Anda di halaman 1dari 3

a.

Metabolisme besi
Zat besi normal dikonsumsi 10-15 mg per hari. Sekitar 5-10% akan diserap dalam
bentuk Fe2+ di duodenum dan sebagian kecil di jejunum. Pada kondisi asam, zat besi lebih
banyak diserap. Fe akan disimpan dalam bentuk ferritin. Absorpsi zat besi dipengaruhi
oleh protein HFE. HFE akan menempel pada reseptor transferring (protein pengangkut
Fe). Fe akan memasuki aliran darah dan bergabung dengan protoporphyrin membentuk
heme. Kemudian heme akan berikatan dengan rantai globin untuk membentuk
hemoglobin.

Pada sel darah merah yang tua dan telah dipecah oleh makrofag, Fe akan kembali
ke aliran darah dan siap digunakan kembali.

Besi terdapat dalam berbagai jaringan dalam tubuh berupa:

- Senyawa besi fungsional  Hemoglobin, mioglobin, enzim-enzim

- Besi cadangan  Feritin, Hemosiderin

- Besi Transfort  Transferin

Besi diabsorbsi dalam tubuh melalui 3 fase yaitu:

1. Fase luminal: besi dalam makanan diolah dalam lambung kemudian siap diserap di
duodenum

2. Fase Mukosal: proses penyerapan dalam mukosa usus yang merupakan suatu proses
aktif

3. Fase Korporeal: meliputi proses transfortasi besi dalam sirkulasi, utilisasi besi oleh
sel sel yang memerlukan dan penyimpanan besi oleh tubuh
1. Fase
luminal

Besi dalam 2. Fase


makanan mukosal
Meat
factor
dan Vit C
Diolah Masuk lumen
dalam usus
lambung
Pada brush border sel
absorbtif(di puncak villi
usus) besi feri dikonversi
jadi fero
3. Fase
korporeal Besi diserap di
distal duodenum
Plasma dan proximal
darah jejunum
Fe berikatan
dengan
apotransferin
Masuk sel Diikat oleh
transfer reseptor
in RES melalui
proses transferin pada
pinositosis permukaan sel

hemosider penuh Kompleks


feritin
in Fe2+-Tf-Tfr
Besi Di sitoplasma
berikatan besi dilepaskan
dengan
apoferitin

Bentuk zat besi dalam tubuh terdapat empat bentuk zat besi dalam tubuh yaitu:

a. Zat besi dalam hemoglobin.

b. Zat besi dalam depot (cadangan) terutama sebagai feritin dan hemosiderin.

c. Zat besi yang ditranspor dalam transferin.

d. Zat besi parenkhim atau zat besi dalam jaringan seperti mioglobin dan beberapa
enzim antara lain sitokrom, katalase, dan peroksidase.

Kompartemen zat besi dalam tubuh.


Dari tabel ini kelihatan bahwa sebagian besar zat besi terikat dalam hemoglobin
yang berfungsi khusus, yaitu mengangkut oksigen untuk keperluan metabolisme dalam
jaringan-jaringan. Sebagian lain dari zat besi terikat dalam sistem retikuloendotelial
(Reticulo Endothelial System = RES) hepar dan sumsum tulang sebagai depot besi untuk
cadangan. Sebagian kecil dari zat besi dijumpai dalam transporting iron binding protein
(transferin), sedangkan sebagian kecil sekali didapati dalam enzim-enzim yang berfungsi
sebagai katalisator pada proses metabolisme dalam tubuh.

Proses metabolisme zat besi digunakan untuk biosintesa hemoglobin, dimana zat
besi digunakan secara terus- menerus. Sebagian besar zat besi yang bebas dalam tubuh
akan dimanfaatkan kembali (reutilization), dan hanya sebagian kecil sekali yang
diekresikan melalui air kemih, feses dan keringat.

Anda mungkin juga menyukai