Anda di halaman 1dari 31

TAKSONOMI BLOOM REVISI 3 RANAH (KOGNITIF, AFEKTIF,

dan PSIKOMOTORIK)
(Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran)

Dosen pengampu:
Nukhbatul Bidiyati Haka, M.Pd

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 BIOLOGI D’17

1. Dervy Regina Winata


(1711060016)
2. Iqbal Salim Muhadat
(1711060046)
3. Nuke Sania Lorenzae
(1711060080)
4. Padilah Hardiansyah
(1711060219)
5. Rika Maya Agustina
(1711060097)
6. Sutra Helend
(1711060275)
PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa penulis panjatkan


kehadirat Allah SWT, karena hanya dengan rahmat, hidayah,
kasih sayang dan barokah-Nya, penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Taksonomi Bloom Revisi 3 Ranah
(kognitif, afektif, dan psikomotorik) ini. Shalawat serta salam
tidak lupa kami sanjung agungkan kepada junjungan nabi besar
kita Muhammad SAW. yang kelak kita dapat Yaumil akhirnya.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran Tarbiyah Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian


makalah ini tidak terlepas dari peran dan sumbangsih pemikiran
dari banyak pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis
ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan
makalah ini, diantaranya:

1. Ibu Nukhbatul Bidiyati Haka, M.Pd selaku Dosen


Pengampu mata kuliah Evaluasi Pembelajaran.
2. Terima kasih kepada Dosen Pengampu untuk kesempatan
menimba dan mendalami ilmu di Fakultas Tarbiyah
Program Studi Pendidikan Biologi,
3. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi
yang telah membantu memberikan moril dalam
menyelesaikan makalah ini.

Tentang isi dari makalah ini, penulis berpihak pada pepatah


lama: “Tidak ada gading yang tak retak”. Karenanya, kritik dan
saran kami harapkan.Kami ucapkan terima kasih.

i
Bandar Lampung, 04 Maret 2020

PENULIS

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..........................................................i
DAFTAR ISI....................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................1
C. Tujuan Penulisan..................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertiaan taksonomi bloom.............................................3
B. Dimensi tasonomi bloom.....................................................4
C. Ranah dalam taksonomi bloom
............................................................9

BAB III PENUTUP


Kesimpulan..........................................................................22
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses generasi muda untuk


dapat menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya
secara lebih efektif dan efisien. Pendidikan lebih dari pengajaran,
karena pengajaran sebagai suatu proses transfer ilmu belaka,
sedangkan pendidikan merupakan transformasi nilai dan
pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang
dicakupnya. Demi keberhasilan pendidikan di dunia ini harus ada
tujuan pembelajaran yang jelas dan pasti atau sering disebut
dengan nama "Taksonomi Bloom".
Taksonomi ini pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom
dan kawan-kawan pada tahun 1956, taksonomi dibuat untuk
mengklasifikasikan tujuan pendidikan yang dibagi menjadi
beberapa domain, yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari
setiap ranah tersebut dibagi kembali menjadi beberapa kategori
dan subkategori yang berurutan secara hierarkis (bertingkat),
mulai dari tingkah laku yang sederhana sampai tingkah laku
yang paling kompleks.Tingkah laku dalam setiap tingkat
diasumsikan menyertakan juga tingkah laku dari tingkat yang
lebih rendah. Namun Taksonomi Bloom mengalami perubahan
yang dsering disebut “ Revisi Taksonomi Bloom”
Taksonomi Bloom yang direvesi oleh salah seorang murid
Bloom yang bernama Lorin Anderson 1990.Taksonomi Bloom
mengalami dua kali perubahan, yaitu Taksonomi yang
dikemukakan oleh Bloom sendiri dan Taksonomi yang telah
direvisi oleh Andreson dan KartWohl. Revisi taksonomi Bloom
meliputi perubahan nama dalam taksonomi dari kata benda
menjadi kata kerja.

