Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH APRESIASI PROSA FIKSI

Hakikat Apresiasi Prosa Fiksi

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Aswati Asri, S.Pd., M.Pd.

Disusun oleh:
Husnul Hayati Amir; 1851040013
Aprilyanti Nurna Nengsi Ibrahim; 1851040014
Rhmat Adil Riyadi; 1851041016
Frederika Mei Amalia; 1851041026
Marni Puspa Sari; 1851041030
Muh. Nur Ihsan Syam; 1851042017
Yuliana; 1851042023

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
MAKASSAR
2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi................................................................................................................i
BAB I. PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................1
BAB II. PEMBAHASAN......................................................................................2
A. Pengertian Apresiasi..............................................................................2
B. Pengertian Prosa Fiksi............................................................................2
C. Pengertian apresiasi prosa fiksi..............................................................2
D. Jenis-jenis prosa fiksi.............................................................................3
BAB III. PENUTUP..............................................................................................6
A. Kesimpulan............................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................7

i
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karya sastra merupakan ciptaan yang disampaikan dengan komunikatif
tentang maksud penulis untuk tujuan estetika.Karya-karya ini sering
menceritakan sebuah kisah, dalam sudut pandang orang ketiga maupun orang
pertama, dengan plot dan melalui penggunaan berbagai perangkat sastra yang
terkait dengan waktu mereka.

Dengan demikian, karya fiksi merupakan karya naratif yang isinya


mengacu/menyarankan pada karya yang menceritakan sesuatu yang bersifat
rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi sungguh-sungguh
sehingga ia tak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata.

B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan sebelumnya, rumusan masalah dapat ditentukan sebagai
berikut:
1. Bagaimana pengertian apresiasi sastra?
2. Bagaimana pengertian prosa fiksi?
3. Bagaimana pengertian apresiasi prosa fiksi?
4. Apa jenis-Jenis prosa fiksi?

C. Tujuan Masalah
1. Dapat mengetahui pengertian apresiasi.
2. Dapat mengetahui pengertian prosa fiksi.
3. Dspat mengetahui pengertian apresiasi prosa fiksi
4. Dapat mengetahui jenis-jenis prosa fiksi.
2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Apresiasi
Apresiasi menurut Aminuddin adalah apresiasi mengandung makna
pengenalan melalui perasaan atau pun kepekaan batin dan pengakuan terhadap
unsur – unsur keindahan yang diungkapkan oleh pengarangnya sedangkan
menurut Albert R. Candler apresiasi merupakan kegiatan mengartikan serta
menyadari sepenuhnya seluk beluk karya seni, serta menjadi sesitif mengenai
gejala estetis dan artistic, sehingga dapat menikmati dan menilai karya
tersebut secara semestinya. Dalam aktivitas mengapresiasikan, seorang
penghayat melaksanakan aktivitas pencarian pengalaman estetis (berupa
kepuasan kontemplatif dan intuitif).

B. Pengertian Prosa Fiksi


Prosa Fiksi ialah prosa yang berupa cerita rekaan atau khayalan
pengarangnya.Isi cerita tidak sepenuhnya berdasarkan pada fakta.Prosa fiksi
disebut juga karangan narasi sugestif/imanjinatif.Prosa fiksi berbentuk cerita
pendek (cerpen), novel, dan dongeng.Istilah prosa fiksi atau cukup disebut
karya fiksi, biasa juga diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi
atau cerita berplot.Jadi pengertian prosa fiksi ialah kisah atau cerita tertentu
yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu
cerita.

C. Pengertian Apresiasi Prosa Fiksi


Apresiasi prosa fiksi adalah memberi penghargaan dengan sebaik-baiknya
dan seobjektif mungkin pada karya sastra prosa. Penilaian dilakukan setelah
karya sastra itu dibaca kemudian ditelaah unsur-unsur pembentuknya. Selain
itu, penilaian karya sastra dilakukan setelah apresiator menafsirkan isi karya
sastra berdasarkan wawasan dan visi apresiator terhadap karya sastra itu.
Mengapresiasi prosa berarti menikmati bahasa yang menjadi jelmaan
pengalaman apresiator dalam keseluruhan yang berbentuk dalam prosa. Prosa
diciptakan untuk dibaca dan dinikmati sebagai perwujudan kebutuhan
aktualisasi diri dan estetik. Jika apresiator tidak mengerti dengan baik karya
sastra tersebut, manfaat isi prosa tidak akan diperoleh.
Bekal yang harus dimiliki oleh apresiator sebagi berikut.
1. Kepekaan emosi atau perasaan
Apresiator harus memiliki kepekaan emosi agar mampu memahami dan
menikmati unsur-unsur keindahan yang terdapat dalam prosa
2. Kepemilikan pengetahuan dan pengalaman cukup
Apresiator harus memiliki pengetahuan dan pengalaman berkaitan dengan
kehidupan dan kemanusiaan.
3

