Anda di halaman 1dari 6

REVIEW

JURNAL PENELITIAN

Judul Jurnal : Penurunan Kadar COD dan TSS pada Limbah Tekstil Dengan Metode
Ozonasi
Penulis : Hutami Dinar Estikarini, Mochtar Hadiwidodo,dan Veny Luvita
mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro
Publikasi : Jurnal Teknik Lingkungan
Vol . 5, No. 1, Tahun 2016
Reviewer : Muhamad Arya Rochidin (E1A119010)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan zaman, pencemaran lingkungan akibat limbah industri sering
dijumpai hampir diseluruh wilayah Indonesia. Salah satunya yaitu wilayah industri tektsil
yang sangat berpotensi menghasilkan limbah cair pewarnaan. Sebagian besar industri tekstil
membuang limbah pewarnaan tersebut tanpa melakukan prosedur pengolahan limbah terlebih
dahulu. Sehingga akan mengakibatkan rusaknya ekosistem lingkungan dikarenakan adanya
kandungan pewarna sintetis pada limbah yang dihasilkan (Agustina dkk., 2011).
Limbah industri tekstil memiliki kadar warna dan COD yang cukup tinggi karena
sebagian besar limbah yang dihasilkan berupa campuran dari bahan - bahan organik sebagai
produk samping dari proses produksi. Kandungan limbah utama dalam industri batik dan
tekstil dapat dilihat dari beberapa parameter yaitu tingginya nilai pH, konsentrasi
Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Oxygen Demand (COD), Total Dissolved
Solid (TDS) dan intensitas warna ( Riyanto (2013); Agustina dan Badewasta, 2009).

1.2 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penyusunan critical review ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui salah satu studi kasus terkait limbah industri khususnya industri tekstil
2. Memahami detail issue terkait limbah tekstil dan mampu melakukan kajian secara kritis
terhadap jurnal terpilih
3. Membandingkan antara penanganan terhadap issue yang direview dengan penanganan
issue sejenis yang berkembang di Indonesia

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 1


1.3 Sistematis Penyajian
Untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi critical review ini maka
sistematika yang digunakan adalah :
Bab I Pendahuluan : merupakan bagian awal yang tersusun dari latar belakang melakukan
review, tujuan yang diharapkan serta sistematika penyajiannya.
Bab II Tinjauan Pustaka : berisi teori maupun peraturan terkait yang mendukung isi critical
review
Bab III Review : merupakan rangkuman dari jurnal ekonomi terpilih
Bab IV Kritik Terhadap Review : berisi kritik dan masukan oleh penyusun terhadap isi
maupun cara penyajian jurnal ekonomi terpilih
Bab V Kesimpulan : merupakan simpulan terhadap bab-bab sebelumnya pada
penyususnan review ini

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 2


BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Chemical Oxygen Demand (COD) dan Total Suspended Solid (TSS)
COD adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat
organis yang ada dalam 1 liter sampel air, dimana pengoksidasi K2Cr2O7 digunakan sebagai
sumber oksigen (oxidizing agent) (G. Alerts dan SS Santika, 1987).
Total padatan tersuspensi (TSS) adalah bahan-bahan tersuspensi dengan diameter >1 μm
yang tertahan di kertas milipore dengan diameter pori 0,45 μm. TSS terdiri dari lumpur, pasir
halus serta jasad-jasad renik yang terutama disebabkan oleh kikisan tanah atau erosi yang
terbawa badan air (Effendi, 2003).

1.2 Metode Ozonasi


Pada industri tekstil, ozon dapat dipergunakan untuk menghilangkan warna dan bau
(Sugiarto, 2005). Dalam penelitiancHatmanto (2006), metode ozonasi dapat menurunkan
kadar BOD, COD, dan TSS dengan variasi pH, waktu kontak, serta penambahan tawas.
Melalui proses oksidasinya pula ozon mampu membunuh berbagai macam
mikroorganisma seperti bakteri Escherichia coli, Salmonella enteriditis, Hepatitis A Virus
serta berbagai mikroorganisma patogen lainnya (Crites, 1998). Melalui proses oksidasi
langsung ozon akan merusak dinding bagian luar sel mikroorganisma (cell lysis) sekaligus
membunuhnya. Juga melalui proses oksidasi oleh radikal bebas seperti hydrogen peroxy
(HO2) dan hydroxyl radical (OH) yang terbentuk ketika ozon terurai dalam air.

1.3 Kebijakan Kadar COD dan TSS


Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 tentang Baku Mutu Air Limbah Industri Tekstil yang diijinkan untuk dibuang ke
lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut,

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 3


BAB III REVIEW

Limbah industri tekstil memiliki kadar warna dan COD yang cukup tinggi karena
sebagian besar limbah yang dihasilkan berupa campuran dari bahan - bahan organik sebagai
produk samping dari proses produksi. Pewarnaan dan pem-bilasan menghasilkan air limbah
yang berwarna dengan COD (Chemical Oxygen Demand) tinggi dan bahan-bahan lain dari
zat warna yang dipakai. Pengolahan limbah cair industri tekstil secara kimia dengan metode
Ozonasi merupakan pengolahan limbah cair ramah lingkungan yang memanfaatkan radikal
hidroksil untuk menyisihkan senyawa-senyawa organik yang ada di dalam air limbah.
Metode Ozonasi mampu mengoksidasi materi polutan dalam air limbah sehingga dapat
menyisihkan kadar COD dan TSS.

Penelitian yang dilakukan meliputi tiga tahapan utama, yaitu tahap persiapan, tahap
pelaksanaan serta tahap analisis data. Tahap persiapan dilakukan dengan melakukan
pengambilan sampel air limbah industri tekstil kemudian dilakukan analisa awal sampel
limbah yang akan digunakan. Pada tahapan penelitian, sampel limbah dilewatkan pada
reaktor ozon dengan perlakuan yang berbeda sesuai dengan perubahan variabel dosis ozon
dan waktu pengolahan. Tahap selanjutnya dilakukan pengambilan data hasil penelitian yaitu
berupa kadar COD dan TSS pada limbah hasil olahan yang dilanjutkan dengan analisis
perubahan karakteristik limbah setelah perlakuan dalam reaktor ozon.

Berdasarkan hasil penelitian, kualitas limbah cair hasil proses produksi industri tekstil
pada karakteristik awal limbah didapatkan nilai COD sebesar 1.096 mg/L dan TSS sebesar
1.630 mg/L hal ini disebabkan oleh masih banyaknya senyawa organik yang terkandung di
dalam limbah cair sebelum mengalami pengolahan.

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 4


BAB IV KRITIK TERHADAP JURNAL

Secara umum tujuan yang ingin dicapai dari penulisan jurnal telah tercapai, yaitu
menganalisis kualitas limbah cair hasil proses produksi industri tekstil yang mengandung
kadar COD dan TSS. Kemudian menganalisis pengolahan limbah cair yang mengandung
kadar COD dan TSS dengan Metode Ozonasi serta menghitung efisiensi penyisihan kadar
COD dan TSS dengan menggunakan Metode Ozonasi.

Penulisan judul telah sesuai dan mampu menggambarkan isi jurnal secara
keseluruhan. Selain itu kualifikasi penulis sebagai mahasiswa program studi Teknik
Lingkungan FT Universitas Diponegoro cukup menunjang topik yang dibahas dalam
penelitian. Ditinjau dari gaya bahasanya, jurnal ilmiah tersebut disampaikan dengan gaya
penulisan bahasa Indonesia yang baku dan mudah dipahami. Selain itu pembahasan di dalam
jurnal menggunakan data yang jelas, sehingga akan mudah dipahami oleh pembaca.

Dilihat dari substansi isinya jurnal tersebut kurang mengeksplore solusi yang telah
ada secara mendalam. Peneliti tidak membahas seberapa efektif upaya dan kekurangan
metode yang digunakan pada jurnal ini serta kurangnya data terkait kebijakan kadar COD dan
TSS pada lokasi penelitian.

Berdasarkan sumber lain, yaitu jurnal yang ditulis Mochtar Hadiwidodo, Haryono
Setyo Huboyo, dan Indrasarimmawati mahasiswa Program Studi Teknik Lingkungan
Universitas Diponegoro, dengan judul Penurunan Warna, COD Dan TSS Limbah Cait
Industri Tekstil Menggunakan Teknologi Dielectric Barrier Discharge Dengan Variasi
Tegangan Dan Flow Rate Oksigen, upaya penurunan kadar COD dan TSS pada Limbah
Tekstil dapat pula dilakukan dengan menggunakan teknologi plasma.

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 5


BAB V KESIMPULAN

Pengolahan limbah cair hasil proses produksi industri tekstil dengan metode ozonasi
dapat menurunkan kadar COD dan TSS dengan mendegradasi senyawa organik yang terdapat
di dalam air limbah. Namun dalam melaksanakan penelitian tersebut, penulis mengalami
berbagai macam kendala, antara lain proses adsorpsi sebaiknya dilakukan dengan lebih teliti
sehingga akan didapatkan hasil yang lebih baik serta keterbatasan reaktor yang ada maka
penelitian ini perlu dikembangkan dengan peralatan yang memiliki kapasitas lebih agar
efektifitas pengolahan menjadi jauh lebih baik.

Rekayasa Penyehatan Lingkungan 6

Anda mungkin juga menyukai