Anda di halaman 1dari 4

A.

PENGERTIAN MENDENGARKAN

a. Pengertian Mendengarka

Proses mendengarkan sering disebut dengan menyimak. Mendengarkan atau menyimak merupakan
proses menangkap pesan atau gagasan yang disajikan melalui ujaran. Menyimak ialah suatu proses yang
mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dam mereaksi
atas makna yang terkandung di dalamnya (Sabarti Akhadiah, 1992).

Menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan terpusat pada objek yang disimak (paduan bahasa
dan sastra Indonesia, Natasasmita Hanapi, Drs., 1995: 18)

Menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu aktivitas yang mencakup kegiatan mendengar dan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menilik, dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam bahan simakan.
(Djago Tarigan, 1991: 4).

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi, serta
memahami makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembaca melalui ujaran atau bahasa lisan
(Tarigan, 1983).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa mendengarkan atau menyimak adalah mendengarkan secara khusus dan
terpusat pada objek yang disimak sebagai suatu aktivitas yang mencakup bunyi bahasa,
mengidentifikasi, menilik lambang-lambang lisan dan mereaksi atas makna yang terkandung dalam
bahan simakan.

Menyimak atau mendengarkan merupakan suatu keterampilan berbahasa yang tidak dapat lepas dari
kehidupan manusia sehari-hari baik di lingkungan formal maupun informal.

b. Pengertian Berbicara

Berbicara yaitu keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.Keterampilan berbicara


menunjang keterampilan menyimak, membaca dan menulis.Berbicara adalah kemampuan
mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata- kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta
menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan. Sebagai perluasan dari batasan ini dapat kita katakan
bahwa berbicara merupakan suatu system tanda- tanda yang dapat di dengar (audible) dan yang
kelihatan (visible) yang memanfaatkan sejumlah otot dan jaringan manusia demi maksud dan tujuan
gagasan- gagasan atau ide- ide yang dikombinasikan.

Lebih jauh lagi, berbicara merupakan suatu bentuk perilaku manusia yang memanfaatkan faktor- faktor
fisik, psikologis, neurologis, semantik, dan linguistik

sedemikian ekstensif, secara luas sehingga dapat dianggap sebagai alat manusia yang paling penting bagi
kontrol sosial.

B. TUJUAN MENDENGARKAN DENGAN BERBICARA


a. Tujuan Mendengarkan.

Salah satu klasifikasi tujuan mendengarkan adalah seperti pembagian berikut, yakni menyimak untuk
tujuan:

1) Mendapatkan fakta

Mendapatkan fakta dapat melalui kegiatan penelitian, riset atau eksperimen.Kegiatan pengumpulan
fakta atau informasi melalui menyimak dapat berwujud dalam berbagai variasi misalnya mendengarkan
radio, televisi, penyampaian makalah dalam seminar, pidato ilmiah, percakapan dalam keluarga.

2) Menganalisis fakta

Fakta atau informasi yang telah terkumpul perlu dianalisis.Harus jelas kaitan antarunsur fakta. Proses
analisis fakta ini harus berlangsung secara konsisten dari saat ke saat selama proses mendengarkan
berlangsung.

3) Mengevaluasi fakta

4) Mendapatkan inspirasi

Adakalanya orang menghadiri suatu konvensi, pertemuan pertemuan ilmiah atau jamuan tertentu,
bukan untuk mencari atau mendapatkan fakta. Mereka menyimak pembicaraan pembicaraan orang lain
semata-mata untuk tujuan mencari ilham.

5) Menghibur diri

Sejumlah mendengarkan sesuatu datang menghadiri pertunjukan seperti bioskop, sandiwara, atau
percakapan untuk tujuan menghibur diri.

6) Meningkatkan kemampuan bicara

Cara mendengarkan untuk tujuan meningkatkan kemampuan berbicara biasanya dilakukan oleh mereka
yang baru belajar menjadi orator dan mereka menjadi profesional dalam membawa acara atau master
ceremony.

b. Tujuan Berbicara

Tujuan utama berbicara adalah untuk meyakinkan pendengarnya akan sesuatu. Melalui pembicaraan
yang meyakinkan, sikap pendengar dapat diubah misalnya dari sikap menolak menjadi sikap
menerima.Setiap orang yang berbicara didepan umum mempunyai tujuan tertentu. Tujuan itu dapat
dibedakan atas lima golongan, yakni, sbb:

1. Menghibur

Berbicara menghibur biasanya bersuasana santai, rileks dan kocak

2. Menginformasikan
Berbicara menginformasikan bersuasana serius, tertib, dan hening

3. Menstimulasikan

Berbicara menstimulasi juga bersuasana serius, kadang-kadang terasa kaku.

4. Meyakinkan

Berrbicara meyakinkan, sesuai namanya, bertujuan meyakinkan pendengarnya.

5. Menggerakkan

Berbicara mendengarkan pun menuntut keseriusan baik dari segi pembicara maupundari segi
pendengarnya.

C. MANFAAT MENDENGARAKN DAN BERBICARA

a. Manfaat Mendengarakan

Mendengarkan atau menyimak sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memperluas
wawasan, pengetahuan maupun hanya untuk kesenangan. Dalam kehidupan banyak komunikasi
dilakukan secara lisan sehingga kemampuan menyimak sangat penting dimiliki oleh setiap pemakai
bahasa (Djiwandono, 1996:54). Hal ini selaras dengan pendapat Morley (1984: 7) yang menyatakan
bahwa dalam komunikasi sehari-hari, kegiatan menyimak mencapai 50 persen, berbicara 25 persen,
membaca 15 persen, dan menulis 10 persen. Dengan demikian mendengarkan atau menyimak
mendominasi kegiatan berbahasa yang lain. Oleh karena itu kemampuan menyimak merupakan bagian
yang penting dan tidak dapat diabaikan dalam pengajaran berbahasa, terutama bila tujuan
penyelenggaraannya adalah penguasaan kemampuan berbahasa selengkapnya (Djiwandono, 1996).

Menurut Courtland dan John (2013: 66) mengemukakan bahwa mendengarkan merupakan
keterampilan paling penting yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan di tempat kerja.

Berikut beberapa hal positif yang bisa kita ambil dari kegiatan mendengarkan.

a. Pendengar yang baik akan disukai orang lain karena mereka dapat memuaskan kebutuhan dasar
manusia untuk didengarkan.

b. Kinerja/prestasi kerja karyawan meningkat ketika pesan yang diterima tersebut dapat dimengerti
dengan baik.

c. Umpan balik (feedback) yang akurat dari bawahan (karyawan) akan berdampak positif pada
prestasi kerjanya.

d. Manajer dan karyawan akan terhindar dari munculnya kesalahpahaman dalam penyampaian suatu
pesan.

e. Pendengar yang baik akan dapat memisahkan mana fakta dan mana yang sekedar kabar burung.
f. Pendengar yang baik akan memiliki kecenderungan membuka ide-ide baru dari pihak lain, sehingga
hal ini mendorong berkembangnya kreativitas.

g. Pendengar yang efektif juga akan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik dan peningkatan
kepuasan kerja.

h. Kepuasan kerja meningkat karena mereka tahu apa yang terjadi, kapan mereka mendengar, dan
kapan mereka berpartisipasi di dalamnya yang akan tumbuh dari komunikasi yang baik.

b. Manfaat Berbicara

Berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan.Karena itu dapatlah
disimpulkan bahwa salah satu manfaat berbicara adalah agar kita dapat terampil dalam berkomunikasi
secara lisan.

Empat keterampilan berbahasa baik lisan (menyimak dan berbicara) maupun tulis (membaca dan
menulis) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Satu keterampilan akan mendukung keterampilan yang
lainnya. Hubungan antarragam bahasa (ragam lisan atau ragam tulis) lebih erat dibandingkan hubungan
keterampilan antarsifat (reseptif atau produktif).Contohnya menyimak dengan berbicara lebih erat
dibandingkan hubungan menyimak dan membaca atau menulis. Hubungan keterampilan pada ragam
yang sama dapat disebut hubungan langsung, sedangkan hubungan keterampilan pada sifat yang
berbeda hubungannya adalah tidak langsung

D. Hubungan antara Mendengarkan dan Berbicara

Mendengarkan dan berbicara merupakan keterampilan yang saling melengkapi, keduanya saling
bergantung. Tidak ada yang perlu dikatakan jika tidak ada seorang pun yang mendengarkan, dan
meskipun mungkin kita dapat menyimak nyanyian atau doa, komunikasi yang diucapkan merupakan hal
utama yang perlu disimak. Mendengarkan dan berbicara, merupakan keterampilan berbahasa
lisan.Keduanya membutuhkan penyandian dan penyandian kembali simbol – simbol lisan.

Pada dasarnya bahasa yang digunakan dalam percakapan dipelajari lewat mendengarkan dan menirukan
pembicaraan.Anak – anak tidak hanya menirukan pembicaraan yang mereka pahami, tetapi juga
mencoba menirukan hal – hal yang tidak mereka pahami.Kenyataan ini mengharuskan orang tua dan
guru menjadi model berbahasa yang baik, supaya anak – anak tidak menirukan pembicaraan yang
memalukan atau tidak benar (Ross dan Roe, 1990: 11).

https://faizalikbal.blogspot.com/2012/11/hubungan-keterampilan-menyimak-dengan.html?m=1

http://dailyrh.blogspot.com/2016/10/tugas-3-makalah-mendengarkan-sebagai_12.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai