Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

‘’ ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI : INVESTASI ANTAR PERUSAHAAN ”

OLEH :

NUR ANNISA

B1C1 17 191

KELAS D

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada Saya. Sehingga Saya berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “Analisis Aktivitas Investasi-
Investasi Antar Perusahaan”

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
sebagai sumber materi dari makalah ini serta Saya sangat berharap agar makalah ini memberi
banyak manfaat bagi para pembaca sehingga mereka dapat memahaminya.

Kendari, 30 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

1.1 Latar Belakang.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................

2.1 Investasi Antar Perusahaan...........................................................................


2.2 Laporan Keuangan Konsolidasian................................................................
2.3 Metode Akuntansi Ekuitas............................................................................
2.4 Sekuritas Investasi.........................................................................................
2.5 Akuntansi Untuk Sekuritas Investasi............................................................
2.6 Sekuritas Utang.............................................................................................
2.7 Sekurtias Ekuitas...........................................................................................
2.8 Implikasi Analisis Atas Investasi Antar Perusahaan.....................................
2.9 Contoh Kasus Analisis Aktivitas Investasi pada PT Kalbe Farma Tbk........

BAB III PENUTUP..................................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................................
3.2 Saran..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Aktivitas investasi merupakan aktivitas yang dihadapkan pada berbagai macam resiko
dan ketidak pastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Sebelum seorang
investor memutuskan akan menginvestasikan dananya di pasar modal, ada kegiatan penting yang
perlu untuk dilakukan, yaitu penilaian dengan cermat terhadap emiten. Investor mempunyai
tujuan utama dalam menanamkan dananya kedalam perusahaan yaitu untuk mencari pendapatan
atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividend yield)
maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain).

Variabel-variabel yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen terdiri dari


profitabilitas,likuiditas, investasi dan pembiayaan. Sementara berdasarkan laporan keuangan
variabel-variabel tersebut dapat diidentifikasi sebagai berikut: (1) profitabilitas (diukur dengan
laba bersih setelah pajak), (2) likuiditas (diukur dari cash ratio dan current ratio), (3) investasi
(diukur dari jumlah dana yang ditanamkan pada aktiva tetap operasi), dan (4) pembiayaan
(terutama dana yang diperoleh dari utang jangka panjang plus utang jangka pendek) yang diukur
dengan rasio leverage. Sedangkan dividen (terutama cash dividend) merupakan tujuan yang
diinginkan oleh investor dalam rangka memperoleh pendapatan dari hasil investasinya.
Perusahaan yang menunjukkan kendala pembayaran (kekurangan likuiditas) mengarahkan
manajemen untuk membatasi pertumbuhan dividen., sehingga perlu dilakukan penelitian
hubungan antara ROI dengan dividen serta hubungan antara cash ratio dan current ratio dengan
dividen.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Investasi Antar Perusahaan

Investasi antar perusahaan (incorporate investment) merupakan investasi oleh satu


perusahaan dalam sekuritas atau surat berharga ekuitas perusahaan lainnya. Induk perusahaan
(parents) merupakan pihak yang mengendalikan, umumnya melalui kepemilikan efek ekuitas.
Aktivitas entitas legal terpisah lainnya disebut anak perusahaan (subsidiary). Hubungan induk
perusahaan-anak perusahaan (parent-subsidiary terjadi saat satu perusahaan memiliki seluruh
atau sebagian besar efek ekuitas dengan hak suara perusahaan lain. Induk perusahaan memiliki
pengaruh atas aktivitas perusahaan afiliasi (affiliates). Induk perusahaan memiliki pengaruh atas
aktivitas perusahaan afiliasi, namun tidak mengendalikannya.

Terdapat beragam alasan mengapa suatu perusahaan melakukan investasi


antarperusahaan atau membeli pengendalian atas perusahaan lain. Alasan ini meliputi
keunggulan atas sumber bahan baku, pertumbuhan pangsar, masuk dalam bisnis baru,
keuntungan pajak, mengurangi tekanan risiko, dukungan pemerintah, serta keunggulan teknologi
dan strategi.

Metode bagi induk perusahaan untuk mencatat kepemilikannya dalam anak perusahaan
menjadi dua metode yaitu laporan keuangan konsolidasi dan metode akuntansi ekuitas. Dari
sudut pandang analisis, kedua metode tersebut berbeda jauhh dalam hal jumlah informasi yang
disajikan tentang kondisi keuangan dan hasil operasi gabungan antara induk dan anak
perusahaan.

2.2 Laporan Keuangan Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasi (consolidated financial statements) melaporkan hasil


operasi dan kondisi keuangan induk perusahaan berikut anak perusahaannya dalam satu set
laporan keuangan. Akun investasi dalam laporan keuangan induk perusahaan merupakan bukti
kepemilikan saham dalam anak perusahaan. Dari sudut pandang legal, induk perusahaan
memiliki saham anak perusahaannya. Induk perusahaan tidak memiliki asset anak perusahaan
dan biasanya tidak bertanggung jawab atas kewajiban anak perusahaan., meskipun seringkali
menjamin kewajiban tersebut. Atas dasar subtansi ekonomi, laporan keuangan konsolidasi tidak
memperhatikan identitas legal yang terpisah antara induk dan anak perusahaan. Hal ini berarti,
laporan keuangan konsolidasi mencerminkan entitas bisnis yang dikendalikan oleh perusahaan
tunggal yaitu laporan keuangan kondolidasi lebih bermakna dari laporan keuangan terpisah
untuk melaporkan hubungan induk perusahaan-anak perusahaan.

Konsolidasi terdiri atas dua langkah yaitu agregasi dan eleminasi. Laporan keuangan
konsolidasi menambahkan asset, kewajiban, pendapatan, dan beban anak perusahaan ke akun
terkait dalam laporan keuangan induk perusahaan. Dalam hal induk perusahaan tidak memiliki
100% saham anak perusahaan, hak minoritas (minority interest) pihak lain diakui. Hak minoritas
mencerminkan porsi anak perusahaan yang dimiliki oleh pihak selain induk perusahaan. Jika
induk perusahaan memiliki seluruh saham anak perusahaan, anak perusahaan disebut anak
perusahaan yang dimiliki sepenuhnya (wholly owned subsidiary).

Langkah kedua adalah mengeleminasi transaksi antar perusahaan (intercompany


transactions atau reciprocal account) untuk menghindari pencatatan ganda atau pengakuan laba
terlalu cepat. Sebagai contoh, utang induk perusahaan pada anak perusahaannya dan piutang
anak perusahaan terhadap induk perusahaannya dieleminasi saat neraca konsolidasi disiapkan.
Demikian pula dengan penjualan dan bebas pokok penjualan dieleminasi untuk penjualan
sediaan antar perusahaan.

Hasil akhir konsolidasi neraca adalah pelaporan anak perusahaan yang diperoleh pada
nilai pasar wajar pada tanggal akuisisi. Ini berarti seluruh asset tetap anak perusahaan dan asset
tetap tak berwujud yang dapat diidentifikasi secara terpisah disajikan pada nilai pasar. Selisih
antara harga beli dengan nilai pasar wajar asset yang dapat diidentifikasi ini dicatat sebagai
goodwill.

Konsolidasi laporan laba rugi dimulai dengan menjumlahkan seluruh laporan laba rugi
induk perusahaan dan anak perusahaan setelah dieleminasi transaksi antarperusahaan.
Selanjutnya, beban penyusutan/amortisasi tambahan dicatat oleh induk perusahaan untuk
mengalokasikan selisih antara harga beli dan nilai buku bersih asset yang diperoleh. Menurut
GAAP yang baru, goodwill tidak lagi diamortisasi melainkan diuji tahun untuk penurunan nilai
sekarang.

2.3 Metode Akuntansi Ekuitas

Metode akuntansi ekuitas (equity accounting method) melaporkan investasi induk


perusahaan dalam anak perusahaan dan bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan
sebagai akun dalam laporan keuangan induk perusahaan. Metode ini disebut juga on-line
cosolidation.

Metode akuntansi ekuitas umumnya digunakan untuk investasi saham dengan suara
(voting stock) sebesar 20% sampai 50% dari efek ekuitas perusahaan. Dalam beberapa kasus,
metode ini tepat untuk investasi kurang dari 20% jika induk perusahaan memiliki pengendalian
efektif. Perbedaan utama antara konsolidasi dan metode akuntansi ekuitas terletak pada tingkat
kerincian yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Metode akuntansi ekuitas banyak digunakan
untuk investasi dalam anak perusahaan, joint ventures dan investasi kurang mayoritas.
2.4 Sekuturitas Investasi

Sekuritas adalah investasi yang bertujuan untuk menjaga likuiditas dan memperoleh
pendapatan. Dimana perusahaan menginvestasikan aset dalam bentuk sekuritas investasi
(marketable securities).

Investasi ini juga dapat mencakup dana yang akan digunakan untuk investasi pada pabrik,
peralatan, dan aset operasi lain, atau dapat digunakan sebagai dana pembayaran kewajiban.
Tujuan penyimpanan sementara ini adalah untuk menggunakan kas yang mengganggur secara
produktif. Investasi lain, misalnya partisipasi ekuitas pada afiliasi luar negeri, sering kali
merupakan bagian utama dari aktivitas inti perusahaan.

Sekuritas investasi dapat berupa utang atau ekuitas. Sekuritas utang (debt securities)
adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor terhadap pihak lain. Misalnya obligasi
perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan sekuritas pemerintah kota. Sekuritas
ekuitas (equity securities) merupakan sekuritas yang mewakili kepemilikan pada entitas lain.
Contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang tidak dapat ditarik kembali. Perusahaan
dapat menggolongkan sekuritas investasi menjadi aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari
jangka waktu investasi untuk sekuritas tersebut.

Pada sebagian besar perusahaan, sekuritas investasi hanya merupakan bagian yang relatif
kecil pada total aset dan dengan mengecualikan investasi ekuitas pada anak perusahaan atau
afiliasi, investasi ini lebih merupakan aset keuangan dbandingkan dengan aset operasi. Artinya
investasi biasanya bukan merupakan bagian yang yang terintegrasi dengan aktivitas operasi
perusahaan. Namun, bagi institusi keuangan dan perusahaan asuransi, sekuritas investasi
merupakan aset operasi utama.

2.5 Akuntansi untuk Sekuritas Investasi

Akuntansi untuk sekuritas investasi diatur oleh SFAS 115. Standar ini berbeda dengan
prinsip lower-of-cost-or-market dengan menyatakan bahwa investasi dapat dilaporkan pada
neraca berdasarkan biaya perolehan atau nilai wajar (nilai pasar), tergantung dari jenis sekuritas
dan tingkat pengaruh (kendali) yang dimiliki perusahaan terhadap perusahaan yang
diinvestasikan (investee company). Hal ini berarti bahwa tidak seperti aset lainnya, sekuritas
investasi dapat dinilai dengan nilai pasar meskipun nilai pasar ini melebihi biaya perolehan.

Nilai wajar (fair value) aset merupakan harga tukar aset dalam suatu transaksi normal
saat ini antara pihak yang bersedia. Jika suatu aset bisa diperdagangkan, nilai wajarnya dapat
langsung ditetapkan dari publikasi harga pasarnya. Jika tidak ada publikasi harga pasar untuk
suatu aset, nilai wajar ditentukan berdasarkan biaya historis.

Akuntansi untuk sekuritas investasi ditentukan Sekuritas dalam kelompok besar terbagi
atas sekuritas utang dan sekuritas ekuitas. Sekuritas utang selanjutnya diklasifikasikan
berdasarkan tujuan investasinya. Sebaliknya, sekuritas ekuitas diklasifikasikan berdasarkan
jumlah kepemilikan, yaitu jumlah kepemilikan investor dan selanjutnya pengaruh atau kendali
pada perusahaan yang diinvestasi (investee). Sekuritas ekuitas yang tidak mencerminkan
kepemilikan pada perusahaan yang diinvestasi yang cukup signifikan kemudian dibedakan
berdasarkan tujuan investasi. berdasarkan klasifikasinya.

2.6 Sekuritas Utang

Sekuritas utang mencerminkan hubungan kreditor dengan entitas lain. Misalnya obligasi
pemerintah dan swasta, obligasi perusahaan dan wesel bayar, dan utang yang dapat dikonversi.
Sekuritas utang dikelompokkan dalam kelompok diperdagangkan, dimiliki hingga jatuh tempo,
atau tersedia untuk dijual.

1. Sekuritas yang Dimiliki hingga Jatuh Tempo


Sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo merupakan sekuritas utang yang ingin
dan mampu dimiliki manajemen hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat jatuh tempo
dalam jangka waktu pendek (di mana mereka diklasifikasikan sebagai aset lancar) atau
jangka panjang (di mana mereka diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar). Perusahaan
melaporkan sekuritas dimiliki hingga jatuh tempo jangka pendek (jangka panjang) di
neraca pada biaya perolehan (biaya perolehan setelah amortasi). Tidak ada keuntungan
atau kerugian belum direalisasi dari sekuritas ini yang diakui sebagai pendapatan.
Pendapatan bunga serta keuntungan dan kerugian yang telah direalisasi, termasuk
amortasi premium atau diskon untuk sekuritas jangka panjang, diakui sebagai
pendapatan. Klasifikasi sekuritas yang dimiliki hingga jatuh tempo ini digunakan hanya
untuk sekuritas utang.

2. Sekuritas yang Diperdagangkan


Sekuritas yang diperdagangkan (trading securities) merupakan utang (atau ekuitas
yang tidak memiliki pengaruh) yang dibeli dengan tujuan akan dikelola secra aktif dan
dijual untuk mendapat keuntungan pada jangka waktu dekat. Sekuritas yang
diperdagangkan adalah aset lancar. Perusahaan melaporkan sekuritas ini pada nilai pasar
total pada tiap tanggal neraca. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi
(perubahan nilai wajar sekuritas yang dimiliki) dan keuntungan atau kerugian yang telah
direalisasi (keuntungan atau kerugian pada saat penjualan) termasuk pada penghitungan
laba bersih. Pendapatan bunga dari sekuritas diperdagangkan dalam bentuk utang ini
dicatat saat terjadinya. (Pendapatan dividen dari sekuritas ekuitas diperdagangkan diakui
saat terjadinya.) Klasifikasi perdagangan digunakan untuk sekuritas utang maupun
ekuitas.

3. Sekuritas Tersedia untuk Dijual


Sekuritas yang tersedia untuk dijual (available-for-sell securities) merupakan sekuritas
utang (atau ekuitas yang tidak memiliki pengaruh) yang tidak tergolong sekuritas
diperdagangkan atau dimiliki hingga jatuh tempo. Sekuritas ini dapat dikelompokkan
sebagai aset lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu atau kapan manajemen
berniat menjual sekuritas tersebut. Sekuritas ini dilaporkan berdasarkan nilai wajar pada
neraca. Namun, perubahan pada nilai wajar tidak dimasukkan sebagai komponen laba
melainkan dimasukkan sebagai komponen pendapatan komprehensif. Pada sekuritas
tersedia untuk dijual, pendapatan bunga, termasuk amortasi premium atau diskon
sekuritas jangka panjang, dicatat saat terjadinya, (Pada sekuritas ekuitas tersedia untuk
dijual, dividen dicatat sebagai penghasilan saat terjadinya). Keuntungan dan kerugian
yang telah direalisasi dicatat sebagai bagian laba bersih. Klasifikasi sekuritas-tersedia-
untuk-dijual digunakan untuk sekuritas utang maupun ekuitas.

4. Perubahan Kelompok Investasi


Saat niat atau kemampuan manajemen untuk meneruskan tujuan memiliki sekuritas
investasi berubah secara signifikan, sekuritas tersebut harus direklasifikasi (dipindahkan
pada kelompok lain). Umumnya, sekuritas utang yang dikelompokkan sebagai “dimiliki
hingga jatuh tempo” tidak dapat dipindahkan menjadi kelompok lain kecuali pada
keadaan luar biasa seperti merger, akuisisi, divestasi, penurunan tajam peringkat kredit,
atau kejadian luar biasa lainnya. Pemindahan dari kelompok “tersedia untuk dijual”
menjadi “diperdagangkan” biasanya juga tidak diperbolehkan. Namun, ketika
pemindahan antar kelompok ini terjadi, sekuritas harus disesuaikan pada nilai wajarnya.
Nilai wajar ini memastikan bahwa perusahaan yang mengubah kelompok sekuritas secara
langsung mengakui nilai wajar (pada laporan laba ruginya). Hal ini juga mengurangi
kesempatan perusahaan untuk menyembunyikan perubahan nilai wajar dengan mengubah
sekuritas menjadi kelompok lain yang tidak mengakui perubahan nilai wajar sebagai
bagian laba bersih.

2.7 Sekuritas Ekuitas

Sekuritas ekuitas (equtiy securities) mencerminkan bagian kepemilikan pada entitas lain.
Contohnya meliputi saham biasa dan saham preferen serta hak untuk memperoleh atau menjual
bagian kepemilikan, seperti waran, stock right, serta opsi beli (call option) dan opsi jual (put
option). Saham preferen yang dapat ditarik kembali serta sekuritas utang yang dapat dikonversi
tidak dapat dimasukkan sebagai sekuritas ekuitas (sekuritas tersebut diklasifikasi sebagai
sekuritas utang). Dua motivasi utama perusahaan membeli sekuritas ekuitas adalah: (1) untuk
memaksakan pengaruh pada direksi dan manajemen entitas lain (seperti pemasok, pelanggan,
anak perusahaan) atau (2) untuk mendapatkan dividen dan penghasilan dari kenaikan harga
saham. Perusahaan melaporkan investasi dalam sekuritas ekuitas berdasarkan kemampuan
mereka untuk memengaruhi atau mengendalikan aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Bukti
kemampuan ini dicerminkan oleh presentase sekuritas dengan hak suara yang dimiliki oleh
perusahaan investor. Presentase ini merupakan panduan dan dapat digantikan oleh faktor lain..
1. Tidak Memiliki Pengaruh - Kepemilikan Kurang dari 20%
Sekuritas ekuitas berbentuk saham preferen tanpa hak suara atau kurang dari 20%
dari seluruh saham hak suara perusahaan yang diinvestasi, sekuritas ini dianggap tidak
berpengaruh. Pada kasus ini, investor diasumsikan memiliki pengaruh minimal pada
aktivitas perusahaan yang diinvestasi. Investasi ini dapat dikelompokkan sebagai
sekuritas diperdagangkan atau tersedia untuk dijual berdasarkan niat dan kemampuan
manajemen. Akuntansi untuk sekuritas ini telah dijelaskan pada penjelasan sekuritas
sekuritas utang dalam kelompok yang sama.

2. Pengaruh Signifikan - Kepemilikan antara 20%-50%


Kepemilikan saham, meskipun kurang dari 50% saham dengan hak suara, dapat
memberikan investor kemampuan untuk memengaruhi secara signifikan aktivitas
usaha perusahaan yang diinvestasi. Pembuktian atas kemampuan investor untuk
memaksakan pengaruh signifikan terhadap aktivitas usaha perusahaan yang diinvestasi
diperlihatkan dalam berbagai cara seperti, perwakilan dan partisipasi manajemen atau
perundingan yang berpengaruh sebagai hasil dari hubungan berdasarkan berdasarkan
perjanjian. Jika tidak terdapat bukti yang berlawanan, investasi (langsung atau tidak
langsung) sebesar 20% atau lebih (tetap kurang dari 50%) atas saham dengan hak
suara perusahaan yang diinvestasi diasumsikan memiliki pengaruh signifikan. Investor
memperlakukan investasi ini dengan metode ekuitas.

Metode ekuitas (equity method) mengharuskan investor untuk mencatat investasi


awal sebesar biaya perolehan dan kemudian menyesuaikan akun investasi dengan
bagian proporsi investor pada laba (atau rugi) perusahaan yang diinvestasi sejak
akuisisi dan mengurangi akun investasi sebesar jumlah dividen yang diterima dari dari
perusahaan yang diinvestasi.

3. Pihak yang Mengendalikan - Kepemilikan Lebih dari 50%


Kepemilikan lebih dari 50% disebut sebagai pihak yang mengendalikan
(controlling investment) - di mana investor disebut sebagai induk perusahaan (holding
company) dan perusahaan yang diinvestasi sebagai anak perusahaan (subsidiary).
Untuk kepemilikan lebih dari 50%, perusahaan harus menyiapkan laporan keuangan
konsolidasi.

2.8 Implikasi Analisis Atas Investasi Antar Perusahaan

Pertimbangan implikasi yang penting atas investasi antar perusahaan yaitu :

1. Pengakuan laba perusahaan investasi. Metode konsolidasi dan metode akuntansi


ekuitas keduanya mengasumsikan bahwa setiap dollar atau mata uang lainnya yang
dihasilkan oleh anak perusahaan setara dengan setiap dollar atau mata uang lainnya yang
dihasilkan oleh induk perusahaan meskipun tidak diterima tunai. Walaupun kewajiban
pajak induk perusahaan atas pengiriman laba oleh anak perusahaan diabaikan, asumsi
setara mata uang atas laba tidak dapat diterima karena otoritas regulasi dapat mencampuri
kebijakan dividen anak perusahaan, anak perusahaan dapat beroperasi dinegara yang
membatasi pengiriman laba atau dinegara yang mengalami penurunan bila mata uang
secara cepat (risiko politik), pembatasan dividen dalam perjanjian pinjaman dapat
membatasi akses laba dan kehadiran hak minoritas yang kuat dan stabil dapat
mengurangi pilihan induk perusahaan dalam perencanaan dalam penentuan dividen atau
kebijakan lainnya.
2. Investasi modal yang tidak diakui. Dibalik saldo investasi dalam on-line cosoldation
terdapat aset dan kewajiban perusahaan investasi yang tidak tercatat dalam jumlah besar
dapat tidak tercatat dalam neraca investor. Sebagai contoh, coca-cola memiliki sekitar
38%. Coca cola Enterprise (CCE), salah satu perusahaan pembotolannya. Coca-cola
mencatat investasi ini dengan metode ekuitas dan melaporkan saldo investasi per 31
Desember 2001 sebesar $788 juta, mendekati proporsi kepemilikannya atas $2,8 miliar
dan total kewajiban sebesar $20,9 miliar. Saldo investasi dalam neraca coca-cola
mencerminkan 3,5% atas total aset yang dilaporkan, telah mengaburkan 3,5% atas total
aset yang dilaporkan, telah mengaburkan investasi dan financial leverage yang lebih
besar. Masalah yang dihadapi analis adalah bagaimana memperlakukan investasi di luar
neraca (off-balance sheet) dalam jumlah besar ini
3. Cadangan pajak atas laba anak perusahaan yang tidak dibagikan. Jika laba anak
perusahaan yang tidak dibagikan termasuk dalam laba akuntansi sebelum pajak induk
perusahaan yang tidak dibagikan termasuk dalam laba akuntansi sebelum pajak induk
perusahaan (melalui konsolidasi atau metode akuntansi ekuitas) , maka diperlukan
cadangan pajak (tax provision). Cadangan ini tergantung pada tindakan dan tujuan induk
perusahaan. Praktik saat ini mengasumsikan seluruh laba yang tidak dibagikan di bagikan
ditransfer ke induk perusahaan sehingga cadangan pajak dibuat oleh induk perusahaan
ditahun berjalan. Asumsi ini tidak berlaku jika terdapat bukti kuat bahwa anak
perusahaan telah atau akan menginvestasikan laba yang tidak dibagikan secara permanen
atau mengirimkan laba melalui lukuidasi yang bebas biaya. Analis harus waspada bahwa
keputusan perlu tidaknya cadangan pajak atas laba yang tidak dibagikan berada ditangan
manajemen

2.9 Contoh Kasus Analisis Aktivitas Investasi pada PT Kalbe Farma Tbk

ANALISIS AKTIVITAS INVESTASI PT KALBE FARMA TBK

(Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian 2011)

“Aset lancar adalah sumber daya atau klaim atas sumber daya yang dapat langsung diubah
menjadi kas sepanjang siklus operasi perusahaan (Subramanyam, 2010: 271)”. Berikut
pembahasan saya terkait aset lancar berdasarkan laporan keuangan PT Kalbe Farma Tbk.
1. Kas dan setara Kas

Kas dan setara kas adalah aset yang paling likuid dalam perusahaan yang menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk melunasi utangnya yang jatuh tempo dan bunga yang timbul.
Selain itu kas mencerminkan seberapa besar uang perusahaan yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan operasi normal perusahaan. Pengertian umum ini perlu diketahui terlebih
dahulu oleh Pembaca sebelum saya membahas lebih lanjut mengenai saldo kas Kalbe.

Nilai kas dan setara kas yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember
2011 adalah sebesar 2.291.335.810.101. Mungkin angka ini akan membingungkan dan
menimbulkan distorsi informasi bagi investor untuk menganalisisnya tanpa menelusuri terlebih
dahulu maksud angka tersebut. Berikut informasi yang berhasil saya dapatkan dan saya analisis
tentang akun kas dan setara kas Kalbe Farma tersebut.

