Modul 1
Modul 1
-$pekulan-
-technical analyst and Strategic Management Consultant-
Buku ini ditulis dan dibuat untuk materi awal yang diberikan
oleh pihak kami sebagai wujud apresiasi kami kepada kalian
yang telah percaya pada lembaga kami pertama-tama kami
sangat berterimakasih atas kepercayan yang diberikan oleh
kalian yang mau dan bersedia mengikuti segala macam bentuk
nasihat dari kami yang sangat penuh dengan kekurangan sekali
lagi kami ucapkan terimakasih. Semoga buku panduan ini dapat
bermanfaat bagi kalian semua dalam kegiatan kalian selama di
market atas segala perhatiannya kami ucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya
Daftar isi
> Grafik Batang (Bar Chart) Berbeda dengan Line Chart yang
hanya memuat informasi harga penutupan (Close) saja, jenis
grafik Batang sudah memperhitungkan pula harga pembukaan
(Open), serta dinamika harga tertinggi (High) dan terendah
(Low). Karenanya, Bar Chart sering juga disebut grafik OHLC
(Open, High, Low, Close). Contohnya seperti ini:
>RSI
INDIKATOR (Relative Strength Index) adalah indikator teknikal
yang mengukur besarnya perubahan harga dalam periode
tertentu untuk menganalisa apakah kondisi di pasar sudah
mencapai jenuh jual (oversold) atau jenuh beli (overbought).
Indikator RSI terutama digunakan untuk mengidentifikasi level
oversold dan overbought sebuah aset investasi, tetapi juga
dapat dipakai sebagai penanda munculnya peluang trading. RSI
termasuk indikator teknikal tipe Oscillator yang bersifat leading
(mendahului pergerakan harga).
>SMA
INDIKATOR SMA merupakan setting default dari Moving
Average. Artinya, saat kali pertama menggunakan indikator
Moving Average, umumnya terminal trading akan menampilkan
SMA sebagai pilihan pertama (dasar). Jadi kemungkinan besar,
trader pemula akan terbiasa menggunakan indikator SMA
daripada varian lainnya. Seperti namanya, indikator SMA
menampilkan garis visual yang diformulasikan dari perhitungan
rerata sederhana. Perhitungan tersebut hanya meng-input
daftar harga-harga (dari harga tertinggi, terendah, harga
pembukaan, atau penutupan), lalu dibagi seberapa lama
periode ditentukan
>EMA
INDIKATOR Exponential Moving Average (EMA) Indikator EMA
adalah varian kedua terpopuler setelah indikator SMA.
Umumnya, trader menggunakan mode ini untuk mengantisipasi
volatilitas pada timeframe rendah, terutama pada saat rilis
berita berdampak tinggi. Berbeda dengan indikator SMA, EMA
menggunakan formulasi di mana harga pada candlestick
terakhir lebih berpengaruh. Tujuan dari formulasi tersebut
adalah untuk memberikan "dorongan" agar garis EMA lebih
sensitif pada perubahan harga. Jadi umpamanya setir pada
mobil, indikator EMA lebih cepat "mengkol" daripada indikator
SMA.
>BOLINGER BANDS
INDIKATOR Bollinger Bands adalah indikator teknikal yang
terdiri dari tiga garis Upper Band, Middle Band, dan Lower
Band, dimana Middle Band merupakan Moving Average,
sedangkan Upper dan Lower Band merupakan standar
deviasi harga. Standar deviasi merupakan formula
matematis yang mengukur volatilitas harga serta
menunjukkan bagaimana harga suatu aset bisa
“menyimpang” dari nilai sesungguhnya. Upper dan Lower
Band akan meluas dan menyempit seiring dengan
pergerakan harga; makin tinggi volatilitas, jarak antara
kedua Band akan makin meluas.
>MACD
Indikator MACD (Moving Average
Convergence/Divergence) sangat populer dan banyak
digunakan oleh para trader di pasar forex. Indikator teknikal ini
dibuat oleh Gerald Appeal pada tahun 1979 dan dalam waktu
singkat mendapat sambutan dari berbagai kalangan karena
dinilai sederhana dan fleksibel. Pada dasarnya, MACD
menunjukkan arah trend dan momentum pasar.
>inside bar Inside Bar adalah bar dengan level high yang lebih
rendah dari high sebelumnya dan level low yang lebih tinggi
dari low sebelumnya. Banyak trader yang menganggap bar
dengan level high atau low yang sama dengan bar sebelumnya
sebagai inside bar. Formasi bar yang seperti ini menunjukkan
ketidak-pastian pasar atau keadaan konsolidasi dimana buyer
dan seller saling menunggu, jika menembus level tertinggi bar
sebelumnya maka buyer yang menang dan sebaliknya jika
menembus level low bar sebelumnya maka seller yang menang
dan mengendalikan pasar.seperti gambar di bawah ini
>down bar Disebut juga dengan ‘bearish bar’, yaitu bar dengan
level high yang lebih rendah dari high sebelumnya (lower high)
dan level low yang juga lebih rendah dari low sebelumnya
(lower low). Rentetan down bar pada gambar diatas
menunjukkan pergerakan downtrend, dan menunjukkan bahwa
saat itu seller atau ‘the bears’ sedang mengendalikan pasar.
Sinyal Trading Dari Price Action Formasi bar pada price action
mencerminkan sentimen para pelaku pasar, dan bisa
memberikan petunjuk awal atau sinyal arah pergerakan harga
selanjutnya. Sinyal atau isyarat dari price action biasanya
ditunjukkan oleh terbentuknya pin bar yang merupakan bar
dengan ekor (sumbu) yang lebih panjang dari body-nya.
Semakin panjang ekor berarti semakin kuat sentimen
penolakan pada level harga tertentu. Dalam keadaan pasar
yang sedang trending, pin bar biasanya mengisyaratkan akan
terjadinya pergerakan reversal atau yang berlawanan dengan
trend saat ini, dan pin bar tersebut sering dinamakan pin bar
reversal. Berikut beberapa pin bar reversal dimana salah
satunya gagal (failed) atau merupakan sinyal trading yang
salah (false signal): Faktor-Faktor Pendukung Sinyal Trading
Dari Price Action Untuk menghindari kemungkinan kesalahan
seperti pada gambar di atas, maka diperlukan faktor-faktor
pendukung yang mengkonfirmasi sinyal trading dari price
action tersebut. Sehingga, trader bisa memilih sinyal yang
probabilitasnya paling tinggi, yaitu yang dikonfirmasi oleh
beberapa faktor pendukung. Konfirmator atau faktor
pendukung tersebut adalah level-level support dan resistance,
arah trend serta indikator teknikal. Indikator yang sering
digunakan adalah moving average untuk mengkonfirmasikan
arah trend. Berikut contoh sinyal trading (pin bar) dengan 3
faktor pendukung: Tampak pin bar yang terbentuk
dikonfirmasi oleh 3 faktor, yaitu: arah trend (downtrend),
penolakan oleh resistance garis horizontal (gagal menembus
resistance tersebut), dan juga penolakan oleh resistance
dinamis yaitu area antara kurva indikator exponential moving
average (EMA) 21 dan ema 8. Dengan demikian probabilitas
keberhasilan entry sell setelah pin bar adalah tinggi. Jika tidak
dalam kondisi trending pasar sedang berkonsolidasi. Pola-pola
konsolidasi yang umum adalah sideways (ranging), segitiga
(triangle), pennant dan lainnya. Ada kalanya pasar bergerak
dalam range yang sempit dengan pola yang tidak menentu,
keadaan ini dinamakan choppy yang sulit untuk diprediksi dan
sebaiknya dihindari. Berikut contoh sinyal trading dari price
action untuk kondisi trending dan ranging: Tampak harga
menembus level terendah outside bar yang berarti seller
kembali mengendalikan pasar. Hal ini juga didukung oleh
penembusan level support.
Seperti itulah visualisasi dari teori ini teori ini sangat berhubungan dengan
support resistance karena jika support dan resistance merupakan high and low
namun snd merupkan zona dari itu semua yang bisa muncul disetiap kondisi
jika kita bisa menyadarinya dan mengimplementasikan itu maka saya yakin
kalian bisa meraih hasil maximal.
Pengenalan teori elliot wave
Teori gelombang Elliot adalah salah satu analisa teknikal yang sering
digunakan para trader dan analis untuk memprediksi arah gerak trend
dengan mengamati siklus pasar. ... Elliot mengemukakan bahwa
pergerakan harga pasar secara keseluruhan membentuk sebuah pola
yang spesifik, dan selalu berulang dalam periode tertentu.
Seperti inilah visualisasi dari teori Elliot wave ia sangat erat hubungannya
dengan teori dow. Jika sobat spekulan bisa menguasainya maka saya pastikan
kalian akan mendapatkan hasil maximal didalam market.
Pengenalan teori dow
Dow Theory atau Teori Dow merupakan teori dasar dari analisa
teknikal yang pertama kali dipublikasikan Oleh Charleddds
H.Dow (1851-1902) di 255 Wall Street Journal. Dow merupakan
seorang wartawan sekaligus editor dari Wall Street Journal,
serta pendiri Dow Jones and Company. Penelitian pertama Dow
dilakukan dengan membagikan saham-saham di Wall Street
menjadi 2 kelompok, yaitu Industrial Index dan Transportation
Index. Dia mengatakan bahwa perkembangan industri akan
diikuti oleh perluasan di sektor transportasi, karena pabrik
membutuhkan transportasi untuk mendistribusikan barang-
barang hasil produksinya.
Teori dow ini sangat berguna didalam market ketika teknikal ini
di combine dengan snr,snd dan wave maka saya pastikan akan
sangat mudah sepertinya untuk mengethaui arah tren.