Tugas Asam Karboksilat Dan Turunannya (Azmul Fauzy Nur (H041191064) )
Tugas Asam Karboksilat Dan Turunannya (Azmul Fauzy Nur (H041191064) )
H041 19 1064
SEPTIAN PRATAMA P
H311 16 307
BAB I
PENDAHULUAN
Senyawa organik yang menunjukkan sifat keasaman yang cukup besar dan
banyak dijumpai di alam adalah asam karboksilat. Senyawa ini mempunyai rumus
umum RCOOH, di mana –COOH adalah gugus fungsi karboksilat yang menandai
sifat keasaman sedangkan R dapat berupa hidrogen, gugus alkil, atau gugus aril.
Senyawa karboksilat sangat banyak dijumpai di alam, sebagai contoh adalah asam
rasa asam dari mentega; dan asam heksanoat atau asam kaproat (CH 3(CH2)4COOH),
suatu aroma khas yang dikeluarka oleh domba. Senyawa yang lain seperti asam kolat
merupakan komponen utama pada empedu manusia; asam ini berupa rantai panjang
adalah sebuah asam karboksilat, seperti juga asam oleat dan prostaglandin. Asam
karboksilat dan beberapa derivatnya terdapat dalam alam. Sekedar beberapa contoh:
lemak adalah triester, lilin adalah monoester, dan protein adalah poliamida
Pentingnya asam karboksilat ini deperkuat lagi bila kita menyadari bahwa
senyawa ini adalah senyawa induk dari kelompok besar derivat yang meliputi asil
klorida, anhidrida asam, ester, dan amida. Ester umumnya berbau harum dan banyak
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui beberapa sifat
asam karboksilat dan turunannya dan mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat
dengan alkohol.
Prinsip dari percobaan ini adalah mengidentifikasi sifat asam karboksilat dan
garamnya dengan mereaksikannya dengan air, CaCl2, dan NaOH. Membuat ester
dengan mereaksikan alkohol dengan fenol, terjadinya reaksi ditandai dengan bau
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu asam karboksilat adalah suatu senyawa organik yang mengandung gugus
karboksil, -CO2H. Gugus karbuksil mengandung sebuah gugus karbonil dan sebuah
gugus hidroksil; antar-aksi dari kedua gugus ini mengakibatkan suatu kereaktifan
kira-kira 120o
O O O
R C R C R C
O H O H O H
Asam yang paling penting dalam kimia organik adalah anggota golongan
senyawa yang dikenal sebagai asam karboksilat. Asam karboksilat adalah turunan
hidrokarbon yang mengandung gugus karbonil. Asam karboksilat adalah suatu asam
lemah dengan tetapan asam (Ka) atau pKa (-log Ka) tertentu dengan persamaan
elektronegativitas makin besar senyawa tersebut makin asam (Ka makin besar atau
pKa makin kecil) artinya makin cenderung melepaskan proton (H+) (Sitorus, 2010).
dinamakan karboksil, terdiri atas satu gugus karbonil dan sebuah gugus hidroksil.
Kelompok senyawa ini cukup penting karena dalam kehidupan sehari-hari banyak
Asam yang paling penting dalam kimia organik ialah anggota golongan
senyawa yang dikenal sebagai asam karboksilat. Asam karboksilat adalah salah satu
(Hammond, dkk.,1988).
sekaligus. Dapat diduga bahwa asam karboksilat bersifat seperti golongan senyawa
organik yang mengandung gugus tersebut. Seperti halnya alkohol, asam menjalani
pengikatan hidrogen antar molekul. Interaksi ini menyebabkan titik leleh dan titik
didih yang tinggi. Asam yang berbobot molekul rendah juga sangat larut air karena
(CH3COOH), asam butanoat, bertanggung jawab untuk bau asam mentega, dan asam
melepaskan ion hidrogen. Dapat diketahui bahwa kekuatan suatu asam diukur dari
konsentrasi ion hidrogen yang diberikannya dalam larutan berair. Asam karboksilat
termasuk asam lemah bila dibandingkan dengan asam anorganik seperti asam klorida
dan asam sulfat. Tetapi senyawa ini termasuk asam kuat bila dibandingkan dengan
maka nama umum masih sering digunakan. Dengan sistem IUPAC, nama karboksilat
diturunkan dari nama alkana induk dengan didahului kata asam dan akhiran -at atau
dengan bau yang menyengat. Cuka adalah larutan asam asetat dengan kadar 4% atau
5%, bau dan rasanya khas. Asam butirat berasal dari mentega tengik, asam-asam
sesamanya atau dengan molekul lain. Karena itu, titik didihnya lebih tinggi
dibandingkan dengan alkohol dengan bobot molekul sama tetapi titik didihnya
asam-asam format dan asetat merupakan dimer dalam pelarut non polar, sekalipun
Untuk memahami tingkat keasaman yang lebih besar dari asam karboksilat
menyertai ionisasi salah satu jenis alkohol (etanol) dan salah satu jenis asam
kJ/mol dibandingkan asam asetat 27 kJ/mol. Perbedaan besar dalam energi bebas dari
ionisasi etanol dan asam asetat mencerminkan stabilisasi yang lebih besar dari ion
asetat relatif terhadap ion etoksida. Ionisasi etanol menghasilkan ion alkoksida di
mana muatan negatif yang terlokalisasi pada oksigen. Pasukan solvasi merupakan
sarana utama dimana ion etoksida stabil. Ion asetat juga distabilkan oleh solvasi,
tetapi memiliki dua mekanisme tambahan untuk penyebaran muatan negatif yang
1. Efek induktif gugus karbonil. Gugus karbonil ion asetat adalah penarik elektron,
dan dengan menarik elektron dari oksigen bermuatan negatif, anion asetat stabil.
Ini adalah efek induktif, yang timbul dalam polarisasi dari distribusi electron
antara struktur Lewis berikut, menyebabkan muatan negatif dalam asetat yang
akan dibagi sama rata oleh kedua oksigen. Elektron delokalisasi jenis ini tidak
elektrostatik berbeda untuk dua oksigen yang berbeda dari asam asetat, tetapi adalah
Asam karboksilat terurai dalam air menghasilkan anion karboksilat dan ion
ionisasi Ka. Makin besar nilai Ka, makin kuat suatu asam (makin besar Ka,
makin besar pembilang pada persamaan, atau makin besar konsentrasi H 3O+)
(Rasyid, 2006).
dan besarnya energi resonansi bergantung pada kemantapan orbital delokal yang
terbentuk. Hasil ionisasi etanol dan asam asetat masing-masing adalah ion etoksida
alkohol dan asam mineral atau halida asam, asam nitrat merupakan zat pengoksidasi
kuat , dan oksidasi alkohol dapat menyertai pembentukan ester nitrat, ester itu sendiri
alifatik yang telah banyak dikenal dengan asam lemak karena banyak terdapat di
dalam lemak dan minyak. Gugus karboksil juga dapat menempel pada cicin benzena,
jika dua asam karboksilat terdapat pada satu molekul, senyawa itu dinamakan asam
didasarkan pada nama asamnya. Jika menganalisis struktur dalam usaha memberi
nama, dicari bagian rumus dari yang berasal dari asam, yaitu bagian dari rangka
Pembuatan dan reaksi anhidrida dan ester sama saja. Anhidrida terbentuk
karena lepasnya molekul air dan dua gugus asam karboksilat. Reaksi ini dapat terjadi
secara antarmolekul (antara dua gugus karboksil dari dua molekul yang berbeda) atau
secara intra molekul (antara dua gugus karboksil pada molekul yang sama). Ester
terbentuk karena lepasnya molekul air bila alkohol bereaksi dengan asam karboksilat
atau karena reaksi antara alkohol dengan anhidrida. Baik anhidrida maupun ester
memberikan alkohol dan asam karboksilat (garam dari asam karboksilat jika reaksi
ke kanan maka komponen reaktan harus berlebih yaitu metanol (Amri, 2012).
gugus karbonil dan memiliki sebuah atom elektronegatif (oksigen, nitrogen atau
halogen) yang terikat pada atom karbon karbonil. Turunan senyawa karboksilat
berbeda dengan eton dan aldehida yang memiliki gugus karbonil tapi tidak terikat
yang termasuk turunan asam karboksilat adalah: Asam karboksilat, Ester, Amida,
1. Halida Asam
Klorida asam diberi nama menurut nama asam karboksilat induknya, dengan
imbuhan asam-at diubah menjadi –il klorida. Contoh: Pembuatan Klorida Asam
Klorida asam dapat diperoleh langsung dari asam karboksilat induk melalui reaksi
dengan tionil klorida (SOCl2) atau zat penghalogen lainnya, seperti PCl 3. Halida
asam merupakan yang paling reaktif diantara semua derivat asam karboksilat. Oleh
karena itu ketika terikat pada karbon positif dari gugus karbonil, ion ini lebih mudah
ditukargantikan dari pada bila terikat pada karbon alkil. Klorida asam bereaksi
dengan alkohol untuk menghasilkan ester dan HCl dalam suatu reaksi yang
beranologi langsung hidrolisis. Biasanya HCl segera dibuang dari dalam campuran
reaksi setelah terbentuk, dan piridina ditambahkan sebagai penyapu HCl. Produk
organik dari reaksi adalah suatu amida. Reaksi dengan senyawa organologam Suatu
klorida asam bereaksi dengan keanekaragaman nukleofil, termasuk senyawa
dua molekul asam etanoat dan menghilangkan satu molekul air maka didapat
nama asam karboksilat induknya. Salah satu pengeculian, anhidrida asam tidak dapat
dibentuk langsung dari asam karboksilat induknya, tapi harus dibuat dari derivat
asam karboksilat yang lebih reaktif. Ada dua cara pembuatan anhidrida, yang
pertama menggunakan klorida asam dan suatu karboksilat. Yang kedua dengan
mengolah asam karboksilat dan anhidrida asam asetat, reaksinya reversibel. Letak
kesetimbangan dapat di geser ke kanan dengan menyuling asam asetat segera setelah
asam ini terbentuk. Asam anhidrida mengalami reaksi yang sama seperti pada asam
halida, tetapi reaksinya lebih lambat. Mekanisme untuk reaksi substitusi nukleofilik
dari anhidrida sama dengan reaksi untuk asam halida (Petrucci, 1999).
Ester adalah salah satu senyawa organik yang sangat berguna, dapat diubah menjadi
anekaragam senyawa lain. Ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk
melalui penggantian satu atau lebih atom hidrogen pada gugus hidroksil dengan suatu
gugus organik. Ester banyak dijumpai dalam alam misalnya lemak dan lilin. Ester
atsiri menyebabkan dalam banyak buah dan parfum Nama, bau, dan titik didih
Nama trivial Struktur Bau T.d.˚C
metil asetat CH3CO2CH3 enak 57,5
propil asetat CH3CO2CH2CH2CH3 Sepert buah pear 102
isobutil propionat CH3CH2CO2CH2CH(CH3)2 seperti rum 137
Seperti gandapura
metil salisilat 220
(wintergreen)
Citarasa sintetik jarang dapat menyamai citarasa alamiah yang sesungguhnya. Nama
suatu ester terdiri dari dua kata yang pertama nama gugus alkil yang terikat pada
oksigen ester, yang kedua berasal dari nama asam karboksilatnya, dengan menghilan
Berbagai metode untuk mensintesis ester. Dari asam karboksilat dan alkohol
Dalam larutan asam, oksigen karbonil dari suatu ester dapat diprotonkan. Kemudian
karbon yang bermuatan positif parsial, dapat diserang oleh nukleofil lemah seperti air
(McMurry, 1998).
Protonasi: Bila larutan basa, karbon karbonil suatu ester apat diserang oleh
suatu nukleofil yang baik tanpa protonasi sebelumnya. Jalan adisi-eleminasi ini sama
dengan yang untuk klorida asam dan anhidrida. Asam hidroksi mengandung dua
gugus fungsi yang diperlukan dalam pembuatan ester. Jika kedua gugus tersebut
dapat bersentuhan melalui pembengkokan rantai keduanya dapat saling bereaksi satu
sama lain membentuk ester siklik disebut juga lakton (McMurry, 1998).
mudah untuk membentuk lakton siklik yang biasa sebab akan dihasilkan cincin
tegang sedangkan dengan gugus hidroksil lebih jauh dari posisi γ atau δ tidak hanya
membentuk lakton tetapi lakton asam-asam hidroksi ini dapat disintesis seperti yang
Poliester adalah suatu kategori polimer (sebuah rantai dari unit yang
meski banyak sekali terdapat poliester, istilah ”poliester” merupakan sebuah bahan
yang spesifik lebih sering merujuk pada PET. Poliester termasuk zat kimia yang
alami dan zat kimia yang sintesis sehingga memiliki banyak kegunaan. Pembuatan
poliester sebagai sebuah contoh polimerisasi kondensasi yaitu dibuat dari sebuah
reaksi yang melibatkan 2 gugus –COOH dan sebuah alkohol dengan 2 gugus –
ester. Dimana masing-masing dari ke-2 gugus itu kehilangan satu molekul air setiap
4. Amida
Amida merupakan turunan dari asam karboksilat yang paling tidak reaktif, amida
yang paling penting adalah protein. Suatu amida diberi nama dari asam karboksilat
dengan mengganti akhiran –oat atau -at dari nama asamnya dengan akhiran amida.
