Anda di halaman 1dari 7

Muqhni Al-Ula

1806103010085
Psikologi Pendidikan
Ringkasan Jurnal Intelegensi: Konsep dan Pengukurannya

Pengertian Inteligensi
Tahun 1921 diadakan simposium tentang inteligensi yang dilaporkan dalam Journal of
Educational Psychology. Dari 12 orang psikolog yang diminta pandangannya, terdapat 12
pandangan yang berbeda (Woolfolk dan Nicolich, 1984 : 130). Dalam hal definisi, terdapat
banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli dengan beberapa variasi perbedaan. Definisi
Thornburg, Freeman dan Robinson & Robinson mempunyai banyak kesamaan. Menurut
Thornburg (1984 : 179), inteligensi adalah ukuran bagaimana individu berperilaku. Inteligensi
diukur dengan perilaku individu, interaksi interpersonal dan prestasi. Inteligensi dapat
didefinisikan dengan beragam cara: (1) kemampuan berpikir abstrak, (2) kemampuan
mempertimbangkan, memahami dan menalar, (3) kemampuan beradaptasi dengan lingkungan,
dan (4) kemampuan total individu untuk bertindak dengan sengaja dan secara rasional dalam
lingkungan.
Menurut Freeman (Abror, 1993:43), inteligensi mempunyai pengertian: 1) inteligensi
adalah adaptasi atau penyesuaian individu dengan keseluruhan lingkungan, 2) inteligensi adalah
kemampuan untuk belajar, dan 3) inteligensi adalah kemampuan berpikir abstrak. Sedang
menurut Robinson dan Robinson (Woolfolk dan Nicolich, 1984 : 130), inteligensi didefinisikan
sebagai: 1) kapasitas untuk belajar; 2) total pengetahuan yang dicapai seseorang; dan 3)
kemampuan beradaptasi secara sukses dengan situasi baru dan lingkungan pada umumnya.

Heriditas atau Modifikasi


Pendapat pertama menyatakan bahwa inteligensi dipengaruhi oleh heriditas. Menurut
pandangan ini, inteligensi adalah kemampuan yang dibawa sejak lahir yang memungkinkan
seseorang berbuat sesuatu dengan cara tertentu. Waterink (Purwanto, 2003:52) menyatakan
bahwa belum dapat dibuktikan bahwa inteligensi dapat diperbaiki atau dilatih. Pendapat kedua
menyatakan bahwa inteligensi merupakan hasil modifikasi lingkungan. Pendapat ini didasarkan
pada bukti yang ditunjukkan oleh Frohn (Purwanto, 2003:52) bahwa daya pikir anak-anak yang
telah mendapat didikan dari sekolah menunjukkan sifat-sifat yang lebih baik daripada anak-anak
yang tidak bersekolah. Pendapat bahwa inteligensi dapat dimodifikasi dapat pula diambil dari
kesimpulan penelitian Head Start Program (Atkinson, Atkinson, Smith dan Bem, 2003 : 187 –
190).

Inteligensi : Hubungannya dengan Bakat, Kreativitas, dan Prestasi


Dalam diri manusia terdapat tiga kemampuan yang berhubungan yaitu inteligensi, bakat
dan kreativitas. Inteligensi merupakan kemampuan potensial umum (general potential ability).
Bakat merupakan kemampuan potensial khusus (specific potential ability). Sedang kreativitas
berhubungan dengan kemampuan dan pola mendekati masalah dengan cara yang berbeda.
Inteligensi berhubungan dengan bakat. Anak yang berbakat adalah anak yang sangat cerdas
atau mempunyai inteligensi yang sangat tinggi. Kemampuan intelektual menjadi salah satu
ukuran keberbakatan. Bakat berhubungan dengan kreativitas. Kreativitas telah menjadi dimensi
baru untuk mengidentifikasi keberbakatan. Keberbakatan selain mencakup kemampuan
intelektual tinggi juga menunjuk pada kemampuan kreatif. Bakat dalam pengertian baru
mengandung dimensi kreatif. Orang yang mempunyai IQ tinggi belum tentu kreatif, tapi orang
kreatif pasti mempunyai IQ tinggi.

Perkembangan teori inteligensi


1. Lewis Terman (1900)
Menurut Terman, inteligensi merupakan satu kemampuan tunggal yang disebut usia
mental (mental age). Usia mental adalah kemampuan yang seharusnya dimiliki ratarata
anak pada usia tertentu. Dia mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk
berpikir abstrak.
2. Charles Spearman (1927)
Menurut Spearman, inteligensi bukanlah kemampuan tunggal, melainkan terdiri dari dua
faktor, sehingga teorinya dikenal sebagai teori inteligensi dwifaktor atau bifaktor.
Kecerdasan dapat dibagi menjadi dua yaitu kecerdasan umum (general ability) dan
kecerdasan khusus (specific ability), sehingga inteligensi mempunyai dua faktor. Dua
faktor itu adalah faktor yang bersifat umum (general factor, disingkat g) dan yang bersifat
khusus (specific factor, disingkat s). Faktor umum mendasari semua tingkah laku, sedang
faktor khusus hanya mendasari tingkah laku tertentu.
3. Sternberg (1931)
Menurut Sternberg inteligensi mempunyai tiga bagian sehingga teorinya dikenal dengan
teori inteligensi triarkhis. Tiga bagian inteligensi itu adalah konseptual, kreatif dan
kontekstual.

Pengukuran Inteligensi
Pengukuran inteligensi adalah prosedur pengukuran yang meminta peserta untuk
menunjukkan penampilan maksimum, sehingga pengukuran inteligensi dilakukan menggunakan
tes yang dikenal dengan tes inteligensi. Tes inteligensi awalnya dikembangkan oleh Sir Francis
Galton.
Inteligensi ditetapkan dalam ukuran yang disebut intelligence quotient (IQ). Ukuran IQ
adalah nisbah atau rasio antara umur kecerdasan (mental age, disingkat MA) dengan umur
kalender (chronological age, disingkat CA) (Suryabrata, 2002 : 152). MA diperoleh dari tes
psikologi dan CA dihitung dari tanggal kelahiran peserta tes.
Muqhni Al-Ula
1806103010085
Psikologi Pendidikan

Jenis-Jenis Bakat

a. Bakat Umum
Bakat umum yaitu suatu kemampuan berupa potensi dasar di dalam diri seseorang yang
sifatnya umum. Dengan kata lain, bakat umum ini dimiliki oleh setiap individu dan
menjadi sesuatu yang lumrah.
Contoh Bakat Umum :
 Mampu berbicara
 Mampu berpikir
 Mampu berjalan atau bergerak
 Mampu menulis dan membaca

b. Bakat Khusus
Bakat khusus ialah salah satu kemampuan atau potensi khusus yang dimiliki oleh
sesorang. Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki bakat khusus yang sama antara
satu orang denga orang lainnya.

Contoh Bakat Khusus :

1) Bakat Akademik Khusus


Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam angka-angka (numeric),
logika bahasa, dan sejenisnya.

2) Bakat Kreatif-Produktif
Bakat khusus dalam bidang kreatif-produktif artinya bakat dalam menciptakan
sesuatu yang baru. Misalnya, menghasilkan rancangan arsitektur terbaru,
menghasilkan teknologi terbaru, dan sejenisnya.

3) Bakat Seni
Bakat khusus dalam bidang seni, misalnya, mampu mengaransemen musik dan sangat
dikagumi, mampu menciptakan lagu hanya dalam waktu 30 menit, mampu melukis
dengan indah dalam waktu singkat, dan sejenisnya.

4) Bakat Kinestetik/Psikomotorik
Bakat khusus kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis, tenis, dan
keterampilan teknik.

5) Bakat Sosial
Bakat khusus dalam bidang sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi,
sangat mahir memawarkan suatu produk, sangat mahir mencari koneksi, sangat mahir
berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat mahir dalam kepemimpinan.
6) Bakat Mekanik
Bakat mekanik yaitu salah satu kemampuan khusus seseorang dalam bentuk prinsip
umum IPA, alat-alat, tata kerja atau lainnya.

7) Bakat Relasi Ruang


Bakat ini sebuah kemampuan khusus seseorang dalam hal mengamati atau
menceritakan pola dua dimensi maupun berpikir dalam tiga dimensi. Bakat ini
biasanya dimiliki oleh fotografer, artis, pilot, arsitek atau profesi lainnya.