1
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan taksonomi bloom revisi?
2. Apa itu dimensi taksonomi bloom?
3. Apa yang dimaksud dengan 3 ranah dalam taksonomi
bloom dan berikan contohnya?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui taksonomi bloom revisi.
2. Untuk mengetahui dimensi dari taksonomi bloom
3. Untuk mengetahui 3 ranah dalam taksonomi bloom dan
conohnya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Taksonomi Bloom

Secaraetimologikatataksonomiberasal daribahasa
Yunaniyaitutaxisdannomos.Taxis berarti‘pengaturan
ataudivisi’dannomos
berartihukum(Enghoff,2009:442).Jadisecara etimologi
taksonomidapat diartikansebagai hukumyangmengatur
sesuatu.Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan
suatu halberdasarkan
hierarki(tingkatan)tertentu.Dimanataksonomiyang lebih
tinggibersifat lebihumumdantaksonomiyanglebihrendah
bersifatlebihspesifik.Taksonomidapatdigambar-
kansepertisebuahhubunganantara ayahdan
anakyangberadadalamsatustrukturhirarki yang terhubung
antarasatudenganyang lain. Taksonomi adalahsebuah
kerangkauntuk mengklasifikasikan pernyataan-pernyataan
yang digunakanuntukmemprediksikemam-

3
puanpesertadidikdalambelajarsebagaihasil
darikegiatanpembelajaran.1
Taksonomidalambidang pendidikan,digunakan
untukklasifikasitujuan instruksional;
adayangmenamakannyatujuan pembelajaran, tujuan
penampilan, atausasaranbelajar,yang
digolongkandalamtigaklasifikasiumumatauranah
(domain),yaitu: (1)ranah kognitif, berkaitan dengan tujuan
belajaryang berorientasi pada kemampuanberpikir; (2)
ranah afektifberhubungan dengan
perasaan,emosi,sistemnilai,dansikaphati);dan(3)
ranahpsikomotor (berorientasipada keterampilan
motorikatau penggunaanototkerangka). 2

B. Dimensi dalam Taksonomi Bloom


1. Dimensi Pengetahuan (Knowladge)
Jenis-jenis dimensi pengetahuan dalam
taksonomi bloom revisi mencakup:
a) Pengetahuan Faktual

Pengetahuanfaktualmeliputielemen-
elemendasaryangdigunakanoleh para
pakardalammenjelaskan,memahami,dan
secarasistematismenatadisiplin ilmumereka.
Pengetahuanfaktualberisikan elemen-
elemendasaryangharus diketahuisiswa
jikamerekaakanmempelajarisuatudisiplinilmuatau
menyelesaikanmasalahdalam disiplin ilmutersebut.
Pengetahuanfaktualterbagi menjadiduasubjenisyaitu:
1
I Putu dan Edy.
“RevisiTaksonomiPembelajaranBenyaminS.Bloom”.Salatiga: FKIP
Universitas Kristen Satya Wacana. 2013, h. 31
2
Imam dan Anggraini. “Taksonomi Bloom-Revisi Ranah Kognitif: Kerangka
Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian”. Madiun: FIP
IKIP PGRI. h. 99

4
(1)pengetahuantentang terminologi;dan(2)
pengetahuantentangdetail-detaildanelemen-
elemenyang spesifik.Pengetahuan tentang
terminologimelingkupipengetahuantentang
labeldansimbolverbaldan nonverbal(kata,angka,
tanda,gambar).Setiap
materikajianmempunyaibanyak
labeldansimbol,baikverbalmaupunnonverbal,
yangmerujukpadamakna- maknatertentu.Label dan
simbolinimerupakan bahasadasardalam suatudisiplin
ilmu. Contoh-contoh penggunaanpengetahuan
terminologi antara lain pengetahuantentang
alfabet,pengetahuantentang angka-angka Romawi,
pengetahuantentangkosakata
dalambahasaIndonesia,danpengetahuantentang
simbol-simbol padapeta.
b) Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual mencakup


pengetahuan tentang kategori,
klasifikasi,danhubunganantaraduaataulebihkategorip
engetahuanyang lebih kompleks dan
tertata.Pengetahuan konseptual meliputiskema,
model, mental, dan teori yangmempresentasikan
pengetahuan manusia tentang bagaimana suatu
materikajianditata dandistrukturkan,bagaimana
bagian-bagianinformasisaling berkaitansecara
sistematis,danbagaimanabagian-bagianiniberfungsi
bersama.
Pengetahuankonseptualterdiridaritigasubjenisyaitu:
(1) pengetahuantentang klasifikasi dan kategori; (2)
pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi;dan (3)

5
pengetahuan tentang teori, model, dan struktur.
Klasifikasi dan kategori merupakan
landasanbagiprinsipdan generalisasi.Prinsipdan
generalisasi menjadidasar bagiteori, model, dan
struktur.
c) Pengetahuan Prosedural
Pengetahuan prosedural adalah “pengetahuan
tentang cara” melakukan sesuatu. Pengetahuan
inimencakuppengetahuantentang
keterampilan,algoritma,teknik,danmetode,yangsemu
anyadisebutdenganprosedur. Pengetahuan
proseduralberkaitan dengan pertanyaan
“bagaimana”.
Pengetahuanproseduraliniterbagimenjaditiga
subjenisyaitu:(1) pengetahuantentang keterampilan
dalam bidang tertentu danalgoritma;(2) pengetahuan
tentang teknik dan metode dalam bidang
tertentu; dan (3) pengetahuantentangkriteria
untukmenentukankapanharusmenggunakan
proseduryangtepat.
d) Pengetahuan Metakognitif

Pengetahuan metakognitifmerupakan dimensi


baru dalam taksonomi revisi.
Pencantumanpengetahuan metakognitif dalam
kategoridimensi pengetahuan dilandasioleh hasil
penelitian-penelitian terbaru tentang peran penting
pengetahuansiswamengenaikognisimerekasendiridan
kontrolmereka ataskognisiitudalamaktivitasbelajar.
Pengetahuan metakognitif melibatkan tentang
pengetahuan tentang kognisi secara umum serta

6
kesadaran dan pengetahuan tentang seseorang
kognisi sendiri.3
2. Dimensi Kognitif

Dimensiproseskognitif
dalamtaksonomirevisiterbagimenjadi6kategori yaitu:
mengingat, memahami, mengaplikasikan,menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Kategori-kategori tersebut
akan x

3
Krathwohl, David R. “A Revision of Bloom’s Taxonomy: An Overview”,
Theory Into Practice, Volume 41, Number 4, Autum. Ohio: College Of
Education, The Ohio State University. 2002 h. 214

7
8
Tig
a Ranah Kognitif Dalam Taksonomi Bloom

a. Ranah Kognitif
Ranah ini memiliki kemampuan untuk menyaakan kembali konsep
atau prinsip yang telah di pelajari, yang berkenaan dengan kemampuan
berpikir, kopetensi memperoleh kemampuan pengtahuan, pengenalan,
pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Tujuan
pembelajaran dalam ranah kognitif (intelektual) yang menurut bloom

9
merupakan segala aktivitas yang menyangkut otak dibagi menjadi 6
tingakatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang di
lambangkan dengan C (cognitive). Dalam buku yang berjudul Taxonomy
of Educational Objectoves, Handbook 1 : Cognitive Domain yang
diterbitkan oleh McKey New York. Benyamin Bloom pada tahun 1956
yaitu:
1) C1 (Pengetahuan/Knowledge)
Pada jenjang ini menekankan kemampuan dalam mengingat
kembali materi yang telah dipelajari, seperti pengetahuan
tentang istilah, fakta khusus, konvensi, kecenderungan dan
urutan, klasifikasi dan kategori, kriteria serta metodologi.
Tingkatan atau jenjang ini merupakan tingkatan terendah
namun menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Di
jenjang ini peserta didik menjawab pertanyaan berdasarkan
dengan hapalan saja.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
mengutip, menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, membilang,
mengidentifikasi, mendaftar, menunjukkan, memberi label, memberi
indeks, memasangkan, menanami, menandai, membaca, menyadari,
menghafal, meniru, mencatat, mengulang, mereproduksi, menijau,
memilih, menyatakan, mempelajari, mentabulase, memberi kode,
menelusuri dan menulis

2) C2 (Pemahaman/Comprehension)
Pada jenjang ini, pemahaman diartikan sebagai kemampuan dalam
memahami materi tertentu yang dipelajari. Kemampuan – kemampuan
tersebut yaitu :
 Translasi (kemampuan mengubah simbol dari satu bentuk ke
bentuk yang lainnya)
 Interpretasi (kemampuan menjelaskan materi)

10
 Ekstrapolasi (kemampuan memperluas arti)
Di jenjang ini, peserta didik menjawab pertanyaan dengan kata –
katanya sendiri dan dengan memberikan contoh baik prinsip maupun
konsep.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
memperkirakan, menjelaskan, mengkategorikan, merinci, mencirikan,
mengasosiasikan, membandingkan, menghitung, mengkontraskan,
mengubah, mempertahankan, menguraikan, menjalin, membedakan,
mendiskusikan, menggali, mencontohkan, menerangkan,
mengemukakan, mempolakan, memperluas, menyimpulkan,
meramalkan, merangkum dan menjabarkan.

3) C3 (Penerapan/Application)
Pada jenjang ini aplikasi diartikan sebagai kemampuan menerapkan
informasi pada dituasi nyata dimana peserta didik mampu menerapkan
pemahaman dengan cara menggunakannya secara nyata. Di jenjang ini
peserta didik dituntut untuk menerapkan konsep dan prinsip yang ia
miliki pada situasi baru yang belum pernah diberikan sebelumnya.
Kata kerja operasional yang dapat di pakai dalam jenjang ini adalah :
menugaskan, mengurutkan, menentukan, menerapkan, menyesuaikan,
mengkalkulasi, memodifikasi, mengklasifikasi, menghitung,
membangun, membiasakan, mencegah, menggunakan, menilai,
melatih, menggali, mengemukakan, mengadaptasi, menyelidiki,
mempersoalkan, mengkonsepkan, melaksanakan, meramalkan,
memproduksi, memproses, mengaitkan, menyusun, mensimulasikan,
memecahkan, melakukan dan mentabulasi.

4) C4 (Analisis/ Analysis)
Pada jenjang ini dapat dikatakan bahwa analisis adalah kemampuan
menguraikan suatu materi menjadi komponen – komponen yang lebih
jelas. Kemampuan ini dapat berupa :

11
 Analisis elemen/unsur (analisis bagian – bagian materi)
 Analisis hubungan (identifikasi hubungan)
 Analisis pengorganisasian prinsip – prinsip organisasi
(identifikasi organisasi)
Dijenjang ini peserta didik diminta untuk menguraikan informasi ke
dalam beberapa baguan menemukan asumsi, dan membedakan
pendapat dan fakta serta menemukan hubungan sebab akibat.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
menganalisis, mengaudit, memecahkan, menegaskan, mendeteksi,
mendiagnosis, menyeleksi, memerinci, menoninasikan,
mendiagramkan, mengkorelasikan, merasionalian, menguji,
mencerahkan, menjelajah, mengedit, mengaitakan, memilih,
mengukur, melatih dan menstransfer.

5) C5 (Sinteis/Synthesis)
Pada jenjang ini sintesis dimaknai sebagai kemampuan memproduksi
dan mengkombinasikan elemen – elemen untuk membentuk sebuah
struktur yang unik. Kemampuan ini dapat berupa memproduksi
komunikasi yang unik, rencana atau kegiatan yang utuh, dan
seperangkat hubungan abstrak.
Di jenjang ini peserta didik dituntut menghasilkan hipotesis atau
teorinya sendiri dengan memadukan berbagai ilmu dan pengetahuan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah :
mengabstraksi, mengatur, menganimasi, mengumpulkan,
mengkategorikan, mengkode, menkombnasikan, menyusun,
mengarang, membangun, menanggulangi, menghubungkan,
menciptakan, mengkreasikan, mengoreksi, merancang, merencanakan,
mendikte, meningkatkan, memperjelas, memfasilitasi, membentuk,
merumuskan, menggeneralisasi, menggabungkan, memadukan,
membatas, merrparasi, menampilkan, menyiapkan, memproduksi,
merangkum dan merekonstruksi.

12
6) C6 (Evaluasi/Evaluation)
Pada jenjang jni evaluasi diartikan sebagai kemampuan menilai
manfaat suatu hal untuk tujuan tertentu berdasarkan kriteria yang jelas.
Kegiatan ini berkanaan dengan nilai suatu ide, kreasi, cara atau
metode. Pada jenjang ini seseorang dipandu untuk mendapatkan
pengetahuan baru, sintesis. Menurut bloom paling tidak ada 2 jenis
evaluasi yaitu :
 Evaluasi berdasarkan bukti internal
 Evaluasi berdasarkan bukti eksternal
Dijenjang ini peserta didik mengevaluasi informasi termasuk di dalam
melakukan pembuatan keputusan dan kebijakan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam jenjang ini adalah:
membandingkan, menyimpulkan, menilai, mengarahkan, mengkritik,
menimbang, memutuskan, memisahkan, memprediksi, memperjelas,
menugaskan, menafsirkan, mempertahankan, memerinci, mengukur,
merangkum, membuktikan, memvalidasi, mengetes, mendukung,
memilih dan memproyeksikan.
Contoh soal:

Soal C1 (Menghapal)

1)  Mengenali
Indikator soal: Menyebutkan organ pokok yang terdapat pada tumbuhan.
Di bawah ini yang merupakan organ pokok pada tumbuhan adalah....
a. akar, batang, bunga
b. akar, batang, buah
c. batang, daun, bunga
d. akar, batang, daun
e. batang, daun, buah

13
2) Mengingat
Indikator soal: Menyebutkan  nama ilmuwan berdasarkan teori yang
dikemukakannya.
Siapa ilmuwan yang berhasil membuktikan  teori Oparin?
a. Harold Urey
b. Stanley Miller
c. F. Redi
d. L. Pasteur
e. Aristoteles

Soal C2 (Memahami)
1) Memberi contoh
Indikator soal: Menentukan contoh dari unsur makronutrien.
Di bawah ini merupakan unsur makronutrien, kecuali....
a. nitrogen
b. fosfor
c. seng
d. kalsium
e. magnesium

2) Mengklasifikasi
Indikator soal: Mengidentifikasi kelompok tumbuhan yang termasuk tumbuhan
monokotil.
Kelompok tumbuhan di bawah ini yang termasuk tumbuhan monokotil adalah....

a. bambu, kelapa, pisang


b. belimbing, kelapa, rambutan
c. bambu, mangga, sagu
d. belimbing, pisang, sagu
e. rambutan, belimbing, mangga

14
3) Merangkum
Indikator soal: Menentukan suatu kelompok hewan berdasarkan ciri-ciri yang
dipaparkan.
Merupakan metazoa yang paling sederhana dan belum mempunyai banyak macam
sel. Kebanyakan merupakan hewan air dan pada umumnya hidup di
laut.Tubuhnya melekat pada suatu dasar dan tidak bisa berpindah tempat dengan
bebas.Bentuk tubuh seperti tabung atau jambangan bunga dengan banya lubang-
lubang kecil yang berhubungan dengan seluruh saluran yang menuju ke arah
dalam tubuh dan membentuk sistem saluran.
Berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki hewan di atas, dapat diketahui bahwa hewan
tersebut termasuk dalam kelompok....
a. coelenterata
b. crustacea
c. porifera
d. echinodermata
e. molusca

4) Menarik inferensi
Indikator soal: Memperkirakan kodon jika diketahui kodogennya.
Apabila kodogen dalam rantai sense DNA: AGS, TAS, AAS, GTA, maka
kodonnya adalah....
a. USG, AUG, UUG, SAU
b. ASS, ATS, TTG, SUT
c. TSG, ATG, TTG, SAG
d. TSG, TUG, UUG, SAT
e. STG, AUG, UUG, SAT

5) Membandingkan
Indikator soal: Membandingkan letak persamaan dan perbedaan antara transpirasi
dan gutasi.

15
Persamaan antara transpirasi dan gutasi pada tumbuhan di bawah ini meliputi....
a. struktur yang dilewati
b. cara pengeluaran zat
c. faktor yang mempengaruhi
d. energi yang dibutuhkan
e. organ yang digunakan

6) Menjelaskan
Indikator soal: Menjelaskan keunggulan dari kultur jaringan.
Kultur jaringan merupakan metode yang terbaik saat ini untuk mendapatkan bibit
tanaman yang bebas penyakit karena virus, jamur, maupun bakteri. Hal ini
dikarenakan....
a. keturunan yang dihasilkannya bervariasi
b. jumlah keturunannya banyak dan seragam
c. perlakuannya serba steril
d. sifat-sifat keturunannya sama dengan induknya
e. menghemat waktu dan tempat

Soal C3 (Menerapkan)

1) Melaksanakan
Indikator soal:  Menentukan rasio hasil persilangan monohibrid
Tanaman kacang ercis berbatang tinggi disilangkan dengan kacang ercis berbatang
pendek.F1 semuanya berbatang tinggi.Kemudian F1 dibiarkan mengadakan
pernyerbukan sendiri. Hasil yang diperoleh yaitu F2 yang berbatang tinggi dan
berbatang pendek dengan perbandingan ….
a. 1 : 3
b. 3 : 1
c. 1 : 3 : 1
d. 1 : 2 : 1
e. 1 : 2 : 3

16
Soal C4 (Menganalisis)

1) Mengorganisir
Indikator soal:  Mengaitkan defisiensi terhadap suatu zat makanan dengan
penyakit yang ditimbulkan.
Uji biuret pada suatu produk makanan menunjukkan hasil negatif (tidak timbul
warna merah atau ungu). Apabila produk makanan tersebut dijadikan sumber
makanan satu-satunya, maka akan menimbulkan....
a. penyakit kwashiorkor
b. gangguan penyerapan kalsium
c. gangguan transportasi vitamin A, D, E, dan K
d. penyakit marasmus
e. pH darah tidak stabil

Soal C5 (Mengevaluasi)

1) Memeriksa
Indikator soal:  Menilai pernyataan mengenai terjadinya kembar siam.

Perhatikan pernyataan berikut ini!


Anak kembar siam dapat terjadi karena hasil pembuahan antara dua spermatozoa
dengan dua ovum.  Sebab sel-sel hasil pembelahan zigot tidak mungkin memisah
menjadi dua bagian dan masing-masing berkembang menjadi fetus.
Bagaimana pendapat Anda tentang pernyataan di atas?Apakah sudah benar?  Jika
belum, kemukakan alasan Anda!
Pada pernyataan di atas terdapat kekeliruan. Kembar siam bukan berasal dari hasil
pembuahan antara dua spermatozoa dengan dua ovum melainkan berasal dari
sebuah ovum yang dibuahi oleh sebuah sel spermazoa dan membelah secara
mitosis. Nantinya  sel- sel hasil pembelahan zigot yang membelah secara mitosis
menjadi dua bagian tersebut masing-masing berkembang menjadi fetus.

17
Soal C6 (Create)

1) Membuat
Indikator soal:  Membuat pembahasan berdasarkan tabel hasil pengamatan laju
transpirasi yang disajikan.
Perhatikan data di bawah ini!

No Kondisi Waktu Kecepatan Jarak gelembung


yang dihasilkan
tanaman Coleus (mm
)

1. Meja Praktikum 5 menit 0,00053 mm/s 0,16

2. Kipas angin 5 menit 0,00057 mm/s 0,17

3. Cahaya matahari 5 menit 0,00067 mm/s 0,20

Berdasarkan data di atas, buatlah pembahasan mengenai laju transpirasi yang


terjadi pada 3 kondisi tersebut!

Dari hasil pengamatan tersebut, pada kondisi di meja praktikum dalam waktu 5
menit gelembung yang dihasilkan tanaman Coleus menempuh jarak 0,16 mm.
Berarti kecepatan transpirasi tanaman Coleus pada kondisi ini sebesar 0.00053
mm/s. Sedangkan pada kondisi di depan kipas angin gelembung menempuh jarak
0,17mm selama 5 menit (=300 s) sehingga disimpulkan bahwa kecepatan
transpirasi pada kondisi ini yaitu sebesar 0.00057 mm/s. Dan untuk kondisi di
bawah cahaya matahari dalam waktu 5 menit gelembung mencapai skala 0,20 mm
yang berarti kecepatan pada kondisi ini yaitu 0,00067 mm/s.

18
Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut dapat disimpulkan bahwa kecepatan
transpirasi berlangsung sangat cepat di bawah cahaya matahari dan berlangsung
sangat lambat di meja praktikum (di dalam ruangan).
Jadi laju transpirasi berdasarkan data di atas dipengaruhi oleh suhu, kelembaban,
cahaya, dan angin.

b. Ranah Afektif
Ranah afektif adalah ranah yang berhubungan dengan sikap, nilai,
perasaan, emosi serta derajat penerimaan atau penolakan suatu obyek
dalam kegiatan belajar mengajar. Kartwohl dan Bloom membagi ranah
afektif menjadi 5 kategori yaitu :
1) Receiving/ Attending/ Penerimaan
Kategori ini merupakan tingkat afektif yang terendah yang meliputi
penerimaan masalah, situasi, gejala, nilai dan keyakinan secara pasif.
Penerimaan adalah semacam kepekaan dalam menerima rangsangan
atau stimulasi dari luarbyang datang pada diri peserta didik. Hal ini
dapat di contohkan dengan sikap peserta didik ketika mendengarkan
penjelasan pendudik dengan seksama dimana mereska bersedia
menerima nilai – nilai yang diajarkan kepada mereka dan mereka
memiliki kemampuan untuk menggabungkan diri atau
mengidentifikasikan diri dengan nilai itu.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
memilih, mempertanyakan, mengikuti, memberi, menganut, mematuhi
dan meminati.
2) Responding/Menanggapi
Kategori ini berkenaan dengan jawaban dan kesenangan
menanggapibatau merealisasikan sesuatu yang sesuai dengan nilai –
nilai yang dianut masyarakat. Atau dapat pula dikatakan bahwa
menanggapi adalah suatu sikap uang menunjukkan adanya partisipasi
aktif untuk mengikut sertakan dirinya dalam fenomena tertentu atau

19
membuat reaksi terhadapnya dengan salah satu cara. Hal ini dapat di
contohkan dengan menyerahkan laporan tugas tepat pada waktunya.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
menjawab, membantu, mengajukan, mengompromi, menyenangi,
menyambut, mendukung, menyetujui, menampiljan, melaporkan,
menilih, mengatakan, memilah dan menolak.
3) Valuing/Penilaian
Kategoribini berkanaan dengan memberikan nilai, penghargaan dan
kepercayaan terhadap suatu gejala atau stimulus tertentu. Peseta didik
tidak hanya mau menerima nilai yang diajarkan akan tetapi
kemampuan pula untuk menilai fenomena itu baik atau buruk. Hal ini
dapat dicontohkan dengan bersikap jujur dalam kegiatan belajar
mengajar serta bertanggung jawab terhadap segala hal selama proses
pembelajaran.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengasumsikan, meyakinkan, melengkapi, meyakinkan, memperjelas,
memprajarsai, mengundang, menggabungkan, mengusulkan,
menekankan dan menyumbang.
4) Orfanisation/Organisasi/ Mengelola
Kategori ini meliputi konseptualisasi nilai – nilai menjadi sistem nilai,
serta pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimiliki. Hal ini dapat
dicontohkan dengan kemampuan menimbang akibat positif dan negatif
dari suatu kemajuan sains terhadap kehidupan manusia.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
menganut, msngubah, menata, menglasifikasikan, mengombinasi,
mempertahankan, membangun, membentuk pendapat, memadukan,
mengelola, menegosiasikan dan merembuk.
5) Chatacterization/Karakteristik
Kategorininu berkenan dengan keterpaduan semua sistem nilai yang
telah dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan
tingkah lakunya. Proses internalisasi nilai menempati urutan tertinggi

20
dalam hierarki nilai. Hal ini di contohkan dengan berserianya
mengubah pendapat juka ada buktinyang tidak mendukung
pendapatnya.
Kata kerja operasional yang dapat di pakai dalam kategori ini adalah :
mengubah perilaku, berakhlak mulia, memperngaruhi, mendengarkan,
mengkualifikasi, melayani, menunjukkan, membuktikan dan
memecahkan.
Contoh dari penilaian Afektif.