3. Pemahaman terhadap aspek kebiasaan


Apresiator memiliki pemahaman terhadap kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan pengarang. Apresiator juga memiliki pemahaman kebiasaan
terhadap kehidupan dan kemanusiaan yang berkaitan dengan isi prosa.
4. Pemahaman terhadap unsur-unsur karya sastra
Apresiator harus memiliki pemahaman tentang teori unsur intrinsik den
ekstrinsik karya sastra. Pemahaman teori tersebut bermanfat untuk
menganalisis isi karya sastra yang diapresiasi.

D. Jenis-jenis Prosa Fiksi


Prosa fiksi memiliki beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut:
1.Prosa Modern

Dari khasanah sastra modern, kita mengenal Ada beberapa jenis


karya prosa fiksi, yaitu novel, novelet, dan cerita pendek (cerpen).

a) Cerita Pendek (cerpen)


Cerita pendek (cerpen) adalah cerita rekaan yang pendek
dalam arti hanya berisi pengisihan dengan focus pada satu konflik
saja dengan tokoh- tokoh yang terbatas dan tidak berkembang.
b) Novel
Novel berasal dari bahasa Italia, novella, yang berarti
barang baru yang kecil.Kemudian, kata tersebut menjadi istilah
sebuah karya sastra dalam bentuk prosa. Pada awalnya, dari segi
panjangnya noovella memang sama dengan cerita pendek dan
novelet. Namun saat ini novel lebih panjang isinya dari pada
cerpen.
c) Roman
Kehadiran dan keberadaan roman sebenarnya lebih tua dari
pada novel.Roman (romance) berasal dari jenis sastra epik dan
romansa abad pertengahan.Jenis sastra ini banyak berkisah
tentang hal-hal yang sifatnya romantik, penuh dengan angan-
angan, biasanya bertema kepahlawanan dan percintaan.
2. Cerita Anak

Cerita anak, baik karya asli Indonesia, maupun terjemahan,


mencakup rentang umur pembaca yang beragam, mulai rentang 3-5
tahun, 6-9 tahun, dan 10-12 tahun (bahkan 13 dan 14) tahun. Adapun
bentuknya bermacam-macam, baik serial, cerita bergambar, maupun
cerpen.Tema cerita anak juga beragam, mulai dari persahabatan,
lingkungan, kemandirian anak, dan lain-lain.Sifatnya juga beragam. Dari
segi sifatnya, cerita anak dalam khasanah sastra modern terdiri atas:

a) Cerita Keajaiban
4

Cerita keajaiban yakni cerita sihir dan peri yang gaib,


yang biasanya melibatkan pula unsur percintaan dan
petualangan. Contoh: Cinderella, Puteri Salju, Puteri Tidur,
Tiga Keinginan, dan lain-lain.
b) Cerita Fantasi
Cerita fantasi yaitu cerita yang menggambarkan dunia
yang tidak nyata, dunia yang dibuat sangat mirip dengan
kenyataan dan menceritakan hal-hal aneh dan menggambarkan
suasana yang asing dan peristiwa-peristiwa yang sukar
diterima akal. Macam-macamnya adalah: fantasi binatang,
fantasi mainan dam boneka, fantasi dunia liliput, fantasi
tentang alam gaib, dan fantasi tipu daya waktu.
c) Cerita Fiksi Ilmu Pengetahuan
Cerita fiksi ilmu pengetahuan yakni cerita dengan unsur
fantasi yang didasarkan pada hipotesis tentang ramalan yang
masuk akal berdasarkan pengetahuan, teori, dan spekulasi
ilmiah, misalnya cerita tentang petualangan di planet lain,
makhluk luar angkasa, dan sejenisnya.
3.Novel Remaja
Novel remaja adalah novel yang berisi tentang seluk- beluk
kehidupan para remaja.Novel remaja biasa disebut dengan teenlit atau
teen literature (sastra remaja).Karangan prosa fiksi atau cerita rekaan
yang panjang, mengandung rangkain cerita kehidupan remaja yang
didalamnya menonjolkan watak atau sifat setiap pelaku. Adapun ciri –
ciri novel remaja, yaitu:

- Menggunakan bahasa yang komunitatif

- Biasanya bertemakan cinta

- Tema novel disesuaikan tren/ selera pembaca

- Lebih mudah dibaca dan dinikmati

- Adanya tokoh – tokoh ideal (baik tanpa cela/smpurna)

4. Prosa Lama

Yang dimaksud dengan istilah prosa lama di sini adalah karya


prosa yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia,
yakni masyarakat tradisional.di wilayah Nusantara. Jenis sastra ini
pada awalnya muncul sebagai sastra lisan.Di antara jenis-jenis prosa
lama itu adalah mite, legenda, fabel, hikayat, dan lain-lain.Jenis-jenis
prosa lama tersebut sering pula diistilahkan dengan folklor (cerita
rakyat), yakni cerita dalam kehidupan rakyat yang diwariskan dari
5

generasi ke generasi secara lisan.Dalam istilah masyarakat umum,


jenis-jenis tersebut sering disebut dengan dongeng.

5. Dongeng, adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi


atau khayalan pengarang di mana yang diceritakan seluruhnya
belum pernah terjadi.
6. Fabel adalah cerita rekaan tentang binatang dan dilakukan atau para
pelakunya binatng yang diperlakukan seperti manusia. Contoh:
Cerita Si Kancil yang Cerdik, Kera Menipu Harimau, dan lain-lain.
7. Hikayat adalah cerita, baik sejarah, maupun cerita roman fiktif, yang
dibaca untuk pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekedar
untuk meramaikan pesta. Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat
Seribu Satu Malam, dan lain-lain.
8. Legenda adalah dongeng tentang suatu kejadian alam, asal-usul
suatu tempat, benda, atau kejadian di suatu tempat atau daerah.
Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin Kundang, Asal Mula
Candi Prambanan, dan lain-lain.
9. Mite adalah cerita yang mengandung dan berlatar belakang sejarah
atau hal yang sudah dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut
pernah terjadi dan mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar
biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul.
10. Cerita Penggeli Hati, sering pula diistilahkan dengan
cerita noodleheadkarena terdapat dalam hampir semua budaya
rakyat. Cerita-cerita ini mengandung unsur komedi (kelucuan),
omong kosong, kemustahilan, ketololan dan kedunguan, tapi
biasanya mengandung unsur kritik terhadap perilaku
manusia/mayarakat. Contohnya adalah Cerita Si Kabayan, Pak
Belalang, Lebai Malang, dan lain-lain.
11. Cerita Perumpamaan adalah dongeng yang mengandung kiasan
atau ibarat yang berisi nasihat dan bersifat mendidik. Sebagai
contoh, orang pelit akan dinasihati dengan cerita seorang Haji
Bakhil.
12. Kisah adalah karya sastra lama yang berisi cerita tentang perjalanan
atau pelayaran seseorang dari satu tempat ke tempat lain. Contoh:
Kisah Perjalanan Abdullah ke Negeri Kelantan, Kisah Abullah ke
Jeddah, dan lain-lain.
6

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Apresiasi sastra merupakan salah satu bentuk reaksi kinetik dan reaksi
verbal seorang pembaca terhadap karya sastra yang didengar atau
dibacanya. Dalam kehidupan sehari-hari, sering kita mendengar istilah
apresiasi.Prosa fiksi sebagai cerita rekaan bukan berarti prosa fiksi adalah
lamunan kosong seorang pengarang. Prosa fiksi adalah perpaduan atau
kerja sama antara pikiran dan perasaan. Fiksi dapat dibedakan atas fiksi
yang realitas dan fiksi yang aktualitas.

Jenis-jenis prosa fiksi yaitu prosa modern yang terbagi menjadi


cerpen, novel, dan roman.Selain prosa modern, adapula cerita anak yang
terbagi atas cerita keajaiban, cerita fiksi ilmu pengetahuan, dan cerita
fantasi.Selanjutnya novel remaja dan yang terakhir prosa lama.
7

DAFTAR PUSTAKA

Aminundin. 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Malang : Sinar Baru.

Aminundin. 2002. Pengantar Apresiasi Karya Sastra.Jakarta : Sinar Baru.

M. Saleh Saad dan Anton M. Muliono (dalam Tjahyono, 1988:106)

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gaja Mada


Universitas Press Gramedia

Purwanto. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Santoso, A.D. 2019. Apresiasi Prosa Fiksi Baru. Yogyakarta: Intan Pariwara

Sudjiman, Panuti. 1984. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta : Gramedia Pustaka


Utama.

Sudjiman, Panuti. 1984. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: PT Gramedia.

Thahyono, Libertus. 1988. Sastra Indonesia: Pengantar, Teori dan Apresiasi.


Ende Flores : Nusa Indah.

Anda mungkin juga menyukai