengetahuan dengan perilaku SADARI, hasil penelitian tersebut
menunjukkan jika pengetahuan mempunyai hubungan yang bermakna dengan perilaku SADARI.

Puspasari.ike@gmail.com
Dimana pada penelitian tersebut, mahasiswi yang berlatar belakang pendidikan kesehatan dan berada
dilingkungan pendidikan kesehatan. Menurut teori bahwa pengetahuan merupakan faktor domain yang
mempengaruhi perilaku seseorang. Orang yang mempunyai pengetahuan yang baik cenderung
menunjukkan perilaku yang baik pula. Sebaliknya orang yang mempunyai pengetahuan kurang
mempunyai kecenderungan menunjukkan perilaku yang kurang. Seseorang akan berperilaku sesuai
dengan pengetahuan yang dimilikinya (Notoatmodjo, 2010).

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di STIKes Faletehan Serang pada Karyawati tentang
Hubungan paparan informasi dan pengetahuan dengan perilaku SADARI, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Sebagian besar karyawati melakukan SADARI.


2. Sebagian besar karyawati memiliki pengetahuan tinggi tentang SADARI.
3. Sebagian besar karyawati yang diteliti lebih banyak yang terpapar informasi tentang SADARI.
4. Adanya hubungan yang bermakna antara keterpaparan informasi dengan perilaku SADARI pada
karyawati STIKes Faletehan Serang.
5. Adanya hubungan yang bermakna antara pengetahuan dengan perilaku SADARI pada karyawati
STIKes Faletehan Serang.

Referensi

Amier, H., & Djawarut, H. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemeriksaan Payudara Sendiri
(SADARI) Pada Siswi SMK PGRI Kab.Pangkep. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5
Nomor 2 Tahun 2014,157-164. Di akses tgl 15 September 2018 dari http://ejournal.stikesnh.ac.id.

Handayani, E. (2016). Hubungan Pengetahuan Dan Riwayat Penyakit Keluarga Dengan Perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri (Sadari) Pada Mahasiswi Di Akademi Kebidanan Banua Bina Husada
Banjarbaru Kalimantan Selatan Tahun 2016. Jurkessia, Vol. VI, No. 3, Juli 2016,40-45.di akses pada
tgl 15 september 2018 dari http://journal.stikeshb.ac.id/

Hanifah, A. N., Kirwono, B., & Wijayanti, A. C. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku
Wanita Usia Subur Dalam Melakukan Deteksi Dini Kanker Pyudara Metode SADARI Di Wilayah
Kerja Puskesmas Nusukan Surakarta. Artikel Penelitian Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta,1-13.di akses tgl 16 September 2018 dari http://eprints.ums.ac.id/38172/.

Puspasari.ike@gmail.com
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2010). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. Di akses tgl 20
September 2018 dari http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-profil-
kesehatan.html

. (2016). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. di akses tgl 206 November 2018 dari
http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/enam-langkah-sadari-untuk-deteksi-dini-kanker-payudara

. (2017). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta. di akses tgl 20 September 2018 dari
http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-profil-kesehatan.html.

Notoadmodjo, S. (2010). Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

Riset Kesehatan Dasar .(2013). Kanker di akses 18 September 2018 dari


http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf

Setiawati, S., et all. (2008). Proses Pembelajaran Dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta :Trans Info Media.

WHO. (2018). cancer di akses 18 September 2018. Dari :http://www.who.int/cancer/en/

Wulandari, F., & Suci, M. A. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Perilaku
Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) Mahasiswi. ISBN : 978-979-3812-41-0, 26 Januari 2017,
137-144. Di akses pada tgl 10 Januari 2019 dari http://eprints.uad.ac.id/5412/1/19.%20HUBUNGAN
%20TINGKAT%20PENGETAHUAN%20DAN%20SIKAP%20DENGAN%20PERILAKU
%20PEMERIKSAAN%20PAYUDARA%20SENDIRI%20%28SADARI%29%20MAHASISWI.pdf.

Puspasari.ike@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai