Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DEMOKRASI PANCASILA

OLEH KELOMPOK 8 :
SHELLA VERDIANA P (161128)
NUR WIJAYANTI (161114)
ASHARI (161081)
DESI ISVINA UNAI Z (161085)
RENITA GHINA H (161119)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN RS. Dr. SOEPRAOEN


MALANG TAHUN AKADEMIK 2016/2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan

nikmat yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

yang berjudul ”Demokrasi Indonesia” .

Terselesainya makalah ini tidak lepas dari dukungan beberapa pihak yang telah memberikan

kepada penulis berupa motivasi, baik materi maupun moril. Oleh karena itu, penulis bermaksud

mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang tak dapat saya sebutkan satu

persatu, semua yang telah membantu terselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai kesempurnaan, sehingga

kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak demi

kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Malang, 17 November 2016


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………...……

A. LATAR BELAKANG…………………………………..…………………...

           B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………........

C. TUJUAN…………………………………………………...………………...

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………….…………..

A. PENGERTIAN DEMOKRASI PANCASILA…………………………....

            B.  CIRI DAN ISI POKOK DEMOKRASI PANCASILA ………..…………

            C.  PRINSIP DAN ASAS DEMOKRASI PANCASILA……….……………

            D. FUNGSI DEMOKRASI PANCASILA…………………….……………...

E. CONTOH DEMOKRASI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA...

F. PELAKSAAN DEMOKRASI DI INDONESIA…………………………...

BAB III. PENUTUP……………………………………….………………………….

            A.    KESIMPULAN…………………………….…………………………......

            B.    SARAN……………………..…………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Negara Republik Indonesia merupakan salah satu Negara yang menganut demokrasi yang
bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang berakar dari budaya bangsa Indonesia sendiri.
Demokrasi Pancasila adalah  demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan Negara Indonesia,
dihayati dan diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur pancasila yang tidak lepas dari rasa
kekeluargaan. Para pakar berpendapat bahwa demokrasi pancasila itu salah satu bentuk
demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman, karena menurut Prof.dr.drs. Notonegoro,
S.H. demokrasi pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan yang berketuhanan Yang Maha Esa yang berkepribadian
kemanusiaan yang adil dan beradab yang mempersatukan Indonesia dan yang berkedaulatan
rakyat.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah demokrasi itu,dan bagaimana proses lahirnya demokrasi ?
 Apakah pengertian demokrasi pancasila ?
Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia?
Bagaimana prinsip dan asas demokrasi pancasila?
C. TUJUAN
Untuk lebih mengetahui hakekat dan arti demokrasi
Untuk lebih mengetahui bagaimana demokrasi Pancasila itu dijalankan di Indonesia
Agar dapat mengimplementasikan demokrasi pancasila secara benar
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DEMOKRASI PANCASILA

Secara etimologi, istilah demokrasi berasal dari bahasa Yunani, “demos” yang berarti rakyat dan
“kratos” atau “cratein” berarti kekuasaan(pemerintahan). Konsep dasar demokrasi berartu
“rakyat berkuasa” (government of rule by the people). Istilah demokrasi secara singkat diartikan
sebagai pemerintahan atau kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan
falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali dari kepribadian bangsa Indonesia sendiri yaitu
Pancasila. Mengenai rumusan singkat demokrasi Pancasila, tercantum dalam sila keempat
Pancasila. Rumusan tersebut pada dasarnya merupakan rangkaian yang bulat dan utuh antara sila
satu dengan sila yang lainnya.

Terdapat beberapa ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian demokrasi


Pancasila. Beberapa pengertian tersebut yaitu:

1. Menurut Ensiklopedia Indonesia

Demokrasi Indonesia berdasarkan Pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan
ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin
menempuh jalan permusyawaratan untuk mencapai mufakat.

2. Menurut Prof. Dardji Darmadihardja, S.H.

Demokrasi Pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian dan falsafah
hidup bangsa Indonesia, yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan Pembukaan
UUD 1945.

3. Menurut Prof. Dr. Drs. Notonegoro, S.H.

Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

4. Kansil

Pengertian demokrasi Pancasila menurut Kansil adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan, yang merupakan sila keempat dari
dasar Negara Pancasila seperti yang tercantum dalam alinea ke 4 Pembukaan UUD 1945. 
Dari beberapa pengertian di atas, dapat diketahui bahwa pada hakikatnya demokrasi Pancasila
merupakan sarana atau alat bagi bangsa Indonesia untuk mencapai tujuan negara. Tujuan negara
tersebut sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Inti dari demokrasi Pancasila
adalah paham kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila lainnya.

B. CIRI DAN ISI POKOK DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi Pancasila merupakan ide atau gagasan yang ingin diterapkan oleh para pendiri negara
sejak awal berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Demokrasi Pancasila yang
berintikan musyawarah untuk mencapai mufakat dengan berpaham kekeluargaan dan
kegotongroyongan mempunyai ciri khas yang membedakan demokrasi yang lainnya.

Ciri khas demokrasi Pancasila adalah:

1. Demokrasi Pancasila bersifat kekeluargaan dan kegotongroyongan yang bernapaskan


Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi Pancasila harus menghargai hak-hak asasi manusia serta menjamin adanya hak-
hak minoritas.
3. Pengambilan keputusan dalam demokrasi Pancasila sedapat mungkin didasarkan atas
musyawarah untuk mufakat.
4. Demokrasi Pancasila harus bersendikan hukum, rakyat sebagai subjek demokrasi berhak
untuk ikut secara efektif untuk menentukan kehidupan bangsa dan negara.

Isi pokok demokrasi Pancasila adalah:

1. Pelaksanaan Pembukaan UUD 1945 dan penjabarannya yang dituangkan dalam Batang Tubuh
dan Penjelasan UUD 1945.
2. Demokrasi Pancasila harus menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.
3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan harus berdasarkan atas kelembagaan.
4. Demokrasi Pancasila harus bersendi atas hukum sebagaimana dijelaskan di dalam Penjelasan
UUD 1945, yaitu negara hukum yang demokratis.

C. PRINSIP DAN ASAS DEMOKRASI PANCASILA

Prinsip-prinsip demokrasi Pancasila terdiri dari:

1. Demokrasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, maksudnya bahwa demokrasi selalu dijiwai
dan diliputi oleh nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Demokrasi yang menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia, maksudnya dalam demokrasi
Pancasila negara/pemerintah menghargai dan melindungi hak-hak asasi manusia.
3. Demokrasi yang berkedaulatan rakyat, maksudnya kepentingan rakyat banyak harus
diutamakan daripada kepentingan pribadi.
4. Demokrasi yang didukung oleh kecerdasan warga negara, maksudnya bahwa dalam
demokrasi Pancasila didukung oleh warga negara yang mengerti akan hak dan kewajibannya
serta dapat melakukan peranannya dalam demokrasi.
5. Demokrasi yang menerapkan prinsip pemisahan kekuasaan, maksudnya bahwa dalam negara
demokrasi menganut sistem pemisahan kekuasaan, masing-masing lembaga negara memiliki
fungsi dan wewenang masing-masing.
6. Demokrasi yang menjamin berkembangnya otonomi daerah, maksudnya bahwa negara
menjamin berkembangnya setiap daerah untuk memajukan potensi daerahnya masing-masing
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
7. Demokrasi yang menerapkan konsep negara hukum, maksudnya bahwa Negara Indonesia
berdasarkan hukum, bukan kekuasaan belaka, sehingga segala kebijaksanaan maupun
tindakan pemerintah berdasarkan pada hukum yang berlaku.
8. Demokrasi yang menjamin terselenggaranya peradilan yang bebas, merdeka, dan tidak
memihak, maksudnya badan peradilan yang tidak terpengaruhi dan tidak dapat dipengaruhi
oleh pihak lain.
9. Demokrasi yang menumbuhkan kesejahteraan rakyat, maksudnya adalah demokrasi yang
dikembangkan bertujuan untuk menjamin dan mewujudkan kesejahteraan rakyat,
meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan baik lahir maupun batin.
10. Demokrasi yang berkeadilan sosial, maksudnya bahwa tujuan akhir upaya pelaksanaan
ketatanegaraan adalah tercapainya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam sistem demokrasi Pancasila, ada dua asas yaitu:

1. Asas kerakyatan, yaitu asas kesadaran akan cinta kepada rakyat, manunggal dengan nasib
dan cita-cita rakyat, serta berjiwa kerakyatan atau menghayati kesadaran senasib dan secita-
cita dengan rakyat.
2. Asas musyawarah untuk mufakat, yaitu asas yang memperhatikan aspirasi dan kehendak
seluruh rakyat yang jumlahnya banyak dan melalui forum permusyawaratan dalam rangka
pembahasan untuk menyatukan pendapat bersama serta mencapai kesepakatan bersama yang
dijiwai oleh kasih sayang, pengorbanan demi tercapainya kebahagiaan bersama.

D. FUNGSI DEMOKRASI PANCASILA

Demokrasi Pancasila memiliki banyak fungsi dalam pelaksanannya terhadap negara Indonesia.
macam-macam fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut... 

1. Menjamin keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara seperti ikut menyukseskan


pemiluh, pembangunan, duduk dalam badan perwakilan/permusyawaratan.
2. Menjamin berdirinya negara RI.
3. Menjamin tetap tegaknya NKRI berdasar sistem konstitusional.
4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang berasal dari Pancasila.
5. Menjamin adanya hubungan yang sama, serasi dan simbang mengenai lembaga Negara.
6. Menjamin pemerintahan yang bertanggung jawab
E. CONTOH DEMOKRASI DAN PELAKSANAANNYA DI INDONESIA

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya
mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warga negara) atas dasar negara untuk dijalankan
oleh pemerintah negara tersebut. atau dengan kata lain, Demokrasi dapat dikatakan sebagai
kekuasaan atau pemerintah rakyat, yaitu kekuasaan yang berasal dari rakyat, oleh rakya, dan
untuk rakyat.

Macam-macam Demokrasi :

1. Demokrasi sederhana (terdapat di desa)

2. Demokrasi Barat (Kontinen dan Amerika, terdapat di barat)

3. Demokrasi Kapitalis

4. Demokrasi Timur

5. Demokrasi Tengah ( Dianut saat Jerman pada masa Hitler)

6. Demokrasi Parlementer

7. Demokrasi sistem Pemisahan

8. Demokrasi Sistem referendum

Model Demokrasi :

1. Model Demokrasi berwawasan radikal (radical democracy) adalah demokrasi yang di tandai
dengan kuatnya pandangan bahwa hak-hak setiap warga negara dilindungi dengan prinsip
persamaan di depan hukum.

2. Model Demokrasi berwawsan Liberal Merupakan demokrasi yang lebih menekankan pada
pengakuan terhadap hak-hak warga negara, baik sebagai individu maupun anggota
masyarakat.

3. Model Demokrasi Klasik Athena.

4. Model Demokrasi Republikanisme Protektif dan republika-nisme perkembangan.

5. Model Demokrasi Protektif dan Demokrasi Fundamental.

6. Model Demokrasi Langsung, yang menempatkan tiap individu memilih dan merealisasikan
keinginan sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
7. Model Demokrasi Kompetisi Elit, yang berisi metode pemilihan elite politik yang mampu
mengambil keputusan yang diperlukan.

8. Model Pluralisme, yaitu mementingkan kebebasan politik bagi minoritas.

9. Model Demokrasi Legal, yang mementingkan prinsip mayoritas yang mampu berfungsi
dengan pantas dan bijak.

10. Model Demokrasi Partisipatif .

11. Model emokrasi Deliberatif.

12. Model Otonomi demokrasi dan demo-krasi kosmopoliyan, yaitu demokrasi yang
mementingkan kesetaraan dalam sebuah komunitas nasib yang saling melengkapi.

13. Model Demokrasi Terpimpin

14. Model Demokrasi Pancasila.

F. PELAKSANAAN DEMOKRASI DI INDONESIA

Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia dibagi menjadi beberapa periodesasi:

1. Pelaksanaan demokrasi pada masa revolusi ( 1945 1950 )

Tahun 1945 1950, Indonesia masih berjuang menghadapi Belanda yang ingin kembali ke
Indonesia. Pada saat itu pelaksanaan demokrasi belum berjalan dengan baik. Hal itu
disebabkan oleh masih adanya revolusi fisik. Pada awal kemerdekaan masih terdapat
sentralisasi kekuasaan hal itu terlihat Pasal 4 Aturan Peralihan UUD 1945 yang berbnyi
sebelum MPR, DPR dan DPA dibentuk menurut UUD ini segala kekuasaan dijalankan oleh
Presiden denan dibantu oleh KNIP. Untuk menghindari kesan bahwa negara Indonesia adalah
negara yang absolut pemerintah mengeluarkan :

* Maklumat Wakil Presiden No. X tanggal 16 Oktober 1945, KNIP berubah menjadi
lembaga legislatif.

* Maklumat Pemerintah tanggal 3 Nopember 1945 tentang Pembentukan Partai Politik.

* Maklumat Pemerintah tanggal 14 Nopember 1945 tentang perubahan sistem pemerintahn


presidensil menjadi parlementer.

2. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama

a. Masa demokrasi Liberal 1950 1959


Masa demokrasi liberal yang parlementer presiden sebagai lambang atau berkedudukan
sebagai Kepala Negara bukan sebagai kepala eksekutif. Masa demokrasi ini peranan
parlemen, akuntabilitas politik sangat tinggi dan berkembangnya partai-partai politik.

Namun demikian praktik demokrasi pada masa ini dinilai gagal disebabkan:

* Dominannya partai politik

* Landasan sosial ekonomi yang masih lemah

* Tidak mampunya konstituante bersidang untuk mengganti UUDS 1950.

Atas dasar kegagalan itu maka Presiden mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 :

* Bubarkan konstituante

* Kembali ke UUD 1945 tidak berlaku UUD S 1950

* Pembentukan MPRS dan DPAS

b. Masa demokrasi Terpimpin 1959 1966

Pengertian demokrasi terpimpin menurut Tap MPRS No. VII/MPRS/1965 adalah kerakyatan
yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan yang
berintikan musyawarah untuk mufakat secara gotong royong diantara semua kekuatan
nasional yang progresif revolusioner dengan berporoskan nasakom dengan ciri:

1. Dominasi Presiden

2. Terbatasnya peran partai politik

3. Berkembangnya pengaruh PKI

Penyimpangan masa demokrasi terpimpin antara lain:

1. Mengaburnya sistem kepartaian, pemimpin partai banyak yang dipenjarakan

2. Peranan Parlemen lembah bahkan akhirnya dibubarkan oleh presiden dan presiden
membentuk DPRGR

3. Jaminan HAM lemah

4. Terjadi sentralisasi kekuasaan

5. Terbatasnya peranan pers


6. Kebijakan politik luar negeri sudah memihak ke RRC (Blok Timur) Akhirnya terjadi
peristiwa pemberontakan G 30 September 1965 oleh PKI.

3. Pelaksanaan demokrasi Orde Baru 1966 1998

Pelaksanaan demokrasi orde baru ditandai dengan keluarnya Surat Perintah 11 Maret 1966,
Orde Baru bertekad akan melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan
konsekwen. Awal Orde baru memberi harapan baru pada rakyat pembangunan disegala
bidang melalui Pelita I, II, III, IV, V dan pada masa orde baru berhasil menyelenggarakan
Pemilihan Umum tahun 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997.

Namun demikian perjalanan demokrasi pada masa orde baru ini dianggap gagal sebab:

1. Rotasi kekuasaan eksekutif hampir dikatakan tidak ada

2. Rekrutmen politik yang tertutup

3. Pemilu yang jauh dari semangat demokratis

4. Pengakuan HAM yang terbatas

5. Tumbuhnya KKN yang merajalela.

Sebab jatuhnya Orde Baru:

1. Hancurnya ekonomi nasional ( krisis ekonomi )

2. Terjadinya krisis politik

3. TNI juga tidak bersedia menjadi alat kekuasaan orba

4. Gelombang demonstrasi yang menghebat menuntut Presiden Soeharto untuk turun jadi
Presiden

5. Pelaksanaan demokrasi pada masa Reformasi 1998 s/d sekarang.

Berakhirnya masa orde baru ditandai dengan penyerahan kekuasaan dari Presiden
Soeharto ke Wakil Presiden BJ Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.

Masa reformasi berusaha membangun kembali kehidupan yang demokratis antara lain:

1. Keluarnya Ketetapan MPR RI No. X/MPR/1998 tentang pokok-pokok reformasi

2. Ketetapan No. VII/MPR/1998 tentang pencabutan tap MPR tentang Referandum

3. Tap MPR RI No. XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan Negara yang bebas dari KKN
4. Tap MPR RI No. XIII/MPR/1998 tentang pembatasan Masa Jabatan Presiden dan Wakil
Presiden RI

5. Amandemen UUD 1945 sudah sampai amandemen I, II, III, IV

Pada Masa Reformasi berhasil menyelenggarakan pemiluhan umum sudah dua kali yaitu
tahun 1999 dan tahun 2004

d. Periode Berlakunya Demokrasi dalam Era Reformasi (1998-Sekarang)

Runtuhnya Orde Baru ditandai dengan adanya krisis kepercayaan yang direspon oleh
kelompok penekan (pressure group) dengan mengadakan berbagai macam demonstrasi yang
dipelopori oleh mahasiswa, pelajar, LSM, politisi, maupun masyarakat.

Runtuhnya kekuasaan rezim orde baru telah memberikan harapan baru bagi tumbuhnya
demokrasi di Indonesia. Masa peralihan demokrasi ini merupakan masa yang sangat rumit
dan kritis karena pada masa ini akan ditentukan kearah mana demokrasi akan dibangun.
Keberhasilan dan kegagalan suatu transisi demokrasi sangat bergantung pada empat faktor,
yaitu:

1) komposisi elite polit

2) desain institusi politik

3) kultur politik atau perubahan sikap terhadap politik dikalangan elite dan non elite politik

4) peran masyarakat madani.

Keempat faktor tersebut harus berjalan sinergis sebagai modal untuk mengkonsolidasikan
demokrasi. Sedangkan Azyumardi Azra menyatakan langkah yang harus dilakukan dalam
transisi Indonesia menuju demokrasi sekurang-kurangnya mencakup reformasi dalam tiga
bidang besar, yaitu:

1) reformasi konstitusional (constitutional reform) yang menyangkutperumusan kembali


falsafah, kerangka dasar, dan perangkat legal sistem politik.

2) reformasi kelembagaan (institutional reform and empowerment),yang menyangkut


pengembangan dan pemberdayaan lembaga politik;

3) pengembangan kultur atau budaya politik (political culture) yanglebih demokratis.

Sedangkan dinamika demokrasi pada masa reformasi dapat dilihat berdasarkan aktifitas
kenegaraan sebagai berikut.

1) Dikeluarkanya Undang-Undang No. 31 tahun 2002 tentang Partai Politik, memberikan


ruang dan gerak lebih luas untuk mendirikan partai politik yang memungkinkan
berkembangnya multipartai. Hal ini dapat dilihat dalam Undang-Undang No. 31 Tabun
2002 Pasal 2 ayat 1 yang menyatakan “partai politik didirikan dan dibentuk oleh
sekurang-kurangnya 50 orang warga negara Indonesia yang telah berusia 21 tahun
dengan akta notaris”.

2) Undang-Undang No.12 tahun 2003 tentang Pemilu memberikan kebebasan kepada warga
negara untuk menggunakan hak pilihnya secara langsung untuk memilih anggota DPR,
DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota maupun DPD. Bahkan pemilihan presiden dan
wakilnya juga dilaksanakan secara langsung.

3) Upaya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dari KKN, berwibawa dan
bertanggung jawab dibuktikan dengan keluarnya ketetapan MPR No.IX/MPR/1998 dan
ditindak lanjuti dengan Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang pembentukan
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dan sebagainya.

4) Lembaga legislatif dan organisasi sosial politik sudah mempunyai keberanian untuk
melakukan fungsi kontrol terhadap ekskutif, sehingga terjadi check and balance.

5) Lembaga tertinngi negara MPR berani mengambil langkah-langkah politik dengan


adanya sidang tahunan dan menuntut kepada pemerintah dan lembaga negara lain untuk
menyampaikan laporan kemajuan (progress report).

6) Adanya kebebasan media massa tanpa ada rasa takut untuk dicabut surat ijin
penerbitannya.

7) Adanya pembatasan masa jabatan presiden, yaitu jabatan presiden paling lama adalah 2
periode masa kepemimpinan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut beberapa pakar, demokrasi merupakan system pemerintahan yang paling baik
hingga sekarang ini.  Demokrasi sendiri lahir atas adanya kesadaran bahwa dalam kehidupan 
berbangsa dan bernegara segala kebijakan dan pengambil kebijakan harus berasal dari rakyat dan
untuk rakyat. Namun apabila dilihat dari kenyataan, keterpurukan dari berbagai sector kehidupan
Negara penganut demokrasi masih sangat besar, termasuk Indonesia.
Indonesia menggunakan system demokrasi pancasila yang dianggap merupakan
perwujudan nilai-nilai dan falsafah hidup bangsa Indonesia yang berasaskan kekeluargaan.
Implementasi demokrasi pancasila sendiri telah di buktikan dengan sebuah proses pemilihan
umum yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
D. SARAN
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana
demokrasi
DAFTAR PUSTAKA

 C. S. T. Kansil, 1986. Hukum Tata Pemerintahan Indonesia. Penerbit Ghalia Indonesia :


Jakarta.
 Abdulkarim A. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Kelas XII SMA. Cet.1.
Bandung: Grafindo Media Pratama.Hlm25-27
 Indrayana, Denny (2007). "Indonesia dibawah Soeharto: Order Otoliter Baru".
Amandemen UUD 1945: antara mitos dan pembongkaran. Mizan Pustaka. hlm. 141
 Israil, Idris. 2005. Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran Kewarganegaraan. Malang
: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.Hlm 27.
 https://id.wikipedia.org/wiki/Demokrasi_Pancasila
 http://pkn-ips.blogspot.co.id/2014/10/prinsip-prinsip-demokrasi-pancasila.html
 http://www.edupkn.smansarbg.com/pelakdemo.html

Anda mungkin juga menyukai