Anda di halaman 1dari 1

Efek samping kemoterapi bervariasi tergantung regimen kemoterapi yang diberikan.

Berdasarkan National Cancer Institute, efek samping yang dapat terjadi akibat kemoterapi
berbasis antrasiklin (adriamisin/doksorubisin) dikelompokkan menjadi mual, muntah, diare,
stomatitis, alopesia, rentan terinfeksi, trombositopenia, neuropati, dan myalgia.

Partridge, A.H., Burstein, H.J., Winer, E.P. Side Effects of Chemotherapy and Combined
Chemohormonal Therapy in Women With Breast Cancer. Journal of the National Cancer
Institute Monographs. 2001. 30:135-42.

Mual dan/atau Muntah. Reaksi mual dan muntah setelah pemberian kemoterapi merupakan
salah satu reaksi yang paling banyak dialami pasien. Mekanisme yang dianggap paling
berperan menyebabkan mual muntah akibat kemoterapi adalah berbagai reseptor termasuk
5-hidroksitriptamin (5-HT3), neurokinin-1 dan kolesistokinin-1. Agen-agen antikanker
dapat menstimulasi pengeluaran mediator-mediator seperti 5-hidroksitriptamin, substansi-P
dan kolesistokinin sehingga terjadi ikatan dengan reseptornya. Adanya ikatan tersebut
menyebabkan adanya stimulus yang dikirimkan menuju otak posterior dimana terdapat
medula yang berperan dalam mengkordinasikan refleks emetik. Oleh karena itu, reseptor
serotonin terutama 5-HT3 memiliki peran penting dalam mual muntah akut yang
disebabkan kemoterapi.

Sukandar Yulinah Elin., Sri Hartini, Putri Rizkita. 2014 Evaluasi Reaksi Obat Merugikan
Pada Pasien Kemoterapi Kanker Payudara Di Salah Satu Rumah Sakit Di Bandung. Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia. Vol. 12. Hlm. 183-192.

Anda mungkin juga menyukai