Anda di halaman 1dari 25

VISI DAN MISI SEKOLAH

Visi

Mewujudkan insan Indonesia yang berkepribadian Pancasila, cerdas spiritual


(SQ), cerdas intelegensi (IQ), cerdas emosional (EQ), cerdas kinestetik agar
mampu bersaing secara global

Misi

-      Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)


-      Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas dan kompetetif
-      Membina dan membekali siswa berbudi pekerti luhur dan terpuji
-      Menciptakan suasana pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan
-      Menciptakan lingkungan sekolah yang berbudaya, indah, bersih, aman, damai,
agamais, harmonis, dan berciri masyarakat belajar bertaraf internasional
-      Meningkatkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) yang
berlandaskan iman dan takwa (IMTAQ)
-      Menjadi sekolah unggul dalam kegiatan olimpiade sains dan lomba lainnya
-      Meningkatkan daya saing siswa baik secara nasional maupun internasional
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin. Segala puji syukur bagi Allah atas nikmat dan


hidayah-Nya kepada kami dari kelompok PLP-I mahasiswa Jurusan Pendidikan
Fisika Universitas Halu Oleo angkatan 2016 periode 2018/2019 telah dapat
menyelesaikan tugas observasi PLP-I yang dimulai pada tanggal 16 Mei s/d 29 Mei
2019. Kami dari kelompok 1 yang terdiri dari 4 (Emat) orang mahasiswa telah
mendapat tugas untuk melaksanakan Pengenalan Lapangan Persekolahan di SMAN 1
Kendari. Pada kesempatan ini, dengan rasa tulus ikhlas dan dengan didorong oleh
rasa pengabdian sedalam-dalamnya serta dengan segala kerendahan hati kami dari
kelompok 1 PLP-I, menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya serta ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada kepala SMAN 1 Kendari dan seluruh staffnya
serta peserta didik yang telah banyak memberikan bantuan berupa moril maupun
materiil serta segala partisipasinya dalam menunjang pelaksanaan program
Universitas Halu Oleo periode tahun 2018/2019 SMAN 1 Kendari di Kota Kendari.
Ucapan terima kasih ini juga kami sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. H. Mursidin T., M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo
2. Ibu Rosliana Eso, S.Si., M.Si selaku Ketua Jurusan endidikan Fisika, Fakultas
Krguruan dan Ilmu endidikan, Universitas Halu Oleo.
3. Bapak La Sahara, S.Pd., M.Pd selaku Dosen embimbing Mata Kuliah PLP-I
4. Bapak Drs. H. Agusman Hanisi, M.Si selaku Kepala SMAN 1 Kendari
5. Wakasek, staff tata usaha, guru dan siswa selaku objek observasi
6. Semua pihak yang telah membantu terlaksananya program PLP-I baik berupa
bantuan moril maupun materiil sehingga dapat memperlancar tugas dan program
kami
Kami menyadari bahwa laporan ini masih terdapat kelemahan dan
kekurangan, maka kami mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun dari semua pihak. Akhirnya atas segala pengorbanan dan segala
bantuan dari semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
dan semoga saja laporan ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi semua
pihak.
Kendari, 2 Juli 2019

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP – I adalah mata
kuliah kependidikan yang dilaksanakan di sekolah dalam bentuk
keterampilan melaksanakan tugas, kewajiban dan tanggung jawab
guru secara profesional. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (1) menyatakan bahwa Guru adalah pendidik
profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan am nak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan
pendidikan menengah. Pada Pasal 8 menyatakan bahwa guru wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan
nasional. Selanjutnya Pasal 9 menyatakan bahwa kualifikasi akademik
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 diperoleh melalui pendidikan tinggi
program sarjana atau program diploma empat.
Berdasarkan amanah untuk guru dan dosen tersebut maka penyiapan
calon pendidik selanjutnya diatur di dalam Peraturan Menteri Riset,
Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 55 tahun 2017
tentang Standar Pendidikan Guru (SN Dikgu). Pendidikan guru sebagaimana
dijelaskan pada SN Dikgu meliputi Program Sarjana Pendidikan dan Program
Pendidikan Profesi Guru. Hal ini sesuai dengan SN Dikgu Pasal 1 Ayat (4)
Program Sarjana Pendidikan adalah program pendidikan akademik untuk
menghasilkan sarjana pendidikan yang diselenggarakan oleh LPTK.
Selanjutnya pasal 5 menyatakan bahwa Program Pendidikan Profesi Guru
yang selanjutnya disebut Program PPG adalah program pendidikan yang
diselenggarakan setelah program sarjana atau sarjana terapan untuk
mendapatkan sertifikat pendidik pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau pendidikan menengah.
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang selanjutnya disingkat LPTK
sebagaimana dinyatakan pada Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat (14) adalah perguruan tinggi yang diberi tugas
oleh pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan guru pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan/atau
pendidikan menengah serta untuk menyelenggarakan dan mengembangkan
ilmu kependidikan dan nonkependidikan.
Implikasi dari berbagai peraturan perundangan yang terkait dengan
guru dan pendidikan, hal yang paling mendasar adalah perubahan,
pengembangan, dan penyesuaian adalah kurikulum untuk penyiapan guru
profesional, khususnya kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan.
Kurikulum pendidikan Program Sarjana Pendidikan yang bermutu, akan
menghasilkan lulusan calon pendidik yang bermutu. Calon pendidik yang
bermutu akan dapat mengikuti Program PPG dengan baik, dan akhirnya akan
dihasilkan luaran sebagai guru profesional.
Dari kerangka pikir tersebut dapat dinyatakan bahwa penyiapan guru
profesional harus disiapkan mulai dari jenjang akademik baik pada tataran
akademik di kampus maupun pengenalan lapangan sedini mungkin pada
seting nyata (latar otentik) di sekolah atau lembaga pendidikan lainnya. Hal
ini dimaksudkan agar sedini mungkin calon pendidik memahami, mengetahui,
menghayati, menjiwai, dan memiliki kemampuan kritis dan analitis terhadap
profesinya kelak. Untuk itulah, seluruh mahasiswa Program Sarjana
Pendidikan wajib mengikuti tahapan pemagangan penyiapan calon guru
profesional melalui PLP.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah melakukan observasi di sekolah meliputi
1.2.1 bagaimana karakteristik umum peserta didik yang kelak akan menjadi
tanggung jawab dalam praksis kependidikan?
1.2.2 Bagaimana struktur organisasi dan tata kerja sekolah?
1.2.3 Bagaimana peraturan dan tata tertib sekolah?
1.2.4 Bagaimana kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah?
1.2.5 Bagiamana kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuluer?
1.2.6 Bagaimana praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di sekolah?

1.3 TUJUAN OBSERVASI


Tujuan umum dari kegiatan PLP I yaitu sebagai upaya untuk
menghasilkan tenaga baru dalam bidang pendidikan yaitu memiliki ilmu
pengetahuan, berwawasan yang luas, sikap, perilaku, dan keterampilan yang
professional sebagai tenaga pendidik, dalam rangka menjunjung
pelaksanaan pencapaian tujuan pendidikan nasional
Adapun tujuan khususnya dimaksudkan untuk membangun landasan
jati diri calon pendidik setelah mengikuti kegiatan PLP I diharapkan memiliki
capaian pembelajaran sebagai berikut:
1.3.1 mendeskripsikan karakteristik umum peserta didik yang kelak akan
menjadi tanggung jawab dalam praksis kependidikan,
1.3.2 mendeskripsikan struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
1.3.3 mendeskripsikan peraturan dan tata tertib sekolah,
1.3.4 mengidentifikasi kegiatan-kegiatan seremonial-formal di sekolah,
1.3.5 mengidentifikasi kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler
dan ekstrakurikuluer, dan
1.3.6 mendeskripsikan praktik-praktik pembiasan dan kebiasan positif di
sekolah.
4. MANFAAT OBSERVASI
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Sekolah
2.1.1 Sejarah Sekolah
SMA Negeri 1 Kendari berdiri pada tanggal 1 Agustus 1962, dan
berstatus Negeri pada tanggal 23 September 1963 berdasarkan SK Menteri P
dan K No. 24/SK/B.III./1963 Sejak didirikan sekolah ini telah memiliki
beberapa nama, yaitu:
 SMA Negeri 224 Kendari
 SMA Negeri Teladan Kendari
 SMA Negeri 1 Kendari
 RSBI SMAN 1 Kendari

Sesuai dengan surat Keputusan Direktur Pembinaan SMA, Direkorat Jenderal


Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan
Nasional Nomor: 697/C4/2007 tanggal 18 Juli 2007, SMA Negeri 1 Kendari
ditetapkan sebagai salah satu dari 200 SMA Rintisan Bertaraf Internasional se
Indonesia dan pertama di Sulawesi Tenggara.
Sejak berdirinya sampai sekarang SMA Negeri 1 Kendari telah dipimpin
oleh 9 (sembilan) Kepala Sekolah,yakni:
Table 1 Nama-Nama Kepala SMA Negeri 1 Kendari

No. Nama Kepala Sekolah Masa Tugas Ket.


1. Drs.Tuna Saranani 1962 -1970 alm
2. Drs. B. Lakawa 1970 -1978  
3. Drs.Musaruddin 1978 -1982 alm
4. Drs.Abidin Dani 1982 -1987 alm
5. H.Muh.Sanib 1987 - 1991  
6. Drs.Muh.Idrus Hasi 1991 -1995 alm
7. Drs.H.Rayen Ibrahim 1995 - 2004  
8. H.Rasu Tosepu,S.Pd 2004 - 2008  
9. Drs.H.Basri Madjid 2008 - sekarang  

2.1.2 Profil Sekolah

Nama Sekolah SMAN 1 KENDARI


NSS 300123010102
NPSN 40402619
Alamat JL MAYJEN SUTOYO NO
102
Desa/Kelurahan WATU- WATU /
RT.003 /RW 005
Kode Pos 93121
Kecamatan KEC. KENDARI
BARAT (747105)
Kabupaten/Kota KOTA KENDARI
Provinsi PROV. SULAWESI
 
TENGGARA
No.SNMPTN 74120181
Status Sekolah Negeri
Bentuk Sekolah Biasa/Konvensional
Jenis Sekolah SMA
Kategori Wilayah Kota
Jarak Sekolah Sejenis 2.00 (km)
Waktu Penyelenggaraan Pagi
Tahun Dibuka 1962
Tahun Akhir Renovasi 2005

JUMLAH GURU , PEGAWAI DAN SISWA


Guru 78
Pegawai 14
Siswa Kelas X 362
Siswa Kelas XI 304
Siswa Kelas XII 319
SARANA PRASARANA
Keliling Tanah 12.000 (m)
Dipagar permanen 600 (m)
Jumlah ruang kelas belajar 30 (ruang)
Klasifikasi 3o 57’45” LS dan 112o 32’29” BT
KONTAK
No. Telpon 0401-3121814
No. Fax 0401-3121814
Email sman1kendari62@yahoo.com
Web Site www.sman1kendari.sch.id
DOKUMENT PERIJINAN
No. SK Pendirian 24 / SK/B.III
Tanggal SK Pendirian 23-Sep-1963
No. SK Akhir Status
Tanggal SK Akhir Status
Akreditasi Terakreditasi A
No SK Akreditasi Ma. 035462
Tanggal SK Akreditasi Ma. 035462

2.2 karakteristik umum peserta didik


Menurut Dahlan Piuas Partanto (1994), karakteristik berasal dari kata
karakter dengan arti tabiat/watak, pembawaan atau kebiasaan yang dimiliki oleh
individu yang relatif tetap. Sedangkan Menurut Saiful Bahri Djamarah ( 2000),
siswa atau anak didik adalah setiap orang yang menerima pengaruh dari
seseorang atau sekelompok orang yang menjalankan pendidikan. Anak didik
adalah unsur penting dalam kegiatan interaksi edukatif karena sebagai pokok
persoalan dalam semua aktifitas pembelajaran . Jadi karakteristik umum peserta
didik ialah karakter/gaya hidup individu secara umum (yang dipengaruhi oleh
usia, gender dan latar belakang) yang telah dibawa sejak lahir untuk menentukan
kualitas hidupnya
Berdasarkan landasan yuridis dan teoritik, perlu dilakukan identifikasi
karakteristik peserta didik. Pertama Peraturan pemerintah No. 19 tahun 2005
tentang standar nasional pendidikan bahwa pengembangan pembelajaran
dilakukan dengan memperhatikan; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan, dan
kepentingan siswa. Kedua secara teoretik siswa berbeda dalam banyak hal yang
meliputi perbedaan fitrah individual disamping perbedaan latar belakang
keluarga, sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan.
Salah satu ciri kegiatan belajar mengajar adalah terjadinya interaksi
antara guru dan siswa. Masing-masing memiliki tugas yang saling mendukung.
Siswa bertugas untuk belajar dan guru bertugas mendampingi siswa dalam
belajar. Dalam kegiatan belajar, siswa diharapkan mencapai tujuan pembelajaran
tertentu yang meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Sesuai orientasi baru
pendidikan, siswa menjadi pusat terjadinya proses belajar mengajar (student
center), maka standar keberhasilan proses belajar mengajar itu bergantung kepada
tingkat pencapaian pengetahuan, keterampilan dan afeksi oleh siswa. Oleh
karenanya guru sebagai pendesain pembelajaran sudah seharusnya
mempertimbangkan karakteristik siswa baik sebagai individu maupun kelompok.
Setiap satuan kelas memiliki karakteristik yang berbeda.
Karakteristik sisw a itu sesuai dengan tahap-tahap perkembangan siswa.
Misalnya, keberhasilan dalam bidang akademik di sekolah dasar menjadi hal
utama sebagai salah satu pencapaian keberhasilan seorang siswa, oleh karenanya
penghargaan terhadap mereka yang memiliki kemampuan akademis tinggi akan
sangat dirasakan. Sebaliknya bagi mereka yang duduk di bangku sekolah
menengah, mulai memiliki pergesaran paradigma terhadap makna keberhasilan
belajar. Perkembangan siswa akan berjalan lurus dengan kompleksitas masalah
yang dihadapi oleh guru. Kenyataan lain yang juga harus dihadapi guru adalah
meski mereka menghadapi kelompok kelas dengan umur yang relatif sama tetapi
guru tidak bisa memperlakukan sama terhadap perbedaan karakteristik siswa.
Setiap satuan kelas itu berbeda dalam hal motivasi belajar, kemampuan belajar,
taraf pengetahuan, latar belakang, dan sosial ekonomi. Hal ini mengharuskan guru
memperlakukan satuan kelas itu dengan pendekatan yang berbeda.
Memahami heterogenitas siswa berarti menerima apa adanya mereka dan
merencakan pembelajaran sesuai dengan keadaannya. Smaldino dkk,
mengemukakan empat faktor penting yang harus diperhatikan dalam menganalisis
karakter siswa: (1) Karakteristik umum; (2) kompetensi atau kemampuan awal;
(3) gaya belajar; (4) motivasi. Berkaitan dengan motivasi sangat diperlukan untuk
memberi dorongan bagaimana siswa melakukan akativitas belajar agar menjadi
kompeten dalam bidang yang dipelajari.
Karakteristik umum pada dasarnya menggambarkan tentang kondisi siswa
seperti usia, kelas, pekerjaan, dan gender.Karakteristik siswa merujuk kepada ciri
khusus yang dimiliki oleh siswa, dimana ciri tersebut dapat mempengaruhi tingkat
keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Karakteristik siswa merupakan ciri
khusus yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik sebagai individu atau
kelompok sebagai pertimbangan dalam proses pengorganisasian pembelajaran.
Winkel mengaitkan karakteristik siswa dengan penyebutan keadaan awal, dimana
keadaan awal itu bukan hanya meliputi kenyataan pada masing-masing siswa
melainkan pula kenyataan pada masing-masing guru.Cruickshank mengemukakan
beberapa karakteristik umum siswa yang perlu mendapatkan perhatian dalam
mendesain proses atau aktivitas pembelajaran, yaitu: (1) kondisi sosial ekonomi,
(2) faktor budaya, (3) jenis kelamin, (4) partumbuhan, (5) gaya belajar dan (6)
kemampuan belajar. Semua karakteristik yang bersifat umum perlu
dipertimbangkan dalam menciptakan proses belajar yang dapat membantu
individu mencapai kemampuan yang optimal. Analisis karakteristik awal siswa
merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman
tentang; tuntutan, bakat, minat, kebutuhan dan kepentingan siswa, berkaitan
dengan suatu program pembelajaran tertentu Tahapan ini dipandang begitu perlu
mengingat banyak pertimbangan seperti; siswa, perkembangan sosial, budaya,
ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kepentingan program
pendidikan/pembelajaran tertentu yang akan diikuti siswa (Hermawan, Agung.
2016).

2.3 Struktur Organisasi dan Tata Kerja Sekolah


2.4 Peraturan dan Tata Tertib Sekolah
2.5 Kegiatan-Kegiatan Seremonial-Formal di Sekolah
2.6 Kegiatan-Kegiatan Rutin Berupa Kurikuler, Kokurikuler dan
Ekstrakurikuluer
2.7 Mendeskripsikan Praktik-Praktik Pembiasan dan Kebiasan Positif di
Sekolah

BAB III

METODE OBSERVASI

3.1 Waktu dan Tempat Observasi


Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan(PLP)-1 dilaksanakan
pada T.A 2018-2019 semester genap di SMA Negeri 1 Kendari selama 2
Minggu, yaitu dari tanggal 16 Mei s/d 29 Mei 2019.

3.2 Subjek Observasi


Data-data diperoleh dari wakasek kurikulum, wakasek humas,
wakasek kesiswaan, staff tata usaha, guru fisika dan peserta didik.

3.3 Faktor Observasi


Faktor-faktor yang diobservasi disekolah meliputi
3.3.1 Pengamatan karakteristik umum peserta didik
3.3.2 Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola di sekolah;
3.3.3 Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah;
3.3.4 Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah
(misalnya: upacara bendera, rapat briefing);
3.3.5 Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler, dan
ekstrakurikuluer; dan
3.3.6 Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di
sekolah.
3.4 Prosedur Observasi
Prosedur pelaksanaan kegiatan PLP I sebagai berikut:
3.4.1 Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP mengkoordinasikan pelaksanaan
orientasi dan pembekalan peserta PLP I.
3.4.2 Badan/Pusat/Unit Pengelola PLP mengkoordinasikan penyerahan
peserta PLP I ke sekolah mitra dengan mengirim surat izin melakukan
observasi
3.4.3 Peserta PLP I melakukan observasi dan mempelajari:
a. karakteristik umum peserta didik
b. struktur organisasi dan tata kerja sekolah,
c. peraturan dan tata tertib sekolah,
d. kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah (misalnya: upacara
bendera, rapat briefing),
e. kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler dan
ekstrakurikuluer, dan
f. praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di sekolah.
3.4.4 Dosen pembimbing PLP I melakukan pembimbingan kepada peserta
PLP I
3.4.5 Dosen pembimbing PLP I melaksanakan monitoring dan evaluasi PLP
I.
3.4.6 Dosen pembimbing PLP I mengkoordinasikan penarikan peserta PLP I
dari sekolah mitra dengan mendapatkan surat telah melakukan
observasi.
3.4.7 Dosen pembimbing PLP I mengarahkan peserta didik membuat
laporan observasi PLP I
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL OBSERVASI

1. KARAKTERISTIK UMUM PESERTA DIDIK


Hasil wawancara yang diperoleh dari wakasek kesiswaan SMAN 1
Kendari di uraikan sebagai berikut :
Peran guru terkait dengan pendidikan karakter peserta didik sangat
penting disekolah SMAN 1 kendari. Karakter sudah tidak hanya menjadi
tanggung jawab guru PKn, tetapi guru mata pelajaran lain juga ikut andil
dalam menanamkan pendidikan karakter peserta didik. Karena setiap mata
pelajaran selalu diterapkan dengan nilai sikap. Misalkan dalam memberikan
nilai di rapor disamping ada nilai pengetahuan juga ada nilai sikap. Peserta
didik selalu diingatkan bahwa sikap dan tingkah laku itu harus diutamakan.
Pendidik mengetahui karaktristik dari setiap peserta didik dengan
melihat kepatuhan peserta didik terhadap aturan-aturan yang diterapkan di
sekolah. Jadi jika ada peserta didik melanggar salah satu aturan maka dapat
diidentifikasi bahwa menunjukan karakter peserta didik tersebut tidak baik.
Namun peserta didik di SMAN 1 Kendari memiliki 99% karakter yang baik,
sedangkan sisanya menjadi tanggung jawab/tugas bagi guru untuk
memperbaikinya
Hal-hal yang perlu ditanamkan dalam pendidikan karakter, Pertama
peserta didik tersebut harus selalu mengikuti aturan-aturan tata tertib sekolah,
misalnya mengenai sopan santun serta cara berpakaian. Dari sini bisa dilihat
karakternya baik atau tidak. Sedangkan karakter terhadap bangsa dan
negara/harga mati NKRI maka peserta didik tersebut harus mengikuti upacara
bendera. Jika seperti ini berarti menunjukan bahwa sikapnya terhadap bangsa
dan negara sudah tertanam termasuk dalam bidang keagamaan. Untuk di SMA
N 1 KENDARI sendiri selalu adakan pelaksanaan IMTAK. IMTAK
dilaksanakan pada hari jumat seperti mengadakan yasinan serta kultum yang
digilir tiap kelas. Misalnya jumat pertama 3 kelas yang dapat bagian dimana
setiap kelas diwakili 1 orang untuk tampil di depan. Hal ini juga untuk
membiasakan anak untuk mengurangi kenakalan remaja.
masalah yang biasanya pendidik hadapi dalam meningkatkan pendidikan
karakter peserta didik adalah adanya pengaruh pengaruh HP sehingga
adakalanya saat guru menjelaskan peserta didik juga sibut otak-atik HP
sehingga tidak memperhatikan saat guru menjelaskan. Namun hal ini tidak
dibiarkan dimana dengan tetap menghadapinya, didekati melalui proses
bimbingan oleh wali kelas masing-masing sebelum ditangani oleh BPBK
untuk dicarikan solusi.
2. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKOLAH
Hasil wawancara yang diperoleh dari wakasek kurikulum SMAN 1
Kendari di uraikan sebagai berikut :

Untuk kriteria penyusunan struktur organisasi, biasanya kepala


sekolah ditentukan langsung oleh kebijakan dari diknas, yaitu ada SK dari
gubernur. Tetapi untuk wakaseknya itu dipilih oleh kepala sekolah,
kriterianya adalah mampu bekerja sama dengan kepala sekolah, kompeten
sesuai dengan bidangnya yang ada misalnya wakasek kurikulum menguasai
bidang kurikulum, wakasek kesiswaan menguasai tentang kesiswaan dan
seterusnya. Wali kelas digodok oleh wakasek tetapi tetap yang menentukan
adalah kepala sekolah, begitupun mitra. Adapaun kepala lab khususnya IPA
dan perpustakaan berdasarkan kebutuhan sekolah, misalnya ini terkait dengan
tunjangan profesi guru atau sertifikat pendidik, kalau misalnya ada satu mata
pelajaran yang berlebih, yang secara jam minimal 24 jam tidak terpenuhi
maka untuk pembagian supaya jamnya terpenuhi maka bisa dijadikan sebagai
kepala lab atau perpustakaan. Demikian Kepala lab dan kepala perpustakaan
juga 12 jam, sehingga demikian melihat kondisi jamnya. Selain itu juga
dipilih melalui latar belakangnya, misalnya kepala LAB IPA tidak mungkin
yang diambil dari yang bidangnya social, jadi pasti yang diambil adalah
memiliki latar belakang sains.
cara mengkomunikasikan visi dan misi sekolah kepada peserta didik
yaitu dalam bentuk sosialisasi. Disampaikan saat upacara atau pada saat apel.
Misalnya ketika upacara kepala sekolah menjadi Pembina maka pada
kesempatan tersebut menyampaikan tujuan sekolah ini. Guru-guru yang
bertugas sebagai petugas apel juga menyampaikan visi misi sekolah. Ini
dilakukan awal-awal supaya peserta didik mengetahui visi misi sekolah
salah satu tupoksi kepala sekolah sebagai pengawas proses belajar
mengajar, pelaksanaan dan penilaian terhadap proses dan hasil belajar serta
bimbingan dan konseling di sekolah ini. Dalam proses belajar mengajar,
kepala sekolah tidak lagi seperti dulu yaitu selain sebagai kepala sekolah juga
sebagai pengajar, supervise dan kewirausahaan serta dalam rangka
peningkatan mutu sekolah. Tapi sekarang kepala sekolah tidak masuk kelas
lagi. Tetapi fungsinya adalah melakukan supervise terkait dengan teman-
teman gurunya, bisa memantau kegiatan PBM. Dan sebagai wakasek
kurikulum membantu kepala sekolah melakukan pengawasan PBM dikelas
dari awal hingga akhir

Bidang kurikulum

Narasumber : wakasek kurikulum


1. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola semua kegiatan belajar mengajar?
Jawaban
Kan ada absensi ya. Ada roster pembalajaran. Jadi diawal tahun ajaran baru,
semua guru sudah mendapatkan jadwal terkait dengan tugas dia sebagai guru.
dimana dia mengajar? Kelas berapa?. Dari situlah kita bisa mengamati ketika
misalnya Guru si A sudah jam sekian tidak ada. Maka yang dilakukan pertama
adalah menelpon pihak guru si A ini, menanyakan keberadaannya. Kalau
misalnya guru tersebut ada kegiatan lain maka disampaikan untuk guru
pengganti dikelasnya. Supaya aktivitas didalam kelas
2. Bagaimana cara bapak menyusun jadwal evaluasi?
Jawaban
Misalnya kegiatan penilaian keseluruhan sekolah itu dilakukan oleh
kurikulum. Adapun penilaian masing-masing peserta didik dilakukan kepada
guru. Kemudian wali kelas mengolah nilai dari guru. Lalu dilakukan rapat
kenaikan kelas, untuk penentuan evaluasi si A naik kelas atau tidak. Ini
dirapatkan oleh semua guru dan wali kelas. Tapi untuk persyaratan naik kelas
sudah disampaikan oleh kurikulum.
3. Bagaimana bapak menyusun kriteria untuk kenaikan kelas dan kurikulum?
Jawaban
Untuk kriteria sudah dikeluarkan langsung oleh kementrian. Tetapi dipoin
akhir diberikan kebijakan/ diserahkan kepada masing-masing sekolah yaitu
bisa menambah poin-poin yang mesti ditambahkan hasil dari kementrian.
Misalnya menambah kriteria kenaikan kelas seperti menuntaskan semua mata
pelajaran baik disemester ganjil dan genap, nilai sikapnya minimal B maka
jika ada nilai sikapnya C meskipun di pengetahuan dan keterampilannya nilai
A maka tidak dinaikkan kelas, tidak boleh lebih dari 2 nilai yang tidak tuntas
maka jika ada lebih dari 2 nilai tidak tuntas maka tidak dinaikkan kelas.
Misalnya disemester 1 ada 2 nilai yang tidak tuntas dan di semester 2 ada 1
nilai tidak tuntas maka tidak naik kelas. Kriteria nilai tuntas atau tidak
berdasarkan KKM.
4. Bagaimana penyusunan pelaksanaan UAS dan UAN?
Jawaban
Evaluasi itu bertahap, ada evaluasi yang dilakukan pemerintah yaitu UAN,
evaluasi yang dilakukan oleh sekolah yaitu UAS, ada evaluasi peserta didik
yang dilakukan oleh guru yaitu penilaian harian/evaluasi semester.
Pelaksanaan UAN berdasarkan dari pusat yaitu ada proses sendiri yang
dikeluarkan oleh BNSP bekerja sama dengan kementerian dan pos-pos. nah
pos-pos inilah yang diikuti oleh sekolah ini. Kebetulan sekolah ini sudah
melaksanakan ujian berbasis computer. Semua kita mengacu pada pos-pos,
tidak boleh keluar dari pos-pos. bila mana keluar dari ketentuan pos, maka
telah melanggar ketentuan yang ada. pelaksanaan UAS berbasis standar
nasional yaitu UASBN. Ada soal-soal tertentu yang dibuat oleh dinas provinsi
dan soal-soal yang dibuat oleh sekolah. Soal-soal yang dibuat oleh dinas
provinsi adalah soal-soal berdasarkan kurikulum yaitu struktur kurikulum
misalnya ada mata pelajaran wajib (A dan B), mata pelajaran peminatan dan
mata pelajaran lintas minat. mata pelajaran wajib A dibuat oleh kementerian,
mata pelajaran peminatan dibuat oleh dinas provinsi, mata pelajaran wajib B
dan lintas minat dibuat oleh sekolah. Sedangkan untuk penilaian semester
dibuat oleh masing-masing guru.
5. Bagaimana penyusunan intrumen untuk kegiatan belajar mengajar?
Jawaban
Instrument disiapkan oleh masing-masing guru, ketika guru masuk kelas maka
siap perangkatnya semua terkait instrument penilaian baik sikap, keterampilan
maupun pengetahuan. Jadi di awal tahun ajaran ketika pembagian kelas maka
rekan-rekan guru telah merancang pelaksanaan pembelajaran yaitu RPP yang
dimana didalamnya terdapat instrument-intrumen penilaian.
Bagian humas

Narasumber : wakasek humas

1. Bagaimana perencanaan program kerja disekolah ini?


Jawaban
program kerja disekolah ini diatur oleh kurikulum. Seperti program kerja
untuk pembentukan pengurus komite dan Humas. Adapun komite
diaplikasikan dengan rapat komite. Dimana rapat komite ada 2 yaitu: rapat
pengurus dan rapat anggota yang dipimpin oleh ketua komite
2. Apakah sekolah ini menampilkan profil sekolah melalui media internet?
Jawaban
iya, sekolah sering menampilkan profil sekolah melalui media internet.
Adapun blok yang dalam bentuk wab ada pada pihak kurikulum.
3. Bagaimana cara membina kerja sama antara SMA N 1 Kendari dengan
sekolah lain nya?
Jawaban
kerja sama antar sekolah sudah bagus, karena sudah ada MKKS nya. Jadi
lewat MKKS itu sekolah bekerjasama untuk merancang suatu kegiatan
bersama. Contoh nya antara SMA N 1 Kendari dengan sekolah lain
merancang untuk mbuay suatu kegiatan.
4. Bagaimana hubungan antara sekolah dengan masyarakat lingkungan sekolah
atau komite sekolah dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas sekolah?
Jawaban
hubungan antara sekolah dengan orang tua siswa dilakukan melalui rapat
komite. Dimana rapat komite ini dilakukan melalui dua sesi yaitu pada sesi
pertama rapat komite dengan orang tua siswa kelas 10 dan sesi kedua rapat
komite dengan orang tua siswa kelas 11 dan 12.
5. Adakah jalinan kerja sama antara sekolah dengan lembaga non pemerintah?
Jawaban
iya ada, kerja sama dengan perusahaan. Kerja sama biasa dilakukan pada saat
sekolah melakukan kegiatan ekstra seperti lomba bahasa inggris, seni dan
lomba atau kegiatan lainnya. Seperti nya nya SMA N 1 Kendari mengadakan
kegiatan pesantren kilat. Disini kami mengadakan kerja sama dengan pihak
luar seperti DPD dan usaha/ penerbit. Dalam kegiatan ini mereka akan
memberikan bantuan yang biasa berupa Dana. Adapun yang menangani
kegiatan dari pihak sekolah yaitu 1 orang dari masing' seksi OSIS.. dalam
OSIS ada 10 seksi dan 20 kombasis. Namun yang bekerja sama nyata dari
seksi OSIS .
6. Bagaimana hubungan kerjasamanya dengan dinas?
Jawaban
Berkaitan dengan informasi misalkan ada lomba atau apa, tapi tdk selamanya
saya yg jalan
7. Biasanya kegiatan apa yang berkaitan dengan pemerintah ?
Jawaban
Seperti lomba-lomba , yg lakukan atas nama pemerinta karena dinas, contoh
lain misalnya olimpiade fisika, olahraga, hanya dinas berikan pada mkks yg
jalan tidak langsung dinas yang jalan,sebenarnya dinas yg diberi tanggung
jawab jalan sesuai bidangnya tapi sekarang saya lihat semua itu mkks yang
jalankan tapi atass nama pemerintah

Bidang kesiswaan

Narasumber :wakasek kesiswaan


1. Bagaimana peranan dan pelaksanaan kegiatan intrakurikuler, kokurikuler serta
ekstrakurikuler?
Jawaban
Untuk kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari jum’at sesudah IMTAK
dan dilanjutkan sampai pukul 09:30. Dalam kegiatan ekstrakurikuler ini yaitu:
 Paskibra: mereka latihan dilapangan
 Marcingband: ada ruangan khusus latihan
 Robotic

Semua kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada hari jumat

a. Untuk kegiatan kokurikuler yaitu dengan pemberian tugas


b. Untuk kegiatan intrakurikuler yaitu kegiatan yang dilaksankan di dalam kelas
2. Bagaimana proses pembinaan dan pengarahan kegiatan OSIS?
Jawaban
Yaitu dengan pembinaan langsung yang disampaikan oleh guru yang telah
ditugaskan. Pada pembinaan masing-masing pembina yang memberi arahan
3. Bagaimana penilaian terhadap semua peserta didik yang mewakili sekolah pada
kegiatan luar, apakah ada nilai tambah ataukah tidak?
Jawaban
Ada nilai tambah untuk mereka yang mewakili sekolah karena mereka suda
berjuang keras. Untuk mata pelajaran sejaran, jika mengikuti paskibra mewakili
tingkat provinsi, tingkat kota atau tingkat nasional maka minimal diberikan nilai
92 dan yang tertinggi 96, termasuk kejuaraan-kejuaraan lain seperti olimpiade
atau dalam bidang seni

Tata Usaha

Narasumber : Kepala TU
1. Kebijakan apa saja yang dibuat oleh kepala sekolah dalam pengelolaan
administrasi di sekolah?
Kalau di sekolah ini kan keuangannya beda-beda, ada beberapa pengelola
keuangan diantaranya dana BOS, Komite sekolah dan bendahara sekolah.
Kebijakan sekolah itu di serahkan penuh pada masing-masing bendahara
sekolah itu tadi yaitu bendahara Komite, bendahara Sekolah dan Bendahara
pengelola Dana Bos, jadi kepala Sekolah memeberikan kepercayaan penuhnya
kepada masing-masing bendahara tadi.
2. Bagaimana bentuk administrasi keuangan dalam pengelolaan organisasi
sekolah?
Bermacam-macam bentuknya, sekolah juga menerima dari Dinas, pihak
sekolah tidak bisa membentuk tabel atau sejenisnya kalau bukan dari Dinas
Provinsi karna pihak sekolah hanya membantu dari Dinas, adapun
pengelolaannya yaitu Dinas yang membuat kebijakan maka kami pihak
sekolah yang laksanakan.
3. Bagaimana dengan sumber-sumber keuangan dari sekolah ini?
Semua itu kembali lagi ke Dinas Provinsi. Begitupun dengan pengelolaan
anggaran tadi, semua diserahkan pada Dinas Provinsi.
4. Siapa saja pihak yang berwenang dalam mengurus keuangan Sekolah?
Yang berwewenang mengurus keuangan sekolah itu Kepala Sekolah dan
Bendahara sekolah saja. Sama pengawas, jika pengawas di bentuk seperti bos
dan wakil-wakilnya, nah itu dibentuk dari Dinas lagi.
5. Bagaimana dengan rencana penyusunan rencana anggaran pendapatan dan
belanja sekolah? Apakah itu dari dinas juga atau pihak sekolah?
Tetap, dari dinas yang tunjukan anggarannya, Setelah itu sekolah yang
mengelola membagi-bagi. Adapun pengajuan anggaran dari pihak sekolah itu
sebelum tanggal atau tahun permintaan anggaran di ajukan ke dinas.
6. Bagaimana dengan sistem yang berjalan di sekolah ini? Baik sistem
administrasi maupun akademis apakah Masih menggunakan sistem manual
atau sudah menggunakan sistem komputer?
Di sekolah ini menggunakan sistem Manual-Komputer.

HASIL WAWANCARA SMAN 1 KENDARI

PENGETAHUAN TERKAIT BIDANG STUDI FISIKA

Nara Sumber : Peserta Didik

Nama : 1. La Ode Muh. Bangkit Sanjaya 2. Nada Swara Indosom

Kelas :X

1. Materi apa yang menurut kalian mudah dipahami dalam pembelajaran fisika?
Jawaban
Materi mengenai vektor dan pengukuran
2. Apa alasan kalian menyebutnya mudah dipahami?
Jawaban
Karena tidak menggunakan terlalu banyak rumus. Adapun rumus-rumus yang
digunakan dalam materi vektor itu mudah dan tidak terlalu rumit.
3. Materi apa yang menurut kalian sulit dipahami dalam pembelajaran fisika?
Jawaban
Untuk materi yang dirasa sulit yaitu materi tentang gerak Harmonis dan Impuls
4. Apa alasan kalian menyebutnya sulit dipahami?
Jawaban
Ada beberapa alasan mengapa dianggap sulit yaitu:
a. Memang pada dasarnya tidak suka dengan pelajaran fisika
b. Terlalu banyak rumus-rumus yang harus diingat sehingga memerlukan
daya ingat yang kuat
5. Apa yang kalian lakukan terhadap permasalahan tersebut?
Jawaban
Biasanya jika menghadapi permasalahan seperti yang demikian maka yang kami
lakukan yaitu duduk di depan serta duduk disamping teman yang pintar atau
yang mudah memahami materi tersebut sehingga bisa langsung bertanya dan
berdiskusi. Selain itu juga lebih banyak mengerjakan soal-soal dalam buku

4PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai