Anda di halaman 1dari 13

BAB II

PRAKTIKUM VOLUMETRI DAN GRAVIMETRI

a.1 PENDAHULUAN

2.1.1 Latar Belakang

Dalam bidang teknik sipil, untuk membangun suatu struktur bangunan, baik
gedung, prasarana transportasi, ataupun bangunan air, diperlukan perencanaan
sebelum melaksanakan pembangunannya. Salah satu dari proses tersebut adalah
dengan melakukan pengujian terhadap tanah yang akan dibangun suatu struktur
diatasnya, sehingga kita bisa mengetahui bagaimana keadaan tanah. Hal ini juga
akan sangat membantu dalam proses perhitungan struktur.

Untuk mengetahui sifat-sifat tanah, dapat dilihat dari parameter tanah yang
bersangkutan. Parameter tersebut misalnya berat volume (), specific gravity (Gs),
kadar air (wc) dan lain-lain. Parameter tersebut dapat ditentukan secara langsung di
laboratorium atau melalui analisa hitungan.

2.1.2 Tujuan

Tujuan dilaksankannya praktikum ini adalah untuk menentukan berat


volume tanah, kadar air tanah, dan specific grafity.

2.1.3 Manfaat

Pada setiap pembuatan laporan, tentunya memiliki manfaat untuk mahasiswa


yang melakukan praktikum pengukuran tersebut. Manfaat itu diantaranya :

a. Mahasiswa dapat mencari suatu hasil dari percobaan yang telah dilakukan , baik
dari segi berat volume tanah hingga kadar air yang terkandung di dalamnya.
b. Mahasiswa dapat memahami lebih dalam materi yang didapatkan melalui
praktikum yang telah dilakukan.
2.2 TINJAUAN PUSTAKA

2.2.1 Dasar Teori

Pada prinsipnya tanah terdiri dari air, udara dan butir-butir tanah yang
padat. Sifat-sifat umum suatu tanah dilihat dari besarnya harga-harga parameter
dari tanah yang bersangkutan, misalnya :
 Berat volume ()
 Berat volume kering (d)
 Berat volume butir (s)
 Specific gravity (Gs)
 Angka pori (e)
 Porositas (n)
 Kadar air (Wc)
 Derajat kejenuhan (Sr)

Harga-harga dari , Wc dan Gs dapat ditentukan secara langsung


dilaboratorium, sedangkan parameter-parameter yang lain dapat dihitung secara
analitis dengan menggunakan parameter yang telah ditentukan di laboratorium
tersebut. Di bawah ini sedikit dibahas tentang hitungan (rumus-rumus) dari
volumetri dan gravimetri:

Air VA
Vw
Ww Water
Total weight (= W) Total volume (= V)
W V

Ws solid Vs

(a) (b)
Soil element in natural state Three phases of the soil element
Gambar 1 Susunan Tanah

Dari gambar (a) menunjukan suatu elemen tanah dengan volume V dan
berat W. Untuk membuat hubungan volume-berat agregat tanah, tiga fase
dipisahkan seperti ditunjukan dalam gambar (b).

Jadi volume total contoh tanah yang diselidiki dapat dinyatakan sebagai
berikut:
V = Vs + Vv = Vs + Vw + Va

Dimana:
Vs = volume butiran padat
Vv = volume pori
Vw = volume air di dalam pori
Va = volume udara di dalam pori
Volume tanah basah dapat dicari dengan rumus,

Wd−Wa
Vt = ……………………………………….(1)
Bj . Hg

Dimana,
Wd = Berat cawan + hg yang dipindahkan
Wa = Berat cawan raksa
Apabila udara dianggap tidak mempunyai berat, maka berat total dari contoh
tanah dapat dinyatakan sebagai:

W = Ws + Ww ……………………………………….(2)

Dimana:
Ws = berat butiran padat (solid)
Ww = berat air (water)
Hubungan volume yang umum dipakai untuk suatu elemen tanah adalah angka
pori (void ratio), porositas (porosity), derajat kejenuhan (degree of saturation).
Angka pori didefinisikan sebagai perbandingan antara volume pori dan volume
butiran padat. Jadi:

Vv
e = Vs .........................................................(3)

Dimana:
e = angka pori (void ratio)

Porositas (n) adalah perbandingan antar volume pori dan volume tanah total
dan Derajatkejenuhan (Sr) adalah perbandingan antara volume air dengan pori,
dengan rumus:

Vv Vw
n= V …..(4) Sr = Vv ..........(5)

Hubungan antara e dan n dapat diturunkan dari persamaan diatas, sebagai


berikut :
( VvV )
Vv Vv Vv n
1−( )
e = Vs = V −Vc = V = 1−n .........(6)

e
n = 1+e ...........................................(7)

Kadar air (Wc) yang juga disebut sebagai Water Content didefinisikan sebagai
perbandingan antara berat air dan berat butiran padat dari volume tanah yang
diselidiki.

Ww
Wc = Ws .............................(8)

Berat tanah persatuan volume didefinisikan sebagai berikut :

W
γt = V ...........................(9)

Ww
W Ws+Ww
=
[ ( )]
Ws 1+
Ws
=
Ws ( 1+W )
γt = V = V V V ....
(10)

Berat volume kering (dry unit weight),dituliskan dengan rumus :

Ws γ
γd = atau γd = .................(11)
V 1+ w

Menghitung Kadar Air Tanah

W 2 −W 3
Wc= x 100 % .......(12)
W 2 −W 1

Dimana :
W1 = berat cawan
W2 = berat cawan + tanah basah
W3 = berat cawan + tanah kering
Menghitung Spesific Gravity (Gs)
W 3 −W 1
Gs= ...............(13)
¿¿¿

Dimana :
W1 = berat piknometer
W2 = berat piknometer + tanah + air
W3 = berat piknometer + tanah kering
W4 = berat piknometer + air
T1 = Koreksi Bj air pada suhu....° C
T2 = Koreksi Bj air pada suhu....° C
Berat jenis dari berbagai jenis tanah berkisar antara 2,65 sampai 2,75.
Nilai berat jenis sebesar sebesar 2,67 biasanya digunakan untuk tanah-tanah tak
berkohesi. Sedang untuk tanah kohesif tak organik berkisar di antara 2,68
sampai 2,72.

Tabel 2.1 Macam-macam tanah

Macam tanah Berat jenis Gs

Kerikil 2,65-2,68

Pasir 2,65-2,68

Lanau tak organic 2,62-2,68

Lempung organic 2,58-2,65

Lempung tak organic 2,68-2,75

Humus 1,37

Gambut 1,25-1,80

Menghitung Volume Tanah Basah

Vt = ( Wcawan+raksa - Wcawan ) / Bj air raksa ………(14)

Menghitung Volume Butiran Tanah kering


VS = W3 / ( Gs x w ) ..............................(15)

Menghitung Volume Pori

VV = Vtanah basah - VS .............................(16)

Menghitung Angka Pori

e = ((Gs . γw ) – γd ) / γd

( 1+Wc ) x Gs x ❑w
e= −1………………(17)

Menghitung Porositas

n = e / (e+1) .....................(18)

Menghitung Derajat Kejenuhan

Sr= ( Wc x Gs ) / e ...............(19)

S = (Vw / Vv) x 100

Menghitung Berat Volume Kering

d = t / ( 1 + Wc ) ................(20)
2.3 METODE PELAKSANAAN

Peralatan dan langkah percobaan akan dijelaskan dibagian masing-masing percoban,


dikarenakan pratikum ini terdiri dalam 3 bagian, yaitu:

2.3.1 Volumetri

Alat dan Bahan :

Tabel 2.2 Daftar Alat dan Bahan yang Digunakan

No Nama Alat dan bahan Gambar

1 Tanah undisturb

2 Cawan sampel

3 timbangan dengan ketelitian 0,01 gram

4 air raksa

5 mangkok penadah luberan air raksa


6 desikator dengan plat kaca 3 paku

Langkah kerja:

1. Keluarkan contoh tanah dari tabung contoh dengan extruder

2. Ambil sebagian kecil tanah yang dikeluarkan dari tabung, potong dan bentuk
kubus kira-kira 2x2x2 cm3

Gambar 2.1 Mengeluarkan contoh tanah

Gambar 2. 2 Memotong contoh tanah


3. Letakkan tanah tersebut kedalam cawan yang sudah ditimbang beratnya (Wc).
Kemudian timbang berat cawan + tanah

4. Ambillah 1 mangkok besar kemudian masukkan gelas kecil didalamnya

5. Tuangkan air raksa ke dalam gelas kecil tersebut, ratakan dengan menggunakan
plat kaca 3 paku
Gambar 2.3 Meratakan tanah pada air raksa

6. Masukkan tanah kedalam gelas kecil yang berisi air raksa, ratakan dengan plat
kaca 3 paku hingga tanah tercelup dan air raksa meluber

7. Timbanglah air raksa yang meluber

Gambar 2.4 Menimbang tumpahan air raksa

2.3.2 Kadar Air (Wc)

Alat dan bahan:


1. Tanah undisturbed
2. Oven yang dilengkapi pengatur suhu (110±5)0C
3. Cawan kedap udara dan tidak berkarat
4. Neraca elektrik dengan ketelitian 0,01 gram

Langkah kerja:

1. Ambil contoh tanah asli (undisturbed)

2. Timbang cawan dan catat nomor cawan (W1)

3. Letakkan contoh tanah kedalam cawan

4. Timbang cawan + tanah (W2)

5. Cawan+ tanah tersebut, oven selama 24 jam

6. Timbang tanah kering + cawan (W3)

2.3.3 Gravimetri (Gs)


Alat dan bahan:

1. Tanah undisturbed

2. Air

3. Piknometer

4. Timbangan

5. Alat vakum

6. Alat penumbuk

Langkah Kerja :

1. Keringkan sejumlah ± 200 gr tanah kedalam oven


2. Tumbuklah tanah yang sudah dikeringkan tadi sampai halus menjadi bubuk
dengan penumbuk porselen
3. Masukkan sejumlah bubuk tanah tersebut ke dalam piknometer yang
sebelumnya sudah ditimbang
4. Timbang piknometer yang sudah berisi bubuk tanah
5. Isi piknometer + bubuk tanah dengan air± 2 cm kemudian biarkan beberapa saat
seterusnya divakum
6. Hentikan vakum bila gelembung-gelembung udara yang timbul selama di
vakum tinggal sedikit/ tidak muncul lagi.
7. Isi kembali piknometer dengan air hingga batas leher lalu divakum kembali
8. Hentikan memvakum bila selisih kenaikan muka air antara divakum dan tidak di
vakum relatif kecil (h < 1cm) dan meneruskan memvakum bila beda kenaikan
muka air masih relatif besar (h > 1cm)
9. Isi kembali piknometer dengan air sampai batas yang ditentukan dan ukur
temperatur
10.Bersihkan piknometer dan keringkan kemudian diisi dengan air sampai batas
bawah leher kemudian timbang piknometer + air
2.4 ANALISIS DATA

2.4.1 Hasil percobaan volumetri ( t )

Tabel 2.3 Hasil Percobaan Volumetri

No. Cawan 1 2 3

Berat cawan (gr) A 45,48 48,741 44,486

Berat cawan + tanah basah (gr) B 74,357 87,853 93,198

Berat tanah basah (gr) C 28,877 39,112 48,712

Berat cawan + Hg yang diperlukan (gr) D 389,82 447,23 518,80

Berat air raksa yang dipindahkan (gr) E 283,591 341,001 412,571

Volume tanah basah F 20,852 25,074 30,34

Berat volume tanah basah ( γt =Wt/Vt)


G 1,385 1,56 1,61
(gr/cm³)

Keterangan :
A = Ditimbang
B = Ditimbang
C=B–A
D = Ditimbang
E = D – Berat cawan raksa
F = E / 13.6 (Berat Jenis Air Raksa)
G = C/F

2.4.2 Hasil percobaan kadar air (Wc)

Tabel 2.4 Hasil Percobaan Kadar Air

No. Cawan 1 2 3

Berat cawan (gr) H 45,840 48,741 44,486

Berat cawan + tanah basah (gr) I 74,357 87,853 93,198

Berat cawan + tanah kering (gr) J 62,084 73,208 73,22

Berat air (gr) K 13,273 14,645 19,978

Berat tanah kering (gr) L 15,604 24,467 28,734

Kadar Air (Wc) (%) M 85,06 59,856 69,53


Keterangan : H = Ditimbang
I = Ditimbang
J = Ditimbang
K=I–J
L=J–H
M = (K/L) x 100 %

2.4.3 Hasil percobaan gravimetri (Gs)

Tabel 2.5 Hasil Percobaan Gravimetri

No. Piknometer 1 2 3

Berat piknometer (gr) N 90,58 54,73 87,812

Berat piknometer + tanah kering (gr) O 106,43 109,137 117,147

Berat piknometer + tanah + air (gr) P 348,79 348,13 333,95

Berat pikno +air (gr) Q 339,02 333,43 336,41

Koreksi BJ air pada suhu .... (◦C), T1 R 1,00349 1,00376 1,00349

Koreksi BJ air pada suhu .... (◦C), T2 S 1,00456 1,00428 1,0040

Gs T 2,713 2,505 2,504

Keterangan : N = Ditimbang
O = Ditimbang
P = Ditimbang
Q = Ditimbang
R = Lihat Tabel
S = Lihat Tabel
T = ( O – N ) / {( Q – N ) x R – ( P – O ) x S }
2.5 KESIMPULAN

Dari tiga sampel tanah, yang dihitung mulai dari volumetri; kadar air; gravimetric
mempunyai hasil sebagai berikut:

 Sampel tanah 1
γt = 1,385 gr/cm3 = 1,385 x 101 KN/m3
Wc = 85,06 %
Gs = 2,713
 Sampel tanah 2
γt = 1,56 gr/cm3 = 1,56 x 101 KN/m3
Wc = 59,856 %
Gs = 2,505
 Sampel tanah 3
γt = 1,61 gr/cm3 = 1,61 x 101 KN/m3
Wc = 69,53 %
Gs = 2,504

Sesuai dengan standart uji ASTM 0-854-58, nilai Gs harus berkisar pada 2,6-
2,7. Pada hasil percobaan tersebut untuk sampel tanah 2 & 3 tidak memenuhi standart uji
ASTM 0-854-58.

Anda mungkin juga menyukai