Amida bereaksi dengan mikrofili / dihidrolisis dengan air reaksi ini berlangsung
lambat, sehingga diperlukan pemanasan yang lama atau dengan katalis asam atau
basa. Amida dapat direduksi oleh litium aluminium hibrida akan menghasilkan
sedatif (pemenang), adalah amida siklik yang mempunyai berbagai substituen pada
satu karbon. Urea, Digunakan pupuk dan bahan dasar untuk sintesis polimer dan
(Rasyid, 2006).
5. Poliamida
Contoh poliamida yang paling penting ialah protein. Contoh poliamida yang dibuat
manusia ialah poliamida sintetik nilon 6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu dwi
Nitril Nitril merupakan senyawa organik yang mengandung rangkap 3 antara atom
karbon dan nitrogen. Gugus fungsional dalam nitril adalah gugus siano. Dalam
sistem IUPAC, banyaknya atom karbon menentukan induk alkananya, nama alkana
itu diberi akhiran –nitril. Pemberian nama dengan menggantikan imbuhan asam –at
Nitril dapat dihidrolisis dengan memanaskannya dengan asam atau basa berair
(Rasyid, 2006).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
bahwa:
1. Asam karboksilat dapat dinetralkan oleh basa membentuk garam. Garam yang
airnya.
3.2 Saran
Sebaiknya percobaan yang dilakukan lebih banyak agar praktikan dapat lebih
memahami materi yang diujicobakan dan juga Sebaiknya kondisi kelayakan alat dan
bahan untuk praktikum seperti wastafel yang tersumbat dan bocor, pipet tetes yang
pecah dan karetnya rusak serta bahan yang pada kemasannya tidak dilengkapi
konsentrasi dan tanggal pembuatannya dicek dan segera ditangani agar percobaan
DAFTAR PUSTAKA
Amri, A., P., Burhan dan A., Wahyudi, 2012, Sintesis 2-Hidroksi propil karboksilat
dari Asam Lemak, Jurnal Teknik Pomits, 1(1): 1-4.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1982, Kimia Organik edisi ketiga jilid 1,
Erlangga, Jakarta.
Fessenden, R.J., dan Fessenden, J.S., 1994, Kimia Organik edisi ketiga jilid 2.
Erlangga, Jakarta.
Hammond, G.S., J.B., Hendrickson, S.H., Pine, dan S.J., Cram, 1988, Kimia
Organik 1, ITB, Bandung.
Staley, D., 1992, Pengantar Kimia Organik dan Hayati, ITB, Bandung.
TUGAS PENGGANTI TP
1. Maksud Percobaan
Adapun maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui beberapa sifat
asam karboksilat dan garamnya serta mengetahui reaksi esterifikasi asam karboksilat
dengan alkohol.
Tujuan Percobaan
Prinsip Percobaan
Prinsip dari percobaan ini adalah mengidentifikasi sifat asam karboksilat dan
garamnya dengan mereaksikannya dengan air, CaCl2, dan NaOH. Membuat ester
dengan mereaksikan alkohol dengan fenol, terjadinya reaksi ditandai dengan bau
2. Prosedur Percobaan
A. 2 buah tabung reaksi disiapkan. Tabung pertama diisi dengan natrium formiat
tabung reaksi dipanaskan selama 10-15 menit (hingga keluar gelembung gas
tabung reaksi. Tabung reaksi dipanaskan di atas penangas air kurang lebih 5
berisi air dingin 50 mL. Cairan pada gelas piala diaduk, diperhatikan dan
a. Asam Asetat
b. Etil Asetat
c. Asam Benzoat
4. Ciri khusus dalam asam karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-
COOH), karboksil diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH). Sudut yang
dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan C=O
sebesar 0,121 nm.
Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida
menghasilkan alkohol primer.
Contoh :
Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi
merupakan reaksi kesetimbangan.
Contoh :
Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Contoh :
Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor
membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Contoh :