Anda di halaman 1dari 20

POPULASI DAN SAMPEL, TEKNIK SAMPLING, TEKNIK

PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA, RUMUSAN HIPOTESIS

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pada
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Dosen Pengampu : Rajab vebrian, M.Pd

Oleh: kelompok 8

Akbar Imam Muttaqin 170141277


Bella Putri Agustiarasari 170141275
Lola Anjas fani 1701412

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
MUHAMAMDIYAH BANGKA BELITUNG
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Atas Rahmat dan Hidayah-
Nya. Shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Beserta para
sahabat yang telah memperjuangkan Islam, sehingga kita bisa merasakan
indahnya Iman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi
Penelitian penulis menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Asyraf Suryadin, M.Pd., selaku Ketua STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung.
2. Yuanita, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar.
3. Rajab Vebrian. M.Pd, selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi
Penelitian .
Penulis menyadari berbagai kelemahan dan kekurangan dalam penulisan
makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan
Ilmu Pendidikan, khususnya di STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Akhir
kata, saran dan kritik yang membangun, penulis harapkan demi perbaikan dan
pengembangan makalah ini.

Pangkalanbaru, 18 November 2019

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................2
D. Manfaat Masalah...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Populasi dan Sampel ............................................................................4
B. Teknik Sampling.................................................................................10
C. Manfaat Penelitian...............................................................................12
D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data................................................13
E. Perumusan Hipotesis...........................................................................14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................19
B. Saran ...................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari latar belakang permasalah
yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan populasi dan sampel penelitian?

2. Apa saja teknik-teknik pengambilan sampling?

3. Bagaimana teknik dari pengolahan dan analisis data?

4. Apa yang dimaksud dengan perumusan hipotesis?

C. Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah yang dapat diambil dari rumusan masalah yaitu:
1. Untuk mengetahui yang maksud dengan populasi dan sampel penelitian.

2. Untuk mengetahui teknik-teknik pengambilan sampling.

3. Untuk mengetahui teknik pengolahan dan analisis data.

4. Untuk mengetahui perumusan hipotesis.

D. Manfaat
Adapun manfaat masalah yang dapat diambil dari tujuan masalah masalah
yaitu:
1. Secara Teoritis
Memberikan bukti konkret tentang pengaruh sikap manusia tentang
cara dosen dalam mendidik, serta memberikan pertimbangan dan
masukan kepada dosen dalam meningkatkan cara mendidik sehingga
motivasi belajar mahasiswa dapat tercapai dengan baik.
2. Secara Praksis
a. Untuk Dosen
Makalah ini dapat dijadikan masukan untuk membimbing
mahasiswa dalam mengembangkan usaha-usaha belajar yang
efektif dan efisien.
b. Untuk Mahasiswa
Hasil makalah ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk
meningkatkan motivasi belajar mahasiswa serta dapat lebih
membantu mahasiswa dalam mempelajari materi untuk
kepentingan ujian seperti pelaksanaan UTS dan UAS.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Populasi dan Sampel

Dalam hubungan populasi dan sampel menurut Prof. Sutrisno hadi, MA


menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian individu yang diselidiki dari
keseluruhan individu penelitian. Supaya lebih lebih obyektif istilah individu
sebaiknya diganti dengan istilah subyek atau obyek. Sampel yang baik yaitu
sampel yang memiliki populasi atau yang representatif artinya yang
menggambarkan keadaan populasi atau mencerminkan populasi secara maksimal
tetapi walaupun mewakili sampel bukan merupakan duplikay dari populasi.

Pada umumnya masalah sampling timbul apabila peneliti bermaksud untuk :

a) Mereduksi obyek penyelidikannya, oleh satu alasan kerapkali seorang


penyelidik tidak menyelidiki semua obyek, semua gejala, semua kejadian
atau peristiwa melainkan hanya sebagian saja dari obyek gejala atau
kejadian yang dimaksudkan.
b) Ingin mengadakan generalisasi, dari hasil-hasil penyelidikannya.
Mengadakan generalisasi berarti mengesahkan kesimpulan-kesimpulan
kepada obyek-obyek gejala-gejala atau kejadian yang lebih luas daripada
obyek-obyek gejala-gejala atau kejadian yang diselidiki.

Petunjuk-petunjuk untuk mengambil sampel yaitu :

1. Daerah generalisasi
Yang terpenting disini adalah menentukan terlebih dahulu luas populasinya
sebagai daerah generalisasi. Selanjutnya setelah itu menentukan sampelnya
sebagai daerah penelitiannya.
Hal yang mendorong peneliti mengadakan generalisasi yang lebih luas
dari semestinya yaitu :
a. Ingin agar hasil penelitiannya dapat menjangkau terhadap peristiwa yang
lebih luas yang mirip dengan penelitiannya itu.
b. Ingin agar penelitiannya mendapat penghargaan yang lebih tinggi atau
populer.
c. Peneliti mengharapkan agar mendapatkan kesan-kesan umum, bahwa
penelitiannya itu dapat berlaku dimanapun juga sepanjang ada kesamaan
dengan sampel yang ditelitinya.
2. Penegasan sifat-sifat populasi dan ketegasan batas-batasnya.
Penegasan ini adalah sangat penting, bila menginginkan adanya validitas
dan reliabilitas bagi penelitiannya. Oleh sebab itu haruslah ditentukan
terlebih dahulu luas dan sifat-sifat populasi dan memberikan batas-batas
yang tegas, barulah kemudian menetapkan sampelnya.
3. Sumber-sumber informasi tentang populasi.
Untuk mengetahui ciri-ciri populasi secara terperinci dapat diperoleh
melalui berbagai macam sumber informasi tentang populasi tersebut.
Misalnya : sensus penduduk.
4. Besar kecilnya sampel.
Mengenai berapa besar kecilnya sampel yang harus diambil untuk sebuah
penelitian memang tidak ada ketentuan yang pasti
5. Teknik sampling.
Harus disadari bahwa di dalam masalah sampel ada yang disebut biased
sample yaitu sampel yang tidak mewakili populasi atau sampel yang
nyeleweng. Biased sampling adalah pengambilan sampel yang tidak dari
seluruh populasi, tetapi hanya dari salah satu golongan populasi saja, tetapi
generalisasinya dikenakan kepada seluruh populasinya.

B. Teknik-teknik Sampling

Pada dasarnya ada 2 macam teknik sampling yaitu teknik random sampling
dan non random sampling. Macam-macam dari teknik sampling yaitu :

a. Teknik Random Sampling


Yaitu teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi
baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama
untuk dipilih menjadi anggota sampel. Random sampling juga disebut
pengambilan sampel secara rambang atau acak yaitu pengambilan sampel yang
tanpa pilih-pilih atau tanpa pandang bulu, didasarkan atas prinsip-prinsip
matematis yang telah diuji dalam praktek. Karenanya dipandang sebagai teknik
sampling paling baik dalam penelitian.
Dalam praktek, prosedur random sampling meliputi :
1) Cara undian.
Pengambilan sampel secara undian ialah seperti layaknya orang
melaksanakan undian. Adapun langkah-langkahnya adalah :
a) Membuat daftar yang berisi semua subyek, obyek, peristiwa atau
kelompok-kelompok yang akan diselidiki.
b) Memberi kode yang berupa angka-angka untuk semua yang akan
diselidiki.
c) Menulis kode tersebut masing-masing dalam selembar kertas kecil.
d) Menggulung setiap kertas kecil berkode tersebut.
e) Memasukkan gulungan-gulungan kertas tersebut dalam kaleng.
f) Mengocok baik-baik kaleng tersebut.
g) Mengambil satu persatu gulungan tersebut sejumlah kebutuhan.
2) Cara ordinal.
Cara ini dilakukan dengan memilih nomor-nomor genap atau gasal atau
kelipatan tertentu. Langkahnya :
a) Membuat daftar yang berisi subyek, obyek peristiwa atau kelompok yang
akan diselidiki lengkap dengan nomor urutnya.
b) Mengambil nomor-nomor tertentu, misalnya nomor-nomor gasal semua
atau genap semua atau kelipatan urutnya.
3) Cara randomisasi dari tabel bilangan random.
Cara ini menuntun para peneliti untuk memilih anggota sampel dengan
langkah :
a) Membuat daftar nomor dan nama subyek.
b) Membuat tabel yang berisi nomor-nomor subyek.
c) Menjatuhkan pensil secara sembarangan pada petak-petak tabel yang berisi
nomor-nomor sampai diperoleh sebanyak anggota sampai yang
dibutuhkan.

Ditinjau dari terbatas atau tidaknya populasi, maka random sampling


dibedakan menjadi tak terbatas dan terbatas.random sampling tak terbatas adalah
populasinya yang sudah terdaftar secara keseluruhan tanpa pilih-pilih
berkesempatan menjadi anggota sampel, tanpa menggunkan syarat-syarat
tertentu. Sedangkan random sampling terbatas yaitu pegambilan sampel yang
bukan dari seluruh daerah populasi.

b. Teknik Non Random Sampling


Yaitu cara pengambilan sampel yang tidak semua anggota populasi diberi
kesempatan untuk dipilih menjadi sampel. Penelitian-penelitian pendidikan,
psikologi adakalanya menggunakan teknik ini, karena mempertimbangkan faktor
tertentu misalnya : umur, tingkat kedewasaan, tingkat kecerdasan.
Semua teknik sampling yang tidak tergolong dalam random sampling adalah
tergolong dalam jenis-jenis teknik sampling non random. Macam-macam
sampling dalam non random sampling adalah :
a) Teknik Proporsional Sampling.
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel dari tiap-tiap sub
populasi dengan memperhitungkan besar kecilnya sub-sub populasi
tersebut.
Contohnya :
Penelitian mengambil 50 anak pandai dan 50 anak bodoh dengan
mendasarkan pada tingkat IQ mereka, maka perbandingan kedua
kelompok tersebut disertai dengan teknik random, adakalnya tidak.
Apabila teknik proporsional sampling disertai random maka disebut
proporsional random sampling.
b) Teknik Stratifiet Sampling
Teknik ini biasa digunakan apabila populasi terdiri dari susunan
kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat. Penelitian pendidikan sering
menggunakan teknik ini, misalnya apabila meneliti tingkat-tingkat kelas.
Contohnya :
Penelitian untuk mengetahui prestasi belajar rata-rata suatu SMP, maka
sampelnya adalah murid kelas I, kelas II dan kelas III.
c) Teknik Purposive Sampling
Teknik ini didasarkan pada ciri-ciri atau sifat tertentu yang diperkirakan
mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat yang ada
dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Jadi ciri-ciri atau sifa-
sifat yang spesifik yang ada atau dilihat dalam populasi dijadikan kunci
untuk pengambilan sampel.
Contoh :
Penelitian tentang pendapat masyarakat untuk pengembangan PLB atau
pendidikan khusus. Mengambil sampel subyek masyarakat kota dan desa
karena memiliki karakteristik yang berbeda.
d) Teknik Quota Sampling
Teknik ini menghendaki pengambilan sampel dengan mendasarkan diri
pada Quontum ( di Indonesia= kotum). Peneliti harus terlebih dahulu
menetapkan dalam jumlah subyek yang akan diselidiki. Ciri-ciri pokok
dalam quota sampling adalah bahwa jumlah subyek yang telah ditetapkan
akan terpenuhi. Kelemahan teknik ini yaitu para petugas pengambil sampel
kurang terawasi apakah kriteria sudah tercermin dalam sampel.
e) Teknik Double Sampling
Yaitu pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel kembar.
Maksudnya yaitu sampel yang diperoleh secara angket. Dari cara itu ada
angket yang kembali dan ada yang tidak kembali. Masing-masing
kelompok dicatat, kemudian bagi angket yang tidak kembali dipertegas
dengan interviu. Jadi sampling kedua berfungsi mencek sampling pertama.
f) Teknik Area Probability
Teknik ini menghendaki cara pengambilan sampel yang mendasarkan pada
pembagian area yang ada pada populasi. Artinya daerah yang ada pada
populasi dibagi-bagi menjadi beberapa daerah kecil.
Contoh :
Meneliti masyarakat kota Gantung mengambil sampel daerah pinggiran
kota dan daerah tengah kota.
g) Teknik Cluster Sampling
Teknik ini menghendaki adanya kelompok-kelompok dalam pengambilan
sampel berdasarkan atas kelompok-kelompok yang ada pada populasi. Jadi
populasi sengaja dipandang berkelompok-kelompok sehingga tercermin
dalam sampel.
Contoh :
Pengambilan sampel untuk meneliti masyarakat Gantung misalnya, maka
masyarakat Gantung dikelompokkan : pegawai/karyawan. Pedagang,
pengusaha dan buruh kasar.

Perlu dicatat bahwa suatu penelitian orang boleh boleh menggunakan teknik
kombinasi. Misalnya untuk menentukan subyek penelitian digunakan teknik area
probibality sampling sedangkan untuk menentukan obyeknya digunakan teknik
random.

C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Kegiatan-kegiatan dalam mengolah data :

a. Editing
Mengedit adalah memeriksa daftar pertanyaan yang telah diserahkan oleh
para pengumpul data. Tujuan daripada editing adalah untuk mengurangi
kesalahan atau kekurangan yang ada di dalam daftar pertanyaan yang sudah
diselesaikan sampai sejauh mungkin.
Pemeriksaan daftar pertanyaan yang telah selesai ini dilakukan terhadap :
1) Kelengkapan jawaban.
2) Keterbacaan tulisan.
3) Kejelasan makna jawaban.
4) Kesesuaian jawaban.
5) Relevansi jawaban.
6) Keseragaman satuan data.

b. Koding
Adalah mengklasifikasi jawaban-jawaban dari para responden ke dalam
kategori-kategori. Biasanya klasifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda
atau kode berbentuk angka pada masing-masing jawaban.
Ada dua langkah di dalam melakukan koding, yaitu :
1) Menentukan kategori-kategori yang akan digunakan.
2) Mengalokasikan jawaban-jawaban responden pada kategori-kategori
tersebut.

Sebagai contohnya :

Dalam suatu penelitian diajukan antara lain sebuah pertanyaan, bagaimana


kesan saudara tentang kebersihan kota Manggar?

Alternatif jawabannya :

- Menyedihkan
- Cukup bersih
- Boleh juga
- Patut dibanggakan

Dari semua alternatif jawaban ini dibuat kategori-kategori:

- Baik : 01
- Cukup : 02
- Buruk : 03

Setelah memberikan kode pada masing-masing kategori jawaban maka


responden menjawab : patut dibanggakan ini kita beri kode 01.
c. Tabulasi
Pekerjaan tabulasi adalah pekerjaan membuat tabel. Jawaban-jawaban yang
sudah diberi kode kategori jawaban kemudian dimasukkan dalam tabel.
1) Menghitung frekuensi data dalam masing-masing kategori jawaban.
Cara yang paling sederhana adalah mengijir atau talliying.
Kategori Tally Jumlah
01 IIIII IIIII IIIII 15
02 IIIII IIIII II 12
03 IIIII IIIII IIIII IIIII III 23
04 IIIII IIIII IIII 14
05 IIIII II 7
2) Menyusun tabel distribusi frekuensi.

Kategori f
01 15
02 12
03 23
04 14
05 7
Jumlah 71

2. Analisis Data

Setelah data yang dikumpulkan telah diedit, di codedndan telah


diikhtisarkan dalam tabel, maka langkah selanjutnya adalah analisis terhadap
hasil-hasil yang diperoleh. Mengenai alat analisis apa yang akan dipakai adalah
tergantung pada tujuan penelitian.

Analisis terhadap hasil-hasil penelitian tidak perlu secara kuantatif,


metode-metode nom kuantatif dapat berperan penting di dalam suatu analisis.
Metode kuantitatif atau disebut juga dengan metode statistik.
Banyak sekali metode statistik yang dapat dipakai dalam analisis data dari
suatu penelitian, seperti :

- Analisis Korelasi
Yaitu suatu teknik untuk menentukan sampai sejauh mana terdapat
hubungan antara dua variabel.
- Analisis Korelasi berganda
Yaitu suatu teknik untuk menentukan hubungan antara lebih dari dua
variabel.
- Analisis Korelasi Persial
Yaitu teknik untuk menentukan mana di antara berbagai variabel
independen mempunyai pengaruh besar terhadap variabel dependen,
dengan catatan apabila diketahui memang ada hubungan antara variabel-
variabel tersebut.

Metode non kuantitatif atau kualitatif biasa dipergunakan oleh seseorang


peneliti yang sudah berpengalaman di dalam mengadakan penelitian.

D. Perumusan Hipotesis

Hipotesis adalah merupakan dugaan sementara yang masih dibuktikan


kebenarannya melalui suatu penelitian. Dan hipotesis terbentuk sebagai hubungan
antara dua variabel atau lebih. Jadi paling tidak harus membuat dua variabel.
Tujuan penyusunan hipotesis yaitu selain untuk memberi arah penelitian juga
untuk membatasi variabel yang digunakan. Di dalam hipotesis ada empat variabel
utama yang berpengaruh yaitu :

a) Dependent Variabel
Adalah variabel yang timbul sebagai akibat adanya variabel yang lain.
b) Independent Variabel.
Adalah variabel yang menimbulkan atau menjadi sebab timbulnya variabel
yang lain.
c) Intervening Variabel
Adalah variabel yang mengaburkan hubungan antara dua variabel yang
semula mempunyai hubungan yang kuat.
d) Moderator variabel
Adalah variabel yang memperjelas hubungan antara dua variabel yang
semula mempunyai hubungan yang lemah.

Jenis-jenis Variavel :

1) Variabel Nominal
Yaitu variabel yang ditetapkan berdasarkan pada proses penggolongan atau
pengelpmpokkan tertentu. Misalnya : jenis kelamin, status perkawinan,
pekerjaan.
2) Variabel Ordinal
Yaitu variabel yang disusun atas jenjang atribut tertentu. Misalnya : rangking
kelas, skor penilaian.
3) Variabel Interval
yaitu variabel yang disusun berdasarkan pada jarak atau unit pengukuran
tertentu. Misalnya : tingkat penghasilan.

Gaji Frekuensi
Rp 1, ---- Rp 5,- 12 orang
Rp 6, --- Rp 10,- 15 orang
Rp 11, --- Rp 15,- 20 0rang
4) Variabel Rasio
Yaitu variabel yang disusun berdasarkan pada jarak atau unit pengukuran
dengan titik nol. Misalnya : tingkat penghasilan.

Gaji Frekuensi
Rp 1,- 2 orang
Rp 2,- 4 orang
Rp 3,- 3 orang
Rp 4,- 2 orang
Rp 5,- 1 orang
Sumber-sumber Perumusan Hipotesis :

1) Dari peneliti sendiri.


Yaitu dari sumber pengetahuan umum peneliti mengenai bidang yang akan
ditelitinya.
2) Dari teori dan konsepsi.
Yaitu bahwa teori-teori dan konsep-konsep yang sudah ada lalu dikendalikan
sedemikian rupa sehingga dapat dibentuk suatu hipotesis penelitian.
3) Hasil penelitian terdahulu.
Yaitu hasil-hasil penelitian yang sudah ada disusun kembali menjadi hipotesis
yang kemudian diuji kembali kebenarannya.

Ciri-ciri Hipotesis yang Tajam :

1. Merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih. Disini harus ditegaskan
mana varaiabel yang bebas, mana variabel terikat dan variabel antara serta
variabel penekan.
2. Disusun dengan jelas menggunakan kalimat deklaratif. Kalimat deklaratid
adalah kalimat pernyataan.
Misal : Apabila ...., maka ......
Karena ......, maka ......
3. Menyatakan sesuatu yang mungkin terjadi. Karena akan digunakan sebagai
pedoman dalam rangka mencapai tujuannya, maka hipotesis harus berisi
sesuatu yang mungkin dapat dijalankan.
4. Mampu menjelaskan kenyataan yang menjadi masalah utama. Disini hipotesis
akan berusaha memecahkan suatu persoalan melalui hal-hal yang menjadi
pokok masalahnya.
5. Harus dapat diuji dengan data yang ada.
Jadi hipotesis harus dapat dioperasionalkan dengan menggunakan data-data
yang tersedia.

Jenis-jenis Hipotesis :
Bentuk penyusunan hipotesis akan selalu berbeda-beda tergantung daripada
masalah utama atau bidang yang akan diteliti.

1) Hipotesis deskriptif.
Adalah hipotesis yang hanya sekedar menggambarkan terjadinya suatu
peristiwa.
2) Hipotesis argumentatif.
Adalah hipotesis yang disusun untuk menjelaskan secara detil mengenai
sebab-sebab utama terjadinya suatu peristiwa.
3) Hipotesis kerja.
Adalah hipotesis yang digunakan untuk menerka atau meramalkan akibat-
akibat yang akan terjadi bila variabel yang satu berubah.
4) Hipotesis nihil dan hipotesis alternatif.
Adalah hipotesis yang disusun untuk membuktikan benar tidaknya anggapan
dasar melalui metode statistik dan matematik, hipotesis nihil (Ho) digunakan
untuk menyatakan ketidakbenaran atau tidak ada hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya. Hipotesis adalah dugaan sementara, artinya
dapat benar dan dapat pula salah. Jika hipotesis benar maka harus diterima ,
tetapi jika salah salah satu harus ditolak.

Sumber-sumber yang Dapat Menyebabkan Tidak Terbuktinya Hipotesis :

1. Landasan Teori.
Bila landasan teori yang digunakan sudah kadaluarsa, kurang valid atau
kurang relavan diterapkan maka hipotesisnya akan menjadi salah. Hal ini
dapat terjadi karena peneliti sudah dalam memilih sumber bacaan atau kurang
membaca kepustakaan, sehingga tidak mengetahui informasi terakhir di
bidang tersebut.
2. Kesalahan Sampling.
Keadaan ini terjadi bila sampel yang diambil tidak representatif baik karena
terlalu kecil maupun kurang merata, sehingga tidak mencerminkan
karakteristik dari populasi.
3. Kesalahan Alat Pengambilan Data.
Jika alat pengambilan datanya tidak valid atau realibel maka hal yang benar
akan terlihat palsu, sedang yang palsu justru terlihat benar. Apabila keadaan
ini terjadi maka hipotesis dengan sendirinya menjadi tidak terbukti.
4. Kesalahan Perhitungan.
Walaupun metode dan rumus yang digunakan sudah benar, tetapi terjadi
kesalahan dalam menghitung akan menjadikan hipotesis salah, meskipun
kebenarannya hipotesis tersebut sudah benar.
5. Kesalahan Rancangan Penelitian.
Rancangan penelitian adalah semacam strategi dan pedoman untuk
menentukan langkah-langkah penelitian guna menguji hipotesis. Apabila
rancangannya salah maka hipotesisnya menjadi tidak terbukti.
6. Pengaruh Variabel Luaran.
Bila pengaruh variabel luaran tedapat data yang sangat kuat, sehingga data
yang dkumpulkan bukan data yang dimaksud, maka hipotesis akan tidak
terbukti.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan- kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan dari
pembaca sekalian untuk dapat memberikan masukan yang membangun demi
kesempurnaan dari makalah kami ini. Atas masukan dan saran yang pembaca
berikan penulis mengucapkan banyak terimakasih dan makalah penulis ini
dapat disempurnakan demi kebaikan bersama.
DAFTAR PUSTAKA
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi. 2007. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT
Bumi Aksara.

Anda mungkin juga menyukai