Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PEREKONOMIAN INDONESIA

Tentang

Investasi

Disusun Oleh:

Kelompok 9

Aulia Khairani D. : 1713060254

Desi Nofriani : 1713060270

Atika Nadya Yusiannisa : 1713060273

Dosen Pengampu:

Anggi Putri Kurniadi, S.E, M.E

PRODI EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGE RI IMAM BONJOL PADANG

TAHUN AJARAN 1441 H / 2020 M


Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Dunia gloalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia

globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang

baik dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia

perekonomian biaanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri. Setiap

individu pada dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang

dapat mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan

sebagai jaminan sosial di masa depannya.

B. Rumusan Masalah

1. Seperti apa konsep teoritis investasi tersebut?

2. Bagaimana kondisi investasi di Indonesia saat ini?

3. Bagaimana analisis trend PMA dan PMDN di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui seperti apa konsep teoritis dari investasi.

2. Untuk mengetahui bagaimana kondisi investasi di Indonesia sekarang.

3. Untuk mengetahui bagaimana analisis trend PMA dan PMDN yang ada di

Indonesia.
Bab II

Pembahasan

A. Konsep Teoritis Investasi


 Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Menurut Abdul Halim,
“Investasi selalu memiliki dua sisi, yaitu return dan risiko”. Dalam berinvestasi berlaku
hukum bahwa semakin tinggi return yang ditawarkan maka semakin tinggi pula risiko
yang harus ditanggung investor. Investor bisa saja mengalami kerugian bahkan lebih
dari itu bisa kehilangan semua modalnya. Hal ini mungkin dapat menjelaskan mengapa
tidak semua investor mengalokasikan dananya pada semua instrumen investasi yang
menawarkan return yang tinggi. Definisi lain mengenai investasi di kemukakan oleh
Sunariyah “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang
dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan
dimasa yang akan datang”.1
 Pada dasarnya tujuan orang melakukan investasi adalah untuk menghasilkan sejumlah
uang. Ada beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain:
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa depan.
b. Mengurangi risiko inflasi
c. Dorongan untuk mngehamat pajak.
Beberapa negara di dunia banyak melakukan kebijakan yang bersifat mendorong
tumbuhnya investasi dimasyarakat melalui pemberian fasilitas perpajakan kepada
masyarakat yang melakukan investasi pada bidang-bidang usaha tertentu.2
 Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana
mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. Untuk memahami
proses investasi, sesorang investor terlebih dahulu harus mengetahui beberapa konsep
dasar investasi, yang akan menjadi dasar pijakan dalam setiap tahap pembuatan
keputusan investasi yang akan dibuat. Hal mendasar dalam proses keputusan investasi
adalah pemahaman hubungan antara return harapan dan risiko suatu investasi.
Hubungan risiko dan return harapan dari suatu investasi merupakan hubungan yang
searah dan linear. Artinya semakin besar return harapan, semakin besar pula tingkat
risiko yang harus dipertimbangkan. Hubungan seperti itulah yang menjawab pertanyaan

1
Ida Ardila, Teori dan Konsep Investasi, Yogyakarta: Penerbit Investa Mandiri, hlm. 6.
2
Ibid., hlm. 6-7.
mengapa tidak semua investor hanya berinvestasi pada aset yang menawarkan tingkat
return yang paling tinggi. Disamping memperhatikan return yang tinggi, investor juga
harus mempertimbangkan tingkat risiko yang harus ditanggung.3

Penetuan tujuan investasi

Keputusan alokasi
aset
2. Penetuan kebijakan investasi
Batasan jumlah dana, pajak
dan biaya pelaporan

Strategi portofolio aktif


3. Pemilihan strategi portofolio

Strategi portofolio pasif

4. Pemilihan aset

Bencmarking terhadap indeks


5. Pegukuran dan evaluasi kinerja portofolio portofolio pasar

B. Kondisi Investasi di Indonesia


Investasi yang Melemah pada 2020
Ukuran komponen investasi dalam PDB, yakni pembentukan modal tetap bruto, hanya
tumbuh sebesar 5,01% (yoy) pada Q2 2019, ini menyebabkan investasi riil tumbuh 5,02%
sepanjang 1H 2019. Nilai tersebut melambat dari pertumbuhan investasi 6,9% pada periode
yang sama di tahun lalu. Penundaan proyek infrastruktur akibat meluasnya risiko defisit
transaksi berjalan diprediksi menjadi salah satu penyebab perlambatan investasi. Sekitar 75%
dari pembentukan modal tetap bruto digunakan untuk bangunan dan kerangka konstruksi,
sementara pertumbuhan untuk jenis investasi ini sedikit mengalami penurunan dari 5,6%
pada 1H 2018 menjadi 5,5% pada 1H 2019. Selain itu, kontributor tertinggi kedua untuk
pembentukan modal tetap bruto, yakni mesin dan peralatan, hanya tumbuh 9,2% pada 1H
2019, jauh lebih rendah dari 23% pada 1H 2018. Keputusan pemerintah untuk mengatasi

3
Eduardus Tandelin, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit Kansius, hlm. 9.
defisit transaksi berjalan dengan menahan impor diperkirakan telah berkontribusi pada
perlambatan investasi untuk mesin dan peralatan.
Gambar 1.
Realisasi FDI (Nominal)

Gambar 2.
Investasi Asing dan Domestik (Nominal)
Kita dapat melihat tren investasi yang serupa diantara data investasi langsung dari Badan
Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) dan data pembentukan modal tetap bruto.
Total realisasi investasi pada 1H 2019 melambat 14% (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Perlambatan 4% (yoy) dari realisasi investasi asing diperkirakan telah berkontribusi pada
penurunan investasi, sementara realisasi investasi domestik meningkat hingga 19% (yoy).
Melihat tren realisasi investasi tahun lalu, penurunan realisasi FDI saat ini dapat dijelaskan
oleh kombinasi kebijakan moneter yang lebih ketat di seluruh dunia, yang kemudian
meningkatkan biaya pinjaman jangka panjang untuk perusahaan secara global; serta adanya
volatilitas Rupiah, yang mempengaruhi nilai investasi dari perusahaan asing secara negatif.

Lebih dari itu, tingginya investasi domestik juga didukung oleh kuatnya pertumbuhan kredit
untuk keperluan investasi dan modal kerja, yang masing-masing tumbuh 14,6% dan 9,9%
pada Q2 2019. Di sisi lain, tertinggalnya kinerja industri domestik terus menahan potensi
investasi asing ke dalam negeri. Upaya yang relatif lambat dari Indonesia dalam mengambil
keuntungan perang dagang AS-Tiongkok telah mengalihkan investasi asing ke negara-negara
lain, seperti Vietnam. Peningkatan investasi asing terbukti telah membantu Vietnam untuk
mempertahankan nilai ekspor serta pertumbuhan ekonomi, yang diperkirakan mencapai 6,6%
tahun ini.
Penurunan Indeks Kemudahan Berbisnis Indonesia ke posisi 73 pada 2019, dari 72 pada
2018, menunjukkan bahwa negara ini relatif lamban dalam mereformasi iklim investasi,
dibandingkan dengan negara-negara pesaing lainnya. Kompleksitas masalah birokrasi masih
menjadi salah satu hambatan terbesar bagi investasi Indonesia. Terlalu banyak peraturan, pola
pikirserta kesadaran akan pentingnya investasi yang berbeda di antara badan-badan
pemerintah telah menurunkan minat investor asing untuk bergabung dalam investasi jangka
panjang di Indonesia. Berdasarkan kondisi terkini, kami melihat bahwa investasi masih akan
lemah dalam waktu dekat.

Jika pemerintah ingin meningkatkan persaingan dan memprioritaskan revolusi jangka


panjang untuk mencapai iklim investasi yang bersahabat, pemerintah perlu mempertahankan
sistem secara ketat dengan melanjutkan reformasi ekonomi seperti paket kebijakan ekonomi
ke-16, yang memerlukan pelonggaran dalam pembatasan kepemilikan asing, implementasi
yang lebih baik dari Online System Submission (OSS), dan intensifikasi fasilitas investasi
yang lebih tinggi oleh lembaga pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.

C. Analisis tren PMA dan PMDN di Indonesia


Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengklaim tren penanaman modal asing
(PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) di Indonesia sepanjang periode
2015-2018 terus meningkat dan diharapkan akan terus naik. Direktur Wilayah I Deputi
Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Agus Joko Saptono dalam diskusi
INDEF di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa kontribusi PMA dan PMDN itu turut
menopang komponen investasi dalam Pembentuk Modal Tetap Bruto (PMTB) yang
membentuk Produk Domestik Bruto (PDB) bersama konsumsi rumah tangga. "Kalau kita
lihat, sebetulnya kontribusi PMA dan PMDN dalam PMTB dari 2015-2018 itu
persentasenya relatif naik," katanya. Saptono merinci, kontribusi PMA dan PMDN pada
2015 sebesar 14,4%, kemudian naik menjadi 15,2% pada 2016, lalu naik menjadi 15,9%
pada 2017 dan naik sebesar 16,5% pada 2018. "Ini menunjukkan tren bagus yang
diharapkan juga bisa naik terus," katanya. BKPM optimistis akan terjadi pemulihan tren
investasi pada 2019 menyusul meredanya eskalasi perang dagang antara AS dengan
China. Beberapa waktu lalu Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan, siklus
ekonomi dan politik pada 2019 akan membaik, terlebih setelah perhelatan Pemilu serentak
tahun ini. Dalam 15 tahun terakhir, sejarah mencatat bahwa investasi pada tahun sebelum
Pemilu cenderung mengalami perlambatan. "Tapi setelah Pemilu 'rebound' (kembali
meningkat). Pemilu kan 17 April, jadi masih ada tujuh bulan setengah pascahari nyoblos
untuk dunia usaha dan investasi recover (pulih) dari perlambatan Pra-Pemilu," ungkapnya.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Investasi adalah penempatan uang atau dana dengan harapan untuk memperoleh
tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut. Selain itu, tujuan
sesorang melakukan investasi yaitu, untuk menghasilkan sejumlah uang. Ada
beberapa alasan mengapa seseorang melakukan investasi, antara lain: Untuk
mendapatkan kehidupan yang lebih layak dimasa depan, Mengurangi risiko inflasi,
Dorongan untuk mngehamat pajak. Dan juga jika kita melakukan investasi, ada 5
proses yang perlu diperhatikan yaitu, penetuan tujuan investasi, penetuan kebijakan
investasi, pemilihan strategi portofolio, pemilihan aset dan pegukuran dan evaluasi
kinerja portofolio.
Daftar Pustaka
Ardila Ida, Teori dan Konsep Investasi, Yogyakarta: Penerbit Investa Mandiri.
Kacaribu Febrio N., Perlambatan Lebih Lanjut di Tengah Meningkatnya Risiko Global,
“Macroeconomic Analysis Series Indonesia Economic Outlook 2020”.
Tandelin Eduardus, Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi, Yogyakarta: Penerbit
Kansius.

Anda mungkin juga menyukai