 Posisi kas dan setara kas ini mengalami peningkatan 20,5% dari tahun 2010
 Angka ini berdasarkan CALK terdiri atas kas di bank serta call deposit dan deposito
berjangka yang dapat dicairkan dalam waktu 3 bulan/kurang sejak tanggal
penempatannya, berdasarkan jumlah kas dan setara kas yang lebih besar 1,4x dari
liabilitas jangka pendek perusahaan (1.630.588.528.518) sehingga dapat saya pastikan
bahwa kas dan setara kas Kalbe tersebut mampu digunakan untuk melunasi kewajiban
yang jatuh tempo pada periode pendek berikutnya (2012). Selain itu posisi kas yang besar
dan kuat ini (jika dibandingkan dengan aset-aset perusahaan lainnya) menunjukkan
bahwa Kalbe akan dapat mewujudkan rencana ekspansi dan rencana penguatan kinerja
operasionalnya kedepannya.
 Selain itu ada informasi penting yang saya dapat dari CALK yaitu bahwa dana kas dan
setara kas ini tidak dijadikan jaminan utang oleh Kalbe Farma Tbk. Ini mengindikasikan
bahwa kas Kalbe benar-benar fleksibel dan tidak ada kas yang dibatasi penggunaannya
 Kas dan setara kas dari Kalbe tersebut disimpan di berbagai bank lokal dan bank asing
dalam bentuk rupiah, dollar dan mata uang asing lainnya. Dari sini saya dapat
mengindikasikan bahwa Kalbe telah melakukan kebijakan manajemen resiko atas dana
kas dan setara kasnya dengan tidak menaruh dananya pada satu keranjang bank dan satu
mata uang, ini membuat pandangan awal bahwa tidak ada yang terlalu perlu
dikhawatirkan terkait risiko naik turunnya mata uang asing dan kesulitan transaksi dalam
perdagangan antar Negara
 Angka ini sama persis dengan nilai wajarnya karena jangka waktunya yg pendek
 Nominal arus kas dan setara kas ini jika dijabarkan dan dihubungkan dengan laporan arus
kas konsolidasian perusahaan akan memberikan informasi yang lebih luas lagi. Dari situ
akan diketahui bahwa saldo kas ini ternyata berasal dari arus kas positif aktivitas operasi
perusahaan yang sangat besar, yang diikuti dengan arus kas dari aktivitas investasi dan
pendanaan yang negatif. Kondisi ini menunjukkan bahwa PT Kalbe Farma Tbk sedang
memanfaatkan arus kas operasinya yang “gemuk” tersebut untuk berinvestasi dan
melakukan pembayaran atau pelunasan utang serta pembayaran dividen tunai yang besar
kepada pemegang sahamnya atau pemiliknya. Ini mengapa berulang kali saya katakan
bahwa Kalbe tidak hanya membuat konsumennya saja yang merasa sehat dengan
kehidupan yang lebih baik, tetapi juga para pemiliknya.
 Sebagai tambahan informasi saja untuk pemilik bahwa posisi arus kas bersih dari masing-
masing aktivitas seperti itu telah terjadi sejak 5 tahun terakhir dan terus mengalami
peningkatan positif di arus kas aktivitas operasi dan negative di aktifitas investasi dan
pendanaan. Dari sini dapat saya analisis bahwa utang perusahaan semakin rendah seiring
dengan pembayarannya yang lancar setiap tahun serta kinerja penjualan operasional yang
baik dari PT Kalbe Farma Tbk dan anaknya.

 2. Investasi Jangka Pendek

Pengertian investasi jangka pendek ini secara lebih mudah adalah penyimpanan sementara
kelebihan kas perusahaan yang dapat diuangkan kembali dengan cepat dan mudah oleh
perusahaan untuk tujuan operasional perusahaan. Nilai investasi jangka pendek yang dimiliki
oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar 113.871.418.384. Berikut
informasi yang berhasil saya dapatkan dan saya analisis tentang akun investasi jangka pendek
Kalbe Farma tersebut.

 Posisi peningkatan investasi jangka pendek ini sangat menakjubkan yaitu nilai investasi
jangka pendek tersebut tumbuh sebesar 2.042,1% dari tahun 2010.
 Nilai investasi jangka pendek itu terdiri dari surat-surat berharga yang tersedia untuk
dijual ini berarti investasi jangka pendek Kalbe dimiliki bukan untuk diperdagangkan
dan bukan pula untuk dimiliki hingga jatuh tempo. Karena perusahaan mengkategorikan
seluruh investasi jangka pendeknya ke kelompok tersedia untuk dijual maka keuntungan
dan kerugian yang belum direalisasi diakui sebagai komponen laba komprehensif. Dari
sini dapat saya analisis bahwa Kalbe memiliki posisi kapitalisasi atau permodalan yang
lebih tinggi.
 Nilai investasi jangka pendek Kalbe ini terdiri dari 90% di unit reksadana, 4% di
obligasi dalam USD yang berating BB dan sisanya di surat berharga lainnya serta laba
yg belum direalisasi. Untuk unit reksadananya terbagi ke dalam mayoritas portofolio
investasi di PT Kresna Graha Sekurindo dan sisanya di Manulife, artinya Kalbe juga
menjadi investor di perusahaan lainnya yang sahamnya dimiliki melalui Kresna
sekuritas, ini memberikan analisis bahwa sewaktu-waktu ketika Kalbe butuh uang untuk
keperluasan operasional dapat diperoleh dari penjualan investasi jangka pendeknya
tersebut secara likuid. Laba yang akan diperoleh Kalbe akan lebih besar karena Kalbe
menanamkan investasinya lebih besar ke dalam sekuritas ekuitas daripada sekuritas
utang. Namun ini memberikan gambaran bahwa pendapatan Kalbe dari investasi jangka
pendeknya akan lebih tidak pasti dengan high return, high risk.
 Penyertaan saham yang termasuk angka investasi jangka pendek Kalbe ini dinyatakan
pada harga pasar saat 31 Desember 2011, ini menunjukkan kondisi real investasi yang
dimiliki Kalbe. Pemilik perusahaan Kalbe tidak perlu khawatir akan kereabilitasan
angka investasi jangka pendek tersebut.
 Dari CALK Kalbe dapat saya ambil informasi penting lainnya bahwa Kalbe meraih laba
yang belum terealisasi yang sangat besar di 2011 serta rugi yang belum direalisasi yang
sangat kecil dari investasi di tahun 2010. Lagi-lagi ini mengindikasikan manajemen
investasi jangka pendek yang telah diperbaiki dengan baik oleh Kalbe Farma.

3. Piutang usaha

Secara lebih mudah, piutang usaha dapat didefinisikan sebagai pemberian pinjaman oleh
perusahaan kepada pelanggan dan pihak lainnya. Ada berbagai macam tujuan perusahaan
meminjamkan uangnya tersebut, sebagai contoh dengan penjualan secara kredit maka
perusahaan dapat mempermudah tingkat distribusi dan memperbesar tingkat penjualannya
kepada pasar. Nilai piutang usaha yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31
Desember 2011 adalah sebesar 1.529.991.628.590. Berikut informasi yang berhasil saya
dapatkan dan saya analisis tentang akun piutang usaha bersih Kalbe Farma tersebut.

