PEREKONOMIAN INDONESIA
Tentang
Investasi
Disusun Oleh:
Kelompok 9
Dosen Pengampu:
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dunia gloalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia
globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang
perekonomian biaanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri. Setiap
individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
3. Untuk mengetahui bagaimana analisis trend PMA dan PMDN yang ada di
Indonesia.
Bab II
Pembahasan
1
Ida Ardila, Teori dan Konsep Investasi, Yogyakarta: Penerbit Investa Mandiri, hlm. 6.
2
Ibid., hlm. 6-7.
mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat
return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga
harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.3
Keputusan alokasi
aset
2. Penetuan kebijakan investasi
Batasan jumlah dana, pajak
dan biaya pelaporan
4. Pemilihan aset
3
Eduardus Tandelin, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Kansius, hlm. 9.
defisit transaksi berjalan dengan menahan impor diperkirakan telah berkontribusi pada
perlambatan investasi untuk mesin dan peralatan.
Gambar 1.
Realisasi FDI (Nominal)
Gambar 2.
Investasi Asing dan Domestik (Nominal)
Kita dapat melihat tren investasi yang serupa diantara data investasi langsung dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) dan data pembentukan modal tetap bruto.
Total realisasi investasi pada 1H 2019 melambat 14% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perlambatan 4% (yoy) dari realisasi investasi asing diperkirakan telah berkontribusi pada
penurunan investasi, sementara realisasi investasi domestik meningkat hingga 19% (yoy).
Melihat tren realisasi investasi tahun lalu, penurunan realisasi FDI saat ini dapat dijelaskan
oleh kombinasi kebijakan moneter yang lebih ketat di seluruh dunia, yang kemudian
meningkatkan biaya pinjaman jangka panjang untuk perusahaan secara global; serta adanya
volatilitas Rupiah, yang mempengaruhi nilai investasi dari perusahaan asing secara negatif.
Lebih dari itu, tingginya investasi domestik juga didukung oleh kuatnya pertumbuhan kredit
untuk keperluan investasi dan modal kerja, yang masing-masing tumbuh 14,6% dan 9,9%
pada Q2 2019. Di sisi lain, tertinggalnya kinerja industri domestik terus menahan potensi
investasi asing ke dalam negeri. Upaya yang relatif lambat dari Indonesia dalam mengambil
keuntungan perang dagang AS-Tiongkok telah mengalihkan investasi asing ke negara-negara
lain, seperti Vietnam. Peningkatan investasi asing terbukti telah membantu Vietnam untuk
mempertahankan nilai ekspor serta pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan mencapai 6,6%
tahun ini.
Penurunan Indeks Kemudahan Berbisnis Indonesia ke posisi 73 pada 2019, dari 72 pada
2018, menunjukkan bahwa negara ini relatif lamban dalam mereformasi iklim investasi,
dibandingkan dengan negara-negara pesaing lainnya. Kompleksitas masalah birokrasi masih
menjadi salah satu hambatan terbesar bagi investasi Indonesia. Terlalu banyak peraturan, pola
pikirserta kesadaran akan pentingnya investasi yang berbeda di antara badan-badan
pemerintah telah menurunkan minat investor asing untuk bergabung dalam investasi jangka
panjang di Indonesia. Berdasarkan kondisi terkini, kami melihat bahwa investasi masih akan
lemah dalam waktu dekat.