Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

HUBUNGAN MAKRO EKONOMI DENGAN KESEHATAN

“EKONOMI KESEHATAN”

Di Susun oleh :

TOAR LUNTUNGAN

16111101133

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah Ekonomi
Kesehatan.

Adapun judul yang dibahas dalam makalah berikut ini yaitu mengenai
Hubungan Makro Ekonomi. Penulis juga tidak lupa mengucapkan banyak terima
kasih kepada Dosen dan pihak yang telah membimbing penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini juga diharapkan dapat menambah pengetahuan kita tentang


perihal ekonomi makro di negara kita dan masalah ekonomi yang sering terjadi.
Untuk kesempurnaan dari makalah ini,maka penulis mengharapkan saran dan
kritik dari para pembaca agar dalam menyusun makalah berikutnya dapat lebih
baik lagi. Akhirnya dengan tersusunnya makalah ini dapat menambahilmu
pengetahuan kita semua, terima kasih.

Penulis,

Toar Luntunngan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..............................................................................I
B. Rumusan Masalah.........................................................................I
C. Tujuan Penulisan.........................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian makro ekonomi...........................................................


B. Hubungan makro ekonomi dengan kesehatan…………………..
C. Faktor yg mempengaruhi hubungan makro ekonomi…………...

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ekonomi dan kesehatan memiliki suatu keterkaitan yang sangat erat.


Pembangunan ekonomi sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan
masyarakat, dan perbaikan pada kondisi kesehatan masyarakat akan
mempengaruhi produktivitas kerja. Sehat adalah suatu keadaan sejahtera
sempurna fisik, mental dan sosial tidak terbatas pada bebas dari penyakit atau
kelemahan saja. Salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam sistem kesehatan
nasional adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan bermutu, merata,
dan terjangkau oleh masyarakat secara ekonomis, serta tersedianya pelayanan
kesehatan tidak semata-mata berada di tangan pemerintah melainkan
mengikutsertakan sebesar-besarnya peran aktif segenap anggota masyarakat.
Pelayanan kesehatan untuk masyarakat merupakan hak asasi manusia
yang harus dilaksanakan negara. Pemerintah harus mampu memberikan
perlakuan yang sama kepada warganya dalam pelayanan kesehatan maupun
pelayanan publik lainnya. Dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan,
masyarakat dengan status ekonomi lebih tinggi mempunyai askses terhadap
pelayanan kesehatan lebih baik dibandingkan dengan mereka dengan status
ekonomi rendah (Susanto dan Mubasysyir, 2006)
Peningkatan pelayanan kesehatan diharapkan dapat menghasilkan derajat
kesehatan masyarakat lebih tinggi sehingga memungkinkan masyarakat hidup
lebih produktif, baik secara ekonomi maupun sosial sehingga tercipta
masyarakat sehat secara keseluruhan. Pembangunan sosial ekonomi harus
sejalan, karena dengan adanya peningkatan kesehatan masyarakat saja tanpa
adanya upaya memerangi kemiskinan akan memperlambat penurunan angka
kematian di masa mendatang yang memang sangat erat hubungannya dengan
bidang kesehatan tersebut. Aspek ekonomi seperti pendapatan merupakan
syarat utama untuk dapat menikmati fasilitas kesehatan dalam upaya
meningkatkan kesehatan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan antara lain, tersedianya
sarana kesehatan, keadaan lingkungan yang memadai, dan mutu makanan
yang di konsumsi. Penanganan faktor tersebut harus dilakukan terarah dan
terpadu dengan

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian dari makro ekonomi ?


2. Bagaiamana hubungan makro ekonomi dengan kesehatan ?
3. Faktor – faktor apa saja yg mempengaruhi hubungan makro ekonomi
dengan kesehatan ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan makro ekonomi
2. Untuk mengetahui hubungan makro ekonomi dengan kesehatan
3. Untuk mengetahui dan memahami faktor yg mempengaruhi hubungan
makro ekonomi dengan kesehatan

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MAKRO EKONOMI

Ekonomi makro adalah cabang ilmu ekonomi yang khusus


mempelajari cara bekerja atau mekanisme perekonomian sebagai suatu
keseluruhan (aggregate) yang berkaitan dengan efisiensi penggunaan
faktor produksi yang tersedia agar tercipta kemakmuran masyarakat yang
maksimal. Ekonomi jenis ini juga bisa menganalisis tentang produsen
secara keseluruhan serta konsumen dalam pengalokasian pendapatan
dalam membeli barang/jasa.

B. HUBUNGAN MAKRO EKONOMI DENGAN KESEHATAN


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia
dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Ilmu ekonomi juga
merupakan ilmu mengenai induvidu atau masyarakat yang membuat
pilihan dengan atau tanpa uang, dan menggunakan sumber daya terbatas
untuk menghasilkan barang/jasa serta mendistribusikannya untuk
keperluan konsumsi. Inti masalah ekonomi adalah adanya
ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan
alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut
kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Ilmu ekonomi kesehatan merupakan bagian serta terapan dari ilmu
ekonomi dalam bidang kesehatan yang bertujuan untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang maksimal sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan.
Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan
pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan,
terutama yang menyangkut penggunaan sumber daya yang terbatas.
Dengan diterapkannya ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, maka
kegiatan yang akan dilaksanakan harus memenuhi kriteria efisiensi, atau
apakah kegiatan tersebut bersifat Cost Efective.
C. FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN MAKRO
EKONOMI DENGAN KESEHATAN

Keadaan faktor sosial ekonomi juga berpengaruh dalam memanfaatkan


fasilitas kesehatan yang tersedia, seperti pendidikan, pekerjaan dan tingkat
pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga (Yulia, 2009). Tingkat pendidikan
memegang peranan cukup penting dalam kesehatan masyarakat. Pendidikan
masyarakat yang rendah membuat mereka sulit diberi tahu mengenai pentingnya
menjaga kesehatan dan sanitasi lingkungan perumahan dalam mencegah
terjangkitnya penyakit menular. Dengan sulitnya mereka menerima penyuluhan,
menyebabkan mereka tidak peduli terhadap upaya pencegahan penyakit menular
(BPS, 2011). Jenjang pendidikan yang banyak ditamatkan di kecamatan ini adalah
pendidikan Sekolah Dasar/ sederajat berjumlah 3.784 orang, dan Sekolah
Menengah Pertama 1.245 orang.
Hal ini dapat dikatakan rendahnya tingkat pendidikan di kecamatan tersebut,
kemungkinan masyarakat banyak bekerja pada sektor informal, sehingga
pendapatan yang diperoleh rendah, dan dalam melengkapi kebutuhan akan
makanan lebih sehat yang dikonsumsi sehari-hari sangat jarang. Kebutuhan
anggota keluarga akan makanan berbeda-beda tergantung dari struktur umur.
Menurut Akmal (2001), distribusi kebutuhan pangan dalam keluarga tidak merata,
artinya setiap anggota keluarga tersebut mendapat jumlah makanan yang sesuai
dengan tingkat kebutuhannya, menurut umur dan keadaan fisiknya. Zat gizi yang
diperlukan oleh anak-anak dan anggota keluarga yang masih muda pada
umumnya lebih tinggi dari kebutuhan orang dewasa, tetapi kalau dinyatakan
dalam kuantum absolut, anak-anak tentu membutuhkan kuantum makanan yang
lebih kecil dibandingkan dengan kuantum makanan yang diperlukan oleh orang
dewasa (BPS, 2011).

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan


kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan, terutama yang
menyangkut penggunaan sumber daya yang terbatas. Dengan diterapkannya
ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, maka kegiatan yang akan dilaksanakan
harus memenuhi kriteria efisiensi, atau apakah kegiatan tersebut bersifat Cost
Efective.
Ekonomi positif mempelajari berbagai pelaku dan proses bekerjanya
aktivitas ekonomi, tanpa menggunakan suatu pandangan subjektif untuk
menyatakan bahwa sesuatu itu baik atau jelek dari sudut pandang ekonomi.
Sedangkan ekonomi negatif mempelajari perilaku ekonomi yang terjadi, dengan
mencoba memberikan penilaian baik atau buruk berdasarkan pertimbangan
subjektif.
Ruang lingkup ekonomi makro di bidang kesehatan yaitu menelaah sektor
ekonomi secara makro/menyeluruh (global) serta hubungannya secara timbal
balik dengan sektor lain, menganalisa pengaruh kebijakan dan implementasi
pembangunan sektor lain terhadap kesehatan. Dan ruang lingkup ekonomi mikro
di bidang kesehatan yaitu menelaah aspek produksi (supply) dan aspek konsumsi
(demand) pelayanan kesehatan.
Cir-ciri sector kesehatan yaitu kejadian penyakit tidak terduga, consumer
ignorance, sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak, eksternalitas, padat karya,
mix output, upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi, restriksi
berkompetisi
DAFTAR PUSTAKA

Janis, Novijan. "BPJS Kesehatan, Supply, dan Demand Terhadap Layanan


Kesehatan." Depkeu. Jakarta (2014).
Gilarso, T. Pengantar ilmu ekonomi makro. Kanisius, 2004.
Lubis, A. F. (2009). Ekonomi kesehatan. USUpress.
Tjiptoherijanto, prijono. (1994). Ekonomi Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Undang-Undang RI No.36 Tahun 2009 tentang kesehatan
R. L. Day (ed.), Costumer Satisfaction, disatisfaction aand Comlaining Behavior,
Bloomington, IN: Indiana University Press.

Greenberg, J. (1982), “Approaching Equity and avoiding inequity in Groups and


Organization,”

J. Greenberg and R. L. Cohen (eds), Equity and justice in Social Behavior, New
York, NY: Springer-Verlag.

Tjiptoherijanto,Prijono dan Budhi Soesetyo (2008). Ekonomi Kesehatan, Rineka


Cipta. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai