SESI/PERKULIAHAN KE: 17 – 20
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat menghitung jenis pengukuran data
terpusat.
I. Bahan Bacaan
1. Dixon Wilfrid J. dan Massey Frank J. Jr., 1997, Pengantar Analisis
Statistik, Edisi Keempat, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.
2. Sri Mulyono, 1991, Statistik untuk Ekonomi, Jakarta, Lembaga
Penerbit FE UI Jakarta.
3. Sudjana, 1996, Metode Statistik, Edisi Ke-6, Bandung, Tarsito.
4. J. Supranto, 1996, Statistik –– Teori dan Aplikasi, Jilid 1 dan 2, Edisi
Kelima, Jakarta, Erlangga.
5. Walpole, Ronald E., 1995, Pengantar Statistika, Edisi ke-3, Jakarta, PT.
Gramedia Pustaka Utama.
BAB V
UKURAN GEJALA PUSAT
1. Pendahuluan
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang sekumpulan yang
telah dikumpulkan mengenai sesuatu hal, baik sample maupun populasi, maka
selain disajikan dalam bentuk tabel atau diagram, masih diperlukan ukuran-ukuran
yang merupakan wakil dari kumpulan data tersebut.
Dalam materi ini akan diuraikan tentang ukuran gejala pusat dan ukuran
letak Beberapa macam ukuran gejala pusat adalah rata-rata atau rata-rata
hitung, rata-rata ukur, rata-rata harmonik, dan modus. Sedangkan untuk ukuran
letak yang digunakan adalah median, kartil, desil, dan persentil.
Data tunggal
Jika X1, X2, X3, ..., Xn adalah angka-angka data yang berukuran n, maka
rata-rata hitungnya adalah:
1 X + X 2 + X 3 +.. .+ X n
X̄ = ∑ Xi= 1
n n ........................... 5.1
Contoh :
Data hasil penjualan PT. AIRI selama 10 tahun dalam jutaan rupiah sebagai
berikut:
Tahun Penjualan Tahun Penjualan Tahun Penjualan
1991 50 1995 80 1999 75
1992 60 1996 90 2000 85
1993 40 1997 100 - -
1994 70 1998 65 - -
Pertanyaan:
Data berkelompok
Data yang sangat bervariasi akan dikelompokkan dalam kelas-kelas
tertentu yang disusun dalam tabel distribusi frekuensi untuk memudahkan dalam
penghitungan. Nilai yang mewakili tiap-tiap kelas adalah titik tengah (midpoint).
Untuk mendapatkan nilai rata-rata hitung, terlebih dahulu hitung titik
tengah (midpoint) untuk setiap kelas dengan cara jumlah batas bawah kelas dan
batas atas kelas dibagi dua kemudian kalikan dengan frekuensinya. Jumlah hasil
perkalian tersebut dibagi dengan jumlah frekuensi sehingga diperoleh rumus
untuk rata-rata hitung seperti berikut ini.
X̄ =
∑ f i X i = f 1 X 1 +f 2 X 2 + f 3 X 3 +.. .+ f n X n
∑ fi f 1 +f 2 + f 3 +. . .+ f n
............................ 5.2
dimana:
Xi = tanda kelas/titik tengah
Contoh :
Diketahui data upah karyawan (X) per bulan dalam ribuan rupiah sebagai
berikut:
X 55 65 75 85 95 110 150
f 8 10 16 15 10 8 3
Pertanyaan:
Hitunglah rata-rata upah per bulan dari karyawan sesuai dengan data di atas.
Penyelesaian:
Rumus rata-rata hitung untuk data yang dikelompokkan adalah:
f 1 X1 + f 2 X2 + f 3 X3 + . . . + f k X k
X̄ =
f 1 + f 2 + f 3 + ... + f k
Contoh :
Berat badan dari 100 orang mahasiswa Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri
Ujungpandang tahun 2000
Berat Badan Banyaknya Mahasiswa
(kg) (f)
60 – 62 5
63 – 65 18
66 – 68 42
69 – 71 27
72 – 74 8
Pertanyaan:
Hitunglah rata-rata berat badan mahasiswa Jurusan Akuntansi.
Penyelesaian:
Sebelum menghitung rata-ratanya terlebih dulu ditentukan titik tengah (X i)
dari masing-masing kelas interval.
Berat Badan
xi fi xifi
(kg)
60 – 62 61 5 305
63 – 65 64 18 1152
66 – 68 67 42 2814
69 – 71 70 27 1890
72 – 74 73 8 584
Jumlah 100 6745
X̄ =
∑ f i X i = f 1 X 1 + f 2 X 2 + f 3 X 3 + .. . + f k X k
∑ fi f 1 + f 2 + f 3 + .. . + f k
6. 745
= = 67 , 45
100
Jadi rata-rata berat badan mahasiswa Jurusan Akuntansi adalah 67,45 kg.
Ci X i
X̄ = X 0 +P( )
n ????????????
Contoh :
Rata-rata ukur untuk data x1 = 2, x2 = 4 dan x3 = 8 adalah:
3 3
U = √ 2 x 4 x 8 = √64 = 4
Untuk bilangan yang nilai besar sulit menghitung rata-rata ukur dengan
menggunakan Persamaan 5.3, sehingga digunakan rumus seperti berikutr ini:
LogU =
∑ log X i = log X 1+ log X 2+. ..+ log X n
n n ...................... 5.4
Contoh :
Diketahui data x1 = 100, x2 = 1000 dan x3 = 10.000
Berapakah rata-rata ukurnya ?
Penyelesaian:
log U =
∑ log X i = log (100) + log (1000 ) + log (10000 )
n 3
2+3+ 4
= =3
3
log U = 3 U = antilog 3 = 1000
Penyelesaian:
Pt = 78 P0 = 60 t = 10
t
X̄
( )
Pt = P 0 1 +
100
10
X̄ X̄
78 = 60 ( 1 +
100 ) ( )
atau log 78 = log 60 + 10 log 1 +
100
X̄
1,8921 = 1,7782 + (10) log 1 + ( 100 )
(1 + 100X̄ ) = 1,0267 X̄ = 2,67
Data terkelompok
LogU =
∑ f i log X i = f 1 log X 1 +f 2 log X 2+. . .+ f n log X n
∑fi f 1 + f 2 +. ..+ f n
......... 5.6
Contoh :
Data mengenai nilai ujian statistik 80 mahasiswa sebagai berikut:
Pertanyaan:
Hitunglah rata-rata ukur dari data tersebut di atas.
Penyelesaian:
å (fi log xi) = 150,1782 å fi = 80
150 ,1782
log U = = 1,8772
80
U = antilog 1,8772 U = 75,37
Jadi nilai ujian statistik mempunyai rata-rata ukur 75,37.
4. Modus (Mo)
Modus berguna untuk mengetahui tingkat seringnya terjadi suatu
peristiwa. Modus dapat digunakan untuk semua skala pengukuran mulai dari
nominal sampai dengan rasio. Meskipun demikian modus paling cocok digunakan
untuk data yang diukur dengan skala nominal.
Data tunggal
Modus = Data yang mempunyai frekuensi paling banyak atau nilai yang
paling sering muncul
Contoh:
Terdapat sampel dengan nilai-nilai data:
12, 34, 14, 34, 28, 34, 34, 28, 14
Tentukanlah modusnya.
Penyelesaian:
Untuk menentukan modusnya, maka data disusun secara berurutan sebagai
berikut:
12, 14, 14, 28, 28, 34, 34, 34, 34
atau dalam bentuk tabel seperti di bawah ini:
xi fi
Frekuensi terbanyak adalah f = 4 untuk 12 1
data bernilai 34, maka Mo = 34 14 2
28 2
34 4
Data berkelompok
b1
Mo = b + p
( b 1 + b2 ) ................................................ 5.7
dimana :
b = batas bawah kelas Modus
p = panjang kelas Modus
b1 = frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas interval terdekat sebelumnya
b2 = frekuensi kelas Modus – frekuensi kelas interval terdekat berikutnya
Contoh:
Data mengenai nilai ujian statistik 80 mahasiswa sebagai berikut:
Nilai Ujian fi
31 –– 40 1
41 –– 50 2
51 –– 60 5
61 –– 70 15
71 –– 80 25
81 –– 90 20
91 –– 100 12
Jumlah 80
Pertanyaan:
Tentukanlah modus dari data tersebut di atas.
Penyelesaian:
Kelas modus = kelas kelima = 25
b = 70,5 p = 10 b1 = 25 – 15 = 10
b2 = 25 – 20 = 5
10
Mo = 70,5 + 10 ( )
10 + 5
= 70,5 + 10 (0,667) = 70,5 + 6,67
Mo = 77,17
5. Median (Me)
Data tunggal
Median = Data/nilai yang terletak di tengah-tengah
Contoh:
1. Sampel dengan data: 4, 12, 5, 7, 8, 10, 10
Tentukanlah mediannya.
Penyelesaian:
Sampel setelah disusun menurut urutan nilainya menjadi:
4, 5, 7, 8, 10, 10, 12
data paling tengah bernilai 8. Jadi Me = 8.
Penyelesaian:
Sampel setelah disusun menurut urutan nilainya menjadi:
7, 8, 8, 10, 12, 14, 16, 19
data tengahnya adalah 10 dan 12, maka mediannya adalah:
½ (10 + 12) = 11
Data berkelompok
Nilai Ujian fi
31 –– 40 1
41 –– 50 2
51 –– 60 5
61 –– 70 15
71 –– 80 25
81 –– 90 20
91 –– 100 12
Jumlah 80
Pertanyaan:
Tentukanlah median dari data tersebut di atas.
Penyelesaian:
Setengah dari seluruh data adalah 40. Jadi median akan terletak pada
kelas interval kelima, karena sampai dengan kelas interval ini jumlah
frekuensi sudah lebih dari 40.
Me = b + p (1/2f n − F )
40 − 23
= 70,5 + 10 ( ) = 70 ,5 + 10 (0,68) = 70,5 + 6,8 = 77 ,3
25
Artinya ada 50% dari data yang bernilai paling rendah 77,3 dan
setengahnya lagi bernilai paling besar 77,3
6. Kuartil (K)
Data tunggal
i (n + 1)
Letak K i = data ke −
4
i = 1, 2, 3
Contoh:
Sampel dengan data: 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70.
Tentukanlah K1 dan K3.
Penyelesaian:
Setelah disusun menurut nilainya menjadi:
52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
1(12 + 1)
Letak K1 = data ke- 4 = data ke-3¼
Nilai K1 = data ke-3 + ¼ (data ke-4 – data ke-3)
K1 = 57 + ¼ (60 – 57) = 57¾
3 (12 + 1)
Letak K3 = data ke- 4 = data ke-9¾
Nilai K3 = data ke-9 + ¾ (data ke-10 – data ke 9)
K3 = 82 + ¾ (86 – 82) = 85
Data berkelompok
in
Nilai K i = b + p
4
−F
f ( )
, i = 1, 2, 3
dimana:
b = batas bawah kelas kuartil;
p = panjang kelas interval kuartil;
F = jumlah frekuensi sebelum kelas kuartil;
f = frekuensi kelas kuartil
n = jumlah data
Contoh:
Data mengenai nilai ujian statistik 80 mahasiswa sebagai berikut:
Nilai Ujian fi
31 –– 40 1
41 –– 50 2
51 –– 60 5
61 –– 70 15
71 –– 80 25
81 –– 90 20
91 –– 100 12
Jumlah 80
Pertanyaan:
Tentukanlah kuartil ketiganya.
Penyelesaian:
Untuk menentukan kuartil ketiga K3 diperlukan ¾ x 80 = 60 data. Dengan
demikian K3 terletak dalam kelas interval keenam, sehingga diperoleh:
b = 80,5 p = 10 f = 20 F = 1+2+5+15+25 = 48
3(80)
K 3 = 80,5 + 10
4
(
20
− 48
)
= 80,5 + 10
60 − 48
20 ( )
= 80,5 + 10 ( 0,6) = 86,5
7. Desil (D)
Data tunggal
i(n + 1)
Letak Di = data ke−
10
i = 1, 2, 3, ..., 9
Contoh:
Sampel dengan data: 75, 82, 66, 57, 64, 56, 92, 94, 86, 52, 60, 70.
Tentukanlah D7.
Penyelesaian:
Setelah disusun menurut nilainya menjadi:
52, 56, 57, 60, 64, 66, 70, 75, 82, 86, 92, 94
7 (12 + 1)
Letak D7 = data ke- 10 = data ke-9,1
Nilai D7 = data ke-9 + 0,1 (data ke-10 – data ke-9)
D7 = 82 + 0,1 (86 – 82) = 82,4
Data berkelompok
i
Nilai Di = b + p
dimana:
10
( )
−F
f
, i = 1, 2, 3, ..., 9
Contoh:
Data mengenai nilai ujian statistik 80 mahasiswa sebagai berikut:
Nilai Ujian fi
31 –– 40 1
41 –– 50 2
51 –– 60 5
61 –– 70 15
71 –– 80 25
81 –– 90 20
91 –– 100 12
Jumlah 80
Pertanyaan:
Tentukanlah desil ketiganya.
Penyelesaian:
Untuk menentukan desil ketiga D3 diperlukan 0,3 x 80 = 24 data. Dengan
demikian D3 terletak dalam kelas interval keempat, sehingga diperoleh:
b = 60,5 p = 10 f = 15 F = 1+2+5 = 8
3( 80)
D3 = 60,5 + 10 ( )
10
15
−8
= 60,5 + 10
24 − 8
15( )
= 60,5 + 10 (1,07) = 71,2
8. Persentil (P)
Data tunggal
i(n + 1)
Letak P i = data ke−
100
i = 1, 2, 3, ..., 99
Data berkelompok
in
Nilai Pi = b + p
100
f ( )
−F
, i = 1, 2, 3, ..., 99
dimana:
b = batas bawah kelas persentil;
p = panjang kelas interval persentil;
F = jumlah frekuensi sebelum kelas persentil;
f = frekuensi kelas persentil
n = jumlah data
Contoh:
Data mengenai nilai ujian statistik 80 mahasiswa sebagai berikut:
Nilai Ujian fi
31 –– 40 1
41 –– 50 2
51 –– 60 5
61 –– 70 15
71 –– 80 25
81 –– 90 20
91 –– 100 12
Jumlah 80
Pertanyaan:
Penyelesaian:
Untuk menentukan persentil ke-85 P85 diperlukan 80% x 80 = 64 data.
Dengan demikian P85 terletak dalam kelas interval keenam, sehingga
diperoleh:
b = 80,5 p = 10 f = 20 F = 1+2+5+15+25 = 48
80(80)
D3 = 80,5 + 10 (
100
20
− 48
)
= 80,5 + 10
64 − 48
(
20 )
= 80,5 + 10 ( 0,8) = 88,5
9. Penutup
Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa dengan mengetahui
perhitungan masalah data terpusat, maka mahasiswa sudah dapat membedakan
penggunaan antara rata-rata hitung, median, dan modus. Pemakaian dalam
kehidupan sehari-hari sering sekali didengar istilah rata-rata, namun istilah
rata-rata disini bukan hanya untuk rata-rata hitung, tetapi istilah rata-rata bisa
juga berarti median atau modus, bergantung pada masalah yang akan
diselesaikan. Di samping itu, juga mengadakan tanya jawab mengenai materi
yang telah dijelaskan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman dan
pengetian tentang materi yang diberikan.
