Anda di halaman 1dari 10

Nama: Shally Olivia Y

NPM: 140410180107
PG
1. B
2. C
3. E
4. C
5. B
6. E
ESSAY
7. Jawaban:
1. GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, dalam bahasa sehar-
hari GPS merupakan alat yang dapat mengetahui letak posisi kita dan letak
geografis di sekitar kita dengan bantuan sinyal satelit.
2. Kompas merupakan alat yang memberitahu kita posisi arah mata angin yaitu
utara, selatan, timur, barat, tenggara, barat daya, barat laut, dan timur laut
berdasarkan daya magnet Bumi. Berguna juga saat melakukan pembuatan
transek.
3. Transek adalah Teknik yang dilakukan dalam bentuk suatu daerah/jalur yang
dibatasi untuk dilakukan survey atau pengamatan. Bisa berbentuk garis atau
persegi, dan berbagai ukuran.
4. Metode merupakan suatu pilihan cara yang teratur, suatu proses yang
dilewati untuk mendapatkan hasil yang diingkan.
5. Kurva minimum area adalah kurva yang datar yang menjelaskan suatu
daerah vegetasi dan jenis-jenis tumbuhan pada daerah tersebut.

8. A) Metode Kuadrat adalah metode analisis vegetasi dengan teknik plot atau
berdasarkan luasan petak tertentu. Metode ini berdasarkan pantauan luas
minimum dalam setiap bentuk vegetasi. Metode kuadrat menggunakan
satuan meter persegi atau meter kuadrat, maka disebut sebagai metode
kuadrat.
Alat yang digunakan : Kompas bidik, Tali/Raffia, Patok, Roll Meter, Alat tulis,
Worksheet, Meteran jahit.
Prosedur: pertama menentukan daerah yang akan dianalisis vegetasinya.
Selanjutnya kuadrat dibuat dengan luas yang sesuai dengan analisis yang
dilakukan (untuk masing-masing habitus pohon : 10 x10; tiang : 8x 8; pancang
: 4 x 4; semai: 2 x 2; coverground: 1 x 1). Lalu dibuat sub-plot didalamnya
untuk menganalisis vegetasi lain di dalam plot yang sama. Selanjutnya
analisis vegetasi dilakukan berdasarkan plot dan sub-plot yang telah dibuat.
Data yang didapatkan kemudian disusun pada tabel.
B) Kuarter atau disebut juga dengan metode kuadran, merupakan metode
analisis vegetasi tanpa menggunakan plot atau petak.
Alat yang digunakan : Roll meter, Kompas bidik, meteran jahit
Prosedur, pertama menentukan satu pohon yang akan menjadi titik pusat,
Selanjutya area dibagi menjadi 4 kuadran yaitu kuadran I, II, III, dan IV. Pada
setiap kuadran ditentukan 1 pohon yang jaraknya paling dekat dengan titik
pusat. Kemudian jarak antara pohon dan titik pusat diukur, dan diukur juga
diameter batang pohonnya. Setelah itu ditentukan titik pusat kedua yang
diambil dari garis yang ditarik lurus dari titik pusat pertama. Selanjutnya
analisis dilakukan sama seperti yang dilakukan pada titik pusat pertama.
C) Diagram profil adalah suatu gambaran yang digunakan untuk menganalisis
stratfikasi atau vegetasi suatu area. Diagram profil dibuat untuk
menggambarkan struktur dan keanekaragaman vegetasi pada suatu
ekosistem, bentuk permukaan lahan, dan jenis tanah.
Alat yang digunakan : tali rafia, alat tulis, klinometer, meteran.
Prosedur pertama adalah meletakan belt sejajar dengan garis suatu daerah.
Lalu ditentukan jarak horizontal dan jarak vertikal pada masing-masing pohon.
Kemudian diukur tinggi pohon, diameter pohon, dan data lainnya. sketsa
kemudian dibuat pada milimeter blok sesuai dengan data yag didapat. Dalam
pembuatan diagram profil biasanya hasil ditulis dalam table agar
memprtmudah proses penggambaran.

9. Mengukur tinggi pohon, dengan menggunakan alat Klinometer dengan rumus

Tinggi Pohon = Jarak Pengamat ke pohon x Tan. sudut]  kemudian


hasilnya ditambah nilai jarak mata pengamat ke tanah (untuk
menghitung tinggi pohon sebenarnya) dengan satuan meter (m).

Prosedurnya, pertama pengamat menentukan jaraknya ke pohon yang akan


ditentukan tingginya, lalu mengamati pohon dengan klinometer sederhana
tepat di depan mata pengamat dan diarahkan ke ujung puncak pohon yang
ingin diamati melihatnya. Setelah itu, benang yang menjuntai pada
klinometer ditegangkan sehingga terlihat berapa sudut yang terbentuk
tersebut. Selanjutnya mengukur jarak pengamat ke pohon nya
menggunakan distance meter (menyalakan distance meter, kemudian
menekan tombol ditengah berwarna merah ditengah, menembakkan ke
pohon tersebut ketika laser telah muncul, kemudian menekan lagi tombol
berwarna merah tersebut dan nilainya akan keluar, menuliskan nilainya di
worksheet). Kemudian menghitung jarak mata pengamat ke tanah
menggunakan penggaris atau meteran. Semua nilai yang diperlukan sudah
ada, memasukan ke rumus [Tinggi Pohon = Jarak Pengamat ke pohon x
Tan. sudut]. Terakhir hasilnya ditambahkan dengan nilai jarak mata
pengamat ke tanah. Maka itulah nilai tinggi pohon tersebut (semua diukur
dalam satuan yang sama).

10. Kalau menurut saya tidak bisa, karena kalua dari yang saya gambar dan
logika saya, tidak mungkin sp6 memiliki sp1 yang walaupun segaris lurus,
tetapi paling dekat dengan sp 6. Sehingga tidak dapat terjadi, kemudian bila
benar terjadi, mungkin tidak bisa dimasukkan karena sp 1 sudah menjadi titik
pusat pertama, maka harus digunakan pohon yang berbeda

3,18 tiang

11,78 pohon

7,32 pohon

14,33 pohon

21,33 pohon

25,47 pohon

27,07 pohon

1,27 pancang

0,95 pancang

0,63 pancang

3,82 tiang

31,84 pohon

12,10 pohon
10,82 pohon

17,83 pohon

14,96 pohon

4,77 tiang

25,47 pohon

28,02 pohon

28,34 pohon

25,15 pohon

21,65 pohon

19,10 pohon

19,42 pohon

12,10 pohon

25,47 pohon

31,84 pohon

35,35 pohon

38,85 pohon

42,67 pohon

39,8 pohon

42,99 pohon

42,35 pohon

31,21 pohon

30,89 pohon

30,57 pohon

29,61 pohon

29,29 pohon

31,52 pohon

67,83 pohon

12,42 pohon

16,24 pohon
A) Metode Kuadrat

Metode kuadrat adalah metode analisis vegetasi dengan teknik plot atau berdasarkan luasan
petak tertentu. Metode ini berdasarkan pantauan luas minimum dalam setiap bentuk vegetasi.
Metode kuadrat menggunakan satuan meter persegi atau meter kuadrat, maka disebut sebagai
metode kuadrat.

Alat yang digunakan : Kompas bidik, Tali/Raffia, Patok, Roll Meter, Alat tulis, Worksheet,
Meteran jahit.

Prosedur:

pertama menentukan daerah yang akan dianalisis vegetasinya.

Selanjutnya kuadrat dibuat dengan luas yang sesuai dengan analisis yang dilakukan (untuk
masing-masing habitus pohon : 10 x10; tiang : 8x 8; pancang : 4 x 4; semai: 2 x 2; coverground: 1
x 1).

Lalu dibuat sub-plot didalamnya untuk menganalisis vegetasi lain di dalam plot yang sama.
Selanjutnya analisis vegetasi dilakukan berdasarkan plot dan sub-plot yang telah dibuat. Data
yang didapatkan kemudian disusun pada tabel.

wroksheet: No; Nama Jenis ; Keliling pohon; Jumlah

B) Kuarter

Kuarter atau disebut juga dengan metode kuadran, merupakan metode analisis vegetasi tanpa
menggunakan plot atau petak.

Alat yang digunakan : Roll meter, Kompas bidik, meteran jahit

Prosedur, pertama menentukan satu pohon yang akan menjadi titik pusat

Selanjutya area dibagi menjadi 4 kuadran yaitu kuadran I, II, III, dan IV.

Pada setiap kuadran ditentukan 1 pohon yang jaraknya paling dekat dengan titik pusat.
Kemudian jarak antara pohon dan titik pusat diukur, dan diukur juga diameter batang pohonnya.

Setelah itu ditentukan titik pusat kedua yang diambil dari garis yang ditarik lurus dari titik pusat
pertama.

Selanjutnya analisis dilakukan sama seperti yang dilakukan pada titik pusat pertama.

worksheet: No; Nama jenis; Jarak ke titik pusat; Keliling pohon

C) Diagram profil

Diagram profil adalah suatu gambaran yang digunakan untuk menganalisis stratfikasi atau
vegetasi suatu area. Diagram profil dibuat untuk menggambarkan struktur dan keanekaragaman
vegetasi pada suatu ekosistem, bentuk permukaan lahan, dan jenis tanah.

Alat yang digunakan : tali rafia, alat tulis, klinometer, meteran.


Prosedur pertama adalah meletakan belt sejajar dengan garis suatu daerah.

Lalu ditentukan jarak horizontal dan jarak vertikal pada masing-masing pohon.

Kemudian diukur tinggi pohon, diameter pohon, dan data lainnya.

Kemudian dibuat sketsa pada milimeter blok sesuai dengan data yag didapat.

Dalam pembuatan diagram profil biasanya hasil ditulis dalam tabel agar mempemudah proses
penggambaran.

worksheet: No; Nama; Jenis; Sumbu (x,y), Kanopi (Depan, belakang, kanan, kiri); Tinggi; Keliling
pohon

30- 3

12-2

3-1

4-1

60-4

50-3

56-4

soliter-r

27-3

28-3

12-2

20-2

34-3

45-3

67-4

56-4

55-4

39-3

66-4

44-3

2-1

34-3

11-2
9-2

67-4

88-5

97-5

45-3

44-3

+ - beberapa dengan penutup kecil

66-4

88-5

91-5

23-2

44-3

2-1

5-1

6-2

7-2

99-5

30-3

43-3

45-3

46-3

78-5

85-5

77-5

71-4

65-4

46-3

68-4

79-5

89-5

80-5
33-3

23-2

33-3

45-3

6-1

7-1

44-3

56-4

88-5

68-4

30- 3;

12-2;

3-1;

4-1;

60-4;

50-3;

56-4;

soliter-r;

27-3;

28-3;

12-2;

20-2;

34-3;

45-3;

67-4;

56-4;

55-4;

39-3;

66-4;

44-3;
2-1;

34-3;

11-2;

9-2;

67-4;

88-5;

97-5;

45-3;

44-3;

+ beberapa dengan penutup kecil;

66-4;

88-5;

91-5;

23-2;

44-3;

2-1;

5-1;

6-2;

7-2;

99-5;

30-3;

43-3;

45-3;

46-3;

78-5;

85-5;

77-5;

71-4;

65-4;

46-3;

68-4;
79-5;

89-5;

80-5;

33-3;

23-2;

33-3;

45-3;

6-1;

7-1;

44-3;

56-4;

88-5;

68-4;

Anda mungkin juga menyukai