Anda di halaman 1dari 4

SOAL UTS KASUS AUDIT PENJUALAN DAN SIKLUS PENAGIHAN

Anda sedang mengaudit siklus penjualan dan penagihan perusahaan Hara, perusahaan
kecil elektronik, yang bekerja sama dengan banyak pembuat computer. Perusahaan tersebut
dihormati di industrinya karena kreativitasnya dan pertumbuhan yang cepat, tapi akunting
mereka terabaikan, dan departemen penjualan seringkali membuat kesalahan dalam membuat
tagihan ke klien. Beberapa tahun sebelumnya, kantor akuntan anda telah menemukan beberapa
salah saji pada tagihan, penerimaan kas, dan piutang dagang. Seperti juga banyak perusahaan,
asset terbesarnya adalah piutang dagang, persediaan, dan asset tetap.

Hara memiliki pinjaman besar ke bank local, dan dua bank telah mengatakan ke
manajemen perusahaan bahwa mereka enggan untuk menambah kredit ke perusahaan, terutama
karena pertimbangan terdapat industri elektronik lain yang telah pindah ke daerah mereka.
Beberapa tahun dengan pertumbuhan lambat, perusahaan menutup defisit dengan modal, tetapi
ekspansi besar-besaran beberapa tahun sebelumnya telah menggerus cadangan modal mereka
cukup besar.

Beberapa tahun sebelumnya, response anda untuk klien Hara untuk konfirmasi
permintaan telah sangat membuat frustasi. Tingkat responsenya sangat rendah, dan klien yang
membalas konfirmasinya sebenarnya tidak mengetahui tujuan konfirmasi tersebut atau
memberikan saldo yang tidak tepat. Anda juga memiliki pengalaman yang sama dalam
konfirmasi piutang dengan organisasi yang lain, organisasi sejenis.

Anda simpulkan bahwa pengendalian kas adalah bagus dan indikasi fraud benar-benar
rendah.
Anda kurang percaya diri terhadap error tidak terindentifikasi dalam tagihan, rekaman
penjualan, penerimaan kas, piutang dagang dan bad debt.

Diminta:

a. Identifikasi factor utama yang mempengaruhi risiko bisnis klien dan risiko audit yang
dapat diterima untuk audit ini.
b. Risiko inheren apakah yang anda hadapi?
c. Pada audit penjualan dan siklus penagihan ini, tipe tes yang mana sebaiknya anda
tekankan. Berikut ini, jelaskan apabila rencana anda untuk menekankan pada tes-tes
tertentu dan berikan penjelasannya.
1. Test of control
2. Konfirmasi
3. Substantive test
4. Analytical procedures
5. Test of detail balances.

Sebagai bala bantuan, ibu berikan beberapa penjelasan terkait soal di atas.
Prosedur Pengujian Ketaatan dan Substantif dalam Audit
Umum atas Laporan Keuangan
29 08 2008

Prosedur Pengujian Ketaatan dan Substantif dalam Audit Umum atas Laporan Keuangan
Tujuan utama Auditor dalam suatu penugasan audit adalah untuk memberikan pendapat atas
kewajaran penyajian Laporan Keuangan perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut Auditor
harus memperoleh bukti audit yang memadai melalui pelaksanaan dua jenis prosedur pengujian
audit, yaitu :
1. Prosedur Ketaatan (Compliance Procedures)
2. Prosedur Substantif (Substantive Procedures)

Prosedur Ketaatan (Compliance Procedures)


Prosedur ketaatan adalah pengujian yang dirancang untuk memperoleh keyakinan yang rasional
terhadap teknik Pengendalian Internal Perusahaan. Pengendalian yang akan diuji hanya sejauh
yang berdampak material terhadap penyajian Laporan Keuangan.
Jika pengendalian menunjukkan bahwa kegiatan operasional telah berjalan sesuai dengan yang
diharapkan dan direncanakan, maka pekerjaan auditor dapat meliputi :
1. Mengurangi tingkat pengujian Prosedur Substantif
2. Melakukan beberapa prosedur pada tanggal sebelum tanggal laporan keuangan.
Auditor dapat memutuskan untuk tidak melakukan Prosedur Ketaatan dalam hal pengendalian
internal sangat lemah dan tidak dapat diandalkan.

Prosedur Substantif (Substantive Procedures)


Prosedur pengujian substantif dirancang untuk memperoleh bukti mengenai kelengkapan,
keakuratan dan keabsahan data-data yang dihasilkan oleh sistim akuntansi serta ketepatan
penerapan perlakuan akuntansi terhadap transaksi-transaksi dan saldo-saldo. Hal ini
diklasifikasikan dalam 2 tahap prosedur audit umum, yaitu :
1. Analytical Review
2. Tes secara terperinci atas Transaksi dan Saldo (Tests of Details of Transactions and Balances)
Auditor harus diarahkan untuk melakukan seefisien mungkin pekerjaan yang perlu untuk
mencapai hasil audit yang memuaskan. Luasnya tingkat pengujian audit yang akan diterapkan
pada umumnya adalah berdasarkan judgement Auditor dengan memperhatikan beberapa factor
sebagai berikut :
1. Sejauh mana pengendalian internal dapat diandalkan
2. Unsur Materialitas sehubungan dengan penyajian laporan keuangan secara keseluruhan
3. Sifat dan ukuran masing-masing pos yang membentuk saldo perkiraan tertentu
4. Sejauh mana kekeliruan dapat diungkapkan

Analytical Review
Tujuan utama penerapan Analytical Review adalah untuk mendeteksi kemungkinan adanya
akun-akun laporan keuangan yang kewajarannya diragukan (mengevaluasi kelayakan informasi
keuangan) serta sebagai langkah awal untuk menentukan luasnya prosedur audit substantif
lanjutan yang harus dilakukan. Selain itu, prosedur analytical review juga diperlukan untuk
menentukan perlunya penerapan prosedur audit tambahan atas suatu akun laporan keuangan.

Beberapa metode Analytical Review yang sering dilakukan Auditor dalam praktek adalah analisa
comparative serta analis rasio keuangan.

Analisa comparative (analisa perbandingan) dapat dilakukan dengan cara membandingkan


angka-angka laporan keuangan untuk tahun yang diaudit dengan :
1. angka laporan keuangan periode sebelumnya;
2. anggaran atau forecast (ramalan);
3. data competitor perusahaan;
4. data kegiatan operasional yang relevan.
Analisa ini terutama untuk mendeteksi adanya fluktuasi akun laporan keuangan yang signifikan
dan memerlukan prosedur pengujian lebih lanjut.
Sedangkan analisa rasio secara umum meliputi analisa rasio likuiditas, rasio aktivitas, rasio
solvabilitas dan rasio profitabilitas.
Dalam praktek pemeriksaan, ada kalanya auditor tidak dapat menerapkan prosedur Analytical
Review misalnya dalam keadaan tidak tersedianya informasi dan data yang diperlukan. Dalam
hal ini, sebagai prosedur alternatif auditor harus memeriksa buku besar dan buku jurnal secara
keseluruhan atau bagian yang penting untuk mendeteksi adanya transaksi akuntansi yang tidak
umum atau informasi relevan lainnya.

Test of Details of Transactions and Balances


Tests of details dilakukan dengan menerapkan prosedur-prosedur sebagai berikut :
1. Konfirmasi saldo
2. Observasi/Inspeksi
3. Penghitungan Ulang
4. Vouching
5. Rekonsiliasi
6. Account Analysis

Konfirmasi
Pengujian ini meliputi mendapatkan bukti langsung yang menguatkan (biasanya tertulis) dari
pihak ketiga mengenai ketepatan dari saldo akun, misalnya konfirmasi saldo bank, saldo piutang,
saldo hutang dan akun lainnya. Konfirmasi yang diterima dari pihak ketiga selalu dapat
dipertimbangkan sebagai bukti yang lebih kuat dibandingkan dengan data dan informasi dari
pihak internal perusahaan.
Observasi/Inspeksi
Prosedur ini memberikan bukti terhadap eksistensi harta berwujud. Observasi/Inspeksi juga
dilaksanakan oleh personil perusahaan bersama dengan partisipasi auditor (misalnya observasi
dan penghitungan fisik persediaan) atau inspeksi (misalnya inspeksi fisik surat berharga,
penghitungan kas).
Penghitungan Ulang
Prosedur penghitungan ulang oleh auditor terhadap kalkulasi yang sebelumnya dilakukan oleh
personil perusahaan dimaksudkan untuk membuktikan keakuratan kalkulasi dalam pembukuan
perusahaan. Untuk akun-akun tertentu misalnya penghitungan ulang provisi depresiasi aktiva
tetap, auditor selain menguji ketepatan matematis dari penghitungan yang dilakukan, juga harus
menelaah ketepatan metode depresiasi yang diterapkan perusahaan serta akseptabilitas taksiran
umur pemakaian asset yang digunakan dalam kalkukasi.
Vouching
Vouching berarti pemeriksaan dokumen dasar yang bertujuan untuk menentukan ketepatan dari
suatu transaksi. Langkah-langkah vouching yang harus dilakukan antaranya :
1. Memastikan bahwa perusahaan telah melaksanakan prosedur dan persyaratan yang ditetapkan
dalam Standard Operating Procedure (SOP)
2. Memeriksa dokumen-dokumen terkait
3. Memastikan bahwa transaksi adalah logis dalam keadaan tertentu (misalnya tanggal dokumen
termasuk dalam periode yang logis dari tanggal transaksi yang diakui)
Prosedur vouching dapat dilakukan terhadap dokumen-dokumen yang bersumber dari pihak luar
yang independen (misalnya faktur dari supplier, rekening koran bank dan lainnya) atau dokumen
yang dibuat oleh perusahaan sendiri (misalnya faktur penjualan, laporan alokasi biaya, laporan
penerimaan dan lainnya).
Rekonsiliasi
Rekonsiliasi adalah proses pengidentifikasian penyebab perbedaan antara dua jumlah yang
berhubungan yang salah satunya biasanya adalah saldo akun di pembukuan. Misalnya :
rekonsilasi kecocokan saldo rekening koran bank dengan saldo bank di buku besar, rekonsiliasi
saldo penjualan di buku besar dengan saldo penjualan yang dilaporkan dalam SPT Masa PPN,
dan lainnya.
Account Analysis
Meliputi pengklasifikasian dan peringkasan aktifitas-aktifitas suatu akun untuk memperoleh
keyakinan memadai atas kewajaran transaksi item-tem yang membentuk suatu akun. Misalnya
pengujian atas pergerakan akun aset tetap meliputi pengujian saldo awal tahun, penambahan,
pengurangan dan saldo pada akhir tahun, pengujian item-item yang membentuk saldo akhir
piutang dagang berupa transaksi penjualan yang nilainya material serta transaksi penerimaan
pelunasan piutang, dan lainnya.
Mempertimbangkan jangka waktu pelaksanaan audit yang pada umumnya terbatas, prosedur
account analaysis sebaiknya dilakukan terbatas pada transaksi-transaksi yang nilainya material
dan mencurigakan.

Anda mungkin juga menyukai