SOAL LATIHAN
Pertanyaan :
Hitunglah Q2 dan P50 dan apa artinya !
2. Suatu penelitian dilakukan terhadap 100 peti barang dalam rangka meneliti
banyaknya barang rusak dalam tiap peti. Datanya sebagai berikut :
Banyaknya barang rusak Banyaknya
dalam tiap peti peti
Kurang dari 4 20
5 - 9 39
10 - 14 23
15 - 19 11
20 - 24 7
Pertanyaan :
a. Berapakah rata-rata banyaknya barang rusak dalam tiap peti ?
b. Jika dinyatakan, setiap peti diizinkan keluar gudang jika hanya berisi
barang rusak paling banyak 12 barang. Berapakah jumlah peti yang
memenuhi syarat tersebut ?
3. Sebuah perusahaan industri kerajinan yang memproduksi berbagai barang dari
kulit mempunyai 80 orang karyawan. Upah per harinya berbeda bergantung
pada keahlian yang dimiliki. Distribusi upah harian tersebut ditunjukkan
dalam tabel di bawah ini :
Upah Harian Jumlah Buruh
Di bawah 1000 6
1000 - 1499 12
1500 - 1999 19
2000 - 2499 20
2500 - 2999 13
3000 - 3499 8
3500 atau lebih 2
Pertanyaan :
a. Hitung rata-rata upah harian buruh tersebut. (gunakan ukuran yang tepat)
b. Hitung besarnya K1 dan apa artinya ?
c. Kalau perusahaan menetapkan 10% buruh yang mempunyai/termasuk
golongan gaji tertinggi, berapakah batas terendah upah golongan tersebut ?
4. Hasil survai tentang angkatan kerja di Sulawesi Selatan pada tahun 1998
adalah sebagai berikut :
Golongan Umur Jumlah Angkatan Kerja
15 - 19 113.000
20 - 24 218.000
25 - 29 286.000
30 - 39 516.000
40 - 44 203.000
45 - 49 148.000
Pertanyaan :
Tentukanlah rata-rata umur angkatan kerja di atas dan berilah komentar !
5. PT. Angin Ribut melaksanakan penerimaan pegawai baru untuk bagian Traing
& Development sebanyak 50 orang calon peserta. Suatu tes mata pelajaran
Matematika telah dilaksanakan dan didapat hasil seperti di bawah ini :
N i l a i J u m l a h
52 - 58 3
59 - 65 7
66 - 72 9
73 - 79 18
80 - 86 7
87 - 93 6
Untuk dapat diterima sebagai pegawai, ditentukan bahwa nilai tes Matematika
paling sedikit 66.
Pertanyaan :
Berapakah calon pegawai yang dapat diterima dan berapa yang tidak dapat
diterima ?
6. 15 orang mahasiswa terbagi dalam 3 kelompok yang sama mendapat tugas
gambar dan mendapat nilai sebagai berikut :
Kelompok I : 60, 51, 55, 64, 60
Kelompok II : 65, 57, 61, 45, 66
Kelompok III : 53, 66, 58 ,57, 53
Pertanyaan :
a. Kelompok mana yang mempunyai rata-rata hitung tertinggi ?
b. Kelompok mana yang mempunyai rata-rata geometris terendah ?
c. Kelompok mana yang mempunyai median tertinggi ?
7. Diketahui tabel mengenai jumlah penduduk negara Indonesia pada tahun 1970
sampai dengan tahun 1974 sebagai berikut :
Tahun Jumlah Penduduk (Juta)
1970 1,2
1971 2,0
1972 2,1
1973 3,0
1974 5,2
Pertanyaan :
Dari data di atas tolong saudara hitung :
a. Rata-rata tingkat pertambahan jumlah penduduk per tahun di Indonesia.
b. Perkiraan jumlah penduduk pada tahun 1976.