Tugas Pak Nana (A1)
Tugas Pak Nana (A1)
OLEH:
IRWAN PRIYANTO
167022721
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya, serta nikmat berupa kesehatan pada kita semua
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Rangkaian Listrik
Lift” ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Teknik Tenaga Listrik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis. Penulis
juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan, dan semua pihak yang
terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyusun dan
menyelesaikan makalah ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan
baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca demi peningkatan makalah
selanjutnya. Semoga makalah ini berguna dan dapat menambah khazanah ilmu
bagi masyarakat . Akhir kata penulis ucapkan sekian dan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................i
Kata Pengantar.......................................................................................ii
Daftar Isi................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang.......................................................................................1
Rumusan Masalah..................................................................................2
Tujuan.....................................................................................................2
Manfaat...................................................................................................2
Pengertian Lift........................................................................................3
Sejarah Lift.............................................................................................3
BAB IV PEMBAHASAN
Jenis-jenis Lift.......................................................................................12
iii
Komponen Lift......................................................................................14
Pemasangan Lift....................................................................................15
Kesimpulan............................................................................................17
Saran......................................................................................................17
Daftar Pustaka.......................................................................................18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kemudian, berkembang dengan hadirnya eskalator. Hingga pada abad ke-21, era
gedung. Manusia tak perlu lagi berjalan dan menghabiskan energi. Sebab,
transportasi vertikal hadir menjadi fasilitas yang biasa ditemui saat ini.
rumah sakit dan semua jenis sarana prasarana dibuat bertingkat. Bahkan, hampir
di setiap sudut kota di dunia dapat ditemukan gedung pencakar langit. Menurut
semakin dibutuhkan.
Lift atau elevator merupakan salah satu dari alat transportasi vertikal yang
banyak digunakan saat ini (Wikipedia). Menurut Titian Keberadaan lift memiliki
banyak manfaat bagi penggunanya, seperti hemat energi, waktu yang lebih efisien,
dan bisa mengangkut barang berat. Agar tidak salah dalam memanfaatkan lift,
pengguna perlu mengetahui jenis-jenis lift. Selain itu, orang-orang yang bergelut
1
lift, prinsip kerja lift, dan pemasangan lift agar pemanfaatan lift dapat maksimal.
Berdasarkan hal tersebut, makalah ini disusun untuk mengetahui hal-hal yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini bagi penulis dan pembaca
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung yang
lebih rendah biasanya hanya mempunyai tangga atau eskalator. Lift-lift pada
sesuai lantai tujuan mereka, Terdapat tiga jenis mesin, yaitu Hidraulic, Traction
atau katrol tetap, dan Hoist atau katrol ganda, Jenis hoist dapat dibagi lagi menjadi
Adapun cara kerja dari lift ini adalah dengan gerakan naik turun (hoist)
dimana sangkar yang berisi barang atau orang dan beban engimbang
digantungkan pada tali yag ditarik naik atau turun dengan menggunakan pully,
dimana pully ini berputara sesuai dengan kebutuhan. Pully digerakkan oleh motor
listrik dan gerakan pully dihentikan oleh rem, sehingga barang atau orang tidak
akan naik atau turun setelah posisi angkat yang diingin tercapai.
B. Sejarah
Elevator penumpang pertama dipasang oleh Otis di New York pada tahun
1857. Setelah meninggalnya Otis pada tahun 1861, anaknya, Charles dan Norton
Brothers & Co, pada tahun 1867. Pada tahun 1873 lebih dari 2000 elevator Otis
3
telah dipergunakan di gedung-gedung perkantoran, hotel, dan department store di
hidrolik yang pertama dengan menggunakan air atau minyak sebagai bahan bakar
penggerak. Berikutnya adalah era Pencakar Langit. Pada tahun 1889 Otis
sukses.
Pada tahun 1903, Otis memperkenalkan desain yang akan menjadi “tulang
punggung” industri elevator, yaitu elevator listrik gearless traction yang dirancang
dan terbukti mengalahkan usia bangunan itu sendiri. Hal ini membawa pada
adalah Empire State building dan World Trade Center di New York, John
ini, beberapa dari inovasi yang dibuat oleh Otis dalam bidang pengendalian
elevator sehingga tercipta peningkatan yang dramatis dalam hal waktu reaksi
4
BAB III
M ETODE PENELITIAN
A. Rangkaian Lift
Wiring Diagram :
5
Gambar 2. Rangkaian Motor Penggerak Pintu Lift
6
Gambar 4. Diagram Lift Lengkap (Posisi Vertikal)
7
Keterangan :
= Kontaktor
= Timer / TDR
= Sakela NO
= Sakelar NC
= Tombol Start
= Limit Switch
1. Bila rangkaian diberi arus listrik melalui fasa R maka rangkaian langsung
bekerja, karena K 11 langsung mendapat arus dari sumber listrik satu fasa
maju untuk membuka pintu Lift agar orang dapat masuk ke ruang Lift di
lantai 1, setelah pintu bagian kanan menekan Limit Switch yang terpasang
di Frame pintu bagian kanan maka kontak NO dari Limit Switch tersebut
memutuskan pula arus yang masuk ke K 11 dan pada saat yang bersamaan
8
kontak NO dari TR 1 menutup sehingga arus listrik masuk ke K 12 dan K
menutup pintu tersebut kembali. Setelah pintu tertutup kembali maka pintu
bagian kiri menekan Limit Switch yang terpasang di frame pintu bagian
10, maka Lift siap untuk dioperasikan bergerak menuju ke lantai atas
berikutnya. Pada saat ini kontaktor KS 1 sedang tidak aktif karena Limit
Switch pada KS 1 pada posisi Off karena sedang tertekan oleh dinding
Sekarang tekan tombol lantai 5 (LT 5) maka arus listrik akan masuk ke K
arus melalui kontak triple NO dari K 8 sehingga motor akan bergerak arah
naik dan menarik Lift sampai ke lantai 5. Setelah Lift sampai di lantai 5,
maka dinding Lift menekan Limit Switch dari pada KS 5 akhirnya arus
rangkaian kontrol akan Off kembali. Pada saat K 8 bekerja dimana kontak
9
NC dari K 8 pada rangkaian pengendali Pintu Lift otomatis membuka
sehingga pintu Lift tidak membuka tetapi setelah Lift sampai di lantai 5
maka maka dinding Lift menekan Limit Switch dari pada KS 5 akhirnya
lagi dan pintu akan membuka dan menutup seperti langjah 1 di atas.
dari K 10, maka Lift siap dioperasikan bergerak menuju ke lantai bawah
menutup yang seri dengan kontak NO dari K 6 yang telah menutup pula
maka K 7 akan bekerja dan memasukan arus listrik ke motor penggerak
arah turun untuk menarik Lift turun ke lantai 2. Setelah Lift sampai di
lantai 2, maka dinding Lift menekan Limit Switch dari pada KS 2 akhirnya
rangkaian kontrol akan Off kembali. Pada saat K 7 bekerja dimana kontak
sehingga pintu Lift tidak membuka tetapi setelah Lift sampai di lantai 2
10
arus yang masuk ke KS 2 jadi terputus dan KS 2 berhenti bekerja (mati).
lagi dan pintu akan membuka dan menutup seperti langjah 1 di atas.
11
BAB IV
PEMBAHASAN
Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan
Elevator ini fungsinya hanya untuk mengangkat barang saja, elevator ini
juga tak kalah handalnya dengan elevator penumpang namun ada sedikit
mengantarkan barang ke kamar-kamar penghuni hotel. Elevator ini juga tak kalah
elevator penumpang ini sangat jelas dari sistem pengangkutannya, yaitu elevator
penumpang hanya khusus untuk manusia saja tapi elevator service ini berfungsi
Secara teknis lift-lift tersebut tidak jauh berbeda secara prinsip. Perbedaan
yang nyata pada interior dan perlengkapan operasi dari lift-lift tersebut. Juga pada
12
sistem pengamanan operasi yang dipasang sebagian besar sama, hanya pada dumb
barang untuk pabrik (besar) dengan lift penumpang yang dipergunakan didalam
kebutuhan) dilengkapi dengan pembuka pintu yang lebih besar, baik dipasang
dengan pembukaan secara horizontal (terdiri lebih dari dua pintu) maupun yang
dipasang dengan sistem pembukaan pintu vertikal (biasanya terdiri dari dua daun
Perbedaan lain juga dapat dilihat pada cara penulisan kapasitas muatannya.
Kapasitas digerakan pada COP (Car Operation Panel, Operation Panel Board)
didalam kereta biasanya dinyatakan dalarn kilogram (kg) atau (Ib) untuk jenis lift
(persons) atau kombinasi keduanya. Akan tetapi perbedaan tersebut akan menjadi
semakin tipis apabila kita bandingkan lift penumpang dan lift barang yang
besar lift barang yang terpasang didalam gedung hunian dipersyaratkan juga untuk
13
B. Apa saja komponen utama lift
Komponen utama elevator/lift terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang
2. Motor penggerak
(Ac) dari PLN yang sangat berperan dalam pelaksanaan kerja elevator, motor
penggerak ini mempunyai kemampuan putar antara 50 putaran per menit sampai
dengan 210 putaran per menit. Dengan kapasitas tegangan motor yang disesuaikan
Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet (magnetic brake) yang
berfungsi menahan motor ketika kereta telah sampai pada lantai yang dituju,
pergerakan cepat atau lambatnya elevator diatur oleh PLC (Programable Logic
menggunakan tali baja (rope) yang melingkar pada puli mesin (sheave).
Lift dengan sistem penggerak dengan motor listrik (traction type elevator).
14
No Perbandingan Traction Machine Hydrolic
perjam. perjam
3. Kecepatan Tidak terbatas (1000m/menit) Terbatas (maks 90
m/menit)
yang begerak pada rel penuntun tetap. Adapun cara kerja dari lift ini adalah
dengan gerakan naik turun (hoist) dimana sangkar yang berisi barang atau orang
dan beban engimbang digantungkan pada tali yag ditarik naik atau turun dengan
menggunakan pully, dimana pully ini berputara sesuai dengan kebutuhan. Pully
digerakkan oleh motor listrik dan gerakan pully dihentikan oleh rem, sehingga
barang atau orang tidak akan naik atau turun setelah posisi angkat yang diingin
tercapai.
1. Pemasangan dengan satu sangkar (Single Car) Didalam suatu gedung hanya
terdapat satu sangkar saja atau dengan kata lain gedung tersebut hanya
dilayani oleh satu unit lift saja. Pemasangan ini biasanya terdapat pada
15
gedung yag tidak beitu tinggi dan tidak luas serta lalau lintas pemakaiannya
tidak ramai.
2. Pemasangan dengan lebih dari satu sangkar Pada bangunan tersebut terdapat
lebih dari satu sangkar. Jika ada panggilan akan terjadi respond an interaksi
antara beberapa sangkar tersebut. Sangkar yang paling dekat dan tidak
dipakai pada gedung bertingkat banyak serta luas dan mempunyai lalu lintas
16
BAB V
A. Kesimpulan
1. Secara umum jenis lift dilihat dari pemakaian muatan dapat digolongkan
menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu lift barang, lift penumpang dan lift
pelayan.
2. Komponen utama elevator/lift terdiri dari 2 ( dua ) bagian besar , yaitu ruang
4. Pemasangan lift bisa dengan satu sangkar (Single Car) dan lebih dari satu
B. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
http://arsitekistn.blogspot.co.id/2011/05/cara-kerja-lift-pada-gedung.html (diakses
pada 09/05/2018)
https://syofyanchan.blogspot.co.id/2017/04/lift-bangunan-bertingkat-berlantai-
lima.html (diakses pada 10/05/2018)
18