 Peningkatan piutang usaha Kalbe adalah sebesar 21,2% dari 2010


 Piutang usaha ini adalah bentuk piutang usaha operasi untuk pelanggan dalam negeri
sebesar hampir 90% dan sisanya adalah piutang usaha luar negeri. Sehingga perusahaan
tidak perlu khawatir akan risiko perubahan nilai tukar mata uang yang terjadi yang
mempengaruhi jumlah piutang perusahaa
 Sejumlah piutang usaha ini mayoritas masih dalam periode lancar meskipun ada yang
telah melewati batas jatuh tempo pula, namun yang terbanyak masih baru melewati
periode 30 hari dari tanggal jatuh tempo, ini menghasilkan analisis bahwa piutang
perusahaan Kalbe masih berada pada kondisi risiko kolektibilitas yang cukup rendah
 Kebijakan jumlah cadangan penurunan nilai piutang terus mengalami peningkatan dari
2009, namun disini tidak perlu terlalu dikhawatirkan karena kondisi pencadangan yang
terus lebih besar ini bukan karena ketidakmampuan pelanggan membayar utang pada
Kalbe, melainkan lebih disebabkan oleh dampak langsung peningkatan angka penjualan
secara kredit dari Kalbe.
 Dari CALK, dapat diperoleh informasi bahwa ada bagian dari piutang usaha di 2010
yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka pendek perusahaan, ini
mengindikasikan bahwa piutang-piutang yang dimiliki oleh Kalbe masih mencerminkan
kondisi risiko gagal bayar piutang yang rendah oleh pelanggan Kalbe, buktinya piutang
tersebut dapat menjadi jaminan utang jangka pendek perusahaan.
4. Piutang lain-lain

Nilai piutang lain-lain yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember 2011
adalah sebesar 105.319.628.145. Informasi yang berhasil saya dapatkan tentang akun piutang
lain-lain bersih Kalbe Farma tersebut adalah saldo yang mencatat transaksi penjualan kredit yang
signifikan dengan pihak yang berelasi dengan Kalbe. Selain itu akun ini mencatat pembayaran
gaji dan tunjangan awal untuk manajemen kunci, ini mengindikasikan bahwa perusahaan Kalbe
sangat memperhatikan kondisi keuangan manajemen kunci perusahaan sehingga loyalitas
manajemen kunci tidak harus dikhawatirkan pemilik perusahaan.

 5. Persediaan

Persediaan adalah barang yang akan dijual oleh perusahaan dalam aktivitas operasi
normalnya. Persediaan penting untuk diperhatikan dalam analisis internal perusahaan karena ini
menyangkut komponen utama dari aset operasi perusahaan dan langsung mempengaruhi
perhitungan laba perusahaan. Nilai persediaan yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per
31 Desember 2011 adalah sebesar 1.705.189.186.310. Berikut informasi yang berhasil saya
dapatkan dan saya analisis tentang akun persediaan bersih Kalbe Farma tersebut.

 Peningkatan penjualan Kalbe harus diimbangi oleh peningkatan nilai persediaan yaitu
sebesar 10% dari 2010
 Rata-rata persediaan dari Kalbe ini adalah berasal dari jumlah persediaan barang jadi dan
persediaan barang dagangan, sedangkan persediaan barang dalam proses jumlahnya tidak
signifikan, ini memberikan gambaran bahwa proses produksi Kalbe tetap lancar. Selain
itu ini memberitahukan pula bahwa persediaan Kalbe tersebut telah tersedia untuk dijual
kapanpun, yang mana juga menunjukkan kondisi kelikuiditasan aset lancar Kalbe
 Ada sejumlah 11milyar dari persediaan Kalbe 2010 yang digunakan sebagai jaminan
pinjaman jangka pendek perusahaan, ini memperlihatkan bahwa persediaan Kalbe pun
memiliki nilai kelayakan untuk dijadikan jaminan pinjaman perusahaan
 Informasi penting dari CALK lainnya adalah persediaan tersebut telah diasuransikan oleh
perusahaan dimana asuransi ini telah mencukupi menurut manajemen jika di suatu hari
nanti terjadi risiko kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya atas persediaan perusahaan.
Hal ini mungkin membuat pemilik perusahaan lebih tenang dengan tidak perlu terlalu
mengkhawatirkan kondisi buruk di luar kewajaran yang menimpa persediaan ke
depannya.
 Metode arus biaya yang dipakai Kalbe Farma adalah metode FIFO dan menerapkan
metode LCNRV yaitu tingkat harga mana yang lebih rendah antara harga perolehan
persediaan dan nilai realisasi bersihlah yang digunakan untuk mencatat persediaan
perusahaan. Hal ini telah sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan tentu nilai
persediaan yang disajikan perusahaan ini lebih mendekati kenyataannya yang ada serta
konsisten dengan kondisi ekonomi yang berlaku
 Nilai pencatatan persediaan ini sudah termasuk pengurangan dari saldo cadangan
kerugian penurunan nilai persediaan dimana pencadangannya didasarkan oleh hasil
penelahaan berkala atas produk-produk Kalbe Farma sehingga memberikan gambaran
bahwa adanya manajemen kontrol yang baik atas persediaan Kalbe Farma.

 6. Aset lancar lainnya

Nilai aset lancar lainnya yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember
2011 adalah sebesar 189.465.355.139. Jumlah ini terdiri atas biaya dibayar dimuka, uang muka
pembelian bahan baku dan barang jadi dan uang muka lainnya. Biaya dibayar dimuka ini adalah
turunan bagian yang lancar dari aset tidak lancar lainnya yang dimiliki oleh perusahaan.
Sedangkan uang muka pembelian bahan baku dan barang jadi serta uang muka lainnya ini adalah
pembayaran awal untuk pengikat kontrak pembelian yang mana barangnya belum didapat
perusahaan, ini menunjukkan salah satu antisipasi pencegahan perusahaan atas terjadinya
perubahan harga di masa mendatang. Terjadi penurunan sebesar 4,5% dari tahun 2010, ini
disebabkan terutama oleh penurunan uang muka lain-lain. “Aset jangka panjang adalah sumber
daya yang digunakan untuk menghasilkan penghasilan operasi (atau mengurangi biaya operasi)
untuk lebih dari satu periode (Subramanyam, 2010: 290)”. Secara sekilas dapat dilihat bahwa
terjadi kenaikan aset tidak lancar secara signifikan di grup Kalbe, ini dipengaruhi oleh
kepemilikan langsung dan aset yang dalam pengerjaan serta penyertaan saham oleh grup Kalbe.
Berikut pembahasan saya terkait aset jangka panjang berdasarkan laporan keuangan PT Kalbe
Farma Tbk

 7. Penyertaan saham

Penyertaan saham disini dikategorikan sebagai aset yang tidak lancar adalah karena tujuan
perusahaan melakukan penyertaan sahamnya adalah untuk mengendalikan perusahaan terkait,
bukan untuk sekedar investasi jangka pendek. Alasan pengendalian ini adalah perusahaan terkait
sangat membantu dan mempengaruhi jalannya proses produksi Kalbe Farma sehingga penting
untuk mengontrol perusahaan terkait agar tetap bekerja sama untuk kemajuan Kalbe Farma dan
anak perusahaan. Nilai penyertaan saham sebesar 53.707.821.069 ini terdiri atas penyertaan
saham dalam perusahaan Orange Kalbe Limited di Nigeria (30%) dan perusahaan Kageo Igar
Jaya (5%), yang mana keduanya dicatat pada nilai cost atau perolehannya. Pembaca tidak perlu
khawatir akan keberadaan nyatanya atau pastinya dari kedua perusahaan ini karena dalam CALK
sudah diterangkan secara jelas pasti dan lengkap mengenai kronologi penyertaan saham,
tanggungjawab masing-masing pihak serta adanya pengesahan notaris terkait pendirian dan
pengembangannya. Namun perlu diketahui bahwa dalam CALK diterangkan lebih lanjut bahwa
penambahan setoran modal yang disajikan sebagai bagian dari penyertaan saham di perusahaan
OKL di Nigeria sampai dengan tanggal 31 Desember 2011 ini masih menunggu legalisasi dan
persetujuan dari otoritas Republik Federal Nigeria. Ini mengindikasikan bahwa ada peran-peran
terkait politik yang turut mempengaruhi proses penyertaan saham Kalbe di perusahaan OKL
Nigeria tersebut. Seharusnya jika masih belum mendapatkan persetujuan terkait maka angka
penyertaan tambahan ini sebaiknya tidak diturut sertakan dalam angka penyajian penyertaan
saham dalam laporan keuangan Kalbe Farma.

 8. Aset tetap

Secara mudah, aset tetap didefinisikan sebagai sumber daya yang dibeli perusahaan untuk
digunakan dengan tujuan menghasilkan penghasilan operasi yang lebih dari satu periode. Nilai
aset tetap yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar
1.860.288.483.732. Berikut informasi yang berhasil saya dapatkan dan saya analisis tentang akun
aset tetap bersih Kalbe Farma tersebut.

 Aset tetap tersebut terdiri atas tanah dan hak atas tanah, bangunan dan prasarana,
perbaikan kantor disewa, mesin dan peralatan, perlengkapan kantor, kendaraan dan alat
transportasi, peralatan kesehatan serta kendaraan sewa pembiayaan dan aset tetap lainnya
yang masih dalam proses pengerjaan.
 Untuk aset tetap lainnya yang masih dalam proses pengerjaan tersebut dinilai berdasarkan
metode persentase penyelesaian dari nilai kontrak dan sejauh ini telah 63% selesai atas
bangunan dan prasarana serta 58% selesai atas mesin dan peralatan. Kondisi diatas 50%
penyelesaian ini mengindikasikan bahwa estimasi biaya sampai akhir periode tersebut
telah jelas bagi perusahaan dan perusahaan akan segera menikmati manfaat dari aset
tersebut (kedua proyek ini diperkirakan akan selesai di 2012) sehingga tentu kinerja
operasi akan meningkat segera setelah kedua aset tersebut benar-benar selesai. Mengapa
hal tersebut perlu dikapitalisasi oleh perusahaan padahal aset tersebut belum memberikan
masa manfaat saat ini adalah alasannya sederhana yaitu perusahaan telah terbebani oleh
pengerjaan aset ini dan tidak mungkin perusahaan mencatatnya sebagai beban periode
bersangkutan sehingga perusahaan telah tepat dalam pencatatannya.
 Aset tetap kecuali tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehannya
dikurangi penurunan nilai. Penilaian aset tetap dengan biaya historis yang
mempertimbangkan kondisi aset saat ini, jika diterapkan secara konsisten biasanya tidak
akan menghasilkan distorsi akuntansi yang serius. Sehingga pemilik perusahaan tidak
perlu khawatirkan akan ketidaksesuaian angka penyajian aset tetap dalam laporan
keuangan dengan angka harga kenyataan kondisi aset tetap yang ada.
 Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan tersebut
di-review dan disesuaikan dengan keadaan secara prospektif. Ini menghasilkan analisis
singkat saya bahwa perusahaan telah berusaha melakukan penyatatan akuntansi yang agar
selalu sesuai dengan kenyataan di lapangan mengenai kondisi aset tetapnya tersebut
(prinsip objektivitasnya terpenuhi).
 Grup Kalbe umumnya menghitung penyusutan dengan metode garis lurus yaitu
mengalokasikan biaya aset pada masa manfaat berdasarkan beban periodik yang sama.
Secara konseptual metode ini memiliki kelemahan karena setiap tahun kondisi
sebenarnya dari aset tetap tidaklah sama dan manfaat kinerja operasinya berbeda
sehingga tidak mungkin dibebani dengan jumlah yang selalu sama setiap tahunnya.
Meskipun begitu ada pula beberapa aset yang dinilai dengan saldo menurun ganda yang
mana ini mendukung metode penyusutan yang dipercepat oleh perusahaan. Namun tidak
perlu dikhawatirkan mengenai hal-hal tersebut karena setiap akhir tahun selalu diadakan
review terlebih dahulu atas aset tersebut.
 Beban penyusutan dari aset-aset ini juga dialokasikan oleh Kalbe sebagai beban
pabrikasi, penjualan, umum dan administrasi serta beban penelitian dan pengembangan
sesuai dengan proporsi masing-masing penggunaanya. Berdasarkan analisis saya,
perusahaan telah berusaha seobjektif mungkin untuk menunjukkan pemisahan besaran
biaya yang termasuk biaya aktivitas operasi pabrikasi dan biaya aktivitas non-pabrikasi,
tujuan perusahaan mungkin adalah menghasilkan angka laba bruto yang benar-benar
seakurat dan seobjektif mungkin.
 Terkait aset sewa pembiayaan yang dimiliki oleh Kalbe grup ini adalah berupa aset
kendaraan bernilai 590 jutaan yang berumur sewa 3 sampai 5 tahun yang mana segala
risiko dan manfaat secara subtansial terkait menjadi tanggungjawab Kalbe Farma Grup.
Yang menjadi perhatian saya adalah adanya informasi dari CALK bahwa tidak ada
kepastian yang memadai bahwa grup akan mendapatkan opsi beli pada akhir masa sewa
atau tidak, sehingga disarankan untuk jangan terlalu berharap untuk memiliki aset tetap
ini dengan harga jual yang lebih murah di akhir periode sewa. Antisipasi dengan
perjanjian terkait perpanjangan masa sewa, mencari lembaga pembiayaan lainnya atau
penyediaan uang yang cukup mungkin perlu dipikirkan dari sekarang.
 Terkait hak atas tanah grup Kalbe adalah dalam bentuk hak guna bangunan yang mana
memiliki masa manfaat yang dapat diperbarui dan diperpanjang pada saat jatuh tempo,
sehingga pemilik perusahaan tidak perlu terlalu mengkhawatirkan masalah HGB atas
tanah perusahaan Kalbe.

 9. Aset tidak berwujud

Aset tak berwujud adalah hak, keistimewaan, dan manfaat kepemilikan atau pengendalian.
Aset ini sering menjadi masalah dalam penilaiannya adalah karena tidak memiliki tingkat
kepastian masa manfaat dan tidak adanya wujud fisik. Nilai aset tak berwujud yang dimiliki oleh
Kalbe dan anak perusahaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar 233.007.450.563. Berikut
informasi yang berhasil saya dapatkan dan analisis tentang akun aset tidak berwujud bersih
tersebut.

 Aset tidak berwujud terdiri dari goodwill, merek dagang, hak paten dan formula, serta
piranti lunak komputer
 Untuk goodwill, perusahaan telah melakukan pengujian penurunan nilai dan
penyesuaian yang sesuai dengan ketentuan PSAK no 48 revisi 2009 dan didapatkan
hasil bahwa tidak ada kerugian penurunan nilai yang diakui oleh perusahaan karena
jumlah terpulihkan dari goodwill lebih tinggi dari nilai tercatatnya. Ini mengindikasikan
bahwa goodwill sebagai jumlah alokasi sisa ketika perusahaan Kalbe mengakuisisi
anak-anak perusahaannya tersebut masih sama sampai saat ini bahkan mungkin lebih
tinggi. Dan dapat saya analisis pula bahwa anak perusahaan yang diakuisisi oleh Kalbe
masih memiliki kemampuan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Selain itu
melihat dari hasil kinerja anak perusahaan yang turut dalam proses pengujian penurunan
nilai goodwill ini, maka dapat saya ketahui bahwa kualitas yang terdapat pada aktivitas
usaha seperti organisasi, efisiensi dan efektifitas dari anak perusahaan Kalbe masih ada
dan terjaga hingga saat ini sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan terhadap
pengakuan goodwill tersebut
 Untuk aset perangkat lunak komputer telah dicatat berdasarkan biaya perolehannya dan
diamortisasi selama 5 tahun dengan metode garis lurus oleh perusahaan, perlakuan
akuntansi seperti ini memang sesuai bahwa memang sudah seharusnya perangkat lunak
komputer yang tidak nampak itu dinilai pada biaya untuk memperolehnya hingga dapat
digunakan dimana software itu memiliki umur lisensi atau umur manfaat lainnya.

 10. Uang muka pembelian aset tetap

Terdapat saldo pada akun ini sebesar 8.078.386.066, ini mengindikasikan kebijakan
manajemen untuk mengikat kontrak beli atas harga dan jenis aset tetap barunya. 

11. Aset tidak lancar lainnya

Nilai aset tidak lancar lainnya yang dimiliki oleh Kalbe dan anak perusahaan per 31
Desember 2011 adalah sebesar 97.433.427.872. Jumlah ini adalah biaya yang ditangguhkan dan
diamortisasi dengan metode alokasi garis lurus (untuk 40 kali pemakaian) atas perolehan botol
isi ulang salah satu entitas anak perusahaan Kalbe Farma Tbk. Jumlah ini tidak boleh dianggap
remeh oleh pemilik perusahaan karena jumlahnya yang cukup signifikan dan lebih besar
daripada jumlah penyertaan saham, aset pajak tangguhan, tagihan restitusi pajak penghasilan dan
uang muka pembelian aset tetap. Pemilik dalam hal ini Pembaca seharusnya menanyakan
kejelasan mengenai nominal aset tidak lancar lainnya ini kepada akuntan perusahaan karena
informasi terkait botol isi ulang ini sangat terbatas dalam CALK perusahaan. 
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Aktivitas antarperusahaan meningkat perannya dalam aktivitas bisnis. Perusahaan membeli


investasi antarperusahaan untuk beberapa alasan seperti diversifikasi, ekspansi, serta kesempatan
kompetitif dan pengembalian. Hal ini mengungkapkan laporan keuangan untuk investasi dalam
sekuritas atas analisis dan interpretasi aktivitas bisnis sebagaimana tercermin dalam laporan
keuangan. Persyaratan pelaporan saat ini dilihat dari sudut pandang analisis, baik untuk yang
eksplisit maupun yang implisit. Hal ini menguraikan bagaimana pengungkapan saat ini relevan
untuk dianalisis, dan bagaimana kita dapat mengaplikasikan penyesuaian analisis terhadap
pengungkapan tersebut.

Sekuritas Investasi terbagi menjadi dua, yaitu Sekuritas utang dan Sekuritas Ekuitas.
Sekuritas utang (debt securities) adalah sekuritas yang mewakili hubungan sebagai kreditor
terhadap pihak lain. Misalnya obligasi perusahaan lain, obligasi pemerintah, surat utang, dan
sekuritas pemerintah kota. Sekuritas ekuitas (equity securities) merupakan sekuritas yang
mewakili kepemilikan pada entitas lain. Contohnya adalah saham biasa dan saham preferen yang
tidak dapat ditarik kembali. Perusahaan dapat menggolongkan sekuritas investasi menjadi aset
lancar atau tidak lancar, tergantung dari jangka waktu investasi untuk sekuritas tersebut.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang dapat penulis sajikan dan penulis sampaikan. Penulis yakin
dalam penulisan maupun penyampaiannya masih terdapat kesalahan serta kekurangan, untuk itu
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Saran yang membangun dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk perbaikan penulis selanjutnya. Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca semua.
DAFTAR PUSTAKA

Baker, Barry. 2019. Analisis Aktivitas Inverstasi Antar Perusahaan.


https://www.academia.edu/20147161/Analisis_Aktivitas_Investasi_antar_Perusahaan.
Di akses pada tanggal 31 Maret 2020.

Rogas. 2019. Analisis Aktivitas Investasi PT Kalbe Farma TBK.


https://www.academia.edu/15168435/ANALISIS_AKTIVITAS_INVESTASI_PT_KALBE_FA
RMA_TBK. Di akses pada tanggal 31 Maret 2020.

Sastradripradja, Usman. 2010. Analisis Dan Penggunaan Laporan Keuangan. Bandung : Universitas
Widyatama

Subramanyam, K. R., dan Wild, John J. 2010. Financial Statement Analysis. Edisi 10 Buku Satu.
Salemba Empat : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai