Anda di halaman 1dari 15

BAB 1 PENDAHULUAN

A 1.1 Latar Belakang Masalah


Tanaman buah naga pada dasarnya sudah di ketahui
oleh masyarakat luas. Hal ini terbukti dari banyaknya
jenis tanaman buah naga disekitar kita. Buah naga itu
sendiri merupakan buah eksotis dan lezat yang tumbuh
pada berbagai spesies Kaktus dan banyak di promosikan
seluruh dunia. Buah naga sangat tepat disajikan disela-
sela waktu. Rasa khasnya merupakan kombinasi antara
rasa manis, asam, dan sedikit gurih menyegarkan.

Meski nama dan penampilan cukup menyeramkan,


namun di balik itu buah naga menyimpan banyak
manfaat baik. Buah naga kaya akan vitamin C. Selain
kaya vitamin C, buah yang umunya memberi rasa asam
ketika dikonsumsi ini juga kaya akan asam lemak serta
fosfor. Buah naga juga memiliki karoten yang kerap
dikaitkan dengan kemampuan anti karsigonetik
termasuk mengurangi tumor. Selain iti, lycopene yang
memberi warna merah pada kulit naga, diketahui
mampu mengurangi resiko kanker prostat.

1
B. 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan
masalahnya adalah :

 Dari mana asal usul buah naga?

 Apa saja jenis-jenis buah naga?

 Apa saja khasiat buah naga?

 Bagaimana teknik budidaya buah naga?

C. 1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah
diatas maka tujuan penelitiannya adalah :

 Untuk mengetahui asal usul buah naga


 Untuk mengetahui jenis-jenis buah naga.
 Untuk mengetahui khasiat pada buah naga.
 Untuk mengetahui bagaimana teknik-teknik
membudidayakan buah naga.

2
D. 1.4 Manfaat
Buah naga mempunyai banyak manfaat antara lain:

 buah naga dapat menurunkan kadar kolesterol


 menyeimbangkan kadar gula darah
 mencegah kanker usus
 Buahnya juga dapat diolah menjadi sirup, sari buah,
selai, jelly, dan manisan kering buah naga

3
BAB II KAJIAN TEORI

A. 2.1 Pengertian
Tanaman buah naga merupakan salah satu produk
hortikultura yang termasuk komoditas internasional.
Asal buah naga ini adalah Meksiko. Pada tahun 1870,
tanaman buah naga dibawa oleh orang prancis dari
Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias. Buah naga
adalah buah tanaman jenis kaktus dari keluarga
Hylocereus dan Selenecerius. Nama buah naga tersebut
diberikan pada buah naga yang berasal dari empat jenis
tumbuhan, antara lain : Hylocereus undatus, yang
buahnya berwarna merah dengan daging putih,
Hylocereus Polyrhizus, yang buahnya berwarna merah
muda dengan daging buah merah, Selenicereus
megalanthus dengan kulit buah kuning dan daging buah
putih dan Hylocereus Costaricensi buah naga daging
super merah.

Sejak diperkenalkan sebagai buah yang enak dan


memiliki banyak khasiat, dalam ekspo “Agritec” di
Tokyo tahun 1999. Buah naga kian populer dan banyak
diburu orang.

B. 2.2 Media

4
Cara budidaya tanaman buah naga :

 Pendahuluan

Buah naga merupakan tanaman yang tidak sulit untuk


ditanam karena buah naga dapat tumbuh pada kondisi
dan lingkungan yang sesuai. Dengan kondisi tersebut
perlu beberapa teknik budidaya secara intensif agar
bias mencapai produksi yang memuaskan baik jumlah
maupun mutunya.
 Persiapan pembibitan
Persiapan pembibitan dengan stek tanaman naga dari
cabang / batang yang sudah berbuah dengan panjang
30 cm, dipilih batang yang sehat dan tidak terkena
penyakit. Perbanyakan tidak hanya dari vegetatif tapi
juga dari perbanyakan generatif (biji). Semaikan dalam
media polybag yang berisi campuran tanah, pupuk
kandang dan pasir dengan perbandingan 3 : 2 : 1 (3
tanah, 2 pupuk kandang, dan 1 pasir). Sebelum
disemaikan stek naga dipotong kerucut agar mudah
ditanam. Masukkan bibit ke dalam media sekitar 4 cm.
Satu polybag hanya ditanami satu bibit dan usahakan
media cukup lembab. Bibit siap ditanam pada umur 3
bulan.

 Persiapan lahan

5
Persiapan lahan bertujuan untuk memberikan kondisi
lingkungan yang sesuai dengan perkembangan
tanaman dan pembentukan hasil .Tanah terlebih
dahulu diolah dan lapisan tanah dibolak – balik
dengan menggunakan cangkul atau hand tractor
dengan tujuan agar tanah menjadi gembur.
Selanjutnya membuat bedengan dengan ukuran 1,5 m
arah memanjang dan antar bedengan dibuat parit
untuk saluran air.

C. 2.3 Manfaat
Dibalik rasanya yang manis, buah naga kaya akan
manfaat Banyak orang percaya buah ini dapat
menurunkan kolesterol dan penyeimbang gula darah
mengandung vitamin C, beta karoten, kalsium dalam
jumlah yang cukup baik untuk meningkatkan daya
tahan tubuh dan karbohidrat.
1. Untuk Minuman Segar
Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah
segar dan minuman segar sebagai penghilang dahaga,
karena mengandung kadar air yang banyak dari berat
buahnya sendiri. Kalau mengenai rasanya cukuplah
manis, karena mengandung kadar gula mencapai 13-
18 briks. Buah naga juga dapat disajikan dalam bentuk
jus, sari buah, manisan maupun selai atau beragam
penyajian sesuai selera yang diinginkan.

2. Untuk Kesehatan

6
Buah naga yang bukan cuma untuk minuman segar tapi buah
naga juga bermanfaat bagi kesehatan manusia diantaranya
sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan
mulut, mencegah kanker usus, mengurangi kolesterol,
pencegah pendarahan dan juga memberikan efek untuk
mengurangi tekanan emosi serta menetralkan toksin dalam
darah. Selain itu juga mencegah kandungan kolesterol yang
tinggi dalam darah dan menurunkan kadar lemak dalam
tubuh.
3. Untuk Pengobatan
Secara keseluruhan, setiap buah naga mengandung protein
yang mampu meningkatkan metabolisme dalam tubuh. Serat
yang ada di dalam buah ini dapat mengobati kencing manis,
serta membantu untuk diet. Karotinnya berguna untuk
pengobatan mata, menguatkan otak, mencegah masuknya
penyakit serta kalsium untuk menguatkan tulang.Buah naga
juga mengandung zat besi untuk menambah darah, vitamin C
untuk menambah kelicinan kehalusan kulit, mencegah
jerawat yang mengganggu serta buah naga juga dapat
mengobati keluhan keputihan terhadap wanita

BAB III METODE PENULISAN

7
A. 3.1 Teknik pengumpulan data dan informasi
Sesuai dengan sumber data serta maksud dan tujuan
penyusunan tugas akhir ini maka dalam pengumpulan
data penulis menggunakan beberapa metode sebagai
berikut :
 Studi Kepustakaan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara menggunakan dan mempelajari buku-buku,
internet, atau media lain yang ada hubungannya dengan
masalah karya tulis ini.
 Penelitian Lapangan
Suatu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara meninjau dan mengamati secara langsung.

B. 3.2 Teknik analisis data


Data-data di peroleh dengan observasi langsung di
tempat Budidaya buah naga,browsing internet
www.google.com,dan buku-buku tentang budidaya
tanaman. Karya tulis ilmiah ini di tulis dan di buat
menggunakan bahasa Indonesia yang baku dengan tata
bahasa dan ejaan yang di sempurnakan, sederhana, dan
jelas.

BAB IV PEMBAHASAN

8
A. 4.1 Asal Usul Buah Naga
Buah Naga atau Dragon Fruit ini adalah jenis kaktus dari
marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal dari
Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun
sekarang juga dibudidayakan di negara-negara Asia
seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Malaysia dan termasuk
di indonesia. Pada tahun 1870 tanaman ini dibawa orang
Perancis dari Guyana ke Vietnam sebagai tanaman hias.
Kemudian orang Vietnam mengetahui ternyata buah dari
tanaman ini dapat dimakan. Cara bertanam orang
Vietnam masih secara tradisional seperti cara bertanam
orang India Amerika Selatan. Tumbuhan buah naga
ditanam di antara pohon-pohon lain yang bertindak
sebagai panjatan yang murah. Pada musim buah naga
antara bulan Juli dan Oktober, buah ini sangat melimpah
di Vietnam, sampai dihidangkan sebagai pencuci mulut di
pesawat Vietnam Airlines.
Malaysia adalah wilayah lain dimana dapat ditemukan
buah Naga tersebut, yang pertama kali diperkenalkan
pada tahun 1999 di daerah Sitiawan, Johor dan Kuala
Pilah. Kolombia, Nikaragua dan tempat-tempat lain
merupakan tempat di mana buah Pitahaya ditanam
untuk tujuan komersial.
Perkembangan buah naga di daerah ini membuktikan
fakta bahwa buah kaktus Pitaya tersebut membutuhkan
iklim yang hangat sehingga menjadi subur dan baik di
daerah semi-kering. Menanam buah ini memiliki prospek
yang sangat tinggi karena itu digunakan dalam industri
jus, membuat anggur dan bumbu dan tidak kalah penting

9
memiliki khasiat sebagai obat yang telah dipercayai
banyak orang.

B. 4.2 Jenis-Jenis Buah Naga


Jenis buah naga yang telah dibudidayakan ada empat,
yaitu buah naga berdaging putih (Hylocereus undatus),
buah naga berdaging merah (H. polyrhizus), buah naga
berdaging super merah (H. costaricensis), dan buah naga
berkulit kuning dengan daging putih (Selenicereus
megalanthus).
Buah naga berdaging putih (H. undatus) paling banyak
dijumpai di pasaran. Berat buahnya rata-rata 400-500 gr.
Rasanya kurang manis bila dibandingkan dengan buah
naga berdaging merah. Oleh karena itu harga buah naga
merah lebih mahal jika dibandingkan dengan buah naga
berdaging putih. Buah naga berdaging merah juga
dianggap lebih berkhasiat. Namun beratnya maksimum
hanya 400 gr.
Buah naga paling mahal adalah yang berdaging super
merah (super red). Rasanya sangat manis dengan berat
mencapai 900 gr. Jenis ini memiliki batang berlilin, hijau
keputih-putihan dengan tepian tajam, memiliki duri-duri
sangat kecil. Panjang bunganya sekitar 30 cm dengan
daun-daun pembalut besar.
Buah naga berkulit kuning dengan daging putih,
mempunyai ukuran paling kecil jika dibandigkan dengan
jenis lainnya, hanya sekitar 80-100 gr. Oleh karena itu,
buah naga jenis ini tidak sesuai untuk dikomersilkan.
Buah naga jenis ini biasanya ditanam di daerah dingin

10
dengan ketinggianmlebih dari 800 meter di atas
permukaan laut. Buah naga ini memiliki batang hijau
ramping, tepiannya tidak tajam. Bunga berwarna putih.
Panjang bunga sekitar 30 cm, dengan daun-daun
pelindung kecil.
Jenis-jenis lain dari buah naga yang umumnya hanya
ditanam sebagai tanaman hias adalah sebagai berikut :
 Hylocereus calcaratus, memiliki batang yang lembut,
hijau dengan lekukan yang jelas. Panjang bunga
sekitar 35-37 cm, dan lebarnya sekitar 20-30 cm.
 Hylocereus escuintlensis, memiliki batang hijau
dengan tepian coklat. Panjang bunga 28-31 cm,
lebarnya sekitar 24-36 cm.
 Hylocereus minutiflorus, memiliki batang hijau,
dengan bunganya semacam duri kaku pada bagian
bawahnya. Bunga berwarna merah, dengan panjang
5 cm dan lebarnya 8-9 cm.
 Hylocereus monacanthus, memiliki batang hijau abu-
abu, dengan tepian tajam. Panjang bunga dapat
mencapai 30 cm. Corong bunga berupa daun-daun
pembalut yang letaknya renggang. Buahnya merah
dengan daging buah berwarna hijau.
 Hylocereus triangularis, memiliki batang hijau,
ramping. Panjang bunga sekitar 20 cm.
 Hylocereus ocamponis, memiliki batang berlilin putih,
tepian tajam dengan duri seperti jarum. Panjang
bunga 25-32 cm.daun-daun pembalut bunga saling
bertumpukan dengan tepian berwarna ungu.
 Hylocereus setaceus, memiliki batang berwarna hijau,
agak berduri. Panjang bunganya 19-22 cm. Buahya merah.

11
 Hylocereus stenopterus, memiliki btang yang kecil,
lembut, berwarna hijau. Panjang bunga 9-10 cm, lebarnya
13-15 cm.
 Hylocereus trigonus, memiliki batang hijau pinggiran tidak
tajam. Panjang bunga sekitar 22 cm, lebar 21 cm.
Buahnya merah.

BAB V PENUTUP

12
A. 5.1 Kesimpulan
Jika dulu makan hanya dianggap sebagai sumber energi
yang tidak tersedia dan hanya dikenal mempunyai efek
pencahar perut, ternyata adanya hubungan antara
konsumsi serat dan insiden timbulnya beragam penyakit.
Sebagai pencegahan penyakit, buah-buahan dan sayuran
menjadi primadona untuk makanan tinggi serat. Tak hanya
buah yang umum dikenal dan dijual di pasar, namun
beragai buah aneh atau asing pun ditawarkan seperti
halnya buah naga yang kaya akan khasiat bila
mengkonsumsinya.

B. 5.2 Saran
Setelah mengetahui bahwa disetiap bagian buah
naga mengandung zat gizi dan manfaat tersendiri,
maka kita hendaknya mau menjadikan buah naga
sebagai makanan sehat keluarga.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://enchancers-salsabila.blogspot.com/2011/12/buah-
naga.html
http://maizilputra.blogspot.com/2013/06/karya-imiah-tentang-
dahsyatnya-manfaat.html
Buku ‘Mengenal dan Membudidayakan Buah Naga’ karangan
Sri Winarsih, S.Pd.

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai