ABSTRAK
Penelitian mengenai analisis penerimaan sistem e-learning SMK Labor Pekanbaru dengan
menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana mengukur persepsi penerimaan siswa terhadap kemudahan pemakaian dan kemanfaatan
sistem e-learning dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mendorong siswa dalam menggunakan
sistem e-learning pada SMK Labor Pekanbaru. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pemantauan secara langsung pada objek
penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Objek penelitian adalah siswa
SMK Labor Pekanbaru sebanyak 65 orang responden yang diambil dari siswa kelas XI dan XII
jurusan Teknk Komputer Jaringan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dengan
menggunakan rentang kategori dan persentase melalui skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerimaan sistem e-learning SMK Labor Pekanbaru untuk persepsi Kemudahan Pemakaian
adalah termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45%, dan untuk persepsi
Kemanfaatan adalah termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45.
Kata Kunci : Analisis Deskriptif, SMK Labor Pekanbaru, TAM.
ABSTRACT
Research about acceptance analysis of SMK Labor Pekanbaru e-learning sistem using
Technology Acceptance Model (TAM) aims to find out how to measure students' acceptance
perceptions of the ease of use and usefulness of e-learning sistems and determine the factors that
can encourage students in using SMK Labor Pekanbaru e-learning sistem. Type of research is
descriptive research by observing and monitoring directly on the object of research by using
research instruments such as questionnaires. Research object is SMK Labor Pekanbaru students at
65 respondents drawn from class XI and XII students majoring in Computer Networking. Data were
analyzed by descriptive analysis using categories and percentage ranges through Likert scale. The
results showed that the acceptance of e-learning sistem SMK Labor Pekanbaru for perception of
Ease of Use is included in the category of "Very Satisfied" with a percentage of 97.45%, and for the
perception of usefulness is included in the category of "Very Satisfied" with the percentage of 97.45
.
Keywords: Descriptive Analysis, SMK Labor Pekanbaru, TAM.
E-learning adalah materi pembelajaran muncul beban ganda yaitu beban akan mata
melalui media elektronik seperti; audio/video pelajaran itu sendiri dan beban untuk
tape, CD-ROM, tv, satelit dan komputer baik mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi
yang terhubung melalui internet/intranet yang digunakan untuk belajar. Selain itu
maupun komputer stand alone. Meskipun dari dikhawatirkan bahwa nilai siswa tidak
definisi tersebut dinyatakan bahwa e-learning bertambah bahkan menurun setelah
dapat menggunakan berbagai media elektronik menggunakan sistem ini selama magang. Oleh
tetapi penerapan e-learning yang paling populer karena itu pihak sekolah SMK Labor perlu
di dunia pendidikan adalah penggunaan materi mengetahui dan menganalisis penerimaan siswa
pembelajaran menggunakan komputer. Saat ini dalam penerapan sistem e-learning ini.
semakin banyak sekolah-sekolah yang mulai Penerimaan yang dimaksudkan adalah
menerapkan sistem pembelajaran menggunakan apakah kemudahan dan manfaat yang ada pada
ICT / e-learning. Salah satu sekolah itu adalah sistem tersebut dapat menggantikan
Sekolah Menengah Kejuruan Labor Pekanbaru pembelajaran selama siswa magang, sehingga
[1]. siswa bersedia menggunakan sistem e-learning
Sekolah Menengah Kejuruan Labor ini tanpa adanya paksaan dari pihak guru. Siswa
Pekanbaru (SMK Labor) adalah salah satu yang diteliti adalah siswa kelas XI yang sedang
sekolah yang ada di Pekanbaru yang melakukan magang dan siswa kelas XII yang
menerapkan sistem belajar e-learning. Terdapat telah selesai melaksanakan aktivitas magang.
2 jenis e-learning yang dijalankan oleh SMK Untuk mengetahui penerimaan siswa tersebut
Labor, yaitu Cisco e-learning dan e-learning ada beberapa model yang dapat digunakan,
Labschool. Kedua e-learning tersebut seperti Technology Acceptance Model (TAM),
diperuntukkan khusus untuk siswa jurusan Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory
Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Cisco e- of Planned Behavior (TPB) [3].
learning adalah sistem e-learning yang dibuat Berdasarkan perbedaan yang ada, maka
khusus untuk siswa jurusan Teknik Komputer yang paling tepat digunakan untuk
Jaringan (TKJ) untuk mempelajari IT Essentials menjelaskan persepsi individu terhadap
dan CCNA, sedangkan e-learning Labschool penggunan teknologi sistem informasi adalah
dipergunakan untuk tempat belajar para siswa model Technology Acceptance Model (TAM).
TKJ yang sedang melaksanakan aktivitas Berdasarkan latar belakang di atas, maka
magang. Kedua e-learning ini dilakukan secara dilakukan penelitian mengenai “Analisis
online dan diharapkan dapat membantu siswa Penerimaan Sistem e-learning SMK Labor
dalam meningkatkan pembelajaran mereka. Pekanbaru Menggunakan Technology
Namun ada hal yang harus dicermati dalam Acceptance Model (TAM)”.
proses penerapan e-learning pada sekolah
yaitu adanya faktor yang menjadi penghalang 1.2 Ruang Lingkup Penelitian
keberhasilan penggunaan e-learning sebagai 1. Sistem e-learning yang akan dianalisis
media pembelajaran, seperti masalah adalah e-learning Labschool.
infrastruktur, kemauan dari pihak sekolah dan 2. Objek penelitian (responden) adalah:
siswa, kepuasan dalam menggunakan teknologi a. Siswa kelas XI Jurusan Teknik
dan lain sebagainya [2]. Komputer Jaringan SMK Labor Pekanbaru
Permasalahan yang ada pada penerapan yang sedang melakukan magang.
sistem e-learning Labschool pada SMK Labor b. Siswa kelas XII Jurusan Teknik
ini adalah tidak pernahnya sistem ini diakses Komputer Jaringan SMK Labor Pekanbaru
oleh siswa sebelum siswa melakukan magang. yang sudah melakukan magang.
Tentunya hal ini akan memberatkan siswa 3. Konstruk model TAM yang akan
dalam menggunakan media sistem untuk belajar digunakan adalah persepsi kemudahan
yang jelas berbeda dengan sistem pembelajaran pemakaian (Perceived Ease of User) dan
konvesional biasanya. Dikhawatirkan akan
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
technology will enhance her or his Sikap terhadap prilaku (attitude towards
performance.”) [3]. behavior) juga didefinisikan oleh
Dari definisinya, diketahui bahwa Mathieson (1991) sebagai evaluasi
kegunaan persepsian (perceived use pemakai tentang keterkaitanya
fulness) merupakan suatu kepercayaan menggunakan sistem (“the user’s
(belief) tentang proses pengambilan evaluation of the desirability of his or her
keputusan. Dengan demikian jika using the sistem”.) [3].
seseorang merasa percaya bahwa sistem 4. Niat prilaku (behavioral intention) atau
informasi berguna maka dia akan niat prilaku menggunakan teknologi
menggunakannya. Sebaliknya jika (behavioral intention to use).
seseorang merasa percaya bahwa sistem Niat prilaku(behavioral intention)
informasi kurang berguna maka dia tidak adalah suatu keinginan (niat) seseorang
akan menggunakanya [3]. untuk melakukan suatu prilakuyang
2. Kemudahan penggunaan persepsian tertentu. Seseorang akan melakukan
(perceived ease of use). suatu prilaku(behavior) jika mempunyai
Konstruk tambahan yang kedua di keinginan atau niat (behavioral intention)
TAM adalah kemudahan penggunaan untuk melakukannya [32].
persepsian (perceived ease of use). 5. Prilaku (behavior) atau penggunaan
Kemudahan penggunaan persiapan teknologi sesungguhnya (actual
(perceived ease of use) didefinisikan technology use).
sebagai sejauh mana seseorang percaya Prilaku(behavior) adalah tindakan
bahwa menggunakan suatu teknologi yang dilakukan oleh seseorang. Dalam
akan bebas dari usaha (“is the extent to konteks penggunaan sistem teknologi
which a person believes that using a informasi, prilaku(brhavior) adalah
technology will be free of effort.”) [3]. penggunaan sesungguhnya (actual use)
Dari definisinya, diketahui bahwa dari teknologi [2].
konstruk kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use) ini 3. METODOLOGI PENELITIAN
juga merupakan suatu kepecayaan 3.1 Studi Pendahuluan
(belief) tentang proses pengambilan Untuk mengetahui data apa saja yang
keputusan. Jika seseorang merasa dibutuhkan dalam penelitian ini maka dilakukan
percaya bahawa sistem informasi mudah observasi langsung dan wawancara kepada
digunakan maka dia akan objek penelitian terkait di lingkungan SMK
menggunakannya. Sebaliknya jika Labor Pekanbaru.
seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi tidak mudah digunakan maka 3.2 Pembuatan Angket Penelitian
dia tidak akan menggunakannya [3]. Dalam penelitian ini variabel yang
3. Sikap terhadap prilaku (attitude towards digunakan dalam angket berdasarkan konstruk
behavior) atau sikap menggunakan yang terdapat dalam model TAM. Adapun
teknologi (attitude towards using variabel dan dimensi variabel yang akan diteliti
technology). adalah sebagai berikut [3]:
Sikap terhadap prilaku (attitude
towards behavior) didefinisikan oleh
Davis et al. (1989) sebagai perasan-
perasaan positif atau negatif dari
seseorang jika harus melakukan
prilakuyang akan ditentukan (“an
individual’s positive or negative feelings
about performing the target behavior.”)
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Tabel 3.1 Variabel dan Dimensi Variabel umum tentang data yang telah diperoleh.
Penelitian Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk
melihat karakteristik data yang kita peroleh.
Variabel Item
Dimensi Variabel 3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian Angket
1. Easy of learn 1 Teknik analisis data yang digunakan
Variabel (X1) 2. Controllable 1 adalah teknik analisis deskriptif. Dalam analisis
Kemudahan 3. Clear & 1 deskriptif, yang ditentukan pertama kali adalah
Penggunaan understandable [5]:
Persepsian 4. Flexibel 1 1.Menentukan besarnya skor kriterium
(Perceived 5. Easy to become 1 sesuai dengan hasil yang didapat dari
Ease of Use) skillful pengolahan data sebelumnya. Skor kriterium
6. Easy to use 1 (SK) adalah skor ideal yang dicapai dalam
1. Work more 1 sebuah penelitian. Apabila diasumsikan seluruh
quickly responden yang ditetapkan memilih jawaban
2. Job 1 angka terendah yaitu 1 untuk 1 pertanyaan,
Variabel (X2)
performance maka skor yang terendah adalah 65. Apabila
Kegunaan
3. Increase 1 diasumsikan seluruh responden yang ditetapkan
Persepsian
productivity memilih angka tertinggi yaitu 5 untuk 1
(Perceived
4. Effectiveness 1 pertanyaan, maka skor tertinggi adalah 325.
Usefulness)
5. Makes job 1 Skor tertinggi inilah yang disebut skor
easier kriterium. Cara untuk mendapatkan skor
6. Useful 1 kriterium ini adalah dengan menggunakan
Sumber : Jogiyanto, 2008 rumus:
1608
4. PENYAJIAN HASIL DAN 1 2 3 4 5
PEMBAHASAN 0-20% 21-40% 41-60% 61-80% 81-100%
4.1 Penyajian Hasil Sangat Tidak Netral Puas Sangat Puas
4.1.1. Karakteristik Responden Tidak Puas
Penelitian ini menggunakan sampel Puas
jenuh, dimana sampel jenuh adalah teknik Berdasarkan range kategori tersebut dapat
penentuan sampel bila semua anggota populasi dilihat bahwa dari hasil distribusi persentase
digunakan sebagai sampel. Seluruh anggota jawaban secara keseluruhan termasuk kedalam
populasi diambil seluruhnya dikarenakan dalam kategori sangat puas dengan persentase sebesar
penelitian ini populasi yang ada kurang dari 97,45%.
100, maka dalam penelitian yang populasinya
kurang dari 100 sebaiknya diambil seluruhnya, b. Variabel X2
sehingga diperoleh keakuratan data dan Untuk mengetahui hasil angket untuk
kesimpulan penelitian. variabel X2 masuk kedalam kategori jawaban
Dalam penelitian ini jumlah sampel Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas,
sebanyak 65 orang, yang terdiri dari siswa dan Sangat Puas, maka perlu dilakukan analisis
Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) kelas Likert. Adapun langkah-langkah yang dapat
XI yang berjumlah 35 orang dan siswa kelas dilakukan adalah sebagai berikut [5]:
XII yang berjumlah 30 orang. 1) Menentukan besarnya skor kriterium (Skor
Berikut ini merupakan hasil angket ideal) (∑SK).
penelitian ∑SK = Skor tertinggi tiap item pernyataan
a. Variabel X1 * Semua jumlah item pernyataan
Untuk mengetahui hasil angket untuk Variable X2 * Jumlah responden.
variabel X1 masuk kedalam kategori jawaban = 5 X 6 X 65 = 1950
Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas, 2) Jumlah skor total hasil pengumpulan data
dan Sangat Puas, maka perlu dilakukan analisis variabel X2
Likert. Adapun langkah-langkah yang dapat (SH) = 1608
dilakukan adalah sebagai berikut [5]: 3) Mencari besarnya persentase (P)
1) Menentukan besarnya skor kriterium (Skor
ideal) (∑SK).
P = 1608 X 100% = 97,45%
∑SK = Skor tertinggi tiap item pernyataan
1950
* Semua jumlah item pernyataan
Variable X1 * Jumlah responden.
= 5 X 6 X 65 = 1950
2) Jumlah skor total hasil pengumpulan data
variabel X1
(SH) = 1608
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri
Berdasarkan perhitungan di atas maka yang mengisi angket, dengan skor total
didapatkan range kategori sebagai berikut : yang dicapai sebesar 1608 dengan skor
0 390 780 1170 1560 1950 kriterium (Skor Ideal) sebesar 1950.