8) Bakat Ketelitian Klerikal


Kemampuan khusus seseorang dalam hal tulis-menulis, meramu dan di bidang
laboratorium.

9) Bakat Skolastik
Sebuah kemampuan khusus seseorang dalam hal-hal yang berhubungan dengan angka
dan kata. Jenis bakat ini mencakup kemampuan berpikir, penalaran, mengurutkan,
menciptakan hipotesis, pandangan hidup yang bersifat rasional dan lainnya. Bisanya
pekat seperti ini ditemukan pada seorang ilmuwan, akuntan, pemograman atau
sejenisnya.

10) Bakat Abstrak


Suatu kemampuan khusus dalam membuat pola, rancangan, ukuran atau posisi
lainnya.

Jenis-Jenis Intelegensi Menurut Howard Gardner

1. Kecerdasan Linguistic-Verbal
Kecerdasan ini berupa kemampuan untuk menyusun pikirannya dengan jelas juga mampu
mengungkapkan pikiran dalam bentuk kata-kata seperti berbicara, menulis, dan
membaca. Orang dengan kecerdasan verbal ini sangat cakap dalam berbahasa,
menceriterakan kisah, berdebat, berdiskusi, melakukan penafsiran, menyampaikan
laporan dan berbagai aktivitas lain yang terkait dengan berbicara dan menulis.
Kecerdasan ini sangat diperlukan pada profesi pengacara, penulis, penyiar radio/televisi,
editor, guru.

2. Kecerdasan Logiko-Matematik
Kecerdasan ini ditandai dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan angka-
angka dan bilangan, berpikir logis dan ilmiah, adanya konsistensi dalam pemikiran..
Seseorang yang cerdas secara logika-matematika seringkali tertarik dengan pola dan
bilangan/angka-angka. Mereka belajar dengan cepat operasi bilangan dan cepat
memahami konsep waktu, menjelaskan konsep secara logis, atau menyimpulkan
informasi secara matematik. Kecerdasan ini amat penting karena akan membantu
mengembangkan keterampilan berpikir dan logika seseorang. Dia menjadi mudah
berpikir logis karena dilatih disiplin mental yang keras dan belajar menemukan alur piker
yang benar atau tidak benar. Di samping itu juga kecerdasan ini dapat membantu
menemukan cara kerja, pola, dan hubungan, mengembangkan keterampilan pemecahan
masalah, mengklasifikasikan dan mengelompokkan, meningkatkan pengertian terhadap
bilangan dan yang lebih penting lagi meningkatkan daya ingat.

3. Kecerdasan Spasial-Visual
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk melihat secara rinci
gambaran visual yang terdapat di sekitarnya. Seorang seniman dapat memiliki
kemampuan persepsi yang besar. Bila mereka melihat sebuah lukisan, mereka dapat
melihat adanya perbedaan yang tampak di antara goresan-goresan kuas, meskipu orang
lain tidak mampu melihatnya. Dengan mengamati sebuah foto, seorang fotografer dapat
membuat analisis mengenai kelemahan atau kekuatan dari foto tersebut seperti arah
datangnya cahaya, latar belakang, dan sebagainya, bahkan mereka dapat memberi jalan
keluar bagaimana seandainya foto itu ditingkatkan kualitasnya. Kecerdasan ini sangat
dituntut pada profesi-profesi seperti fotografer, seniman, navigator, arsitek. Pada orang-
orang ini dituntut untuk melihat secara tepat gambaran visual dan kemudian member arti
terhadap gambaran tersebut.

4. Kecerdasan Ritmik-Musik
Kecerdasan ritmik-musikal adalah kemampuan seseorang untuk menyimpan nada di
dalam benaknya, untuk mengingat irama, dan secara emosional terpengaruh oleh musik.
Kecerdasan musikal merupakan suatu alat yang potensial karena harmoni dapat merasuk
ke dalam jiwa seseorang melalui tempat-tempat yang tersembunyi di dalam jiwa (Plato).
Musik dapat membantu seseorang mengingat suatu gerakan tertentu, perhatikan
seseorang atau sekelompok orang yang sedang menari atau berolahraga senam ritmik
mesti selalu disertai dengan alunan musik.

5. Kecerdasan Kinestik
Kecerdasan ini ditunjukkan oleh kemampuan seseorang untuk membangun hubungan
yang penting antara pikiran dengan tubuh, yang memungkin tubuh untuk memanipulasi
objek atau menciptakan gerakan. Secara biologi ketika lahir semua bayi dalam keadaan
tidak berdaya, kemudian berangsur-angsur berkembang dengan menunjukkan berbagai
pola gerakan, tengkurap, “berangkang”, berdiri, berjalan, dan kemudian berlari, bahkan
pada usia remaja berkembang kemampuan berenang dan akrobatik.

Kecerdasan ini amat penting karena bermanfaat untuk (a) meningkatkan kemampuan
psikomotorik, (b) meningkatkan kemampuan sosial dan sportivitas, (c) membangun rasa
percaya diri dan harga diri dan sudah barang tentu (d) meningkatkan kesehatan.

6. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan ini berkait dengan kemampuan seseorang untuk berinteraksi dengan orang
lain. Pada saat berinteraksi dengan orang lain, seseorang harus dapat memperkirakan
perasaan, temperamen, suasana hati, maksud dan keinginan teman interaksinya,
kemudian memberikan respon yang layak. Orang dengan kecerdasan Interpersonal
memiliki kemampuan sedemikian sehingga terlihat amat mudah bergaul, banyak teman
dan disenangi oleh orang lain. Di dalam pergaulan mereka menunjukkan kehangatan, rasa
persahabatan yang tulus, empati. Selain baik dalam membina hubungan dengan orang
lain, orang dengan kecerdasan ini juga berusaha baik dalam menyelesaikan persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan perselihanan dengan orang lain.

Kecerdasan ini amat penting, karena pada dasarnya kita tidak dapat hidup sendiri (No
man is an Island). Orang yang memiliki jaringan sahabat yang luas tentu akan lebih
mudah menjalani hidup ini. Seorang yang memiliki kecerdasan “bermasyarakat” akan (a)
mudah menyesuaikan diri, (b) menjadi orang dewasa yang sadar secara sosial, (b)
berhasil dalam pekerjaan.

7. Kecerdasan Intrapersonal
Oliver Wendell Holmes berpendapat: Apa yang didepan dan apa yang ada di belakang
kita adalah hal yang kecil dibandingkan dengan apa yang ada di dalam diri kita. Inilah
kira-kirapandangan yang dianut oleh orang yang memiliki kecerdasan intrapersonal ini.
Kecerdasan intrapersonal adalah kecerdasan yang menyangkut kemampuan seseorang
untuk memahami diri sendiri dan bertanggungjawab atas kehidupannya sendiri.

Orang-orang dengan kecerdasan ini selalu berpikir dan membuat penilaian tentang diri
mereka sendiri, tentang gagasan, dan impiannya. Mereka juga mampu mngendalikan
emosis mereka untuk membimbing dan memperkaya dan memperluas wawasan
kehidupan mereka sendiri.

8. Kecerdasan Naturalis
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan serta menggambarkan berbagai
macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang
membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi
lingkungan.

Menurut Wilson dalam Anxs (2007), kecerdasan naturalis adalah kemampuan mengenali
berbagai jenis flora dan fauna serta kejadian alam, misalnya asal-usul binatang,
pertumbuhan tanaman, terjadinya hujan, manfaat air bagi kehidupan, tata surya, dan
kejadian alam lainnya. Kecerdasan naturalis ini berkaitan dengan wilayah otak bagian
kiri, yakni bagian yang peka terhadap pengenalan bentuk atau pola kemampuan
membedakan dan mengklasifikasikan sesuatu. Jika anak dengan mudah dapat menandai
pola benda-benda alam, dan mengingat benda-benda alam yang ada di sekitarnya, maka
anak dapat dikatakan memiliki kecerdasan naturalis tinggi.

9. Kecerdasan Eksistensial (Kecerdasan Makna)


Anak belajar sesuatu dengan melihat ‘gambaran besar’, “Mengapa kita di sini?” “Untuk
apa kita di sini?” “Bagaimana posisiku dalam keluarga, sekolah dan kawan-kawan?”.
Kecerdasan ini selalu mencari koneksi-koneksi antar dunia dengan kebutuhan untuk
belajar.

Anda mungkin juga menyukai