Anda di halaman 1dari 8

Vol.11 No.

1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

ANALISIS PENERIMAAN SISTEM e-learning SMK LABOR


PEKANBARU DENGAN MENGGUNAKAN TECHOLOGY
ACCEPTANCE MODEL (TAM)
1
Nurmaini Dalimunthe, 2Himawan Wibisono
1,2
Jurusan Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau
Jl. HR. Soebrantas No. 155 Panam Pekanbaru, Telp. 0761-8359937 Fax. 0761-859428
e-mail : 1nurmaini_dalimunthe@yahoo.com, 2himawan@idfl.us

ABSTRAK

Penelitian mengenai analisis penerimaan sistem e-learning SMK Labor Pekanbaru dengan
menggunakan metode Technology Acceptance Model (TAM) ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana mengukur persepsi penerimaan siswa terhadap kemudahan pemakaian dan kemanfaatan
sistem e-learning dan mengetahui faktor-faktor yang dapat mendorong siswa dalam menggunakan
sistem e-learning pada SMK Labor Pekanbaru. Jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis
penelitian deskriptif dengan melakukan pengamatan dan pemantauan secara langsung pada objek
penelitian dengan menggunakan instrumen penelitian berupa angket. Objek penelitian adalah siswa
SMK Labor Pekanbaru sebanyak 65 orang responden yang diambil dari siswa kelas XI dan XII
jurusan Teknk Komputer Jaringan. Analisis data dilakukan dengan teknik analisis deskriptif dengan
menggunakan rentang kategori dan persentase melalui skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa penerimaan sistem e-learning SMK Labor Pekanbaru untuk persepsi Kemudahan Pemakaian
adalah termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45%, dan untuk persepsi
Kemanfaatan adalah termasuk ke dalam kategori “Sangat Puas” dengan persentase 97,45.
Kata Kunci : Analisis Deskriptif, SMK Labor Pekanbaru, TAM.

ABSTRACT

Research about acceptance analysis of SMK Labor Pekanbaru e-learning sistem using
Technology Acceptance Model (TAM) aims to find out how to measure students' acceptance
perceptions of the ease of use and usefulness of e-learning sistems and determine the factors that
can encourage students in using SMK Labor Pekanbaru e-learning sistem. Type of research is
descriptive research by observing and monitoring directly on the object of research by using
research instruments such as questionnaires. Research object is SMK Labor Pekanbaru students at
65 respondents drawn from class XI and XII students majoring in Computer Networking. Data were
analyzed by descriptive analysis using categories and percentage ranges through Likert scale. The
results showed that the acceptance of e-learning sistem SMK Labor Pekanbaru for perception of
Ease of Use is included in the category of "Very Satisfied" with a percentage of 97.45%, and for the
perception of usefulness is included in the category of "Very Satisfied" with the percentage of 97.45
.
Keywords: Descriptive Analysis, SMK Labor Pekanbaru, TAM.

1. PENDAHULUAN memudahkan siswa dalam menyerap materi


1.1 Latar Belakang pelajaran. Penggunaan alat bantu teknologi
Penggunaan teknologi khususnya informasi yang saat ini banyak digunakan
teknologi informasi saat ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar adalah e-
sebagai alat bantu belajar mengajar untuk learning [1].
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

E-learning adalah materi pembelajaran muncul beban ganda yaitu beban akan mata
melalui media elektronik seperti; audio/video pelajaran itu sendiri dan beban untuk
tape, CD-ROM, tv, satelit dan komputer baik mempelajari dan beradaptasi dengan teknologi
yang terhubung melalui internet/intranet yang digunakan untuk belajar. Selain itu
maupun komputer stand alone. Meskipun dari dikhawatirkan bahwa nilai siswa tidak
definisi tersebut dinyatakan bahwa e-learning bertambah bahkan menurun setelah
dapat menggunakan berbagai media elektronik menggunakan sistem ini selama magang. Oleh
tetapi penerapan e-learning yang paling populer karena itu pihak sekolah SMK Labor perlu
di dunia pendidikan adalah penggunaan materi mengetahui dan menganalisis penerimaan siswa
pembelajaran menggunakan komputer. Saat ini dalam penerapan sistem e-learning ini.
semakin banyak sekolah-sekolah yang mulai Penerimaan yang dimaksudkan adalah
menerapkan sistem pembelajaran menggunakan apakah kemudahan dan manfaat yang ada pada
ICT / e-learning. Salah satu sekolah itu adalah sistem tersebut dapat menggantikan
Sekolah Menengah Kejuruan Labor Pekanbaru pembelajaran selama siswa magang, sehingga
[1]. siswa bersedia menggunakan sistem e-learning
Sekolah Menengah Kejuruan Labor ini tanpa adanya paksaan dari pihak guru. Siswa
Pekanbaru (SMK Labor) adalah salah satu yang diteliti adalah siswa kelas XI yang sedang
sekolah yang ada di Pekanbaru yang melakukan magang dan siswa kelas XII yang
menerapkan sistem belajar e-learning. Terdapat telah selesai melaksanakan aktivitas magang.
2 jenis e-learning yang dijalankan oleh SMK Untuk mengetahui penerimaan siswa tersebut
Labor, yaitu Cisco e-learning dan e-learning ada beberapa model yang dapat digunakan,
Labschool. Kedua e-learning tersebut seperti Technology Acceptance Model (TAM),
diperuntukkan khusus untuk siswa jurusan Theory of Reasoned Action (TRA) dan Theory
Teknik Komputer Jaringan (TKJ). Cisco e- of Planned Behavior (TPB) [3].
learning adalah sistem e-learning yang dibuat Berdasarkan perbedaan yang ada, maka
khusus untuk siswa jurusan Teknik Komputer yang paling tepat digunakan untuk
Jaringan (TKJ) untuk mempelajari IT Essentials menjelaskan persepsi individu terhadap
dan CCNA, sedangkan e-learning Labschool penggunan teknologi sistem informasi adalah
dipergunakan untuk tempat belajar para siswa model Technology Acceptance Model (TAM).
TKJ yang sedang melaksanakan aktivitas Berdasarkan latar belakang di atas, maka
magang. Kedua e-learning ini dilakukan secara dilakukan penelitian mengenai “Analisis
online dan diharapkan dapat membantu siswa Penerimaan Sistem e-learning SMK Labor
dalam meningkatkan pembelajaran mereka. Pekanbaru Menggunakan Technology
Namun ada hal yang harus dicermati dalam Acceptance Model (TAM)”.
proses penerapan e-learning pada sekolah
yaitu adanya faktor yang menjadi penghalang 1.2 Ruang Lingkup Penelitian
keberhasilan penggunaan e-learning sebagai 1. Sistem e-learning yang akan dianalisis
media pembelajaran, seperti masalah adalah e-learning Labschool.
infrastruktur, kemauan dari pihak sekolah dan 2. Objek penelitian (responden) adalah:
siswa, kepuasan dalam menggunakan teknologi a. Siswa kelas XI Jurusan Teknik
dan lain sebagainya [2]. Komputer Jaringan SMK Labor Pekanbaru
Permasalahan yang ada pada penerapan yang sedang melakukan magang.
sistem e-learning Labschool pada SMK Labor b. Siswa kelas XII Jurusan Teknik
ini adalah tidak pernahnya sistem ini diakses Komputer Jaringan SMK Labor Pekanbaru
oleh siswa sebelum siswa melakukan magang. yang sudah melakukan magang.
Tentunya hal ini akan memberatkan siswa 3. Konstruk model TAM yang akan
dalam menggunakan media sistem untuk belajar digunakan adalah persepsi kemudahan
yang jelas berbeda dengan sistem pembelajaran pemakaian (Perceived Ease of User) dan
konvesional biasanya. Dikhawatirkan akan
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

persepsi kemanfaatan (Perceived pertama merasa bahwa sistem tersebut mudah


Usefulness). digunakan [3].
Model TAM dapat dilihat digambar
1.3 Tujuan Penelitian berikut ini.
Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini
Kegunaan Persepsian
yaitu : (Perceived Usefulness)
1. Untuk mengukur persepsi penerimaan Sikap Terhadap
Minat Perilaku
Perilaku Perilaku
(Behavioral
siswa terhadap kemudahan dan (Attitude Towards
Intention)
(Behavior)
Bahavior)
kemanfaatan sistem e-learning SMK Kemudahan Penggunaan
Labor Pekanbaru. Persepsian
(Perceived Ease of Use)
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat mendorong siswa dalam
menggunakan sistem e-learning pada Gambar 2.1 Technolgy Acceptance Model
SMK Labor Pekanbaru. (TAM)

2. TINJAUAN PUSTAKA Karena TAM dimaksudkan untuk


2.1 Konsep Model Penerimaan Teknologi penggunaan teknologi, maka prilaku (behavior)
Model penerimaan teknologi (Technolgy di TAM dimaksudkan sebagai prilaku
Acceptance Model atau (TAM) merupakan penggunaan teknologi. Oleh karena itu TAM
suatu model penerimaan sistem teknologi juga banyak dituliskan lebih spesifik pada
informasi yang akan digunakan oleh pemakai. penggunaan teknologi sebagai berikut ini [3].
Model penerimaan teknologi atau Technolgy Kegunaan Persepsian
(Perceived
Acceptance Model (TAM) dikembangkan oleh Usefulness) Sikap Terhadap Niat Perilaku Penggunaan
Davis et al. (1989) berdasarkan model TRA [3]. Menggunakan
Teknologi
Menggunakan
Teknologi
Teknologi
Sesungguhnya
Kemudahan
Model TRA dapat diterapkan karena Penggunaan
(Attitude Towards (Behavioral Intention (Actual Technology
Using Technology) to Use) Use)
keputusan yang dilakukan oleh individu untuk Persepsian
(Perceived Ease of
menerima suatu teknologi sistem informasi Use)

merupakan tindakan sadar yang dapat


dijelaskan dan diprediksi oleh niat prilakunya. Gambar 2.2 Technolgy Acceptance Model
TAM menambahkan dua konstruk utama (TAM) yang spesifik meyebutkan prilaku
kedalam model TRA. Dua konstruk utama ini sebagai penggunaan teknologi.
adalah kegunaan persepsian (perceived
usefulness) dan kemudahan penggunaan 2.2 Konstruk-Konstruk di TAM
persepsian (perceived ease of use). TAM Technolgy Acceptance Model (TAM)
berargumentasi bahwa penerimaan individual yang pertama yang belum dimodifikasi
terhadap sistem teknologi informasi ditentukan menggunakan lima konstruks utama. Kelima
oleh dua konstruk tersebut [3]. konstruks ini adalah sebagai berikut:
Kegunaan persepsian (perceived 1. Kegunaan persepsian (perceived
usefulness) dan kemudahan penggunaan usefulness).
presepsian (perceived ease of use) keduanya Konstruk tambahan yang pertama
mempunyai pengaruh ke niat prilaku di TAM adalah kegunaan presepsian
(behavioral intention). Pemakai teknologi akan (perceived usefulness). Kegunaan
mempunyai niat menggunakan teknologi (niat persepsian (perceived usefulness)
prilaku) jika merasa sistem teknologi didefinisikan sebagai sejauh mana
bermanfaat dan mudah digunakan [3]. seseorang percaya bahwa menggunakan
Kemudahan penggunaan persepsian suatu teknologi akan meningkatkan
(perceived ease of use) mempengaruhi kinerja pekerjaannya (”as the extent to
kegunaan persepsian (perceived usefulness). which a person believes that using a
Pemakai sistem akan menggunakan sistem jika
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

technology will enhance her or his Sikap terhadap prilaku (attitude towards
performance.”) [3]. behavior) juga didefinisikan oleh
Dari definisinya, diketahui bahwa Mathieson (1991) sebagai evaluasi
kegunaan persepsian (perceived use pemakai tentang keterkaitanya
fulness) merupakan suatu kepercayaan menggunakan sistem (“the user’s
(belief) tentang proses pengambilan evaluation of the desirability of his or her
keputusan. Dengan demikian jika using the sistem”.) [3].
seseorang merasa percaya bahwa sistem 4. Niat prilaku (behavioral intention) atau
informasi berguna maka dia akan niat prilaku menggunakan teknologi
menggunakannya. Sebaliknya jika (behavioral intention to use).
seseorang merasa percaya bahwa sistem Niat prilaku(behavioral intention)
informasi kurang berguna maka dia tidak adalah suatu keinginan (niat) seseorang
akan menggunakanya [3]. untuk melakukan suatu prilakuyang
2. Kemudahan penggunaan persepsian tertentu. Seseorang akan melakukan
(perceived ease of use). suatu prilaku(behavior) jika mempunyai
Konstruk tambahan yang kedua di keinginan atau niat (behavioral intention)
TAM adalah kemudahan penggunaan untuk melakukannya [32].
persepsian (perceived ease of use). 5. Prilaku (behavior) atau penggunaan
Kemudahan penggunaan persiapan teknologi sesungguhnya (actual
(perceived ease of use) didefinisikan technology use).
sebagai sejauh mana seseorang percaya Prilaku(behavior) adalah tindakan
bahwa menggunakan suatu teknologi yang dilakukan oleh seseorang. Dalam
akan bebas dari usaha (“is the extent to konteks penggunaan sistem teknologi
which a person believes that using a informasi, prilaku(brhavior) adalah
technology will be free of effort.”) [3]. penggunaan sesungguhnya (actual use)
Dari definisinya, diketahui bahwa dari teknologi [2].
konstruk kemudahan penggunaan
persepsian (perceived ease of use) ini 3. METODOLOGI PENELITIAN
juga merupakan suatu kepecayaan 3.1 Studi Pendahuluan
(belief) tentang proses pengambilan Untuk mengetahui data apa saja yang
keputusan. Jika seseorang merasa dibutuhkan dalam penelitian ini maka dilakukan
percaya bahawa sistem informasi mudah observasi langsung dan wawancara kepada
digunakan maka dia akan objek penelitian terkait di lingkungan SMK
menggunakannya. Sebaliknya jika Labor Pekanbaru.
seseorang merasa percaya bahwa sistem
informasi tidak mudah digunakan maka 3.2 Pembuatan Angket Penelitian
dia tidak akan menggunakannya [3]. Dalam penelitian ini variabel yang
3. Sikap terhadap prilaku (attitude towards digunakan dalam angket berdasarkan konstruk
behavior) atau sikap menggunakan yang terdapat dalam model TAM. Adapun
teknologi (attitude towards using variabel dan dimensi variabel yang akan diteliti
technology). adalah sebagai berikut [3]:
Sikap terhadap prilaku (attitude
towards behavior) didefinisikan oleh
Davis et al. (1989) sebagai perasan-
perasaan positif atau negatif dari
seseorang jika harus melakukan
prilakuyang akan ditentukan (“an
individual’s positive or negative feelings
about performing the target behavior.”)
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Tabel 3.1 Variabel dan Dimensi Variabel umum tentang data yang telah diperoleh.
Penelitian Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk
melihat karakteristik data yang kita peroleh.
Variabel Item
Dimensi Variabel 3.5 Teknik Analisis Data
Penelitian Angket
1. Easy of learn 1 Teknik analisis data yang digunakan
Variabel (X1) 2. Controllable 1 adalah teknik analisis deskriptif. Dalam analisis
Kemudahan 3. Clear & 1 deskriptif, yang ditentukan pertama kali adalah
Penggunaan understandable [5]:
Persepsian 4. Flexibel 1 1.Menentukan besarnya skor kriterium
(Perceived 5. Easy to become 1 sesuai dengan hasil yang didapat dari
Ease of Use) skillful pengolahan data sebelumnya. Skor kriterium
6. Easy to use 1 (SK) adalah skor ideal yang dicapai dalam
1. Work more 1 sebuah penelitian. Apabila diasumsikan seluruh
quickly responden yang ditetapkan memilih jawaban
2. Job 1 angka terendah yaitu 1 untuk 1 pertanyaan,
Variabel (X2)
performance maka skor yang terendah adalah 65. Apabila
Kegunaan
3. Increase 1 diasumsikan seluruh responden yang ditetapkan
Persepsian
productivity memilih angka tertinggi yaitu 5 untuk 1
(Perceived
4. Effectiveness 1 pertanyaan, maka skor tertinggi adalah 325.
Usefulness)
5. Makes job 1 Skor tertinggi inilah yang disebut skor
easier kriterium. Cara untuk mendapatkan skor
6. Useful 1 kriterium ini adalah dengan menggunakan
Sumber : Jogiyanto, 2008 rumus:

3.3 Pengujian Butir Pernyataan Angket


Setelah angket penelitian dibuat dan
sebelum disebarkan kepada responden, maka
angket tersebut diuji coba untuk mengetahui 2. Kemudian, ditentukan skor total dari
validitas dan reliabilitasnya. Pengujian validitas hasil pengumpulan data yang sudah dilakukan.
angket dilakukan untuk mengukur valid atau Skor total hasil pengumpulan data
tidaknya suatu pernyataan dalam angket yang dilambangkan dengan SH.
akan digunakan. 3.Setelah skor kriterium (SK) dan skor
total hasil pengumpulan data (SH) didapatkan,
3.4 Jenis Penelitian maka dicarilah besarnya presentase (P) jawaban
Penelitian ini menggunakan jenis reponden dengan menggunakan rumus:
penelitian deskriptif, yaitu jenis penelitian yang
digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang dihadapi sekarang
berdasarkan data, menganalisisnya dan
menginterpretasikannya yang bertujuan untuk
memecahkan masalah secara sistematis dan Keterangan:
faktual mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat P = Persentase jawaban responden
populasi [4]. ∑SK = Skor Kriterium
Deskriptif menggambarkan atau ∑SH = Skor total hasil pengumpulan data
menguraikan tentang karakteristik dari suatu
keadaan objek yang diteliti. Fungsi analisa 4. Langkah terakhir adalah menentukan
deskriptif adalah untuk memberikan gambaran rentang hasil berdasarkan skor kriterium dan
persentase yang didapatkan untuk kemudian
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

dibandingkan dengan skor hasil pengumpulan 3) Mencari besarnya persentase (P)


data. Rentang (range) hasilnya adalah sebagai
berikut:
1) 0 – 20% = Sangat tidak puas P = 1608 X 100% = 97,45%
2) 21 – 40% = Tidak puas 1950
3) 41 – 60% = Netral Berdasarkan perhitungan di atas maka
4) 61 – 80% = Puas didapat range kategori sebagai berikut :
5) 81 – 100% = Sangat puas 0 390 780 1170 1560 1950

1608
4. PENYAJIAN HASIL DAN 1 2 3 4 5
PEMBAHASAN 0-20% 21-40% 41-60% 61-80% 81-100%
4.1 Penyajian Hasil Sangat Tidak Netral Puas Sangat Puas
4.1.1. Karakteristik Responden Tidak Puas
Penelitian ini menggunakan sampel Puas
jenuh, dimana sampel jenuh adalah teknik Berdasarkan range kategori tersebut dapat
penentuan sampel bila semua anggota populasi dilihat bahwa dari hasil distribusi persentase
digunakan sebagai sampel. Seluruh anggota jawaban secara keseluruhan termasuk kedalam
populasi diambil seluruhnya dikarenakan dalam kategori sangat puas dengan persentase sebesar
penelitian ini populasi yang ada kurang dari 97,45%.
100, maka dalam penelitian yang populasinya
kurang dari 100 sebaiknya diambil seluruhnya, b. Variabel X2
sehingga diperoleh keakuratan data dan Untuk mengetahui hasil angket untuk
kesimpulan penelitian. variabel X2 masuk kedalam kategori jawaban
Dalam penelitian ini jumlah sampel Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas,
sebanyak 65 orang, yang terdiri dari siswa dan Sangat Puas, maka perlu dilakukan analisis
Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) kelas Likert. Adapun langkah-langkah yang dapat
XI yang berjumlah 35 orang dan siswa kelas dilakukan adalah sebagai berikut [5]:
XII yang berjumlah 30 orang. 1) Menentukan besarnya skor kriterium (Skor
Berikut ini merupakan hasil angket ideal) (∑SK).
penelitian ∑SK = Skor tertinggi tiap item pernyataan
a. Variabel X1 * Semua jumlah item pernyataan
Untuk mengetahui hasil angket untuk Variable X2 * Jumlah responden.
variabel X1 masuk kedalam kategori jawaban = 5 X 6 X 65 = 1950
Sangat Tidak Puas, Tidak Puas, Netral, Puas, 2) Jumlah skor total hasil pengumpulan data
dan Sangat Puas, maka perlu dilakukan analisis variabel X2
Likert. Adapun langkah-langkah yang dapat (SH) = 1608
dilakukan adalah sebagai berikut [5]: 3) Mencari besarnya persentase (P)
1) Menentukan besarnya skor kriterium (Skor
ideal) (∑SK).
P = 1608 X 100% = 97,45%
∑SK = Skor tertinggi tiap item pernyataan
1950
* Semua jumlah item pernyataan
Variable X1 * Jumlah responden.
= 5 X 6 X 65 = 1950
2) Jumlah skor total hasil pengumpulan data
variabel X1
(SH) = 1608
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Berdasarkan perhitungan di atas maka yang mengisi angket, dengan skor total
didapatkan range kategori sebagai berikut : yang dicapai sebesar 1608 dengan skor
0 390 780 1170 1560 1950 kriterium (Skor Ideal) sebesar 1950.

1608 5. KESIMPULAN DAN SARAN


1 2 3 4 5 5.1 Kesimpulan
0-20% 21-40% 41-60% 61-80% 81-100%
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dalam
Sangat Tidak Netral Puas Sangat Puas analisis penerimaan pengguna terhadap sistem
Tidak Puas e-learning SMK Labor Pekanbaru adalah:
Puas 1.Berdasarkan persepsi kemudahan dan
Rekapitulasi hasil Angket siswa SMK persepsi kemanfaatan:
Labor Pekanbaru jurusan Teknik Komputer a. Persepsi kemudahan (perceived ease of use),
Jaringan secara keseluruhan dapat dilihat pada secara keseluruhan, 97,45% siswa sangat puas
tabel berikut ini: dengan kemudahan pemakaian sistem e-
learning SMK Labor Pekanbaru.
Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Angket Penelitian b. Persepsi kemanfaatan (perceived of
Secara Keseluruhan usefulness), secara keseluruhan, 97,45% siswa
Skor Skor sangat puas dengan kemanfaatan sistem e-
Responden Total Kri Perse learning SMK Labor Pekanbaru.
Yang terium ntase 2. Faktor-faktor yang mendorong siswa dalam
Dicapai (Skor (%) menggunakan sistem e-learning ini, yaitu:
Secara Ideal) a. Faktor kemudahan dalam penggunaan
Keseluru sistem. Kemudahan dalam pengaksesan dan
han penggunaan sistem e-learning ini mendorong
Siswa XI 1608 1950 97,45 siswa untuk menggunakannya.
Siswa XII 1608 1950 97,45 b. Faktor manfaat yang didapatkan siswa dari
sistem e-learning ini. Dengan banyaknya
4.2 Pembahasan manfaat yang didapat siswa dari sistem e-
Hasil deskriptif analisis penerimaan leaarning ini mendorong siswa untuk
pengguna terhadap sistem e-learning SMK menggunakannya
Labor Pekanbaru adalah sebagai berikut :
a. Variabel X1 5.2 Saran
Penerimaan sistem e-learning Adapun saran yang dapat disampaikan
SMK Labor Pekanbaru untuk variabel dalam penelitian ini yaitu penelitian ini
kemudahan penggunaan persepsian diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut
(perceived ease of use) termasuk kedalam dengan menambahkan persepsi lainnya dari
kategori Sangat Puas dengan persentase TAM, yaitu sikap terhadap prilaku (attitude
sebesar 97,45%, dimana terdapat 65 towards behavior), niat prilaku menggunakan
responden yang mengisi angket, dengan teknologi (behavioral intention to use), dan
skor total yang dicapai sebesar 1608 pengguna teknologi sesungguhnya (actual
dengan skor kriterium (Skor Ideal) technology use).
sebesar 1950.
b. Variabel X2
Penerimaan sistem e-learning DAFTAR PUSTAKA
SMK Labor Pekanbaru untuk variabel [1] Agustiawan,Yosi, dan Subagyo, Vidayana.
kemanfaatan persepsian (perceived of “Kajian Penerimaan E-learning Siswa
usefulness) termasuk kedalam kategori RSBI Dengan Technology Acceptance
Sangat Puas dengan persentase sebesar Model (TAM) Untuk Meningkatkan Mutu
97,45%, dimana terdapat 65 responden
Vol.11 No. 1 2013 Jurnal Sains, Teknologi dan Industri

Siswa SMA di Daerah (Studi Kasus RSBI


Kab. Jombang)”. 2010 [4] Suzamkonyden, Mikye Wijaya. “Evaluasi
sistem informasi perpustakaan UIN Suska
[2] Park, S. Y. “An Analysis of the Technology berdasarkan Organisasi, Manajemen dan
Acceptance Model in Understanding Teknologi”. Fakultas Sains dan Teknologi
University Students' Behavioral Intention Riau. Pekanbaru. 2012
to Use e-learning”. Educational
Technology & Society, 12 (3), 150–162. [5]Sugiyono. “Metode Penelitian
2009 Administrasi”. Penerbit ALFABETA.
Bandung.2012
[3] Jogiyanto, HM. “Sistem informasi
keperilakuan". Edisi Revisi. Penerbit
ANDI Offset Yogyakarta. 2008

Anda mungkin juga menyukai