PENILAIAN AFEKTIF TENTANG MINAT SISWA TERHADAP MATERI PELAJARAN


MAKHLUK HIDUP DALAM MATA PELAJARAN IPA

No Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya mengikuti mata pelajaran IPA,
tentang pelajaran makhluk hidup.

2 Saya fokus memperhatikan saat


guru menjelaskan tentang pelajaran
makhluk hidup.
3 pelajaran tentang makhluk hidup
sangat mudah untuk di pahami.

4 Saya sangat menyukai mata


pelajaran IPA tentang materi
makhluk hidup.
5 Saya menata buku catatan tentang
materi makhluk hidup hingga
lengkap.
6 Saya mencatat penjelasan –
penjelasan dari guru.
7 Saya mempelajari materi makhluk
hidup dengan
sebaik – baiknya.
8 Saya menyukai tugas - tugas yang
di berikan oleh guru.
9 Saya mengerjakan tugas – tugas
tentang pelajaran makhluk hidup
dengan sendirinya.
10 Saya tidak bosan dengan mata

21
pelajaran IPA tentang makhluk
hidup.

Keterangan :
  Sangat setuju (SS).     
  Setuju (S).      
  Netral (N).                  
  Tidak setuju (TS).
  Sangat tidak setuju (STS).

c. Ranah Peikomotor
Ranah ini mrliputi kompetensi melakukan pekerjaan dengan
melibatkan anggota badan serta kompetensi yang berkaitan dengan gerak
fisik (motorik) yang terdiri dari gerakan refleks, keterampilan gerakan
dasar, kemampuan perseptual, keterampilan kompleks, serta ekspresif dan
interprratif. Kategori yang termasuk dalam ranah ini adalah :
1) Meniru
Kateori menitu ini merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu
dengan contoh yang diamati walaupun belum dimengerti makna ataupun
hakikatnya dari keterampilan itu.
Kata kerha operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengaktifkan, menyeseuaikan, menggabungkan, melamar, mengatur,
mengumpulkan, menimbang, memperkecil, membangun, mengubah,
membersihkan, memposisikan dan mengonstruksi.

2) Memanipulasi
Kategori ini merupakan kemampuan dalam melakukan suatu tindakan
sertanmemilih apa yang diperkukan dari apa yang diajarkan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengorrksi, medemonstrasikan, merancang, memilah, melatih,

22
memperbaiki, mengidentifikasikan, mengisi, menempatkan, membuat,
memanipulasi, mereparasi dan mencampur.
3) Pengalamiahan
Kategori ini merupakan suatu penampilan tindakan dimana hal yang
diajarkan dan dijadikan sebagai contoh telah menjadi suatu kebiasaan dan
gerakan – gerakan yang di tampilkan lebih meyakinkan.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dapam kategori ini adalah :
mengalihkan, menggantikan, memutar, mengirim, memindahkan,
mendorong, menarik, memproduksi, mencampur, mengoperasikan,
mengemas dan membungkus.
4) Artikulasi
Kategorinini merupakan suatu tahapan dimana seseorang dapat melakukan
suatu keterampilan yang lebih kompleks terutama yang berhubungan
dengan gerakan interpretatif.
Kata kerja operasional yang dapat dipakai dalam kategori ini adalah :
mengalihkan, mempertajam, membentuk, memadankan, menggunakan,
memulai, menyetir, menjeniskan, menempel, mensktesa, melonggarkan
dan menimbang.

23
BAB III
KESIMPULAN

1. Taksonomi Bloom ialah klasifikasi bidang ilmu (kaidah dan


prinsip) yang meliputi pengklasifikasian objek. Taksonomi
blomm bertujuan untuk mengklasifikasikan materi atau
tujuan dari pendidikan.
2. Rferg
3. Taksonomi bloom memiliki 3 ranah yaitu Ranah Kognitif,
Ranah Afektif, dan Ranah Psikomotori

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai