Anda di halaman 1dari 6

DASAR DASAR PERMUKIMAN DAN

PERKOTAAN
POLA PERMUKIMAN ARSITEKTUR BALI

DISUSUN OLEH :
FAJAR KHOMARUL Z 0520017000
FENNY KARTIKA P 052001700048
FIKA AURA R 052001700050
FIKRI RACHMAN 052001700051

DOSEN:

UNIVERSITAS TRISAKTI
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
JURUSAN ARSITEKTUR
2020
Pengertian perumahan dan permukiman
a.Perumahan

Sumber Definisi
Undang-undang Nomor 1 Tahun kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
2011 tentang Perumahan dan tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana
Pemukiman. dan prasarana lingkungan.
Dalam Undang-Undang Nomor 4 kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tahun 1992 tinggal atau lingkungan hunian yang dilengkapi dengan sarana
dan prasarana.
(Yudhohusodo, 1991 : 1) suatu cerminan dari diri pribadi manusia, baik secara
perorangan maupun dalam suatu kesatuan dan kebersamaan
dengan lingkungan alamnya dan dapat juga mencerminkan
taraf hidup, kesejahteraan, kepribadian, dan peradaban
manusia penghuninya, masyarakat ataupun suatu bangsa

b. Permukiman

Sumber Definisi
Undang-undang Nomor 1 Tahun bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satu
2011 tentang Perumahan dan satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas
Pemukiman. umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain
dikawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
Vernor C. Vinch dan Glenn T. permukiman tempat kediaman penduduk adalah suatu tempat
Trewartha dalam R. Bintarto atau daerah dimana penduduk berkumpul dan hidup bersama,
(1977) dimana mereka membangun rumah-rumah, jalan dan sebagainya
guna kepentingan mereka.

Arsitektur Bali
Arsitektur Bali lebih dikenal dengan nama Arsitektur Bali dan bisa diartikan sebagai tata ruang yang
mewadahi kehidupan masyarakat Bali. Arsitektur Bali sejatinya telah ada secara turun menurun sejak
ratusan tahun silam semenjak adanya penduduk yang mendiami Pulau Bali. Arsitektur bali berkembang
dengan segala aturan-aturan transisional yang diwarisi dari zaman dahulu hingga sekarang. Jika kita
melihat dari segi ilmu arsitektur, maka Arsitektur Bali tergolong gaya arsitektur tradisional vernakular.
Hal ini karena bangunan Arsitektur Bali didesain oleh masyarakat berdasarkan kearifan lokal dengan
menggunakan bahan-bahan lokal termasuk untuk bagian struktur, finishing dan dekorasi.
Arsitektur Bali diwujudkan pada bangunan tempat ibadah (pura), tempat musyawarah (Bale Banjar), dan
tempat tinggal yang masing-masing dilengakapi tempat penyimpanan. Baik  Pura, Bale Banjar, maupun
tempat tinggal membentuk masa bangunandidalam suatu pekarangan berdasarkan falsafah dan konsep
tata-ruang mengikuti pedoman dari rontal-rontal para undagi. Komposisi, proporsi, kesatuan, harmoni,
kenyamanan serta keindahan sebagai unsure-unsur arsitektur modern terwujud sempurna dalam arsitektur
Bali.
1. Pola perumahan dan permukiman desa Tegangan Bali

Pola Pemukiman Desa Tenganan

Secara umum pola desa Tenganan merupakan sistem coreyang


membujur dari utara ke selatan (Gambar 2). Terdiri atas tiga bagian,
yaitu: banjar Kauh, banjar Tengah dan banjar Pande. Banjar Kauh terletak
pada core yang paling barat, sekaligus merupakan core utama.
Perumahan di banjar Kauh terletak berderet mengapit dan
menghadap coreutama. Banjar Tengah dengan beberapa bangunan pada
corenya terletak di sebelah Timur dari banjar Kauh. Banjar
Tengahdengan beberapa bangunan pada corenya terletak di sebelah timur
dari banjar Kauh. Perumahannya berderet di kiri kanan core tengah.
BanjarPande ada pada coreyang paling timur, dengan perumahan yang ada 2
deret pula menghadap dan mengapit core dari utara ke selatan.
Padacoreterdapat beberapa bangunan fasilitas umum untuk keperluan
kegiatan masyarakat di Banjar Pande. Secara keseluruhan bentuk pola
pemukimanya adalah sistem core, di mana fasilitas umum diapit oleh persil-
persil perumahan penduduk. Persil-persil ini terletak di sebelah kiri dan
kanan berderet sepanjang utara sampai selatan sampai berakhir di batas
lawang atau pintu gerbang desa (Gambar 3).
Pola Perumahan Penduduk Desa Tenganan

Rumah dalam arsitektur tradisional Bali, adalah satu kompleks rumah yang
terdiri dari beberapa bangunan, dikelilingi oleh tembok yang disebut
tembok penyengker (Gambar4).

Perumahan adalah kumpulan beberapa rumah di dalam kesatuan


wilayah yang disebut banjar adat atau desa adat, juga merupakan kesatuan
keagamaan dengan pura kayangan tiga yakni; pura desa, pura puseh, pura
dalem(Dewa Nyoman Wastika 2005). Desa Tenganan memunyai susunan
pemukiman yang merupakan pola kompleks yang terkurung (terbentengi oleh
beton), dengan masing-masing memiliki satu pintu keluar/masuk pada
masing-masing pekarangan untuk setiap posisi mata angin.
Manusia Bali dan alam semesta adalah suatu hal yang tidak dapat
dipisahkan, begitu pula dengan arsitekturnya. Manusia Bali tradisional tinggal
di sebuah perkampungan yang ditata dengan pola-pola tertentu mengikuti kaidah-
kaidah tertentu yang mengacu pada alam semesta, yaitu kaidah arah angin Kaja-
Kelod,Kauh-Kangin. Dan kaidah sumbu Utama Gunung Agung yang diyakini
sebagai tempat bersemayamnya para dewa dan leluhur suci mereka.
Ditemui bahwa desa Tenganan memiliki 3 kelompok perumahan, yaitu: (1)
kelompok pola menetap, (2) kelompok pola perkebunan, dan (3) kelompok
persawahan. Pada pola menetap terdapat sebuah jalan besar yang disebut
awanganyang sebenarnya adalah rangkaian halaman depan yang masing-masing
merupakan bagian dari unit-unit rumah pada kompleks tersebut. Awangan tersebut
berundak-undak, makin ke utara makin tinggi. Terdapat dua awangan, yang
batasnya ke dua awangan ini adalah sebuah selokan. Jumlah awangan yang
membujur dari Utara ke Selatan ada 3, yaitu: awangan Barat, awangan Tengah dan
awangan Timur. Leret pekarangan rumah ada 6 (Gambar 5).

2. Pola perumahan dan permukiman desa panglipuran Bali

Pola Ruang Desa Penglipuran Pola tata ruang desa adat penglipuran dibagi menjadi 3 bagian besar
yang memisahkan kepentingn-kepentingan yang berdasarkan kegiatan-kegiatan masyarakat Desa
Penglipuran khususnya dalam bidang upacara keagamaan (yadnya). Hal tersebut disesuaikan dengan
konsep Tri Hita Karana, yang dalam agama hindu Tri Hita Karana artinya tiga penyebab kebahagian dan
keharmonisan manusia. Hal tersebut merupakan salah satu……..

(Hhhm gue bingung…. Mau satu desa apa dua desa terserah )

DAFTAR PUSTAKA

arsitur.com/2019/04/mengenal-arsitektur-bali-lengkap.html
Veronica A. Kumurur& Setia Damayanti, Universitas Sam Ratulangi 2009. Jurnal Pola Perumahan
dan Pemukiman Desa Tegangan Bali
https://docplayer.info/244166-Pola-perumahan-dan-pemukiman-desa-tenganan-bali.html

Anda mungkin juga menyukai